KELULUSAN MUALLIMIEN
DISUSUN OLEH
PLERED – PURWAKARTA
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
Hari/tgl :
Waktu :
Mengetahui
Setiap remaja memiliki lingkungan yang berbeda-beda serta latar belakang ekonomi
yang berbeda-beda, baik dari pergaulan, keluarga, pendidikan, dan seterusnya.
Pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Apalagi di zaman sekarang ini dengan alasan modernisasi para remaja ingin mencoba
sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan. Misalnya penggunaan obat terlarang
seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas, dan sebagainya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ametode deskriptif, yaitu penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gejala gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian, secara
sisematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau sampel tertentu. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa gaya hidup menyimpang yang dilakukan remaja
karena ekonomi, pendidikan, pengaruh lingkungan, beban pikiran dan untuk
kesenanagan.
ABSTRACT
background, both from association, family, education, and so on. Wrong association
is one of the causes of juvenile delinquency. Especially in this day and age, with the
doing. For example, the use of illegal drugs such as drugs, drinking, promiscuity, and
so on. The method used in this research is descriptive method, namely research that is
study indicate that the deviant lifestyle carried out by adolescents is due to
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang membuka
penglihatan dan pendengaran, dengan rahmat dan hidayah-Nya. Aku bersaksi tiada
tuhan selain Allah SWT, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Saw adalah
utusan-Nya. Ucap syukur yang tak terhingga penulis panjatkan yang karena
keridhoannya penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
‘’pentingnya badan sehat dan bugar di usia muda.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan
semangat dari orang-orang terdekat sehingga penulis mampu menyelesaikan karya
tulis ini. Ada banyak orang yang berperan dalam pembuatan karya tulis ini, di
antaranya:
1. Kepada bapak ku Ismail Akhsyari, ku persembahkan tulisan ini untukmu. Terima
kasih atas segala yang kau berikan, terima kasih atas segala apa yang telah kau
korbankan, tanpa kehadiranmu, penulis tidak akan bisa seperti ini, terima kasih
banyak atas semua yang telah kau beri padaku, cinta dan kasihmu akan ku ingat
selalu.
2. Kepada ibuku Sadiyatul Hasanah, ku persembahkan tulisan ini untukmu. Kau
adalah sosok ibu yang hebat yang bisa ku jadikan teladan dalam kehidupan.
Terima kasih banyak atas segala yang telah kau berikan, Terima kasih atas segala
motivasi yang telah kau ucapkan, Terima kasih atas apa yang telah kau
korbankan, kau adalah sosok ibu yang luar biasa yang bisa kujadikan inspirasi
dalam kehidupanku, Terima kasih atas jasa-jasa mu, terima kasih atas cinta dan
kasihmu yang telah kau berikan kepadaku, tanpamu penulis tidak akan bisa
seperti ini.
3. Kepada keempat adik tercintaku yaitu Samy Daffa Ayassi, Ghazi Alkhalifi, Inara
Ghaziya Zahira dan Rafasya terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah
kalian beri selama ini. terima kasih telah menjadikan hidup-hidup penulis menjadi
lebih berwarna, terima kasih atas apa yang telah kalian berikan kepadaku, dan
maaf penulis belum bisa menjadi kakak yang terbaik seperti yang kalian inginkan.
4. Kepada Ustadz Romady Alfan, mudirul 'am sekaligus ketua pondok pesantren
persatuan islam no. 36 plered, terima kasih atas ilmu yang telah kau berikan,
semoga di kehidupan nanti penulis bisa mengamalkan ilmu yang telah kau
berikan
5. Kepada Ustadz Diki Zulkarnaen, mudir muallimin pesantren persatuan islam
no.36 plered, terima kasih atas bimbingan dan nasihat-nasihat nya selama ini, dan
terima kasih telah menyayangi kami dengan sepenuh hati
6. Kepada pembimbing karya tulis ini Ustadz Diki Zulkarnaen, terima kasih telah
membimbing penulis dengan begitu sabar dan ikhlas, terima kasih telah memberi
arahan kepada penulis dalam mengerjakan karya tulis ini.
