Anda di halaman 1dari 103

Rayon Radikal Al-Faruq

MAPABA XXVII
Tema
“ Membentuk pribadi yang loyal, gigih dan berjiwa
revolusioner”

TUJUAN PMII
“Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu,
cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan
ilmunya serta komitmen memperjuangkan citacita
kemerdekaan Indonesia”

1
Rayon Radikal Al-Faruq

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................ i
MAPABA ? ............................................................................... 1
SAMBUTAN KETUA RAYON ..................................................... 3
SAMBUTAN KETUA KOPRI ....................................................... 6
SAMBUTAN KETUA SC MAPABA XXVII .................................... 8
SAMBUTAN KETUA PELAKSANA MAPABA XXVII ................... 10
SEJARAH BANGSA INDONESIA .............................................. 13
SEJARAH DAN KEORGANISASIAN PMII.................................. 25
STUDI GENDER DAN KOPRI ................................................... 35
AHLUSUNNAH WAL JAMAAH ................................................ 44
NILAI DASAR PERGERAKAN ................................................... 51
ANALISIS SOSIAL .................................................................... 59
ANALISIS DIRI ........................................................................ 63
GENEOLOGI GERAKAN .......................................................... 70
PAHAM ISLAM INDONESIA.................................................... 70
SEJARAH PMII RAYON “RADIKAL AL-FARUQ” ....................... 75
SUSUNAN KEPANITIAN MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU
(MAPABA) XXVII PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM
INDONESIA “RADIKAL”AL-FARUQ ......................................... 82
PENGURUS RAYON “RADIKAL AL-FARUQ” Masa Khidmat
2022-2023 ............................................................................. 89

i
Rayon Radikal Al-Faruq

MAPABA ?
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
adalah fase orientasi dan pengenalan awal Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kepada mahasiswa
dalam rangka rekruitmen untuk menjadi anggota PMII.
Jadi, MAPABA merupakan tahap pertama jenjang
kaderisasi formal bagi mahasiswa untuk berproses di
PMII. Maka, setiap mahasiswa yang ikut berproses di
PMII, terlebih dahulu harus mengikuti MAPABA karena
dapat dikatakan MAPABA adalah gerbang awal untuk
berproses dalam PMII.
Tujuan MAPABA secara umum adalah
diharapkannya peserta mapaba menjadi anggota yang
berkualitas mu’takid, yakni anggota yang memiliki
loyalitas atau kesetiaan terhadap organisasi. Maksud
anggota PMII yang Mu’takid adalah meyakini PMII
sebagai wadah pergerakan yang tepat untuk
memperjuangkan kebenaran sesuai akidah Islam
Ahlussunnah wal Jama’ah dan menegakkan martabat
Bangsa sesuai cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (sebagaimana tujuan PMII dalam
Bab 4 AD PMII). Secara khusus, setelah mengikuti
MAPABA anggota diharapkan:
1. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi
kemahasiswaan yang paling tepat untuk
pengembangan diri mahasiswa Islam.
2. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi
mahasiswa Islam yang paling tepat untuk
memperjuangkan idealisme.

1
Rayon Radikal Al-Faruq

3. Mengikuti Ahlussunnah Wal Jam’ah (ASWAJA)


sebagai prinsip pemahaman, pengamalan, dan
penghayatan Islam di Indonesia

2
Rayon Radikal Al-Faruq

SAMBUTAN KETUA RAYON


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahirobbil
alamin washolatu
wassalamu ala rasulillahi
Aamiin ama ba’du

Salam pergerakan…
Salam perjuangan

Puji syukur kehadirat


Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat iman,
islam, ihsan dan kesehatan bagi seluruh warga
pergerakan yang sampai saat ini masih bisa bergerak
mengemban amanat sebagai khalifah di bumi sehingga
kita dapat melanjutkan estafet perjuangan para
pendahulu-pendahulu kita.
Sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan
kepada pemimpin besar revolusi Baginda Nabi
Muhammad SAW. yang telah mengajarkan kita tentang
nilai-nilai pergerakan, perdamaian, perjuangan,
pembebasan serta perlawanan kepada seluruh umat
manusia yang sampai saat ini masih kita rasakan. Serta
tak lupa semoga kita tetap mendapat syafaatnya di dunia
hingga di yaumul qiyamah nanti. Aamiin.

3
Rayon Radikal Al-Faruq

Selanjutnya, dengan syukur saya ucapkan selamat


datang kepada seluruh peserta Masa Penerimaan
Anggota Baru (MAPABA) 2022 dan selamat bargabung
di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon
“Radikal” Al-Faruq yang selalu meneriakkan tentang
makna perjuangan serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kebangsaan.
Momentum MAPABA ini adalah awal langkah
sahabat/i untuk berproses menjadi kader yang
berkualitas, mempunyai intelektualitas tinggi, kritis
terhadap realita sosial, siap memperjuangkan cita-cita
Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengawal segala
kebijakan pemerintah, dan berani meneriakkan suara-
suara kebenaran.
Harapan besar saya kepada sahabat/i yang mempunyai
jiwa merdeka dan militansi tinggi terhadap pergerakan,
sahabt/i adalah generasi penerus bangsa yang nantinya
mampu menjadi aktor penggerak bagi seluruh elemen
masyarakat dan menjadi pribadi muslim yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan
bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan
komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan
Indonesia.

4
Rayon Radikal Al-Faruq

Kiranya itu yang dapat saya sampaikan, apabila ada


kekurangan PANTANG MENINGGALKAN PMII!!

Ilmu dan bakti kuberikan, adil dan makmur


kuperjuangkan, tangan terkepal dan maju kemuka.
Salam pergerakan!!
Wallahulmuwafiq ila aqwamitthariq
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, 9 Desember 2022

A Dzakiy Izzul W AM

5
Rayon Radikal Al-Faruq

SAMBUTAN KETUA KOPRI

Assallamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat
Allah Subhanahuwata’ala
atas limpahan rahmat
serta Hidayah nya
sehingga kita dapat
bersama berproses yang
insya Allah akan
membawa manfaat.
Sholawat serta salam
semoga senantiasa
tercurah kan kepada Nabi
Muhammad Sallallahu alaihi wasallam yang kita
nantikan syafaatnya kelak diyaumil akhir.
Masa penerimaan anggota Baru pada dasarnya
adalah pendidikan formal di PMII pertama untuk
memasuki dunia pergerakan dalam tahap ini sahabat
sahabati akan mengetahui bagaimana PMII sebagai
sebuah organisasi.
Sahabat sahabati yang saya hormati sejak
berdirinya pada 17 April 1960 hingga kini PMII menjadi
salah satu organisasi terbesar di Indonesia dengan visi
keislaman dan kebangsaan, PMII terus tumbuh menjadi
organisasi yang memproduksi kader-kader untuk
memperjuangkan Keutuhan NKRI dan Pancasila yang
berlandaskan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Sebagai
organisasi pergerakan sudah seharusnya PMII mampu

6
Rayon Radikal Al-Faruq

mendayung ditengah tengah Rotasi zaman yang


Semakin berkembang.
Kami haturkan selamat datang kepada calon
kader mu’taqid di keluarga besar PMII Rayon Radikal
Al-Faruq, saya berharap sahabat sahabati membawa
perubahan mampu berproses dan Berkhidmat dengan
maksimal, demikian sedikit Prakata dari saya selaku
ketua kopri radikal Alfaruq.
PMII jiwaku, Radikal pemikiranku, Al-Faruq
darahku.
Tangan terkepal dan menuju ke muka, salam
pergerakan!!!
Wallahulmuwafiq Illa Aqwamit thoriq.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Malang, 9 Desember 2022

Laila Novita

7
Rayon Radikal Al-Faruq

SAMBUTAN KETUA SC MAPABA XXVII


Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
“Segala puji bagi Allah yang
telah memberikan nikmat dan
kesehatan sehingga kita dapat
berkumpul bersama pada
MAPABA ke-27 PMII
RAYON RADIKAL AL
FARUQ yang kita nanti”kan
ini. Dan tidak lupa kepada yang
terhormat, ketua
PB/PKC/PC/PK/PR Dan Para
tamu undangan yang telah
menyempatkan hadir dalam acara yang penuh barakah
ini.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih sebanyak banyak
nya kepada (rekan-rekan seperjuangan/rekan-rekan
sejawat/ teman-teman satu rahim pergerakan, yang telah
membantu mulai dari tenaga, waktu, materil yang mana
ini untuk kelancaran dan kesuksesan acara yang kita
tunggu tunggu ini.
Menjadi bagian dari keluarga PMII ini sendiri juga
mengajarkan banyak hal yang mana awal mula PMII
yang berdiri pada tahun 1960 ini menjadi organisasi
yang berlandaskan ahlussunnah wal jamaah yang mana
ini termasuk keinginan para pendiri untuk
menyebarkann ahlussunnah wal jamaah pada tataran
kampus ,dan adanya PMII Rayon Radikal Al Faruq
adalah salah satu bagian dari PMII yang mana memiliki
mahasiswa/kader yang memiliki pola fikir kritis

8
Rayon Radikal Al-Faruq

transformatif terhadap apa yang terjadi di lingkungan


sekitar
Selamat dan semangat terhadap calon anggota Pmii
Rayon Radikal Al Faruq yang mana pada MAPABA ke
27 ini adalah bagian awal kalian menata niat dan tekad
untuk berposes di PMII Rayon Radikal Al Faruq . saat
berproses di PMII harus memiliki tekad dan semangat
yang kuat dalam berproses sehingga apa yang kita
niatkan,apa yang kita harapkan,apa yang kita tanam
dapat membuahkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi
sesama.
Sebagai salah satu kader PMII RAYON RADIKAL
AL FARUQ saya berharap calon anggota ini dapat
menjadi kader kader yang dapat membawa perubahan
baik dari tahun ke tahun,dan semoga calon anggota dapat
menjadi generasi yang berkualitas dan dapat bermanfaat
bagi seluruh umat manusia

Malang, 9 Desember 2022

Imaduddin Siroj Al Amin

9
Rayon Radikal Al-Faruq

SAMBUTAN KETUA PELAKSANA MAPABA


XXVII

Assalammu’alaikum Wr Wb
Segala puji bagi
Allah SWT atas rahmat
yang telah diberikan
kepada kita, sehingga kita
dapat berjumpa dalam
keadaan sehat yang
walafiat dalam
pelaksanaan Masa
Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA) XXVII yang fa insya Allah penuh dengan
barokah ini.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing
kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
berilmiyyah, semoga kelak kita mendapatkan syafaat
dari beliau di hari akhir nanti.
Tak lupa yang saya banggakan kepada seluruh
calon sahabat/i Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII), Rayon “Radikal” Al-Faruq, salam silaturahim
dan salam pergerakan.

10
Rayon Radikal Al-Faruq

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)


adalah sebuah Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus
(OMEK) yang berlandaskan Pancasila dan Ahlussunnah
wa al-Jama’ah (ASWAJA), yang dimana akan
menciptakan kader-kader yang Nasionalis dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Masa Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA) merupakan awal dalam memulai proses
pergerakan dan melanjutkan tongkat estafet pergerakan,
setelah ini kita akan berkembang dan berproses dalam
naungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
sebagai anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Rayon “Radikal” Al-Faruq.
Saya berharap kepada anggota baru bisa
menjadikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) sebagai wadah untuk berproses, menambah
relasi, menambah intelektualitas, serta memiliki Pribadi
yang loyal, gigih, dan berjiwa revolusioner. Semoga apa
yang menjadi harapan dan tujuan sahabat/i semua bisa
tercapai dalam naungan PMII.
Demikian itu saja yang bisa saya sampaikan
apabila ada salah kata, saya mohon maaf, terimakasih
atas pasrtisipasinya dan selamat berproses.
PMII Jiwaku, “Radikal” Pemikiranku, Al-
Faruq Darahku. Hidup PMII!!!

11
Rayon Radikal Al-Faruq

Wallahul Muwaffieq Ilaa Aqwamith Thorieq


Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Malang, 9 Desember 2022


Akbar Maulana

12
Rayon Radikal Al-Faruq

SEJARAH BANGSA INDONESIA

A. Kebangkitan Nasional

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode


pada awal masa abad ke-20 di Nusantara (kini
Indonesia), ketika rakyat Indonesia mulai menumbuhkan
rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Masa
ini ditandai dengan tumbunhnya berbagai macam
organisasi-organisasi di berbagai bidang seperti politik,
sosial dan agama, yang memiliki semangat sama, yaitu
mengedepankan kemajuan, persatuan dan kebangsaan
Indonesia. Pada tahun 1908 berdiri organisasi
pendidikan pertama bernama yaitu Boedi Oetomo yang
menjadi pemrakarsa kemudian lahirlah organisasi-
organisasi yang bergerak di berbagai bidang seperti pada
tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia
(Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga
Haji Samanhudi membangun Sarekat Dagang Islam (di
Solo), KH Ahmad Dahlan membangun Muhammadiyah
(di Yogyakarta).1
Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan membangun
Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang pada
tahun 1913 yang bertujuan melancarkan kritik terhadap
Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus
tahun bebasnya negeri Belanda dari penjahan Prancis,
tetapi dengan pesta perayaan yang biayanya berasal dari

1
Inyiak Talago,"Organisasi Pergerakan Nasional,"materisma,
Agustus 4, 2022,https://www.materisma.com/2014/01/organisasi-
pergerakan-nasional-budi.html.

13
Rayon Radikal Al-Faruq

negeri jajahannya. Ia pun menulis "Als ik eens


Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda")
yang dimuat dalam surat kabar de Expresm milik
Douwes Dekker. Karena tulisan inilah Suwardi
Suryaningrat dihukum buang oleh pemerintah kolonial
Belanda.2
Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dibentuk
pada tahun 1920, adalah partai yang memperjuangkan
kemerdekaan yang sepenuhnya diinspirasi oleh politik
kiri Eropa. Pada tahun 1926, PKI mencoba melakukan
revolusi melalui pemberontakan yang membuat panik
Belanda, yang kemudian menangkap dan mengasingkan
ribuan kaum komunis sehingga secara efektif
menetralkan PKI selama sisa masa pendudukan Belanda.
Pada 4 Juli 1927, Sukarno dan Algemeene Studieclub
memprakarsai berdirinya Perserikatan Nasional
Indonesia sebagai partai politik baru. Pada Mei 1928,
nama partai ini diubah menjadi Partai Nasional
Indonesia. Menurut sejarawan M.C. Ricklefs, ini
merupakan partai politik penting pertama yang
beranggotakan etnis Indonesia, semata-mata mencita-
citakan kemerdekaan politik. Pada tanggal 28 Oktober
1928, Kongres Pemuda mendeklarasikan Sumpah
Pemuda, yang menetapkan tujuan nasionalis: "satu
tumpah darah Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan satu
bahasa Indonesia". Yang menjadi cikal bakal lahirnya
persatuan para pemuda di Indonesia yang kini di

2
Juniawandahlan,”PERJUANGAN BARU DI ABAD
BARU,"Kemendikbud, Desember 17, 2017,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/perjuangan-baru-di-abad-
baru/.

14
Rayon Radikal Al-Faruq

abadikan menjadi setiap tanggal 20 Oktober menjadi hari


sumpah pemuda.3
B. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Masa setelah proklamasi kemerdekaan Setelah


Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, ternyata
bangsa Indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu
yang berupaya menanamkan kembali kekuatan Belanda,
yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintah NICA.
Setelah itu Belanda secara licik memprogandakan
kepada dunia luar bahwa negara Republik Indonesia
fasis Jepang.Akibat penerapan sistem kabinet
parlementer tersebut, maka pemerintahan negara
Indonesia mengalami jatuh bangunnya kabinet, sehingga
membawa konsekuensi yang sangat serius terhadap
kedaulatan negara Indonesia saat itu, maka adanya:
1. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat
(RIS)

Konstitusi RIS terbentuk pada 27 Desember


1949 sampai 17 Agustus 1950 menentukan bentuk
negara serikat (federalis) yaitu dengan 7 Negara bagian
seperti negara Sumatera Timur, negara Indonesia Timur,
negara Jawa Timur, negara Madura dan sebagainya
dengan sifat pemerintahan berdasarkan asas demokrasi
liberal di mana menteri-menteri bertanggungjawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlementer

3
Admin Disdik02,"SEJARAH HARI KEBANGKITAN
NASIONAL,"disdik, May 20, 2021,https://disdik.grobogan.go.id/2-
uncategorised/138-sejarah-hari-kebangkitan-nasional.

15
Rayon Radikal Al-Faruq

dan Mukadimah konstitusi RIS telah menghapus nilai


dan semangat maupun isi Pembukaan UUD 1945 dan
tidak berlakunya lagi UUD 1945.4

2. Terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia

Berdirinya negara Republik Indonesia dalam


sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai taktik
secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi
proklamasiyang terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang 1945. Periode federal dari Undang-undang
Dasar Republik Indonesia Serikat 1949 merupakan
perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa
Indonesia sejak 17 Agustus 1945 menghendaki sifat
kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat tidak
bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan
Republik Indonesia.
Hal ini mengakibatkan wibawa dari
pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi
berkurang, akhirnya dicapailah kata sepakat untuk
mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bagi negara kesatuan yang akan didirikan
jelas perlu adanya suatu undang-undang dasar yang baru
dan untuk itu dibentuklah suatu panitia bersama yang
menyusun suatu rancangan undang-undang dasar yang
kemudian disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh
badan pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat

4
Sugeng,"Sejarah Dan Perkembangan Konstitusi Di
Indonesia,"mkri,Agustus 13,
2015,https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id.

