Anda di halaman 1dari 57

1 BUKU PANDUAN MAPABA 2013

Daftar Isi
Modul MAPABA 2013

Daftar Isi ................................................................................................. 2

Sambutan Ketua Umum ......................................................................... 3

Sambutan Ketua SC .............................................................................. 5

MAPABA, What Is It?.............................................................................. 7

Susunan Kepanitiaan MAPABA 2013 .................................................... 8

Manual Acara .......................... ............................................................... 9

Sepintas Sejarah Lahirnya PMII............................................................ 10

AD/ART PMII ........................................................................................ 13

Susunan Pengurus
PMII Rayon Abdurrahman Wahid………………………………………… 35

Profil LPSAP dan Susunan Pengurus ..…............................................ 37

Profil LKaP dan Susunan Pengurus …................................................. 40

Transformasi Teologi Ahlussunnah Era Postmodern


(Memadukan Aswaja Sebagai Madzhab dan Manhajul Fikr) ............... 42

Posisi NDP;
Implementasi Nilai Praksis Kader Pergerakan …………………………. 45

Akar Ideologis dan Historisitas PMII Rayon Abdurrahman Wahid …… 49

Studi Advokasi dalam Diskursus Transformasi Sosial ………………… 52

Marrs PMII ………………………………………………………………….. 56

2 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Sambutan Ketua Umum
Imam Syafi’i

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh,

Salam peregerakan...!!!
Hidup mahasiswa.....!!! Hidup rakyat Indonesia....!!!!
Yang kami hormati sahabat/i pengurus PMII Kordinator Cabang Jawa
Tengah
Yang kami hormati sahabat/i pengurus PMII Cabang Kota Semarang
Yang kami hormati sahabat/i pengurus PMII Komisariat Walisongo
Semarang
Yang kami hormati seluruh kader serta senior pergerakan PMII Rayon
Abdurrahman Wahid

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat iman,
islam, ihsan dan kesehatan bagi seluruh warga pergerakan yang sampai
saat ini masih bisa bergerak mengemban amanat seb agai khalifah di bumi
sehingga kita mampu melaksanakan acara Masa Penerimaan Anggota
Baru (MAPABA) 2013.

Sholawat serta salam semoga tetap tersampaikan kepada pemimpin besar


revolusi Baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah mengajarkan kita
tentang nilai-nilai pergerakan, perdamaian, perjuangan, pembebasan
serta perlawanan kepada seluruh umat manusia yang sampai saat ini
masih kita rasakan, semoga kita semua diakui menjadi umatnya, amin.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh panitia MAPABA


2013 baik panita OC maupun SC yang selama ini telah membantu
kelancaran dan kesuksesan acara MAPABA 2013 baik tenaga, pikiran,
materi serta ide dan gagasan sehingga acara ini terlaksana dengan baik
dan sesuai dengan harapan kita semua.

Kami ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Masa Penerimaan


Anggota Baru (MAPABA) 2013, dan selamat bargabung di Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Abdurrahman Wahid yang selalu
meneriakkan tentang makna perjuangan serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kebangsaan.

3 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Momentum MAPABA ini adalah awal langkah sahabat/i untuk berproses
menjadi kader yang berkualitas, mempunyai intelektualitas tinggi, kritis
terhadap realita sosial, siap memperjuangkan cita-cita Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mengawal segala kebijakan pemerintah, dan berani
meneriakkan suara-suara kebenaran.

Harapan besar kami kepada sahabat/i yang mempunyai jiwa merdeka dan
militansi tinggi terhadap pergerakan, sahabt/i adalah generasi penerus
bangsa yang nantinya mampu menjadi aktor penggerak bagi seluruh
elemen masyarakat dan menjadi pribadi muslim yang bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan Indonesia.

Dan juga, harapan kami kepada sahabat/i dalam acara MAPABA 2013 ini
agar bisa maksimal mengikuti serta memperhatikan seluruh materi dan
serangkaian acara MAPABA yang sudah disiapkan oleh panitia dan
nantinya terbentuklah loyalitas, integritas dan intelektualitas sahabat/i guna
memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan.

Kiranya itu yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita
semua, kami tunggu kiprah dan perjuangan sahabat/i di pergerakan
mahasiswa islam indonesia (PMII) rayon abdurrahman wahid, selamat
bergabung dan berproses di PMII.

Tangan terkepal dan maju ke muka....!!!


Salam pergerakan....!!!!!

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh,

Semarang, 08 Oktober 2013

Imam syafi’i
Ketua Umum

4 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Sambutan Ketua SC
(Steering Committee)
Abdullah Auhad

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh,

Salam pergerakan! Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia !


Yang saya Hormati sahabat-sahabati Pengurus Struktural PMII mulai dari
PB, PKC, PC, PK sampai Pengurus Rayon.
Yang saya banggakan sahabat-sa habati Peserta MAPABA 2013 PMII
Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo.
Salam Sejahtera Untuk kita Semua,
Puji syukur kehadirat Tuhan Semesta Alam Yang Esa pemilik sang
jagad raya dan seisinya atas ni‟mat penciptaan kita sebagai spesies
manusia. Kemudian ni‟mat berupa ruh, raga dan akal. Lewat ketiga hal
tersebut kita mengenal Tuhan, baik lewat jalan wahyu, akal atau pun intuisi.
Salam pergerakan dan keselamatan kita haturkan kepada Pemimpin Besar
Revolusi (agama & sosial) Nabi Muhammad SAW. Beliau sosok manusia
biasa dengan kepribadian sempurna teladan bagi seluruh penghuni jagad
raya. Berkat jasa Beliau, Islam menjadi rahmat semesta alam, rahmat
seluruh umat agama, dan bagi seluruh ras manusia.
Selamat datang calon anggota PMII Rayon Abdurrahman Wahid,
welcome to movement campus. Kami sambut kalian sebagai sahabat-
sahabat selayaknya sahabat-sahabat Rasulullah. Sahabat-sahabat baru
PMII yang meneladani perjuangan Sahabat Rasulullah dengan ikut
berjuang di masa sekarang. Di kampus hijau ini, sahabat sekalian
menerima mandat Tuhan untuk berjuang menyuarakan suara kebenaran,
menegakkan keadilan dan melawan penindasan baik itu penindasan fisik,
psikis juga penindasan berfikir. Bersama PMII inilah, sahabat-sahabat akan
bekerja keras, berkorban waktu, materi, fikiran dan bertaruh nyawa. Di
PMII, sahabat-sahabat tidak akan menemukan kemewahan, jabatan atau
ketenaran. Karena jelas tidak ada yang lebih berharga selain sikap
Idealisme bagi seorang mahasiswa, bahkan ketika dikomparasikan dengan
nyawa sahabat sekalipun. Proses belajar, berdialektika dan berjuang
adalah kunci satu-satunya meraih kesuksesan, karena tidak ada
keberhasilan tanpa kerja keras!

5 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
adik-adik ideologisku Corp AJII 12‟ sebagai organizing committee MAPABA
2013 yang telah mengorbankan banyak hal untuk kesuksesan agenda
kaderisasi tahunan ini. Dari mulai perekrutan massa, suksesi agenda pra
MAPABA dan juga pendampingan calon kader. Kepada sahabat-sahabat
seperjuangan Corp Eleven Stars yang sekaligus Pengurus Rayon PMII Gus
Dur saya sampaikan apresiasi atas kerja keras selama tiga bulan ini untuk
menyambut kader-kader baru. Kakak-kakak ideologisku Corp Laskar Biru
„10, terima kasih banyak atas kritik, saran dan kontribusinya untuk ikut serta
menyambut anggota baru Keluarga Besar PMII Gus Dur. Terakhir kepada
Corp Sedulur Sedoyo 09‟ dan Senior Muda JAM (Jaringan Alumni Muda)
serta IKA-PMII Walisongo atas dedikasi, perjuangan dan lautan keringat
untuk PMII. Teladan inilah yang menjadi pemantik nyala api semangat bagi
kami kader-kader muda untuk ikut serta menempa diri dan terus belajar di
PMII. Berzikir, Berfikir dan Beramal Sholih! Amalkan itu sahabat-
sahabatiku.
Akhirnya, Selamat mengikuti rangkaian proses MAPABA 2013 ini
sahabat-sahabati. Ingatlah, MAPABA ini hanyalah gerbang menuju medan
pertempuran dan sekaligus Kawah Condrodimuko. Menangkan perang itu,
taklukkan musuh-musuhmu dan raih tahtamu! Meminjam kata Rene
Descartes, “Aku ber-PMII maka aku ada”. Harapan kami, sahabat-sahabati
Alumni MAPABA 2013 ini, akan menjadi generasi emas PMII. Pembela
Bangsa Penegak Agama. Mulai Hari ini kalian sudah sah sebagai
pemegang pena sejarah, tulislah sejarah kalian sendiri karena kalian
pemilik legal era ini. Tangan Terkepal dan Maju ke Muka !

Wallahul Muwaafiq Ilaa Aqwamitthaariq


Wassalamualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

02:56 @Altar Tradisi


10 Oktober 2013

Abdullah Auhad
Ketua SC

6 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Kelas MAPABA
Diskusi dan review materi

MAPABA, What Is It?


Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) adalah fase orientasi dan pengenalan awal PMII kepada
mahasiswa dalam rangka rekruitmen mahasiswa untuk menjadi anggota PMII. MAPABA merupakan
tahap pertama dalam jenjang pengkaderan formal PMII.

Tujuan
Secara umum mahasiswa peserta MAPABA diharapkan menjadi anggota berkualitas Mu‟takid,
yakni anggota yang memiliki loyalitas dan kesetiaan terhadap organisasi. Maksud anggota PMII yang
Mu‟takid adalah meyakini PMII sebagai wadah pergerakan yang tepat untuk memperjuangkan
kebenaran sesuai akidah Islam Ahlussunnah wal Jama‟ah dan menegakkan martabat bangsa sesuai
cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (sebagaimana tujuan PMII dalam Bab 4
AD PMII).
Secara khusus, setelah mengikuti MAPABA anggota diharapkan:

1. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang paling tepat untuk
pengembangan diri mahasiswa Islam.
2. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa Islam yang paling tepat untuk
memperjuangkan idealisme.
3. Mengikuti Ahlussunnah wal Jama‟ah (ASWAJA) sebagai prinsip pemahaman, pengamalan dan
penghayatan Islam di Indonesia.

Referensi: Menjadi Anggota Mu’takid; Percaya Diri Menghadapi Tantangan Zaman, Bidang Kaderisasi
PKC PMII Jawa Tengah 2010

7 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


SUSUNAN PANITIA MAPABA 2013
PMII RAYON ABDURRAHMAN WAHID
KOMISARIAT WALISONGO SEMARANG
PERIODE 2013-2014

Penanggungjawab:
Ketua Umum PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang Periode 2013-2014

Steering Committee (SC):

Koordinator : Abdullah Auhad


Sekretaris : Ahmad Fahmi Ash Shiddiq
Bendahara : Sunnatul Lailiyyah
Anggota : Abdul Ghoffar, M. Fikri Huda Bakhtiar, Umi Zulaikha, Maria Ulfa, Lailatus Sa‟adah, M.
Nuskhi Ainun Na‟im, Syafiatul Laila Masaroh, Shofan Adi Harta, Miftachul Ichwan,
Diyah Suci, Harni, Lukman Hakim, Machya Afiyati Ulya, Dlaul Firdaus, Umam Aufi,
Faris Noviyanto, M. Nurkhasbullah, M. Muhlisin, Arfian Hidayat, Andi Raharjo, Ahmad
Turmudzi, As‟ad Samsul A., Ahmad Arifuddin, Solihatul Umami, Sulis Istianah, Zulfah
Ariani, Kholida Zia R., Nur Supratiwi, Ni‟matusysyifa, Dwi Wahyuningsih, Makrufiana,
Elly Kusuma, Novia Uswatun Hasanah, Iva Masruroh, Devita N.S., Hanifah Latifatu
Zakiyah, M. Izzuddin, Faiz Maulida, M. Fikri Zanahu K., Ifadatil M., Munafiah, Aghist
Khoirunnisa, Endah Kartika RS., Oftiana Irayanti Wardhani, Faizatullaili Fu‟adah,
Waras Sriyanti, M. Ali Furqon, Ahmad Basuki, Lutfiyah Nur Zain, Ria Khoiriyyah, Rifqi
Ghozali, Laila Fatiyyah, Esti Aryani.

Organizing Committee (OC):

Ketua : Ashroful Arif


Sekretaris : Artiyah
Bendahara : Hesti Fitri Umami
Seksi-Seksi :Sie. Acara: Nanda Agnesti Agustin, M. Saeful Mujahiddin, M. Alaika U., Dewi Haryani.
Sie. Kesekretariatan: Abdul Wahid, Dwi Wanti A., Siti Nafisah, Aniq Adilla, Umi
Kulsum. Sie. Perekrutan Massa: Nurrohimin. Sie. Perlengkapan: Khisnul Fais,
Bambang Pitoyo, Ibnu Sina, Beni Wardhana, Abdul Munif, Lukman Hakim, Fais Latiful
Anam. Sie. Pubdekdok: Yulizar Firdaus, Danang Arif, Naharir, M. Firdaus. Sie.
Konsumsi: Yuli Haflatun Nikmah, M. Satrio, Abdul Lathif, Eva, Evi, Anis Maghfiroh,
Laras Grahita, Rahma A. Maoni, Pandini. Sie. Keamanan: Abu Na‟im, Khoirun Ni‟am,
A. Qosim, A. Zaki Fuad, Sigit Kurniawan. Sie. Humas: Bagus Hayat Hidayat, Amri,
Riski Prasetya. Sie. P3K: Imam Nur Siddik, Rifiani Zemi, Rajefi Ambar L., Siti Asniyah,
Alvian Agung Nugroho. PJ Pendamping Kelas : Ulfatul Qoyyimah, Khoirul Umam.

8 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


MANUAL ACARA MAPABA 2013
PMII RAYON ABDURRAHMAN WAHID
KOM. WALISONGO SEMARANG PERIODE 2013-2014

“Membentuk Loyalitas, Integritas dan Intelektualitas Kader


guna Memperjuangkan Nilai-Nilai Kebangsaan”

Hari Waktu Agenda


15.00 - 16.00 Pemberangkatan
16.00 - 17.00 Kelengkapan Administrasi
Jum’at, 17.00 - 20.00 Tahlil dan ISHOMA
18 Oktober 20.00 - 21.00 Pembukaan
2013 21.00 - 23.00 Deklarasi dan Tasyakuran Nama Baru Rayon
23.00 – 23.30 Kontrak Kelas MAPABA
23.30 - 04.30 Sleep
04.00 - 05.30 Sholat Subuh
05.30 - 09.00 Senam Pagi, Mandi, Apel plus Makan Pagi
09.00 - 10.15 Materi I - Islam Aswaja
10.15 – 10.30 Review Materi I
10.30 – 11.45 Materi II – Nilai Dasar Pergerakan (NDP)
11.45 – 12.00 Review Materi II
12.00 - 13.30 ISHOMA
Sabtu, 13.30 – 14.45 Materi III – Ke-PMII-an
19 Oktober
2013 14.45 – 15.00 Review Materi III
15.00 -16.00 Sholat Ashar
16.00 – 17.30 PERSIAPAN MAKRAB
17.00 - 20.00 ISHOMA
20.00 - 23.00 Malam Inagurasi
23.00 - 02.00 Sleep
02.00 - 03.30 Prosesi Pembaiatan
03.30 – 04.30 Istirahat
04.30 - 05.30 Sholat Subuh
05.30 - 08.00 Makan, Mandi dan bersih-bersih
08.00- 09.45 Diskusi Panel
Ahad, 09.45 – 10.15 Rayon Expo
20 Oktober 10.30 – 12.00 Materi IV – Advokasi
2013 12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 - 15.00 Pemilihan Ketua Korp Angkatan
15.00 - 15.30 Sholat Ashar
15.30 - 16.30 Penutupan

*Jadwal Bisa Berubah Sewaktu-waktu.

9 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Sepintas Sejarah Lahirnya PMII

Dokumen Sejarah menjadi sangat penting untuk ditinjau ulang sebagai referensi atau
cerminan masa kini dan menempuh masa depan, demikian halnya Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kemahasiswaan yang gerak
perjuangannya adalah membela kaum mustadh’afin serta membangun kebangsaan yang
lebih maju dari berbagai aspek sesuai dengan yang telah dicita-citakan.