7. Kepada Ustadzah Geugeu Maryati selaku wali kelas 12, terima kasih telah
menjadi ibu yang selalu mengingatkan kami, terima kasih telah memberikan ilmu
begitu banyak kepada kami, terima kasih atas apa yang telah kau berikan selama
ini.
8. Kepada Ustadzah Helia Hermina dan ustadz Isep Suprapto, terima kasih telah
memberi kami arahan dan bimbingan nya selama mengerjakan karya tulis ini.
9. Kepada seluruh dewan Asatid ppi 36 plered, terima kasih atas semua ilmu yang
telah kalian berikan selama ini, terima kasih atas apa yang telah kalian berikan
selama ini.
10. Kepada ke tiga sahabatku Ahmad Fauzan Zaelani, Muhammad Ridho Izzatul
Muttaqien dan Abdul Muhaimin Husni Al-marogi , terima kasih atas semua yang
telah kalian berikan selama ini, terima kasih telah menemaniku sampai saat ini,
terima kasih juga atas dukungan dan semangat kalian selama ini, semoga kita bisa
bersahabat hingga akhirat nanti. Dan terakhir penulis ucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh teman sekelasku yang sudah mewarnai hidupku dengan
segala lelucon-lelucon yang kalian perbuat, terima kasih juga karena telah
menjadi teman yang saling menguatkan.
Plered, 17 Januari 2024
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
MOTTO..............................................................................................................ii
ABSTRAK.........................................................................................................iii
ABSTRACT.......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Masalah......................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................3
A. PERGAULAN BEBAS................................................................................................4
1. Pengertian Remaja..........................................................................................20
3. Perkembangan Remaja...................................................................................24
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................29
Pengertian Preventif............................................................................................33
Pengertian represif..............................................................................................34
Pengertian Represif..............................................................................................35
Pengertian kuratif................................................................................................36
BAB V PENUTUP............................................................................................43
A. Kesimpulan...........................................................................................................43
B. Saran....................................................................................................................44
BIOGRAFI PENULIS.....................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut terkait
dengan kebijakan kesehatan masyarakat, Pendidikan, dan upaya pencegahan
penyakit pada usia muda. Manfaatnya diharapkan dapat dirasakan secara luas oleh
individu, keluarga, dan masyarakat pada umumnya.
BAB II
KERANGKA TEORITIK DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Kesehatan
1. Pengertian kesehatan
Kesehatan adalah hal terpenting dalam kehidupan, menjaga pola hidup tetap
sehat dapat membuat tubuh terhindar dari penyakit dan membuat sistem yang
berada di tubuh kita dapat bekerja dengan optimal. Semakin baik makanan dan
pola hidup yang kita lakukan, semakin baik pula energi yang akan dihasilkan oleh
sistem pencernaan kita, begitu juga sebaliknya, namun terkadang banyak orang
masih tidak terlalu memperhatikan kesehatannya sehingga timbul lah penyakit.
Suatu gejala penyakit merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat
mengancam kesehatan seseorang, namun pada kenyataannya gejala penyakit
tersebut terkadang dianggap remeh oleh kebanyakan orang.
Salah satu masalah di dalam dunia medis adalah gejala-gejala yang sebenarnya
dapat ditangani lebih awal menjadi penyakit yang lebih serius akibat kurangnya
pengetahuan. Dalam masyarakat, demam dikenal sebagai penyakit yang umumnya
terjadi dikalangan masyarakat. Dan hanya sedikit yang mengetahui bahwa demam
adalah sebuah gejala dari berbagai kemungkinan penyakit. Situasi tersebut dapat
dihindari jika masyarakat memiliki sedikit pengetahuan tentang kesehatan.
Pengetahuan dapat diperoleh dari buku-buku atau situs-situs internet yang
membahas tentang masyarakat. Akan tetapi untuk mempelajari hal tersebut
tidaklah mudah karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya.
