Anda di halaman 1dari 80

PENGARAH

M. Rofid Izzuddin

TIM MATERI
Rutiko Omar Minarziyan
Nida Sastria Aspriyati Maria Ulfah
Fikar Mohammad
Azka Waliyyan
Dwi Setiawan
Nadia Rahmah
Alief Fayyadh

DESAIN COVER
Ihwaluddn Arya Putra

PENERBIT
Pimpinan Wilayah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
Jl. Sancang No. 06 Bandung 40262
Fax. 022-7301329
Email: ipmjabar@gamil.com
Website: http://www.ipmjabar.com
SEKAPUR SIRIH
TIM MATERI MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Segala puja, puji dan cinta bagi Allah sang Penguasa Jiwa para kader IPM dan bangsa,
hembusan nafas dan gerak langkah kaki kita menjadi lebih syahdu karena nikmat iman dan
islam yang telah diberikan oleh Allah sang pembangkit ghiroh. Segala kenikmatan yang telah
diberikan salah satunya melalui wadah yang mencerahkan yakni persyarikatan
Muhammadiyah. Senada dengan nama persyarikatan kita, sholawat dan do’a kepada tauladan
kita kiranya sudah menjadi tuntutan yang tak perlu diragukan lagi kita panjatkan sebagai
penghormatan yang tiada tara atas dedikasinya mencerahkan peradaban dunia melalui strategi
penyempurnaan akhlak serta pembatasan-pembatasan rasional yang sampai hari ini dapat kita
rasakan ketentraman apabila mengikuti ajarannya.
Telah kita ketahui bahwa saksi bisu perhelatan di bumi jalak harupat yakni Kota Bandung
sejatinya tak perlu diperdebatkan lagi karena salah satu pusat peradaban gerakan kultural
pelajar Muhammadiyah terbesar di Jawa Barat. Musyawarah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
XX IPM Jawa Barat hari ini telah kita sadari bersama menjadi sebuah momentum besar dalam
merumuskan pijakan awal langkah organisasi kita untuk kemudian dapat mencerahkan masa
depan bangsa ini melalui segmentasi pelajar yang sangat strategis dalam mempersiapkan
generasi bangsa di masa mendatang. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat dengan spirit
keilmuan dan konsistensinya dalam menciptakan pelajar berkemajuan melalui character
building di setiap geraknya menjadi tanggungjawab besar kita dalam menghadapi arus
perkembangan zaman dan fenomena percepatan informasi dan era disrupsi yang kian hari kian
menakutkan untuk mengancam kehancuran dunia walaupun berbading lurus dengan berjuta
manfaat yang dapat kita rasakan bersama atas proses kemajuan tersebut.
Melalui agenda permusyawaratan tertinggi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat,
izinkan kami untuk menghantarkan sebuah pesan tersurat sebelum kita terjatuh kepada
penyakit transaksi politik dan kekuasaan tanpa diiringi sebuah gagasan yang sejatinya tak
pernah absen menggerogoti kesucian perjuangan kita bersama dalam setiap
permusyawaratan. Maka dengan ini kami beritikad untuk meminimalisir penyakit tersebut
dengan menyuguhkan sebuah rancangan materi permusyawaratan yang kiranya dapat
dinikmati sebagai sebuah rujukan dalam memulai pertukaran pikiran dan dialog kader IPM se-
Jawa Barat untuk merumuskan langkah bersama kedepan. Selain itu, melalui tema besar
“Optimalisasi Digitalisasi Gerakan, Wujudkan IPM sebagai Arus Utama Pelajar Jawa Barat”
juga semoga dapat menjadi acuan bersama dalam melangkahkan kaki untuk berkolaborasi
dengan berbagai elemen di Jawa Barat.
Berdasarkan narasi yang tertuang dalam beberapa paragraf diatas, kami berharap besar
permusyawaratan ini melahirkan hasil yang di dominasi oleh konsolidasi pengetahuan
dibanding konsolidasi kekuasaan, tidak melahirkan pimpinan eksklusif namun inklusif, bukan
diskriminatif namun apresiatif dan yang terpenting adalah melahirkan inspirator bagi seluruh
penggerak perjuangan Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Tak lupa kami selaku Tim Materi
Musywil XX haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila masih banyak
kekurangan, kesalahan dan kekeliruan dalam menyajikan materi Musywil XX IPM Jawa Barat
ini. Selamat bermusyawarah, semoga Allah meridhoi gerak langkah perjuangan kita semua.
Aamiin yaa robbal’aalamiin

Bandung, 4 September 2022


Tim Materi Musywil XX IPM Jawa Barat
KATA PENGANTAR
KETUA PANITIA MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Bismillahirrahmanirrahim
Segala syukur, pujian dan pujaan hanya senantiasa kita curahkan kepada
Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia, nikmat, hidayah, dan keberkahan selama ini.
Konferensi Pimpinan Wilayah atau yang lebih akrab kita kenal KONPIWIL IPM Jawa Barat resmi
dilaksanakan dengan segala tantangannya.
Pada kesempatan ini, IPM akan melaksanakan sebuah event akbar di Jawa
Barat, yaitu Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan tema “Optimalisasi
Digitalisasi Gerakan, Wujudkan IPM sebagai Arus Utama Pelajar Jawa Barat”. Musywil merupakan
bagian dari upaya mengevaluasi kinerja kepemimpinan PW IPM Jawa Barat Periode 2020 – 2022
selama satu periode, juga merancang kembali agenda strategis untuk periode berikutnya dengan
mengedepankan kepentingan bagi pelajar se-Jawa Barat.
Kami mengusung tema digitalisasi sebagai memperkokoh segala bentuk ikatan dengan semua elemen
dalam membangun suatu gerakan demi terwujudnya tujuan kami, untuk membentuk pelajar jawa barat
yang aktif dan kolaboratif serta melek akan teknologi.
Maka pelajar digdaya sebagai jawaban atas kegelisan gerakan pelajar yang di usung oleh ikatan pelajar
muhammadiyah jawa barat, kemudian pelajar digdaya diartikan sebagai pelajar kuat, adidaya, yang
mampu menghadapi segala tantang zaman yang terus berubah, Kemudian.
Meneguhkan Langkah, ialah tujuan mulia IPM Jawa Barat yang diharapkan memiliki langkah yang tegas
dalam berdakwah dikalangan pelajar. Teguh dalam pendirian sebagai organisasi pelajar islam yang
menyandang predikat organisasi kepemudaan terbaik. Keteguhan IPM menjadikan identitas yang jelas
dan pembeda dengan organisasi pelajar dan pemuda lainnya, tidak mudah terobangambing dengan
kepentingan politik praktis, kepentingan elit, maupun kepentingan pribadi yang akan menggerogoti
organisasi.
Demikian, semoga menjadi bahan pemikiran dan renungan bagi kita semua demi kemajuan IPM Jawa
Barat.
Selamat Bermusyawarah!!
PIDATO IFTITAH KETUA UMUM
PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
PERIODE 2020-2022

Bismillahirrahmanirra him.
Puji syukur kita panjatkan kepada ilahi robbi, atas rahmat dan karunia Allah SWT telah memberikan kita
berbagai nikmat dan kesempatan untuk menebar nilai manfaat sebagai bekal untuk kembali di akhirat
kelak.
Shalawat dan salam mari kita curahkan kepada sang teladan Nabi Muhammad SAW. Melalui warisan
di setiap ucap dan tindak Rasulullah SAW, telah menuntun kita untuk menikmati faham Islam dalam
bingkai Rahmatan lil alamin.
Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat menjadi salah satu titik temu
bergulirnya berbagai gagasan untuk merespon setiap fenomena yang bersinggungan langsung dengan
dimensi pelajar. Oleh karenanya, mengambil hikmah pada proses tersebut merupakan suatu keharusan.
Merupakan fakta yang tidak dapat dibantah, bahwa Bonus Demografi dan alur percepatan informasi
menjadi salah satu fenomena umum yang mendampingi kehidupan sehari-hari kaum terpelajar. Digital
native sebagai deskripsi perkembangan generasi digital kiranya tidak cukup menjadi bekal literatur
dalam mempertahankan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari belenggu dan tantangan zaman.
Ruang pemikiran IPM selalu bertumpu kepada daya nalar dan ilmu pengetahuan, dengan demikian
gagasan adalah bahan bakar penting bagi Gerakan pelajar. Arah strategi Gerakan akan selalu menjadi
ruang inti pembahasan dalam agenda besar IPM. Yang dalam hal ini IPM Jawa Barat mengusung
konsep “Pelajar Digdaya” sebagai arah gerak baru.
Pelajar Digdaya sebagai Rahim pemikiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat melahirkan misi
yang menegaskan kita kepada Identitas organisasi pelajar yang bukan serampangan. Melalui misi
Digitalisasi Gerakan, Griya Komunitas dan Kemandirian, diharapkan dapat menetapkan gerak langkah
organisasi IPM Jawa Barat yang lebih terukur sebagai formuasi Gerakan yang memiliki nilai kebaikan
bagi pelajar dan peradaban semesta.
Menjadi harap yang besar, agenda Musyawarah Wilayah IPM Jawa Barat 2022 beranjak menjadi
pagelaran pemikiran IPM se – Jawa Barat. Dengan segala kerendahan hati, kami mengajak seluruh
kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk berpartisipasi memberikan spirit keilmuan yang tumbuh
subur di alam pikir setiap kader. Semoga Musywil Jabar XX 2022 menjadi teladan bagi
permusyawaratan di tingkat pelajar.
Akhirul kalam, semoga kesehatan dan kesadaran fikrian selalu menyertai perjuangan kita semua.
Nuun walqolami wamaa yashturuu
DAFTAR ISI

Sekapur Sirih Tim Materi Musywil XX IPM Jawa Barat ..............................................................


Kata Pengantar Ketua Panitia Musywil XX IPM Jawa Barat .......................................................
Pidato Iftitah Ketua Umum PW IPM Jawa Barat Periode 2020-2022 .........................................
Susunan Panitia Pelaksana Musywil XX IPM Jawa Barat ..........................................................
Daftar Alamat PD IPM se-Jawa Barat ........................................................................................
Agenda Kegiatan Musywil XX IPM Jawa Barat ..........................................................................
Bedah Tema Musywil XX IPM Jawa Barat .................................................................................
Alur Logika Materi Musywil XX IPM Jawa Barat .........................................................................

Bagian Kedua | Pendaahuluan

Bagian Kedua | Strategi Planing IPM Jawa Barat Melalui Appreciative Inquiry

Bagian Kedua | PANDUAN Musyawarah Wilayah XX IPM Jawa Barat


Tata Tertib Musywil XX IPM Jawa Barat ....................................................................................
LPJ PW IPM Jawa Barat Periode 2020-2022 ............................................................................
Komisi A : Garis Besar Kebijakan Program .....................................................................
a. Pendahuluan ..........................................................................................
b. Tahapan Kebijakan Program IPM Jawa Barat.........................................
c. Visi dan Misi IPM Jawa Barat 2022 ........................................................
d. Sasaran Kebijakan..................................................................................
e. Garis Besar Kebijakan Program dan Lembaga .......................................
Komisi B : Agenda Aksi IPM Jawa Barat .........................................................................
a. Griya Komunitas .....................................................................................
b. Kemandirian Pelajar ...............................................................................
c. Digitalisasi Pelajar ..................................................................................
d. Gerakan Dakwah Digital .........................................................................
Komisi C : Rekomendasi .................................................................................................
a. Pemerintah Provinsi Jawa Barat .............................................................
b. PWM Jawa Barat ....................................................................................
c. PP IPM ...................................................................................................
d. PW IPM Jawa Barat................................................................................

PENUTUP
PANITIA PELAKSANA
MUSYAWARAH WILAYAH XX
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

KEPANITIAAN
Penasehat : Ayahanda Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat
(H. Suhada)
Penanggung Jawab : Ketua Umum PW IPM Jawa Barat
(M Rofid Izzuddin)
Panitia Pelaksana
Ketua : M Ghifar Hawary
Sekretaris : Asep Tantan Permana
Bendahara : Ihsan Mughni Hidayat

Teamwork OC
Divisi Acara Divisi Pubdekdok
- Sani Nurohmah - Ananda Dini M
- Barep Julianto M - Symponi Ramadhan
- M Rodhan Robbina - Dwi Azhar
- PD IPM Kota Bandung - Nabilah Qurrotuaini
- Robi Subaya
- PD IPM Kota Bandung

Divisi Konsumsi Divisi Transportasi


- Adilla Tiekie Indahsari D - Yusup Husaeni
- Ikhwaludin Arya P - Fachri Gifari
- Dinda Nurkuraeni - Cecep Fikri
- PD IPM Kota Bandung - PD IPM Kota Bandung

Divisi Kesehatan Divisi Keamanan


- Dina Fauziah N - Taufik Mauludin
- Luthfah Aisyah - Wahidi Ihsan
- Teten Mahendra - PD IPM Kota Bandung
- PD IPM Kota Bandung

Divisi Humas Divisi Fundraising


- BJ Maulana - M Irsyad Khalid
- Ia Kurniawan - Shiyo
- M Farhan Sukmana - PD IPM Kota Bandung

Divisi Logistik Divisi LO


- Yosep Setiaji - Ade Ahmad Fauzi
- Rutiko Omar - Dykasakti Azhar N
- Intan Fitriyani - PD IPM Kota Bandung
- PD IPM Kota Bandung

Divisi Kepesertaan Divisi Kreatif


- Riki Syaripudin - Febi Fauziah Ahmad
- Lizna Nurfauziah - Fakhri Adi
DAFTAR ALAMAT PD IPM SE - JAWA BARAT

NAMA
NO PD IPM ALAMAT SEKRETARIAT NAMA KETUA
SEKRETARIS

1 KOTA BANDUNG Jl. Kadipaten Raya No. 4-6 Hadi Aminulloh Anisa Salsa
Antapani Kota Bandung
Jl. Kopo Sayati Gg.
Umroh No. 337 RT 05 RW
Hary Febia Abdul
2 KABUPATEN BANDUNG 07 Desa Sayati Kec. Rizan Febrian
Haris
Margahayu Kab.
Bandung
KABUPATEN BANDUNG
3
BARAT
Gg. Sawah Lega 3 No. 96
Ananda Dini
4 KOTA CIMAHI Cipageran Cimahi Utara Syifa Salsabila
Madani

5 KABUPATEN SUMEDANG
Jl. K.H.Z Musthofa No. 276 Dykasakti Azhar
6 KOTA TASIK Azka Waliyyan
Kota Tasikmalaya Nytotama
Jl. Cikedokan Muhammad Muhammad Aby
7 KABUPATEN TASIK Muhammadiyah Azmi Anwar Fathan
Singaparna 46411
Jl. Muhammadiyah No.
Alman Fariz
8 KABUPATEN GARUT 21 Kel. Regol Kec. Garut Ade Ahmad Fauzi
Pranoto
Kota Kab. Garut 44114
KABUPATEN Jl. Merdeka No. 27
9 Hilal Al Biruni Ilham Fajri
PANGANDARAN Pangandaran
Jl. Raya Merdeka No. 118
10 KOTA BOGOR Pinka Damayanti
Kota Bogor Hafiz Ardhiyansah
Jl. Raya Leuwiliang No.106
Desa Leuwimekar Kec.
11 KABUPATEN BOGOR Leuwiliang Kab. Bogor Anggi Ramdhani Siti Nadiatul Husna
16640

Jl. K.H. M Usman No. 176


12 KOTA DEPOK Kukusan Beji Kota Depok Fikri Maulana Ayu Febriani
Ibrahim
16425
JL. R Syamsudin SH No.
13 KOTA SUKABUMI 59 Cikole Kota Sukabumi Nadia Rahmah Astria Aulia Dewi
Jl. KH. Abdulah Bin Nuh Firman Maulana
14 KABUPATEN CIANJUR Farhan Fauzan
No. 63 Sawah Gede Kusuma Putra
Kec. Cianjur Kab. Cianjur
43212
KABUPATEN Jl. Kopi No. 9 Ciwareng Poppy Suprihartini Taura Taupik
15 PURWAKARTA Kab. Purwakarta
Kampus SMP-SMA Rizaulhaq Alfitra
16 KABUPATEN SUBANG
Muhammadiyah Subang Rosi Ainin Faqihah
Jl. K.H. Ahmda Dahlan 10-
Nanda Aprilia
17 KABUPATEN KARAWANG 12 Kec. Karawang Barat Danil Agus Kurnia
Venturini
41311
Jl. Ki Mangunsarkoro No. Symphoni
18 KOTA BEKASI 45 Bekasi Jaya Kota Ramadhan Savira Septiarini
Bekasi 17112 Haryadi
Jl. Pilang Raya No. 9 Kota Anisa Atla Dewi
19 KOTA CIREBON Aziz Maulana
Cirebon Saputri
Jl. Tuparev No. 70 Kec.
Dwi Setiawan
20 KABUPATEN CIREBON Kedawung Kab. Cirebon Sutopo Ibnoris
Nugraha
Jawa Barat
Jl. Emen Slamet No. 277
Kel. Majalengka Kulon
21 KABUPATEN MAJALENGKA Usamah Al- Hafidz Ai Leli Mut’mainah
Kec. Majalengka Kab.
Majalengka 45418
Jl. Ahmad Dahlan No. 20
Asep Roni
22 KABUPATEN CIAMIS Ciamis Kab. Ciamis Jawa Dwi Sepriyanti
Muhayar
Barat
KABUPATEN Jl. Yos Sudarso No. 203/E Aditya Wisnu
23 Rizky Maulana
INDRAMAYU Indramayu Wardana
Jl. Wahyu Kec. Kuningan Zazam Ibnu Adzan
24 KABUPATEN KUNINGAN Nova Amellya
Kab. Kuningan
AGENDA KEGIATAN
MUSYAWARAH WILAYAH XX
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
Kota Bandung, 08 - 10 September 2022