Proses kelahiran PMII terkait dengan tidak lagi efektif, serta tidak cukup kuat
perjalanan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menampung aspirasi mahasiswa NU (sepak
(IPNU), yang lahir pada 24 Februari 1954, dan terjang kebijakan masih harus terikat dengan
bertujuan untuk mewadahi dan mendidik kader- struktural PP IPNU), akhirnya pada Konferensi
kader NU demi meneruskan perjuangan NU. Besar IPNU di Kaliurang, 14-16 Maret 1960,
Namun dengan pertimbangan aspek psikologis disepakati berdirinya organisasi tersendiri bagi
dan intelektualitas, para mahasiswa NU mahasiswa NU dan terpisah secara struktural
menginginkan sebuah wadah tersendiri. dengan IPNU. Dalam Konferensi Besar
Sehingga berdirilah Ikatan Mahasiswa tersebut ditetapkanlah 13 orang panitia sponsor
Nahdhatul Ulama (IMANU) pada Desember untuk mengadakan musyawarah diantaranya
1955 di Jakarta, yang diprakarsai oleh adalah:
beberapa Pimpinan Pusat IPNU, diantaranya 1. A. Cholid Mawardi (Jakarta).
Tolchah Mansyur, Ismail Makky dll. 2. M. Said Budairi (Jakarta).
Namun akhirnya IMANU tidak berumur 3. M. Subich Ubaid (Jakarta).
panjang, karena PBNU tidak mengakui 4. M. Makmun Sjukri, BA (Bandung).
keberadaanya. Hal itu cukup beralasan 5. Hilman (Bandung).
mengingat pada saat itu baru saja dibentuk 6. H. Ismail Makky (Yogyakarta).
IPNU pada tanggal 24 Februari 1954, “apa 7. Munsif Nachrowi (Yogyakarta).
jadinya kalau bayi yang baru lahir belum 8. Nurul Huda Suaidi, BA (Surakarta).
mampu merangkak dengan baik sudah 9. Laili Mansur (Surakarta).
menyusul bayi baru yang minta diurus dan 10. Abdul Wahab Djaelani (Semarang).
dirawat dengan baik lagi.”. 11. Hizbullah Huda (Surabaya).
Dibubarkannya IMANU tidak membuat 12. M. Cholid Marbuko (Malang).
semangat mahasiswa NU menjadi luntur, akan 13. Ahmad Husein (Makassar).
tetapi semakin mengobarkan semangat untuk Lalu berkumpulah tokoh-tokoh mahasiswa
memperjuangkan kembali pendirian organisasi, yang tergabung dalam organisasi IPNU
sehingga pada Kongres IPNU ke-3 di Cirebon, tersebut untuk membahas tentang nama
27-31 Desember 1958, diambillah langkah organisasi yang akan dibentuk.
kompromi oleh PBNU dengan mendirikan Sebelum musyawarah berlangsung,
Departemen Perguruan Tinggi IPNU untuk beberapa orang dari panitia tersebut meminta
menampung aspirasi mahasiswa NU. Namun restu kepada Dr. KH. Idham Cholid, Ketua
setelah disadari bahwa departemen tersebut Umum PBNU, untuk mencari pegangan pokok

10 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


dalam pelaksanaan Musyawarah, mereka dinyatakan sebagai hari lahir PMII. Dua bulan
adalah Hizbullah Huda, M. Said Budairi dan setelah berdiri, pada tanggal 14 Juni 1960
Makmun Sjukri. Dan akhirnya mereka pucuk pimpinan PMII disahkan oleh PBNU.
mendapatkan lampu hijau, beberapa petunjuk, Sejak saat itu PMII memiliki otoritas dan
sekaligus harapan agar menjadi kader partai keabsahan untuk melakukan program-
NU yang cakap dan berprinsip ilmu untuk programnya secara formal organisatoris.
diamalkan serta berkualitas takwa yang tinggi Dalam waktu yang relatif singkat, PMII
kepada Allah SWT. mampu berkembang pesat sampai berhasil
Akhirnya, pada tanggal 14-16 April 1960 mendirikan 13 cabang yang tersebar di
dilaksanakan Musyawarah Nasional berbagai pelosok Indonesia karena pengaruh
Mahasiswa NU bertempat di Taman nama besar NU. Dalam perkembangannya
Pendidikan Puteri Khadijah Surabaya dengan PMII juga terlibat aktif, baik dalam pergulatan
dihadiri mahasiswa NU dari berbagai penjuru politik serta dinamika perkembangan
kota di Indonesia, dari Jakarta, Bandung, kehidupan kemahasiswaan dan keagamaan di
Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Indonesia (1960-1965).
Malang dan Makassar, serta perwakilan senat
Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah NU. Dibalik Nama PMII
Pada saat itu diperdebatkan nama organisasi Nama PMII merupakan usulan dari
yang akan didirikan. Delegasi Yogyakarta delegasi Bandung dan Surabaya yang
mengusulkan nama Himpunan atau mendapat dukungan dari utusan Surakarta.
Perhimpunan Mahasiswa Sunny. Delegasi Nama PMII juga mempunyai arti tertentu.
Bandung dan Surakarta mengusulkan nama Makna “Pergerakan” adalah dinamika dari
PMII. hamba yang senantiasa bergerak menuju
Selanjutnya nama PMII yang menjadi tujuan idealnya yaitu memberi penerang bagi
kesepakatan Kongres. Namun kemudian alam sekitarnya. Oleh karena itu PMII harus
kembali dipersoalkan kepanjangan dari “P” terus berkiprah menuju arah yang lebih baik
apakah Perhimpunan atau Persatuan. Akhirnya sebagai perwujudan tanggungjawabnya pada
disepakati huruf “P” merupakan singkatan dari lingkungan sekitarnya. Selain itu PMII juga
Pergerakan, sehingga PMII adalah harus terus membina dan mengembangkan
“Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar
Musyawarah juga menghasilkan susunan gerak dinamika menuju tujuanya selalu berada
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dalam kualitas kekhalifahanya.
(AD/ART) PMII, serta memilih dan menetapkan Makna “Mahasiswa” adalah generasi
Kepengurusan. Terpilih Sahabat Mahbub muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi
Djunaidi sebagai Ketua Umum, M. Chalid yang mempunyai identitas diri. Identitas diri
Mawardi sebagai Ketua I, dan M. Said Budairy mahasiswa terbangun oleh citra sebagai Insan
sebagai Sekretaris Umum. Ketiga orang Religius, Insan Akademis, Insan Sosial dan
tersebut diberi amanat dan wewenang untuk Insan Mandiri. Dari identitas tersebut terpantul
menyusun kelengkapan kepengurusan PB tanggungjawab keagamaan, intelektualitas,
PMII. sosial-kemasyarakatan dan tanggungjawab
PMII dideklarasikan secara resmi pada individu sebagai hamba Allah maupun sebagai
tanggal 17 April 1960 Masehi atau bertepatan warga Negara.
dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah. Makna “Islam” yang dipahami sebagai
Maka secara resmi pada tanggal 17 April 1960 paradigma Ahlussunnah Wal Jamaah yaitu

11 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


konsep pendekatan terhadap ajaran agama c. 9 (sembilan) Bintang adalah sebagai
Islam secara proporsional terhadap Iman, Islam jumlah bintang dalam lambang, dapat
dan Ihsan, yang di dalam pola pikir dan pola berarti ganda, yakni: Rasulullah SAW
perlakuannya tercermin sifat-sifat selektif, dengan Empat Sahabat serta Empat
akomodatif dan integratif. Imam Madzab. Dan sembilan orang
Islam terbuka, progresif, dan transformatif penyebar Islam di Indonesia yang
demikian platform PMII, yaitu Islam yang disebut Wali Songo (sembilan wali
terbuka, menerima dan menghargai segala Allah).
bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah B. Warna
sebuah rahmat, karena dengan perbedaan 1. Biru sebagai warna tulisan PMII berarti
itulah kita dapat saling berdialog antara satu kedalaman ilmu pengetahuan yang
dengan yang lainnya demi mewujudkan harus dimiliki dan digali oleh kader PMII.
tatanan yang demokratis dan beradab Biru juga menggambarkan lautan
(civilized). Indonesia yang mengelilingi kepulauan
Makna “Indonesia” adalah masyarakat, Indonesia dan merupakan penyatu
bangsa dan Negara Indonesia yang wawasan nusantara.
mempunyai falsafah dan ideologi bangsa serta 2. Biru Muda sebagai warna dasar perisai
UUD 1945. Dan mempunyai komitmen sebelah bawah berarti ketinggian ilmu,
kebangsaan sesuai dengan asas Negara iman dan amal.
Kesatuan Republik Indonesia. 3. Kuning sebagai warna dasar perisai
sebelah atas berarti identitas
Lambang PMII kemahasiswaan yang menjadi sifat
Pencipta Lambang: Sahabat H. Said Budairi dasar pergerakan, lambang kebesaran
Makna Lambang dan semangat yang selalu menyala serta
A. Bentuk penghargaan menyongsong masa
1. Perisai berarti ketahanan dan depan.
keampuhan mahasiswa Islam Indonesia
terhadap berbagai tantangan dan Bendera PMII
pengaruh dari luar. Pencipta Bendera: Sahabat Shaimoery WS.
2. Bintang berarti lambang ketinggian  Ukuran: Panjang dan lebar (perbandingan
semangat dan cita-cita yang selalu 4×3)
memancar.  Warna dasar: Kuning
a. 5 (lima) Bintang sebelah atas  Isi Bendera: Lambang PMII terletak di
menggambarkan Rasulullah SAW tengah; tulisan PMII terletak pada sebelah
dengan empat sahabat yang kiri lambang membujur ke bawah.
terkemuka (Khulafa al-Rasyidin).  Penggunaan: Digunakan pada upacara-
b. 4 (empat) Bintang sebelah bawah upacara resmi organisasi, baik intern
menggambarkan empat maupun ekstern dan upacara Nasional.
madzab (Madzahib al-Arba’ah) yang  Penempatan: Diletakkan di depan tempat
berhaluan Ahlu Sunnah wa al- upacara dan di sebelah kiri bendera
Jamaah, baik sebagai kerangka Kebangsaan Republik Indonesia.
berfikir (Manhaj al-Fikr) atau hasil Referensi:
pemikiran. pmiikomfaksyahum.wordpress.com,
wikipedia.com

12 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)

ANGGARAN DASAR
MUKADDIMAH :

Insyaf dan sadar bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan
dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan ideology negara dan falsafah bangsa
Indonesia.

Sadar dan yakin bahwa Islam merupakan panduan bagi umat manusia yang kehadirannya memberikan
rahmat sekalian alam. Suatu keharusan bagi umatnya mengejewantahkan nilai islam dalam pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan masyarakat dunia.

Bahwa keutuhan komitmen keislaman dan keindonesiaan merupakan perwujudan kesadaran


beragama dan berbangsa bagi setiap insan muslim Indonesia dan atas dasar itulah menjadi keharusan
untuk mempertahankan bangsa dan negara dengan segala tekad dan kemampuan, baik secara
perseorangan maupun bersama-sama.

Mahasisiwa Islam Indonesia sebagai salah satu eksponen pembaharu bangsa dan pengemban misi
intelektual berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen keislaman dan keindonesiaan
demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia dan membebaskan bangsa Indonesia dari
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan baik spiritual maupun material dalam segala bentuk.

Maka atas berkat rahmat Allah SWT, dibentuklah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang
berhaluan Ahlussunah Wal-jamaah dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
sebagai beriokut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang disingkat PMII.
PMII didirikan di Surabaya pada tanggal 21 Syawal 1379 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 17 April
1960 dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
PMII berpusat di Ibukota Republik Indonesia.

BAB II
ASAS
Pasal 2
PMII berasaskan pancasila.

BAB III
SIFAT
Pasal 3
PMII bersifat keagamaan, kemahasiswaan, kebangsaan, kemasyarakatan independen dan profesional.

13 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


BAB IV
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 4
TUJUAN
Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu,
cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan Indonesia.

Pasal 5
USAHA
1. Menghimpun dan membina mahasiswa Islam sesuai dengan sifat dan tujuan PMII serta peraturan
perundang-undangan dan paradigma PMII yang berlaku.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam berbagai bidang sesuai dengan asas dan tujuan PMII
serta upaya mewujudkan pribadi insan ulul albab.

BAB V
ANGGOTA DAN KADER
Pasal 6
1. Anggota PMII.
2. Kader PMII.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 7
Struktur organisasi PMII terdiri dari :
1. Pengurus Besar (PB)
2. Pengurus Koordinator Cabang (PKC)
3. Pengurus Cabang (PC)
4. Pengurus Komisariat (PK)
5. Pengurus Rayon (PR)

BAB VII
PERMUSYAWARATAN

Pasal 8
Permusyawaratan dalam organisasi ini terdiri dari :
1. Kongres
2. Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas)
3. Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)
4. Konferensi Koorsinator Cabang (Konkorcab)
5. Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda)
6. Musyawarah Kerja Koordinator Cabang (Muker Korcab)
7. Konferensi Cabang (Konfercab)
8. Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab)
9. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
10. Rapat Tahunan Komisariat (RTK)
11. Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR)
12. Kongres Luar Biasa (KLB)

14 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


13. Konferensi Koorcab Luar Biasa (Konkorcab LB)
14. Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercab LB)
15. Rapat Tahunan Komisariat Luar Biasa (RTK LB)
16. Rapat Tahunan Anggota Rayon Luar Biasa (RTAR LB)

BAB VIII
WADAH PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Pasal 9
1. Wadah ini adalah badan otonom yang secara khusus menangani pengembangan dan
pemberdayaan kader PMII dan isu perempuan
2. selanjutnya pengertian otonom dijelaskan dalam bab penjelasan

BAB IX
PERUBAHAN DAN PERALIHAN

Pasal 10
Anggaran ini dapat dirubah oleh kongres dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 suara yang hadir
Pasal 11
1. apabila pmii terpaksa harus dibubarkan dengan keputusan kongres atau referendum yang
khususnya diadakan untuk itu, maka hak milik dan kekayaan organisasi diserahkan kepada
organisasi yang lain asas dan tujuannya tidak bertentangan
2. hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam angaran rumah tangga,
serta peraturan-peraturan organisasi lainnya

anggaran dasar ini ditetapkan oleh kongres dan berlaku sejak waktu dan tanggalnya ditetapkan

PENJELASAN ANGGARAN DASAR

UMUM
I. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga sebagai Hukum Dasar Organisasi
Anggaran Dasar adalah hukum dasar yang tertulis, yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan organisasi

II. Pokok Pikiran Dalam Pembukaan


Organisasi sebagai bagian dari bangsa Indonesia mengakui adanya ideologi dan falsafah hidup
bangsa yang terumuskan dalam Pancasila

Sebagi organisasi yang menganut nilai ke-Islaman, yang senantiasa menjadikan Islam sebagai
panduan dan sekaligus menyebarkan dan mengejawantahkan kedalam pribadi, masyarakat, bangsa
dan negara

Bahwa nilai ke-Indonesiaan dan ke-Islaman merupakan paduan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari
Indonesia, maka kewajiban bagi setiap orang adalah mempertahankannya dengan segala tekad dan
kemampuan, baik secara pribadi maupun bersama-sama

Sebagai organisasi yang mengemban misi perubahan dan intelektual, Mahasiswa Islam wajib
bertanggung jawab membebaskan bangsa Indonesia dari keterbelakangan dan keteruruikan kepada
kemajuan, kemakmuran dan keadilan

15 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Kewajiban dan tanggung jawab ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan Intelektual, menginspirasikan
terbentuknya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai Organisasi Mahasiswa Islam yang
berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup Jelas

Pasal 2
Cukup Jelas

Pasal 3
- Ke-aslaman adalah nilai-nilai Islam ahlussunah wal Jamaah
- Kemahasiswaan adalah sifat-sifat yang dimiliki mahasiswa yaitu idealisme, perubahan, komitmen,
kepedulian sosial dan kecintaan kepada hal-hal yang bersifat positif
- Kebangsaan dalah nilai-nilai yang bersumber dari kultur, filosofi, sosiologi dan yuridis bangsa
indonesia
- Kemasyarakatan adalah bersifat incude dan menyatu dengan masyarakat dengan
masyarakat.bergerak dari dan untuk masyarakat
- Independen adalah berdiri secara mandiri, tidak bergantung kepada pihak lain, baik secara
perorangan maupun kelompok
- Profesional adalah distribusi tugas dan wewenang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
keilmuan masing-masing

Pasal 4
Cukup Jelas

Pasal 5
Pribadi ulul albab adalah seseorang yang selalu haus akan ilmu, dengan senantiasa berdzikir kepada
allah, berkesadaran historis primordial atas relasi tuhan-manusia-alam, berjiwa optimis transendental
sebagai kemampuan untuk mengatasi masalah kehidupan, berfikir dialektis, bersikap kritis dan
bertindak transformatif

Pasal 6
Cukup Jelas

Pasal 7
Cukup Jelas

Pasal 8
Cukup Jelas

Pasal 9
Yang dimaksud otonom adalah menangani persoalan khusus dalam hal ini persoalan perempuan di
PMII dan isu perempuan secara umum dalam rangka mempercepat tercapainya keadilan gender di
PMII dan masyarakat luas, bersifat hierarkis dan bertanggung jawab kepada pleno PMII.