Masa muda merujuk pada seseorang antara usia 18-27, dibawah itu
adalah remaja sedangkan usia 28-40 itu adalah usia dewasa di mana orang
tengah pada titik puncaknya dan untuk di atas itu adalah usia pertengahan.
2. Kesehatan mental
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif
dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan
mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang
pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Penyakit mental dapat
menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak
interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan
prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita
menjalankan pola hidup sehat
Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah tiga jenis
kondisi yang paling umum terjadi.
1. Stres
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik
secara emosi maupun mental.
Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah
tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan
pada kasus tertentu, memicu depresi.
Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat
berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.
Berikut ini adalah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat stres:
Gangguan tidur
Lelah
Sakit kepala
Sakit perut
Nyeri dada
Nyeri atau tegang pada otot
Penurunan gairah seksual
Obesitas
Hipertensi
Diabetes
Gangguan jantung
Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang
tidak dapat diubah.
Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang
terjadi di dalam hidup ada hikmahnya.
Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang
sedang dialami.
Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna
meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna
meningkatkan rasa percaya diri.
Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang
lain. Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi
masalah, terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki
masalah lebih berat dari yang dialaminya.
Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya
merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau
menggunakan narkoba.
Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar
manajemen waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.
2. Gangguan Kecemasan
Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian
tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara
kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul
pada tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit
merasa rileks dari waktu ke waktu.
Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa
muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya
diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan
antara lain:
Sulit tidur
Badan gemetar
Mengeluarkan keringat secara berlebihan
Otot menjadi tegang
Jantung berdebar
Sesak napas
Lelah
Sakit perut atau kepala
Pusing
Mulut terasa kering
Kesemutan
3. Depresi
Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:
Berikut ini adalah dampak depresi terhadap kesehatan fisik yang mungkin dapat
terjadi:
Gangguan tidur dan badan terasa lemah.
Berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat.
Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
Libido turun dan muncul sembelit.
Nafsu makan turun atau meningkat secara drastis.
Merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab.
Ada beragam hal yang dapat memicu terjadinya depresi, mulai dari
peristiwa dalam hidup yang menimbulkan stres, kehilangan orang yang
dicintai, merasa kesepian, hingga memiliki kepribadian yang rapuh
terhadap depresi.
Selain itu, depresi yang dialami seseorang juga bisa disebabkan oleh
penderitaan akibat penyakit parah dan berkepanjangan, seperti kanker dan
gangguan jantung, cedera parah di kepala, efek dari konsumsi minuman
beralkohol berlebihan dan obat-obatan terlarang, hingga akibat faktor
genetik dalam keluarga.
B. Kebugaran
1. Pengertian kebugaran
Bugar secara lengkap merujuk pada keadaan tubuh yang sehat dan aktif secara
fisik, mental, dan social. Ini mencakup aspek kebugaran jasmani, seperti kekuatan
dan daya tahan fisik, serta kebugaran mental, seperti keseimbangan emosional dan
kognitif. Kebugaran juga dapat mencakup aspek sosial, seperti interaksi sosial yang
positif. Sebagai keseluruhan, bugar mencakup kesehatan holistik individu.
Menurut Nazir (1988: 63) dalam buku contoh metodologi penelitian, metode deskriptif
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Menurut sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Menurut whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.
Terdapat ciri-ciri yang pokok pada metode deskriptif, antara lain adalah:
Nazir (1988: 72-73) dalam buku Metode Penelitian, terdapat dua kriteria
pokok dalam metode penelitian deskriptif, yakni kriteria umum dan kriteria
khusus.
Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak
terlalu luas
Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu
umum
Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini
Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus
mempunyai validitas
Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan
Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisa data serta studi
kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya
dengan kerangka teoritis yang digunakan, jika kerangka teoritis untuk
itu telah dikembangkan.