WAKTU AGENDA PENYAJI

Kamis, 08 September 2022

08.00 – 12.00 Registrasi Peserta

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 17.30 Pembukaan Musywil IPM Jabar

17.30 – 19.30 ISHOMA

19.30 – 20.30 KONPIWIL

Pleno 1
Pembahasan Tata tertib KONPIWIL
20.30 – 21.30 Pleno II
Pembahasan Tata Tertib MUSYWIL XX
21.30 – 22.00 Pleno III
Pemilihan Presidium Sidang MUSYWIL XX
22.00 – 22.30 Pleno IV
Laporan Formatur Sementara
22.30 – 23.00 Pleno V
Penetapan Data Formatur
Penetapan Hasil dan Penutupan KONPIWIL
Jumat, 09 September 2022

08.00 – 09.00 Pleno I


Laporan Pertanggung Jawaban PW IPM
Jawa Barat
09.00 – 10.00 Pleno II
Progress Report PD IPM se-Jabar
10.00 – 11.30 Pleno III
Tanggapan PW IPM Jawa Barat atas
Pandangan Umum PD IPM sekaligus
pengesahan LPJ PW IPM
11.30 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 15.00 Seminar

15.00 – 15.30 ISHO


15.30 – 16.00 Pleno IV
Penetapan Anggota Komisi
16.00 – 17.30 Sidang Komisi A,B,C

17.30 – 19.30 ISHOMA

19.30 – 21.00 Pleno V


Penetapan Hasil Komisi
21.00 – 22.00 Pleno VI
Proses Pemilihan Formatur dan Pnetapan
Hasil Formatur
22.00 – 23.00 Panggung Gembira dan IPM Jabar Award

Sabtu, 10 Septeber 2022

08.00 – 11.00 Pleno VII


Sidang Formatur
11.00 – 11.30 Pleno VIII
Keputusan Induk Hasil Muyswil XX IPM
Jawa Barat
11.30 – 12.00 Penutupan
BEDAH TEMA
MUSYAWARAH WILAYAH XX
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

“Optimalisasi Digitalisasi Gerakan: Wujudkan IPM sebagai Arus Utama Pelajar


Jawa Barat “
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebentar lagi akan menuju satu abadnya. Perjalanan
panjang dari masa ke masa pada perubahan zaman hingga dinamika politik membuat
IPM semakin kokoh dalam memperkuat organisasinya. Dinamika ideologi yang
bermacam-macam hadir turut serta mewarnai perjalanan IPM yang mampu merebut
narasi tersebut melalui gerakan-gerakan yang tercipta melalui pikiran berkemajuan
kader IPM dan torehan tinta emas yang memberikan warna pencerahan dengan Al-
Ruju' Ila Al-Qur'an Wa Al-Sunnah yang dimana Al-Quran sebagai hudan lil-muttaqin,
petunjuk bagi orang yang bertaqwa, juga di sisi lain sebagai hudan lin-naas, petunjuk
bagi manusia.
Musywil XX IPM Jawa Barat mengangkat tema “Optimalisasi Digitalisasi Gerakan,
Wujudkan IPM sebagai arus utama pelajar Jawa barat.” merupakan bentuk respon
terhadap dinamika global dan juga keadaan bumi hari ini dari waktu ke waktu sehingga
IPM sebagai organisasi pelajar sudah seharusnya membantu memberi solusi untuk
tercapainya rahmatan lil alamin.

Digitalisasi Gerakan
Tujuan IPM menjadi gerakan ilmu dirancang melalui sejumlah program dan kebijakan
yang memungkinkan tujuan tersebut dapat dicapai. Dengan upaya optimalisasi
digitalisasi organisasi sebagai perubahan menagemen organisasi, perumasan khittoh
moderasi Islam Pelajar dan Nalar kritis baru. Upaya tersebut diejawantahkan dalam
beberapa program yaitu program digitalisasi gerakan yang nantinya menunjang
program kemandirian, griya komunitas, program kesetaraan gender dan program
penciptaan lingkungan yang inklusif.
IPM harus mampu memberikan solusi atau jatuh dalam keterpurukan pasca pandemic
covid-19. Ketika batas krisis ini mulai mengguncang maka IPM yang memakai
pendekatan Appreciative Inquiry (AI) harus menjadikan ini sebagai peluang untuk
menggapai cita-cita (dream). Peluang ini disebut oleh IPM sebagai bahan evaluasi dan
mencoba inovasi baru dalam konteks globalisasi yaitu mengembangkan system
manajerial organisasi yang biasanya tatap muka secara langsung, sekarang berganti
dengan cara masuk ke dalam ruang virtual mulai dari diskusi, seminar, hingga
perkaderan.

Arus Utama Pelajar Jawa Barat


Sebuah Arus sangat mudah dimanipulasi dengan kekuatan media massa yang
memiliki kepercayaan - patokan informasi mayoritas publik. Ditambah dengan opini
dari para ahli di bidangnya, sangat mempengaruhi perspektif mereka yang tadinya
kontradiktif. Mengubah sebuah arus yang terpakem di tengah mayoritas ampuh
dengan mengeksploitasi sisi emosional ketimbang sisi rasional. Dengan repetisi di
segala media publik. Mayoritas selalu menginginkan arus yang dianggap modern,
terbaru, terkini.
ALUR LOGIKA MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Alur Logika materi Musyawarah Wilayah IPM Jawa Barat XX dibuat untuk memfasilitasi era
disrupsi dan abudance of era untuk IPM Jawa Barat 2022/2024. Alur logika materi Musywil XX
hanya untuk kebutuhan formalitas Musywil belaka melainkan juga berkaitan dengan
keseluruhan rancangan besar arah kebijakan IPM Jawa Barat selama 2022-2024. Segala
yang di susun pada bagan alur logika materi merupakan dasar dari pembahasan materi secara
keseluruhan. Cara membaca alur logika materi adalah sebagai berikut:

• Discovery
Berkaitan dengan proses penemuan inti kekuatan yang menggerakkan organisasi.
Pertanyaannya diawali dengan apa yang selama ini berfungsi dan bermakna bagi setiap
aktivis IPM? Dalam kondisi yang bagaimana semua aktivis IPM memaknai keberadaannya
bersama IPM?
• Dream
Berkaitan dengan apa yang diimpikan oleh organisasi. Dream adalah visi dan atau misi yang
ditentukan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.
• Design
Berkaitan dengan apa yang harus dilakukan, disediakan, atau dikondisikan agar Dream
muncul?
• Destiny
Berkaitan dengan strategi atau bentuk aksi semacam apa yang harus dilakukan agar design
dapat berjalan?
• Delivery
Berkaitan dengan strategi apa yang dibutuhkan agar destiny mampu berjalan maksimal.
Delivery juga berkaitan dengan upaya mendampingi proses penerapan rancangan strategi,
hingga mengevaluasinya.
BAGIAN I : PENDAHULUAN

Pelajar merupakan salah satu status sosial di masyarakat yang keberadaannya


sangat vital karena pelajar merupakan kader penerus yang konkrit, dan sangat perlu di
beri pembinaan.Hal ini menyebabkan kondisi pelajar dari aspek prestasi ataupun
permasalahan merupakan isu yang signifikan untuk di bahas.Untuk itu perlu dilakukan
berbagai kajian yang konsen terhadap permasalahan pelajar mengingat masyarakat
yang menyandang status ini memiliki posisi strategis dalam kehidupan masyarakat.
Dapat diidentifikasikan bahwa permasalahan pelajar di Jawa Barat tidak kalah
kompleks dengan permasalahan pelajar dalam skala nasional. Dalam rangka
meneropong pijakan awal gerak langkah Ikatan Pelajar Muhammadiyah, melalui
perenungan dan hasil permusyawatan tertinggi tingkat jawa barat tentunya menghasilkan
beberapa persoalan yang bersandar kepada pergulatan narasi besar melalui dialektika ,
retorika kader IPM Se – Jawa Barat yang mengilhami, diantaranya :
Pertama, amanat Musyawarah Wilayah XIXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Barat di Tasikmalaya melalui wacana Gerakan Literasi yang bersandar kepada Tahapan
Kebijakan Program Jangka Panjang Muktamar XX (20162018) di Sidoarjo yang
diarahkan kepada “IPM sebagai gerakan ilmu sebagai manifestasi Gerakan Pelajar
Berkemajuan yang unggul di kalangan pelajar
serta terciptanya tradisi dan habitus iqra’ di dunia pelajar sebagai faktor-faktor pendukung
bagi terwujudnya masyarakat utama yang berperadaban”. Serta berbagai rekomendasi
Pimpinan Daerah Se-Jawa Barat yang menyertainya memberikan sebuah refleksi atas
gerakan yang telah direalisasikan dalam 2 tahun terakhir yang selanjutnya dapat menjadi
titik persoalan dalam menentukan Arah Strategi Gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat di masa mendatang.
Kedua, Tanfidz Muktamar IPM XXI di Siduarjo dengan suguhan etnografi serta
memberikan seputar informasi dan isu strategis dalam skala internasional dan nasional
diantaranya; (1) Kelompok Muda Indonesia (2) Kesehatan dan Generasi Muda (3)
Kerusakan Lingkungan Hidup
(4) Revolusi 4.0 dan Big Data (5) Gerakan Sosial Baru dan Komunitas Kreatif (6)
Enterpreneurship dan Ekonomi Kreatif (7) Paradigma Islam Berkemajuan. Berdasarkan
7 isu strategis tersebut. Hakikatnya, pembahasan tersebut selanjutnya dapat menjadi
sebuah informasi dan membantu pimpinan dibawahnya dalam memetakan persoalan
yang didasarkan kepada kebutuhan pimpinan masing masing khususnya Pimpinan
Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat.
Ketiga, hasil Rapat Koordinasi Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
2021 yang secara mendasar difokuskan untuk mensosialisasikan program kerja kepada
Pimpinan Daerah dibawahnya disertai dengan beberapa progress report PD IPM Se-
Jawa Barat menjadi sebuah bekal sinergitas PW IPM dan PD IPM Se – Jawa Barat dalam
menentukan gerak langkah organisasi dalam 1 periode. Demikian pula program kerja
yang telah disosialisasikan tersebut dapat menjadi sebuah tolak ukur dalam
mengevaluasi kebijakan dan gerak langkah organisasi PW IPM Jawa Barat.
Keempat, persoalan eksternal berkenaan dengan Isu Strategis Pelajar di
Provinsi Jawa Barat yang menjadi persoalan prioritas diantaranya ; (1)
Fenomena Pemanfaatan Teknologi & Pengguna Internet Jawa Barat (2) Bonus
Demografi Jawa Barat (3) Karakteristik Generasi Milenial (4) Pendidikan di Jawa Barat :
Pra Sarana Pendidikan dan Fenomena Angka Putus Sekolah (5) Jawa Barat Pecandu
Narkoba Terbesar Se-Indonesia tahun 2014 (6) Angka Minat Baca di Jawa Barat (7)
Potensi Komunitas Kreatif Jawa Barat
BAGIAN II
STRATEGI PLANNING INOVASI GERAKAN PELAJAR MELALUI
APPRECIATIVE INQUIRY

ARAH STRATEGI GERAKAN PASCA KONPIWIL IPM JABAR 2022 |


MEMAJUKAN NARASI IKATAN MELALUI DIGITALISAS LITERASI

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet


terbesar di dunia. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama dengan Pusat Kajian Komunikasi
(Puskakom) Universitas Indonesia, total jumlah pengguna Internet di Indonesia per
awal 2015 adalah 88.1 juta orang. Akan tetapi, sesuai dengan riset yang dilansir
oleh wearesocial. Sg pada tahun 2017 tercatat ada sebanyak 132 juta pengguna
internet di Indonesia dan angka ini tumbuh sebanyak 51 persen dalam kurun waktu
satu tahun. Perkembangan dunia digital dapat menimbulkan dua sisi yang
berlawanan dalam kaitannya dengan pengembangan literasi digital.
Berkembangnya peralatan digital dan akses akan informasi dalam bentuk digital
mempunyai tantangan sekaligus peluang. Salah satu kehawatiran yang muncul
adalah jumlah generasi muda yang mengakses internet sangat besar, yaitu kurang
lebih 70 juta orang. Mereka menghabiskan waktu mereka untuk berinternet, baik
melalui telepon genggam, komputer personal, atau laptop, mendekati 5 jam per
harinya.
Tingginya penetrasi internet bagi generasi muda tentu meresahkan banyak
pihak dan fakta menunjukkan bahwa data akses anak Indonesia terhadap konten
berbau pornografi per hari rata-rata mencapai 25 ribu orang (Republika, 2017).
Belum lagi perilaku berinternet yang tidak sehat, ditunjukkan dengan menyebarnya
berita atau informasi hoaks, ujaran kebencian, dan intoleransi di media sosial. Hal-
hal tersebut tentu menjadi tantangan besar bagi orang tua, yang mempunyai
tanggung jawab dan peran penting dalam mempersiapkan generasi abad ke-21,
generasi yang memiliki kompetensi digital.
Hasil riset yang dilansir oleh Mitchell Kapoor menunjukkan bahwa generasi
muda yang memiliki keahlian untuk mengakses media digital, saat ini belum
mengimbangi kemampuannya menggunakan media digital untuk kepentingan
memperoleh informasi pengembangan diri. Hal ini juga tidak didukung dengan
bertambahnya materi/informasi yang disajikan di media digital yang sangat
beragam jenis, relevansi, dan validasinya (Hagel, 2012). Di Indonesia saat ini,
perkembangan jumlah media tercatat meningkat pesat, yakni mencapai sekitar
43.400, sedangkan yang terdaftar di Dewan Pers hanya sekitar 243 media.

TAHAPAN KEBIJAKAN PROGRAM IPM JAWA BARAT


Dalam setiap perjalanan periodesasinya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
sudah dapat dimafhum merupakan lingkar organisasi yang selalu berpijak di atas visi dan
gagasan besar dalam mewujudkan maksud dan tujuan muhammdiyah di tingkat pelajar.
Berdasarkan hal demikian, berikut adalah tahapan kebijakan program IPM Jawa Barat
melalui program 2 tahunan dalam rentang 10 Tahun periodesasinya sebagai berikut :
1. Musywil XVI IPM Jawa Barat (2013 – 2015) diarahkan kepada menumbuhkembangkan
kesadaran kritis dan kreativitas pelajar melalui strategi penguatan sistem kaderisasi,
organiasi , administrasi, serta perluasan kemitraan dan jaringan.
2. Musywil XIX IPM Jawa Barat (2015 – 2017) melalui tema besar Organisasi Pelajar Ideal
sebagai Solusi Pelajar Berkemajuan” Diarahkan kepada proses internalisasi organisasi
melelalui gagasan besar Organisasi Pelajr Ideal dengan 4 strategi penguatan (a) Tata
kelola administrasi rganisasi yang tertata rapi (b) Perkaderan yang berkesniambungan (c)
Pelajar Santun (d) Membangun Kemitraan dan Jaringan.
3. Musywil XIXI IPM Jawa Barat (2017 – 2019) : dengan tema besar “Gerakan Literasi
sebagai Wujud Kreativitas Pelajar Jawa Barat yang Berkemajuan” diarahkan kepada
pengembangan habitus iqro sebagai determinasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam
mewujudkan pelajar yang berilmu dengan melahirkan rumah baca, pojok literasi, sebagai
alternative gerakan pencerdasan peradaban pelajar Jawa Barat.
4. Musywil XIX IPM Jawa Barat (2020 - 2022) melalui tema besar “Mencerahkan Narasi
Pelajar Inovatif, Menggariskan Peradaban Jawa Barat yang Berkemajuan” diarahkan
kepada transformasi karakter dan komunitas literasi menjadi komunitas kreatif melalui
gerakan digitalisasi , inovasi pelajar dan kemandirian (saudagar pelajar)
5. Musywil XX IPM Jawa Barat (2022 – 2024)
diarahkan kepada percepatan dan integrasi seluruh elemen sistem organisasi dan jaringan
IPM digital, profesional dan modern serta peran strategis IPM dalam kolaborasi sebagai
wujud diaspora kebermanfaatan individu dan institusi IPM dalam kehidupan umat dan
kebangsaan.
6. Musywil XXI IPM Jawa Barat (2024 – 2026) melalui artefak integrasi seluruh elemen
sistem organisasi digital, jaringan dan kolaborasi diarhkan kepada perluasan Eksternalisai
gerakan dan diharapkan mampu mewujudkan wadah alternative sebagai respon kebutuhan
& kebepihakannya kepada masyarakat melalui pembentukan amal usaha pelajar
muhammadiyah / Non Government Organization (NGO) dan lembaga lainnya secara
multidimensional dalam ranah, pendidikan, sosial , ekonomi dan keagamaan dalam rangka
pijakan dakwah pencerdasan, pemberdayaan dan pembebasan sehinga terwujud
peradaban utama yakni masyarakat islam yang sebenar – benarny
GARIS BESAR KEBIJAKAN PROGRAM
MUSYWIL IPM JAWA BARAT 2022-2024

Sasaran Kebijakan IPM


Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran persoal
dan sasaran institusional. Berikut ini penjelasannya.
1. Sasaran Personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran
kritis-progresif dalam berfikir dan bertindak sesuai dengan maksud
dan tujuan IPM.