16 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 10
Cukup Jelas

Pasal 11
Cukup Jelas

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
ATRIBUT

Pasal 1
1. Lambang PMII sebagaimana yang terdapat dalam anggaran rumah tangga ini
2. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) diatas dipergunakan pada bendera, jaket, badge, vandel,
logo PMII dan benda atau tempat-tempat dengan tujuan menunjukan identitas PMII
3. Bendera PMII adalah seperti yang terdapat dalam lampiran
4. Mars PMII adalah seperti yang terdapat dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga PMII

BAB II
USAHA

Pasal 2
1. Melakukan dan meningkatkan amar ma‟ruf nahi munkar
2. Mempertinggi mutu ilmu pengetahuan Islam dan IPTEK
3. Meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia dan umat islam melalui kontekstualisasi
pemikiran, pemahaman, dan pengalaman ajaran agama islam sesuai dengan perkembangan
budaya masyarakat
4. Meningkatkan usaha-usaha dan kerja sama untuk kesejahteraan umat manusia, umat islam dan
mahasiswa serta usaha sosial kemasyarakatan
5. Mempererat hubungan dengan ulama dan umara demi terciptanya ukhuwah islamiyah, ukhuwah
wathoniyah dan ukhuwah insaniyah
6. Memupuk dan meningkatkan semangat nasionalisme melalui upaya pemahaman dan pengamalan
pancasila secara kreatif dan bertanggung jawab

BAB III
KEANGGOTAAN

BAGIAN I
ANGGOTA

Pasal 3
1. Anggota Biasa adalah :
a. Mahasiswa islam yang tercatat sebagai mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dan atau
yang sederajat
b. Mahasiswa islam yang telah menyelesaikan program studi pada perguruan tinggi dan atau
yang sederajat atau telah mencapai gelar kesarjanaan S1, S2 atau S3 tetapi belum melampaui
jangka waktu 3 tahun
c. Anggota yang belum melampaui usia 35 tahun
2. Kader adalah :
a. Telah dinyatakan berhasil menyelesaikan Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Follow Upnya

17 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


b. Sebagaimana pada ayat (2) poin (a) baik yang menjadi pengurus rayon dan seterusnya
maupun yang telah menggeluti kajian-kajian, aktif melakukan advokasi di masyarakat maupun
telah memasuki wilayah profesional

BAGIAN II
PENERIMAAN ANGGOTA

Pasal 4
Penerimaan anggota dilakukan dengan cara :
1. Calon anggota mengajukan permintaan secara tertulis atau mengisi formulir untuk menjadi calon
anggota PMII kepada Pengurus Cabang
2. Seseorang syah menjadi anggota PMII setelah mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru
(MAPABA) dan mengucapkan bai‟at persetujuan dalam suatu acara pelantikan
3. Dalam hal-hal yang sangat diperlukan, Pengurus Cabang dapat mengambil kebijaksanaan lain
yang jiwanya tdak menyimpang dari ayat (1) dan ayat (2) tersebut diatas
4. Apabila syarat-syarat yang tersebut dalm ayat (1) dan (2) diatas dipenuhi kepada anggota tersebut
diberikan tanda anggota oleh Pengurus Cabang

Pasal 5
Jenjang pengkaderan dilakukan dengan cara :
1. Calon kader mengajukan permintaan tertulis atau mengisi formulir PKD
2. Seseorang telah syah menjadi kader apabila dinyatakan berhasil mengikuti PKD dan diikuti
pernyataan bai‟at persetujuan secara lisan dalam suatu upacara pelantikan kader yang dilakukan
oleh Pengurus Cabang

BAGIAN III
MASA KEANGGOTAAN

Pasal 6
1. Anggota berakhir masa kenggotaan :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis yang disampaikan kepada Pengurus Cabang
c. Diberhentikan sebagai, baik secara terhormat maupun secara tidak terhormat
d. Telah habis masa keanggotaan sebagai anggota biasa sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat
1 ART ini
2. Bentuk dan tata cara pemberhentian diatur dalam ketentuan sendiri
3. Anggota yang telah habis masa keanggotaan nya pada saat masih menjabat sebagai pengurus
dapat diperpanjang masa keanggotaannya hingga berakhirnya masa kepengurusan
4. Anggota yang telah habis masa keanggotaannya disebut ALUMNI PMII
5. Hubungan PMII dan Alumni PMII adalah hubungan historis, kekeluargaan dan kualitatif

BAGIAN IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 7
Hak Anggota :
Anggota berhak atas pendidikan, kebebasan berpendapat, perlindungan dan pembelaan serta
pengampunan (rehabilitasi)

18 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Kewajiban Anggota :
1. Membayar uang pangkal dan iuran pada setiap bulan yang besarnya ditentukan oleh Pengurus
Cabang
2. Mematuhi AD/ ART, NDP, Paradigma gerakan serta produk hukum organisasi lainnya
3. Menjunjung tinggi dan mempertahankan nama baik agama Islam, Negara dan Organisasi

Pasal 8
Hak Kader :
1. Berhak memilih dan dipilih
2. Berhak mendapat pendidikan, kebebasan berpendapat, perlindungan, dan pembelaan serta
pengampunan (rehabilitasi)
3. Berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul-usul dan pertanyaan-pertanyaan secara lisan
maupun tulisan

Kewajiban Kader :
1. Melakukan dinamisasi organisasi dan masyarakat melalui gerakan pemikiran dan rekayasa sosial
secara sehat mulya
2. Membayar uang pangkal dan iuran pada setiap bulan yang besarnya ditentukan oleh Pengurus
Cabang
3. Mematuhi dan menjalankan AD/ ART, NDP, Paradigma gerakan dan produk hukum organisasi
lainnya
4. Menjunjung tinggi dan mempertahankan nama baik agama Islam, Negara dan organisasi

BAGIAN V
PERANGKAPAN KEANGGOTAAN DAN JABATAN

Pasal 9
1. Anggota dan kader tidak dapat merangkap dengan keanggotaan organisasi mahasiswa dan atau
organisasi kemasyarakatan lain yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh PMII
2. Pengurus PMII tidak dapat merangkap sebagai pengurus partai politik dan atau sebagai calon
legislatif, calon presiden, calon gubernur dan calon bupati/ walikota
3. Perangkapan keanggotaan dan atau jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatas
dikenakan sanksi pemberhentian keanggotaan

BAGIAN VI
PENGHARGAAN DAN SANKSI ORGANISASI

Pasal 10
Penghargaan
1. Penghargaan organisasi dapat diberikan kepada anggota yang berprestasi dan atau mengangkat
citra dan mengharumkan nama organisasi
2. Bentuk dan tata cara penganugrahan dan penghargaan diatur dalam ketentuan sendiri

Pasal 11
Sanksi Organisasi
1. Sanksi organisasi dapat diberikan kepada anggota karena : melanggar ketentuan AD/ ART serta
peraturan-peraturan PMII, mencemarkan nama baik organisasi
2. Sanksi yang diberikan kepada anggota berbentuk scorsing dan pemberhentian keanggotaan

19 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


3. Anggota yang diberi sanksi organisasi dapat mengajukan banding atau pembelaan dalam suatu
mekanisme organisasi yang ditentukan (Tetapi khusus untuk ayat 3 perlu dilanjutkan dalam pasal
tambahan tentang mekanisme banding)

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI, SUSUNAN
PENGURUS, TUGAS DAN WEWENANG

BAGIAN I
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 12
Struktur organisasi PMII adalah :
1. Pengurus Besar
2. Pengurus Koordinator Cabang
3. Pengurus Cabang
4. Pengurus Komisariat
5. Pengurus Rayon

BAGIAN II
SUSUNAN, TUGAS, WEWENANG DAN
PERSYARATAN PENGURUS

Pasal 13
Pengurus Besar
1. Pengurus Besar adalah pimpinan tertinggi PMII pengemban amanat konggres dan badan ekskutif
2. Masa jabatan Pengurus Besar adalah 2 (dua) tahun
3. Pengurus Besar terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Ketua-Ketua sebanyak 9 (sembilan) orang
c. Sekretaris Jendral
d. Sekretaris-Sekretaris sebanyak 9 (sembilan) orang
e. Bendahara
f. Wakil Bendahara
g. Pengurus Lembaga-Lembaga
4. Ketua-Ketua seperti yang dimaksud ayat 3 point (b) membidangi :
a. Pengkaderan dan pengembangan sumber daya anggota
b. Organisasi, hubungan organisasi umum dan kelembagaan politik
c. Pengembangan pemikiran dan IPTEK
d. Pendayagunaan potensi organisasi
e. Hubungan luar negeri dan kerja sama internasional
f. Pendayaan ekonomi dan kelompok profesional
g. Komunikasi organ gerakan, kepemudaan dan perguruan tinggi
h. Advokasi Kebijakan Publik
5. Ketua Umum dipilih oleh konggres
6. Ketua Umum PB tidak dapat dipilih kembali lebih dari 1 periode
7. Pengurus Besar memiliki tugas dan wewenang
a. Ketua Umum memilih Sekretaris Jenderal dan menyusun perangkat pengurusan secara
lengkap dibantu 6 orang formatur yang dipilih Konggres selambat-lambatnya 3 x 24 jam pasca
formatur terbentuk

20 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


b. Pengurus Besar berkwajiban menjalankan segala ketentuan yang ditetapkan Kongres,
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan organisasi lainnya,
serta memperhatikan nasehat, pertimbangan dan saran Mabinas
c. Pengurus Besar berkwajiban mengesahkan susunan pengurus Korcab dan Pengurus Cabang
8. Persyaratan Pengurus Besar adalah :
a. Pendidikan frmal kaderisasi minimal telah menikuti PKL
b. Pernah aktif di kepengurusan Koorcab dan atau Cabang minimal 1 (satu) periode
c. Mendapat rekomendasi dari Cabang bersangkutan
d. Membuat pernyataan bersedia aktif di PB secara tertulis.

Pasal 14
Pengurus Koordinator Cabang
1. PKC merupakan perwakilan PC di wilayah koordinasinya
2. Wilayah koordinasi PKC minimal satu Provinsi
3. PKC dapat dibentuk manakala terdapat 2 Cabang atau lebih dalam wilayah koordinasi
4. PKC berkedudukan di Ibu Kota Provinsi
5. Masa jabatan PKC adalah 2 tahun
6. PKC pengurusnya terdiri dari kader terbaik dari PC-PC dalam wilayah koordinasinya
7. PKC terdiri dari : Ketua Umum, 3 Ketua-Ketua, 3 Sekretaris, Bendahara Umum dan 1 Wakil
Bendahara dan Biro-Biro
8. Bidang-Bidang PKC : Bidang Internal, Bidang Eksternal dan Bidang Keagamaan
9. Bidang Internal meliputi : Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Anggota, Pendayagunaan
potensi dan kelembagaan organisasi, Kajian pengembangan intelektual, Eksplorasi tekhnologi dan
pendayaan ekonomi dan Kelompok profesional.
10. Bidang Eksternal meliputi : Hubungan dan komunikasi pemerintah dan kebuijakan public, Organ
Gerakan, Kepemudaan dan Perguruan tinggi, Hubungan lintas agama dan komunikasi informasi,
Hubungan dan kerja sama LSM, advokasi, HAM dan Lingkungan hidup
11. Ketua Umum PKC dipilih oleh Konferensi Koorcab
12. Ketua Umum memilih Sekretaris Umum dan menyusun PKC selengkapnya dibantu 6 orang
formatur yang dipilih oleh konferensi koorcab dalam waktu selambatnya 3 x 24 jam
13. PKC baru sah setelah mendapatkan pengesahan dari PB PMII
14. Ketua Umum PKC tidak dapat dipilih kembali lebih dari satu periode
15. Ketua Umum KOPRI wilayah merupakan anggota pleno PKC dan berhubungan koordinatif dengan
Ketua Umum PKC dengan garis terputus-putus
16. Persyaratan Pengurus Korcab :
a. Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKL
b. Pernah aktif di kepengurusan Cabang minimal satu periode
c. Mendapat rekomendasi dari Cabang bersangkutan
d. Membuat pernyataan bersedia aktif di Pengurus Koorcab secaa tertulis
17. PKC memiliki tugas dan wewenang :
a. PKC melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan tentang berbagai masalah
organisasi di lingkungan kordinasinya
b. PKC berkwajiban melaksanakan AD/ ART, keputusan kongres, keputusan konferensi koorcab,
peraturan-peraturan organisasi, dan memperhatikan nasehat serta saran-saran Mabinas/
Mabinda
c. PKC berkwajiban menyampaikan laporan kepada PB PMII 6 (enam) bulan sekali
d. Pelaporan yang disampaikan PKC meliputi, perkembangan jumlah anggota, aktifitas internal
dan eksternal
e. Mekanisme pelaporan lebih lanjut akan ditentukan dalam peraturan organisasi

21 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 15
Pengurus Cabang
1. Cabang dapat dibentuk di Kabupaten/ Kotamadya di daerah yang ada perguruan tinggi dengan
persetujuan dan rekomendasi dari PKC dan atau Cabang terdekat
2. Cabang dapat dibentuk apabila sekurang-kurangnya ada 2 (dua) komisariat
3. Dalam keadaan dimana ayat (2) di atas tidak dapat dilaksanakan cabang dapat dibentuk apabila
telah mencapai 50 (lima puluh) anggota dan kecuali pada daerah yang mayoritas non muslim.
4. Masa jabatan PC adalah setahun
5. Cabang dapat digugurkan statusnya apabila tidak dapat memenuhi klasifikasi dan kriteria yang
ditetapkan oleh PB yang menyangkut standar program minimum :
a. Sekurang-kurangnya dalm jangka waktu setahun menyelenggarakan MAPABA dan Pelatihan
Kader Formal
b. Sekurangnya dalam jangka waktu satu setengah tahun menyelenggarakan Konferensi Cabang
6. Cabang dan Pengurus Cabang dapat dianggap syah apabila telah mendapat pengesahan dari PB
melalui rekomendasi dari PKC
7. Apabila Cabang yang belum ada PKC nya maka PC dapat memintakan pengesahan langsung dari
PB
8. PC terdiri dari Ketua umum, ketua bidang eksternal, ketua bidang internal, ketua bidang
keagamaan, sekretaris umum dan sekretaris eksternal internal, bendahara dan wakil bendahara
dan departemen-departemen.
9. Bidang Internal meliputi; kaderisasi dan pengembangan sumber daya anggota, pendaya gunaan
potensi dan kelembagaan organisasi, kajian, pengembangan intelektual dan eksplorasi tekhnologi,
pemberdayan ekonomi dan kelompok profesional.
10. Bidang Eksternal meliputi; hubungan dan komunikasi pemerintah dan kebijakan publik, organ
gerakan, kepemudaan dan perguruan tinggi, hubungan lintas agama dan komunikasi informasi,
hubungan dan kerja sama lsm, dan advokasi, HAM dan lingkungan hidup.
11. Bila dipandang perlu PC dapat membentuk kelompok minat, profesi, hobi dan lain sebagainya.
12. Ketua Umum dipilih oleh Konferensi Cabang
13. Ketua Umum memilih sekretaris umum dan menyusun PC selengkap-lengkapnya dibantu 6 (enam)
orang formatur yang dipilih konfercab dalam waktu selambat-lambatnya 3 x 24 jam.
14. Ketua Umum Cabang tidak dapat dipillih kembali lebih dari satu periode.
Pengurus cabang memiliki tugas dan wewenang :
 Menjalankan keputusan AD/ ART Kongres, keputusan Muspimnas, keputusan Konfercab dan
memperhatikan nasehat, pertimbangan dan saran Mabincab
 Menyampaikan pemberitahuan kepengurusan dan kegiatan kepada PKC serta kepada PB
secara periodik 4 bulan sekali
 Pemberitahuan yang disampaikan kepada PKC meliputi; perkembangan jumlah anggota,
aktifitas internal dan eksternal.
 Mekanisme pemberitahuan lebih lanjut akan ditentukan dalam dalam Peraturan Organisasi
16. Persyaratan Pengurus Cabang ;
a. Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKD
b. Pernah aktif di Kepengurusan Komisariat atau Rayon minimal satu periode
c. Mendapat rekomendasi dari Komisariat atau Rayon bersangkutan
d. Membuat pernyataan bersedia aktif di Pengurus Cabang secara tertulis
16. Ketua KORPRI cabang merupakan anggota pleno Cabang sehingga berhubungan koordinatif
dengan Ketua Umum Cabang (dengan garis koordinasi putus-putus)

Pasal 16
Pengurus komisariat
1. Komisariat dapat dibentuk di setiap Perguruan Tinggi

22 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


2. Komisariat dapat dibentuk apabila sekurang-kurangnya telah ada 2 Rayon
3. Dalam keadaan dimana ayat 2 diatas tidak dapat dilaksanakan Komisariat dapat dibentuk apabila
sekurang-kurangnya 25 orang
4. Komisariat dan PK dapat dianggap sah setelah mendapat pengesahan dari PC
5. Masa jabatan PK adalah setahun
6. PK merupakan perwakilan rayon diwilayah koordinasinya
7. PK terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, bidang internal, ketua bidang eksternal, ketua bidang kajian
gender dan emansipasi perempuan, sekretaris dan wakil sekretaris sebanyak 3 (tiga), bendahara
dan wakil bendahara
8. Bidang Internal meliputi; kaderisasi dan pembinaan sumber daya anggota, pendayagunaan
aparatur dan potensi organisasi, dan kelembagaan serta kajian intelektual
9. Bidang Eksternal meliputi; komunikasi dengan pihak instansi kampus diwilayahya, Organ gerakan
di kampus
10. Departemen-Departemen dalam PK dapat mengacu lembaga yang terdapat pada PB PMII
11. Konsentrasi penuh PK semata-mata adalah melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepada
Rayon-Rayon dibawahnya
12. Ketua PK dipilih oleh RTK
13. Ketua memilih sekretaris dan menyusun PK selengkapnya, dibantu 3 orang formatur yang dipilih
rtk dalam waktu selambatnya 3 x 24 jam
14. Ketua PK tidak dapat dipilih kembali lebih dari satu periode PK
15. Persyaratan Pengurus Komisariat :
 Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKD
 Pernah aktif di Kepengurusan Rayon minimal satu periode
 Mendapat rekomendasi dari Rayon bersangkutan
 Membuat pernyataan bersedia aktif di Pengurus PK secara tertulis
16. PK memiliki tugas dan wewenang :
 Melaksanakan keputusan Kongres, keputusan Muspimnas, Muspimda serta keputusan RTK
 Melakukan pendampingan dan pemberdayaan teerhadap rayon sepenuhnya
 Menyampaikan pemberitahuan kepengurusan dan kegiatan kepada PC secara periodik 4
bulan sekali
 Pemberitahuan yang disampaikan kepada PK meliputi; perkembangan jumlah anggota,
aktifitas internal dan eksternal.
 Mekanisme pemberitahuan lebih lanjut akan ditentukan dalam dalam Peraturan Organisasi

Pasal 17
Pegurus Rayon
1. Rayon dapat dibentuk disetiap Fakultas dan atau Jurusan atau setingkatnya apabila terdapat
sekurang-kurangnya 10 orang anggota
2. Rayon sudah dapat dibentuk ditempat yang dianggap perlu oleh PK apabila telah memiliki
sekurang-kurangnya 10 anggota
3. Pengurus Rayon dianggap sah apabila telah mendapat pengesahan dari PC
4. Masa jabatan PR setahun
5. Ketua Rayon dipilih oleh RTAR
6. PR terdiri dari ; Ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan beberapa beberapa
departemen yang disesuaikan dengan studi minat, hobbi, profesi, kesejahteraan, bhakti
masyarakat dan keagamaan
7. Persyaratan pengurus Rayon :
 Pendidikan formal kaderisasi minimal telah mengikuti PKD dan atau MAPABA
 Membuat pernyataan bersedia aktif di pengurus rayon secara tertulis
8. PR memiliki tugas dan wewenang :

23 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


 PR berkwajiban melaksanakan AD/ ART, keputusan Kongres dan RTAR
 PR berkewajiban menyampaikan laporan kepada PK dengan tembusan kepada PC secara
periodik
 Pelaporan yang disampaikan PR kepada PK meliputi perkembangan jumlah anggota, aktivitas
internal dan ekternal
 Mekanisme pelaporan lebih lanjut akan ditentukan dalam peraturan organisasi

BAB V
LEMBAGA-LEMBAGA

Pasal 18
1. Lembaga adalah badan yang dibentuk dan hanya berada di tingkat PB berfungsi sebagai
laboratorium dan pengembangan sesuai dengan bidangnya.
2. Lembaga tersebut terdiri dari :
a. Lembaga Pengembangan Kaderisasi dan Pelatihan (LPKP)
b. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LITBANG)
c. Lembaga Kajian dan Pengembangan Ekonomi dan Kewiraswastaan (LPEK)
d. Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan (LSIK)
e. Lembaga Kebijakan Publik dan Otonomi Daerah (LKPOD)
f. Lembaga Kajian Masalah Internasional (LKMI)
g. Lembaga Kajian Sosial Budaya (LKSB)
h. Lembaga Sains dan Tekhnologi Informasi (LSTI)
i. Lembaga Pers, Penerbitan dan Jurnalistik (LP2J)
j. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
k. Lembaga Studi Advokasi Buruh, Tani dan Nelayan (LSATN)
3 Lembaga berstatus semi otonom di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada PB
4 Lembaga tidak punya etruktur hierarki ke bawah
5 Lembaga sekurang-kurangnya terdiri dari; ketua, sekretaris dan bendahara.
6 Kedudukan lembaga ditentukan oleh PB setelah mendapat persetujuan PC ditempat lembaga akan
didudukan
7 Pedoman dan tat kerja lembaga disusun oleh lembaga masing-masing dengan mengacu pada
ketentuan atau kebijaksanaan yang ditetapkan PB
8 Kebijaksanaan tentang tata kerja, pola koordinasi dan mekanisme organisasi lembaga-lembaga
akan diatur kemudian dalam ketentuan tersendiri.