Menjaga kesehatan tubuh bukan berarti harus selalu mahal. Penasaran apa saja
yang bisa kita tempuh agar kesehatan selalu terjaga? Simak cara agar tubuh
sehat dan bugar dengan sebagai berikut:
5. Olahraga Rutin
Selain makan makanan yang bergizi, kamu juga perlu rutin olahraga agar tubuh
tetap aktif, sehat, ideal, dan bugar. Olahraga juga dapat mencegah berbagai
macam penyakit dan mengurangi stres. Biasakan luangkan waktu setiap harinya
selama 20-30 menit untuk menggerakan tubuhmu. Tak perlu yang berat, kamu
bisa hanya berjalan kaki atau pilih jenis olahraga lainnya yang kamu sukai.
6. Perbanyak Minum Air Putih
cBoba dan kopi-kopi kekinian memang selalu membuat kita tergoda. Tapi, jangan
lupa untuk perhatikan asupan air putih juga, karena dengan tercukupinya air
dalam tubuh, fungsi organ kita pun akan bekerja secara maksimal. Sesuaikan
kebutuhan cairan ini dengan berat tubuh dan intensitas kegiatan kamu. Jika kamu
banyak beraktivitas, tentunya kamu perlu mengonsumsi air putih lebih banyak.
Mengingat, akhlak remaja saat ini sudah jauh dari mulia. Bahkan
banyak remaja saat ini yang tidak mempunyai sopan santun sama sekali.
Ini tentu sangat disayangkan, karena mengingat Rasulullah itu adalah
uswatun hasanah yang memiliki akhlak yang begitu mulia yang
seharusnya dapat dicontoh oleh remaja sekarang tapi justru malah
sebaliknya.
Pengertian Preventif
Pengertian Kamus Besar Indonesia, preventif adalah sifat mencegah
supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, dalam konteks upaya pengendalian sosial, tindakan
preventif adalah upaya pencegahan sebelum konflik sosial terjadi.
Mengutip situs digilib.uinsby.ac.id, tindakan preventif merupakan upaya
pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan
perilaku.
Pengertian represif
Represif adalah salah satu sifat dalam sistem pengendalian sosial.
Tindakan represif biasanya berbentuk tekanan, kekangan, atau penindasan.
Sedangkan pengendalian sosial sendiri adalah suatu proses atau kontrol
terhadap kemungkinan penyimpangan sosial.
Tindakan represif sering kali ditemukan dalam kehidupan sosial, terutama
antara pihak yang lebih berkuasa dan pihak yang lebih lemah. Sebenarnya
apa saja yang termasuk tindakan represif? Dalam artikel ini, detikcom akan
membahas mulai dari pengertian, jenis, hingga bentuk represif dalam
sistem pengendalian sosial.
1. Astrid S Susanto
Menurut Susanto, pengendalian sosial adalah kontrol yang bersifat
psikologis dan nonfisik dengan melancarkan 'tekanan mental'
terhadap individu sehingga ia akan bertindak dan bersikap sesuai
dengan penilaian kelompok di mana individu tersebut berada.
2. Paul B Horton dan Chester L Hunt
Pengendalian sosial menurut Horton dan Hunt adalah segenap cara
dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat
sehingga anggota yang ada di dalamnya bertindak sesuai dengan
harapan kelompok masyarakat tersebut.
3. Robert MZ Lawang
Menurut Lawang, pengendalian sosial adalah semua cara yang
dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan orang
yang menyimpang pada garis yang normal atau yang sebenarnya
yang diyakini oleh kelompok masyarakat tersebut.
4. Karel J Veeger
Veeger berpendapat bahwa pengendalian sosial adalah kelanjutan
dari proses sosialisasi dan berhubungan dengan cara-cara dan
metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar
berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat,
biasanya dijalankan secara efektif sehingga perilaku individu akan
konsisten dengan yang diharapkan.
5. Joseph S Roucek
Pengendalian sosial menurut Roucek adalah segala proses, baik
yang direncanakan maupun tidak direncanakan yang bertujuan
mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar
mematuhi kaidah dan nilai sosial yang berlaku.
Pengertian Represif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tindakan represif adalah
tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas
dengan tujuan menyembuhkan. Mengutip Siti Masrur dalam artikel ilmiah
yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Malang, tindakan represif
bertujuan mengembalikan keserasian yang sebelumnya berlaku dan
terganggu akibat suatu pelanggaran.