16
Rayon Radikal Al-Faruq

pada tanggal 14 Agustus 1950 dan berlakulah undang-


undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus 1950.5
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Pemilu Nasional pertama tahun 1955 dalam


kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan dan
keinginan masyarakat. Bahkan mengakibatkan
ketidakstabilan dalam bidang politik ekonomi sosial
maupun Hankam. Berdasarkan Dekrit Presiden tersebut
maka UUD 1945 berlaku kembali di negara Republik
Indonesia.
Konstituante dan DPR hasil Pemilu
dibubarkan diganti dengan DPR-GR. Kabinet diganti
dengan Kabinet Gotong Royong. Ketua DPR, MPR,
BPK dan MA diangkat sebagai pembantu Soekarno
dengan jabatan menteri. Puncak kerapuhan politik
Indonesia terjadi ketika MPRS menolak Pidato Presiden
Soekarno yang berjudul Nawaksara pada Sidang Umum
Ke-IV tanggal 22 Juni 1966.6
4. Masa Oder Baru

Lahirnya Orde Baru diawali dikeluarkannya


Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh
Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto. Surat berisi
instruksi presiden agar Letjen. Soeharto sebagai Menteri

5
Sugeng,"Sejarah Dan Perkembangan Konstitusi Di
Indonesia,"mkri,Agustus 13,
2015,https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id.
6
Sugeng,"Sejarah Dan Perkembangan Konstitusi Di
Indonesia,"mkri,Agustus 13,
2015,https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id.

17
Rayon Radikal Al-Faruq

Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan


dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, dan
stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan
negara Republik Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden
tersebut, Letjen Soeharto mengambil berbagai kebijakan
untuk memulihkan kembali kondisi negara, salah
satunya ialah pembubaran organisasi PKI dan ormas-
ormasnya. Selain itu, beliau juga membentuk Kabinet
Ampera, suatu susunan kabinet yang berisikan anggota
TNI dan ekonom lulusan luar negeri, tujuannya ialah
untuk menciptakan perbaikan ekonomi dan stabilitas
politik. Puncaknya, pada Sidang Istimewa MPRS
tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, MPR secara resmi
mengangkat Soeharto sebagai presiden Republik
Indonesia ke-2.7
Kebijakan pada masa Orde Baru dalam hal
politik dan social ekonomi antara lain adanya
penyederhanaan partai politik yang hanya terdiri tiga
parta politik seperti Partai Persatuan
Pembangunan(PPP), Partai Demokrasi Indonesia(PDI)
dan Partai Golkar sebagai partai superior pada masa
Orde baru. Pada bidang militer diadakan kebijakan
Dwifungsi ABRI yang merupakan peran ganda ABRI
sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai
kekuatan sosial politik yang mampu berperan secara
aktif dalam pembangunan nasional. Diterapkan
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau

7
Okto Dellon Sunuraz Putra,"Orde Baru,"kemdikbud, 2019,
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Orde%2
0Baru-BB/Topik-1.html.

18
Rayon Radikal Al-Faruq

P-4 atau Ekaprasetya Pancakarsa, bertujuan untuk


memberi pemahaman kepada seluruh lapisan
masyarakat mengenai Pancasila. Semua organisasi tidak
boleh menggunakan ideologi selain Pancasila, bahkan
dilakukan penataran P4 untuk para pegawai negeri sipil.8
Dalam hal perekonomian masa Orde Baru
memberlakukan kebijakan Trilogi Pembangunan
dikarena Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi
pada awal tahun 1966 selang tiga tahun pada April 1969,
pemerintah menyusun Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) yang bertujuan untuk meningkatkan
sarana ekonomi, kegiatan ekonomi serta kebutuhan
sandang dan pangan Repelita ini akan dievaluasi selama
lima tahun sekali. Dalam sektor perkembangan Agraria
diadakanya kebijakan yaitu Revolusi Hijau pada
dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam
dari cara tradisional ke cara modern untuk meningkatkan
produksi pertanian pada masa itu pula Negara Indonesia
menjadi surplus beras.9
5. Krisis moneter dan berakhirnya masa Orba menuju
reformasi:

8
Fahri Abdillah,"Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Orde
Baru,"ruangguru, Agustus 30, 2022,
https://www.ruangguru.com/blog/kehidupan-politik-dan-ekonomi-
masa-orde-baru.
9
Fahri Abdillah,"Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Orde
Baru,"ruangguru, Agustus 30, 2022,
https://www.ruangguru.com/blog/kehidupan-politik-dan-ekonomi-
masa-orde-baru.

19
Rayon Radikal Al-Faruq

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang


krisis ekonomi Asia, disertai kemarau terburuk dalam 50
tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas
ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh inflasi
meningkat tajam dan perpindahan modal dipercepat.
Pada demonstran, yang awalnya dipimpin para
mahasiswa yang menuntut bermacam tuntutan kepada
Suharto dan para pengikutnya seperi perubahan
Amandemen UUD 1945, Otonomi daerah seluas-
luasnya, tegakkan supremasi hukum, berantas
KKN,Turunkan Suharto dari kursi pemerintahan, dan
hapuskan dwifungsi ABRI dan meminta pengunduran
diri Socharto.
Ditengah kejolak kemarahan massa yang serta
ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR,
Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga
bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti
ketujuh. Kemudian Socharto memilih sang Waki
Priesiden/B.J Habibie untuk menjadi presiden ketiga di
Indonesia. Demikianlah orde baru berangsur-angsur
melaksanaban programprogramnya dalam upaya untuk
merealisasikan pembangunan nasional sebagai
perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen.10
C. Pasca Reformasi

1. Pemerintah Habibie

10
Leo Bisma,"Mengenal Masa Reformasi di Indonesia,"ruangguru,
April 14, 2022, https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-masa-
reformasi-di-indonesia.

20
Rayon Radikal Al-Faruq

Pemerintah BJ. Habibie dimulai sejak


lengsernya Soeharto dengan tuntutan Reformasi yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dan masyarakat yang
tergabung dalam aksi keprihatinan menuntut adanya
reformasi disegala bidang, berpuncak pada tuntutan
turunnya Presiden Socharto pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa kabinet Habibie diberi nama kabinet reformasi
pembangunan, pada masa kepemimpinan Habibie
pemerintah memberikan kebebasan bagi pers didalam
pemberitaannya, dan banyak bermunculan media massa.
Setelah itu pada Presiden ketiga ini juga
melakukan perubahan dibidang politik lainnya, yaitu
mengeluarkan UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai
Politik, UU No. 3 Tahun 1999 tentang Perilu dan UU
NO. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR. Selain itu
juga terjadi masalah hak asasi manusia di Timor Timur,
yang menyebabkan wilayah terlepas dari NKRI. Setelah
itu pertanggungjawabannya sebagai Presiden ditolak
oleh MPR, kemudian pada hari yang sama juga dirinya
mengundurkan dir dari pencalonan presiden.
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid (gusdur)

Penolakan MPR atas pertanggung jawaban


Presiden Habibie memicu terpilihnya Gusdur sebagai
Presiden RI keempat. Dalam pemerintahannya Gusdur
membentuk Kabinet kerja, membentuk dewan ekonomi
nasional, selain itu Gusdur mncoba membubarkan partai
Golkar namun tidak berhasil karena tidak adanya
ketetentuan hukum. masa jabatannya Gusdur sering
berkunjung keluar negeri untuk memperbaiki citra
Indonesia dan membuka peluang kerjasama.

21
Rayon Radikal Al-Faruq

Selain itu Gusdur melakukan perdamaian.


dengan Israel, Gusdur juga menjunjung tinggi umat
beragama, menekankan bahwa Islam tidak boleh
memandang segala sesuatu yang berbau Barat adalah
kesalahan. Kepemimpinan Gusdur tidak berlangsung
lama, hanya berlangsung tiga tahun.
3. Megawati Soekarno Putri

Megawati menjadi pemimpin Indonesia


kelima setelah ia dilantik menjadi Presíden pada tanggal
23 Juli 2001 menggantikan Gusdur yang sat itu
Megawati adalah sebagai wakil dari Gusdur. Sebutan
nama kabinetnya adalah kabinet Gotong Royong, pada
tahun 2003 pemerintah mengalokasikan pembayaran
utang luar negeri sebesar Rp.116,3 triliun. Salah satu
keputusan Megawati yang sangat penting juga adalah
Indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.
Namun ekonomi dibawah pemerintahan
Megawati tidak mengalami perbaikan yang nyata
dibandingkan sebelumnya, kondisi perekonomian mash
terus dalam ketidakpastian. Masalah pertumbuhan
ekonomi, investasi dan pengangguran adalah gambaran
yang paling suram dibawah kabinet Gotong Royong
tersebut. Megawati dianggap gagal melaksanakan
agenda reformasi dan tidak mampu mengatasi krisis
bangsa. Hal ini menyebabkan penurunan kepercayaan
dari rakyat kepadanya, dimana pada pemilihan presiden
selanjutnya rakyat lebih memilih dan menaru harapan
kepada SBY dan wakilnya Jusuf Kalla.
4. Susilo Bambang Yudhoyono

22
Rayon Radikal Al-Faruq

Pemerintahan SBY berlangsung pada dua


periode, yang pertama pada tahun 2004-2009 dengan
wakilnya yaitu Jusuf Kalla dimana pemerintahannya
mampu mengurangi pengangguran, dan mengurangi
tingkat kemiskinan. Namun dalam kepemimpinannya
juga terdapat kebijakan yang kontroversial yaitu
mengurangi subsidi BBM, subsidi tersebut dialihkan
pada sektor pendidikan dan kesehatan. Kebijakan
lainnya yang menimbulkan kontroversi adalah Bantuan
Langsung Tunai (BTL) bag masyarakat miskin. Namun
kebanyakan bantuan ini tidak sampai kepada yang
berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai
masalah social. Periode kedua pada masa pemerintahan
SBY dengan wakilnya Boediono pada tahun 2009-2014,
SBY banyak melakukan perubahan terutama dalam
bidang
perekonomian dimana kebijakan
perekonomian yang mengarah ke Amerika Serikat
berganti ke arah China yang dalam kebijakan tersebut
adanya pembasmian korupsi tapa pandang bulu.
Gemilangnya fondasi perekonomian Indonesia direspon
Internasional dengan menjadikan Indonesia salat satu
negara pilihan tempat berinvestasi dimana cfcknya
adalah Indeks Harga Saham Cabungan (IHSG) mencapai
rekor tertinggi sepanjang sejarah, Indonesia juga
menjadi ekonomi nomor 17 terbesar di dunia menurut
IMF. Tujuan Reformasi: Untuk kesejahteraan rakyat,
maksudnya kebebasan berekspresi yang disertai
lembaga politik, dan lembaga sosial.
5. Joko Widodo

23
Rayon Radikal Al-Faruq

Masa pemerintahan joko widodo periode


pertama pada tahun 2014-2019. Pencapaian Presdien
Joko Widodo pada periode pertama terdapat 3
pencampaian yang pertama dalam bidang politi,
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 disebut
sebagai capaian dalam politik luar negeri. Kedua dalam
bidang ekonomi, naiknya skor Ease of Doing Business
(kemudahan berusaha) sebagai wujud komitmen
pemerintah melakukan perbaikan structural
berkesinambungan. Ketiga dalam bidang sosial,
pemerintah sukses membagikan Kartu Indonesia Pintar
kepada 18,9 juta siswa, Program Keluarga harapan
sebanyak 10 juta keluarga dan 96,7 juta orang peserta
Kartu Indonesia Sehat.
Masa pemerintahan Joko Widodo periode dua,
tahun 2019-2024. Program presiden yang pertama yaitu
menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM)
sebagai prioritas utama. Dalam hal ini, Presiden Jokowi
hendak membangun SDM yang pekerja keras, dinamis,
terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta akan mengundang talenta-talenta global untuk
bekerja sama.Kedua, pemerintah akan terus melanjutkan
pembangunan infrastruktur. Ketiga, Presiden Jokowi
ingin penyederhanaan birokrasi terus dilakukan secara
besarbesaran. Terakhir, transformasi ekonomi.

24
Rayon Radikal Al-Faruq

SEJARAH DAN KEORGANISASIAN PMII

A. Sejarah PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) lahir sebagai sebuah organisasi sejak tahun 17
April 1960. Kondisi sosial politik tahun itu terjadi
perebutan kekuasaan antara kaum Islam modernis
dengan NASAKOM (NasionaIis, Agama, dan
Komunis). Pada waktu itu kekuasaan yang dekat adalah
PKI dengan orang-orang tradisionalis dan nasionalis.
Ketiga kelompok ini memiliki persamaan dalam
perjuangan dan pandangan politiknya.
Pada pemilu tahun 1955, PKI dan NU
memiliki suara yang sangat signifikan dibanding partai
yang lainnya. Semua partai politik yang melebarkan
lingkup politiknya sampai ditingkat mahasiswa, seperti:
Masyumi, HMI, PKI-CGMNI, PMI-GMNI. Saat itu
terjadi konflik ditingkat HMI yang saat itu merupakan
satu-satunya organisasi mahasiswa Islam. Kebetulan
dalam organisasi ini banyak juga kader-kader NU, yang
merasa tidak cocok dengan strategi dan kebijakan
organisasi. Sehingga akhimya Mahbub Junaidi, dkk,
keluar dari HMI dan membentuk PMII untuk mewadahi
mahasiwa tradisionalis di Surabaya pada tanggal 16
April 1960.
Pada awalnya PMII juga merupakan
organisasi dibawah naungan NU, yang kemudian
melepaskan diri dari cengkeraman partai pada tahun
1972 dengan deklarasi Munarjati. Kelahiran Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tidak dapat
dipisahkan dengan kelahiran dan keberadaan IPNU-
IPPNU secara Yuridis formal, Dalam wadah IPNU-

25
Rayon Radikal Al-Faruq

IPPNU itu juga banyak terdapat mahasiswa yang


menjadi anggotanya. Bahkan hampir seluruh anggota
pusat telah berpredikat sebagai mahasiswa. Oleh karena
itu lama kelamaan ada keinginan diantara mereka untuk
membentuk wadah yang khusus menghimpun para
mahasiswa NU. Suara ini sangat nyaring terdengar
terutama muktamar II IPNU pada tanggal 1-5 Januari
1957 di Pekalongan.

B. Lahirnya PMII
Musyawarah Mahasiswa NU di Surabaya
menghasilkan keputusan Konferensi Besar di Kaliurang,
Yogyakarta pada tanggal 14-17 Maret 1960,
mempercayakan kepada 14 orang sebagai perintis awal
PMII antara lain:

No NAMA ASAL
1. Cholid Mawardi
2. M. Said Budairy Jakarta.
3. M. Sobich Ubaid Jakarta
4. M. Makmum Syukri Bandung
5. Badrudinsyah Bandung
6. H. Ismail Makky Yogyakarta
7. Nuril Huda Suaby Surakarta
8. Moensif Nahrowi Yogyakarta
9. Lailiy Mansur Surakarta
10. Abdul Wahab Semarang
Jaelani
11. Hisbullah Huda Surabaya
12. Chalid Narbuko Malang
13. Ahmad Hussein Malang
14. A.A Murtadlo Malang

26
Rayon Radikal Al-Faruq

Keempat belas orang ini sebelumnya


menghadap bapak Idham Cholid (ketua PB Partai NU).
Dalam pertemuan itu, selain memberikan petunjuk-
petunjuk yang merupakan landasan pokok untuk
musyawaroh, beliau juga menekankan hendaknya
organisasi yang akan diwujudkan itu benar-benar kader
partai NU dan menjadi mahasiswa yang berprinsip ilmu
untuk diamalkan bagi kehidupan rakyat, bukan ilmu
untuk ilmu dan yang lebih penting lagi yaitu menjadi
manusia yang cukup cakap serta bertaqwa kepada tuhan
Allah SWT. Pesan ini diadaptasi dalam tujuan PMII
yakni terbentuknya pribadi muslim yang berbudi luhur,
bertaqwa kepada Allah, berilmu, cakap, dan bertanggung
jawab dalam pengamalan ilmu pengetahuannya. Setelah
itu beliau menyatakan menyetujui musyawarah
mahasiswa NU yang diadakan di Surabaya di kemudian
hari.
Seperti yang kita ketahui bersama, kelahiran
PMII dipelopori oleh 14 tokoh Mahasiswa yang masing-
masing berasal dari Jakarta, Bandung, Semarang,
Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan
Makassar. Kota ini merupakan cikal bakal adanya
cabang PMII. Mereka memutuskan pada tanggal 14-15
April 1960 bahwa: Berdirinya organisasi Mahasiswa NU
bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII).
1. Dibuatnya susunan peraturan dasar PMII yang di
dalam pembukaannya jelas dinyatakan bahwa
PMII adalah merupakan kelanjutan dari IPNU dan
IPPNU.

