SKRIPSI
Oleh :
MEDAN
2013 M / 1434 H
PENDAPAT MADZHAB SYAFI'I TENTANG HUKUM MEMAKAI
INAI BAGI LAKI- LAKI (STUDI KASUS MASYARAKAT
MUSLIM
DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN )
i
IKHTISAR
Skripsi ini berjudul “PENDAPAT MADZHAB SYAFI’I TENTANG
HUKUM MEMAKAI INAI BAGI LAKI-LAKI ( STUDI KASUS
MASYARAKAT MELAYU MUSLIM DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN).
Bertujuan untuk mengetahui hukum memakai inai bagi laki-laki menurut
pendapat madzhab Syafi’i, dan mengetahui bagaimana pengetahuan,
pendapat , dan respon masyarakat tentang hukum memakai inai bagi laki-
laki di kecamatan Medan Maimun. Adapun peneltian ini merupakan
metode penelitian lapangan.untuk mengetahui jawaban dari penelitian ini,
maka penulis mengambil data dari berbagai studi kitab, buku, melakukan
wawancara, dan angket yang di sebarkan kepada masyarakat .hasil
penelitian ini dapat di simpulkan 94% masyarakat muslim dikecamatan
Medan mimun memakai inai bagi laki-laki dalam perkawinan, 36%
masyarakat muslim yang mengetahui tentang hukum memakakai inai
bagi laki-laki, 48% masyarakat mengatakan boleh memakai inaibagi laki-
lak, 14% masyarakat tidak setuju laki-laki memakai inai sama seperti
menyerupai perempuan , dan 76% masyarakat kecamatan medan maimun
mengatakan penganten laki-laki yang tidak memakai inai termasuk hal
yang salah karena melanggar adat. Melihat dari pendapat madzhab Syafi’i
dapat disimpulkan bahwa kebiasaan yang telah dilakukan masyarakat
Muslim dikecamatan Medan Maimun yaitu memakai inai bagi penganten
laki-laki dalam pernikahan sangat bertentangan dengan pendapat
Madzhab Syafi’i tersebut karena penganten lelaki hukumnya haram
memakai inai.
i
KATA PENGANTAR
ini dapat diselesaikan, shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah membawa agama Islam sebagai
akhirat.
ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana
(S1) pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara.
dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, semoga bantuan
dan
ii
iii
3. Bapak Prof. Dr. Nur Ahmad Fadhil Lubis,MA selaku rektor IAIN SU
IAIN SU, serta para pembantu Dekan (Dekan I,II, Dan III ).
perlukan.
Muktar Husein Lbs, Fitri Asyah Lbs. Fahrizal Muktar Lbs, dan
skripsi ini.
10. Teman-teman kost nomor 40, kost yang ceria terima kasih telah
penulis.
v
11. Semua yang mendukung yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Semoga karya ilmiah ini memberi mamfaat yang besar bagi penulis
Penulis.
DAFTAR ISI
IKHTISAR.............................................................................................. i
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
F. Hipotesis................................................................... 18
B. Letak Demografis..................................................... 24
penyebabnya ............................................................ 44
laki-laki .................................................................... 52
memakai inai........................................................... 63
viii
BAB V PENUTUP........................................................................ 66
A. Kesimpulan .............................................................. 66
B. Saran ......................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No.Tabel Halaman
PENDAHULUAN
dan kaki.
pemakaian inai oleh laki-laki di jari tangan dan kaki haram, sebagaimana
وﯾﺤﺮم ﺧﻀﺐ ﯾﺪ اﻟﺮﺟﻞ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺤﻨﺎء او ﻧﺤﻮه ذﻟﻚ ان ﻟﻢ ﯾﻜﻦ ﻋﺬر ﻻﻧﮫ ﻓﯿﮫ
1
ﺗﺸﺒﮭﺎ ﺑﺎ ﻟﻨﺴﺎء وﻗﺪ ﻗﺎل ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﻟﻌﻦ ﷲ اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﯿﻦ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل
dengan inai atau seumpama yang demikian jika tidak ada baginya udzur
perempuan .