2. Sasaran Institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur


kelembagaan yang kuat dan fungsional melalui pengembangan
ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam
mendukung gerakan Ikatan menuju gerakan ilmu yang berparadigma
pelajar berkemajuan.

Hirarki Kebijakan
1. PP IPM

a. Penentu kebijakan organisasi secara nasional

b. Melakukan koordinasi dengan PW IPM Se-Indonesia

c. Melakukan kerja-kerja dalam lingkup menggagas nilai-nilai baru


dan penguatan kapasitas kader IPM secara nasional

2. PW IPM

a. Menerjemahkan kebijakan-kebijakan Muktamar atau kebijakan yang


telah diputuskan oleh PP IPM di tingkat wilayahnya

b. Mensosialisasikan keputusan-keputusan PP IPM atau keputusan


bersama di tingkat nasional

c. Mengatur kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup


kewilayahannya

d. Melakukan koordinasi dengan PP IPM dan konsolidasi dengan PD


IPM-nya

e. Melakukan kerja-kerja konkrit di tingkat wilayah sebagai upaya


pengembangan jaringan dan penguatan kapasitas organisasi maupun
para kadernya

3. PD IPM

a. Motor penggerak IPM secara daerah

b. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan


keputusan musywarah di atasnya
c. Selalu berkoordinasi dengan PW IPM dan konsolidasi dengan PC IPM
atau PR IPM di tingkat daerahnya

4. PC IPM

a. Melakukan aksi-aksi riil yang telah menjadi keputusan Muktamar dan


keputusan musywarah di atasnya

b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung tertuju dan


bermanfaat pada sekolah dan kalangan pelajar

c. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM dan konsolidasi dengan PR IPM


di tingkat daerahnya

5. PR IPM

a. Melaksanakan kebijakan-kebijakan kongkrit yang telah menjadi


keputusan Muktamar dan keputusan musywarah di atasnya

b. Selalu berkoordinasi dengan PD IPM atau PC IPM-nya

INDEKS PROGRESIVITAS GERAKAN IPM


No. Ranah Indikator

1. Visi tentang IPM yang ideal


2. Mampu membangun kesadaran kolektif
3. Memproduksi wacana-wacana gerakan
1. Kepemimpinan 4. Mampu menggerakkan aktor dan struktur
5. Mampu mengartikulasikan kepentingan basis
gerakan
6. Mampu membangun jaringan eksternal

1. Pelaksanaan Taruna Melati atau kegiatan kaderisasi


pendukung lainnya yang sesuai SPI
2. Ada kegiatan follow up kaderisasi
2. Kaderisasi
3. Pendampingan yang berkelanjutan
4. Munculnya komunitas-komunitas hasil perkaderan
sebagai basis gerakan

1. Adanya program-program di setiap bidang sebagai


penerjemahan gerakan
2. Adanya follow up dari program
3. Program Kerja
3. Adanya komunitas-komunitas pascapelaksaan
program
4. Ada kegiatan rutin di masing-masing bidang
1. Setiap bidang melahirkan produk dalam bentuk
artefak-artefak, seperti: buku, majalah, buletin,
4. Produk website, kaos, striker, dll.
2. Distribusi artefak baik di internal IPM maupun ke
eksternal.

Indeks Progresivitas Gerakan (IGP) IPM merupakan satu


metode yang digunakan oleh IPM untuk mengukur keberhasilan
sebuah organisasi dalam satu periode tertentu. Di sini, IPM telah
merumuskan empat ranah yang menjadi tolok ukur keberhasilan
gerakan IPM dalam setiap satu periodenya di berbagai jenjang
struktur, baik dari Ranting hingga Pusat. Keempat ranah itu adalah
ranah kepemimpinan, ranah kaderisasi, ranah program kerja, dan
ranah produk Masing-masing ranah memiliki indikator yang menjadi
tolok ukur keberhasilan dari masing-masing ranah tersebut. Berikut ini
penjelasannya:
MENEROPONG VISI IDEAL & DIMENSI REALITAS
IPM JAWA BARAT

PENDAHULUAN

IPM memiliki peran strategis untuk menjadikan pelajar Indonesia


memiliki kualitas yang utuh sekaligus menjadi generasi bangsa
yang berkualitas unggul. Tujuan IPM ialah "Terbentuknya
pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil
dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai
ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.”

Melalui proses yang panjang ini IPM tampil dalam seluruh


aspek pembangunan manusia untuk memulai harapan baru
para pelajar berkemajuan. Dengan meletakkan agenda aksi
yang akan terus dimasifkan, maka dalam hal ini pula IPM
mampu membangun peradaban ilmu dan mampu mempetakan
bagaimana jalannya roda organisasi. Dalam mendefinisikan
ilmu, Al-Attas memegang teguh unsur penting yang menjadi
dimensi dari ilmu pengetahuan yaitu jiwa, makna, serta sifat-sifat
dan kegunaan ilmu pengetahuan. Dalam unsur tersebut jiwa
merupakan dimensi penting sehingga definisi ilmu pengetahuan
harus memposisikan jiwa manusia sebagai entitas spiritual yang
aktif untuk mempersiapkan diri dalam menerima makna yang
merupakan bentuk intelijibel. Sebagai agama yang datang dari
Tuhan, Islam tidak hanya memperhatikan dimensi fisik tetapi
juga jiwa. Bahkan porsi perhatian terhadap jiwa jauh lebih besar
dibanding fisik. Ini karena lewat dimensi jiwa dapat dibedakan
antara orang yang baik dan tidak baik. Kemudian menurut Al-
Attas, ilmu bisa dijadikan alat yang sangat halus dan tajam bagi
menyebarluaskan cara dan pandangan hidup suatu
kebudayaan. Ini karena ilmu bukan bebas-nilai (value-free),
tetapi sarat nilai (value laden).
SELAYANG PANDANG GERAKAN DIGITALISASI

IPM JAWA BARAT 2022 – 2024

“Menggemakan Digitalisasi”

A. LATAR BELAKANG
Dalam buku “The Fourth Industrial Revolution” yang ditulis oleh
Prof. Klaus Schwab Menjelaskan bahwa revolusi industri 4.0 telah
mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.Revolusi
industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah
Revolusi industri yang dimulai dari abad ke-18. Revolusi industri
keempat ini mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses
aktivitas.

Dalam proses revolusi industri 4.0 telah mendorong percepatan


inovasi teknologi, dan di dalam revolusi industry sudah banyak
kemudahan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, contoh kita
melakukan sesuatu transaksi tidak perlu berjalan jauh, hanya
dengan menekan tombol pada layar gawai kita, kita dapat membeli
sesuatu tanpa harus berjalan jauh ke toko.

Semua kemudahan yang kita lakukan hampir semua yang


dilakukan menggunakan gawai dan internet. Dari data yang dirilis
situs wearesocial.com, total penduduk Indonesia ada 268.2 juta
jiwa, sedangkan pengguna gawai mencapai 355.5 juta. Ini
membutikan bahwa satu orang di Indonesia memiliki 2 gawai,
karena peredaran gawai lebih banyak dari penduduk Indonesia.

Untuk pengguna internet mencapai 150 juta pengguna internet aktif,


ini berarti 56% dari total jumlah penduduk Indonesia sudah
menggunakan internet. Perkembangan di Revolusi industry 4.0
sudah sangat terasa di Indonesia.

perlunya ketersediaan teknologi yang mendukung. Ketersediaan


teknologi yang mendukung, sebagai sarana menerapkan digitalisasi
gerakan IPM. Tanpa adanya teknologi untuk mendukung
digitalisasi, gerakan IPM hanya akan menjadi sebuah angan-angan.
Digitalisasi yang berakar pada kata digital dan digolongkan sebagai
teknologi, maka ketersediaan teknologi sebagai media wajib ada
untuk menjadi pendukung akan digitalisasi gerakan IPM.

Kedua, adalah Sumber Daya Manusia (SDM) harus unggul dalam


penguasaan IPTEK. Penguasaan IPTEK adalah salah satu faktor
yang penting untuk menerapkan digitalisasi. Karena jika minimnya
sumber daya manusia dalam penguasaan IPTEK akan
menghambat implementasi gerakan IPM berbasis
digital.Penguasaan IPTEK penting di setiap pimpinan terkhususnya
kader yang berada di akar rumput. Digolongkan khusus, karena
kader yang berada di akar rumput diibaratkan sebagai gerbang
embrio dan memiliki peluang pada masa mendatang untuk menjadi
penggerak IPM. Karena pengkaderan bagi IPM sendiri adalah
sesuatu yang mutlak, dan memiliki sifat horizontal dengan
eksistensi IPM itu sendiri.

B. LANDASAN
Dalam tahap pelaksanaannya, terdapat beberapa landasan teologis,
landasan filosofis, landasan hukum yang turut menyertai & melindungi
setiap nafas gerakan jihad literasi PW IPM Jawa Barat diantaranya :

a) Landasan Teologis
• Al Qur’an :
Firman Allah SWT Q.S Al Alaq 1 - 5
َ ‫ الَّذِي‬, ‫ ا ْق َرأْ َو َرب ُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم‬, ‫ق‬
, ‫علَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬ ٍ َ‫عل‬ ِ ْ َ‫ َخلَق‬, ‫ا ْق َرأْ بِاس ِْم َربِكَ الَّذِي َخلَق‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانَ ِم ْن‬
‫سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ ِ ْ ‫علَّ َم‬
َ ‫اْل ْن‬ َ
Artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah , Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
b) Landasan FilosofIs
Nuun wal Qalami wamaa Yasthuruun.
Landasan filosofis gerakan jihad literasi ini hadir terinspirasi oleh
semboyan Ikatan Pelajar Muhamamdiyah dengan semangat Nuun Wal
Qolami Wama Yashturuun. Dan deskripsi mengenai semboyan tersebut
menurut Azakki khairuddin dalam karyanya : Nuun Tafsir Gerakan Al-
Qalam Tafsir wal qalami, akan diawali dengan merujuk pendapa dari kitab
Ibnu Katsir, dalam Ibnu Katsir, kata Wal qalami (demi kalam) secara lahiriah
berarti demi pena , yaitu Allah bersumpah dengan pena yang digunakan
untuk menulis. Seperti firman Allah dalam surat Al Alaq ayat 4, “dia yang
mengajarkan dengan pena.”1
Berbeda dengan tafsir Al Azhar karya Prof Hamka, menyatakan. “Tetapi
karena semuanya itu adalah semata mata penafsiran menurut kadar
jankauan akal orang yang menagsirkan, mengapa kita tidak akan berani
memikirkannya lebih jauh dan mencocokkannya dengan kenyataan yang
ada dihadapan mata kita sehari hari?

1
Azakki Khoiruddin, Nuun – Tafsir Gerakan Al-Qalam (Gresik : 2013) MUHI Press Lembaga Penerbitan SMA
Muhammadiyah 1 Gresik. Hlm. 15
Jika adakah salah kalau kita tumpangi orang yang menafsirkan nuun itu
dengan tinta yang kita pakai buat menulis? Dan sumpah dengan apa yang
mereka tuliskan, ialahh hasil dan buah pena ahli ahli pengetauan yang
menyebarkan Ilmu dengan tulisan? Alangkah pentingnya ketiga macam
barang itu bagi kemanusiaan selama dunia terkembang! Yaitu, tinta, pena
dan hasil apa yan dituliskan oleh para penulis?” Cobalah perhatikan ayat ini
dengan ayat yang mula mula turun kepada Rasulullah saw. Di dalam Gua
Hira di atas bukit Nur (Cahaya). Perhatikanlah kelima ayat yang mula turun
itu yaitu awal permulaan dari surah al’Alaq.2
Al Alaq 1-5

َ ‫ الَّذِي‬, ‫ ا ْق َرأْ َو َرب ُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم‬, ‫ق‬


, ‫علَّ َم ِب ْالقَلَ ِم‬ ٍ َ‫عل‬ ِ ْ َ‫ َخلَق‬, ‫ا ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِبكَ الَّذِي َخلَق‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانَ ِم ْن‬
‫سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ ِ ْ ‫علَّ َم‬
َ ‫اْل ْن‬ َ
Artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah , Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”
Tafsir Al Azhar Prof. Hamka Al Qalam Ayat 1
Diantara qalam dalam surah al Alaq sebagai ayat yang mula mula
turun dan”Qalam” di surah ini, dan keduanya sama-sama turun di Mekah,
memang ada pertalian yang patut menjadi perhatian, kita. Keduanya
menarik perhatian manusia tentang pentingnya qalam atau pena dalam
hidup manusia diatas permukaan bumi ini. dengan qalam-lah ilmu
pengetahuan dicatat. Bahan kitab kitab suci yang diturunkan Allah Ta’ala
jeoada bavu bavu-nya. Taurat, Injil, Zabur dan Al Qur’an dan berpuluh
puluh zabur diturunkan kepada nabi-nabi seperti terctat dalam kumpulan
Perjanjian Lama, barulah menjadi dokumentasi agama setelah semuanya
itu dicatat. Kitab suci al Qur’an sebduru yang mulanya hanya sebagai
hafalan dan tercatat terserak-serak dalam berbagai catatan haruslah
berarti untuk menjadi pegangan kaum muslimin di permukaan bumi ini
sudah empat belas abad sampai sekarang setelah dia dijadikan satu
mushaf. Nykanya atas prakarsa dari khalifah Nabi yan pertama, Sayyidina
Abu Bakar Shiddiq setelah itu disalin kedalam beberapa naskah atas
perintah Khalifah ketiga, Amirul Mu’minin Sayyidina Utsman bin Affan.
Dengan tersebarnya Al Qur’an di permukaan dunia Islam, timbullah
ilmu ilmu agama yang lain : Tafir Al Qur’an, Ilmu Hadits, dengan

2
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al Azhar: Jilid 9 “Diperkaya dengan pendekatan Sejarah, Sosiologi, Tasawuf,Ilmu
Kalam, Sastra, dan Psikologi (Depok : 2015) hlm. 263
Musthalah dan sanadnya, ilmu Fiqh dan ilmu Ushul fiqh, ilmu aqaid
(Ushuluddin), ilmu tasawuf, Ilmu qiraat, Ilmu sirah, Ilmu tarikh, Ilmu Alat
bahasa : Nahwu, saraf, bayaan, dan badi, ma’ani. Ilmu berpuluh puluh
lain. Semuanya itu dikembangkan dengan nuun, walqalami wa ma
yasthuruun. Dengan tinta, pena dan apa yang mereka tuliskan di atas
kertas berbagai ragam, sejak empat belas abad.3
Melihat lebih dalam apa yang dimaksukan oleh Azakki Khoiruddin
dan Prof Hamka bahwa merupakan hal yang sangat jelas, bahwa Para
pendahulu IPM memiliki fikiran yang jernih dengan menisbatkan kata
membaca dan menulis yang tercantum dalam Semboyan IPM sehingga
sebuah nafas pergerakan Ikatan pelajar Muhammadiyah yang mendalam.
Maka disadari atau tidak, makna yang tercantum dalam semboyan IPM
memiliki arti “Membaca & Berkarya” dalam rangka merubah peradaban
dengan sistematika Pembebasan, Pencerdasan & Pemberdayaan.
Hal ini menjadi renungan kita bersama, ”Bagaimana dalam setiap
sambutan / panggung IPM kita meneriakan semboyan nuun wal qolami
wamaa yashturuun, tetapi kita tidak pernah sedikitpun untuk membaca &
menulis (berkarya)?
Tentunya landasan filosofis dalam semboyan IPM ini menjadi titik
utama hadirnya gerakan literasi sebagai jawaban bagi tantangan pelajar
di era globalisasi ini untuk menciptakan peradaban yang membumikan
spirit keilmuan untuk menciptakan masyarakat muslim yang berkemajuan
yang dimulai sejak dini, gerbang pertama kehidupan yakni pelajar.

c) Landasan Hukum
1. Undang Undang Dasar 1945, Pasal 28 C ayat 1 dan 2
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan.
3. Agenda Aksi Muktamar IPM ke XXII tentang Gerakan Jihad Literasi
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Periode 2021-2023.