1. Tindakan Pribadi
Dalam tindakan represif pribadi, pengaruh datang dari orang atau
tokoh yang menjadi panutan. Pengaruh tersebut bisa bersifat baik,
bisa juga bersifat buruk. Misalnya pemuka agama memberikan
wejangan kepada umat untuk menerapkan toleransi di tengah
keberagaman.
2. Tindakan Institusional
Tindakan represif institusional terjadi ketika pengaruh timbul dari
suatu institusi atau lembaga. Lembaga mengawasi anggota dalam
lembaga tersebut sekaligus berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat yang termasuk dalam kewenangan lembaga tersebut.
Misalnya di lingkungan sekitar pondok pesantren, masyarakat
diharapkan juga menyesuaikan gaya hidup sesuai aturan pesantren,
misalnya dalam hal pakaian dan bertutur kata.
3. Tindakan Resmi
Tindakan represif resmi terjadi ketika pengendalian atau
pengawasan sosial dilakukan oleh lembaga resmi negara sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan ini
dilengkapi sanksi yang jelas dan mengikat. Misalnya aparat
penegak hukum mengawasi ketaatan hukum warga negara. Apabila
ada yang melanggar, maka akan diproses secara hukum.
4. Tindakan tidak resmi
Tindakan represif tidak resmi terjadi di mana pengendalian atau
pengawasan sosial dilakukan tanpa rumusan aturan serta sanksi
hukum yang jelas. Tindakan represif tidak resmi biasanya
dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, atau tokoh adat
yang dipercaya masyarakat secara luas. Misalnya sanksi sosial
berupa dikucilkan atau diusir dari suatu lingkungan.
Pengertian kuratif
Istilah kuratif diartikan sebagai "penyembuhan". Yang dimaksud dengan
kuratif kesehatan atau upaya kesehatan kuratif adalah suatu upaya
kesehatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah
melalui pengobatan.
Upaya kesehatan kuratif juga dapat diartikan sebagai usaha medis yang
dilakukan untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit yang diderita
seseorang. Termasuk dalam tindakan ini adalah mengenal dan mengetahui
jenis penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat
dan segera.
Dengan kata lain penderita hanya dilihat secara parsial, padahal sebagai
manusia seutuhnya, kesehatan seseorang tidak hanya sebatas pada sistem
biologis saja tetapi meliputi juga kesehatan psikologis dan sosial.
Namun yang lebih penting lagi adalah penanaman ajaran agama harus
sudah diberikan semenjak dini sehingga ketika menginjak remaja
diharapkan akan merasa tenang dan tentram dalam menghadapi hidup.
Remaja tidak akan menyimpang dari norma-norma agama dan berakhlak
sesuai dengan ajaran agama.
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Kepada para tokoh masyarakat, baik secara pribadi atau kelompok, seperti
Kyai, Ustadz, Ikatan Remaja Masjid, Karang Taruna dan yang lainnya
diharapkan juga dapat membantu secara aktif untuk mencegah terjadinya
kenakalan pada remaja dengan berbagai upaya yang dilakukan sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawab yang diembannya.
BIOGRAFI PENULIS
http://journal.unirow.ac.id/index.php/teladan/article/download/
114/134#:~:text=Dari%20penjelasan%20di%20atas%20kiranya,melakukan
%20hal%2Dhal%20yang%20menyimpang.
https://informatics.uii.ac.id/2021/11/27/belajar-ikhlas/#:~:text=Sederhananya
%2C%20ikhlas%20adalah%20suatu%20sikap,mendapatkan%20ridha%20dari
%20Allah%20SWT.
https://fpscs.uii.ac.id/blog/2021/12/10/bersyulur-itu-nikmat/#:~:text=Menurut
%20istilah%20syara'%2C%20syukur%20adalah,dan%20dalam%20keadaan
%20seperti%20apa.
http://etheses.uin-malang.ac.id/11375/1/14770077.pdf
https://idr.uin-antasari.ac.id/5858/12/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://onesearch.id/Record/IOS5605.slims-2521/TOC