Disusun oleh:
MUHAMMAD RIDHO IZZATUL MUTTAQIEN
(NOMOR INDUK)
1
LEMBAR PENGESAHAN
Hari/tgl :
Waktu :
Mengetahui
i
MOTTO
"Impian besar membutuhkan langkah kecil yang gigih"
ii
MUQODDIMAH
َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال، َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا،ِإَّن اْلَحْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه
َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه، َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه،َُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, dan
pengampunan-Nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita
dan dari keburukan amal kita. Barang siapa yang mendapat petunjuk dari Allah
maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka
tidak ada yang dapat memberi petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada
tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas karunia
iman, inayah, hidayah, dan segala nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita
semua, sehingga sudah sepatutnyalah kita selaku hamba mensyukuri apa yang
telah Allah Swt berikan kepada kita semua berupa kenikmatan-kenikmatan yang
teramat banyak yang mana tidak ada seorang pun yang dapat menghitungnya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi
penyempurna risalah Allah Swt, yaitu Nabi Muhammad Saw, demikian juga
kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak,
Aamiin. Dan berkat rahmat Allah pula saya dapat menyelesaikan karya tulis santri
ini dengan lancar walaupun penuh hambatan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
membuka penglihatan dan pendengaran, dengan rahmat dan hidayah-Nya. Aku
bersaksi tiada tuhan selain Allah SWT, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
Saw adalah utusan-Nya. Ucap syukur yang tak terhingga penulis panjatkan yang
karena keridhoannya penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
"Hijrahnya Kaum Milenial Menurut Qur'an dan Sunnah”.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan
semangat daro orang-orang terdekat sehingga penulis mampu menyelesaikan
karya tulis ini. Ada banyak orang yang berperan dalam pembuatan karya tulis ini,
di antaranya:
1. Kepada bapak ku Ateng Zainal Muttaqin, ku persembahkan tulisan ini
untukmu. Terima kasih atas segala yang kau berikan, terima kasih atas segala
apa yang telah kau korbankan, tanpa kehadiranmu, penulis tidak akan bisa
seperti ini, terima kasih banyak atas semua yang telah kau beri padaku, cinta
dan kasihmu akan ku ingat selalu.
2. Kepada ibu ku Wiwi Siti Patimah, ku persembahkan tulisan ini untukmu. Kau
adalah sosok ibu yang hebat yang bisa ku jadikan teladan dalam kehidupan.
Terima kasih banyak atas segala yang telah kau berikan, Terima kasih atas
segala motivasi yang telah kau ucapkan, kau adalah sosok ibu yang luar biasa
yang bisa kujadikan inspirasi dalam kehidupanku.
3. Kepada Kakak Tercinta Aulia Dienan Mustaqiema dan Adik tersayang
Radihitya Mu’tashimul Mutaqin dan Afifah Kamilatunuha Mustaqiema terima
kasih atas dukungan dan semangat yang telah kalian beri selama ini. terima
kasih telah menjadikan hidup-hidup penulis menjadi lebih berwarna, terima
kasih atas apa yang telah kalian berikan kepadaku, dan maaf penulis belum
bisa menjadi adik yang terbaik seperti yang kalian inginkan.
iv
4. Kepada Ustadz Romadly Alfan, mudirul 'am sekaligus ketua pondok pesantren
persatuan islam no. 36 plered, terima kasih atas ilmu yang telah kau berikan,
semoga di kehidupan nanti penulis bisa mengamalkan ilmu yang telah kau
berikan
5. Kepada Ustadz Diki Zulkarnaen, mudir muallimin pesantren persatuan islam
no.36 plered, terima kasih atas bimbingan dan nasihat-nasihat nya selama ini,
dan terima kasih telah menyayangi kami dengan sepenuh hati
6. Kepada pembimbing karya tulis ini Ustadz Asep Wildan Nugraha S.Pd,
terima kasih telah membimbing penulis dengan begitu sabar dan ikhlas, terima
kasih telah memberi arahan kepada penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.