BAB VI
PENGISIAN LOWONGAN JABATAN ANTAR WAKTU

Pasal 19
1. Apabila terjadi lowongan jabatan antar waktu, maka lowongan tersebut diisi oleh anggota pengurus
yang berada dalam urutan langsung dibawahnya.
2. Apabila Ketua Umum PB, PKC, PC, PK, PR berhenti atau mengundurkan diri maka jabatannya
digantikan oleh :
a. Apabila ketua umum PB jabatan digantikan ketua bidang pengkaderan
b. Apabila ketua umum PKC jabatan digantikan ketua bidang internal
c. Apabila ketua umum PC jabatan digantikan ketua bidang internal
d. Apabila ketua PK digantikan wakil ketua
e. Apabila ketua PR digantikan wakil ketua

24 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


3. Dalam kondisi dimana tidak dapat diakukan pengisian lowongan jabatan antar waktu, maka
lowongan jabatan dapat diisi oleh anggota pengurus lainnya berdasarkan keputusan rapat
pengurus harian yang khusus diadakan untuk itu.

BAB VII
KUOTA KEPENGURUSAN

Pasal 20
1. Kepengurusan disetiap tingkat harus menempatkan anggota perempuan minimal sepertiga
keseluruhan anggota pengurus.
2. setiap kegiatan PMII harus menempatkan anggota perempuan minimal sepertiga dari keseluruhan
anggota

BAB VIII
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Pasal 21
1. Pemberdayaan perempuan PMII diwujudkan dengan pembentukan wadah perempuan yaitu
KOPRI.
2. Wadah perempuan tersebut diatas selanjutnya diatur dalam PO.

BAB IX
WADAH PEREMPUAN

Pasal 22
Wadah perempuan bernama KOPRI
KOPRI adalah wadah perempuan yang didirikan oleh kader-kader putri PMII melalui kelompok kerja
sebagai keputusan kongres PMII XIV
KOPRI didirikan pada 29 September 2003 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dari KOPRI yang
didikan pada 26 November 1967
KOPRI bersifat otonom dalam hubungannya dengan PMII
Struktur KOPRi terdiri dari:
- PB KOPRI
- PKC KOPRI
- PC KOPRI
6 Kelengkapan KOPRI diatur kemudian dalam AD/ART dan kongres PMII

BAB X
MAJELIS PEMBINA

Pasal 23
1. Majelis Pembina adalah badan yang terdapat ditingkat organisasi PB Koorcab dan Cabang
2. Majelis Pembina ditingkat PB disebut MABINAS
3. Majelis Pembina ditingkat Koorcab disebut Mabinda
4. Majelis Pembina ditingkat Cabang disebut Mabincab

pasal 24
1. Tugas Dan Fungsi Majelis Pembina:
Memberikan nasehat, gagasan pengembangan dan saran kepada pengurus PMII baik diminta
ataupun tidak

25 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Membina dan mengembangkan secara informal kader-kader PMII dibidang intelektual dan profesi
2. Susunan majelis pembina terdiri dari 7 orang yakni:
Satu orang ketua merambah anggota
Satu orang sekretaris merangkap anggota
Lima orang anggota
3. Kenggotaan majelis dipilih dan ditetapkan pengurus ditingkat masing-masing

BAB XI
PERMUSAWARATAN

Pasal 25
Musyawarah dalam organisasi PMII terdiri dari:
1. Kongres
2. Musyawarah Pimipinan Nasional
3. Musyawarah Kerja Nasional
4. Konferensi Koordinator Cabang
5. Musyawarah Pimipinan Daerah
6. Rapat Kerja Koorcab
7. Konferensi Cabang
8. Musyawarah Pimpinan Cabang
9. Rapat Kerja Cabang
10. Rapat Tahunan Komisariat
11. Rapat Tahunan Anggota Rayon
12. Kongres Luar Biasa
13. Konferensi Koorcab Luar Biasa
14. Konferensi Cabang Luar Biasa
15. Rapat Tahunan Komisariaat Luar Biasa
16. Rapat Tahunan Anggota Rayon Luar Biasa

Pasal 26
Kongres
1. Kongres merupakan forum musyawarah tertinggi dalam organisasi.
2. Konggres dihadiri oleh utusan cabang dan peninjau.
3. Konggres diadakan tiap dua tahun sekali.
4. Konggres syah apabila dihadiri oleh sekurangnya separuh lebih satu dari jumlah cabang yang
syah.
5. Konggres memiliki kewenangan :
a. Menetapkan/ Merubah AD/ ART PMII.
b. Menetapkan dan merubah NDP PMII.
c. Menetapkan paradigma gerakan PMII.
d. Menetapkan strategi pengembangan PMII.
e. Menetapkan kebijakan umum dan GBHO.
f. Menetapkan sistem pengkaderan PMII.
g. Menetapkan Ketua Umum dan Tim Formatur.
h. Memilih dan menetapkan Ketua KOPRI PB PMII dan formatur.
i. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi.

26 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 27
Musyawarah Pimpinan Nasional
Musyawarah pimpinan nasional
1. Muspim adalah forum tertinggi atau institusi tertinggi setelah konggres.
2. Muspim dihadiri oleh semua pengurus besar, PB KOPRI dan ketua umum PKC KOPRI dan Ketua
Umum PC serta PC KOPRI.
3. Muspim diadakan paling sedikit satu kali dalam satu periode kepengurusan.
4. Muspim menghasilkan ketetapan organisasi dan PO.
5. Muspim membentuk badan pekerja Konggres.

Pasal 28
Musyawarah Kerja Nasional
1. Mukernas dilaksanakan oleh PB PMII.
2. Mukernas dilaksanakan setidaknya satu kali atau lebih selama satu periode.
3. Peserta Mukernas adalah Pengurus Harian PB dan lembaga-lembaga.
4. Mukernas memiliki kewenangan: membuat dan menetapkan action planning berdasarkan program
kerja yang diputuskan di Konggres.

Pasal 29
Konferensi Koorcab
Konferensi Koorcab :
1. Dihadiri oleh utusan Cabang.
2. Dapat berlangsung apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah cabang yang sah.
3. Diadakan setiap 2 tahun sekali.
4. Konferkoorcab memili wewenang. :
a. Menyusun prgram kerja koorcab dalam rangka pelaksanaan program dan kebijakan PMII.
b. Menilai laporan pertanggung jawaban PKC dan PKC KOPRI.
c. Memilih ketua umum koorcab dan tim formatur.
d. Memilih dan menetapkan Ketua KOPRI PKC PMII.

Pasal 30
Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda)
1. Musyawarah Pimpinan Daerah adalah forum tertinggi atau institusi tertinggi setelah Konferkoorcab.
2. Musyawarah Pimpinan Daerah dihadiri semua PKCm PKC KOPRI dan Ketua Umum PC dan PC
KOPRI yang berada dalam wilayah koordinasinya.
3. Musyawarah pimpinan daerah diadakan paling sedikit enam bulan sekali, sebelum pelaksanaan
Muspimnas.
4. Musyawarah Pimpinan Daerah memili2ki kewenangan:
a. Menetapkan dan merubah peraturan organisasi yang mengikat kondisi local, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
b. Evaluasi program selama satu semerter baik bidang internal maupun eksternal.
c. Mengesahkan laporan organisasi dari berbagai wilayah koordinasi.

Pasal 31
Musyawarah Kerja Koorcab
1. Muker Koorcab dilaksanakan oleh PKC paling sedikit satu kali dalam masa kepengurusan
2. Muker Koorcab berwenang merumuskan action plan berdasarkan program kerja yang diputuskan
di Konferkoorcab

27 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 32
Konferensi Cabang
1. Konfercab adalah forum musyawarah tertinggi di tingkat Cabang
2. Konferensi dihadiri oleh utusan Komisariat dan Rayon
3. Apabila cabang dibentuk berdasarkan ART pasal 15 ayat 3 maka konfercab dihadiri oleh setengah
anggota yang ada ditambah satu
4. Konfercab dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta atau suara yang sah
5. Konfercab diadakan satu tahun sekali
6. Konfercab memiliki wewenang :
a. Menyusun program kerja cabang dalam rangka pelaksanaan program kerja umum dan
kebijakan PMII
b. Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus PC dan PC KOPRI
c. Memilih ketua umum dan formatur
d. Memilih dan menetapkan ketua KOPRI PC PMII dan formatur

Pasal 33
Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab)
1. Musyawarah pimpinan cabang adalah forum tertinggi atau institusi tertinggi setelah konfercab.
2. musyawah pimpinan cabang dihadiri semua PC dan ketua umum PK dan ketua umum Rayon.
3. musyawarah pimpinan cabang diadakan diadakan paling sedikit empat bulan sekali, sebelum
pelaksanaan muspimda.
4. musyawarah pimpinan cabang memiliki kewenangan:
- menetapkan dan merubah peraturan organisasi yang menyangkut kondisi local, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
- Evaluasi progam pengurus cabang selama catur wulan.
- Mengesahkan laporan organisasi dari PK dan Pengurus Rayon.

Pasal 34
Musyawarah Kerja Cabang
1. Menyusun dan menetapkan action plan selama satu periode berdasarkan hasil dari konvercab.
2. Mukercab dilaksanakan PC.
3. Peserta Mukercab adalah seluruh pengurus harian dan badan-badan dilingkungan PC.

Pasal 35
Rapat Tahunan Komisariat
1. RTK adalah forum musyawarah tertinggi di tingkat komisariat.
2. RTK dihadiri oleh utusan-utusan rayon-rayon.
3. Apabila Komisariat dibentuk berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam pasal 16 ayat 3 maka
RTK dihadiri oleh anggota komisariat.
4. RTK berlangsung dan dianggap sah apabila dihadiri minimal 2/3 rayon yang sah.
5. RTK diadakan satu tahun sekali.
6. RTK memiliki wewenangan:
a. menyusun porgam kerja komisariat dalam rangka pelaksanaan progam kerja umum dan
kebijakan PMII
b. Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus komisariat.
c. Memilih ketua komisariat dan tim formatur.

Pasal 36
Rapat Tahunan Anggota Rayon
1. RTAR dihadiri oleh pengurus rayon dan anggota PMII dilingkungannya.

28 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


2. Diadakan setahun sekali.
3. Dapat berlangsung dan dianggap sah apabila dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota.
4. Menyusun progam kerja rayon dalam rangka rangka penjabaran progam dan pelaksanaan progam
umum dan kebijakan PMII.
5. Menilai laporan kegiatan pengurus rayon.
6. Memilih ketua dan tim formatur.
7. Setiap satu anggota mempunyai satu suara.

Pasal 37
Konggres Luar Biasa (KLB)
1. KLB merupakan forum yang setingkat dengan kongres.
2. KLB diadakan apabila terdapat pelanggaran terhadap konstitusi (AD/ART dan atau Peraturan
Organisasi) yang dilakukan oleh pengurus besar.
3. Ketentuan pelanggaran Konstituti ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi PMII, yang akan diatur
dalam peraturan organisasi.
4. KLB diadakan atas usulan 2/3+1 dari jumlah cabang yang sah.
5. Sebelum diadakan KLB, setengah syarat sebagaimana disebut dalam point 2 dan 3 terpenuhi,
kepengurusan PB diambil alih oleh Majelis Pembina Nasional (Mabinsa), yang kemudian
membentuk panitia KLB yang terdiri dari unsur Mabinsa dan cabang-cabang.

Pasal 38
Konferensi Koordinator Cabang Luar Biasa (konkoorcab-LB)
1. Konkoorcab-LB merupakan forum yang setingkat dengan Konkoorcab.
2. Konkoorcab-LB diadakan apabila terdapat pelanggaran terhadap Konstitusi (AD/ART dan atau
peraturan organisasi) yang dilakukan oleh Pengurus Koordinator Cabang.
3. Ketentuan pelanggaran Konstitusi ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi PMII, yang akan diatur
dalam peraturan organisasi.
4. Konkoorcab-LB diadakan atas usulan 2/3 dari jumlah cabang yang sah.
5. Sebelum diadakan Konkoorcab-LB, setengah syarat sebagaimana disebut dalam point 2 dan 3
terpenuhi, kepengurusan Korcab didomisioner dan diambil alih oleh Pengurus Besar, yang
kemudian membentuk panitia Konkoorcab-LB yang terdiri dari unsur PB dan cabang-cabang.

Pasal 39
Konferensi Cabang Luar Biasa (konpercab-LB)
1. Konpercab-LB merupakan forum yang setingkat dengan Konvercab.
2. Konpercab -LB diadakan apabila terdapat pelanggaran terhadap Konstitusi (AD/ART dan atau
peraturan organisasi) yang dilakukan oleh Pengurus Cabang.
3. Ketentuan pelanggaran Konstitusi ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi PMII, yang akan diatur
dalam peraturan organisasi.
4. Konpercab -LB diadakan atas usulan 2/3 dari jumlah komisariat yang sah.
5. Sebelum diadakan Konpercab -LB, setengah syarat sebagaimana disebut dalam point 2 dan 3
terpenuhi, kepengurusan cabang didomisioner dan diambil alih oleh Pengurus Besar, yang
kemudian membentuk panitia Konpercab-LB yang terdiri dari unsur Pengurus korcab dan
komisariat-komisariat.

Pasal 40
Rapat Tahunan Komisariat Luar Biasa (RTK-LB)
1. RTK-LB merupakan forum yang setingkat dengan RTK.
2. RTK-LB diadakan apabila terdapat pelanggaran terhadap Konstitusi (AD/ART dan atau peraturan
organisasi) yang dilakukan oleh Pengurus Komisariat.

29 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


3. RTK -LB diadakan atas usulan 2/3 dari jumlah Rayon yang sah.
4. Ketentuan pelanggaran Konstitusi ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi PMII, yang akan diatur
dalam peraturan organisasi.
5. Sebelum diadakan RTK -LB, setengah syarat sebagaimana disebut dalam point 2 dan 3 terpenuhi,
kepengurusan komisariat didomisioner dan diambil alih oleh Pengurus cabang, yang kemudian
membentuk panitia RTK-LB yang terdiri dari unsur Pengurus Cabang dan rayon-rayon

Pasal 41
Rapat Tahunan Anggota Rayon Luar Biasa
(RTAR-LB)
1. RTAR-LB merupakan forum yang setingkat dengan RTAR
2. RTAR-LB didakan apabila terdapat pelanggaran terhadap konstitusi (AD/ ART dan atau peraturan
organisasi) yang dilakukan oleh pengurus rayon
3. Ketentuan pelanggaran konstitusi ditetapkan oleh mahkamah konstitusi PMII, yang akan diatur
dalam peraturan organisasi
4. RTAR-LB diadakan atas usulan 2/3 dan jumlah anggota
5. Sebelum diadakan RTAR-LB, setelah syarat sebagaimana disebut dalam point 2 dan 3 terpenuhi,
kepengurusan rayon didomisioner dan diambil alih oleh pengurus cabang, yang kemudian
membentuk panitia RTK-LB yang terdiri dari unsur pengurus komisariat dan anggota rayon

Pasal 42
Perhitungan Anggota
1. Setiap anggota dianggap mempunyai bobot manakala telah ditetapkan oleh PB berdasarkan
pelaporan organisasi yang disampaikan PKC dan PC
2. Ketentuan pelaporan anggota akan ditentukan dalam peraturan organisasi

Pasal 43
Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Musyawarah, Konferensi dan rapat-rapat seperti tersebut dalam pasal 25 ART ini adalah sah
apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin secara musyawarah untuk
mufakat dan apabila hal itu tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
3. Keputusan mengenai pengambilan seseorang dilaksanakan secara bebas dan rahasia
4. Dalam hal pemilihan terdapat suara yang seimbang, maka pemilihan diulang kembali. Manakala
dalam pemilihan kedua masih terdapat suara yang sama, maka akan ditentukan dengan
mekanisme undi (qur‟ah) yang dipimpin pemimpin sidang dengan asas musyawarah dan
kekeluargaan.