C. TUJUAN
Adapun beberapa tujuan khusus dalam gerakan Digitalisasi
Muhammadiyah Se-Jawa barat antara Lain :

3
a) Tujuan Umum4
1. Mengenalkan dan mengembnagkan digitalisasi dalam ikatan.
2. Mewujudkan manajemen organisasi modern dan profesional
3. Membentuk pelajar yang berwasan luas dan berkemajuan.
b) Tujuan Khusus
1. Menumbuhkembangkan kesadaran Kritis pelajar muhammadiyah
se-Jawa Barat dengan Spirit Keilmuan sebagai wujud pelajar yang
berbudi luhur dan modern yang berkemajuan.
2. Membumikan spirit keilmuan dalam ranah digitalisasi kepada setiap
level pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk melaksanakan
agenda aksi digitalisasi sebagaimana diamanatkan dalam Tanfidz
Muktamar ke XXII.

D. BENTUK AKSI
Bentuk aksi Digitalisasi dan mengembangkan kualitas IPM Jawa Barat
pada hakikatnya memiliki perbedaan mendasar dan kearifan local yang
beragam. dan berikut adalah bentuk aksi yang dicanangkan oleh PP IPM
Periode 2021-2023 pada Muktamar ke XXII :
a) Student Earth Generation.
b) Gerakan 101 Sociopreneurship
c) Pemberdayaan teman sebaya.

E. SASARAN
Sasaran dalam pelaksanaan digitalisasi Ikatan pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat adalah Pelajar, Remaja dan Pimpinan IPM di berbagai tingkatan.
F. PENGERTIAN DIGITALISASI
Pembahasan digitalisasi merupakan sesuatu yang tak mungkin lepas dari
pembahasan dunia industri dan informasi di abad ke-21 ini. Berbagai
bentuk digitalisasi terus digenjot, dalam rangka memudahkan semua
proses yang berjalan. Digitalisasi adalah sebuah proses yang krusial, dan
wajib dilakukan setiap jenis sektor jika ingin terus berkembang.
Secara sederhana digitalisasi adalah proses perubahan yang terjadi pada
teknologi bersifat analog ke teknologi bersifat digital. Proses yang terjadi

4
Khairul Arifin, Tanfidz Muktamar XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Yogyakarta : 2016) Pimpinan Pusat Ikatan
Pelajar Muhammadiyah hlm. 17
kemudian banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, hingga saat
ini industri sudah semakin modern dan mengandalkan teknologi tersebut
untuk terus menopang operasionalnya.
Menurut Westermen dan Bonnet (2011), transformasi digital adalah proses
perubahan organisasi yang melibatkan manusia, strategi, strutuktur melalui
penggunaan teknologi digital dan model bisnis yang menyesuaikan guna
meningkatkan kinerja organsasi. Kemudian mereka juga mendefinisikan
transformasi digital sebagai perubahan yang akan melakukan banyak
sekali inovasi yang mengubah perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien
dalam menjalankan bisnis.
Menurut Eric Jeffery, transformasi digital adalah kata kunci untuk
membangkitkan emosi dan menarik tindakan. Transformasi digital muncul
untuk membantu organisasi tumbuh dalam kematangan teknologi sambil
berfokus pada kebutuhan bisnis. Eric juga berpendapat bahwa bergerak
menuju jalur transformasi digital tanpa memahami tujuannya dapat
menyebabkan pengeluaran keuangan yang tidak perlu. Transformasi
digital dapat memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Digitalisasi sendiri dilakukan dalam rangka peningkatan efisiensi dan
efektivitas kinerja setiap bagian dari industri, sehingga waktu dan seluruh
sumber daya yang dimiliki dapat diolah seoptimal mungkin untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Proses peralihan ini juga ditujukan untuk memudahkan semua urusan yang
diperlukan oleh user atau pengguna layanan dan produk. Dengan berbagai
kemudahan yang tersedia berkat proses tersebut, diharapkan loyalitas user
meningkat dan transaksi yang terjadi semakin besar nilainya.Gambaran
mendasar yang dapat diberikan adalah peralihan penggunaan berkas
berbentuk fisik, ke dalam berkas berbentuk file digital, pada setiap bagian
industri yang beroperasi.
Transformasi digital merujuk pada pengadopsian teknologi digital yang
lebih luas lagi dan ada perubahan budaya didalamnya. Transformasi digital
bisa dikatakan lebih fokus pada manusia dibandingkan teknologi digitalnya.
Proses transformasi digital mengubah konsep secara organisasi, menjadi
lebih berpusat pada pelanggan, didukung dengan kepemimpinan, didorong
adanya tantangan pada budaya perusahaan, serta pemanfaatan teknologi
yang memberdayakan kader.
, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran
sepanjang hayat.

G. KOMPONEN DIGITALISASI
Sebagai poros gerakan pelajar Muhammadiyah, IPM menjadi sebuah
organisasi yang meberikan dampak bagi para pelajar khususnya pelajar
Muhammadiyah dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya
penguasaan digitalisasi dalam aspek gerakan pelajar tersebut.
Pelajar merupakan lapisan masyarakat yang memiliki kompetensi
akademis yang baik di bidang tertentu dan memiliki kepekaan terhadap
sebuah permasalahan di masyarakat. Pelajar Indonesia saat ini
kebanyakan berasal dari generai Z. Ditambah bonus demografi Indonesia
yang mayoritas generasi generasi Z. Generasi tersebut merupakan
generasi produktif dan dapat menyesuaikan zaman terutama era digital
saat ini. IPM yang merupakan gerakan pelajar yang bergerak pada gerakan
pencerahan yang memiliki cita-cita dan tujuannya selaras dengan orgnisasi
Muhammadyah yang merupakan afiliasinya ini sudah sepatutnya untuk
melakukan gerakan pencerahan digital dalam arus media informasi.

Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui


media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar
pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
(Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).
Gerakan Pelajar Berkemajuan di Era Digital
Gerakan Pelajar Berkemajuan (GPB) adalah paradigma gerakan ilmu yang
muncul dari Tanfidz Muktamar XVIII IPM di Palembang 2012. “Paradigma
didefinisikan sebagai seperangkat konsep yang berhubungan satu sama
lain secara logis membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi
untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan atau
masalah yang dihadapi”.

Tahapan Pelaksanaan Digitalisasi Keilmuwan


- Program pengembangan potensi
Tahapan pengembangan potensi dilakukan untuk memberikan
peninjauan potensi yang dimiliki oleh setiap kader IPM pada setiap level
pimpinan. Oleh karena itu perlu adanya sebuah analisis penilian yang
tepat salah satunya dengan menggunakan Apreciative Inquiry untuk
melihat bakat atau potensi yang bisa dikembangkan.

- Lembaga atau komunitas pada setiap level pimpinan


Dalam setiap pimpinan structural di IPM mempunya tupoksinya
masing-masing yang bertugas untuk mewadahi, mengembangkan dan
memberikan saran dalam garis kebijakan di setiap level pimpinan.
Pimpinan structural secara realistis belum mampu untuk mencakup
keseluruhan tugas tersebut secara masif. Oleh karena itu Lembaga
bisa hadir menjadi tim teknis untuk menjangkau hal yang belum bisa di
berikan oleh pimpinan umum semisal setingkat wilayah kepada para
pimpinan daerahnya.
- Perumusan Program dan stakeholder terkait
Dalam menjalankan amanah dari visi misi yang sudah dibangun
pimpinan IPM harus juga diselarakan dengan program-program yang
tepat dan sistematis alur pelaksanaannya dan dikaitkn dengan
stakeholder terkait untuk menunjang program yang akan dijalankan.
Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam tercapainya pelajar
berkemajuan yang cerdas dalam berkonsep dan tepat dalam
pelaksanaannya.
- Pengembangan dan evaluasi
Tugas pengembangan dan evaluasi menjadi penting dalam tercapainya
pelajar dengan digitalisasi keilmuwan pada setiap bidangnya. Pimpinan
Umum sebagai pemberi kebijakan dan Lembaga sebagai eksekutornya
menjadi harapan para pelajar Muhammadiyah khususnya di Jawa
Barat sinkronisasi dan kefektifan program yang akan atau telah
berjalan.

H. DIGITALISASI PELAJAR / SMART IPM Latar Belakang


Seperti diketahui, pada 2017 pengguna internet Indonesia tercatat
sebanyak 143,26 juta jiwa. Di mana angka populasi penduduk saat itu
masih sebanyak 262 juta jiwa, sehingga penetrasi internet tercatat
54,68 persen. Sementara itu dilansir APJII dalam Annual Report 2017.
di pulau Jawa sendiri, provinsi Jawa Barat berkontribusi paling banyak
dalam penggunaan internet per provinsi, yakni 16,6 persen, diikuti Jawa
Tengah 14,3 persen, Jawa Timur 13,5 persen. Provinsi paling rendah
kontribusi pengguna internet adalah DI Yogyakarta, yakni 1,5 persen.1
Salah-satu hal penting bagi pelajar adalah hak akses informasi dan
ketersediaan informasi bermutu bagi pelajar. Kendati demikian akses
informasi pelajar masih sangat terbatas. Sarana dan prasarana yang
mendukung akses informasi bagi pelajar sangat terbatas, Selain
mendapatkan akses informasi yang mudah, pelajar juga memiliki hak
untuk disediakan informasi yang berkualitas. Pelajar Indonesia yang
berasal dari kelas menengah ke bawah pada umumnya hanya
diberikan informasi dengan kualitas terburuk; sinetron TV, channel
berita yang tidak edukatif, dan program-program TV yang tidak bermutu
(infotainment selebriti, kuis game yang mengandung rasisme dan
kekerasan). Revolusi industri keempat (atau biasa disebut sebagai
industri 4.0) adalah istilah yang menunjukkan fenomena perubahan
besar-besaran dalam industri pengolahan pada awal abad .
Industri 4.0 ditandai dengan penyatuan teknologi-teknologi yang
sebelumnya terpisah sehingga batas-batas antara ruang fisik, ruang
digital dan ruang biologi menjadi kabur. Teknologi-teknologi tersebut
antara lain mencakup artificial intelligence, machine learning, robotics,
nanotechnology, 3D printing dan genetics and biotechnology. Sistem
produksi yang cerdas, terkoneksi secara vertikal dan terintegrasi
secara horizontal.
Usaha untuk menemukan aspek apa saja yang ada di dalam Industri
4.0 tidak cukup dengan hanya melalui pemahaman definisinya. Perlu
pemahaman yang lebih komprehensif tentang Industri 4.0 melalui
model kerangka konsepnya. Beberapa penelitian telah dilakukan untu
menyusun model kerangka tersebut, Rantai rekayasa nilai menyangkut
proses penambahan nilai dari produk mulai dari proses desain,
perencanaan produksi, manufaktur hingga layanan kepada pengguna
produk. Integrasi aspek-aspek tersebut memerlukan delapan aksi. Aksi
tersebut adalah (1) standardisasi, (2) pemodelan sistem kompleks, (3)
penyediaan infrastruktur jaringan komunikasi, (4) penjaminan
keselamatan dan keamanan, (5) desain organisasi dan kerja, (6)
pelatihan sumber daya manusia, (7) kepastian kerangka hukum dan
(8) efisiensi sumber daya.
Gerakan IPM dalam proses pelaksanaan wilayah kerja – kerja
organisasi sepatutnya dapat memberikan respon terhadap tantangan
pelajar yang memiliki ketergantungan terhdadap teknologi. Pola
gerakan perlu bergeser kepada tata kelola digitalisasi, transparansi dan
aksesibilitas yang kemudian dapat menkostumisasi gerakan bagi setiap
level pimpinan .baik dalam kinerja internal dan eksternal.

1
APJII, Yearly Annual Report 2017 : Mengawali Integritas Era Digital
2019 Bulletin | Edisi-33 2019
A. PERAN PEMANGKU KEBIJAKAN
Selain hadirnya perancaan program penguatan digitalisasi, terdapat peran pemangku kebijakan
yang turut menjadi unsure pendukung dalam gerakan Digitalisai :

AUDIENSI :
PWM
1. Permohonan rekomendasi / Instruksi PDM
Se Jawa Barat agar mendukung Program JAWA
pengembangan Digitalisasi IPM. BARAT
PW IPM
JAWA
BARAT 1. Pembentukan Lembaga/komunitas
Digitalisai
2. Perumusan program & stake holder
3. Pengembangan Skill keterampilan
4. Monitoring & Evaluasi kepada Pimpinan
Daerah

AUDIENSI :
PD IPM 1. Permohonan rekomendasi / Instruksi PDM SE- JAWA
SE-JAWA Dikdasmen / AUM agar Masifnya digitalisasi BARAT
BARAT seperti : E- perpustakaan, Pemberian
apresiasi berupa beasiswa pada kader
potensial salah satunya dalam skill digital.

PR IPM
PC IPM A. Melaksanakan program wadah SE-JAWA BARAT
SE-JAWA Masifikasi Lembaga /
BARAT komunitas seperti Literasi,
Multimedia, Coding dll di PW
1. Membantu & mendukung
IPM Jawa Barat.
Program digitalisasi yang
B. Pembentukan tim Jihad
diadakan oleh PD IPM.
Digitalisasi.
a. Membantu & mendukung 2. Mendelegasikan Anggota
C. Perancangan Program dan
Program Literasi yang Pimpinan dalam setiap
stakeholder.
diadakan oleh PD IPM. Kegiatan dengan
D. Pembentukan Komunitas
b. Mendelegasikan Anggota digitalisasi dan student
Literasi, IT, dll
Pimpinan dalam setiap Earth Lingkungan PD IPM
E. Pengembangan skill
Kegiatan Jihad Literasi PD 3. Membentuk komunitas
keterampilan
IPM dengan basis digitalisasi
A) E- Pepustakaan keliling
c. Membentuk Pojok Baca di yang kuat.
B) Media Berita Pelajar
masjid masjid PCM. 4. Pengembangan rutinitas :
C) Gerakan ‘Melek Teknologi
d. Membentuk komunitas a. Bothcamp
digitalisasi Bersama stake
komunitas literasi. b. Loka karya/pameran
holder terkait.
e. Pengembangan rutinitas c. Event dengan basis
D) Pembentukan Website,
literasi : digitalisasi
database atau Buletin online
a) Teras Baca d. Majalah / Buletin
sebagai Informasi Literasi.
Kecamatan berbasis website di
b) Pepustakaan Sekolah
keliling
c) Reading Group
BAGIAN III
PANDUAN MUSYAWARAH
WILAYAH XX IPM JAWA BARAT
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No: 01/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
AGENDA ACARA MUSYWIL IPM JAWA BARAT 2022

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah
Jawa Barat perlu ditetapkan Agenda Acara Musyawarah IPM Jawa Barat 2022.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat

Memutuskan : Menetapkan : 1. Agenda acara


Musyawarah Wilayah IPM Jawa Barat tahun 2022
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di
kemudian hari, maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Barat akan melakukan peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ...... Shafar 1444
H
Bertepatan dengan tanggal : ....... September
........................................................ 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA. NBA.
NBA.
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 02/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH WILAYAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT TAHUN 2022

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat perlu ditetapkan Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Barat tahun 2022.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah IPM Jawa Barat dengan susunan :
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari, maka
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan peninjauan
ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di Bandung
Tanggal .... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal .... September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA. NBA. NBA.


TATA TERTIB
MUSYAWARAH WILAYAH XX
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

Pasal 1
Nama, tempat dan waktu
Kegiatan ini bernama Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat disingkat
dengan Musywil XX IPM Jabar, dilaksanakan pada tanggal 12-14 Shafar 1444 H bertepatan dengan
tanggal 8-10 September 2022 M bertempat di Kota Bandung

Pasal 2
Tema
“Optimalisasi Digitalisasi Gerakan: Wujudkan IPM sebagai Arus Utama Pelajar Jawa Barat”

Pasal 3
Landasan
1. Al-qur’an dan As-sunnah
2. Anggaran Dasar IPM pasal 32
3. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 35
4. Rapat kerja Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat periode 2020 - 2022
5. Hasil Rapat Pleno PW IPM Jawa Barat di Bandung pada bulan Juli

Pasal 4
Hak dan Wewenang
1. Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
2. Laporan perkembangan/progress report Pimpinan Daerah dan pandangan umum Pimpinan Daerah
terhadap kinerja Pimpinan Wilayah
3. Penyusunan program periode berikutnya
4. Pemilihan Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat periode berikutnya
5. Masalah-masalah IPM yang urgent
6. Rekomendasi
Pasal 5
Anggota
1. Peserta
a. Ketua Umum, Ketua Bidang, Sekretaris Umum, Sekretaris Bidang, Bendahara Umum
Pimpinan Wilayah.
b. Ketua Umum Pimpinan Daerah atau yang mewakilinya dan 6 orang utusan Pimpinan Daerah
c. Ketua Umum Pimpinan Cabang atau yang mewakilinya dan 6 orang utusan Pimpinan Cabang
2. Peninjau
a. Personil Pimpinan Wilayah yang tidak menjadi peserta Musywil XX IPM Jawa Barat
b. Mereka yang diundang oleh Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat secara sah.