27
Rayon Radikal Al-Faruq

2. Karena persidangan dari musyawarah Mahasiswa


NU ini bertempat di madrasah mu’alim NU
wonokromo Surabaya yang dimulai tanggal 14-16
april 1960 dan peraturan dasar PMII dinyatakan
berlaku pada tanggal 21 syawal 1379 H atau
bertepatan dengan 17 april 1960, maka mulai hari
itu PMII dinyatakan berdiri, dan tanggal 17 april
dinyatakan sebagai hari jadi PMII dan akan
diperingati setiap tahun dengan istilah HARLAH
PMII.
3. Musyawarah juga memutuskan untuk membentuk
tiga orang formatur, yakni: H. Mahbub Junaidi,
sebagai Ketua Umum, Ahmad Cholid Mawardi
sebagai Ketua I dan M. Said Budairi selaku
Sekrtaris Umum Pengurus Pusat PMII.

C. Asas, Sifat dan Tujuan PMII


a. Asas dan Sifat PMII
Dalam Anggaran Dasar (AD) Bab II Pasal 2
dijelaskan bahwa PMII Berasaskan Pancasila.
Sedangkan Bab III Pasal 3 menerangkan PMII bersifat
keagamaan, kemahasiswaan, kebangsaan,
kemasyarakatan, independensi dan professional.
b. Tujuan PMII
Tujuan PMII dijelaskan dalam Bab IV Pasal 4
yaitu: “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu,
cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita- cita
kemerdekaan Indonesia.”

28
Rayon Radikal Al-Faruq

c. Langkah-Langkah dalam mewujudkan tujuan


PMII
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan tersebut,
PMII memiliki misi sebagaimana dalam Bab IV pasal 5,
sebagai berikut: 1) Menghimpun dan membina
mahasiswa Islam sesuai dengan sifat dan tujuan PMII
serta peraturan perundangundangan dan paradigma
PMII yang berlaku. 2) Melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan
PMII serta mewujudkan pribadi insan ulul albab.
d. Usaha PMII
1) Menghimpun dan membina mahasiswa islam
indonesia sesuai dengan sifat dan tujuan PMII
serta perundangundangan dan paradigma PMII
yang berlaku.
2) Malaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan
PMII serta mewujudkan pribadi insan ulul
albab.
e. Triologi PMII
1) Tri Motto : Dzikir, Fikiir, Amal Soleh
2) Tri Khidmat: Taqwa, Intelektualitas,
Profesionalitas
3) Tri Komitmen : Kejujuran, kebenaran dan
Keadilan

D. Struktur Organisasi dan Permusyawaratan

29
Rayon Radikal Al-Faruq

Dalam BAB VI Pasal 7 AD/ART PMII yang


membahas tentang Struktur Organisasi, dijelaskan
bahwa Struktur Organisasi PMII terdiri dari:
1) Pengurus Besar (PB)
2) Pengurus Koordinator Cabang (PKC)
3) Pengurus Cabang (PC)
4) Pengurus Komisariat (PK)
5) Pengurus Rayon (PR).
Dalam BAB VII Pasal 8 AD/ART PMII
tentang Pesmusyawaratan, dijelaskan bahwa
Permusyawaratan dalam Organisasi terdiri dari:
1) Kongres
2) Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas)
3) Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas)
4) Konferensi Koordinator Cabang
(Konferkoorcab)
5) Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda)
6) Musyawarah Kerja Koordinator Cabang
(Muskerkoorcab)
7) Konferensi Cabang (Konfercab)
8) Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab)
9) Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
10) Rapat Tahunan Komisariat (RTK)
11) Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR)
12) Kongres Luar Biasa (KLB)
13) Konferensi Koordinator Cabang Luar Biasa
(Konferkoorcab-LB)
14) Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercab-LB)
15) Rapat Tahunan Komisariat Luar Biasa (RTK-
LB)

30
Rayon Radikal Al-Faruq

16) Rapat Tahunan Anggota Rayon Luar Biasa


(RTAR-LB).
Dalam BAB VIII Pasal 9 AD/ART PMII
tentang Pengembangan PMII Putri:
1) Pengembangan PMII putri diwujudkan dengan
pembentukan wadah kader putri PMII yaitu
Koprs PMII putri yang selanjut disingkat
KOPRI. KOPRI adalah wadah perempuan yang
didirikan oleh kader putri PMII melalui
kelompok kerja sebagai keputusan Kongres
PMII XIV.
2) KOPRI didirikan pada tanggal 29 september
2003 di asrama haji pondok gede Jakarta dan
merupakan kelanjutan sejarah dari KOPRI yang
didirikan pada 25 September 1967
3) KOPRI berstatus sebagai Badan Semi Otonom
pada setiap level kepengurusan PMII.

E. Lambang PMII

31
Rayon Radikal Al-Faruq

Lambang PMII diciptakan oleh H. Said


Budairi, yang artinya bisa dideskripsikan dari segi
bentuk maupun warnanya.
a) Dari Segi Bentuk
1) Perisai: Ketahanan dan keampuhan mahasiswa
Islam dalam berbagai tantangan dan pengaruh
luar.
2) Bintang: Tinggi dan semangat cita-cita yang
selalu memancar.
3) Lima Bintang disebelah atas: Menggambarkan
Rasulullah dengan empat Sahabat (Khulafa al-
Rasyidin)
4) Empat Bintang disebelah bawah:
Menggambarkan empat madzhab yang
berpedoman kepada Ahlussunnah Wal Jama’ah.
5) Sembilan Bintang: Sebagaimana jumlah bintang
didalam lambang yang dapat diartikan dengan:
Rasulullah dan empat sahabatnya serta empat
Imam madzhab itu laksana bintang yang selalu
bersinar terang, berkedudukan tinggi dan
penerang bagi umat manusia. Sembilan pemuka
penyebar agama Islam di Indonesia yang bisa
disebut dengan WALI SONGO.
b) Dari Segi Warna
1) Warna Biru: Warna lukisan PMII, yang berarti
kedalaman ilmu pengetahuan yang harus
dimiliki dan digali oleh warga pergerakan.
Warna biru juga bisa menggambarkan lautan
Indonesia yang mengelilingi kepulauan
Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan
Nusantara

32
Rayon Radikal Al-Faruq

2) Biru Muda: Biru muda sebagai warna dasar


perisai sebelah bawah, yang berarti ketinggian
ilmu pengetahuan, budi pekerti, dan taqwa
3) Kuning: Warna kuning menjadi warna dasar
perisaiperisai sebelah bawah, berarti identitas
kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar
pergerakan lambang kebesaran dan semangat
yang menyala serta penuh harapan
menyongsong masa depan.
F. Daftar Nama Ketua Umum PB PMII
Sejak berdiri, PMII telah dipimpin oleh ketua
Umum sebagai berikut
NO NAMA TAHUN
SAHABAT JABATAN
1 Mahbub Djunaidi 1960-1967
2 M.Zamroni 1967-1973
3 Abduh Paddare 1973-1977
4 Ahmad Bagja 1977-1981
5 Muhyiddin 1981-1985
Arusbusman
6 Suryadharna Ali 1985-1988
7 M.iqbal Assegaf 1988-1991
8 Ali Masykur Musa 1991-1994
9 A.Muhaimin Iskandar 1994-1997
10 Syaiful Bahri 1997-2000
Anshori
11 Nusron Wahid 2000-2003
12 A.Malik Haramain 2003-2005
13 Hery Hariyanto 2005-2008
Azzumi
14 M. Rodli Kaelani 2008-2011
15 Addin Jauhari 2011-2014

33
Rayon Radikal Al-Faruq

16 Aminuddin Ma’ruf 2014-2017


17 Agus Mulyono 2017-2020
Herlambang
18 M.Abdullah Syukri 2021-2023

Sampai disini sudah jelas bahwasannya PMII


merupakan organisasi penting bagi bangsa. PMII
dituntut mampu memberikan dharma baktinya kepada
Nusa, Bangsa, dan Agama. Kritik konstruktif dan mitra
pembangunan yang cerdas terhadap pemerintah supaya
menjalankan pemerintahan dengan baik dan benar (kalau
tidak bisa ya lebih baik turun atau diturunkan), dan
mendidik anggotanya untuk mandiri dan berani bersaing
dengan siapapun agar survive dalam peraturan
kehidupan globalisasi yang sangat kompetitif, menjadi
agenda utama yang harus segera dilaksanakan. Disitulah
pendekatan Strategi Kaderisasi yang ditempuh PMII
sebagai ikhtiar organisasi.

34
Rayon Radikal Al-Faruq

STUDI GENDER DAN KOPRI

A. Pengertian Gender
Gender merupakan sebuah konsep yang
mengacu pada peran, fungsi dan tanggung jawab antara
perempuan dan lakilaki yang terjadi akibat dari dan
dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya
masyarakat. Pembedaan karakteristik, posisi dan peran
antara perempuan dan laki-laki mengakibatkan
ketimpangan relasi antara perempuan dan laki-laki
dalam masyarakat. Perempuan seringkali dianggap lebih
lemah dibandingkan laki-laki, dan laki- laki dianggap
memiliki hak lebih besar atas sumber daya daripada
perempuan misalnya dalam hal pendidikan, pekerjaan
dan harta warisan.
Gender adalah suatu konsep yang digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan
perempuan dalam perspektif sosial budaya. Gender
dalam arti ini mendefinisikan laki-laki dan perempuan
dari sudut non biologis. Konsep gender memiliki suatu
hal yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural sejarah
perbedaan gender (gender difference) antara laki-laki
dan perempuan terjadi proses yang sangat panjang. Oleh
karena itu, terbentuknya perbedaan gender dikarenakan
oleh banyak hal, diantaranya dibentuk, disosialisasikan,
diperkuat bahkan dikonstruksi secara sosial dan kultural
melalui ajaran keagamaan maupun negara.
Sejarah perbedaan gender antara seorang pria
dengan seorang wanita terjadi melalui proses yang
sangat panjang dan dibentuk oleh beberapa sebab,
seperti kondisi sosial budaya, kondisi keagamaan, dan

35
Rayon Radikal Al-Faruq

kondisi kenegaraan. Dengan proses yang panjang ini,


perbedaan gender akhirnya sering dianggap menjadi
ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atau seolah-olah
bersifat biologis yang tidak dapat diubah lagi. Inilah
sebenarnya yang menyebabkan awal terjadinya
ketidakadilan gender di tengah- tengah masyarakat.
Gender memiliki kedudukan yang penting
dalam kehidupan seseorang dan dapat menentukan
pengalaman hidup yang akan ditempuhnya. Gender
dapat menentukan akses seseorang terhadap pendidikan,
dunia kerja, dan sektor- sektor publik lainnya. Gender
juga dapat menentukan kesehatan, harapan hidup, dan
kebebasan gerak seseorang. Jelasnya, gender akan
menentukan seksualitas, hubungan, dan kemampuan
seseorang untuk membuat keputusan dan bertindak
secara otonom. Akhirnya, genderlah yang banyak
menentukan seseroang akan menjadi apa nantinya.
Gender berbeda dengan Sex. Gender secara
umum digunakan untuk mengidentikasi perbedaan laki-
laki dan perempuan dari segi sosial budaya. Sedangkan
Sex secara umum digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi
biologis. Istilah sex berkonsentrasi pada aspek biologis
seseorang, meliputi perbedaan komposisi kimia dan
hormone dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan
karakteristik biologis lainnya. Sementara gender lebih
banyak berkonsentrasi pada aspek sosial budaya,
psikologis dan aspekaspek non biologis lainnya.
Secara fisik biologis, laki-laki dan perempuan
tidak saja dibedakan oleh identitas jenis kelamin, bentuk
dan anatomi biologi lainnya, melainkan juga komposisi
kimia dalam tubuh. Perbedaan yang terakhir ini
menimbulkan akibat-akibat fisik biologis seperti laki-

36
Rayon Radikal Al-Faruq

laki yang mempunyai suara lebih besar, berkumis,


berjenggot, pinggul lebih ramping dan dada yang datar.
Sementara perempuan mempunyai suara lebih bening,
buah dada menonjol, pinggul umumnya lebih besar dan
organ reproduksi yang amat berbeda dengan laki-laki.

B. Keadilan dan Ketidakadilan Gender


Keadilan gender adalah suatu proses untuk
menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan.
Kesetaraan gender adalah kesamaan dan keseimbangan
kondisi antara perempuan dan laki laki untuk
memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai
manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi di
berbagai bidang. Kesetaraan gender diperlukan karena
dalam masyarakat masih terjadi berbagai ketimpangan
gender antara perempuan dan laki-laki. Tercermin pada
masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan
termasuk tingginya kasus kekerasan terhadap
perempuan. Ada kesenjangan dalam hal akses dan
partisipasi dalam pembangunan dan penguasaan sumber
daya antara perempuan dan laki-laki. Sementara itu
peran serta partisipasi perempuan juga masih rendah
dalam berbagai bidang.
Kesetaraan gender secara intrinsik terkait
dengan pembangunan berkelanjutan dan sangat penting
bagi realisasi hak asasi manusia untuk semua orang.
Tujuan keseluruhan kesetaraan gender adalah
terciptanya masyarakat di mana perempuan dan laki-laki
menikmati kesempatan, hak dan kewajiban yang sama di
semua bidang kehidupan. Kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan ada saat kedua jenis kelamin dapat berbagi
secara setara dalam distribusi kekuatan dan pengaruh;
memiliki kesempatan dan akses yang sama untuk

37
Rayon Radikal Al-Faruq

mendapatkan hak-haknya, serta benar-benar terbebas


dari paksaan dan intimidasi.
Kesetaraan gender yang dimaksud adalah
kesetaraan substantif yang memberikan perhatian
khusus pada peran dan fungsi reproduksi perempuan,
serta pada kesenjangan atau ketimpangan gender yang
ada selama ini, dengan memastikan bahwa kebijakan dan
praktik yang ada tidak mendiskriminasi perempuan
berdasarkan fungsi reproduksinya. Contoh: Perbedaan
gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan gender
(gender inequelities) bagi kaum laki-laki terutama
terhadap kaum perempuan. Ketidakadilan gender
termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan
yakni:
1. Gender dan Marginalisasi Perempuan
Proses marginalisasi yang mengakibatkan
kemiskinan. sesungguhnya banyak sekali terjadi dalam
masyarakat dan negara yang menimpa kaum laki-laki
dan perempuan yang disebabkan oleh berbagai kejadian,
misalnya; penggusuran, bencana alam atau proses
eksploitasi, namun adalah satu bentuk pemiskinan,
disebabkan oleh gender.
Ada beberapa perbedaan jenis dan bentuk,
tempat dan waktu serta mekanisme protes marginalisasi
kaum perempuan karena perbedaan gender tersebut. Dari
segi sumbernya bisa berasal dari kebijakan pemerintah,
keyakinan, tafsir agama, keyakinan tradisi dan kebiasaan
atau bahkan asumsi ilmu pengetahuan.
2. Gender dan Subordinasi
Pandangan gender ternyata bisa menimbulkan
subordinasi terhadap perempuan. Anggapan bahwa
perempuan itu irrasional atau emosional sehingga
perempuan tidak bisa tampil memimpin, berakibat

38
Rayon Radikal Al-Faruq

munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada


posisi yang tidak penting. Subordinasi karena gender
tersebut terjadi dalam segala macam bentuk yang
berbeda dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu. Di
Jawa, dulu ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu
sekolah tinggitinggi, toh akhirnya akan ke dapur juga.
Bahkan pemerintah pernah memiliki peraturan bahwa
jika suami akan pergi belajar (jauh dari keluarga), dia
bisa mengambil keputusan sendiri. Sedangkan bagi istri
yang hendak tugas belajar ke luar negeri harus seizin
suami.
Dalam rumah tangga, masih sering terdengar
jika keuangan keluarga sangat terbatas, dan harus
mengambil keputusan untuk menyekolahkan anak-
anaknya, maka anakanak laki akan mendapatkan
prioritas utama. Praktis/ perbuatan seperti itu
sesungguhnya berangkat dari kesadaran gender yang
tidak adil.
3. Gender dan Stereotipe
Secara umum stereotipe adalah pelabelan atau
penandaan terhadap suatu kelompok tertentu.
Celakanya, stereotipe selalu merugikan dan
menimbulkan ketidakadilan. Salah satu garis stereotipe
itu adalah yang bersumber dari pandangan gender.
Banyak sekali ketidakadilan jenis kelamin tertentu,
umumnya perempuan yang bersumber dari penandaan
(stereotipe) yang dilakukan pada mereka. Misalnya
penandaan yang berawal dari asumsi bahwa perempuan
bersolek adalah dalam rangka memancing perhatian
lawan jenisnya, maka tiap ada kasus kekerasan atau
pelecehan seksual selalu dikaitkan dengan stereotipe ini.
Bahkan jika ada pemerkosaan yang dialami
oleh perempuan, masyarakat berkecenderungan

39
Rayon Radikal Al-Faruq

menyalahkan korbannya. Masyarakat memiliki


anggapan bahwa tugas utama kaum perempuan adalah
melayani suami. Stereotipe ini berakibat wajar sekali
bila pendidikan kaum perempuan dinomorduakan.
4. Gender dan Kekerasan
Kekerasan (violence) adalah serangan atau
invansi (assault) terhadap fisik maupun integritas mental
pslikologis seseorang. Kekerasan terhadap sesama
manusia pada dasarya berawal dari berbagai sumber,
namun jelas satu kekerasan terhadap satu jenis ke1amin
tertentu yang disebabkan oleh bias gender ini. Kekerasan
yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender
related violence. Pada dasarnya, kekerasan gender
disebabkan oleh ketidaksetaraan kekuatan yang ada
dalam masyarakat.
5. Gender dan Beban Kerja (Double Burden)
Adanya anggapan bahwa kaum perempuan
memiliki sifat memelihara dan rajin serta tidak cocok
untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa
semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi
tanggung jawab perempuan. Manifestasi ketidakadilan
gender dalam bentuk marginalisasi ekonomi,
subordinasi, kekerasan, stereotipe dan beban kerja
tersebut terjadi di berbagai tingkatan.