Abi Bakar Masyhur bi Assayid Al- Akbari’i Ibn Al-Aripi As- Sayyid Muhammad
1
1
2
dikatakan bahwa inai pada jari dan tangan laki-laki adalah haram
sebagaimana disebutkan :
أﻣﺎ ﻣﻦ،ﻓﻼ ﯾﺠﻮز ﺑﻞ ﯾﺤﺮم اﻟﺮﺟﻞ ﺧﻀﺐ ﯾﺪﯾﮫ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎء اﻻ ﺗﻄﺒﯿﺎء ﺑﮫ
2
.ﺑﺎب اﻟﺘﺰﯾﯿﻦ ﻓﻔﻲ ھﺬا ﺗﺸﺒﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء
ﻟﻌﻦ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﯿﻦ ﻣﻦ: ﻋﺒﺎس رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻤﺎ ﻗﺎل
3
ﺗﺎﺑﻌﮫ ﻋﻣر وأﺧﺑرﻧﺎ ﺷﻌﺑﺔ.اﻟﺮﺟﺎل ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء و اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﺎ ت ﻣﻦ اﻟﻨﺴﺎء ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ
Muhammad bin Ja’par, dari Syu’bah, dari Qatadah, dari Ikrimah bahwa
2 Abi al- Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Hijrl Al-Makkiy Al-Haitami,
Abi Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughiroh ibn Barzabah
3
Al- Bukhori Al-ja’pi, Shohih Al-Bukhori, jilid 7 (Beirut : Dar al- Kitab al-Amaliyah. 1992 )
h,72
3
Dijelaskan juga dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Abu daud
di bawah ini:
أن أﺑﺎ أﺳﺎﻣﺔ أﺧﺒﺮھﻢ ﻋﻦ ﻣﻔﻀﻞ ﺑﻦ,ﺣﺪﺛﻨﺎ ھﺎرون ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﷲ و ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ اﻟﻌﻼء
ﻓﻘﺎل اﻟﻨﺒﻲ,اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ أﺗﻲ ﺑﻤﺨﻨﺚ ﻗﺪ ﺧﻀﺐ ﯾﺪﯾﮫ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎء
, ﯾﺘﺸﺒﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء,ﯾﺎ رﺳﻮل ﷲ: "ﻣﺎﺑﺎل ھﺬا ؟" ﻓﻘﯿﻞ: ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺻﻠﻰ
"إﻧﻲ ﻧﮭﯿﺖ أن أﻗﺘﻞ: أﻻ ﺗﻘﺘﻠﮫ ؟ ﻓﻘﺎل, ﯾﺎرﺳﻮل: ﻗﺎﻟﻮ, ﻓﺄﻣﺮﺑﮫ ﻓﻨﻔﻲ إﻟﻰ اﻟﻨﻘﯿﻊ
5
."اﻟﻤﺼﻠﯿﻦ
dari Abi Yasar Al-Qurasiya, dari Abi Hasyim, dari Abi Hurairah "
banci yang mengecat kedua tangan dan kakinya dengan inai, maka
5 Al-Hafidz Abi Daud Sulaiman ibn Al-As’asa As-sajistani, Sunan Abi Daud Jilid
1, (Beirut : Dar Al-AAlam :2003) h 801 hadis ke 4928
4
ﻟﻌﻦ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻟﺮﺟﻞ:وﻋﻦ اﺑﻲ ھﺮﯾﺮة رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎل
7
( واﻟﻤﺮأة ﺗﻠﺒﺲ ﻟﺒﺲ اﻟﺮﺟﻞ ) روه اﺑﻮ دود ﺑﺎﺳﻨﺪ ﺻﺤﯿﮫ,ﯾﻠﺒﺲ ﻟﺒﺴﺔ اﻟﻤﺮأة
keterangan di atas, yaitu: “Hukum memakai inai pada tangan dan kaki
perempuan.8
bahwa haram hukumnya memakai inai bagi seorang laki-laki, namun tetap
Qodamah menyatakan :
6 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam wa Adillatuhu, jilid 4 ( Damsik : Dar Al- Fikri
:2004 ) h. 239
7 Abu Daud, Sunan Abu Daud, Jiid II ( Beirut: Dar al- fikri, 1987 ) h 441. Hadis
no: 4031
8 Ibnu Hajar Haitami , Al-Fatwa Al-Kubra Al- Fiqhiyah, Jilid IV ( Beirut : Dar
al-Fikri,1989) h.257
5
sebagaimana disebutkan :
ﻓﻠﻤﺎ ﺧﻀﺐ اﻟﺮﺟﺎل ﻓﺬﻛﺮ اﻟﺸﯿﺦ اﻧﮫ ﻻ ﺑﺄس ﺑﮫ ﻓﯿﻤﺎ ﻻﺗﺸﺒﮫ ﻓﯿﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﻷن
9
.ﻟﻼﺻﻞ اﺑﺎﺣﺔ وﻻ دﻟﯿﻞ ﻟﻠﻤﻨﻊ
berpendapat hal itu tidak masalah pada perkara yang tidak dianggap
menyerupai wanita, sebab hukum asal adalah boleh, serta tidak ada dalil
yang melarangnya.