7. Kepada Ustadz Gege Maryati selaku wali kelas 12, terima kasih telah menjadi
ibu yang selalu mengingatkan kami, terima kasih telah memberikan ilmu
begitu banyak kepada kami, terima kasih atas apa yang telah kau berikan
selama ini.
8. Kepada Ustadz Yusuf Rahman dan Ustadz Isep Suprapto, terima kasih telah
memberi kami arahan dan bimbingan nya selama mengerjakan karya tulis ini.
9. Kepada seluruh dewan Asatidz ppi 36 plered, terima kasih atas semua ilmu
yang telah kalian berikan selama ini, terima kasih atas apa yang telah kalian
berikan selama ini.
10. Kepada sahabatku Zaky Al-Khairi Ismail, Abdul Muhaimin Husni Al-Marogi,
Ahmad Fauzan Zaelani, Muhamad Faizal Fahmi dan Saeful Rohman, terima
kasih atas semua yang telah kalian berikan selama ini, terima kasih telah
menemaniku sampai saat ini, terima kasih juga atas dukungan dan semangat
kalian selama ini, semoga kita bisa bersahabat hingga akhirat nanti. Dan
terakhir penulis ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman sekelasku
yang sudah mewarnai hidupku dengan segala lelucon-lelucon yang kalian
perbuat, terima kasih juga karena telah menjadi teman yang saling
menguatkan.
11. Kepada Seluruh Teman di Kelas 12 yang telah membersamai selama masa-
masa sekolah dan selalu mendukung.
v
12. Dan penulis haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam pembuatan karya tulis ini.
13. Dan untuk kalian para pembaca, penulis dalam penyusunan karya tulis ini
memang masih banyak kekurangan, dan penulis berharap kepada pembaca
untuk memberikan saran dan kritikan nya, karena itu bisa menjadi motivasi
dan dorongan bagi penulis sendiri.
Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi bagi semua santri dan muslim di dunia ini.
Penulis
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACK
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
MOTTO...................................................................................................................ii
MUQODDIMAH....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACK.........................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan penelitian...........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................4
A. Pemimpin......................................................................................................4
1. Definisi Pemimpin.....................................................................................4
2. Kriteria Pemimpin.....................................................................................6
3. Etika Seorang Pemimpin...........................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................13
A. Pengertian Metodologi Penelitian..............................................................13
B. Ciri-ciri metode deskriptif...........................................................................13
C. Jenis penelitian deskriptif yang sering digunakan......................................14
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................17
A. Cara Memimpin Rasulullah........................................................................17
B. Tugas Seorang Pemimpin Islam.................................................................21
BAB V PENUTUPAN..........................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................24
1. Cara memimpin Rasulullah SAW...........................................................24
2. Tugas seorang pemimpin Islam...............................................................24
B. Saran............................................................................................................25
ix
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
RIWAYAT HIDUP................................................................................................27
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
memimpin ia menipu (zalim) terhadap rakyatnya, pasti Allah
mengharamkan baginya masuk surga.” (HR al-Bukhari dan Muslim)1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1
Amien, Shiddiq, 2010 Islam dari akidah hingga peradaban. (Jakarta: SULUK)
2
D. Manfaat Penelitian
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemimpin
1. Definisi Pemimpin
Islam adalah agama yang komprehensif, ia tidak hanya mengatur cara
Mulai dari tata cara hidup bermasyarakat, menuntut ilmu, bahkan juga
2
Bastoni, Hepi, 2009 Sejarah Para Khalifah, (Bogor: Pustaka Al-kautsar)
4
baik dan tidak berlebihan. Bekal yang diberikan oleh Allah kepada manusia
untuk memenuhi peran ini adalah akal. Keberadaan akal membuat manusia
dapat melakukan pengamatan terhadap alam semesta. Dengan perannya ini,
manusia diberi tanggung jawab untuk memakmurkan alam sehingga tercipta
keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia. Hal ini dijelaskan dalam
Al-Qur'an pada Surah Luqman ayat 20. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah
telah mengatur langit dan Bumi agar sesuai dengan kebutuhan hidup manusia
secara sempurna. Ini dijadikan oleh-Nya sebagai tanda-tanda kekuasaanNya.