C. Sejarah KORPRI
KOPRI merupakan singkatan dari Korps PMII
Putri. KOPRI merupakan wadah bagi kader perempuan
PMII untuk dapat mengembangkan segala potensi yang
dimiliki, baik hal wacana, politik, serta aspek-aspek lain

40
Rayon Radikal Al-Faruq

yang sudah ada didalam dirinya (kader perempuan


PMII).
KOPRI berdiri Pada kongres III PMII pada
tanggal 7-11 Februari 1967 (7 tahun setelah lahirnya
PMII) dalam bentuk departemen keputrian dan lahir
bersamaan dengan Mukernas II PMII di Semarang Jawa
Tengah pada tanggal 25 September 1967. Semula
KOPRI pusat berkedudukan di Jakarta, kemudian
berdasarkan keputusan mubes I PMII di Garut Jawa
Barat pada tanggal 20-27 Januari 1969, dipindahkan ke
Surabaya Jawa Timur, yang operasional/pengelolaan
selanjutnya diserahkan kepada PW PMII Jawa Timur.
Munas KOPRI yang pertama dilaksanakan di Makassar
Ujungpandang pada tanggal 25-30 April 1970,
bersamaan dengan pelaksanaan Kongres IV PMII.
Pada periode 1973-1988 KOPRI bubar, karena
selama periode 1970-1973 PP KOPRI tidak pernah
mengadakan kegiatan dan dinilai gagal, yang
klimaksnya mereka tidak mampu membuat Laporan
Pertanggungjawaban pada kongres V PMII di Ciloto
Jawa Barat tahun 1973. Dengan ketua KOPRI saat itu
Adibah Hamid. Pada Kongres V ini tidak ada satu orang
pun pengurus PP KOPRI yang hadir, sehingga Kongres
mengeluarkan Pernyataan Ciloto yang isinya meminta
pengurus KOPRI mengadakan Mubes khusus KOPRI
dengan limit waktu 6 bulan.
KOPRI dibentuk kembali pada kongres IX
PMII di surabaya tahun 1988 dengan ketua Khofifah,
Sekretaris Ulha Soraya. Sampai pada Kongres XII PMII
Medan Sumatera Utara tahun 2000, KOPRI bubar
kembali. KOPRI dibubarkan berdasarkan hasil voting,

41
Rayon Radikal Al-Faruq

yang perbedaannya hanya satu suara. Merasa


pengalaman pahit itu terasa, bahwa kader-kader putri
PMII pasca kongres di Medan mengalami stagnasi yang
berkepanjangan dan tidak menentu, maka sebab itu
kader-kader putri PMII menganggap perlu dibentuknya
wadah kembali, Kongres XIII di Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur pada tanggal 16-21 April 2003
sebagai momentum yang tepat untuk memprakarsai
adanya wadah, maka terbentuklah POKJA perempuan
dan kemudian lahirlah kembali KOPRI di Jakarta pada
tanggal 29 September 2003 dengan ketua KOPRI Wiwin
Winarti dan sekretaris Nina Hunainah pada periode
kepengurusan A. Malik Haraiman 2003-2005.

D. Visi dan Misi KOPRI


Visi KOPRI adalah Terciptanya masyarakat
yang berkeadilan berlandaskan kesetaraan dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan
Misi KOPRI adalah Mengideologisasikan nilai keadilan
gender dan mengkonsolidasikan gerakan perempuan di
PMII untuk membangun masyarakat berkeadilan gender.

NO NAMA-NAMA KETUA PERIODE


UMUM PB KOPRI
1. Mahmudah Nahrowi 1967-1968
2. Tien Hartini 1968-1970
3. Ismi Maryam BA 1970
4. Zazilah Rahman BA 1971
5. Siti Fatimah Bsc 1972
6. Adiba Hamid 1973
7. Wus’ah Suralaga 1973-1977
8. Choirunnisa Yafishsham 1977

42
Rayon Radikal Al-Faruq

9. Fadilah Suralaga 1977-1981


10. Ida Farida 1981
11. Lilis Nurul Husna 1981-1984
12. Iis Kholila 1985-1988
13. Iriani Suaida 1988
14. Khofifah Indar Parawansa 1988-1991
15. Ulha Soraya 1991
16. Jauharoh Haddad 1991-1994
17. Diana Mutiah 1994-1997
18. Luluk Nur Hamidah 1997-2000
19. Umi Wahyuni 2000-2003
20. Efri Nasution 2003
21. Winarti 2003-2005
22. Ai’ Maryati Shalihah 2005-2007

23. Eem Marzu Hiz 2008-2010


24. Irma Mutoharoh 2010-2013
25. Ai Rahmayanti 2014-2016
26. Septi Rahmawati 2017-2021
27. Maya Muizatil Lutfillah 2021-2023

43
Rayon Radikal Al-Faruq

AHLUSUNNAH WAL JAMAAH

A. Pengertian Aswaja
Secara semantik arti Ahlussunnah wal jama’ah
adalah sebagai berikut. Ahl berarti pemeluk, jika
dikaitkan dengan aliran atau madzhab maka artinya
adalah pengikut aliran atau pengikut madzhab (ashab al-
madzhab).
Al-Sunnah mempunyai arti jalan, di samping
memiliki arti al-Hadist. Disambungkan dengan ahl
keduanya bermakna pengikut jalan Nabi, para Shahabat
dan tabi’in. Al-Jamaah berarti sekumpulan orang yang
memiliki tujuan. Bila dimaknai secara kebahasaan,
Ahlusunnah wal Jama’ah berarti segolongan orang yang
mengikuti jalan Nabi, Para Shahabat dan tabi’in.
B. Historis Aswaja
Ahlu al-Sunnah wal al-Jama’ah (Aswaja)
sampai sekarang masih menjadi sebuah tema
pembahasan yang unik untuk dikaji dari perspektif
kajian akademik. Keunikan itu yang menjadikan aswaja
menarik adalah faktor-faktor berikut ini, (1) Aswaja
menjadi sebuah identitas teologis yang diperebutkan
oleh berbagai aliran maupun organisasi Islam, (2)
substansi Aswaja masih menjadi pemahaman yang
menarik di kalangan pemikir-pemikir Muslim; dan (3)
pemahaman Aswaja ternyata belum tuntas di kalangan
tokoh-tokoh Islam.
Pada masa Al-Imam Abu Hasan Al-Asy‟ari
(324 H) umpamanya, orang yang disebut-sebut sebagai
pelopor mazhab Ahlus sunnah wal jama‟ah itu, istilah

44
Rayon Radikal Al-Faruq

ini belum digunakan. Sebagai terminologi, Ahlus sunnah


wal jama‟ah baru diperkenalkan hampir empat ratus
tahun pasca meninggalnya Nabi Saw, oleh para Ashab
Asy‟ari (pengikut Abu Hasan AlAsy‟ari) seperti Al-
Baqillani (403 H), Al-Baghdadi (429 H), Al- Juwaini
(478 H), Al-Ghazali (505 H), Al-Syahrastani (548 H),
dan al-Razi (606 H).
Memang jauh sebelum itu kata sunnah dan
jama‟ah sudah lazim dipakai dalam tulisan-tulisan arab,
meski bukan sebagai terminologi dan bahkan sebagai
sebutan bagi sebuah mazhab keyakinan. Ini misalnya
terlihat dalam surat-surat AlMa‟mun kepada
gubernurnya Ishaq ibn Ibrahim pada tahun 218 H,
sebelum Al-Asy‟ari sendiri lahir, tercantum kutipan
kalimat wa nasabu anfusahum ilas sunnah (mereka
mempertalikan diri dengan sunnah), dan kalimat ahlul
haq wad din wal jama’ah (ahli kebenaran, agama dan
jamaah).
Dari aliran ahlussunnah wal jamaah atau
disebut aliran sunni dibidang teologi kemudian juga
berkembang dalam bidang lain yang menjadi ciri khas
aliran ini, baik dibidang fiqh dan tasawuf sehingga
menjadi istilah, jika disebut akidah sunni (ahlussunnah
waljamaah) yang dimaksud adalah pengikut Asy‟aryah
dan Maturidyah. Atau Fiqh Sunni, yaitu pengikut
madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan
Hanbali). Yang menggunakan rujukan alqur‟an, al-
hadits, ijma‟ dan qiyas. Atau juga Tasawuf Sunni, yang
dimaksud adalah pengikut metode tasawuf Abu Qashim
Abdul Karim al-Qusyairi, Imam Al-Hawi, Imam Al-
Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi. Yang
memadukan antara syari’at, hakikat dan makrifaat.

45
Rayon Radikal Al-Faruq

Nahdlatul ‘Ulama merupakan ormas Islam


pertama di Indonesia yang menegaskan diri berfaham
Aswaja. Dalam Qanun Asasi (konstitusi dasar) yang
dirumuskan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari
juga tidak disebutkan definisi Aswaja. Namun tertulis di
dalam Qanun tersebut bahwa Aswaja merupakan sebuah
faham keagamaan dimana dalam bidang akidah
menganut pendapat Abu Hasan Al-Asy’ari dan
AlMaturidi, dalam bidang fiqh menganut pendapat dari
salah satu madzhab empat (madzahibul arba’ah –Imam
Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali),
dan dalam bidang Hamid Al-Ghazali.

C. Pokok-pokok Ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah


Secara umum, doktrin Ahlusunnah wal
Jamaah meliputi tiga aspek, yaitu aspek aqidah/tauhid,
Syari’ah, dan Tasawuf.

1. Aspek Aqidah
Dimensi tauhid atau yang lebih di kenal
dengan sebutan aqidah Ahlusunnah wal Jamaah terbagi
atas beberapa bagian yang terkandung dalam arkan al-
iman yaitu iman kepada Allah termasuk 20 sifat yang
terkandung dalam dzat-nya, malaikat-malaikatnya 10
yang wajib di ketahui, kitab-kitab yang diturunkan pada
Rasul-rasulnya dari 4 yang wajib di ketahui, Rasul-rasul-
Nya yang di utus untuk membimbing manusia ke jalan
yang benar dan mem- berikan petunjuk serta menye-
barkan ajaran Allah, hari akhir, dan qada serta qadar
Allah berupa keimanan yang harus di miliki seorang
muslim Aswaja tentang adanya kepastian dan ketentuan
dari allah.

46
Rayon Radikal Al-Faruq

2. Aspek Syariah.
Dalam bidang syari’ah Ah-lussunnah wal
Jama’ah menetapkan 4 (empat) sumber yang bisa
dijadikan rujukan bagi pemahaman keagamaannya, yaitu
al-Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma’ (kesepakatan Ulama),
dan Qiyas, dari keempat sumber yang ada, al-Qur’an
yang telah dijadikan sebagai sumber utama. Ini berarti
bahwa apabila terdapat masalah kehidupan yang
dihadapi, terlebih dahulu harus dikembalikan kepada al-
Qur’an sebagai pemecahannya, tetapi apabila masalah
tersebut tidak ditemukan dalam al-Qur’an, maka
hendaklah mencari pemecahan masalahnya dalam
sunnah nabi SAW, jika masih belum terpecahkan maka
dengan ijma’ para ulama terdahulu dan apabila masih
belum terpecahkan maka barulah menggunakan akal
untuk melakukan ijtihad dengan meng-Qiyaskan hal-hal
yang belum di ketahui status hukumnya kepada hal-hal
yang sudah diketahui status hukumnya.
Ada yang menyebutkan bahwa aspek syariat
disebutkan dengan fiqh, yang dalam masalah ini Aswaja
dikenaldengan mengikuti salah satu mazhab empat ,
Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi,I, dan Imam
Hambali dan masing-masing imam tersebut mempunyai
dasar tersendiri yang sumber utamanya tetap bermuara
pada Al-Qur’an dan Assunnah.

3. Aspek Tasawuf.
Aspek tasawuf adalah aspek yang berkaitan
upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT,
memantapkan keimanan, mengkhusu’kan ibadah dan
memperbaiki akhlak. Adapun Imam besar sufi As-waja
yaitu Imam al Junaidi al Baghdadi dan Imam
Ghazali.yang memiliki berbagai alasan mengapa beliau

47
Rayon Radikal Al-Faruq

menjadi imam besar dalam ilmu tasawuf Aswaja di


eranya. Diantaranya konsistensi terhadap AlQur’an dan
as sunnah, terhadap syariat, kebersihan dalam akidah dan
lain-lain.

D. Aswaja Sebagai Manhajul Fikr


Didalam PMII Aswaja dijadikan Manhajul
Fikri artinya Aswaja bukan dijadikan tujuan dalam
beragama melainkan dijadikan metode dalam berfikir
untuk mencapai kebenaran agama. Walaupun banyak
tokoh yang telah mencoba mendekontruksi isi atau
konsep yang ada dalam aswaja tapi sampai sekarang
Aswaja dalam sebuah metode berfikir ada banyak
relevasinya dalam kehidupan beragama, sehingga PMII
lebih terbuka dalam mebuka ruang dialektika dengan
siapapun dan kelompok apapun.
Ada empat ciri atau karakter utama ajaran
Ahlussunah wal Jamaah sebagai manhaj al-fikr atau kita
sebut dengan Aswaja yang selalu diajarkan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabatnya:
1) At-tawassut atau sifat tengah-tengah, sedang-
sedang yang terkenal dengan moderat.
2) At-tawazun, atau seimbang dalam segala hal
termasuk dalam penggunaan dalil naqli dan aqli.
3) At-tasamuh atau toleransi menghargai segala
perbedaan.
4) Al-I’tidal, adil atau tegak lurus.
Dari berbagai manhaj al-fikr ini kita bisa
mencerminkanya untuk menjadikanya prinsip dalam
berorganisasi, pergerakan atau bersosial politik,
diantaranya:
1. Prinsip As-syuara’ (Musyawarah)

48
Rayon Radikal Al-Faruq

Prinsip ini dilandaskan salah satunya pada


firman Allah Qs Asy Syura 42:36-39. Menurutayat
tersebut, syura merupakan ajaran yang setara dengan
iman kepada Allah (iman billah), tawakal, menghindari
dosa-dosa besar (ijtinab al-kaba’ir), memberi ma’af
setelah marah, memenuhi titah ilahi, mendirikan shalat,
memberikan sedekah, dan lain sebagainya.
Seakan-akan musyawarah merupakan suatu
bagian integral dan hakekat Iman dan Islam. Dan dengan
musyawarah perkara atau per- masalahan yang kita
hadapi dapat kita selesaikan secara bersama dan mufakat
untuk memberikan hasil bersama bukan sepihak.
2. Al-Adl (keadilan)
Menegakkan keadilan merupakan suatu
keharusan dalam Islam terutama bagi penguasa dan para
pemimpin pemerintahan (hukkam) terhadap rakyat dan
umat yang dipimpin. Hal ini didasarkan salah satunya
pada QS An-Nisa’ 4:58.
3. Al-Hurriyah (kebebasan)
Kebebasan dimaksudkan sebagai suatu
jaminan bagi rakyat (umat) agar dapat melakukan hak-
hak mereka. Hak-hak tersebut dalam syari’at dikemas
dalam al-Usul al-Khams (lima prinsip pokok) yang
menjadi kebutuhan primer bagi setiap insan. Kelima
prinsip tersebut adalah:
a) Hifzu an-Nafs, yaitu jaminan atas jiwa
(kehidupan) yang dirniliki warga Negara
(rakyat).
b) Hifzu ad-Din, yaitu jaminankepada warga
Negara untuk memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya.