Pasal 6
Quorum
Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah peserta yang hadir, asalkan yang
bersangkutan telah diundang secara sah.
Pasal 7
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara ada pada semua anggota Musywil
2. Hak suara hanya ada pada peserta Musywil

Pasal 8
Persidangan
1. Setiap persidangan dalam Musywil dipimpin oleh seorang ketua didampingi seorang sekretaris dan
seorang anggota yang ditentukan oleh Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat dengan memperhatikan
usul dan saran dari anggota Musywil.
2. Persidangan dalam Musywil XX IPM Jabar dibagi menjadi dua yaitu :
a. Sidang pleno yaitu persidangan yang dihadiri oleh seluruh peserta Musywil
b. Sidang komisi yaitu persidangan yang dihadiri oleh peserta musywil yang telah
mendaftarkandiriatau terdafatar dalam komisi tersebut. Sidang tersebut terdiri dari :
- Komisi A : Garis Besar Kebijakan IPM Jawa Barat
- Komisi B : Agenda Aksi
- Komisi C : Rekomendasi
3. Pimpinan sidang berhak dan berkewajiban :
a. Memimpin jalannya persidangan dan bertanggungjawab atas ketertibannya
b. Mengatur waktu pemberian tanggapan dari peserta Musywil atas usul dan saran musyawirin dalam
persidangan
c. Berhak menegur pembicaraan yang tidak menaati ketentuan yang telah ditetapkan, pembicaraan
menyimpang dari pokok acara, melebihi waktu yang telah disediakan, membuat gaduh dan
keruhnya suasana persidangan
4. Anggota sidang berkewajiban :
a. Anggota sidang wajib mengikuti seluruh rangkaian persidangan
b. Anggota sidang wajib meminta ijin ke presidium sidang jika meninggalkan persidangan
c. Anggota sidang wajib mematuhi tata tertib persidangan yang telah disepakati

Pasal 9
Keputusan
1. Keputusan Musywil dilakukan dengan musyawarah mufakat
2. Apabila keputusan diambil dengan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak.
Pasal 10
Penanggung Jawab
Penanggung jawab Konferensi Pimpinan Wilayah adalah Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Barat.
Pasal 11
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan Wila yah IPM Jawa Barat
dengan memperhatikan usul dan saran dari anggota Musywil.
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No: 03/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
TATA TERTIB MUSYWIL IPM JAWA BARAT 2022

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat perlu ditetapkan Tata Tertib Musyawarah IPM Jawa Barat 2022.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Tata Tertib Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat tahun 2022
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan peninjauan
Wilayah Ikatan
ulangPelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di Bandung
Tanggal .... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal .... September 2022 M
Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA .............................. NBA .............................. NBA ..................

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 04/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
PERIODE 2020-2022

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :


Menimbang : Bahwa dalam rangka mengevaluasi dan kelancaran proses perumusan kebijakan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat kedepan, perlu ditetapkan Laporan Pertanggung
Jawaban PW IPM Jawa Barat 2022
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat Periode 2020-2022
2. Progress Report dan Pandangan Umum PD IPM se-Jawa Barat
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang
Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ..... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal : ...... September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA .............................. NBA .............................. NBA ..................


KOMISI A
GARIS BESAR KEBIJAKAN
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

“Pelajar Digdaya sebagai Platform Gerakan IPM Jawa Barat”

A. PENDAHULUAN
Pelajar merupakan salah satu status sosial di masyarakat yang keberadaannya sangat vital
karena pelajar merupakan kader penerus yang konkrit, dan sangat perlu di beri pembinaan.Hal ini
menyebabkan kondisi pelajar dari aspek prestasi ataupun permasalahan merupakan isu yang
signifikan untuk di bahas.Untuk itu perlu dilakukan berbagai kajian yang konsen terhadap
permasalahan pelajar mengingat masyarakat yang menyandang status ini memiliki posisi strategis
dalam kehidupan masyarakat.
Dapat diidentifikasikan bahwa permasalahan pelajar di Jawa Barat tidak kalah kompleks
dengan permasalahan pelajar dalam skala nasional. Dalam rangka meneropong pijakan awal gerak
langkah Ikatan Pelajar Muhammadiyah , melallui perenungan dan hasil permusyawatan tertinggi
tingkat jawa barat tentunya menghasilkan beberapa persoalan yang bersandar kepada pergulatan
narasi besar melalui dialektika , retorika kader IPM Se - Jawa Barat yang mengilhami, diantaranya :
Pertama, amanat Musyawarah Wilayah XIXI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat di
Tasikmalaya melalui wacana Gerakan Literasi yang bersandar kepada Tahapan Kebijakan Program
Jangka Panjang Muktamar XX (20162018) di Siduarjo yang diarahkan kepada “IPM sebagai gerakan
ilmu sebagai manifestasi Gerakan Pelajar Berkemajuan yang unggul di kalangan pelajar serta
terciptanya tradisi dan habitus iqra’ di dunia pelajar sebagai faktor-faktor pendukung bagi terwujudnya
masyarakat utama yang berperadaban”. Serta berbagai rekomendasi Pimpinan Daerah Se-Jawa Barat
yang menyertainya memberikan sebuah refleksi atas gerakan yang telah direalisasikan dalam 2 tahun
terakhir yang selanjutnya dapat menjadi titik persoalan dalam menentukan Arah Strategi Gerakan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat di masa mendatang.
Kedua, Tanfidz Muktamar IPM XXI di Siduarjo dengan suguhan etnografi serta memberikan
seputar informasi dan isu strategis dalam skala internasional dan nasional diantaranya; (1) Kelompok
Muda Indonesia (2) Kesehatan dan Generasi Muda (3) Kerusakan Lingkungan Hidup (4) Revolusi 4.0
dan Big Data (5) Gerakan Sosial Baru dan Komunitas Kreatif (6) Enterpreneurship dan Ekonomi Kreatif
(7) Paradigma Islam Berkemajuan. Berdasarkan 7 isu strategis tersebut. Hakikatnya, pembahasan
tersebut selanjutnya dapat menjadi sebuah informasi dan membantu pimpinan dibawahnya dalam
memetakan persoalan yang didasarkan kepada kebutuhan pimpinan masing masing khususnya
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat.
Ketiga, hasil Rapat Koordinasi Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat 2021 yang
secara mendasar difokuskan untuk mensosialisasikan program kerja kepada Pimpinan Daerah
dibawahnya disertai dengan beberapa progress report PD IPM Se-Jawa Barat menjadi sebuah bekal
sinergitas PW IPM dan PD IPM Se - Jawa Barat dalam menentukan gerak langkah organisasi dalam
1 periode. Demikian pula program kerja yang telah disosialisasikan tersebut dapat menjadi sebuah
tolak ukur dalam mengevaluasi kebijakan dan gerak langkah organisasi PW IPM Jawa Barat.
Keempat, persoalan eksternal berkenaan dengan Isu Strategis Pelajar di Provinsi Jawa Barat
yang menjadi persoalan prioritas diantaranya ; (1) Fenomena Pemanfaatan Teknologi & Pengguna
Internet Jawa Barat (2) Bonus Demografi Jawa Barat (3) Karakteristik Generasi Milenial (4)
Pendidikan di Jawa Barat : Pra Sarana Pendidikan dan Fenomena Angka Putus Sekolah (5)
Jawa Barat Pecandu Narkoba Terbesar Se-Indonesia tahun 2014 (6) Angka Minat Baca di Jawa
Barat (7) Potensi Komunitas Kreatif Jawa Barat.

B. TAHAPAN KEBIJAKAN PROGRAM IPM JAWA BARAT


Dalam setiap perjalanan periodesasinya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat sudah dapat
dimafhum merupakan lingkar organisasi yang selalu berpijak di atas visi dan gagasan besar dalam
mewujudkan maksud dan tujuan muhammdiyah di tingkat pelajar. Berdasarkan hal demikian, berikut
adalah tahapan kebijakan program IPM Jawa Barat melalui program 2 tahunan dalam rentang 10
Tahun periodesasinya sebagai berikut :
1. Musywil XVI IPM Jawa Barat (2013 - 2015) diarahkan kepada menumbuhkembangkan kesadaran
kritis dan kreativitas pelajar melalui strategi penguatan sistem kaderisasi, organiasi , administrasi,
serta perluasan kemitraan dan jaringan.
2. Musywil XIX IPM Jawa Barat (2015 - 2017) melalui tema besar Organisasi Pelajar Ideal sebagai
Solusi Pelajar Berkemajuan” Diarahkan kepada proses internalisasi organisasi melelalui gagasan
besar Organisasi Pelajr Ideal dengan 4 strategi penguatan (a) Tata kelola administrasi rganisasi
yang tertata rapi (b) Perkaderan yang berkesniambungan (c) Pelajar Santun (d) Membangun
Kemitraan dan Jaringan.
3. Musywil XIXI IPM Jawa Barat (2017 - 2019) : dengan tema besar “Gerakan Literasi sebagai Wujud
Kreativitas Pelajar Jawa Barat yang Berkemajuan” diarahkan kepada pengembangan habitus iqro
sebagai determinasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam mewujudkan pelajar yang berilmu
dengan melahirkan rumah baca, pojok literasi, sebagai alternative gerakan pencerdasan peradaban
pelajar Jawa Barat.
4. Musywil XIX IPM Jawa Barat (2020 - 2022) melalui tema besar “Mencerahkan Narasi Pelajar
Inovatif, Menggariskan Peradaban Jawa Barat yang Berkemajuan” diarahkan kepada transformasi
karakter dan komunitas literasi menjadi komunitas kreatif melalui gerakan digitalisasi , inovasi
pelajar dan kemandirian (saudagar pelajar)
5. Musywil XX IPM Jawa Barat (2022 - 2024)
Diarahkan kepada percepatan dan integrasi seluruh elemen sistem organisasi dan jaringan IPM
digital, profesional dan modern serta peran strategis IPM dalam kolaborasi sebagai wujud diaspora
kebermanfaatan individu dan institusi IPM dalam kehidupan umat dan kebangsaan.
6. Musywil XXI IPM Jawa Barat (2024 - 2026) melalui artefak integrasi seluruh elemen sistem
organisasi digital, jaringan dan kolaborasi diarhkan kepada perluasan Eksternalisai gerakan dan
diharapkan mampu mewujudkan wadah alternative sebagai respon kebutuhan & kebepihakannya
kepada masyarakat melalui pembentukan amal usaha pelajar muhammadiyah / Non Government
Organization (NGO) dan lembaga lainnya secara multidimensional dalam ranah, pendidikan, sosial
, ekonomi dan keagamaan dalam rangka pijakan dakwah pencerdasan, pemberdayaan dan
pembebasan sehinga terwujud peradaban utama yakni masyarakat islam yang sebenar - benarnya.

C. VISI & MISI IPM JAWA BARAT 2022

Visi
Pelajar Digdaya sebagai Platform Gerakan Berkemajuan
Misi
1. Saung Literasi Pelajar
2. Organisasi Ramah Sosial Media
3. Inovasi Berbasis Komuntias Kreatif
4. Saudagar Pelajar
5. PW IPM Jabar sebagai Organisasi Ideal yang memiliki grand desain yang jelas, agenda aksi yang
jelas serta kompetensi personalia pimpinan yang mumpuni
D. SASARAN KEBIJAKAN
Sasaran kebijakan IPM diarahkan pada dua, sasaran persoal dan sasaran institusional. Berikut ini
penjelasannya.
1. Sasaran Personal. Diarahkan pada terwujudnya tradisi kesadaran kritisprogresif dalam berfikir
dan bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan IPM.
2. Sasaran Institusional. Diarahkan pada terciptanya struktur kelembagaan yang kuat dan fungsional
melalui pengembangan ranting serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dalam mendukung
gerakan Ikatan menuju gerakan ilmu yang berparadigma pelajar berkemajuan.
E. GARIS BESAR KEBIJAKAN PROGRAM BIDANG DAN LEMBAGA
NO Aspek- Aspek Bidang- Bidang
BIDANG ORGANISASI
Terwujudnya IPM sebagai organisasi terdepan dalam merespon dinamika
1 Visi zaman dan perkembangan global sebagai wujud gerakan pelajar
berkemajuan.
Mengembangkan sistem organisasi IPM yang maju, efektif, dan professional
2 Sistem gerakan berbasis data.
Meningkatkan kualitas dan fungsi- fungsi kepemimpinan organisasi di
Organisasi dan berbagai tingkatan yang berbasis pada peningkatan penerapan budaya kerja
3
kepemimpinan organisasi yang manusiawi, apresiatif, amanah dan terukur.
Memperkuat jaringan kelembagaan IPM melalui komunikasi intensif dan
4 Jaringan pendampingan yang masif sehingga mampu bersinergi membangun
organisasi.
Meningkatkan kualitas kepemimpinan di berbagai tingkatan agar mampu
5 Sumber daya
menjalankan misi organisasi.
- Meningkatkan konsolidasi gerakan di berbagai tingkatan yang berorientasi
pada penguatan jejaring internal dan akar rumput melalui pembinaan dan
pendampingan.
- Penguatan dan pengembangan fungsi struktur organisasi.
6 Aksi
- Konsolidasi dan tata kelola organisasi.
- Melengkapi dan menguatkan basis data organisasi sebagai dasar
pelaksana program yang terukur dan tepat sasaran.

BIDANG PERKADERAN

Berkembangnya kapasitas anggota dan kader IPM sebagai pelaku gerakan


1 Visi yang memiliki keunggulan intelektual, komitmen ideologis, dan mampu
memajukan serta menyebarluaskan peran IPM sebagai gerakan pelajar
dalam kemanusiaan, ummat, bangsa, dan persyarikatan.
Memperkuat kapasitas kader dan ideology dengan mengoptimalkan sistem
2 Sistem gerakan perkaderan IPM dengan mengadakan Pelatihan Kader Taruna Melati secara
massif yang berdaya emansipatif dan mencerahkan dengan sprit islam
Berkemajuan.
Mendukung segala proses kaderisasi baik dalam wujud formal, informal, dan
Organisasi dan non- formal. Berkomitmen untuk menjaga proses perkaderan yang
3
kepemimpinan manusiawi. Apresiatif, dan fokus pada pengembangan kapasitas diri kader
sebagai generasi berkemajuan.
Meningkatkan koordinasi dengan kerjasama secara tersistem antara
4 Jaringan
pimpinan dalam hal pelaksanaan perkaderan dilingkungan masing- masing.
Membentuk dan meningkatkan kualitas fasilitator dan membina fasilitator
5 Sumber daya yang mampu mengembangkan perkaderan yang lebih relevan dan
kompatibel dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.

- Mengadakan kajian-kajian perkaderan untuk pengembangan konsep,


model, pendekatan, dan metode yang lebih berkualitas dalam
pelaksanaan perkaderan IPM untuk dijadikan pedoman kegiatan
perkaderan disetiap tingkatan pimpinan.
6 Aksi - Meningkatkan kualitas perkaderan dari segala aspek mulai dari materi,
pengelolaan, metode, strategi dan orientasi perkaderan agar lebih relevan
dengan kebutuhan kader.
- Monitoring dan pendampingan pasca pelatihan kader.
- Identifikasi, penyusunan database, dan pemetaan kader yang dimiliki IPM
di semua lini.

BIDANG KAJIAN DAN DAKWAH ISLAM

Berkembangnya dakwah Islam pelajar yang bersifat inspiratif,


menggembirakan dan mencerahkan. Dakwah yang memahami karakteristik
1 Visi
mad’u kontemporer. Sehingga islam menjadi sumber hidup kreatif bagi
pengembangan kehidupan sehari- hari pelajar.

Menghidupkan dakwah dan kajian islam yang mampu merespon dinamika


2 Sistem gerakan dan kebutuhan zaman sehingga menjadikan islam sebagai sumber inspirasi
melalui pelatihan da’i pelajar Muhammadiyah.
- Mengoptimalkan peran bidang kajian Dakwah Islam dalam mendorong
Organisasi dan spirit islam berkemajuan secara keorganisasian dan kepemimpinan.
3
kepemimpinan - Mengoptimalkan bidang kajian dan dakwah islam sebagai sumber
inspirasi daya-kreatif pelajar Muhammadiyah.
Membangun sinergi dan kerjasama secara sistemik untuk memperkuat kerja
4 Jaringan dakwah pelajar muhammadiyah sekaligus dalam rangka menciptakan
kolaborasi yang mampu memberi dampak luas spirit islam berkemajuan.

Meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kuantitas mubaligh pelajar untuk


5 Sumber daya memenuhi kebutuhan dakwah dikalangan pelajar sehingga ajaran islam
menjadi inspiratif kreatif pelajar.
- Membentuk dan mengembangkan pusat penelitian, kajian, dan informasi
bidang keislaman dan menyusun pedoman-pedoman/tuntunan- tuntunan
dan meteri keislaman dengan merujuk pada Ideologi Muhammadiyah
dapat menjadi acuan pelajar secara umum atau anggota IPM, seperti
pedoman kultum, kurikulum kultum, materi kutbah, dan tuntunan
kehidupan beragama sehari-hari.
6 Aksi - Meningkatkan fungsi media dakwah IPM seperti website, tabligh seluler,
android, dan media lain yang menyajikan materi/pesan islam yang bersifat
membimbing, meneguhkan, menggembirakan, dan mencerahkan serta
menekankan pentingnya pelajar islami dan moderasi islam.
- Responsive terhadap isu-isu keislaman dalam ranah lokal, nasional
bahkan internasional.
- Membentuk Dai Pelajar Muhammadiyah melalui Pelatihan dai Pelajar
Muhammadiyah (PDPM)

BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN

Terbentuknya tradisi Iqra (membaca, menulis, riset) dan eksplorasi aspek-


1 Visi aspek kehidupan yang bercirikan islam, sehingga mampu menjadi alternatif
kemajuan dan keunggulan peradaban.

Mengembangkan tradisi iqra dikalangan pelajar dan kader IPM sebagai bagian dari
2 Sistem gerakan pengembangan gerakan ilmu melalui gerakan literasi dan komunitas ilmiah remaja.

Menguatkan kapasitas kepemimpinan yang mampu mengembangkan


Organisasi dan
3 program-program penelitian dan ilmu pengetahuan sebagai basis
kepemimpinan
pengambilan kebijakan dan pengembangan kemajuan.

Membentuk dan bersinergi dengan komunitas literasi untuk menumbuhkan


4 Jaringan
tradisi keilmuan di kalangan pelajar.

Menyiapkan kader yang mampu berpikir kreatif dan bersikap ilmiah dalam
5 Sumber daya
mengoptimalkan gerakan ilmu di kalangan pelajar.

- Membentuk pusat-pusat keilmuan, seperti perpustakaan, rumah baca, dan


komunitas kreatif-ilmiah dikalangan pelajar.
6 Aksi
- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pencerdasan seperti : bedah buku,
bedah film, diskusi, dan lain- lain.

BIDANG APRESIASI SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA


Berkembangnya seni-budaya dan olahraga dikalangan pelajar berspritkan
1 Visi islam berkemajuan dan mencerahkan peradaban manusia sebagai makhluk
yang berbudaya dan berakhlak mulia dan sehat jasmani rohani.
Meningkatkan upaya pengembangan seni budaya dan olahraga di kalangan
pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai islam dan muhammadiyah melalui
2 Sistem gerakan kegiatan Apresiasi Seni Budaya serta dengan menyelenggarakan pekan
olahraga pelajar.
Organisasi dan Menguatkan kapasitas kelembagaan seni, budaya, dan olahraga disemua
3
kepemimpinan jenjang kepemimpinan IPM.
Menguatkan jaringan komunitas- komunitas seni, baik di IPM, sekolah
4 Jaringan ataupun luar dalam pengembangan seni seni, budaya, dan olahraga
dikalangan pelajar.

Mengangkat potensi seni, budaya, dan olahraga pelajar agar mampu


5 Sumber daya
bersaing dikancah yang lebih luas terkhusus tingkat nasional.

- Memasifkan pembentukan dan penjagaan komunitas-komunitas baik


struktural dan kultural sebagai strategi dakwah kreatif IPM sesuai dengan
6 Aksi panduan komunitas yang telah disusun.
- Menyemarakan penjaringan minat bakat pelajar melalui model atau sistem
yang kreatif dan efektif.
- Mengapresiasi karya seni budaya dan olahraga pelajar tingkat nasional.
BIDANG ADVOKASI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Terwujudnya kesadaran advokasi di lingkungan IPM atas persoalan-
persoalan agama, pendidikan, budaya, sosial-politik, dan ekonomi yang
1 Visi menjadi focus gerakan IPM sebagai “gerakan Pelajar Berkemajuan” wujud
dakwah amar makruf dan nahi mungkar di kalangan pelajar.

Mengembangkan kesadaraan advokatif dan emansifatif serta


mengintensifkan kajian-kajian khusus tentang isu- isu strategis advokasi hak-
2 Sistem gerakan hak pelajar serta kebijakan nasional yang menyangkut kepentingan pelajar
melalui pengembangan sekolah advokasi dan tindakan pendampingan
advokatif.
Organisasi dan dikalangan pelajar yang responsif terhadap isu-isu strategis dan kebijakan
3
kepemimpinan publik serta menjadi rumah advokasi bagi pelajar muhammadiyah.
Meningkatkan usaha dan mengembangkan kerjasama dengan pemerintah
4 Jaringan dan berbagai lembaga untuk kepentingan penegakkan hokum dalam berbagai
aspek termasuk dalam pemberantasan korupsi.
Memfasilitasi pengembangan kualitas pelajar yang memiliki kapasitas dalam
bidang advokasi yang amanah, professional dan mengemban misi IPM.
5 Sumber daya
- Pembentukan kesadaran hukum melalui lembaga sosial termasuk lewat
jalur pendidikan.
- Menyelenggarakan pendidikan kader advokasi dan menyusun panduan
mengenai pendampingan pelajar terutama yang berkaitan dengan kasus-
kasus kekerasan yang menimpa pelajar, dan juga yang berkaitan dengan
pengembangan kapasitas advokatif pelajar, serta yang berkaitan dengan
6 Aksi advokasi kepentingan pelajar difabel, pelajar buruh, dan pelajar yang
dilanggar hak-hak dasarnya.
- Mengembangkan forum-forum kajian khusus tentang berbagai isu
internasional yang strategis, seminar/puplik mengenai situasi dunia, untuk
menjadi bahan penyikapan dan langkah IPM dalam menghadapi
perkembangan dunia internasional.

BIDANG PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEWIRAUSAHAAN


Berkembangnya budaya kewirausahaan di kalangan pelajar sebagai wujud
1 Visi dari daya kreatif dan prinsip kemandirian pelajar.
Menumbuhkan kemandirian pelajar dengan nilai-nilai entrepreneurship sejak
dini menuju Indonesia yang berdaulat secara ekonomi melalui pendidikan
2 Sistem gerakan
sosio-entrepreneurship dan pendampingan pengembangan kewirausahaan
pelajar.
Menguatkan lembaga/bidang kewirausahaan, mengembangkan sistem
Organisasi dan manajemen bisnis dan tata kelola ekonomi serta pemanfaatan asset-asset
3
kepemimpinan untuk mendorong kemandirian ekonomi IPM.
Mengintensifkan kerjasama dan kolaborasi dalam rangka pengembangan
4 Jaringan daya-kreatif bidang sehingga menjadi kekuatan yang bermanfaat luas.

5 Sumber daya Menciptakan sikap mandiri, terampil, dan kreatif.


- Memberikan motivasi bagi para pelajar untuk berwirausaha berbasis ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni serta minat bakat pelajar, serta didorong
6 Aksi oleh keinginan membangun kemandirian emansipatif pelajar.
- Pemberdayaan pelajar dalam meningkatkan keterampilan diri sejak dini
menuju kemandirian seperti : membentuk unit-unit bisnis, koperasi, kedai/
warung, bisnis online, dan lain-lain.
BIDANG IPMAWATI
Memperkuat dan mendukung penuh peran pelajar perempuan sebagai kader
kemanusiaan, kebangsaan, keummatan dan persyarikatan melalui
1 Visi
pengarusutamaan dan dukungan emansipatif bagi keterlibatan pelajar
perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan.

- Mengkaji, mengembangkan, dan mendorong isu- isu tentang hak- hak


aksebilitas pelajar perempuan dalam menggunakan ruang publik, bebas
dari dIskriminasi, kekerasan, dan stigma atau streotif kultural yang
menciptakan perempuan sebagai kelompok rentan
- Meningkatkan kepedulian dan respon terhadap permasalahan pelajar
perempuan serta permasalahan remaja perempuan pada umumnya.
- Meningkatkan pengkajian gerakan-gerakan perempuan peduli pendidikan
baik dikalangan pelajar dan kalangan perempuan pada umumnya.
- Meningkatka kepedulian perempuan terhadap isu- isu perkembangan
2 Sistem Gerakan
hukum, politik, sosial, ekonomi dan budaya.
- Meningkatkan progrefitas perempuan dalam memandang isu-isu kekinian
terutama kekerasan pelajar perempuan dan perempuan pada umumnya.
- Mengoptimalisasikan potensi kader putri Muhammadiyah dan proses
kaderisasi melalui pendidikan khusus ipmawati (Diksusti).
- Meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami kebutuhan pelajar
perempuan dan perempuan pada umumnya terutama berkaitan dengan
kesehatan reproduksi melalui pendampingan kesehatan reproduksi pelajar
(pekarejar).
- Mampu mengajak dan meningkatkan usaha-usaha advokasi terhadap
Kekerasan perempuan terutama humantraffiking yang merusak kehidupan
keluarga dan masa depan bangsa dikalangan antar organisasi perempuan
maupun OKP.
- Menjadikan kader perempuan sebagai penyelaras dan penegasan terkait
Organisasi dan perannya sebagai isu-isu kontemporer seperti perdagangan perempuan
3
Kepemimpinan khususnyadi bawah umur, eksploitasi pelajar sampai pada persoalan
secara struktur maupun secara teologis.
- Mampu memperjuangkan hak- hak pelajar perempuan tanpa memandang
diskriminasi terhadap kelompok yang cenderung memarjinalkan
perempuan.
- Mengoptimalisasikan potensi kader putri (IPM) dalam proses kaderisasi
khususnya di lembaga ortom Muhammadiyah yaitu nasyiatul asyiyah dan
aisyiyah.
- Meningkat usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam
mencegah sekaligus mengadvokasikejahatan humantraffiking yang pada
4 Jaringan umumnya menimpa kaum pelajar perempuan.
- Mengembangkan kerja sama dengan stakeholder yang peduli terhadap
perempuan dengan memberikan pendampingan serta, pencerdasan
emosional maupun spiritual dikalangan pelajar.
- Mendukung program-program yang berkomitmen terhadap proses
emansipasi perempuan.
Memfasilitasi pengembangan kualitas terus melakukan pencerdasan,
pendampingan dan penyadaran terhadap perempuan di berbagai sektor
5 Sumber Daya publik sehingga adanya transformasi dari kader perempuan dari masa
kemasa sehingga tidakada lagi diskriminatif, maupun termarjinalkan baik
dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat secara luas.
- Aktif melaksanakan pengajian dan diskusi dalam rangka peneguhan
ideology gerakan muhammadiyah dan IPM.
- Menguatkan gerakan perempuan melalui komunitas- komunitas anti
kekerasan.
- Mengembangkan gerakan literasi untuk mengajak para pelajar
6 Aksi
perempuan serta perempuan pada umumnya untuk terus bergerak pada
pencerdasan diri.
- Konsen terhadap isu-isu terkini terkait persoalan perempuan melalui kerja
sama antar LSM perempuan.

BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI


Membangun kesadaran tentang pentingnya teknologi dan informasi sebagai
bentuk ikhtiar IPM dalam menghadapi era globalisasi, sehingga IPM mampu
1 Visi
memanfaatkan teknologi sebagai digitalisasi gerak sebagai peremajaan
organisasi dalam lintasan zaman.
Membuat aktivitas dan membangun perangkat teknologi tepat guna sebagai
2 Sistem Gerakan
fasilitas IPM dalam menghadapi shifting organisasi
Melalui teknologi dan informasi IPM di arahkanuntuk mampu mengembangkan
Organisasi dan kaidah kemajuan Zaman sebagai mana di tuangkan dalam teologi Al-ashr
3
Kepemimpinan tentang mengungkap sebuah kebenaran dengan IPTEK untuk membuat
forum-forum ilmiah berbasis teknologi dan memanfaatkan
- IPM mampu membangun relasi nasional dan internasional dalam
4 Jaringan pemanfaatan digitalisasi gerakan.
- Pembangunan shifting organisasi sebagai ikhtiar dalam percepatan
penguatan organisasi yang unggul
Membangun relasi antara Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM)
5 Sumber Daya sebagai bentuk dakwah digital, membangun jaringan dengan pusat- pusat
kajian ilmiah teknologi untuk penguatan jaringan IPM.
- Membangun digitalisasi organisasi.
6 Aksi - Membuat relasi kebijakan teknologi dan informasi yang berkemajuan.
- Melakukan shifting organisasi di semua jaringan organisasi IPM.
BIDANG KESEHATAN
Merumuskan wacana dan gagasan gerakan penanganan persoalan
1 Visi kesehatan sebagai keselamatan hajat hidup manusia.
Meningkatkan peran IPM dalam ranah kesehatan sebagai kader masa depan
2 Sistem Gerakan yang sehat jasmani maupun rohani.

IPM sebagai organisasi pelajar perlu mempersiapkan kadernya untuk sehat


Organisasi dan secara akal, jasmani dan ruhani karena IPM merupakan cikal bakal penerus
3
Kepemimpinan Muhammadiyah. Melalui pengembangan kesehatan mental, kesehatan
masyarakat, dan kesehatan reproduksi.
Membangun jaringan relasi masyarakat luas dengan gerak kesehatan yang
4 Jaringan IPM bangun dalam kontak kepelajaran.

IPM harus memiliki koneksi antara Rumah SakitMuhammadiyah, MPKU, dan


5 Sumber Daya jaringan organisasi kesehatan sebagai wujud partisipasi IPM untuk membantu
dan menyelamatkan manusia.

- Melaksanakan edukasi kesehatan berjenjang.


- Melakukan transformasi aktivitas pada perkaderan formal IPM dengan
kaidah kesehatan .
- Melakukan edukasi pelajar sehat dan pembentukan kader sebagai
6 Aksi
penggerak pemberdayaan teman sebaya dalam rangka peningkatan
kualitas kesehatan pelajar.
- Berkolaborasi dengan pihak terkait dalam upaya mendekatkan pelayanan
kesehatan yang ramah kepada pelajar.

BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


Membangun paradigma kesadaran atas lingkungan hidup dan aksi nyata
1 Visi dikalangan pelajar IPM sebagai wujud tanggung jawab Khalifah Filardh yang
wajib melindungi lingkungan.
Meningkatkan proses penyadaran, kampanye, dan pengarusutamaan isu
2 Sistem Gerakan peduli lingkungan hidup melalui konferensi dan workshop pelajar peduli
lingkungan hidup .

- Menjadikan organisasi sebagai gerakan yang menumbuhkan kesadaran


dan pentingnya menjaga lingkungan sehingga IPM mampu menjawab dan
paling tidak sudah siap menjadi organisasi yang tidak hanya konsen pada
isu-isu pendidikan melainkan ikut ambil peran dalam mencegah kerusakan
Organisasi dan lingkungan.
3
Kepemimpinan - Mampu mengartikulasikan pentingnya basis gerakan berjemaah untuk ikut
mencegah kerusakan lingkungan sehingga IPM tidak hanya mampu
memproduksi wacana-wacana gerakan serta melakukan aksi dan
pelayanan tetapi juga sebagai wahana dakwah dikalangan pelajar dan
masyarakat secara nyata dan merata.
Mampu membangun relasi sosial secara luas baik dikalangan pelajar,
4 Jaringan masyarakat, pemerintah dan lembaga sosial sehingga semakin sadar akan
pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan semakin terbangun.

Menguatkan peran bersama Muhammadiyah Disaster Medical Centre


(MDMC) dan Majelis Lingkungan Hidup (MHL),Walhi,Greenpeace, JATAM,
5 Sumber Daya Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) agar mampu bekerjasama dan tampil
sebagai gerakan pelajar yang juga konsen terhadap konsekuensi alam, serta
upaya melestarikan lingkungan hidup.
- Melakukan pencerdasan kepada masyarakat melalui gerakan sadar
lingkungan baik pendidikanformal maupun pendidikan nonformal.
- Meningkatkan gerakan ekoliterasi (kesadaran melek lingkungan hidup)
secara konsen sebagai upaya pentingnya menjaga dan melestarikan
6 Aksi lingkungan.
- Mengembangkan forum-forum sadar lingkungan untuk mengkaji isu- isu
kerusakan lingkungan serta terus melakukan seminar/publik mengenai situasi
dunia terutama pemanasan global, penipisan ozon, limbah paprika, dan lain-
lain.
- Turut berpartisiasi dalam mengkampanyekan hidup cinta lingkungan.