Sedangkan peran manusia sebagai pemakmur Bumi ditetapkan oleh Allah
pada Surah Hud ayat 61. Ayat ini juga mengaitkan peran manusia sebagai
pemakmur Bumi dan penciptaan manusia dari tanah. 3
Awal kata pemimpin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pimpin, artinya orang yang memimpin. Pemimpin dapat diartikan sebagai
seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, mempengaruhi orang lain
dan kelompoknya.4
Menurut Modern Dictionary of Sociology, pemimpin adalah seseorang
yang memiliki peranan atau posisi dominan dan berpengaruh dalam
kelompoknya.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang
yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan
sukses tidaknya suatu tujuan, sebab ia merupakan faktor penggerak dan
bertanggung jawab atas segala aktivitas dan fasilitas. Anderson
mendefinisikan kepemimpinan sebagai upaya mempengaruhi pemikiran dan
tindakan dengan kekuasaan agar orang lain melakukan sesuatu yang
diharapkan hingga tercapainya tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.
Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan kecakapan serta
menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Dia juga di tuntut untuk
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Khalifah
4
https://kbbi.web.id/pimpin
5
Theodorson, George A. (1969, Mar 1). Modern Dictionary of Sociology.
5
mampu mengantisipasi berbagai situasi dan kondisi tertentu dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi. Berdasarkan pada perkiraan-
perkiraan untuk menampung apa yang terjadi mengenai kelemahan-kelemahan
serta mencapai tujuan dengan sasaran dalam waktu yang ditentukan.6
2. Kriteria Pemimpin
Kriteria pemimpin ideal pernah dijelaskan Rasulullah SAW dalam
beberapa
hadits. Tentu sebagai umat Islam, harus mengikuti kriteria tersebut agar bisa
menjadi pemimpin yang adil serta bertanggung jawab.
Dalam ajaran Islam, pemimpin terbaik sepanjang masa tentu saja
Rasulullah SAW. Beliau menjadi suri tauladan dan sosok panutan dalam
memimpin umat.
Allah SWT berfirman tentang perintah menaati Ulil Amri atau pemimpin.
Sebagaimana termaktub dalam surat An-Nisa Ayat 59,
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا َأِط يُعو۟ا ٱَهَّلل َو َأِط يُعو۟ا ٱلَّرُسوَل َو ُأ۟و ِلى ٱَأْلْم ِر ِم نُك ْم ۖ َفِإن َتَٰن َز ْعُتْم ِفى َش ْى ٍء َفُر ُّد وُه ِإَلى ٱِهَّلل
َو ٱلَّرُسوِل ِإن ُك نُتْم ُتْؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱْل َء اِخ ِرۚ َٰذ ِلَك َخْيٌر َو َأْح َس ُن َتْأِو ياًل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”7
Pemimpin ideal dalam sejarah Islam adalah Nabi Muhammad SAW.
Dalam masa kepimpinannya, Rasulullah SAW memiliki beberapa sifat yakni
6
Kartono, Kartini. 2005 Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada.).
7
Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 59 Rasm Usmani
6
siddiq (jujur), amanah (dipercaya) dan fathanah (cerdas). Sifat ini dapat
menjadi landasan kriteria pemimpin yang baik.
ِإَّال َح َّر َم ُهَّللا َع َلْي ِه اْلَج َّن َة، َو ُهَو َغاٌّش ِلَرِع َّيِتِه، َيُم ْو ُت َيْو َم َيُم ْو ُت،مَا ِم ْن َع ْبٍد َيْسَتْر ِع ْيِه ُهَّللا َرِع َّيًة
8
Aplikasi HaditsSoft
7
terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga.