49
Rayon Radikal Al-Faruq

c) Hifzhu al-Mal, yaitu jaminan terhadap


keselamatan harta benda yang dirniliki oleh
warga Negara.
d) Hifzu an-Nasl, yaitu jaminan terhadap asal-
usul, identitas, garis keturunan setiap warga
Negara.
e) Hifzu al-’lrdh, yaitu jaminan terhadap harga
diri, kehormatan, profesi, pekerjaan ataupun
kedudukan setiap warga negara.

4. Al-Musawah (kesetaraan derajat)


Pada prinsip al-Musawah menekankan pada
aspek anti diskriminasi. Artinya bahwa tidak ada
perbedaan antara bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain, manusiadengan manusia yang lain. Dengan
menanamkan prinsip dan karakter manhaj al-fikr di atas
pada organisasi atau pergerakan kita, seperti yang di
kemukakan oleh K.H Aqil Siroj bahwa Aswaja adalah
metodologi berpikir keagamaan yang mencakup segala
aspek kehidupan dan berdiri diatas prinsip
keseimbangan dalam akidah, penengah dan perekat
dalam kehidupan sosial, serta keadilan dan toleransi
dalam politik.
Sehingga dalam hal tersebut Aswaja tidak
menjadi ajaran yang jumud, tidak kaku, tidak eksklusif,
bisa berkembang bahkan bisa mendongkrak kemapanan
yang sudah tidak kondusif dan tentunya menerima dan
mengenal adanya suatu kebangkitan.

50
Rayon Radikal Al-Faruq

NILAI DASAR PERGERAKAN

A. Terminologi Nilai Dasar Pergerakan (NDP)


Nilai Dasar Pergerakan (NDP) adalah nilai-
nilai yang secara mendasar merupakan sublimasi nilai-
nilai keIslaman, seperti kemerdekaan (al-hurriyyah),
persamaan (al- musawa), keadilan (al-adl), toleran
(tasamuh), damai (al-shuth), dan ke Indonesiaan
(pluralisme suku, agama, ras, pulau, persilangan budaya)
dengan kerangka paham ahlussunah wal jama’ah yang
menjadi acuan dasar pembuatan aturan dan kerangka
pergerakan organisasi.
Nilai Dasar Pergerakan (NDP) merupakan
pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam
mendasari dan memberi spirit serta elan vital pergerakan
yang meliputi iman (aspek aqidah), Islam (aspek
syariah), ihsan (aspek etika, akhlaq dan tasawuf) dalam
rangka memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan
akherat.
Dalam upaya memahami, menghayati dan
mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan
ahlussunah wal jama'ah sebagai manhaj al-fikr sekaligus
manhaj al-taghayyur al-ijtima'i (perubahan sosial) untuk
mendekonstruksi dan merekonstruksi bentukbentuk
pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama yang
toleran, humanis, anti-kekerasan, dan kritis transformatif
.

B. Fungsi Nilai Dasar Pergerakan


NDP memiliki beberapa fungsi. Pertama,
sebagai Kerangka Refleksi. Sebagai kerangka refleksi
NDP bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma,

51
Rayon Radikal Al-Faruq

nilai-nilai yang akan memperkuat level kebenaran-


kebenaran ideal. Subtansi ideal tersebut menjadi suatu
yang mengikat, absolut, total, universal berlaku
menembus ruang dan waktu (muhlamul qat’i) kerangka
refleksi ini menjadi moralitas gerakan sekaligus sebagai
tujuan absolut dalam mencapai nilai-nilai kebenaran,
kemerdekaan, kemanusiaan.
Kedua, Kerangka Aksi. Sebagai kerangka aksi
NDP bergerak dalam pertarungan aksi, kerja-kerja nyata,
aktualisasi diri, analisis sosial untuk mencapai
kebenaran faktual. Kebenaran sosial ini senantiasa
bersentuhan dengan pengalaman historis, ruang dan
waktu yang berbeda dan berubah. Kerangka aksi ini
memungkinkan warga pergerakan menguji, memperkuat
dan bahkan memperbaharui rumusan kebenaran
historisitas atau dinamika sosial yang senantiasa
berubah.
Ketiga, Kerangka Ideologis. Kerangka
ideologis menjadi rumusan yang mampu memberikan
proses ideologisasi disetiap kader, sekaligus
memberikan dialektika antara konsep dan realita yang
mendorong proses progressif dalam perubahan sosial.
Kerangka ideologis juga menjadi landasan pola pikir dan
tindakan dalam mengawal perubahan sosial yang
memberikan tempat pada demokratisasi dan Hak Asasi
Manusia (HAM).

C. Kedudukan Nilai Dasar Pergerakan (NDP)


Pertama, NDP menjadi sumber kekuatan
ideal-moral dari aktivitas pergerakan. Kedua, NDP
menjadi pusat argumentasi dan pengikat kebenaran dati
kebebasan berfikir, berucap, bertindak dalam aktivitas
pergerakan.

52
Rayon Radikal Al-Faruq

D. Rumusan Nilai Dasar Pergerakan (NDP)


1. Tauhid
Mengesakan Allah SWT merupakan nilai
paling asasi dalam sejarah agama samawi. Didalamnya
terkandung hakikat kebenaran manusia. (Al-Ikhlas,
AIMukmin: 25, AI-Baqarah: 130-131). Subtansi tauhid:
a) Allah adalah Esa dalam Dzat, sifat dan
perbuatan-Nya.
b) Tauhid merupakan keyakinan atas sesuatu
yang lebih tinggi dari alam semesta, serta
merupakan manifestasi dari kesadaran dan
keyakian kepada haI yang ghaib (AI-
Baqarah:3, Muhammad:14- 15, AI-Alaq: 4, A
l-Isra: 7).
c) Tauhid merupakan titik puncak keyakinan
dalam hati, penegasan lewat lisan dan
perwujudan nyata lewat tindakan.
d) Dalam memaharni dan mewujudkannya
pergerakan telah memilih ahlussunah wal
jama' ah sebagai metode pemahaman dan
keyakinan itu.
2. Hubungan Manusia dengan Allah (Habl Minal
Allah)
Dalam mengejawantahkan prinsip tauhid
secara maksimal, pola hubungan dengan Allah juga
harus dijalani dengan ikhlas. Artinya pola yang dijalani
hanya untuk mengharapakan keridhaan dari Allah. Allah
SWT adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta
manusia sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan
kedudukan terhormat kepada manusia dihadapan
ciptaan-Nya yang lain. Kedudukan pemberian daya
pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral.

53
Rayon Radikal Al-Faruq

Potensi itulah yang memungkinkan manusia


memerankan fungsinya sebagai khalifah dan hamba
Allah.
Ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat:
Sesungghnya aku di bumi akan menjadikan seorang
Khalifah (wakil). Para malaikat berkata: apakah engkau
akan menjadikan di bumi manusia yang berbuat
kerusakan di dalamnya, dan menumpahkan darah.
Sedangkan kami bertasbih dengan memuji dan
menyucikan-Mu. Allah menjawab: Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Al-Baqarah:
30.
Dalam kehidupan sebagai khalifah, manusia
memberanikan diri untuk mengemban amanat berat yang
oleh Allah ditawarkan kepada makhluk-Nya. Sebagai
hamba Allah manusia harus melaksanakan ketentuan-
ketentuannya. Untuk itu manusia dilengkapi dengan
kesadaran akal dan moral yang selalu harus dirawat, bila
manusia tidak ingin terjatuh kedalam kedudukan yang
rendah.
3. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum
MinanNas)
“Wahai manusia sesungguhnya kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia disisiAllah ialah
orang yang paling bertaqwa diantara kamu”
AlHujurat:13.
Nilai Dasar Pergerakan yang kedua ini tidak
jauh dari sifat alami manusia, yakni sebagai makhluk
sosial. Manusia yang satu membutuhkan manusia yang
lain. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam hubungan

54
Rayon Radikal Al-Faruq

antar manusia tercakup dalam persaudaraan antar insan


pergerakan, persaudaran sesama umat Islam,
persudaraan sesama warga Negara dan persaudaraan
sesama umat manusia. Perilaku persaudaraan ini harus
menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapat
memberikan manfaat maksimal untuk diri sendiri dan
lingkungannya.
4. Hubungan Manusia dengan Alam (Hablum Minal
Alam)
Alam semesta adalah ciptaan Allah. Dia
menentukanukuran dan hukum-hukumnya. Alam juga
menunjukkantanda-tanda keberadaan, sifat dan
perbuatan Allah. Berarti juga nilai tauhid melingkupi
nilai hubungan manusia dengan manusia. Namun Allah
menundukkan alam bagi manusia dan bukan sebaliknya.
Jika sebaliknya yang terjadi, makamanusia akan terjebak
dalam penghambaan terhadap alam, bukan
penghambaan kepada Allah menunjuk manusia sebagai
khalifah, sudah sepantasnya manusia menjadikan bumi
maupun alam sebagai wahana dalam bertauhid dan
menegaskan keberadaan dirinya, bukan menjadikannya
sebagai obyek eksploitasi.
Salah satu hasil penting dari cipta, rasa dan
karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia menciptakan itu untuk memudahkan dalam
rangka memanfaatkan alam dan kemakmuran bumi atau
memudahkan hubungan antar manusia. Dalam
memanfaatkan alam dibutuhkan Iptek, karena alam
memiliki ukuran, aturan dan hukum tersendiri. Alam
didaya gunakan dengan tidak mengesampingkan aspek
pelestariannya.

55
Rayon Radikal Al-Faruq

Nilai-nilai Dasar Pergerakan (NDP)


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang
dipergunakan sebagai lann- dasan teologis, normatif dan
etis dalam pola pikir dan perilaku warga PMII, baik
secara perorangan maupun bersama-sama. Dengan ini
dasar-dasar tersebut ditujukan untuk mewujudkan
pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah,
berbudi luhur, berilmu cakap dan bertanggung jawab
dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya dan
komitmen atas cita-cita kemerdekaan rakyat Indonesia
yang kritis, inovatif, progresif dan transformatif yang
sadar aka posisi dan perannya sebagai khalifah dimuka
bumi.
E. Nilai Dasar Pergerakan (NDP): Landasan Gerak
Basis Teologis.
NDP adalah sebuah kerangka gerak, ikatan
nilai atau landasan pijak. Didalam PMII maka kita akan
kenal dengan istilah NDP (Nilai Dasar Pergerakan).
NDP adalah sebuah landasan fundamental bagi kader
PMII dalam segala aktivitas baik-vertical maupun
horizontal. NDP sesungguhnya kita atau PMII akan
mencoba berbicara tentang posisi dan relasi yang terkait
dengan apa yang akan kita gerakkan. PMII berusaha
menggali sumber nilai dan potensi insan warga
pergerakan untuk kemudian dimodifikasi didalam
tatanan nilai baku yang kemudian menjadi citra diri yang
diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII.
Hal ini dibutuhkan untuk memberi kerangka, arti
motifasl, wawasan pergerakan dan sekaligus
memberikan dasar pembenar terhadap apa saja yang
akan mesti dilakukan untuk mencapai cita-cita
perjuangan.,makhluq, dan diri kita sebagai manusia.

56
Rayon Radikal Al-Faruq

Ketiga posisi di atas merupakan sebuah


kesatuan yang koheren dan saling menyatu. Sehingga
Relasi yang terbentuk adalah relasi yang saling topang
dan saling menyempurnakan. Akibat dari posisi tersebut
maka akan muncul relasi yang sering diistilahkan
sebagai hablun mina Allah, hablun mina annaas dan
mu'amalah. Dalam ihtiar untuk mewujudkan perintah
Tuhan Yang Maha Kuasa maka ketiga relasi di atas harus
selaiu dan selalu berangkat dari sebuah keyakinan
IMAN, prinsip ISLAM, dan menuju IHSAN.
Inilah yang nantinya akan menjadi acuan
dasar bagi setiap warga pergerakan dalam melakukan
segala ihtiar dalam segala posisi

F. Materi Pemaknaan dan Arti Nilai Dasar


Pergerakan (NDP)
Secara esensial NDP PMII adalah suatu
sublimasi nilai ke-Islam-an dan ke- Indonesia-an dengan
kerangkan pemahaman Ahfussunnah waf Jama'ah yang
terjiwai oleh berbagai aturan, memberi arah, mendorong
serta menggerakkan apa yang dilakoni PMII sebagai
sumber keyakinan dan pembenar mutlak.
Islam mendasari dan menginspirasi NDP yang
meliputi cakupan Aqidah, Syari'ah dan Akhlaq dalam
upaya memperolah kesejahteraan hidup di dunia dan
akhirat. Dalam kerangka inilah PMII menjadikan
Ahussunah wal Jama'ah sebagai Manhaj af-fikr
(methodologi mencari) untuk mendekonstruksi
bentukbentuk pemahaman keagamaan yang benar.

G. Fungsi, Peran dan Kedudukan Nilai Dasar


Pergerakan NDP

57
Rayon Radikal Al-Faruq

Secara garis besarnya Nilai Dasar Pergerakan


(NDP) PMII akan berfungsi dan berperan sebagai:
a) Landasan Pijak PMII, landasan pijak dalam artian
bahwa NDP diperankan sebagai landasan pijak
bagi setiap gerak dan langkah serta kebijakan yang
dilakukan oleh PMII
b) Landasan Berfikir PMII, Bahwa NDP menjadi
landasan pendapat yang dikemukakan terhadap
persoalan-persoalan yang akan dan sedang
dihadapi oleh PMII.
c) Sumber Motifasi PMII. NDP juga seyogyanya
harus menjadi pendorong bagi anggota PMII untuk
berbuat dan bergerak sesuai dengan nilai-nilai
yang diajarkan dan terkandung didalamnya.11

Sedangkan kedudukan NDP dalam PMII bisa


kita letakkan pada, Pertama; NDP haruslah menjadi
rumusan nilai-nilai yang dimuat dan menjadi aspek ideal
dal.am berbagai aturan dan kegiatan PMII. Kedua; NDP
harus menjadi pemicu dan pegangan bagi dasar
pembenar dalam berfikir, bersikap dan berperilaku.

11
Nur Sayyid Santoso, Hand-Out Discussion Materi Kaderisasi

58
Rayon Radikal Al-Faruq

ANALISIS SOSIAL

A. Pengertian Analisis Sosial


Analisis =peng-uraian, pengupasan, peng-
kajian, telaah (penelaahan) sedangkan Sosial = Social =
berMasyarakat (segala sesuatu yang berkenaan dengan
masyarakat) Ansos adalah to describe/description (untuk
menggambarkan) sebuah permasalahan sosial “Soccer
is simple. It’s difficult to play simple”. “Sepakbola
adalah sederhana. Namun, untuk bermain sederhana itu
yang sulit”. Sama halnya dengan Ansos ini, “Ansos
sangatlah sederhana. Namun, untuk memahami Ansos
(menyederhanakan dalam memamahaminya) yang
sulit”.
Analisis sosial adalah usaha untuk
memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi/realitas
sosial atau masalah social secara objektif-kritis dengan
menelaah kaitan-kaitan histories, structural, kultural dan
konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari
struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial,
kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama.
Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan
sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan
masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang
muncul akibat masalah social.
Mengapa perlu ansos? Disekitar kita banyak
sekali fenomena dan problem-problem sosial, Apa itu
Problem-problem Sosial ? (Soetomo, 2008) 1. Suatu
kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga
masyarakat 2. Suatu kondisi yang tidak sesuai harapan,

59
Rayon Radikal Al-Faruq

nilai dan standar sosial yg berlaku karena menimbulkan


penderitaan dan kerugian fisik dan non-fisik.

B. Ruang Lingkup Analisis Sosial


Adapun ruang lingkup analisis sosial adalah :
a) Masalah sosial
Masalah sosial disini yaitu seperti kemiskinan yang
akibatnya berdampak pada permasalahan sosial
seperti; Kejahatan, pelacur, pengangguran
b) Sistem sosial
Setelah menelaah masalah, maka perlu sistem untuk
menanggulanginya. Sekilas, dalam sistem ini terdapat
Tradisi, Pemerintah, pertanian, dan juga usaha-usaha
kecil dll.
c) Lembaga sosial
Lembaga yang dimaksud seperti pada lembaga
perdesaan, lembaga kesehatan,sekolah dll.
d) Kebijakan publik
Dampak yang terjadi terhadap lembaga yag diaksud
mengakibatkan pada kebijkan- kebiakan yang diambil
contoh; pada dampak BBM, damak Undang-Undang
dll.

C. Fungsi Analisis Sosial


a) Memotret atau mengetahui masalah berikut akar
masalah yang melatarbelakanginya.
b) Mencari strategi perubahan sosial yang tepat dan
kontekstual pada berabagai masalah yang berbeda.