LEMBAGA
Untuk menunjang mimpi, ide, gagasan, dan agenda aksi yang dilaksanakan oleh pimpinan IPM
diperbolehkan adanya unsur pembantu pimpinan yang disebut sebagai lembaga. Lembaga adalah bagian
yang dibentuk oleh pimpinan IPM dalam melaksanakan hal- hal yang tidak dapat ditangani langsung oleh
pimpinan dalam hal pelaksanaan dan pengembangan operasional program. Sedangkan batas wewenang
dan kedudukan lembaga IPM ditentukan dalam surat keputusan pimpinan yang bersangkutan dan tidak
dengan periodesasi yang ada di pimpinan IPM namun lembaga IPM bertanggung jawab kepada pimpinan
IPM pada tingkatan yang sedang aktif menjadi pimpinan. Personal lembaga IPM direkrut dari anggota
IPM, simpatisan atau pelajar muslim lain yang dianggap dapat mengemban amanah lembaga dan diberi
tanggung jawab oleh masing-masing pimpinan. Pimpinan IPM berhak dan berkewajiban melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga khusus di tingkat yang bersangkutan.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI ( LaPSI)
Membangun budaya riset, sebagai wadah dari pengembangan keilmuan,
1 Visi isu strategis dan inovasi pergerakan sekaligus membantu pengambilan
keputusan pimpinan IPM yang berbasis riset.
Meningkatkan budaya riset, dan pelatihan metodologi riset dikalangan
2 Sistem Gerakan
pelajar sebagai wadah pengembangan intelektual pelajar.
Organisasi dan Memperkuat kapasitas internal organisasi dengan pengembangan isu
3
Kepemimpinan strategis dan riset.
Membangun jaringan dengan berbagai pihak sehingga pelajar semakin
4 Jaringan tersadar dan berkembang dalam budaya riset dan pengambilan keputusan
yang rasional.
Melahirkan peneliti-peneliti muda sebagai kader intelektual ikatan dan
5 Sumber Daya
persyarikatan.
Mengkampanyekan budaya riset.
-
Membentuk tim riset.
-
6 Aksi Mengadakan pelatihan-pelatihan metodologi riset
-
Mengembangkan isu strategis dengan membentuk tim kajian
-
organisasi
LE! i/IBAGA PUSTAKA PELAJAR
Terwujudnya IPM sebagai Organisasi pelopor budaya literasi dalam
peningkatan minat bakat pelajar di Indonesia dan sejalan dengan
1 Visi
semangat mendorong generasI berkemajuan serta siap menghadapi
tantangan global.
Menghadirkan buku, majalah dan media literasi lainnya ke pelajaran di
seluruh Indonesia dan menjadi pengembang usaha bilingualism di tubuh
2 Sistem Gerakan
IPM serta membangun kerjasama degan komunitas literasi di seluruh
Indonesia.
Meningkatkan kualitas dan fungsi- fungsi media sebagai pengembangan
Organisasi dan minat dan bakat pelajar, penanaman nilai-nilai ideology organisasi,
3
Kepemimpinan membuka cakrawala pengetahuan, dan mempelopori spirit bilingualism di
kalangan pelajar.
- Memperkuat jaringan kelembagaan dengan media-media pelajar dan
4 Jaringan generasi muda di Indonesia
- Komunikasi intensif dan sinergi dengan seluruh pimpinan IPM di berbagai
tingkat.
Meningkatkan kualitas kader di bidang literasi di berbagai tingkatan yang
secara spesifik mampu menjalankan misi ikatan sesuai perkembangan
5 Sumber Daya zaman khususnya dalam hal peningkatan kemampuan bahasa asing,
mewujudkan budaya keilmuan dikalangan pelajar, dan mampu mengelola
usaha penerbitan media cetak.
- Meningkatkan kualitas jangkauan pemberitaan dan pendistribusian
majalah kuntum sebagai bagian dari lembaga pustaka.
6 Aksi - Menerbitkan ulang artefak-artefak ikatan dan mendistribusikannya
keseluruh Indonesia.
- Mempelopori usaha bilingualism artefak-artefak ikatan yaitu
penerjemahan ke dalam bahasa Inggris.
LET i/IBAGA MEDIA
1 Berkembangnyakemampuan pemanfaatan media di IPM sebagai sarana
Visi
dakwah dan syiar Islam dikalangan pelajar.
2 Mengembangkan model pengembangan media sebagai sarana penguatan
Sistem Gerakan internal organisasi dan penyebarluasan gagasan melalui penyelenggaraan
kelas manajemen media bagi pelajar
3 Organisasi dan
Memperkuat kapasitas internal organisasi melaluipemanfaatan media.
Kepemimpinan
4 Membangun jaringan dengan berbagai pihak bidang media sebagai
Jaringan
langkah penguatan strategi gerakan.
5 Melahirkan kader yang sadar dan mampu mengoptimalkan media sebagai
Sumber Daya
sarana dakwah dan syi’ar IPM.
6 Mengembangkan jaringan media yang dapat menyuarakan kepentingan
Aksi
pelajar dan sesuai dengan nilai-nilai dasar IPM.
LET i/IBAGA FASILITATOR DAN PENDAMPINGAN
Mewadahi dan mengembangkan kapasitas fasilitator dan pendamping yang
unggul, memiliki komitmen kaderisasi dan mampu menjaga nilai- nilai
1 Visi
idiologis dalam rangka terwujudnya perkembangan kapasitas, peran serta
pergerakan kader IPM.
Memperkuat peran dan fungsi fasilitator yang memiliki komitmen kaderisasi
2 Sistem Gerakan dengan mengembangkan nilainilai pada sistem perkaderan IPM

Mengorganisasikan proses perkaderan khususnya dalam menjalankan


Organisasi dan taruna melati maupun pelatihan fasilitator dan pendamping yang berfokus
3
Kepemimpinan pada pengembangan kapasitas kader sebagai anak panah ikatan maupun
persyarikatan
Mengoordinasikan kerjasama kelembagaan secara tersistem dengan
4 Jaringan lembaga fasilitator di bawahnya yang terkoordinasi dengan pimpinan di
lingkungan masing-masing.
Membina kelembagaan fasilitator di bawahnya dan meningkatkan kualitas
5 Sumber Daya fasilitator yang mampu mengembangkan perkaderan yang lebih relevan
dan kompatibel dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.

- Meningkatkan kualitas proses kaderisasi Taruna Melati dan


Pelatihan Fasilitator & Pendamping dari segala aspek mulai dari
materi, pengelolaan, metode, strategi dan orientasi perkaderan agar
lebih relevan dengan kebutuhan kader.
- Mentoring dan pendampingan pasca pelatihan kader
- Meningkatkan kapasitas fasilitator melalui pelatihan, diskusi dan
6 Aksi mentoring
- Melakukan pembinaan dan pendampingan yang intensif terhadap
kelembagaan fasilitator dibawahnya
- Melaksanakan proses pra-perkaderan (Pengkonsepan, seleksi dan
screening peserta)
- Melaksanakan proses perkaderan (Pendampingan dan monev
pelatihan).
- Melaksanakan proses pasca perkaderan (pendampingan kader)
KEPUTUSAN
SIDANG KOMISI A
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 05/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
GARIS BESAR KEBIJAKAN
MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran proses perumusan kebijakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Barat kedepan perlu ditetapkan Garis Besar Kebijakan Musywil XX IPM Jawa Barat 2022.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Garis Besar Kebijakan Musywil XX IPM Jawa Barat
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah peninjauan ulangakan melakukan
Jawa Barat

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di Bandung
Tanggal .... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal .... September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA. NBA. NBA.


KOMISI B
AGENDA AKSI
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

1. Griya Komunitas
a. Latar Belakang
Melanjutkan spirit sharing dan kolaborasi yang telah dihasilkan pada Muktamar XXII 2021 di
Purwekerto, IPM hari ini akan mencoba tetap konsisten mengapresiasi serta mengembangkan
kreatifitas, minat, dan bakat pelajar ditambah dengan munculnya komunitas - komunitas beragam hari
ini yang lebih disukai daripada IPM, seperti komunitas pecinta alam, komunitas pecinta film, komunitas
literasi, komunitas online, komunitas etnis, dll. Ini harus dijawab oleh IPM karena pada dasarnya
memiliki berbagai potensi dengan karakteristik :
1. Nge-Group, berkumpul dengan kawan sebaya.
2. Memiliki kecendrungan menciptakan hal yang baru serta menantang (inovatif).
3. Kreatif (menemukan jalan lain atau arus yang berbeda dari yang sebelumnya) dan lain sebagainya.
b. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan pola strategi komunitas unik bertujuan sebagai pengembangan nilainilai misi ideal
IPM dalam dimensi gerakan informal. Mewadahi wacana bonus demografi dan arus inovasi pelajar
yang kian berkembang sebagai konsekuensi logis percepatan informasi dan perkembangan teknologi.
Melalui modal dasar 18 komunitas literasi IPM Se - Jawa barat diharapkan mampu bertransformasi
menjadi komunitas unik yang dapat berkolaborasi dengan lingkar sosial / komunitas lain secara lebih
luas dan inklusif dalam ruang lingkup pelajar.
c. Indikator Pencapaian Misi
No. Misi Indikator Best Practice
Aktivitas kolaborasi
dengan berbagai Partisipasi komunitas lain dalam
1
Komunitas di masing program / kegiatan Pimpinan.
masing daerah.
One Person One Identitas Kader IPM sebagai • PIS (Pengamat Isi Siaran)
Chapter Pelajar Jawa Barat
2 Comic (Satu Kader inisiator dan motor penggerak
• Filantropi Pelajar
Satu Komunitas Unik) komunitas.
• Komunitas Film Pelajar
Rutinitas dan relasi
Database Komunitas di masing
jangka panjang dengan
3 berbagai komunitas. masing ruang lingkup daerah,
cabang dan ranting.

2. KEMANDIRIAN PELAJAR
a. Latar Belakang
Pelajar dengan usia transisinya, saat ini dihadapkan dengan permasalahanpermasalahan cukup
pelik yang boleh jadi bebannya setimbang dengan beban pikulan para orang tua. Disatu sisi, pelajar
dihadapkan pada kewajiban untuk mempersiapkan modal pendidikan lewat bangku sekolah yang
memang mereka butuhkan untuk merajut masa depan yang lebih cemerlang. Disisi lain, kondisi sosial,
politik, serta ekonomi keluarga dan negara pada saat ini belum benar-benar memberi kesempatan
kepada para pelajar dan keluarga mereka untuk dapat menempuh pendidikan dengan tenang tanpa
memikirkan kondisi ekonomi mereka.
Selain mandiri dalam ekonomi, pelajar juga perlu mandiri secar ideologis, dalam artian, pelajar
harus memiliki pemikiran-pemikiran yang murni dan independen agar mereka mendapat posisi tertentu
di masyarakat. Sebagai masyarakat yang muncul dengan kemnadirian ideologi dan kemandirian sikap,
tentu pelajar akan mampu menjalankan peran bermasyarakat dan peran intelektualnya secara optimal.
Agenda aksi ini menajdi upaya yang dilakukan untuk menjawab tantangan perkembangan zaman
di era 4.0 dan juga menjaga khittah perjuangan Muhammadiyah dan IPM, IPM perlu untuk membangun
kemandirian diri dan juga kemandirian pelajar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
sekaligus membentengi diri dari dampak negatif perkembangan zaman yang jika tidak diterima dengan
positif maka akan menggerus tubuh IPM.
Hal ini tentunya membuat IPM harus berdaya dan memberdayakan pihak disekitarnya sebagai
upaya gerakan pemberdayaan di IPM. Pihak di sekitarnya dalam konteks ini juga termasuk pelajar
difabal, sudah saatnya IPM peduli dengan pelajar difabel yang tentunya menjadi bagian dari pelajar
itu sendiri. Upaya pemberdayaan juga merupakan upaya tindak lanjut dari proses pencerdasan di IPM.
Sehingga kelak pelajar dan kader IPM setelah paham dan sadar akan realitas juga mampu
membangun kemandirian diri untuk kemudian dapat memberdayakan pelajar yang lain dengan gaya
milenial sesuai dengan zaman dan diterima oleh basis masanya sehingga tercipta sociopreneur atau
kewirausahaan yang inklusif.
b. Maksud dan Tujuan
Dalam agenda aksi ini diupayakan untuk membangkitkan kesadaran dan membangun aktivitas
kewirausahaan yang inklusif di IPM yang bukan hanya berorientasi pada “self profit", tetapi juga
memberdayakan lingkungan sekitar dan memberi dampak sosial yang baik dari aktivitas
kewirausahaan tersebut.
c. Indikator Pencapaian Misi
No. Misi Indikator Best Practice

Aktivitas kewirausahaan secara


Partisipasi komunitas lain dalam
1. personal dan institusional IPM di
program / kegiatan Pimpinan.
Setiap Level Pimpinan.

Karakter Individu IPM sebagai


2. inisiator dan motor penggerak
kemandirian.
500 Saudagar Pelajar • Profres so Coffe
Database wirausaha / lembaga • Letter Coffe
Rutinitas dan relasi jangka panjang usaha di masing masing ruang • TuWin Clothes
3. • Ganesha.Wisata
dengan berbagai lembaga usaha lingkup daerah, cabang dan
ranting. • Jaya Berkah

Lahirnya koperasi di setiap level


Membumikan Kotak Pelajar (Koperasi pimpinan dengan segmentasi
4.
‘TeladanKu) (Alumni, anggota, Simpatisan Dan
lain lain)

C. DIGITALISASI PELAJAR/SMART IPM


1. Latar Belakang
Seperti diketahui, pada 2017 pengguna internet Indonesia tercatat sebanyak 143,26 juta jiwa. Di
mana angka populasi penduduk saat itu masih sebanyak 262 juta jiwa, sehingga penetrasi internet
tercatat 54,68 persen. Sementara itu dilansir APJII dalam Annual Report 2017. di pulau Jawa sendiri,
provinsi Jawa Barat berkontribusi paling banyak dalam penggunaan internet per provinsi, yakni 16,6
persen, diikuti Jawa Tengah 14,3 persen, Jawa Timur 13,5 persen. Provinsi paling rendah kontribusi
pengguna internet adalah DI Yogyakarta, yakni 1,5 persen.V
Salah-satu hal penting bagi pelajar adalah hak akses informasi dan ketersediaan informasi
bermutu bagi pelajar. Kendati demikian akses informasi pelajar masih sangat terbatas. Sarana dan
prasarana yang mendukung akses informasi bagi pelajar sangat terbatas, Selain mendapatkan akses
informasi yang mudah, pelajar juga memiliki hak untuk disediakan informasi yang berkualitas. Pelajar
Indonesia yang berasal dari kelas menengah ke bawah pada umumnya hanya diberikan informasi
dengan kualitas terburuk; sinetron TV, channel berita yang tidak edukatif, dan program-program TV
yang tidak bermutu (infotainment selebriti, kuis game yang mengandung rasisme dan kekerasan).
Revolusi industri keempat (atau biasa disebut sebagai industri 4.0) adalah istilah yang menunjukkan
fenomena perubahan besar-besaran dalam industri pengolahan pada awal abad.
Industri 4.0 ditandai dengan penyatuan teknologi-teknologi yang sebelumnya terpisah sehingga
batas-batas antara ruang fisik, ruang digital dan ruang biologi menjadi kabur. Teknologi-teknologi
tersebut antara lain mencakup artificial intelligence, machine learning, robotics, nanotechnology, 3D
printing dan genetics and biotechnology. Sistem produksi yang cerdas, terkoneksi secara vertikal dan
terintegrasi secara horizontal.
Usaha untuk menemukan aspek apa saja yang ada di dalam Industri 4.0 tidak cukup dengan
hanya melalui pemahaman definisinya. Perlu pemahaman yang lebih komprehensif tentang Industri 4.0
melalui model kerangka konsepnya. Beberapa penelitian telah dilakukan untu menyusun model
kerangka tersebut, Rantai rekayasa nilai menyangkut proses penambahan nilai dari produk mulai dari
proses desain, perencanaan produksi, manufaktur hingga layanan kepada pengguna produk. Integrasi
aspek-aspek tersebut memerlukan delapan aksi. Aksi tersebut adalah (1) standardisasi, (2) pemodelan
sistem kompleks, (3) penyediaan infrastruktur jaringan komunikasi, (4) penjaminan keselamatan dan
keamanan, (5) desain organisasi dan kerja, (6) pelatihan sumber daya manusia, (7) kepastian kerangka
hukum dan (8) efisiensi sumber daya.
Gerakan IPM dalam proses pelaksanaan wilayah kerja - kerja organisasi sepatutnya dapat
memberikan respon terhadap tantangan pelajar yang memiliki ketergantungan terhdadap teknologi.
Pola gerakan perlu bergeser kepada tata kelola digitalisasi, transparansi dan aksesibilitas yang
kemudian dapat menkostumisasi gerakan bagi setiap level pimpinan .baik dalam kinerja internal dan
eksternal.

V
APJII, Yearly Annual Report 2017: Mengawali Integritas Era Digital 2019 Bulletin | Edisi-33 2019
2. Maksud dan Tujuan
Mewujudkan organisasi ramah netizen dan memperluas cakrawala kolaborasi melalui
proses perceptan gerakan dengan digitalisasi.
3. Indikator Pencapaian Misi
No. Misi Indikator Best Practice
Aktivitas gerakan organisasi Proses pemanfaatan media • Aplikasi E- Voting PD
1. melalu percepatani digital teknlogi dalam program / IPM Kabupaten Bogor
dalam aktualisasi program. kegiatan Pimpinan. • Instagram Seluruh PD
IPM Se - Jawa Barat
Pengoptimalan database Big Data IPM Jawa Barat Web kegiatan Musywil
2. yang terintegrasi dan XIX IPM Jabar
teraksesibilitas • Belum Ada
Database wirausaha / • Aplikasi Kang Antika
Rutinitas dan relasi jangka lembaga usaha di masing- “Anti Narkoba” (BNN dan
3. panjang dengan berbagai masing ruang lingkup daerah, IPM Kota Bandung )
lembaga media & teknologi cabang dan ranting.
KEPUTUSAN
SIDANG KOMISI B
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No: 06/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
AGENDA AKSI
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran proses perumusan Gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Barat kedepan perlu ditetapkan Agenda Aksi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Agenda Aksi IPM Jawa Barat
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ..... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal : ........ September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA .............................. NBA .............................. NBA...................