(Hadis riwayat Imam al-Bukhari)9
9
Aplikasi HaditsSoft
10
Aplikasi HaditsSoft
8
Seorang pemimpin haruslah orang yang ahli dan cerdas. Keahlian
ini meliputi berbagai hal, termasuk menata kewarganegaraan yang
akan membawa negara dan rakyat pada kestabilan di berbagai bidang,
baik kemananan, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Memberikan kepercayaan kepada yang bukan ahlinya merupakan suatu
tanda kehancuran, sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda:
ِإَذ ا ُوِّسَد اَأْلْم ُر ِإَلى َغْيِر َأْهِلِه: َكْيَف ِإَض اَع ُتَها؟ َقاَل: َقاَل،َفِإَذ ا ُضِّيَع ْت اَأْلَم اَنُة َفاْنَتِظ ْر الَّساَع َة
َر َو اُه اْلُبَخ اِر ُّي.َفاْنَتَظْر الَّساَع َة
11
Aplikasi HaditsSoft
12
Aplikasi HaditsSoft
9
3. Etika Seorang Pemimpin
a) Kepemimpinan yang Jujur dan Transparan
Pemimpin yang jujur selalu berkomunikasi dengan kejujuran dan
integritas. Mereka tidak menyembunyikan informasi penting dari
anggota timnya serta tidak berusaha memanipulasi situasi. Dengan
berbicara jujur, pemimpin dapat memenangkan kepercayaan anggota
timnya. Ketika tim merasa bahwa pemimpinnya adalah sumber
informasi yang dapat diandalkan, mereka akan lebih termotivasi dan
memiliki rasa aman.
10
menciptakan ikatan yang kuat antara pemimpin dan anggota tim.
Alhasil, produktivitas kerja yang lebih tinggi dan terjadi hubungan
kerja yang harmonis di dalamnya.
1. Evaluasi Diri
Pemimpin harus selalu merefleksikan tindakannya dan
mengevaluasi jika tindakan tersebut sesuai dengan prinsip etika
kepemimpinan yang dianut. Melalui evaluasi diri, pemimpin dapat
mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan integritas,
keadilan, atau empati. Evaluasi diri juga membantu pemimpin untuk
tetap berpegang pada nilai etika bahkan dalam situasi yang sulit sekali
pun.
2. Pendidikan Etika
Seorang pemimpin harus berkomitmen untuk terus belajar dan
mengembangkan pemahamannya tentang etika. Pendidikan etika bisa
melibatkan kursus etika, membaca buku dan artikel tentang masalah
etika, atau berdiskusi dengan ahli etika. Dengan langkah ini, pemimpin
dapat memperluas wawasannya tentang penerapan etika dalam
berbagai situasi bisnis dan sosial. Pemahaman yang lebih baik tentang
etika juga membantu pemimpin dalam mengambil keputusan yang
lebih baik dan lebih etis.
11
3. Pembuatan Kode Etik
Kode etik adalah dokumen yang menjelaskan nilai, prinsip, dan
norma yang harus diikuti oleh semua anggota tim dalam konteks
tertentu. Kode etik menciptakan kerangka kerja yang jelas tentang
bagaimana anggota tim harus bertindak dan berinteraksi dalam
berbagai situasi. Pemimpin harus memastikan bahwa kode etik
diterapkan secara konsisten dan setiap anggota tim memahaminya
dengan baik. Kode etik memastikan bahwa organisasi atau tim dapat
beroperasi sesuai dengan standar etika yang tinggi.
4. Komunikasi Terbuka
Pemimpin harus selalu membuka jalur komunikasi dengan timnya,
termasuk menjadi pendengar aktif, menerima masukan, dan
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anggota untuk berbicara
tentang masalah atau perasaannya. Pemimpin dapat memahami lebih
baik kebutuhan dan perasaan anggota tim sehingga mereka bisa
bertindak dengan lebih etis dan mendukung orang yang berada di
bawahnya.