PERUBAHAN DAN PERALIHAN


Pasal 44
Perubahan
1. perubahan ART ini hanya dapat di lakukan oleh kongres dan referendum yang khusus di adakan
untuk itu.
2. keputusan ART baru sah apabila di setujui oleh 2/3 jumlah cabang yang sah.

Pasal 45
Peralihan
1. Apabila segala badan-badan dan peraturan-peratuaran yang di tetapkan oleh ART ini belum dapat
terbentuk, maka ketentuan lama akan berlaku sejauh tidak bertentangan dengan ART ini.

30 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


2. Untuk melaksanakan perubahan organisasi harus di bentuk panitia pembubaran, guna
menyelesaikan segala sesuatu diseluruh jajaran organisasi.
3. Kekayaan PMII setelah pembubaran diserahkan kepada organisasi yang seas as dan setujuan.

BAB XII
Penutup

Pasal 46
1. Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan ditetapkan oleh PB dalam peraturan orgasisasi.
2. ART ini ditetapkan oleh kongres sejak tanggal ditetapkan.

RANCANGAN
PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup Jelas

Pasal 2
Cukup Jelas

Pasal 3
Cukup Jelas

Pasal 4
Cukup Jelas

Pasal 5
Cukup Jelas

Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas

Pasal 8
Cukup Jelas

Pasal 9
Cukup Jelas

Pasal 10
a. Berjasa kepada organisasi adalah perhatian dan kontribusi kepada organisasi yang dilakuka secra
intensif dan berulang-ulang dan/atau telah turut serta menyelamatkan organisasi dalam keadaan
dan situasi tertentu dan/atau telah membantu memajukan, mengharumkan dan menyebarluaskan
nama baik organisasi kepada masyarakat dan dunia internasional
b. Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk sertifikat, cinderamata, bintang kehormatan dan
medali.

31 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 11
a. Non-aktif adalah pemberhentian sementara status pengurus atau anggota yang di sebabkan
karena berstatus sebagai pelanggar. Pengurus dan anggota yang berada dalam status non-aktif
dilarang melakukan kegiatan dan/atau mengatas namakan organisasi dalam keadaan dan situasi
apapun.

Pasal 12
Cukup Jelas

Pasal 13
Cukup Jelas

Pasal 14
Cukup Jelas

Pasal 15
Cukup Jelas

Pasal 16
Cukup Jelas

Pasal 17
Cukup Jelas

Pasal 18
Cukup Jelas

Pasal 19
Cukup Jelas

Pasal 20
Cukup Jelas

Pasal 21
Cukup Jelas

Pasal 22
Cukup Jelas

Pasal 23
Cukup Jelas

Pasal 24
Cukup Jelas

Pasal 25
Cukup Jelas

Pasal 26
Cukup Jelas

32 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 27
Cukup Jelas

Pasal 28
Cukup Jelas

Pasal 29
Cukup Jelas

Pasal 30
Cukup Jelas

Pasal 31
Cukup Jelas

Pasal 32
Cukup Jelas

Pasal 33
Cukup Jelas

Pasal 34
Cukup Jelas

Pasal 35
Cukup Jelas

Pasal 36
a. (Mekanisme KLB)
Penandatanganan petisi dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
- Bila telah terkumpul tanda tangan PC sekurang-kurangnya 50 % + 1, selanjunya dikirim utusan
untuk menyampaikan petisi tersebut kepada Mabinas.
- Mabinas diwajibkan untuk melakukan vertifikasi tentang keabsahan petisi tersebut.
- Apabila petisi tersebut dinyatakan valid, Mabinas wajib membentuk kepanitiaan yang terdiri
dari unsur Mabinas dan Pengurus Cabang.
- Selanjutnya Panitia mengagendakan waktu pelaksanaan dan mengundang PC untuk
mengadakan KLB.

Pasal 37
Cukup Jelas

Pasal 38
Cukup Jelas

Pasal 39
Cukup Jelas

Pasal 40
Cukup Jelas

33 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pasal 41
Cukup Jelas

Pasal 42
Cukup Jelas

Pasal 43
Cukup Jelas

Pasal 43
Cukup Jelas

Pasal 44
Cukup Jelas

gg

34 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


SUSUNAN PENGURUS
PMII RAYON ABDURRAHMAN WAHID
KOMISARIAT WALISONGO SEMARANG
MASA KHIDMAT 2013-2014

Penasehat
1. Prof. Dr.Ibnu Hadjar, M.Ed 3. Drs. Ah. Ismail Outman, M.Ag
2. Prof. Dr. Erfan Soebahar, M.Ag 4. Dr. Abdul Wahib, M.Ag

Pembimbing
1. Dr. Suja‟i, M.Ag 11. Ahmad Muthohar, M.Ag
2. Dr. Darmu‟in, M.Ag 12. Dr. Mustofa, M.Ag
3. Dr. Ruswan, M.A 13. Drs. Abdul Wahid, M.Ag
4. Dr. Raharjo, M. Ed. st 14. Drs. Abdurahman, M. Ag
5. Abdul Kholiq, M.Ag 15. Dr. Hamdani Mu‟in, M. Ag
6. Drs. Fatah Syukur, M.Ag 16. Muslam, M. Ag
7. Drs. Ikhrom, M.Ag 17. Fahrurrozi, M. Ag
8. Drs. Ismail SM, M.Ag 18. Ridwan, M. Ag
9. Dra. Muntholi‟ah, M.Pd 19. Mahfudz Junaidi, M. Ag
10. Mursid,M.Ag 20. Nur Asiyah, S. Ag. M.SI

Pembina
1. Ruchman Basori, M.SI 9. Amin Suroso, SPd.I
2. Suyadi, S.Pd.I 10. Ali Imron, S.Pd. I
3. Syaifudin Zuhri, S.Pd. I 11. Abdullah Hadziq, S.Pd.I
4. Ali Anshori, M. Ag 12. Ahwan Ahadi Ihsan
5. Rosidi, M.SI 13. Sigit Wahyono, S.Pd.I
6. Asep Cuwantoro, M.Pd 14. Ainur Rofiq, S.Pd
7. Zuyyina Laili, SPd.I 15. Ahmad Afandi, S.Pd
8.

Litbang
1. M Aidris Saputro 12. A. Munadzif
2. Junaidi 13. Abdul Halim
3. Rifki Musshofa 14. Amri Zarois Ismail
4. Qowimul Adib, S.Pd 15. Istiqomah Retna
5. Ade Lukmono, S.Pd 16. Arif Hidayatullah
6. Ahmad Rouf 17. M. Irchamuddin
7. M. Husni Mushonnifin 18. Muchammmad Solechan
8. Imam Wahyudi 19. Ta‟at Rifani
9. M. Busro Asmuni 20. Mas Akhi Sofiuddin
10. M. Andi Hachim 21. Saifudin Wafa
11. Ahmad Hakim 22. Nafi‟

35 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pengurus Harian
Ketua Umum : Imam Syafi‟i
Wakil Ketua : Zaenush Sholikhin
Sekretaris Umum : Ahmad Fahmi Ash Shiddiq
Wa. Sekretaris : Hesti Fitri Umami
Bendahara : Sunnatul Lailiyah
Wa.Bendahara : Yuli Haflatun Ni‟mah

Biro-Biro
Biro Pengkaderan
Ketua 1. Miftachul Ichwan 9. Ahmad Qosim
Sekretaris 2. Shofan adiharta 10. Millati Aska
Anggota 3. Mahya Afiyati 11. Alfi Roihana
4. Khoirun Ni‟am 12. M. Saiful Mujahiddin
5. Khoirul Umam 13. M. Faiz Lathiful Anam
6. Nur Rohimin 14. Niswaturrohmah
7. Velga Taufik
8. Abdul Latif

Biro Sosial dan Keagamaan


Ketua 1. Dlaul Firdaus 10. Maria Ulfa
Sekretaris 2. A. Umam Aufi 11. Ani Fitriani
Anggota 3. Faris Noviyanto 12. Zaki Fuad
4. M. Nurkhasbullah 13. Khumairoh
5. M. Muhlisin 14. Bambang
6. Agus Alwi 15. Satrio
7. M Fikri Izudin 16. M. Izzul Muttaqin
8. M. Shilahuddin 17. Emala Sholiha
9. Arfian Hidayat 18. Wahyu Hartanto

Biro Kewirausahaan

Ketua 1. Umi Zulaikha 9. Ana Farida Zakiya


Sekretaris 2. Ahmad Arifudin 10. Nita Kurniati
Anggota 3. Lailatus Saadah 11. Evi Khasanah
4. Solihatul Umami 12. Anas Kholilullah
5. Sulis Istianah 13. Fitri Meiyeni
6. Zulfah Ariani 14. Riski Prasetya
7. Kholida Zia R 15. Siti Asniah
8. As‟ad Samsul A. 16. Afiya

Biro Jaringan Luar


Ketua 1. Andi Raharjo S. 7. Bagus Hayat
Sekretaris 2. Ahmad Turmudzi 8. Nadhifatul Harisah
Anggota 3. M. Nurhasbullah 9. Beni Kusuma W
4. Dany
5. Sigit Kurniawan
6. Pradita A

36 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Lembaga Pengembangan Studi Advokasi Dan Perempuan
(LPSAP)
PMII Rayon Abdurrahman Wahid Periode 2013-2014
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Komisariat Walisongo Semarang

Lembaga Pengembangan Studi Advokasi dan Perempuan atau yang


sering disebut LPSAP merupakan lembaga semi otonom PMII Rayon
Abdurrahman Wahid yang bergerak di bidang Advokasi yang fokus dalam
kajian gender, perempuan, dan anak jalanan.

Pada awalnya lembaga keperempuanan di PMII Rayon Abdurrahman


Wahid (dulu PMII Rayon Tarbiyah) ialah bernama KOPRI (Korp PMII Puteri)
sebelum kemudian berubah nama menjadi LPSAP. Pada Tahun 1999,
kegiatan dari KOPRI masih sekedar seperti PKK, arisan, masak-memasak,
yang lekat hubungannya dengan hal bersifat domestik. Kemudian muncul
kesadaran bahwa seharusnya perempuan dapat berbuat lebih daripada itu.
Selanjutnya KOPRI berkembang mengkaji wacana-wacana perempuan, isu-
isu diskriminasi perempuan, bahwa ternyata banyak terjadi ketimpangan
yang diakibatkan oleh era Reformasi pada zaman itu. Atas kesadaran feminis
terhadap penindasan perempuan tersebut lalu muncullah LPSAP.

Bentuk advokasi LPSAP ialah advokasi isu-isu perempuan, advokasi


kaum miskin kota, dan berbagai macam bentuk pengawalan terhadap
kebijakan pemerintah. LPSAP telah menjalin komunikasi dan kerjasama
dengan beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan lembaga terkait
di Semarang. Karena pada prinsipnya dalam melakukan advokasi perlu yang
disebut relasi.

LPSAP merupakan salah satu wadah bagi kader-kader perempuan


ataupun laki-laki untuk mengaktualisasikan dirinya baik di dalam maupun di
luar kampus. Apapun karakter kalian, mari ikut menyuarakan keadilan sosial
dengan advokasi sosial. Salam Advokasi !!

37 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


SUSUNAN PENGURUS LPSAP
(Lembaga Pengembangan Studi Advokasi dan Perempuan)
PMII RAYON ABDURRAHMAN WAHID
KOMISARIAT WALISONGO PERIODE 2012-2013

Pembimbing

1. Amin Farih M.Ag 8. Sari Hermawati, S.Pd.I


2. Lift Anis Ma‟shumah M.Ag 9. Sumiyati, S.Pd
3. Mufarikhah 10. Naifah, M. S.I
4. Dr. Syaifudin Zuhry, M. Ag 11. Bu Vika
5. Fihris Sa‟adah, M.Pd 12. Sugiyanto, M.A
6. Malikhatul Hidayah, M.Pd 13. Sayyidatul Fadhillah.M.Pd
7. Nadhifah, M.SI

Pembina
1. Nur Lailatut Taqwa, S.Pd.I 7. Nur Laila Hafidhoh, S. Pd
2. Hafidz afrizal S.Pd. 8. Witi Muntari, S. Pd
3. Eko Herma, S.Pd. 9. Vina Inayatul Z. S.Pd
4. Sa‟diyah, S.Pd.I. 10. Supriyanto S.Pd.
5. Nurul Intani, S. Pd. 11. Kusiana Isnaini
6. Humam Adib Luthfi, S. Pd.

Litbang

1. Lulu‟ Ekadini 11. Maftukhatun Nikmah


2. Khumairoil Qudsiyah 12. Edi Suyanto
3. Siti Muyasaroh 13. Cindy Nisaul Aulia
4. Risda Umami 14. Rikha Fitriana
5. Hasan Bustomi 15. Izza Suffah
6. Abdul Malik 16. Umi Hani‟
7. Maftuhatul Hidayah 17. M. Azkal Falah
8. Elina Lestarianti 18. Juli Mutohar
9. Ahmad Abdul Latif 19. Rinesti Witasari
10. Qurrotul „Ain

38 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pengurus Harian
Ketua Umum : Safi‟atullaila Masaroh
Wakil Ketua : Abdullah Auhad
Sekretaris Umum : Ni‟matussyifa
Wakil Sekretaris : Artiyah
Bendahara Umum : Nur Supratiwi
Wakil Bendahara : Eva Khusnia

A. Divisi Kajian
Koordinator 1. Dwi Wahyuningsih
Sekretaris 2. Nanda Agnesti A.
Anggota 3. Novia Uswatun
4. Abu Na‟im
5. Makrufiana
6. Nelly Rahmawati
7. Dwi Wanti A.
8. Rajevi Ambar L.
9. Agus .
B. Divisi Advokasi

Koordinator 1. Iva Masruroh 11. Asna Maghfiroh


Sekretaris 2. M. Nuskhi A. Naim 12. Nafis
Anggota 3. M. Izzudin 13. Ardilla
4. Devita N.S. 14. Gera M.
5. Munif
6. Hanifah
7. Khisnul Faiz
8. Rahma Amalia Maoni
9. Norma Fahmatul
10. Laras Grahita

C. Divisi Jaringan Luar

Koordinator 1. Faiz Maulida 7. Sugeng Prayitno


Sekretaris 2. A. Fikri Zanahu 8. Hanik M.H.
Anggota 3. M.Ibnu Sina 9. Rifiani Zemi
4. Ifadatil M
5. Munafiah
6. Aghist Khoirunnisa

39 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Lembaga Kajian dan Penerbitan
(LKaP)
PMII Rayon Abdurrahman Wahid Periode 2013-2014
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Komisariat Walisongo Semarang

LKaP (Lembaga Kajian dan Penerbitan) adalah lembaga semi otonom dari PMII Rayon
Abdurrahman Wahid komisariat Walisongo. Lembaga ini berdiri pada tahun 2011
ketika RTAR XXX PMII Rayon Abdurrahman Wahid yang saat itu masih bernama PMII
Rayon Tarbiyah.

Lembaga yang dipelopori oleh direktur LKaP kajian. Memasuki periode kedua, divisi dalam
pertama (Sahabat Eko Supraptyo) dan sahabat- LKaP mengalami perkembangan yang
sahabati lainya dengan dukungan para senior sebelumnya hanya fokus dalam kajian dan
dilatar belakangi oleh 2 hal, yaitu struktural dan penerbitan, kemudian lahir divisi baru bernama
kultural. Masalah struktural rayon ketika itu terjadi “Divisi Jaringan Luar” yang berorientasi pada
tumpang tindih peran, karena departemen pengenalan LKaP secara eksternal rayon.
pengkaderan dan pendidikan rayon yang
seharusnya mengakomodir seluruh kegiatan LKaP Periode 2013
rayon, justru lebih condong pada pembenahan Pada periode ini LKaP yang digawangi oleh
SDM melalui kajian. Sedangkan masalah kultural Sahabati Endah Kartika Ratnasari tetap fokus
rayon ada karena menjamurnya komunitas kajian dalam menjalankan misinya yaitu berkonsentrasi
yang tidak jelas wadahnya. Melalui dua latar menjaga tradisi intelektual. Seiring bergantinya
belakang tersebut, tercetuslah LKaP sebagai periode, divisi dalam LKaP mengalami perubahan
lembaga semi otonom diluar departemen yang sebelumnya terdapat divisi Jaringan Luar,
pengkaderan dan pendidikan rayon yang secara kini tergantikan dengan lahirnya divisi “Cyber”
resmi mengakomodir kajian intelektual serta yang bergerak dalam bidang media online.
menjaga tradisi intelektual kampus. Sampai saat ini divisi penerbitan dalam LKaP
telah menerbitkan beberapa produk, diantaranya
Perkembangan LKaP dari Masa ke Masa adalah buletin “Kosmopolit”, LKaP News, Bunga
Saat ini LKaP memasuki periode ke-3. Periode Rampai, serta Modul tahunan MAPABA.
pertama dipimpin oleh sahabat Eko Supraptyo, Sedangkan divisi kajian bergelut dalam bidang
dilanjutkan periode ke-2 dipimpin oleh Sahabati diskusi wacana yang diantaranya diskusi filsafat,
Malikhah, dan periode ketiga Sahabati Endah Islam, sosiologi dan politik serta diskusi
Kartika Ratnasari sebagai direktur utamanya. pendidikan yang rutin diselenggarakan setiap
Divisi yang diakomodir oleh LKaP pada periode minggu. Untuk divisi Cyber berkonsentrasi
pertama hanya fokus pada divisi kajian dan dibidang Online yang aktif menginformasikan isu-
penerbitan. Dalam divisi kajian, LKaP mewadahi isu terkait internal serta eksternal rayon. Untuk
para pemikir kritis yang berminat besar dalam info lebih lanjut dapat mengunjungi akun FB
kegiatan diskusi-diskusi wacana kontemporer (LKaP pmii gusdur), Twitter (@LKaP_GD) dan
yang bergerak pada fokus kajian intelektual. blog lkappmiirata.blogspot.com dan website
Sedangkan divisi penerbitan mewadahi sahabat/i pmiigusdur.com.
yang aktif dalam jurnalistik serta dokumentasi

40 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


SUSUNAN PENGURUS LKaP
(Lembaga Kajian dan Penerbitan)
PMII RAYON ABDURRAHMAN WAHID
KOMISARIAT WALISONGO PERIODE 2013-2014

Pembimbing:
1. Abdul Kholiq, M. Ag. 3. Rikza Chamami, M. SI.
2. Drs. Syamsul Ma‟arif, M. Ag. 4. Lulut Widyaningrum, M.Pd.