laki-laki pada tangan dan kakinya haram, karena laki-laki yang memakai
inai sama dengan menyerupai wanita. dan hanya merupakan adat yang
tidak ada di syariatkan di dalam Islam, sekiranya ada pandangan lain yang
dan kedua kaki maka tidak boleh bagi pria, kecuali untuk pengobatan.
Berdasarkan hal ini, maka apa yang dilakukan kebanyakan pengantin laki-
9 Al-Kaulani, Abu Jaffar Muhammad Ibn Ya’qub, Al- Furu’ Al- Kahfi , jilid 5 (
Teheran : Dar al-kutub al- Islamiyah,1388 ) h. 523
laki menggunakan inai pada jari tangan dan kaki sebagai bagian dari acara
atas.
yang banyak tumbuh di daerah panas, mulai dari Sahara Barat, Timur
tengah, hingga India ,Dan kini seni tubuh kian diminati oleh para wanita
buahnya yang kecil berwarna biru kehitaman. dan daun ini mengeluarkan
kuku, dan pakaian serta pada pengobatan untuk meredakan demam, sakit
sekeliling kuku.11
Inai atau pun disebut pacar arab adalah tumbuhan yang biasa
digunakan kaum wanita untuk menghias kuku. Dan Sudah sejak zaman
apa berhias dengan memakai inai bagi wanita terlebih bila seorang wanita
termasuk perhiasan.”13
,أوﻣﺖ اﻣﺮأة ﻣﻦ وراء ﺳﺘﺮ: ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻗﺎﻟﺖ,ﻋﻦ ﺻﻔﯿﺔ ﺑﻨﺖ ﻋﺼﻤﺔ,ﻣﯿﻤﻮن
إﻟﻰ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻓﻘﺒﺾ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ,ﺑﯿﺪھﺎ ﻛﺘﺎب
balik tabir, di jari tangan wanita itu ada kitab, lalu Rasulullah SAW
12 http://kaahil.wordpress.com/2009/04/01/henna-inaipacar-the-magic-plant/
13Zainuddin Al- Malibari, Fathul Muin, jilid I ( Semarang : karya Thaha Putra,
1980 ) h.35
mengepalkan tangan beliau dan bersabda: “ Aku tidak tahu tangan seorang
lelakikah (di balik tabir itu) atau tangan seorang perempuan ? wanita itu
kecuali bagi perempuan yang sedang dalam masa iddah, (masa dimana
ﺧﻀﺎب اﻟﺮﺟﻞ ﯾﻜﻮن ﻋﻠﻰ اﻟﺤﺎل اﻟﺬى اﺳﺘﺤﺪم ﻋﻨﺪ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ واﻟﺘﺎﺑﻌﯿﻦ وﯾﻜﻮن ﻓﻲ
اﻣﺎ ﻓﻲ اﻟﯿﺪﯾﻦ واﻟﺮﺟﻠﯿﻦ ﻓﻼ ﯾﺠﻮز ﻟﻠﺮﺟﺎل أن,ﻟﻠﺤﯿﺔ واﻟﺸﻌﺮإن ﻛﺎن ﻓﯿﮭﻤﺎ ﺷﯿﺐ
أﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﺎب اﻟﺘﺰﯾﯿﻦ ﻓﻔﻲ ھﺬ ﺗﺸﺒﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﻓﻼ ﯾﺤﻞ ﻟﮫ أن,ﯾﺴﺘﺤﺪم اﻟﺨﻨﺎء إﻻ ﺗﻄﺒﺒﺎء
Ibrahim Muhammad al-Jamal, Fiqih Wanita ( Semarang : Cv. Asy- syifa, 1887 )
15
h. 101
ﯾﺨﻨﻲ رﺟﻠﮫ أو ﯾﺪﯾﮫ إﻻ ﻣﻦ ﺑﺎب اﻟﺘﻄﺒﯿﺐ أﻣﺎ اﻟﺸﯿﺐ ﻓﻲ اﻟﻠﺤﯿﺔ أو اﻟﺸﻌﺮ وإن ﻛﺎن
17