5. Responsif Terhadap Umpan Balik
Pemimpin tidak hanya mendengarkan umpan balik, tetapi juga
bertindak atas komentar tersebut jika diperlukan. Respons terhadap
umpan balik memungkinkan pemimpin untuk memperbaiki perilaku
atau keputusan yang mungkin melanggar prinsip etika. Sikap ini juga
memperkuat kepercayaan antara pemimpin dan anggota tim, karena
anggota tim merasa bahwa suara mereka didengar dan dihargai oleh
pemimpinnya.
6. Penerapan Konsisten
Etika kepemimpinan harus diterapkan secara konsisten. Artinya,
pemimpin harus mengikuti prinsip etika dalam setiap tindakan dan
keputusan. Konsistensi dalam penerapan etika menciptakan ekspektasi
yang jelas di antara anggota tim tentang perilaku yang diterima.
12
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki.
Terdapat ciri-ciri yang pokok pada metode deskriptif, antara lain adalah:
14
2. Menggambarkan fakta tentang permasalahan yang diselidiki sebagaimana
adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang seimbang.
3. Pekerjaan peneliti bukan saja memberika gambaran terhadap fenomena-
fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis,
membuat prediksi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu
masalah.
Nazir (1988: 72-73) dalam buku Metode Penelitian, terdapat dua kriteria
pokok dalam metode penelitian deskriptif, yakni kriteria umum dan kriteria
khusus.
15
d) Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai
validitas
e) Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan
f) Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisa data serta studi
kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya
dengan kerangka teoritis yang digunakan, jika kerangka teoritis untuk itu
telah dikembangkan.
2. Kriteria khusus Penelitan Metode Deskriptif
16
mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik
yang relevan; dan 8) membuat laporan penelitian.
17
j) Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesa-hipotesa
yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-
kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian
k) Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah
18
BAB IV
PEMBAHASAN
19
Kehebatan Rasulullah dalam memimpin juga diakui oleh kalangan
di luar Islam. Nabi Muhammad SAW diakui sebagai sosok pemimpin yang
paling berpengaruh sepanjang sejarah di kehidupan umat manusia. Hal ini
diakui oleh Michael Hart seorang penulis Barat dalam bukunya yang
berjudul “The 100, a Ranking of The Most Influential Persons in History”.
Secara obyektif ia menempatkan Nabi SAW sebagai orang paling
berpengaruh dalam sejarah13
13
https://hr.proxsisgroup.com/kepemimpinan-rasulullah/ (Senin, 29 Januari 2024, 20:21)
20
Al-Siddiq berkata, “Sesungguhnya kita datang bukan untuk berperang,
melainkan kita datang untuk melakukan ibadah umrah.” Kemudian Nabi
menyetujui pendapat Abu Bakar.
Dalam kepemimpinan tentu musyawarah sangat berperan dalam
mengambil keputusan. Seorang belum tentu benar dalam setiap
keputusannya dan bawahan bisa juga punya ide yang bagus demi
mencapai tujuan bersama. Lewat musyawarah dapat menghasilkan
keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan.
21
Seorang pemimpin harus memiliki sikap bijaksana, kecerdasan manajerial
yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan anggota
masyarakatnya dalam berbagai posisi sesuai kemampuan, sehingga dapat
mencapai tujuan utamanya.
Salah satu contoh sikap bijaksana Nabi Muhammad SAW adalah ketika
terjadi keributan antar kepala suku saat ingin meletakkan hajar aswad di
tempatnya. Nabi memberikan solusi dengan merentangkan sebuah kain
besar, kemudian hajar aswad diletakkan di bagian tengahnya, lalu beliau
meminta kepada setiap pemimpin kabilah untuk memegang ujung kain
tersebut. Setelah itu, hajar aswad disimpan ke tempat semula di Kabah.
Para pemimpin suku pun merasa puas dengan solusi yang diberikan.