Pembina:
1. Fauzul Adzim, S. Pd.I. 7. Ali Mahmudi
2. Asep Cuwantoro, M. Pd 8. M. Idris, S.Pd.
3. M. Syakur,S.Pdi 9. Abdul Jalil
4. Hasan Ubaidillah, S. Pd.I. 10. M. Risya Islami
5. Sofyan An-Nasr, S. Pd.I. 11. Bayu Ren Warin
6. Teguh Wibowo, S.Pd.
Litbang:
1. Eko Supraptio 7. Ahmad Wakhid
2. Waliyadin 8. Nurul Inayah
3. Shofiyuddin Rifni 9. M. Yunus M.
4. M. Mudhofar 10. Zeaul Riska
5. Malicha 11. Khusnul Kholifah
6. Novita Nur Inayah

Pengurus Harian:
Direktur : Endah Kartika Ratnasari
Sekretaris : Harni
Wk. Sekretaris : Naharir
Bendahara : Diyah Suci
Wk. Bendahara : Dewi Haryani

Divisi-Divisi
Divisi Kajian
Koordinator : Oftiana Irayanti Wardhani Yulizar Farid Firdaus
Sekretaris : Abdul Ghofar Ulfatul Qoyyimah
Anggota : Faizatul Laili Fuadah M. Asroful Arif
Waras Sriyanti Wahid
M. Ali Furqon Kholifah

Divisi Penerbitan
Koordinator : M. Fikri Huda Bachtiar Laili Nurin N.
Sekretaris : Ahmad Basuki Nabila Quway
Anggota : Lutfiyah Nur Zain Almas
Hanita Masithoh Siti Khotijah
Rohimah

Divisi Cyber
Koordinator : Ria Khoiriyyah Esti Aryani
Sekretaris : M. Irfan M. Sabiq
Anggota : Rifqi Ghozali Ana Rizki Saputri
Laila Fatiyyah Danang Arif

41 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Transformasi Teologi Ahlussunnah Era Postmodern
(Memadukan Aswaja Sebagai Madzhab dan Manhajul Fikr)
Oleh: Abdul Ghoffar dan Hanita Masithoh

     

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad,


melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Demikian kutipan firman Tuhan dalam Al dengan ”Humanisme Teosentris”, dengan


Quran berkaitan dengan Nabi Muhammad yang pengertian ”Islam merupakan sebuah agama
diutus tidak lain sebagai rahmat universal. yang memusatkan dirinya pada keimanan
Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Tuhan, tetapi juga mengarahkan
merupakan rahmat bagi semesta alam, baik perjuangannya untuk kemuliaan peradaban
muslim ataupun non muslim. Hal ini dibuktikan manusia”.
dengan terciptanya harmonisasi kehidupan keberIslaman kita bukanlah having religion,
masyarakat beragama di jazirah Arab era tetapi being religious. Beragama tidak selesai
Rasulullah. Pada saat itu, umat muslim hidup dengan pengakuan bahwa kita adalah pemeluk
berdampingan dengan kaum non-muslim satu ajaran agama, akan tetapi kita harus being
secara rukun dan damai. Di era sekarang, religious. Konsekuensinya adalah cara
Islam hanya dipahami sebagai simbol mistis, beragama kita harus disertai pengamalan
formal dan berisi ritus-ritus private. Akibatnya, private responsibility sebagai manifestasi
tindakan intoleran, radikal, destruktif dan konflik abdillah (hamba Allah). Kemudian menjalankan
antar aliran Islam ataupun antar agama banyak social responsibilty dengan menyampaikan
terjadi. Jika cara pandang kita terhadap ajaran risalah kemanusiaan secara universal sebagai
Islam cenderung kaku, puritan, fundamental manifestasi khalifatu fil ardhi (pemimpin di
ataupun ortodoks maka mustahil menciptakan bumi). Konsepsi Islam sebagai agama
kehidupan beragama yang damai, toleran dan kemanusiaan termuat dalam 3 konsep
harmonis. persaudaraan, yakni ukhuwah islamiyah
Ajaran Islam jika hanya dimaknai pada (persaudaraan antar umat Islam), ukhuwah
dimensi teologis , maka akan berdampak pada wathoniah (persaudaraan antar bangsa), dan
cara beragama kaum muslim yang selesai ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama
pada ranah Ubudiyyah saja. Padahal, Islam manusia). Mengutip apa yang disampaikan
harusnya lebih berwajah humanis dan Almaghfurlah KH. Abdurrahman Wahid (Gus
beorientasi pada pemenuhan cita-cita Dur) bahwa Agama tanpa kemanusiaan adalah
kemanusiaan, sehingga dapat menumbuhkan omong kosong belaka.
kesalehan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat. Senada dengan Kuntowijoyo Term Aswaja
(1991), Islam adalah sebuah humanisme, yaitu Istilah Islam Ahlus Sunnah Wal Jama‟ah
agama yang sangat mementingkan manusia (Aswaja) sudah ada sejak zaman Rasulullah
sebagai tujuan sentral. Ia memberikan istilah SAW. Hal ini berpijak pada sabda Nabi:

42 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


‫ قا ل رسىل هللا‬،‫عن عبد هللا ابن عمروقا ل‬ meruwat tradisi Aswaja khas Islam tradisional.
‫ان بنى اسراءيل تفرقت على جنتين وسبعين ملة‬ ّ : ‫م‬.‫ص‬ Sehubungan dengan dimensi perjuangan NU
ّ ّ sebagai basis minoritas penganut teologi
‫وتفترقت ّامتى على جالث وسبعين ملة كلهم فى النار الا‬ aswaja yang sangat luas, maka NU kemudian
ّ
‫ قالى ومن هي يا رسىالهلل ؟ قال ما اها‬، ‫ملة واحدة‬ melahirkan beragam underbow atau Badan
.‫عليه واصحابي‬ Otonom. PMII menjadi salah satu anak
“Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, kandung NU dilevel basis kaum terpelajar
rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya (Mahasiswa) yang menjadi garda terdepan
kaum bani Israil telah terpecah menjadi 72 pengawal lestarinya ajaran Nahdliyin. Lewat
golongan, dan umatku akan terpecah menjadi PMII ini juga tela‟ah Aswaja dan
tujuh puluh tiga golongan. Semuanya akan kontekstualisasinya dalam beragam dimensi
masuk neraka, kecuali satu golongan. Lalu menjadi suplemen menyehatkan bagi waga
Sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu ya Nahdliyin Nusantara.
Rasullah?”, Nabi SAW menjawab (golongan itu
adalah orang-orang yang berpegangan pada Konsep Dasar Pemikiran Aswaja :
semua kegiatan yang telah aku lakukan, serta
1. Alqur‟an bukanlah makhluk. Sebab, Alqur‟an
semua perbuatan yang dikerjakan oleh
merupakan manifestasi kalamullah yang
sahabat-sahabatku.” (Sunan At-Tirmidzi ; 2565)
qodim
Pada perkembangan selanjutnya, satu
2. Tuhan bisa dilihat kelak di akhirat nanti
golongan tersebut popular dengan term aswaja
3. Ada syafa‟at pada hari kiamat
(sunni). Aswaja lahir dari tingginya suhu
4. Mengakui kebenaran adanya kebangkitan di
konstelasi politik yang terjadi pasca Nabi wafat.
akhirat, pengumpulan manusia, pertanyaan
Selain itu maraknya Problematika teologis dan
Munkar dan Nakir di kubur, siksa kubur,
aqidah juga menjadi penyebab lahirnya
timbangan amal perbuatan manusia, serta
berbagai aliran teologi, seperti Murji‟ah,
jembatan (shiroth)
Qodariyah, Jabariyah, Mu‟tazilah, hingga
Aswaja. Aswaja ini mengikuti ijtihad Abu
Aswaja sebagai Madzhab vs Manhaj
Mansur Al-Maturidi dan Abu Hasan Al-Asy‟ari
Aswaja sebagai madzhab lahir karena
dalam bidang aqidah, Junaid Al-Baghdadi dan
kondisi masyarakat kala itu belum menemukan
Imam Ghozali dalam tasawuf, serta menganut
konsepsi yang selaras terkait persoalan syari‟at
ijtihad empat madzhab (hanafi, Maliki, Syafi‟I,
dan ibadah. NU yang menganut teologi aswaja
Hambali) dalam bidang fiqh.
menghadirkan udara segar bagi masyarakat,
Islam aswaja masuk Nusantara dibawa oleh
mengingat NU mampu mengembangkan
para pedagang India, Cina, dan Gujarat yang
konsepsi Islam Ahlussunnah ala Indonesia
kemudian disebarluaskan oleh Walisongo.
(Islam Pribumi) yang diterima dengan baik.
Islam aswaja ini mampu beradaptasi dan
Jadi, doktrin yang mudah dipahami tanpa
melebur dengan budaya pribumi yang
adanya kajian mendalam membuat posisi
berkembang, sehingga mudah diterima
aswaja sebagai madzhab mudah diterima.
penduduk setempat. Pada akhirnya, Penganut
Konsepsi aswaja sebagai madzhab ini
teologi Islam Aswaja ini mewadahi diri dalam
masih tetap dipraktekkan hingga sekarang ini.
sebuah Organisasi Masyarakat yang bernama
Padahal, jelas kondisi masyarakat sekarang
Nahdlatul Ulama‟ pada 31 Januari 1926. Mulai
kontras dengan masyarakat dahulu. Sangat
disinilah organisasi sosial keagamaan ini
disayangkan jika aswaja hanya ditempatkan
menjalankan fungsi untuk terus merawat dan

43 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


dalam ruang pengap kejumudan (madzhab). persoalan ibadah, muamalah, munakahat dan
Aswaja sebagai Madzhab akan stagnan dan jinayah. Tetapi ketika berbenturan dengan
sulit beradaptasi di era sekarang ini, karena kemaslahatan umat dalam menyikapi
sifatnya yang kaku dan private. Dari persoalan globalisasi, seperti HAM, menyikapi isu politik
tadi diperlukan satu konsepsi baru aswaja dan sosial, Aswaja sebagai manhajul fiqr sudah
yakni aswaja sebagai Manhajul Fiqr sepantasnya dijadikan sebagai pisau analisa.
(Metodologi Berfikir). Aswaja Manhaj ini Aswaja sebagai Madzhab dan Manhajul fiqr
menjadikan akal fikiran sebagai satu alat memiliki empat prinsip untuk menyikapi
analisa dalam menyelesaikan problematika persoalan global yang beredar, diantaranya :
masyarakat baik dibidang keagamaan ataupun
bidang sosial. Melalui Aswaja Manhaj pintu- 1. Tawassuth (moderat)
pintu ijtihad yang semula terkunci rapat mulai Tawassuth harus dimaknai mengambil
dibuka selebar-lebarnya bagi para mujtahid. posisi tengah dalam setiap pemikiran, tidak
Aswaja Manhaj ini digadang-gadang sebagai ekstrim kanan atau kiri, tidak liberalis
pemicu era kebangkitan Islam. Dua konsepsi ataupun sosialis. Akan tetapi, harus
diatas, baik Aswaja Madzhab atau Aswaja mempunyai cara pandang otentik dengan
Manhaj masih saling tuding dan melakukan memilih jalan tengah diantara keduanya.
Truth Claim atas teologi masing-masing. 2. Tasamuh (toleran)
Bersikap toleran terbuka terhadap semua
Memadukan Konsep golongan, saling bahu-membahu untuk
Dewasa ini para ulama masih berselisih mewujudkan cita-cita bersama, tidak
paham dalam memposisikan Aswaja sebagai terkotak-kotak dalam kebekuan golongan
madzhab atau Manhajul fiqr seperti gugatan merupakan implementasi dari tasamuh.
Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siradj 3. Tawazun (seimbang)
sebagai representasi generasi baru NU Tawazun cenderung dimaknai sebagai
terhadap konsep aswaja KH. Hasyim As‟ari usaha untuk menghilangkan kesenjangan
(generasi NU lama) yang dianggap tidak dalam masyarakat, keseimbangan antara
relevan untuk peradaban sekarang. Aswaja, porsi seorang laki-laki dan perempuan.
selama ini hanya dipandang sebagai madzhab 4. Ta‟adul (proporsional)
yang diyakini kebenarannya secara apriori. Ta‟adul berusaha mengusung keadilan
Akhirnya aswaja bersifat eksklusif dan kaku secara universal, tidak hanya untuk
dalam menyikapi fenomena globalisasi. Akan golongan tertentu saja.
tetapi, jika aswaja hanya diasumsikan sebagai
manhajul fiqr (metodologi berpikir), maka Dengan keempat prinsip tersebut yang
cenderung bersikap liberal dan meninggalkan tidak sekadar dipahami dan dihafalkan, akan
tradisi lama yang baik. Padahal pijakan aswaja tetapi diimplementasikan dalam kehidupan
adalah mempertahankan tradisi lama yang baik global, maka penganut aswaja tetap mampu
dan mengambil hal baru yang lebih baik. berkontestasi dalam komunitas masyarakat
Berangkat dari ‫المحافظة على القديم الصالح‬ global. Menjadi tugas bersama kita sebagai
‫واالخذ باالجديد االصلح‬, maka memadukan aswaja kader PMII untuk menciptakan suatu alternatif
sebagai madzhab dan manhajul fiqr merupakan baru dengan mengkombinasikan antara west
sebuah kemutlakan untuk menghadapi civilisation dan east civilisation yang
percaturan global. Aswaja diposisikan sebagai kontekstual tapi tetap berlandasan Islam
madzhab ketika berhubungan dengan perspektif Aswaja.

44 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Posisi NDP ;
Implementasi Nilai Praksis Kader Pergerakan
Oleh: Harni

Secara esensial, PMII merupakan berkah dari anugerah Tuhan yang mampu menggali
sumber-sumber nilai, yang kemudian dijadikan nilai gerak, landasan berfikir dan
kemudian dinamakan Nilai-nilai Dasar Pergerakan (NDP) itu sendiri.

Ibarat orang muslim, NDP itu adalah Al- 2. NDP menjadi pusat argumentasi dan
Qur‟annya PMII, jadi kemanapun kader-kader pengikat kebenaran dari kebebasan berfikir,
melangkah tidak boleh lepas dari NDP. berucap dan bertindak.
Manusia sebagai mandataris Tuhan (khalifah fil 3. NDP sebagai rujukan, landasan dan cara
ardhi), tentunya memiki fungsi untuk mengabdi berfikir.
kepada Allah, namun lebih daripada itu
manusia juga harus mampu menjaga Rumusan-Rumusan NDP
hubungan baik dengan manusia, dan juga 1. Tauhid
dengan alam sebagai sama-sama makhluk Meng-Esakan Allah SWT, merupakan nilai
Tuhan. paling asasi yang dalam sejarah agama
samawi telah terkandung sejak awal
Fungsi NDP keberadaan manusia.
Allah adalah Esa dalam segala totalitas,
1. Landasan berpijak: dzat, sifat-sifat, dan perbutan-perbuatan-Nya.
Bahwa NDP menjadi landasan setiap gerak Allah menciptakan, memberi petunjuk,
langkah dan kebijakan yang harus memerintah, dan memelihara alam semesta ini.
dilakukan. Allah juga menanamkan pengetahuan,
2. Landasan berpikir : membimbing dan menolong manusia.
Bahwa NDP menjadi landasan pendapat Keyakinan seperti itu merupakan keyakinan
yang dikemukakan terhadap persoalan- terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari pada
persoalan yang dihadapi. alam semesta, serta merupakan kesadaran
3. Sumber motivasi : dan keyakinan kepada yang ghaib. Oleh
Bahwa NDP menjadi pendorong kepada karena itu, tauhid merupakan titik puncak,
anggota untuk berbuat dan bergerak sesuai melandasi, memadu, dan menjadi sasaran
dengan nilai yang terkandung di dalamnya. keimanan yang mencakup keyakinan dalam
hati, penegasan lewat lisan, dan perwujudan
Kedudukan NDP dalam perbuatan. Maka konsekuensinya
Pergerakan harus mampu melarutkan nilai-nilai
1. NDP menjadi sumber kekuatan ideal-moral
Tauhid dalam berbagai kehidupan serta
dari aktifitas pergerakan.
terkomunikasikan dan merambah ke
sekelilingnya. Dalam memahami dan
mewujudkan itu, Pergerakan telah memiliki