D. Langkah-Langkah Analisis Sosial


Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap
antara lain :

60
Rayon Radikal Al-Faruq

a) Memilih dan menentukan objek analisis :


Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada
pertimbangan rasional dalam arti realitas yang
dianalisis merupakan masalah yang memiliki
signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi
organisasi.
b) Pengumpulan data atau informasi penunjang :
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh,
maka perlu didukung dengan data dan informasi
penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui
dokumen media massa, kegiatan observasi
maupun investigasi langsung di lapangan. Recek
data atau informasi mutlak dilakukan untuk
menguji validitas data.
c) Identifikasi dan analisis masalah : Merupakan
tahap menganalisis objek berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable,
seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya,
dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui
analisis secara komphrehensif diharapkan dapat
memahami subtansi masalah dan menemukan
saling keterkaitan antara aspek.
d) Mengembangkan presepsi : Setelah diidentifikasi
berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat
dalam masalah, selanjutnya dikembangkan
presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang
objektif. Pada tahap ini akan muncul beberapa
kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek
masalah, serta pengembangan beberapa alternatif
sebagai kerangka tindak lanjut.
e) Kesimpulan Pada tahap ini telah diperoleh
kesimpulan tentang; akar masalah, pihak mana
yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan

61
Rayon Radikal Al-Faruq

dirugikan, akibat yang dimunculkan secara


politik, sosial dan ekonomi serta paradigma
tindakan yang bisa dilakukan untuk proses
perubahan sosial.

E. Peranan Analisis Sosial Dalam Organisasi


Paradigma organisasi adalah kritis
transformatif, artinya organisator PMII dituntut peka
dan mampu membaca realitas sosial secara objektif
(kritis), sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan
sosial (transformatif). Transformasi sosial yang
dilakukan PMII akan berjalan secara efektif jika kader
PMII memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas
sosial. Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi
dengan cara pandangan luas terhadap realitas sosial.
Untuk dapat melakukan pembacaan sosial
secara kritis, mutlak diperlakukan kemampuan analisis
sosial secara baik. Artinya, strategi organisasi dengan
paradigma kritis transformatif akan dapat terlaksana
secara efektif apabila ditopang dengan kematangan
berfikir kritis dalam melakukan analisis sosial
(ANSOS).

62
Rayon Radikal Al-Faruq

ANALISIS DIRI

A. Pengertian Analisis Diri

Analisis menurut KBBI adalah menyelidiki


suatu hal atau peristiwa, sedangkan diri adalah
komposisi pikiran dan perasaan yang menjadi kesadaran
seseorang mengenai eksistensi individualitasnya,
pengamatannya tentang apa yang merupakan miliknya
tentang siapa dia, perasaan tentang sifat-sifatnya,
kualitasnya, dan segalanya tentang dirinya. Diri
seseorang adalah jumlah total dari apa yang disebut
kepunyaannya. Jadi, analisis diri adalah sebuah
metodologiuntuk memilah dan mengetahui potensi dari
diri seseorang, yang di dalamnya meliputi kelebihan dan
kekurangan sehingga potensi-potensi diri dapat
direalisasikan atau diaktualisasikan. Ketika seseorang
telah mampu mengenali dirinya sendiri dengan baik,
maka ia akan mampu menempatkan dirinya dalam
situasi yang merupakan porsinya.12
Analisis diri secara umum ingin
mengungkapkan latar belakang idiologi, sosial budaya,
keagamaan dan keadaan psikologi manusia. Sedangkan
secara khusus analisis diri ingin mengungkap motivasi
manusia untuk menjadi bagian dari PMII. Pada
hakikatnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai
makhlik yang paling sempurna dibandingkan yang lain.

12

https://mediapergerakandakwah.blogspot.com/2019/12/analisis-
diri.html

63
Rayon Radikal Al-Faruq

Manusia memiliki cipta, karsa, serta karya untuk berfikir


secara mandiri untuk merubah kontruksi pola pikir, sikap
dan tindakan.13
B. Hakikat Diri

Untuk menganalisis diri, kita harus tahu


siapakah sebenarnya diri kita. Ini adalah proses
mendasar dan pertanyaan paling awal untuk mulai
menemukan potensi diri. memulai dari mencari potensi-
potensi yang ada dalam diri kita sendiri. Ketika
seseorang telah menemukan jati dirinya maka dia akan
semakin mengembangkan potensi-potensi yang ada pada
dirinya.
Hal ini di buktikan dengan adanya usaha
mengasah kemampuannya. Al-Ghazali berpendapat
bahwa manusia tersusun dari unsur material dan
immaterial yang berfungsi sebagai abdi dan khalifah di
bumi. Manusia pada hakikatnya adalah jiwanya. Jiwa
menjadi haqiqat yang hakiki dari manusia karena
sifatnya latif, rohani dan rabbni sesudah mati. Secara
berturut-turut dalam kitab ihya’ Ulumuddin, dari definisi
manusia menurut Al-Ghazali bahwa manusia memiliki
sifat yang halus baik dari sifat ketuhanan dan
keruhanian, hakikat ilmu penegtahuan, dan hakikat
manusia. Al-Ghazali mendefinisikan empat istilah
manusia, diantaranya:

13
Modul Pelatihan Kader PMII Rayon Dakwah, Pelatihan Kader
Dasar 2019, hal, 94

64
Rayon Radikal Al-Faruq

a) Al-Qalb sesuatu yang halus (latifah) bersifat


keTuhanan dan keruhanian (AlRabbaniyah wa Al-
Ruhaniyah)
b) Al-Ruh sesuatu yang halus (latifah) yang
merupakan hakikat ilmu pengetahuan (al-‘Ilm)
merasa (al-syu’ur)
c) Al-Nafs sesuatu yang halus (latifah) yang
merupakan hakikat manusia (haqiqah al
insaniyyah)
d) Al-Aql sesuatu yang halus (latifah) merupakan
hakikat manusia yang sama dengan Al-Qalb.14

Setiap manusia adalah makhluk yang bisa


berfikir, bertindak dan merefleksikan apa yang telah
dilakukan. Namun tidak semua manusia memiliki
keyakinan dan motivasi diri untuk berkembang. Gerak
dinamis manusia selalu diawali dari dinamisasi individu
yang dipengaruhi oleh lingkungan dan komunitasnya.
Namun juga banyak manusia yang acuh terhadap
persoalan-persoalan diluar dirinya.idealnya manusia
memiliki kepekaan terhadap dirinya sendiri dan
kepekaan diluar dirinya.
Berangkat dari kesadaran ini manusia berarti
harus mampu memimpin dirinya sendiri untuk bisa
memimpin sesuatu yang bergerak dinamis diluar dirinya.
Pemahaman seperti ini akan memiliki dampak
pemikiran, bagaimana saya, siapa saya, dan apa yang

14
Nur Sayyid Santoso Kristeva, Ananlisis Diri Training of
Fasilitator, Yogyakarta

65
Rayon Radikal Al-Faruq

saya lakukan, dan apa yang saya lakukan sekarang dan


yang akan datang.

C. Pentingnya Analisis Diri dalam Pergerakan


Barang kali diantara kita ada yang bertanya
tentang seberapa penting Analisis Diri dalam PMII.
Diantara alasannya adalah action, movement, harakah.
Ya, karena di PMII mengajak para sahabat-sahabatinya
untuk beraksi, bergerak, dan berbuat tidak hanya untuk
mereka sendiri, tetapi juga untuk kemajuan (Islam-
Indinesiadan kemanusiaan) melalui beberapa cara.
Bukankah ada ungkapan “al-harakah barakah”. Lagi
pula, aktualisasi diri mempunyai implikasi al-barakah:
proses pengembangan dan up-date kualitas diri.15

D. Langkah-langkah Analisa Diri


Analisis SWOT merupakan sebuah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi.
Keempat faktor ini membentuk akronim yang biasa kita
kenal dengan SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Analisis ini juga banyak
dilakukan oleh orang karena sistematika dalam
menemukan cara menganalisis suatu objek bisa sangat
detail dengan ada empat faktor pertimbangan.16

15
Modul MAPABA Raya, Desember, 2017
16
kemendikbud

66
Rayon Radikal Al-Faruq

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang


spesifik dari spekulasi dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam bentuk matrik SWOT,
dimana iplementasiny berupa bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Adanya analisis SWOT pengaruhnya sebagai
pribadi dapat melakukan analisis terhadap diri kita
sendiri mengenai kelebihan, kekurangan, kesemapatan
dan ancaman yang ada dan tercermin pada diri kita untuk
selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi agar
nantinya lebih mengenali berbagai potensi yang dapat
dikembangkan dan kekurangan yang dapat di
minimalkan, sehingga lebih siap dalam menghadapi
dunia luar yang akan dijumpai mahasiswa saat belajar
maupun setelah lulus. Butuh sebuah strategi yang jitu
agar kita bisa menjadi pemenang, memiliki daya saing
dan mengasi berbagai kesulitan yang akan terjadi
nantinya. Pada dasarnya memang manusia tidak ada
yang sempurna, selalu belajar dan mengevaluasi diri
untuk selalu miningkatkan kualitas diri menjadi salah
satu jalan yang terbaik dalam menghadapi kehidupan

67
Rayon Radikal Al-Faruq

bermasyarakat. Analisis diri secara umum ingin


mengungkapkan latar belakang idiologi, sosial budaya,
keagamaan dan keadaan psikologi manusia. Sedangkan
secara khusus analisis diri ingin mengungkap motivasi
manusia untuk menjadi bagian dari PMII. Pada
hakikatnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai
makhlik yang paling sempurna dibandingkan yang lain.
Manusia memiliki cipta, karsa, serta karya untuk berfikir
secara mandiri untuk merubah kontruksi pola pikir, sikap
dan tindakan.17

E. Peranan Analisis Diri dalam PMII

Analisis Diri sebagai penjabaran dari diri


manusia itu sendiri, kemudian digunakan oleh kader
PMII dalam menggunakan jiwa dan raganya untuk
menganalisa kebudayaan yang ada di organisasi PMII.
Setelah mampu memetakan kebudayaan yang ada dalam
PMII, maka para kader akan mampu mendapatkan
gambaran budaya dan atmosfer yang sesuai untuk
dirinya yang selanjutnya mampu mereka dalami di PMII
itu sendiri.18 PMII memiliki nilai-nilai yang harus
dijunjung setinggitingginya menggunakan hati nurani
kader PMII. Penganalisaan dalam PMII tentunya tidak
berhenti, ketika semua telah dipahami maka saatnya
untuk mengekspresikan dan bisa menerima segala
fenomena-fenomena yang ada diluar darinya.

17
Modul Pelatihan Kader PMII Rayon Dakwah, Pelatihan Kader
Dasar 2019, hal, 94
18

https://mediapergerakandakwah.blogspot.com/2019/12/analisis-
diri.html

68
Rayon Radikal Al-Faruq

Sebagai mahasiswa pergerakan, sifat loyal dan


militan merupakan identitas yang mendasar dalam diri
setiap kader. Hal tersebut merupakan pembentuk
kepercayaan diri dalam pergerakan. Jika seseorang
kehilangan kepercayaan dirinya maka orang tersebut
akan kesulitan atau timbul keraguan dalam mengambil
keputusan. Hal tersebut tentunya tidak boleh terjadi,
karena mneyangkut kebebasan berekspresi khususnya
dalam pergerakan.

69
Rayon Radikal Al-Faruq

GENEOLOGI GERAKAN

PAHAM ISLAM INDONESIA

A. Islam Moderat Konteks Nusantara : Perspektif


Secara terminologi, Genealogi atau nasab
adalah kajian tentang keluarga dan penelusuran jalur
keturunan serta sejarahnya. Menurut KKBI, genealogi
memiliki arti garis keturunan manusia dalam hubungan
keluarga sedarah garis pertumbuhan binatang
(tumbuhan, bahasa, dan sebagainya), dari bentuk-bentuk
sebelumnya. Sementara, dalam kajian genealogi
Gerakan islam di Indonesia maka, dapat dipahami
bahwa, sejarah lahirnya Gerakan islam di Indonesia
berdasarkan nasab.
Dalam Islam, rujukan beragama bertumpu
pada al-Qur’an dan al-Hadits, namun fenomena
menunjukkan bahwa wajah Islam adalah banyak. Ada
berbagai golongan Islam yang terkadang mempunyai ciri
khas sendiri-sendiri dalam praktek dan amaliyah
keagamaan. Tampaknya perbedaan tersebut sudah
menjadi kewajaran (sunatullah) dan bahkan sebagai
rahmat. hal ini Quraish Shihab mencatat bahwa.
Keanekaragaman dalam kehidupan merupakan
keniscayaan yang dikehendaki Allah. Termasuk dalam
hal ini perbedaan dan keanekaragaman pendapat dalam
bidang ilmiah, bahkan keanekaragaman tanggapan
manusia menyangkut kebenaran kitab-kitab suci,
penafsiran kandungannya, serta bentuk pengamalannya.
Generasi pengusung Islam moderat di
Indonesia berikutnya, hanya sekedar miniatur, mungkin
dapat merujuk kepada praktek Islam yang dilakukan

70
Rayon Radikal Al-Faruq

organisasi semacam Nahdlatul Ulama (NU) dan


Muhammadiyah. Islam dalam konteks Indonesia
semacam ini lebih cocok diungkapkan, m eminjam
konsepnya Syafi’i Ma’arif, dengan Islam dalam bingkai
ke Indonesiaan. Azyumardi Azra juga kerap menyebut
bahwa Islam moderat merupakan karakter asli dari
keberagamaan Muslim di Nusantara. Gerakan Islam
yang muncul di berbagai daerah merupakan arus balik
reformasi. Tendensinya adalah pembentukan sikap
komunal yang teokratik di antara pemeluk agama
(Islam), hal ini bertentangan dengan spirit gerakan
reformasi yang ingin menegakkan prinsip-prinsip
demokrasi dalam masyarakat majemuk Indonesia. Arus
gerakan ini menguat dan cenderung radikal dalam
mengartikulasikan ideologinya. Hal ini memunculkan
politik aliran, yang menjamur di masyarakat sejak masa
reformasi bergulir.

B. Akar Islam Moderat Indonesia


Akar Islam Moderat Indonesia, embrio
lahirnya islam nusantara menurut catatan Abdurrahman
Mas’ud, Walisongo merupakan agen-agen unik Jawa
pada abad 15-17 masehi, yang mampu memadukan
aspek-aspek spiritual dan sekuler dalam menyiarkan
Islam. Posisi mereka dalam kehidupan sosiokultural dan
religius di Jawa begitu memikat hingga bisa dikatakan
Islam tidak pernah menjadi the religion of Java, jika
sufisme yang dikembangkan oleh Walisongo tidak
mengakar dalam masyarakat. Rujukan ciri-ciri ini
menunjukkan bahwa ajaran Islam yang diperkenalkan
Walisongo di Tanah Jawa hadir dengan penuh
kedamaian, walaupun terkesan lamban namun
meyakinkan. Berdasarkan fakta sejarah bahwa dengan

71
Rayon Radikal Al-Faruq

cara menoleransi tradisi lokal serta memodifikasinya ke


dalam ajaran Islam dan tetap bersandar pada prinsip-
prinsip Islam, agama baru ini dipeluk oleh bangsawan-
bangsawan serta mayoritas masyarakat Jawa di pesisir
utara.
Transmisi Islam yang dipelopori Wali songo
merupakan perjuangan brilian yang diimplementasikan
dengan cara sederhana, yaitu menunjukkan jalan dan
alternatif baru yang tidak mengusik tradisi dan kebiasaan
lokal, serta mudah ditangkap oleh orang awam
dikarenakan pendekatanpendekatannya konkrit dan
realistis, tidak njelimet, dan menyatu dengan kehidupan
masyarakat. Model ini menunjukkan keunikan sufi Jawa
yang mampu menyerap elemen-elemen budaya lokal dan
asing, tetapi dalam waktu yang sama masih berdiri tegar
di atas prinsip-prinsip Islam. Wali songo tahu bagaimana
seharusnya Islam dibumikan di Indonesia. Mereka
paham bahwa Islam harus dikontekstualisasikan tanpa
menghilangkan prinsip-prinsip dan esensi ajaran Islam
serta sesuai dengan kondisi wilayah atau bumi tempat
Islam disebarkan. Inilah yang kemudian dikenal dengan
konsep “Pribumisasi Islam”.
Gagasan ini dimaksudkan untuk mencairkan
pola dan karakter Islam sebagai suatu yang normatif dan
praktek keagamaan menjadi sesuatu yang kontekstual.
Dalam pribumisasi Islam tergambar bagaimana Islam
sebagai ajaran yang normatif berasal dari Tuhan
diakomodasikan kedalam kebudayaan yang berasal dari
manusia tanpa kehilangan identitasnya masing-masing.
Lebih konkritnya bahwa kontekstual Islam dipahami
sebagai ajaran yang terkait dengan konteks zaman dan
tempat. Perubahan waktu dan perbedaan wilayah
menjadi kunci untuk kerja-kerja penafsiran dan ijtihad.