Kebijaksanaan Rasulullah juga tampak saat peristiwa penggalian
parit bersama para sahabatnya, Rasulullah turut melibatkan mereka untuk
mengambil perannya masing-masing. Rasulullah sangat terbuka dengan
ide dan masukan dari para sahabat terlebih jika ditujukan untuk
mempermudah pekerjaan. Hal tersebut dilakukan Rasulullah sekaligus
untuk memberikan pengajaran bahwa setiap pekerjaan dan tantangan akan
lebih mudah dilalui apabila diselesaikan bersama-sama. Sikap
kebijaksanaan yang tercermin dari Rasulullah terbukti mengantarkan
pasukannya pada kemenangan.
Seorang pemimpin harus bijaksana dalam bersikap dan mengambil
keputusan. Kebijaksanaan pemimpin dapat membuat kelompok bertahan
menghadapi masalah yang datang serta mengantarkan pada tujuan
bersama.
d. Mengutamakan Kepentingan Bersama
Rasulullah selalu menempatkan kepentingan bersama di atas
kepentingan dirinya sendiri. Bahkan Rasul selalu mendahulukan
kebutuhan sahabat ataupun keluarganya dibandingkan kepentingan
pribadinya. Dalam berbagai riwayat, dapat diketahui, Rasulullah sering
memberikan nasihat serta mencarikan jalan keluar bagi para sahabat yang
kala itu sedang mendapat masalah. Padahal di saat yang sama Rasulullah
22
juga sedang mengalami kesulitan, namun ia tetap berusaha memberikan
empati pada kalangan sahabat yang meminta bantuannya.
Sebagai contoh, Nabi pernah menunjukkan sikap empati saat
pertempuran ketika dia tidak makan dalam beberapa hari. Bahkan, dia
sampai mengikat dua batu di perutnya untuk melewati proses tersebut.
Nabi ingin merasakan apa yang juga dirasakan oleh para sahabatnya.
Pada kisah lain, Nabi menempatkan diri pada posisi sahabatnya
dengan menggali parit dan merasakan lapar bersama para pengikutnya.
Hal ini bukti sikap empati dan kemanusiaan Nabi SAW. Sikap ini sulit
ditemukan pada kualitas pemimpin saat ini yang lebih banyak
mementingkan dirinya sendiri.
e. Rendah Hati
Rasulullah juga memberi teladan karena sifat rendah hati. Beliau
tidak pernah memandang kedudukannya lebih tinggi dibandingkan orang
lain. Beliau selalu menganggap derajat manusia adalah sama di hadapan
Allah, dan ketakwaanlah yang menjadi pembedanya.
Sebagai contoh, Nabi tidak segan-segan melakukan pekerjaan fisik
saat penggalian parit. Bersama dengan pengikutnya, dia terlibat langsung
dalam proses tersebut dan membantu mengangkat batu, hingga menggali
tanah. Dia bekerja begitu keras, sehingga menurut Al Bara’ ibn ‘Azib,
“seluruh perutnya tertutup debu”.
Sikap itu menunjukkan betapa rendah hatinya Nabi SAW. Dia
berjuang bersama sahabatnya dan ikut merasakan rasa lelah dan sakit
akibat bekerja fisik. Kualitas kepemimpinan lainnya yang dimiliki oleh
Rasulullah SAW ketika dia secara terbuka menerima saran seorang
pendamping untuk menggali parit, yang belum digunakan oleh orang Arab
sebelumnya sebagai strategi perang.14
14
https://hr.proxsisgroup.com/kepemimpinan-rasulullah/ (Senin, 29 Januari 2024, 20:55)
23
Menurut al-Mawardi tugas seorang pemimpin (imam) secara umum ada
sepuluh:
1. memelihara agama sesuai dengan prinsip-prinsipnya yang kokoh dan
segala sesuatu yang menjadi kesepakatan ulama salaf. Jika muncul
ahli bidah atau ahli syubhat yang merusak citra agama, seorang imam
harus mampu menegakkan hujah (argumentasi) di hadapannya,
menerangkan kebenaran kepadanya, dan memberinya sanksi, sesuai
dengan hak dan hukum yang berlaku. Dengan begitu agama
terbentengi dari upaya penyimpangan dan umat terhindar dari
penyesatan.15
2. memberlakukan hukum di antara dua pihak yang saling berselisih dan
menghentikan permusuhan di antara dua pihak yang saling bertikai.