45 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Ahlussunnah wal jama’ah sebagai metode terutama keluarga dan masyarakat sekitar kita.
pemahaman dan penghayatan keyakinan itu.
3. Hubungan Manusia dengan Manusia
2. Hubungan Manusia dengan Allah. Kenyataan bahwa Allah meniupkan ruh-Nya
Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Dia kepada materi dasar manusia menunjukan,
menciptakan manusia dalam bentuk sebaik- bahwa manusia berkedudukaan mulia diantara
baik kejadian dan menganugerahkan ciptaan-ciptaan Allah.
kedudukan terhormat kepada manusia di Tidak ada kelebihan antara yang satu
hadapan ciptaan-Nya yang lain. dengan yang lainnya , kecuali karena
Kedudukan seperti itu ditandai dengan ketakwaannya. Setiap manusia memiliki
pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi kekurangan dan kelebihan, ada yang menonjol
dan kesadaran moral. Potensi itulah yang pada diri seseorang tentang potensi
memungkinkan manusia memerankan fungsi kebaikannya , tetapi ada pula yang terlalu
sebagai khalifah dan hamba Allah. Dalam menonjol potensi kelemahannya, agar antara
kehidupan sebagai khalifah, manusia satu dengan yang lainnya saling mengenal,
memberanikan diri untuk mengemban amanat selalu memadu kelebihan masing-masing untuk
berat yang oleh Allah ditawarkan kepada saling kait mengkait atau setidaknya manusia
makhluk-Nya. Sebagai hamba Allah, manusia harus berlomba dalam mencari dan mencapai
harus melaksanakan ketentuan-ketentuan-Nya. kebaikan, oleh karena itu manusia dituntut
Untuk itu, manusia dilengkapi dengan untuk saling menghormati, bekerjasama, tolong
kesadaran moral yang harus selalu dirawat, jika menolong, menasehati, dan saling mengajak
manusia tidak ingin terjatuh ke dalam kepada kebenaran demi kebaikan bersama.
kedudukan yang rendah. Kerangka bersikap tersebut mengisyaratkan
Dengan demikian, dalam kehidupan bergerak secara dinamik dan kreatif dalam
manusia sebagai ciptaan Allah, terdapat dua kehidupan manusia. Manusia dituntut untuk
pola hubungan manusia dengan Allah, yaitu memanfaatkan potensinya yang telah
pola yang didasarkan pada kedudukan dianugerahkan oleh Allah SWT. Melalui
manusia sebagai khalifah Allah dan sebagai pemanfaatan potensi diri itu justru manusia
hamba Allah. Kedua pola ini dijalani secara menyadari asal mulanya, kejadian, dan makna
seimbang, lurus dan teguh, dengan tidak kehadirannya di dunia.
menjalani yang satu sambil mengabaikan yang Dengan demikian pengembangan berbagai
lain. Manusia baru dikatakan berhasil dalam aspek budaya dan tradisi dalam kehidupan
hubunganya dengan Allah apabila kedua fungsi manusia dilaksanakan sesuai dengan nilai
ini berjalan secara seimbang. Pemaknaan dalam hubungan dengan Allah, manusia dan
seimbang di sini bahwa keimanan dan alam selaras dengan perkembangan kehidupan
ketakwaan kepada Tuhan tidak cukup hanya dan mengingat perkembangan suasana.
dengan syahadat, shalat, zakat, puasa,dan Memang manusia harus berusaha
haji, tetapi nilai-nilai ibadah itu harus mampu menegakkan iman, taqwa dan amal shaleh
diimplementasikan dalam kehidupan sehari- guna mewujudkan kehidupan yang baik dan
hari, membangun peradaban umat manusia penuh rahmat di dunia. Di dalam kehidupan itu
yang berkeadilan. Bahwa kita hidup di dunia ini sesama manusia saling menghormati harkat
bukan untuk mencari jalan keselamatan bagi dan martabat masing-masing , berderajat,
diri kita saja, tetapi juga bagi orang lain berlaku adil dan mengusahakan kebahagiaan
bersama. Untuk diperlukan kerjasama yang

46 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Di Puncak Gunung Ungaran
Salah satu wujud implementasi nilai NDP, hablu minal alam

harus didahului dengan sikap keterbukaan, berpegang pada keyakinan ini, dibina
komunikasi dan dialog antar sesama. Semua hubungan dan kerja sama secara damai dalam
usaha dan perjuangan ini harus terus -menerus mencapai cita-cita kehidupan bersama umat
dilakukan sepanjang sejarah. manusia.
Melalui pandangan seperti ini pula kehidupa Nilai -nilai yang dikembangkan dalam
n bermasyarakat,berbangsa dan bernegara hubungan antar manusia tercakup dalam
dikembangkan. Kehidupan bermasyarakat, persaudaraan antar insan pergerakan,
berbangsa dan bernegara /merupakan persaudaraan sesama Islam, persaudaraan
kerelaan dan kesepakatan untuk bekerja sama sesama warga bangsa dan persaudaraan
serta berdampingan setara dan saling sesama ummat manusia. Perilaku
pengertian. Bermasyarakat, berbangsa dan persaudaraan ini , harus menempatkan insan
bernegara dimaksudkan untuk mewujudkan pergerakan pada posisi yang dapat
cita-cita bersama: hidup dalam kemajuan, memberikan kemanfaatan maksimal untuk diri
keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. dan lingkungan persaudaraan.
Tolok ukur bernegara adalah keadilan,
persamaan hukum dan perintah serta adanya 4. Hubungan Manusia dengan Alam
permusyawaratan. Manusia yang diberi anugerah cipta, rasa,
Sedangkan hubungan antara muslim dan dan karsa, yang merupakan syarat sahnya
non muslim dilakukan guna membina sebagai khalifah diberi wewenang dan hak
kehidupan manusia dengan tanpa untuk memanfaatkan alam bagi kebutuhan
mengorbankan keyakinan terhadap hidupnya. Namun pemanfaatan ini tidak boleh
universalitas dan kebenaran Islam sebagai berlebih-lebihan apalagi merusak ekosistem.
ajaran kehidupan paripurna. Dengan tetap Hak ini dinamakan sebagai hak isti’mar, yaitu

47 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


hak untuk mengolah sumber daya alam untuk meninggalkan perintah-Nya berarti
kemakmuran makhluk hidup tetapi pengelolaan meninggalkan pula perintah PMII. Sebagai
itu harus didasarkan pada rasa tanggung contoh, salah satu point penting rumusan NDP
jawab, yaitu tanggung jawab kepada yaitu hubungan antara manusia dengan
kemanusiaan. Karena rusaknya alam akan sesama manusia. Didalam agama tentu ada
berakibat bencana dan malapetaka bagi perintah untuk saling menolong antar sesama
kahidupan kita semua, begitu pula tanggung manusia. Menolong dalam ketertindasan,
jawab kepada Tuhan yang telah memberikan menolong dalam mengembalikan hak-hak
hak dan tanggung jawab itu. (Q.S. Hud: 61). kaum proletar yang terampas. Apabila sebagai
Selain sebagai sarana pemenuhan kader pergerakan membiarkan adanya
kebutuhan hidup, alam atau ekologi juga ketertindasan, maka dia telah melanggar
merupakan ayat Tuhan yang harus dipahami perintah-Nya dan juga NDP PMII, sebaliknya
sebagaimana kita memahami Al-Qur‟an. Dari jika sebagai kader dia bergerak melawan
pemahaman itulah akan terwujud keimanan ketertindasan maka perintah-Nya serta NDP
yang mantap kepada Tuhan dan kemantapan telah dilaksanakannya. Itulah salah satu contoh
diri sebagai manusia yang harus menyebarkan implementasi NDP dalam tataran praksis.
kedamaian di muka bumi. Dari pemahaman Sebagai mahasiswa pergerakan,
inilah akan terbentuk suatu gambaran mengimplementasikan NDP menjadi hal yang
menyeluruh terhadap alam, bahwa Tuhan mutlak. Karena mahasiswa dianggap sebagai
menciptakan alam ini dengan maksud-maksud pihak netral serta kaum intelektual harus
tertentu yang harus kita cari dan teliti. senantiasa mengawal dan mengkritisi jalannya
Pencarian makna alam inilah yang melandasi pemerintahan. Selain itu mahasiswa juga
setiap kegiatan penelitian ilmiah dan merupakan agen perubahan sosial, sehingga
pengembangan ilmu pengetahuan. Maka tidak mahasiswa diharapkan mampu mengkritisi
ada dikotomi dan pertentangan antara ilmu dan kebijakan-kebijakan dalam rangka menciptakan
wahyu, antara IPTEK dan agama, karena pada kemakmuran bangsa. Selain itu mahasiswa
hakikatnya keduanya akan mengantarkan kita juga harus mampu mengontrol jalannya
kepada keyakinan akan keagungan Tuhan pemerintahan agar tidak melenceg dari koridor-
(Q.S.190-191). koridor yang telah ditetapkan. Jadi, mahasiswa
mengimplementasikan NDP sejatinya untuk
Implementasi NDP dalam PMII mempersiapkan diri sebagai penerus bangsa
Sebagai makhluk yang berakal, manusia yang peka terhadap realita yang ada ketika
tentu dapat menganalisis apa yang telah kembali kepada masyarakat nantinya.
dipaparkan diatas. Bahwasanya bukan hanya Tentunya kesadaran kader akan pentingnya
agama saja yang memerintahkan manusia posisi NDP dalam PMII sangat diperlukan.
untuk menjadi hamba yang taat. Melaksanakan Sehisngga dapat mereposisikan NDP serta
apa yang telah diperintahkan-Nya dan mengimplementasikannya dalam tataran
menjauhi apa yang telah dilarang-Nya. Namun, praksis bukan hanya sebatas konsep dan
ternyata PMII juga memerintahkan manusia teoritis semata. Maka bukan tidak mungkin
(kader) melalui NDPnya. Dengan kata lain, kader sebagai pelopor gerakan akan terwujud,
melaksanakan perintah-Nya berarti dan NDP sebagai nilai praksis tetap terjaga
melaksanakan pula perintah PMII, sebaliknya vitalitasnya.

48 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Akar Ideologis dan Historisitas
PMII Rayon Abdurrahman Wahid
Oleh : Endah Kartika Ratnasari dan Fikri Huda Bakhtiar

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Tarbiyah (nama sebelum


berganti) merupakan organisasi ekstra kampus yang berada di lingkungan FITK IAIN
Walisongo Semarang, Secara struktural, PMII Rayon Tarbiyah berada di bawah PMII
Komisariat Walisongo Semarang.

Sebagai organisasi kaderisasi dan dan Dosen mayoritas adalah Alumni-alumni


gerakan ekstra kampus, PMII mempunyai PMII Tarbiyah, diantaranya DR. Ruswan (Wakil
komitmen untuk terus mengawal perubahan, Rektor II), DR. Suja‟I (Dekan FITK) dan DR.
bukan hanya di lingkup Fakultas dan kampus Hamdani mu‟in (Sekjend JATMAN NU Pusat)
IAIN Walisongo, akan tetapi regional Jawa serta masih banyak yang lain. Selain itu banyak
Tengah juga nasional menjadi meda alumni PMII dibidang lain mulai dari Anggota
perjuangan PMII. Hal ini dibuktikan dengan DPR, ulama‟, aktifis LSM dan Pimpinan
konsistensi PMII Rayon Tarbiyah selama 35 Organisasi, pengusaha.
Tahun ini dengan terus menjaga sikap idealis Partisipasi aktif langsung ke dalam
dalam bergerak.Beragam dimensi perjuangan masyarakat juga selalu dilakukan oleh kader-
yang dilakukan oleh PMII Abdurrahman Wahid kader PMII Rayon Tarbiyah, seperti halnya
(nama sekarang) mulai dari meruwat tradisi advokasi (pendampingan) anak miskin kota,
Islam Tradisional (maulid, tahlilan, yasinan), Penghuni lokalisasi, dan kerjasama yang
aktiftas ilmiah (membaca, diskusi dan menulis), dilakukan dengan beberapa Lembaga
pengembangan diri (sekolah pemikiran, Swadaya Masyarakat (LSM) di Semarang. Kini
kepemimpinan, kewirausahaan) sampai kritik PMII mencoba membuka ranah baru yakni
atas kebijakan kontra-rakyat (aksi massa, dengan mengadakan desa binaan yang dari
mimbar bebas, panggung kebangsaan). dulu belum pernah terealisasi. Gerakan-
Meskipun PMII adalah lembaga ekstra gerakan tersebut didasarkan atas Nilai Dasar
(luar) kampus, namun PMII mampu Pergerakan PMII.
menunjukkan eksistensinnya lewat kader-kader PMII Rayon Tarbiyah sendiri berdiri pada
dan alumni PMII yang aktif (kampus dan luar tahun 1978 dengan Habib Toha sebagai ketua
kampus), masyarakat dan terdistribusikan ke pertamanya. Seiring dengan usianya yang
ruang-ruang strategis. Kader-kader PMII menginjak 35 tahun sampai sekarang sudah
Tarbiyah yang aktif dan jadi pimpinan terdapat 35 orang yang pernah dan sedang
organisasi intra kampus saat diantaranya menjabat sebagai ketua rayon.Adapun
Sahabat Busro Asmuni (Presiden DEMA), beberapa nama ketua rayon PMII Rayon
sahabat Ta‟at Rifani (Gubernur BEM FITK) dan Tarbiyah dari masa ke masa adalah sebagai
Sahabati Malikha (PU LPM Edukasi) serta berikut: Imam Syafii (Ketua Umum Periode
lembaga mahasiswa lain yang mayoritas 2013-2014), M. Solechan (2012-2013), M.
didominasi kader-kader PMII. Jajaran Birokrasi Busro Asmuni (2011-2012), Ahmad Rouf
(2010-2011), M. Aidris Saputro (2009-2010),

49 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Ainur rofiq (2008-2009), Sigit Wahyono (2007- Almapaba. Sampai pada RTAR XXXI pada
2008), Abdullah Khadziq (2006-2007), M. Amin kepengurusan PMII Rayon Tarbiyah periode
Suroso (2005-2006), Moh Zuyyina Laili (2004- 2011-2012 digelar, pergantian nama rayon
2005), Abdul Rohman (2003-2004), Muh Sohib justru tidak dibahas dalam sidang komisi forum
(2002-2003), Lailiana Sufiyati (2001-2002), tersebut. Akhirnya pergantian nama rayon tidak
Bambang Setia Budi (2000-2001), Ruchman terealisasi.
Bashori (1995-1996), Zaenal Mustaqim (1992- Kemudian pada RTAR XXXII PMII Rayon
1993), Sholihin (1991-1992). Tarbiyah kepengurusan periode 2012-2013
Pada periode tahun 2000 ke bawah arah barulah pergantian nama rayon dibahas dalam
gerak PMII Rayon Tarbiyah lebih berorientasi sidang komisi. Pada saat itu, pergantian nama
ke dalam lokal kampus saja. Adapun mulai diusulkan oleh anggota sidang dari Komisi C
periode tahun 2000 sampai sekarang gerakan yang membahas terkait rekomendasi-
PMII Rayon Tarbiyah tidak hanya di lingkup rekomendasi, dengan usulan nama PMII Rayon
lokal kampus saja, akan tetapi mulai merambah Abdurrahman Wahid. Akhirnya setelah
ke luar kampus (masyarakat sekitar). dipaparkan alas an dan landasan filosofisnya,
Tokoh-tokoh Alumni PMII Walisongo seluruh anggota siding menyepakati mengganti
diantaranya Abu Hapsin, Ph.D. yang sekarang nama Rayon Tarbiyah menjadi Rayon
menjabat sebagai Ketua Tanfidzyah PWNU Abdurrahman Wahid.
Jateng, Ruchman Basori bekerja di Kemenag Nama Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
RI, Idrus Marham sebagai Sekretaris Jendral dipilih karena Gus Dur adalah tokoh bangsa
partai Golkar, Prof. DR. Abdul Jamil menjabat yang telah banyak mewariskan nilai-nilai
Dirjen Bimas Kemenag RI. kebangsaan dan ke-Indonesiaan. Selain itu,
Gus Dur merupakan tokoh besar NU, sehingga
Pergantian Nama Rayon memang dianggap layak untuk menjadi nama
Niatan untuk mengganti nama PMII Rayon PMII di Fakultas Tarbiyah. Harapan dari
Tarbiyah sudah ada sejak masa kepengurusan digantinya nama PMII Rayon Tarbiyah menjadi
rayon periode 2011-2012 yang diketuai oleh Rayon Abdurrahman Wahid adalah agar kelak
Sahabat Busyro Asmuni, tepatnya pada acara dapat meneruskan cita-cita dan perjuangan
Evaluasi Tengah Periode yang dihadiri oleh Gus Dur yang sudah wafat.
beberapa angkatan mulai dari Alumni Masa Tidak hanya itu, pergantian nama ini juga
Penerimaan Anggota Baru (Almapaba) 2003 sebagai identitas dan ciri khas organisasi, serta
sampai Almapaba 2011. Secara garis besar dimaksudkan agar nama rayon tidak terkait dan
terdapat tiga usulan nama baru untuk terikat dengan nama lembaga atau organisasi
mengganti nama PMII Rayon Tarbiyah, yaitu apa pun, karena sebelumnya nama Rayon
PMII Rayon Ki Ageng Pandanaran, PMII Rayon Tarbiyah mengikuti nama Fakultas Tarbiyah
Honggowongso, dan PMII Rayon Abdurrahman yang sekarang berubah menjadi Fakultas Ilmu
Wahid. Namun kemudian niatan tersebut Tarbiyah dan Keguruan.
terhenti di tengah jalan karena hanya forum
tertinggi rayon yang dapat melegalkan Peran PMII untuk Agama dan Bangsa
pergantian nama tersebut, yaitu Rapat Seperti yang kita ketahui, banyaknya
Tahunan Anggota Rayon (RTAR). kekerasan yang mengatasnamakan agama di
Dalam masa menunggu forum tersebut, Indonesia, yang merupakan suatu sikap tidak
akhirnya dibentuk tim pergantian nama dengan toleran atau kurang menghargai keyakinan
anggota perwakilan dari masing-masing orang lain, hingga kini masih menjadi ironi