72
Rayon Radikal Al-Faruq

Dengan demikian, Islam akan mampu terus


memperbaharui diri dan dinamis dalam merespons
perubahan zaman. Selain dari pada itu, Islam dengan
gaya dinamis (lentur) mampu berdialog dengan kondisi
masyarakat yang berbeda-beda dari sudut dunia yang
satu ke sudut yang lain.
Kemampuan beradaptasi secara kritis inilah
yang sesungguhnya akan menjadikan Islam dapat benar-
benar shalih li kulli zaman wa makan (cocok untuk setiap
zaman dan tempat). Pertanyaan yang muncul kemudian
adalah apakah praktek Islam sebagaimana yang
diajarkan Walisongo dan diamalkan oleh sebagian besar
masyarakat Jawa dapat disebut Islam kaffah atau Islam
yang benar. Terjadinya pluralitas budaya dari penganut
agama yang sama tidak mungkin dihindari ketika agama
tersebut telah menyebar ke wilayah begitu luas dengan
latar belakang kultur yang beraneka ragam. Pluralitas
agama itu dapat diakibatkan respons yang berbeda dari
penganut agama yang sama terhadap kondisi sosial,
budaya maupun ekonomi yang mereka hadapi.
Perspektif ini dapat diterangkan mengapa,
misalnya, gerakan Islam yang selama ini dikenal sebagai
“modernis”, yakni Muhammadiyah cenderung
memperoleh dukungan yang kuat didaerah perkotaan,
sedangkan NU yang sering disebut sebagai golongan
tradisional memperoleh pengaruh luas di daerah
pedesaan. Dalam kaitannya dengan Islam Nusantara,
maka kita dapat menghitung beberapa sifat unggulan
yang dimilikiya. Diantaranya adalah sikap adaptif,
fleksibel, toleran, multikultural, berdaya tahan kuat dan
awet dalam zaman manapun, guyub, kolektif atau
komual, yakni ada musyawarah mufakat, konsensus dan
ijma’, mengedepankan suri tauladan, tidak merugikan

73
Rayon Radikal Al-Faruq

orag lain, teposliro, saling membantu, kekerabatan dan


kekeluargaan serta gotong royong.
Masyarakat Islam di Indonesia harus
berbangga pada dua organisasi Islam (NU dan
Muhammadiyah). Keduanya telah memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap keberadaan Islam
di Indonesia. NU dengan dakwah kulturalnya telah
mampu menjalankan Islam dan tetap menjadikan budaya
sebagai salah satu medianya dalam berdakwah. Adapun
Muhammadiyah dengan kekuatan strukturalnya telah
mampu membina umat melalui bidangbidang yang
dikembangkannya, seperti sekolah, yayasan, lembaga-
lembaga, dan lain sebagainya. Adapun di bidang politik
keduanya mempunyai pandangan masing-masing.
Keduanya memiliki pola yang berbeda, tetapi
mempunyai niat yang sama. Namun tetap
mengedepankan nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’an
dan Sunnah. Islam berjaya, begitu juga dengan
penganutnya.19

19
Nur Alhidayatillah dan Sabiruddin, “Nahdatul Ulama (Nu) Dan
Muhammadiyah: Dua Wajah Organisasi Dakwah Di Indonesia”, Al-
Imam Jurnal Manajemen Dakwah, 2018, 16.

74
Rayon Radikal Al-Faruq

SEJARAH PMII RAYON “RADIKAL AL-


FARUQ”

Rayon “Radikal” Al-faruq merupakan wadah


bagi mahasiswa pergerakan fakultas syari'ah yang hadir
untuk mengembangkan dan mengaktualisasi
keintelektualan mahasiswa fakultas syariah sebagai
jawaban dari problematika kemahasiswaan yang selalu
pro aktif membela masyarakat dan kebenaran demi
keadilan di lingkungan fakultas syariah. Rayon
"Radikal" Al-Faruq juga merupakan garda terdepan
dalam mencerdaskan masyarakat kampus di lingkungan
Fakultas syariah sebagai wadah dalam mengapresiasikan
segala bentuk kreativitas Kader pergerakan Fakultas
Syari'ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sejak Al-faruq hadir di tengah-tengah fakultas
syariah, Alfaruq tidak segan-segan untuk bersikap
dewasa ketika melihat adanya ketidakadilan, penindasan
akibat dari kebijakan-kebijakan yang Menindas sepihak.
Rayon Al-Faruq memiliki nama selipan “Radikal” Yang
memiliki arti substansial “mengentaskan segala
permasalahan sampai ke akarakarnya dan mengkaji
wacana keilmuan secara mendalam dan tuntas”. Yang
diharapkan dengan selipan kata ini, setiap kader Alfaruq
mempunyai jiwa Radikal di segala bidang. Bentuk ke-
Radikal-an pada jiwa kader PMII Rayon Radikal Al-
Faruq memiliki landasan yang sangat kuat.Yaitu
Rumusan Nilai-Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang
terdiri dari Tauhid, Hablun Min Allah, Hablun Min An-
Nas, Hablun Min Al-Alam selalu dijadikan sebagai
pijakan dasar untuk pergerakan.

75
Rayon Radikal Al-Faruq

Metodologi berpikir dan bergerak para kader


PMII yang kita kenal dengan ASWAJA, sebagai norma
atau nilai yang terkandung di dalamnya seperti
Tasammuh dan Ta’adl . Implementasi dalam Paradigma
pemikiran kader yakni Paradigma Kritis Transformatif.
Kritis terhadap segala bentuk fenomena yang timbul
serta kebijakan birokrasi yang bersifat Hegemoni dan
merugikan pihak lain. Sedangkan Transformatif
berperan sebagai upaya Mentransformasikan semua
hasil yang telah didapat, baik pengetahuan maupun
pendalaman kepada orang yang berada disekitar kita,
agar kita bisa bergerak bersama dengan pemahaman
yang sama demi kepentingan bersama.

A. Sejarah Rayon Radikal Al-Faruq


Rayon Al Farouq merupakan rayon ketiga
yang ada setelah Ibnu Aqil (Prodi. PBA),
Chondrodimuko (Prodi. PAI), dan AFarouq Prodi.
Kependidikan Islam (KI). Dulu Hasanuddin Wahid
(Sekjen DPP PKB sekarang) sebagai Ketua Komisariat
IAIN Sunan Ampel Malang yang saat itu hanya ada satu
fakultas saja yaitu fakultas Tarbiyah yang menjadi
cabang dari IAIN Surabaya. Awalnya mahasiswa di
Prodi. KI digabung dengan Prodi. PAI.
Seiring berjalannya waktu, yang Ketika itu
setelah melaksanakan rangkaian agenda MAPABA
PMII (di Pondok Kyai Manan Singosari), juga
beriringan dengan bertambahnya mahasiswa KI
(angkatan kedua) kami diminta Komisariat untuk
membentuk rayon tersendiri, yang akhirnya terpisah dari
Ibnu Aqil (PAI). Setelah melalui beberapa kali diskusi
maka pada tanggal 15 Mei 1996 resmi didirikan Rayon
Al Farouq yang dinahkodai oleh sahabat Moh. Hazim

76
Rayon Radikal Al-Faruq

Ahrori selaku ketua terpilih sekaligus ketua rayon


pertama al-Farouq Ketika masih bernaung di bawah
naungan fakultas Tarbiyah.
Al Farouq menjadi usulan nama rayon ketika
itu, terinspirasi sejarah sahabat nabi Muhammad saw,
yaitu Umar bin Khattab yang berani membela kebenaran
sekaligus menghadapi kebatilan yang terjadi di
zamannya. Sehingga dari pengambilan nama rayon yang
diambil dari julukan sahabat Umar bin Khattab
diharapkan dapat melahirkan kader-kader yang juga
berani, tegas, berwawasan luas, dan selalu siap menjadi
garda terdepan untuk kepentingan bangsa, negara dan
agama.
Dulunya nama rayon pada saat awal berdirinya
itu bernama Al Farouq bukan al Faruq, yang
menggambarkan tokoh Umar bin Khattab yang gagah
berani, postur tinggi besar, suara menggelegar dan
menjadi pembela dalam mengawal kebenaran dakwah
islam. Dan ini menjadi salah satu spirit tersendiri bagi
sahabat-sahabat PMII terkhususnya kader-kader rayon
Al-Farouq saat itu.

B. Susunan Kepengurusan Rayon Radikal Al-Faruq


Sebagai wadah pergerakan mahasiswa Rayon
“Radikal” Alfaruq memiliki susunan kepengurusan solid
yang dengannya diharapkan akan tercapai target dan
tujuan Rayon sebagai garda terdepan control keadilan di
fakultas syariah. Adapun struktur kepengurusan PMII
Rayon "Radikal" "AlFaruq :
a) Ketua
b) Wakil ketua
c) Sekretaris
d) Wakil sekretaris

77
Rayon Radikal Al-Faruq

e) Bendahara
f) Wakil bendahara

Kemudian selain itu juga terdapat beberapa


dapartemen yang sesuai dengan visi dan misi rayon
Radikal Al-Faruq. Diantaranya :
1. Departemen Pengkaderan
a) Membuat pemetaan sebagai acuan bagi seluruh
bidang kepengurusan Rayon “Radikal” Al-Faruq;
b) Merumuskan grand desain kaderisasi rayon.
Menjadi fasilitator dalam kegiatan rayon
2. Departeman Gerakan
a) Merumuskan skema gerakan rayon;
b) Mengawal kebijakan fakultas, universitas, dan isu
regional maupun global;
c) Merumuskan kebijakan perpolitikan kepada kader
dan lembaga;
d) Memperbanyak wacana dan gerakan ke-PMII-an;
e) Mengadakan kegiatan berupa pembelajaran
gerakan kepada seluruh kader.
f) Membangun, menjalin kerjasama dan jaringan
tidak mengikat baik di dalam maupun diluar
kampus
3. Depertemen Dakwah Dan Kajian Keislaman
a) Menciptakan dan meningkatkan nilai yang bersifat
agamis, nasionalis, sosial, intelektual, dan kreatif;
b) Mengadakan kegiatan keislaman.
c) Memperdalam dan menjaga nilai-nilai aswaja
dalam ranah rayon.
d) Mengantisipasi dan mencegah kader yang
terindikasi islam radikalisme dan atau islam
extremism
4. Jurnalistik Dan Pengembangan Teknologi Informasi.

78
Rayon Radikal Al-Faruq

a) Proaktif terhadap setiap kegiatan baik internal


maupun eksternal melalui media yang ada;
b) Menjaring dan mewadahi kreatifitas kader sebagai
sarana eksplorasi minat dan bakat dalam bidang
Jurnalistik dan Pengembangan TI.
c) Jaringan Professional Kordinator Membangun,
menjalin kerjasama dan jaringan tidak mengikat
baik di dalam maupun diluar kampus.

Ditambah dengan 4 lembaga semi otonom


(LSO) yang mewadahi perkembangan bakat,minat
kader, yaitu :

1) LSO Larva
a) Membangun relasi dan meningkatkan sinergitas
dengan organisasi lain intra maupun ekstra kampus
dalam hal pengembangan kebudayaan;
b) Aktif membuka ruang ekpresi dan apresiasi kader
dibidang seni budaya.
c) Membuat pemetaan kader di bidang seni budaya.
d) Memfasilitasi anggota di bidang seni budaya.
e) Membangun relasi dan sinergritas komunitas di
bidang seni budaya.

2) LSO Kafikum (kajian filsafat dan hukum)


a) Penyusunan silabus terkait kajian-kajian yang akan
dibahas selama satu tahun kepengurusan;
b) Mengkaji isu-isu terbaru demi melatih ketajaman
jiwa intelektual warga rayon;
c) Membentuk pola diskusi yang dinamis dan
fleksibel.
d) Membuat kajian-kajian public yang bersifat untuk
umum.

79
Rayon Radikal Al-Faruq

e) Publikasi hasil kajian di media sosial dan


dibukukan.
f) Membuat silabus kajian filsafat dan hukum.

3) LSO kesra (kesejahteraan rayon)


a) Optimalisasi Badan Usaha Milik Rayon (BUMR);
b) Menciptakan peluang dan strategi dalam
kesejahteraan rayon;
c) Penanaman jiwa enterpreneur bagi seluruh
pengurus, anggota dan kader rayon;
d) Mengembangkan jaringan internal dan eksternal
serta mengaplikasikan teori kewirausahaan;
e) Pelaporan sirkulasi keuangan BUMR;

4) LSO trisakti (laskar alam)


Membangun relasi dan meningkatkan
sinergitas dengan organisasi intra, ektra dan komunitas
alam.

5. BSO KOPRI
a) Membangun dan memperkuat relasi antar
anggota/kader putri, organisasi, dan komunitas
perempuan di luar kampus.
b) Mengembangkan SDM kader putri.
c) Intens mengkaji isu-isu tentang perempuan.

80
Rayon Radikal Al-Faruq

C. Nama-Nama Ketua Rayon Radikal Al-Faruq

No Nama Ketua Rayon Angkatan Dan


MasaKhidmat
1. Sahabat Hasyim Ahrori 1994
2. Sahabat Luqman 1995
3. Sahabat Fadhilah 1996
4. Sahabat M.Munthalib 1997 (1999-2000)
5. Sahabat Imam Fathoni 1998 (2000-2001)
6. Sahabat Fasihuddin Arafat 1999(2001-2002)
7. Sahabat Mh. Faturrahman 2000 (2002-2003)
8. Sahabat Su’ud Fu’adi 2001 (2003—2004)
9. Sahabat Nur Qamari 2002 (2004-2005)
10. Sahabat Qamaruzzaman 2003 (2005-2006)
11. Sahabat Anang Abidin 2004 (2006-2007
12. Sahabat Nur Hamid 2005 (2007-2008)
13. Sahabat Hasbil Ma’ani 2006 (2008-2009)
14. Sahabat Abdul Mukit 2007 (2009-2010)
15. Sahabat Irwanto 2008 (2010-2011)
16. Sahabat MochammadShodiqin 2009 (2011-2012)
17. Sahabat Ma’mun Syaikhoni 2010 (2012-2013)
18. Sahabat Mustiko Romadhoni Pw 2011 (2013-2014)
19. Sahabat M. Makmun Satriyono 2012 (2014-2015)
20. Sahabat M. Apriandi 2013 (2015-2016)
21. Sahabat Ahmad Faishal Riza 2014 (2016-2017)
22. Sahabat Afiq Faqih 2015 (2017-2018)
23. Sahabat Ghulam Rochma 2016 (2018-2019)
24. Sahabat Adhien Nugroho 2017 (2019-2020)
25. Sahabat Muh. Suharno Yusuf 2018 (2020-2021)
26. Sahabati Salsabila Khairunnisa 2019 (2021-2022)
27. Sahabat Dzaky Izzul W 2020 (2022-sekarang)

81
Rayon Radikal Al-Faruq

SUSUNAN KEPANITIAN

MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU


(MAPABA) XXVII PERGERAKAN MAHASISWA
ISLAM INDONESIA “RADIKAL”AL-FARUQ

MASA KHIDMAT 2022-2023

STEERING COMMITTEE
KOORDINATOR : Imaduddin Siroj Al Amin
ANGGOTA :
1) Aji Sasono Pamungkas
2) Muhammad Rafiy Maulana
3) Andika Kareso Masiga
4) Rizki Amalia R
5) Muhammad Nizam Zam -Zami
6) Muhammad Rozaq Wira Utama

1. KETUA PELAKSANA : Akbar Maulana


2. SEKERTARIS : Herlina Rosita Sari
3. BENDAHARA : Annisa Turrohmatul M.

4. SEKSI ACARA
KOORDINATOR : Nurul Karomatus Sa’adah
ANGGOTA :
1) M Irfan Kafabillah Natsir
2) Dewa Saylendra
3) Nabiela Rafa Callyesta
4) Muhammad Rafi Azizuddin
5) Luthfi Apriansyah
6) Muhammad Amir Kulal
7) Muamar Sidiq
8) Ibnu Musyaroful Anam

82
Rayon Radikal Al-Faruq

9) Al-Hajami Hanung Sektiaji


10) M Iqbal Zain
11) Qonita
12) Shahira Alyauz Zuhriya AlZindy
13) Hesty Rinda Andini
14) Sagita Nur Aulia Rahmarani
15) Yaumi Rohmah Unizilatur Rakhmah

5. SEKSI KESEKRETARIATAN
KOORDINATOR : Rozita Abdillah
ANGGOTA :
1) Fadila Nur Khoiriyah
2) Eva Nur Hasanah
3) Viona Mentari
4) Haikal Abdi
5) Lorena Rizki Fatimah
6) Fauziah Eka Nur Jannah
7) Dewi Khusnul
Azka Izzatun Nada
8) Aflakhul Ula Wardani
9) Rizka
10) Merlines Rindiyanti

6. SEKSI HUMAS
KOORDINATOR : Maulana Ibnu Dzulkifli
ANGGOTA :
1) M Hendro Prayogo
2) Bashori Alwi
3) Muhammad Alfin Makruf
4) Nabila Rihhadatul Aisy
5) Ivan Arrofik Syaifuddin
6) Muhammad Zaidan Karim
7) Angger Ardiansyah