KOMISI C
REKOMENDASI
MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

A. Kepada Pemerintah Provinsi JAWA BARAT


1. Meminta pemerintah dari tingkat wilayah hingga desa/kelurahan untuk mengakui keberadaan IPM
sebagai organisasi intra sekolah Muhammadiyah
2. Mendesak Dinas Olahraga dan Pemuda untuk berkoordinasi intensif dengan seluruh OKP se- Jawa
Barat, minimal satu bulan sekali
3. Mendesak pemerintah untuk meninjau kembali Rancangan Badan Hukum Pendidikan dan atau Badan
Layanan Umum (BLU)

B. Kepada Pimpinan Pusat IPM


1. Menjadikan IPM sebagai gerakan kreatif di kalangan pelajar dan membela setiap hak-hak pelajar,
serta selalu bekerja sama dengan organisasi kepelajaran lainnya (poros pelajar)
2. Menjadikan IPM sebagai gerakan yang konsen dalam pembinaan sekolah- sekolah Muhammadiyah
dan selalu mengadakan kegiatan untuk pelajar
3. Menjaga jarak terhadap semua partai politik maupun ormas yang bermitra terhadap partai politik
tertentu tanpa meninggalkan kerja sama dalam bidang tertentu
4. Bekerja sama dengan Dikdasmen PWM untuk kembali merumuskan keputusan perihal eksistensi IPM
dan penghapusan nama OSIS di sekolah-sekolah Muhammadiyah
5. Segera merealisasikan hasil sosialisasi batik IPM sebagai bukti eksistensi PW IPM Jawa Barat di
kalangan pimpinan tingkat bawahnya

C. Kepada PW Muhammadiyah Jawa Barat


1. Mendesak PW Muhammadiyah Jawa Barat dan seluruh jajaran pimpinan Muhammadiyah di semua
level di bawahnya untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk wacana tentang politik praktis di
internal Muhammadiyah
2. Mendesak Muhammadiyah agar memberikan kesempatan yang luas kepada angkatan muda
Muhammadiyah untuk masuk dalam struktur Muhammadiyah di semua level pimpinan
3. Mendesak Majelis Dikdasmen Muhammadiyah untuk menerbitkan kembali surat keputusan yang
menyatakan bahwa “IPM adalah satu- satunya organisasi intra sekolah Muhammadiyah”
4. Mendesak Majelis Dikdasmen untuk memprioritaskan kader-kader Muhammadiyah sebagai tenaga
pendidik dan pengelola amal usaha Muhammadiyah
5. Mendesak PW Muhammadiyah Jawa Barat agar segera mengintruksikan seluruh sekolah
Muhammadiyah untuk mewajibkan pemakaian batik Ikatan Pelajar. Muhammadiyah.
6. Mendesak PW Muhammadiyah Jawa Barat agar membuat dan mengefektifkan program beasiswa
kader untuk kader.
7. Mendesak PW Muhammadiyah agar mengintruksikan ke setiap kepala sekolah Muhammadiyah
mengenai wajibnya IPM sebagai organisasi intern sekolah
8. Mendesak majelis Dikdasmen PWM agar selektif dalam memilih kepala sekolah Muhammadiyah,
yakni yang peduli terhadap muhammadiyah dan ortomnya (dari Muhammadiyah untuk
Muhammadiyah)
9. Mendesak PW Muhammadiyah agar lebih memperhatikan IPM dalam segi fasilitas terutama
secretariat yang begitu penting kedudukannya
D. PD IPM se-Wilayah Jawa Barat merekomendasikan kepada PW IPM Jawa Barat :
1. Menyelenggarakan Forum Perkaderan formal setahun sekali.
2. Optimalisasi Pemberdayaan Perempuan di IPM Jawa Barat
KEPUTUSAN
SIDANG KOMISI C
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 06/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
REKOMENDASI
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :


Menimbang : Bahwa untuk kelancaran proses perumusan Gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa
Barat kedepan perlu ditetapkan Rekomendasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Rekomendasi IPM Jawa Barat
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ..... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal : ........ September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA .............................. NBA .............................. NBA ..................


KRITERIA CALON FORMATUR
PERIODE MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Pasal 1
Ideologi
1. Ta’at dan patuh pada ideologi Muhammadiyah
2. Taat dan patuh pada tujuan dan keputusan IPM
3. Ta’at dan patuh pada ideologi Muhammadiyah

Pasal 2
Keilmuan
1. Memiliki wawasan yang luas luas
2. Memiliki kemampuan analisis fenomena yang dihadapi
3. Memiliki pemahaman berdasarkan ajaran Islam, Al-Quran dan As-Sunnah

Pasal 3
Visi Pengembangan Organisasi dan Kader
1. Memiliki visi tentang pengembangan IPM se- Jawa Barat
2. Memiliki visi tentang pengembangan program strategis IPM Jawa Barat periode
selanjutnya
3. Memilik visi tentang pembinaan dan pengembangan kader anggota dan kader
Pimpinan IPM se- Jawa Barat

Pasal 4
Personalitas

1. Bersedia untuk memegang amanah dengan penuh rasa tanggung jawab dan
keikhlasan
2. Memiliki kematangan sikap dan emosional dalam bertindak dan berperilaku
3. Berakhlak karimah dan dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat

Pasal 5
Manajerial dan Kepemimpinan

1. Mengutamakan misi dan kepentingan IPM diatas lainnya dengan niat ikhlas dan
berkhidmat
2. Memiliki visi kepemimpinan di tingkat wilayah
3. Memiliki kecakapan dalam memimpin dan mengelola organisasi
4. Mempunyai jaringan yang luas dan kemampuan dalam membangun relasi
5. Mempunyai kemampuan dalam membangun kerja sama tim dalam organisasi
6. Memiliki pengalaman empiris dalam memimpin dan mengelola organisasi
7. Memahami mekanisme kerja organisasi IPM
8. Memiliki kesiapan untuk bekerja secara optimal
Pasal 6
Administrasi

1. Kader yang telah atau pernah menjadi anggota Pimpinan Wilayah IPM dan atau
anggota Pimpinan Daerah minimal 2 tahun dibuktikan dengan SK atau Surat
Keterangan
2. Kader yang telah mengikuti perkaderan IPM minimal Taruna Melati IlI dibuktikan
dengan syahadah atau surat keterangan dari penyelenggara dan bersedia mengikuti
perkaderan pada jenjang berikutnya.
3. Tidak merangkap kepengurusan dalam partai politik dan atau merangkap jabatan di
organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan yang lahan garapnya sama dengan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
4. Pada saat berlangsungnya Musyawarah Wilayah XX IPM Jawa Barat tidak lebih dari
24 tahun
5. Bersedia untuk berdomisili di kota tempat kedudukan Pimpinan Wilayah IPM Jawa
Barat
6. Bersedia untuk memprioritaskan jabatan Pimpinan Wilayah
TATA TERTIB
PEMILIHAN MUSYAWARAH WILAYAH XX
IPM JAWA BARAT

BAB I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Pengertian
Yang dimaksud dengan Tata Tertib Pemilihan Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Barat adalah tata tertib pemilihan ketua dan anggota formatur pada
Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
Pasal 2
Formatur
1. Formatur berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 8 (delapan)
orang anggota formatur.
2. Calon formatur yang mendapat suara terbanyak menjadi ketua formatur
3. Ketua dan anggota formatur dipilih melalui pemungutan suara dalam Musyawarah Wilayah XX
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
4. Ketua dan anggota formatur diberi mandat penuh untuk memilih ketua umum dan menyusun
struktur Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat periode Musywil XX.
Pasal 3
Panitia Pemilhan
1. Panitia Pemilihan adalah panitia yang menyelenggarakan seluruh prosesi pemilihan dalam
Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat sesuai dengan tata tertib
pemilihan.
2. Panitia Pemilihan Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat adalah
panitia pemilihan yang ditetapkan dalam Konferensi Pimpinan Wilayah IPM Jawa Barat pada
tanggal 09-11 Maret 2022 di Garut dan SK IPW IPM Jawa Barat No. 20-KEP/A.1-X/PW.IPM-
113/2022 tentang Struktur Tim Permusyawaratan Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Barat XX pada tanggal 19 Agustus 2022.
Pasal 4
Hak Pilih
1. Yang berhak memilih adalah peserta Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Jawa Barat sebagaimana diatur dalam tata tertib Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Jawa Barat.
2. Pemegang hak pilih tercatat dalam daftar pemilihan dan tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain.

BAB II
PEMILIHAN ANGGOTA FORMATUR
Pasal 5
Bakal Calon dan Anggota Calon Formatur
1. Bakal calon anggota formatur adalah mereka yang direkomendasikan oleh PW IPM Jawa Barat
dan Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Barat dengan jumlah yang tidak ditentukan
2. Bakal calon anggota formatur adalah mereka yang menyatakan kesediaannya dan telah
memenuhi persyaratan ditetapkan menjadi calon anggota formatur dalam Musyawarah Wilayah
XX IPM Jawa Barat
3. Apabila ada anggota panlih yang lolos sebagai calon anggota formatur maka berhak memilih
tetap menjadi anggota panlih atau menjadi calon formatur

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Calon Anggota Formatur
1. Berhak mendapatkan fasilitas dan perlakuan yang sama adil dari panitia pemilihan.
2. Berhak mengikuti seluruh rangkaian acara Musywil XX IPM Jawa Barat sebagai peninjau
dimana hak dan kewajibannya diatur dalam tata tertib Musywil XX IPM Jawa Barat.

Pasal 7
Pemilihan dan Penetapan Calon Formatur
1. Pelaksanaan Pemilihan dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
2. Pemilihan dengan menggunakan mekanisme satu peserta satu suara.
3. Pemilih memilih anggota formatur dengan cara memilih 9 (sembilan) nomor calon anggota
formatur yang berbeda pada portal pemilihan yang telah disediakan oleh panitia pemilihan.
4. Suara dinyatakan batal apabila tidak sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 1- 3 sebagaimana
tersebut diatas.
5. Perhitungan suara dilakukan secara digital dan otomatis melalui sistem pemilihan.
6. 9 (sembilan) orang calon anggota formatur yang mendapatkan dukungan suara terbanyak
ditetapkan sebagai anggota formatur.
7. Dalam hal peringkat ke 10 (sepuluh) dan seterusnya mendapatkan dukungan suara sama dengan
peringkat diatasnya (urutan no 9), maka bagi yang sama tersebut diakomodir sedemikian rupa
sehingga jumlah formatur secara keseluruhan adalah ganjil dengan batas 13 formatur, jika
melebihi tersebut suara yang sama akan dipilih ulang

BAB IV
Ketentuan Lain

Pasal 8
Sanksi
1. Panitia pemilihan berhak memutuskan sanksi bagi para calon dan pemilih bila diketahui
menyalahi ketentuan yang telah diatur.
2. Penentuan sanksi pada pasal 8 ayat 1 tersebut diatur oleh panitia pemilihan.
3. Anggota Musywil berhak melaporkan tindak kecurangan kepada panlih dalam kurun waktu
maksimal 24 jam terhitung setelah pemungutan suara
4. Panitia pemilihan berhak memberikan sanksi berupa diskualifikasi bagi para calon dan pemilih
bila diketahui menyalahi ketentuan yang diatur

Pasal 9
Penyusunan PW IPM Jawa Barat Periode Musywil XX
1. Penyusunan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat Periode Musywil XX
menjadi tugas ketua dan anggota formatur.
2. Penyusunan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat Periode Musywil XX
adalah dilakukan secara mufakat tanpa ada intervensi dari manapun
3. Apabila pengambilan keputusan secara mufakat tidak tercapai, maka untuk pengambilan
keputusan dilakukan secara pemungutan suara, maka keputusan berdasarkan suara terbnayak
mutlak, yaitu setengah lebih dari satu formatur.
4. Apabila pemungutan suara dilakukan dengan pilihan lebih dari dua, maka suara diambil
berdasarkan suara terbanyak, minimal lebih satu dari suara yang lain.
5. Hasil penyusunan dan keputusan formatur akan dibacakan dan ditetapkan dalam sidang pleno
Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat. Minimal telah
memilih/menentukan ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, dan 7 (tujuh) anggota
PW IPM Jawa Barat Periode Musywil XX dan melengkapai susunan pimpinan paling lambat satu
bulan setelah Musywil XX.
6. Apabila setalah satu bulan ketua dan anggota formatur belum dapat menyusun Pimpinan Wilayah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat Periode Musyawarah Wilayah XX secara lengkap,
maka hak untuk menyusun beralih kepada ketua umum, sekretaris umum, dan 7 (tujuh) anggota
PW IPM Jawa Barat yang telah ditetapkan pada sidang pleno Musyawarah Wilayah XX IPM Jawa
Barat.

Pasal 17
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib Pemilihan ini akan diatur kemudian oleh Panitia Pemilihan
Musywil XX IPM Jawa Barat dengan memperhatikan usul dan saran Peserta Musywil XX.

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 07/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
KRITERIA CALON FORMATUR DAN TATA TERTIB PEMILIHAN MSUYWIL XX

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :


Menimbang : Bahwa untuk kelancaran proses estapeta kepemimpinan dalam Musyawarah Wilayah XX IPM
Jawa Barat maka dipandang perlu penetapan kriteria calon formatur dan tata tertib pemilihan
Musywil XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Kriteria Calon Formatur Periode Musywil XX IPM Jawa Barat
2. Tata Tertib Pemilihan Musywil XX IPM Jawa Barat
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ...... Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal : ......... September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA .............................. NBA .............................. NBA ..................

KEPUTUSAN
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 08/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
TIM FORMATUR
PERIODE MUSYWIL XX IPM JAWA BARAT

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Bahwa untuk kelancaran proses estapeta kepemimpinan dalam Musyawarah Wilayah XX
IPM Jawa Barat maka dipandang perlu penetapan tim formatur periode Musywil XX IPM Jawa
Barat
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan : Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan : 1. Tim Formatur Periode Musywil XX IPM Jawa Barat dengan nama-nama sebagai berikut :
1) ............................................
2) ............................................
3) ............................................
4) ............................................
5) ............................................
6) ............................................
7) ............................................
8) ............................................
9) ............................................
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun

Ditetapkan di Bandung
Tanggal Shafar 1444 H
Bertepatan dengan tanggal September 2022 M

Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA. NBA .......................... NBA.


KEPUTUSAN INDUK
MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT
No : 09/MUSYWIL/IPM-JABAR/2022
Tentang :
HASIL MUSYAWARAH WILAYAH XX
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH JAWA BARAT TAHUN 2022

Musyawarah Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat setelah :

Menimbang : Tema Musyawarah Wilayah XX Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat “Optimalisasi
Digitalisasi Gerakan, Wujudkan IPM sebagai Arus Utama Pelajar Jawa Barat”
Mengingat : 1. Anggaran Dasar IPM Pasal 32
2. Anggaran Rumah Tanngga Pasal 35
Memperhatikan :1. Pidato Iftitah Ketua Umum PW IPM Jawa Barat Ipmawan M. Rofid Izzudin
2. Sambutan Ketua Umum PP IPM Ipmawan Nashir Effendi
3. Sambutan PWM Jawa Barat
4. Sambutan Wali Kota Bandung
5. Sambutan Gubernur Jawa Barat
6. Rancangan Materi Musywil XX IPM Jawa Barat
7. Usul dan saran peserta Musyawarah Wilayah XX IPM Bawa Barat

Memutuskan :
Menetapkan :1. Tata Tertib Musyawarah Wilayah XX IPM Jawa Barat
2. Laporan Pertanggungjawaban PW IPM Jawa Barat Periode 2020-2022
3. Hasil Sidang Komisi A : Garis Besar Kebijakan Musywil XX IPM Jawa Barat
4. Hasil Sidang Komisi B : Agenda Aksi IPM Jawa Barat
5. Hasil Sidang Komisi C : Rekomendasi IPM Jawa Barat
6. Hasil Pemilihan 9 Tim Formatur Periode Musywil XX IPM Jawa Barat
7. Hasil Rapat 9 Tim Formatur periode Musywil XX IPM Jawa Barat dengan memutuskan :
- Ketua Umum :
- Sekretaris Umum :
- Bendahara Umum :
PW IPM Jawa Barat Periode 2022-2024
8. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila ada kekeliruan di kemudian hari,
maka Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat akan melakukan
peninjauan ulang

Nuun Walqalami Wamaa Yasthuruun


Ditetapkan di
Tanggal
Bertepatan dengan tanggal
Bandung
.... Shafar 1444 H
.... September 2022 M
Ketua, Sekretaris, Anggota,

NBA.............................. NBA .............................. NBA ..................

Anda mungkin juga menyukai