50 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


negeri ini. Contohnya pengeboman gereja, Pertama, Orientasi manager,
terorisme, konflik antar keyakinan, dll. Hal mengarahkan agar kader mampu
tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi mengorganisir massa ataupun mobilisasi
sumber perpecahan bangsa Indonesia. Dalam kader. Ini dibuktikan dengan variasi kegiatan,
problem bangsa ini, PMII memiliki peran dan pendampingan agenda-agenda kampus.
tanggung jawab untuk memecahkan masalah Kedua, Orientasi pengembangan
tersebut. Dengan Ideologi ahlussunnah wal intelektual, melestarikan basis keilmuan yang
jamaah dan sebagai organisasi pelopor dikembangkan secara terus-menerus,
pemuda di Indonesia, PMII berusaha untuk mengakomodir pengembangan wacana melalui
menyebarkan sikap dan paradigma toleran diskusi-diskusi kajian keilmuan, serta
yang dapat mempersatukan bangsa dengan pengadaan sekolah-sekolah alternative yang
tidak melupakan Nilai Dasar Pergerakan dan menjadi sarana memperkaya wawasan
tujuan yang dicita-citakan oleh PMII. intelektual.
Ketiga, Pengabdian terhadap masyarakat,
Alasan ber-PMII implementasi pengabdian kepada masyarakat
1. Ideologi tercermin dari beberapa action seperti
PMII merupakan wadah pergerakan untuk mengritisi kebijakan-kebijakan yang tidak pro-
memperjuangkan kebenaran sesuai dengan rakyat dituangkan dalam bentuk tulisan
akidah Islam Ahlussunah Wal Jama’ah dan maupun demonstrasi, advokasi diterjemahkan
serta mewujudkan cita-cita Negara Kesatuan pada Lembaga Semi Otonom (LSO) Lembaga
Republik Indonesia (NKRI). Secara sosial, diri Pengembangan Studi dan Advokasi
kita (bukan sekedar “diri” yang bermakna Perempuan (LPSAP) dan Biro Sosial dan
individu tetapi juga “kita” yang bermakna Keagamaan di kepengurusan rayon.
kolektif) bersama-sama mengusung idealisme PMII menjadi gerbong kader yang
serta memperdalam ketakwaan kepada Allah multidisipliner, baik pengetahuan teoretis
melalui zikir, fikir dan amal sholeh, serta maupun praktis seperti seni dan olah raga. Jadi
komitmen dalam memperjuangkan cita-cita ketika kader menggeluti seni ataupun olah
kemerdekaan Indonesia. Secara kultural PMII raga, kader tidak hanya sekedar menjadi
selaras dengan NU, namun secara struktural olahragawan atau seniman biasa, namun juga
tidak terpaut dengan organisasi tersebut. mampu mengorganisir massa, melestarikan
Artinya PMII merupakan organisasi basis keilmuan yang dikembangkan secara
interdependensi atau tidak memiliki terus-menerus, serta mengabdi kepada
ketergantungan kepada organisasi lain. Kader masyarakat.
PMII mempunyai pemikiran progresif, artinya 3. Upaya Memperluas Relasi
mampu memecahkan masalah yang rumit Kader-kader PMII memiliki rasa
dengan pemikiran kritis, responsif dan kekeluargaan yang tinggi. Baik secara internal
revolusioner. maupun eksternal. Secara internal dalam
2. Pengembangan Diri kepengurusan, hubungan terjalin baik antara
Kekayaan kompetensi akan terbangun pengurus satu dan yang lain. Secara eksternal,
ketika seorang kader mau bersungguh- masih terdapat ikatan kekeluargaan pula antara
sungguh aktif berkecimpung dalam organisasi. angkatan satu dengan angkatan lain.
Hal tersebut disebabkan karena ketika Keduanya, hubungan secara internal maupun
berproses di PMII maka akan memiliki tiga eksternal saling bahu membahu terhadap PMII.
kecenderungan.

51 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


4. Dominasi Kader membesarkan kader, tetapi kaderlah yang
Manajemen struktural PMII terorganisir seharusnya memberikan kontribusinya
bahkan mendominasi. PMII memiliki kekayaan terhadap PMII. Ketika seseorang berjuang
sumber daya kader, sumber daya senior, demi mempertahankan kebenaran yang
bahkan dosen-dosen. diyakini maka feedback secara implisit maupun
Yang perlu dipahami bahwa pada eksplisit akan dirasakan.
dasarnya bukan PMII yang berjasa

Studi Advokasi
dalam Diskursus Transformasi Sosial
Oleh: Safi’atul Laila Masaroh*

Ayo Mengaji
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh LPSAP
bersama anak-anak di resosialisasi Sunan Kuning

Apa itu advokasi? Namun kebanyakan orang menganggap


Dalam kamus besar bahasa indonesia, bahwa advokasi adalah kerja-kerja pembelaan
advokasi dapat diartikan sebagai sebuah hukum oleh pengacara di pengadilan. Hal itu
pembelaan. Menurut Prof. Wojowasito (Guru dikarenakan advokasi mengalami persempitan
besar Universitas malang, 1980) Advokasi makna sebab pengaruh dari bahasa Belanda
diartikan sebagai usaha memajukan (to yaitu Advocaat yang berarti pengacara hukum
promote), menyokong atau memelopori. Sebab atau pembela.
diambil dari kata dasar Advocate. Dengan kata Advokasi juga bisa diartikan sebagai wujud
lain advokasi juga bisa diartikan melakukan menyuarakan hak-hak kaum minoritas yang
perubahan secara terorganisir dan sistematis. terpinggirkan. Definisi ini diambil dari kata

52 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


dasar Advoice yaitu bersuara. Maksud dari advokasi, diantaranya yaitu dalam kehidupan
definisi ini ialah terjadi ketimpangan sosial keseharian kita slalu dihadapkan dengan
(kemiskinan, pengangguran, kebodohan) baik persoalan-persoalan kemanusiaan dan
karena disebabkan kebijakan pemerintah atau kemiskinan, kekejaman kebijakan yang slalu
dari individu masyarakat itu sendiri. Lembaga tidak memihak rakyat, keserakahan,
organisasi ataupun seseorang melakukan kebodohan, kemunafikan yang semakin
pendampingan untuk menyuarakan tumbuh subur dilingkungan kita, dan yang kaya
ketimpangan sosial tersebut dan memberi semakin kaya yang miskin semakin miskin.
solusinya. Dari alasan-alasan diatas kemudian muncul
Berdasarkan pada uraian di atas dapat kesadaran untuk melakukan perubahan,
disimpulkan bahwa advokasi merupakan suatu perlawanan, pembelaan atas apa yang
usaha sistematik dan terorganisir untuk dirasakan oleh rakyat tersebut. Salah satu
mempengaruhi dan mendorong perubahan bentuk perlawanan dan pembelaan yang
dengan memberikan pembelaan terhadap elegan adalah advokasi.
kaum proletar, marginal, tertindas atau Adapun tujuan dari advokasi adalah
terhadap mereka yang menjadi korban mendorong untuk terwujudnya perubahan atas
diskriminasi kebijakan pemerintah. sebuah kondisi yang tidak ideal sesuai dengan
Jenis-jenis advokasi ketika dikaitkan dengan yang diharapkan. Melindungi hak,
skala masalah yang dihadapi ada 3 jenis, yaitu: pemberdayaan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Advokasi tidak bisa
1. Advokasi diri (Self Advocacy) ialah memakai direduksi sebagai upaya membela orang yang
asumsi awal bahwa siapa lagi yang akan terkena kasus. Bukan semata-mata sebuah
membela kalau bukan diri kita sendiri. reaksi, tetapi aktivitas strategis, menyeluruh
Merupakan pembelaan terhadap hak-hak dan berkelanjutan. Ia meliputi pembelaan atas
kita dan keluarga kita. kasus yang menimpa masyarakat. Juga
2. Advokasi kasus (Case Advocacy) ialah pemberdayaan, pendidikan dan upaya
untuk membela seseorang atau kelompok peningkatan kesejahteraan.
masyarakat yang kurang bisa membela Advokasi dilakukan oleh banyak orang,
dirinya dihadapan pihak lain maupun kelompok, atau organisasi. Biasanya dilakukan
pemerintah. Juga merupakan wujud oleh mahasiswa, organisasi kemahasiswaan,
bantuan terhadap pihak lemah yang tidak organisasi masyarakat, organisasi politik,
mampu berurusan dengan birokrasi negara lembaga swadaya masyarakat atau NGO,
atau dengan prosedur-prosedur yang ada. asosiasi-asosiasi bisnis, media, komunitas-
3. Advokasi kelas atau kelompok (Class komunitas basis, atau kelompok-kelompok lain
Advocacy) merupakan advokasi atas yang peduli akan perubahan menuju kebaikan.
kejadian yang sama dan berulang-ulang. Secara lebih spesifik, sasaran tembak
Advokasi ini seringkali melibatkan banyak advokasi ialah diarahkan pada kebijakan
orang. Yang menjadi target advokasi ini pemerintah. Setiap kebijakan yang dikeluarkan
adalah perubahan sistemik yang berujung perlu dan harus dikawal serta diawasi agar
pada perubahan kebijakan. kebijakan tersebut tidak menimbulkan dampak
Advokasi: alasan, tujuan, pelaku dan negatif bagi rakyat. Karena pemerintah tidak
sasaran mungkin bisa mewakili secar luas, sementara
Terdapat banyak alasan mengapa kekuasaan mereka cenderung sentralistik dan
seseorang harus melakukan kerja-kerja

53 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


slalu memainkan peran dalam proses 4. Strategis, setiap orang dapat melakukan
pengambilan kebijakan. perubahan. Perubahan dalam hukum,
kebijakan dan program yang bermanfaat
Bagaimana beradvokasi? bagi masyarakat. Melakukan perubahan
Perlu dipahami bahwa advokasi tidak terjadi tidaklah mudah, tetapi bukan hal yang
seketika. Advokasi butuh perencanaan yang mustahil. Yang terpenting adalah bisa
matang. Agar advokasi yang dilakukan berjalan memetakan dan mengidentifikasi kekuatan
dengan maksimal. Tidak ada faktor tunggal kita dan kekuatan lawan, atau pihak oposisi
yang menjamin keberhasilan advokasi. secara strategis.
Terdapat beberapa prinsip yang bisa dijadikan 5. Berani, advokasi terkait dengan perubahan
pedoman dalam merancang advokasi yang dan rekayasa sosial. Tidak perlu tergesa-
sukses, yaitu: gesa. Tidak perlu menakut-nakuti pihak
lawan, tapi tidak perlu juga menjadi
1. Realistis, advokasi yang berhasil bersandar penakut. Jadikan isu dan strategi sebagai
pada isu dan agenda yang spesifik, jelas motor gerakan dan tetap berpijak pada
dan terukur. Memilih isu yang realistis dan agenda bersama.
dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Jangan buang enerji dan waktu kita dengan Advokasi dan PMII
pilihan yang tidak mungkin dicapai. Gagas Advokasi merupakan bentuk tanggungjawab
kemenangan-kemenangan kecil namun individu maupun organisasi. Seperti halnya di
konsisten. Sekecil apapun, keberhasilan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
senantiasa memberi motivasi. khususnya rayon Abdurrahman Wahid,
2. Sistematis, advokasi memerlukan mengapa organisasi ekstra kampus ini selalu
perencanaan yang akurat. Jika kita gagal melakukan advokasi? Karena PMII adalah
merencanakan, maka itu berarti kita sedang salah satu organisasi mahasiswa yang mana
merencanakan kegagalan. Kemas informasi mencetak mahasiswa harus peka terhadap
semenarik mungkin. Libatkan media secara realitas. Sebagaimana diketahui Advokasi
efektif. Berikut tahapan proses melakukan adalah bentuk tolong menolong tanpa pamrih
advokasi: dan tanpa bayaran yang bertujuan
a. Dimulai dengan memilih dan memperjuangkan keadilan sosial. Dengan kata
mendefinisikan isu strategis lain, advokasi yang dirumuskan merupakan
b. Membangun opini dan mendukungnya praktek perjuangan secara sistematis dalam
dengan fakta rangka mendorong terwujudnya keadilan sosial
c. Memahami sistem kebijakan publik melalui perubahan yang bertahap tanpa unsur
d. Membangun koalisi kepentingan politik . Meminjam bahasa
e. Merancang sasaran dan taktik Mansour Faqih, advokasi yang dimaksud
f. Mempengaruhi pembuat kebijakan, dan adalah advokasi keadilan sosial.
g. Memantau serta menilai gerakan atau Jika dihubungkan dengan Nilai Dasar
program yang dilakukan Pergerakan (NDP) advokasi masuk ke dalam
3. Taktis, melakukan advokasi tidak mungkin Hablumminannas. Yaitu hubungan manusia
sendirian. Pekerja sosial harus membangun dengan manusia (hubungan sosial
koalisi atau relasi dengan pihak lain. Relasi kemasyarakatan) sebagaimana wujud aplikasi
dibangun berdasarkan kesamaan pergerakannya.
kepentingan dan saling percaya.

54 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Pada tahun 2004, bentuk advokasi PMII disana dengan cara PMII mengawal dan
Rayon Abdurrahman Wahid (dulu masih memberikan pengetahuan agama dan umum.
bernama PMII Rayon Tarbiyah) pertama kali Hingga sekarang advokasi PMII
yaitu dalam bentuk advokasi terhadap anak- abdurrahman Wahid terdapat di Poncol dan SK
anak jalanan yang tidak bersekolah yang dan mendirikan rumah singgah yang bernama
berlokasi di Johar dan Poncol. Kehidupan Beranda Taman Hati. Rumah ini merupakan
keseharian mereka berada di jalanan, tidak bentuk naungan terhadap anak-anak jalanan
memiliki tepat tinggal dan minim pendidikan. yang tidak mendapatkan keadilan sosial.
Dari analisis yang didapat memang anak-anak Tidak hanya itu, PMII juga slalu mengawal
jalanan ini membutuhkan pendidikan, baik kebijakan-kebijakan pemerintah. Apabila
pendidikan umum maupun pendidikan agama. memang terdapat kebijakan yang merugikan
Pendampingan ini bertahap dan berkelanjutan, salah satu pihak, PMII selalu ikut
setelah pendidikan agama terpenuhi mengadvokasi. Biasanya berbentuk sebuah
selanjutnya yang dibidik adalah pendidikan aksi demonstrasi sebab demonstrasi juga
umumnya. Kemudian seiring berjalannya merupakan bentuk advokasi terhadap
waktu, pendampingan yang ada di Johar pengawalan-pengawalan kebijakan. Salah satu
terselesaikan, dan pendampingan berkembang contoh ialah advokasi terhadap kenaikan BBM.
lagi di daerah kali banteng yaitu di Lokalisasi Dengan analisis awal bahwa efek kenaikan
Sunan Kuning. BBM akan berimbas pada semua kenaikan
Pendampingan di Sunan Kuning ini adalah harga bahan pokok dan barang-barang yang
bentuk kepedulian kader PMII terhadap para lainnya. Jelas itu begitu menyengsarakan
PSK. Tujuannya ialah jangan sampai terjadi rakyat kecil. Akhirnya PMII menggelar aksi
ketidakadilan terhadap para Wanita Pekerja penolakan terhadap kenaikan BBM sebagai
Seks,(WPS) karena mereka tidak seharusnya wujud advokasi. Dalam aplikasinyapun
di jauhi. Karena pasti terdapat motif yang menggunakan tahap-tahap proses advokasi
melatarbelakangi mengapa mereka sampai yang telah dijelaskan diatas tadi. Sebagai
pada tempat yang suram itu. Kemudian penutup, bahwa sebenarnya tidak ada
pendampingan berkembang tidak hanya para kesejahteraan sosial tanpa keadilan sosial, dan
WPS tapi juga terhadap anak-anak yang ada di tidak ada keadilan sosial tanpa advokasi sosial.
SK, entah anak WPS ataupun anak warga

55 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


Mars PMII
 Pencipta Lagu : Sahabat Shaimoery WS. Berjuanglah PMII
 Syair : Sahabat H. Mahbub Djunaedi
 Penggunaan : Mars PMII dilantunkan pada Berjuanglah PMII berjuang
pembukaan acara resmi organisasi, baik Marilah kita bina persatuan
bersifat intern maupun ekstern atau umum. Berjuanglah PMII berjuang
Mars PMII dilantunkan secara bersama-sama Marilah kita bina persatuan
dengan berdiri tegak, khidmat dan penuh Hancur leburkanlah angkara murka
semangat. Perkokohlah barisan kita… Siiiap!
Sinar api Islam kini menyala
Mars PMII Tekad bulat jihad kita membara
Sinar api Islam kini kenyala
Inilah kami wahai Indonesia Tekad bulat jihad kita membara
Satu barisan dan satu cita Berjuanglah PMII berjuang
Pembela bangsa penegak agama Menegakkan kalimat Tuhan
Tangan terkepal dan maju ke muka Menegakkan kalimat Tuhan
Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
NU Jejak Langkahku
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun tersentak dari bumiku subur
NU NU… Kehidupanku
Denganmu PMII pergerakanku
di dalam pancaran cahayamu 2x
Ilmu dan bakti kuberikan
Adil dan makmur kuperjuangkan
Jejak langkahku cita-citaku
Untukmu satu tanah airku
NU NU… NU NU…
Untukmu satu keyakinanku
Inilah kami wahai Indonesia
Obat bagiku kesembuhanku
Satu angkatan dan satu jiwa
Kau harapanku ketentramanku 2x
Putera bangsa bebas merdeka
NU NU… NU NU…
Tangan terkepal dan maju ke muka
NU NU… NU NU
Kembali ke awal
Hymne PMII

Bersemilah… bersemilah… Tunas PMII


Tumbuh subur tumbuh subur Kader PMII
Masa depan di tanganmu
Untuk meneruskan perjuangan
Bersemilah… bersemilah… Kau harapan
bangsa

56 BUKU PANDUAN MAPABA 2013


57 BUKU PANDUAN MAPABA 2013

Anda mungkin juga menyukai