Tujuannya adalah agar keadilan dapat ditegakkan secara merata
sehingga orang zalim tidak berani bertindak sewenang-wenang dan
orang teraniaya tidak semakin dibuat menderita.
3. melindungi negara dan tempat-tempat umum dari kejahatan agar
rakyat dapat mencari penghidupan dan bepergian dengan aman dari
gangguan yang mengancam jiwa dan harta.
4. menegakkan hukum dengan tegas agar segala yang dilarang oleh
Allah tidak mudah dilanggar dan memelihara hak-hak hamba-Nya
agar tidak mudah diselewengkan dan diremehkan.
5. melindungi wilayah perbatasan dengan benteng yang kokoh dan
kekuatan yang tangguh sehingga musuh tidak mampu menemukan
jalan masuk sedikit pun untuk menodai kehormatan atau
menumpahkan darah orang Islam dan mu’ahid (orang kafir yang darah
dan kehormatannya dilindungi oleh Islam).
6. memerangi para penentang Islam yang sebelumnya telah didakwahi
hingga mereka masuk Islam atau menjadi ahli dzimmah (orang kafir
yang berada dalam perlindungan kaum Muslimin). Tujuannya adalah
15
Al-Mawardi. 1985. Al-ahkam al-sulthaniyah wa al-wilayat al-diniyah. (Beirut, Lebanon : Dar al
Kothob)
24
agar hak Allah dapat ditegakkan dengan memenangkan agama Islam
di atas agama-agama lain.
7. mengambil harta fai (harta yang diperoleh pasukan Islam dengan jalan
damai, tanpa peperangan) dan memungut zakat sesuai yang
diwajibkan syariat, baik secara nash maupun ijtihad, tanpa disertai
rasa takut dan terpaksa.
8. menetapkan gaji dan anggaran wajib lainnya yang diambil dari bait al-
maal (kas negara) tanpa berlebihan ataupun terlalu hemat, juga
mengalokasikannya tepat waktu (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
lambat)
9. mengangkat orang-orang yang jujur dan profesional di bidangnya,
termasuk orang yang ahli dalam mengurusi keuangan. Dengan begitu,
di tangan mereka tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik dan
urusan keuangan dapat terbukukan dengan rapi.
10. seorang pemimpin mesti berusaha untuk turun langsung ke lapangan
dalam menangani persoalan dan mengamati keadaan umat sehingga
tampak ia sendiri yang memimpin rakyat dan melindungi agama. Hal
itu tidak boleh diwakilkan kepada orang lain dengan alasan sibuk
beristirahat atau beribadah. Jika hal itu (mangkir) terjadi, sungguh ia
telah berkhianat kepada rakyat dan menipu penasihat negara.
25
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
26
diharapkan untuk menjaga kedamaian, keamanan, dan kesejahteraan
masyarakat dengan menjunjung tinggi hukum dan keadilan. Mereka harus
menjadi pembela hak-hak semua warga, tanpa memandang perbedaan suku,
agama, atau status sosial. Kesimpulannya, tugas seorang pemimpin Islam
adalah untuk memimpin dengan integritas moral, menginspirasi orang lain
untuk mengikuti jalan yang benar, dan memperjuangkan kesejahteraan
bersama sesuai dengan ajaran Islam.
B. Saran
Di akhir penulisan ini ada beberapa ssaran yang ingin penulis sampaikan
sebagai berikut :
27
DAFTAR PUSTAKA
28
RIWAYAT HIDUP
29