83
Rayon Radikal Al-Faruq

8) M Bilal Muzaffar
9) Rengga Hadi Susilo
10) Ahmad Bahrudin Aljazari
11) Raja Una Muhammad
12) Ahlan Fajrul Amin
13) Nurizka Hasanah

7. SEKSI AKOMODASI
KOORDINATOR : Ahmad Nizar
ANGGOTA :
1) Ahmad Amaluddin Rifky S
2) Danial Malikul Hakim
3) Amin Amiruddin
4) Wildani Rahmatullah
5) Maulana Khaidir Permana
6) Maulana Malik
7) Yodis Lubili
8) Ande Nur Hidayat
9) Abdul Qodir JS
10) M Nur Ikhsan
11) Khusaini Ayatullah Afak
12) Asro Mustajab Riyadly
13) Hermawan Wibawa Putra
14) Ahmad Izzamuddin Haikal

8. SEKSI KEAMANAN
KOORDINATOR : Ahmad Lukman Al -
Muhyiddin
ANGGOTA :
1) Afrizal Faruq
2) M Fajrul Falakh
3) M. Ali Al-Awsat
4) Tantowi Jauhari

84
Rayon Radikal Al-Faruq

5) Ridho Oganda Putra


6) Fladimir Ramang
7) Sirojul Kamal Roni Rahardjo
8) Bahrul Zam Zam
9) Fatihul Akmal Fardi Ansori
10) Azril Alifianto
11) Selamet Raharjo
12) M Naufal Habibur
13) Yoka Ilham Purnama
14) Islah Maiya Nisa
15) Azril Alifianto
16) M Kholilul Majid
17) M Reforma Ahsanto Dzony
18) Indana Zuhrufal Karimah
19) Amanda Putri Septiyaningrum

9. SEKSI DEKORASI DAN DOKUMENTASI


KOORDINATOR : M. Sobih Al-Muayyad
ANGGOTA :
1) Muhammad Faris
2) Ramadhani Islami Putri
3) Sintia Nur Jannah
4) Talida Nur Fadilah
5) Muhammad Fahmi Rizki
6) M. Umar Fadlil
7) Akhsanul Rizqu
8) M. Nur Irkhamna Sulthonul .
9) Salmanisa Najah Ali
10) Udaimatun Nur Midza
11) Iga Prisilia Oktania
12) Lusyana Safara
13) Aisyatun Nashibah
14) Sri Devi Oktaviani

85
Rayon Radikal Al-Faruq

15) Sekar Ambar Kinasih

10. TIM MODUL


KOORDINATOR : Muhammad Nur Hasan
ANGGOTA :
1) Ariel Sabilal Haq
2) Ali Roihan
3) Abril Utabik
4) M Khoiruman
5) Achmad Hakiky
6) Alfi Nurhidayah Ginanjar
7) Wenita Febrianti
8) Ika Wulandari
9) M. Fandi Abdillah
10) Fairuz Syah Putra W.
11) Linda Permata Sari
12) Farhan Maulana Rahmadani

11. SEKSI KESEHATAN


KOORDINATOR : Laily Faiqotul Maghfiroh
ANGGOTA :
1) Risna Annisatul Adila NZ.
2) Ahida Nurdiana
3) Analistiya Islama Eksakta R
4) Aziela Zurina Wati
5) Akniski Pininta Maulida
6) Fika Nihayatul Ilmi
7) Aflakhal Ula Wardani
8) Hakam Adilla Subkhan
9) Affan Adhi Nugraha
10) Afifun Nisa

86
Rayon Radikal Al-Faruq

12. SEKSI KONSUMSI


KOORDINATOR : Khairunnisa
ANGGOTA :
1) Niamus Surur
2) Moch Rizki Fadlillah
3) Minatus Sania Putri
4) Hayati Ridha
5) Salsabila Khairunnisa M
6) Elsa Washiliyyah Suliyah
7) Kharisma
8) Feni Putri Amartha
9) Habiba Laela Nur Azizah
10) Jamilatun Nisa
11) Sri Rezeki Apriliayani
12) Eni Kurniawati
13) Annisa Bintang Cahya N
14) Hapi Antasani
15) Karomah Aziela
16) Annisa Puti Al Qomari
13. SEKSI PENDAMPING
KOORDINATOR : Riris Mafrudlotul Amaliyah
ANGGOTA :
1) St. Suraisya Mahapati
2) Ach. Fauzi
3) Selvia Nur Chofifah
4) Muhammad Bayhaqi
5) Mudiyono
6) Alfin Qolbi Nuron
7) Tedy Muhroni
8) Farisul Islam Mubarok
9) Siti Laila Rahmah
10) Muhammad Rivqi Maulana
11) Makinuddin Arofi’i

87
Rayon Radikal Al-Faruq

12) Salma Fatin A


13) Habib Nur Latif
14) Abdul Haris Baharuddin
15) Yusuful Husni Ahmad
16) A Agil Fadloli Anwar
17) Ahmad Syahrir
18) Ahmad Syahrul Iliyin
19) Syarifi
20) Nadia Rantika
21) Hasna Ulfa Nur L
22) Nuriya Uzlifatul Faizah

88
Rayon Radikal Al-Faruq

PENGURUS RAYON PERGERAKAN


MAHASISWA ISLAM INDONESIA

“RADIKAL AL-FARUQ”

Masa Khidmat 2022-2023

Badan Petugas Harian

Ketua : A Dzakiy Izzul W AM


Wakil Ketua : Achmad Mimbarudin A.
Sekretaris : Irham Ulumudin
Wakil Sekretaris : Mohammad Farhan M.
Bendahara : Nabila Salma Amaliya
Wakil bendahara : Andini Nudya Alfiyanti

Departemen-Departemen

1. Departemen Pengkaderan
Koordinator : Imaduddin Siroj Al Amin
Wakil : Ach. Fauzi
Anggota :
1) Alfin Qolbi Nuron
2) Muhammad Rozaq Wira Utama
3) Lutfi Apriansyah
4) Muamar Sidiq
5) Mudiyono
6) Selvia Nurul Chofifah
7) Nina Mardhiyah
8) Herlina Rosita Sari
9) Tedy Muhroni
10) Al Hajami

89
Rayon Radikal Al-Faruq

11) Abdul Haris Baharuddin


12) Ahmad Syahrul Iliyin
13) Rajauna Muhammad
14) Yusuful Husni Ahmad
15) M. Irkhamna Nur
16) Ahmad Syahrir
17) Hanung Sektiaji
18) Habibah Leala Nur Aziza
19) Bahrul Zamzam
20) A.Agil Fadloli Anwar
21) Nuriya Uzlifatul Faizah
22) Lorena Rizki Fatimah

2. Departemen Gerakan
Koordinator : M. Nizam Zam Zami
Wakil : Ahmad Lukman Al M.
Anggota :

1) Maulana Malik
2) Aji Sasoso Pamungkas
3) M Irfan Kafabillah Natsir
4) Mokhamad Fajrul Falakh
5) Rizki Amalia Putri
6) Muhammad Iqbal Zain
7) Ridho Oganda Putra
8) Tantowi Jauhari
9) Fladimir Ramang
10) Nadia Rantika

3. Departemen Keagamaan
Koordinator : Mochammad Khoiruman

90
Rayon Radikal Al-Faruq

Wakil : Habib Nur Latif


Anggota :
1) Muhammad Rafi Azizzudin
2) Angger Ardiansyah
3) Moh Amir Kulal
4) Mohammad Basori Alwi
5) Danial Malikul Hakim
6) Muhammad Ali Al Awshat
7) M. Zaidan Karim
8) Annisa Turrohmatul Maulina
9) Ibnu Musyarroful Anam
10) Hakam Adilla Subhan
11) Azka Izzatun Nada
12) Affan Adhi Nugraha
13) Muhammad Billal Muzaffar
14) Ahmad Izzamuddin Haikal
15) Vika Nihayatul Ilmi
16) Aflakhal Ula Wardani
17) Muhammad Izzul Auzad
18) M. Kholilul Majid
19) Abdul Qodir JS

4. Departemen Jurnalistik Dan Multimedia


Koordinator : Talida Nur Rohmah F.
Wakil : Ramadhani Islami Putri
Anggota :
1) Muhammad Rafiy Maulana
2) Haikal abdi
3) Shobih Al Muayyad
4) Hermawan Wibawa Putra
5) St. Suraisya Mahpati
6) Wenita Febrianti
7) Sri Dewi Putri Oktaviani

91
Rayon Radikal Al-Faruq

8) Hesty Rinda Arini


9) Udaimatun Nur Mizda
10) Aisyatun Nashibah
11) Rafi’ Alfa
12) Yodis Lubili
13) Fairus Syah Putra W
14) Sri Rezeki Apriliayani
15) Alfin Hidayatul Rozikin
16) M. Reforma Ahsanto Dzony

Lembaga Semi Otonom


1. Lso Teater Larva
Direktur : Akbar Maulana
Sekretaris : Siti Laila Rahma
Anggota :
1) Farisul Islam Mubarak
2) Muhammad Baihaqi
3) Moch Rizki Fadhillah
4) M. Umar Fadlil
5) Iga Prisilia Oktania
6) Arif Hidayat
7) Azril Alifianto
8) Annisa Bintang Cahyafani
9) Ande Nur Hidayat
10) Fatihul Akmal Fardi Ansori
11) Fauziah Eka Nurjanah
12) Shahira Alyauz Zuhriya Al Zindy

92
Rayon Radikal Al-Faruq

2. Lso Forum Kajian (Forka)


Direktur : Andhika Kareso Masiga
Sekretaris : Ariel Sabilal Haq
Anggota:
1) Ali Royhan Firdaus
2) Abril Utabik Hidyam Sofwana
3) Muhammad Nur Hasan
4) M Fahmi Rizqi
5) M Fandi Abdillah
6) Achmad Hakiky
7) M. Rizqi Darmawan
8) M Rafi Irfanul Faza
9) M Dwiky Rizqi
10) Alfi nurhidayah Ginanjar
11) Farhan Maulana Ramadhoni
12) Akhsanul Rizqu

3. Lso Sahabat Entrepreneur (Semu)


Direktur : Ahmad Amaludin Rifky S
Sekretaris : Muhammad Rivqi M.F
Anggota :
1) Dewa Saylendra
2) Ahmad Niamus Surur
3) Maulana Ibnu Zulkifli
4) Amin Amirudin
5) Hayati Ridha
6) M. Nur Ikhsan
7) M. Naufal Habibur
8) Asyroh Mustajab Riyadly
9) Azka Karimalfi

93
Rayon Radikal Al-Faruq

4. Lso Trisakti (Laskar Alam )


Direktur : Moch Hendro Prayoga
Sekretaris : Risna Annisatul Adila NZ
Anggota :
1) Wildani Rohmatullah
2) Muhammad Alfin Makruf
3) Ahmad Nizar
4) Maulana Khaidir Permana
5) Ivan Arofik Syaifudin
6) Afrizal Faruq Husein
7) Laily Faiqotul Magfiroh
8) Selamet Raharjo
9) Rengga Hadi Susilo
10) Ahmad fahruddin al-jazari
11) Ahlan Pajrul Amin
12) Karisma Nur I
13) Makinudin A R
14) Fauzia Eka Nurjanah
15) Rizka
16) Firdaus Fathiyyah Basagili
17) Eni Kurniawati
18) Agniski Pininta Maulida
19) Hapi Antasani
20) Amelia Salwa Nurdiansyah Putri
21) Khusaini Ayatullah Afak
22) Yoka Ilham Purnama

Badan Seni Otonom

94
Rayon Radikal Al-Faruq

1. Korps Pergerakan Mahasiswa Islam


Indonesia (KOPRI)
Ketua : Laila Novita Maulidatul U
Sekretaris : Rozita Abdilla
Bendahara : Nabiela Rafa Callysta

2. Eksternal Kopri
Ketua : Nabila Rihhadatul Aisy
Anggota :
1) Salma Fatin A
2) Salsabila Khairunnisa Maryam
3) Eva Nur Khasanah
4) Khairunnisa
5) Fadilla Nur Khoiriyah
6) Sintia Nur Jannah
7) Salmannisa Najah A
8) Yaumi Rohmah
9) Merlines Rindriyanti
10) Qonita
11) Islah Maiya Nisa
12) Syarifi
13) Dewi Khusnul
14) KharomahAziela
15) Zurina Wati
16) Ika Wulandari
17) Indana Zuhrufal Karimah
18) Amanda Putri Septyaningrum

3. Internal Kopri
Ketua : Riris Mafudlotul Amaliyah

95
Rayon Radikal Al-Faruq

Anggota :
1) Nurul Karomatus Sa’adah
2) Ahida Nur Diana
3) Viona Mentari
4) Minatus Sania Putri
5) Elsa Washiliyyah Suliyanti
6) Analistiya Islama Eksakta Riabqo
7) Feni Putri Amartha
8) Sagita Nur Aulia Rahmarani
9) Lusyana Safara
10) Sekar Ambar Kinasih
11) Jamilatun Nissa
12) Afifatun Nisa
13) Anisa Putri Al Qomari
14) Unzilatur Rakhmah
15) Hasna Ulfa Nur L
16) Nurizka Hasanah
17) Linda Permata Sari

96
Rayon Radikal Al-Faruq

MARS PMII
Karya: Shamoery WS dan Mahbub Djunaidi

Inilah Kami Wahai Indonesia


Satu Barisan Dan Satu Cita
Pembela Bangsa, Penegak Agama
Tangan Terkepal Dan Maju Kemuka

Habislah Sudah Masa Yang Suram


Selesai Sudah Derita Yang Lama
Bangsa Yang Jaya Islam Yang Benar
Bangun Tersentak Dari Bumiku Subur

*Reff :
Denganmu PMII Pergerakanku
Ilmu Dan Bakti, Ku Berikan
Adil Dan Makmur Kuperjuangkan
Untukmu Satu Tanah Airku
Untukmu Satu Keyakinanku

Inilah Kami Wahai Indonesia


Satu Angkatan Dan Satu Jiwa
Putera Bangsa Bebas Merdeka
Tangan Terkepal Dan Maju Kemuka

Denganmu PMII Pergerakanku


Ilmu Dan Bakti, Ku Berikan
Adil Dan Makmur Kuperjuangkan
Untukmu Satu Tanah Airku
Untukmu Satu Keyakinanku

97
Rayon Radikal Al-Faruq

HYMNE PMII
Karya: Shamoery WS dan Mahbub Djunaidi

Bersemilah, Bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh Subur, Tumbuh Subur
Kader PMII

Masa Depan Kita Rebut


Untuk Meneruskan Perjuangan
Bersemilah, Bersemilah
Kaulah Harapan Bangsa

Bersemilah, Bersemilah
Tunas PMII
Tumbuh Subur, Tumbuh Subur
Kader PMII

Masa Depan Kita Rebut


Untuk Meneruskan Perjuangan
Bersemilah, Bersemilah
Kaulah Harapan Bangsa R

98
Rayon Radikal Al-Faruq

HUBBUL WATHON
Karya: KH Wahab Chasbullah

‫ يا للوطن‬،‫ يا للوطن‬،‫يا للوطن‬


‫حب الوطن مناإليمان‬
‫والتكن من الحرمان‬
‫انهضوا أهل الوطن‬

‫ يا للوطن‬،‫ يا للوطن‬،‫يا للوطن‬


‫حب الوطن مناإليمان‬
‫والتكن من الحرمان‬
‫انهضوا أهل الوطن‬

‫اندونيسيا بالدى‬
‫أنت عنوان الفخاما‬
‫كل من يأتيك يوما‬
‫طامحا يلق حماما‬

‫كل من يأتيك يوما‬


‫طامحا يلق حماما‬

Pusaka hati, wahai tanah airku


Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku

Indonesia neg'riku Engkau panji martabatku Siapa


datang mengancammu 'Kan binasa di bawah durimu

Siapa datang mengancammu


'Kan binasa di bawah durimu
Pusaka hati, wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku

99
Rayon Radikal Al-Faruq

Jangan halangkan nasibmu


Bangkitlah, hai, bangsaku

Pusaka hati, wahai tanah airku


Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai, bangsaku

Indonesia neg'riku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
'Kan binasa di bawah durimu

Siapa datang mengancammu


'Kan binasa di bawah durimu

100
Rayon Radikal Al-Faruq

KADER MILITAN RAYON “RADIKAL” AL-


FARUQ

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Berjuang


Tegakkan Keadilan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Berjuang
Tegakkan Kejujuran
Di Sini Kami Dari Rayon Radikal
Al-Faruq Berbeda Pembeda
Untukmu Kami Akan Selalu Berjuang
Sampai Titik Darah Penghabisan

Reff*
Rayon Radikal Kami Kan Bersamamu Menentang
Segala Penindasan
Rayon Al-Faruq Kami Kan Menjagamu
Dari Segala Penghianatan
Majulah Al-Faruq Bebaskan Bangsa ini
Dari Kekurangan Kader Militan

Teater Larva Di Bawah Naunganmu


Bersama Kita Berkarya
Damai Untuk Semua Manusia
Dan Cinta Hanya Untuk Allah

101

Anda mungkin juga menyukai