. ﻗﻠﯿﻼ ﻟﺤﯿﺘﮫ ﻓﻤﻦ اﻟﺴﻨﺔ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ
digunakan oleh para Sahabat Nabi SAW dan Tabii’in dan juga dipakai
Adapun pada dua tangan dan dua kaki maka tidak dibolehkan bagi lelaki
jika ia digunakan untuk tujuan perhiasan, Maka dalam hal ini adalah
janggut dan rambut walaupun sedikit maka daripada sunnah Nabi SAW
diperoleh gambaran bahwa pemakaian inai oleh laki- laki di tangan dan
kaki tidak dibolehkan bahkan diharamkan karena hal itu sama dengan
menyerupai perempuan..
17 http://kemahilmu.blogspot.com/2010/05/hukum-memakai-inai-bagi
lelaki.html
10
Pemakaian inai dianjurkan hanya pada saat pesta pernikahan saja. Dalam
pandangan adat Melayu, inai wajib digunakan pada saat acara pernikahan
pada “Malam Berinai”, yaitu pada malam pesta pernikahan setelah akad
nikah.
sebelum diijinkan masuk: “Sudah memakai inai apa belum ?” Jika belum,
Nara sumber pertama ini tidak tahu bahwa inai tidak boleh
digunakan oleh laki-laki di tangan dan kaki. Beliau mengetahui bahwa inai
biasa digunakan sebagai bagian dari adat Melayu, khususnya pada pesta
Medan maimun.
mungkin saja jika Imam Syafi’i dan para ulama yang sepakat dengan
dan kaki haram. Beliau menyarankan inai tidak dipakai oleh laki-laki
mengetahuinya.20
tangan dan kaki bagi laki-laki. Dari latar belakang sebagaimana yang
B. RUMUSAN MASALAH
laki-laki ?
berikut :
laki-laki ?
Manfaat :
Apabila tujuan diatas dapat tercapai, maka hasil dari penelitian ini
1. Bagi Penulis, penelitian ini dapat berguna untuk menjadi salah satu
syarat bagi penulis untuk mencapai gelar strata satu (S1) Sarjana
hukum Islam dan kaitannya dengan ketaatan kepada Allah Swt dan
Rasul-Nya.
D. BATASAN ISTILAH
2. Inai : dalam bahasa arab adalah hinai kata lain inai sering disebut
E. KERANGKA PEMIKIRAN
dan kaki. Dalam sejumlah hadits lain juga disebutkan bahwa laki-laki
keadaan darurat.
pernikahan.
F. HIPOTESIS
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
lokasi penelitian.
disiapkan sebelumnya.
tepat.
4. Pedoman Penulisan
Skripi dan Karya Ilmiah Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara 2010.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB III: Membahas tentang pengertian inai, memakai inai, sejarah awal
mulanya inai, dasar hukum memakaian inai, Manfaat memakai inai dalam
dunia medis dan perkawinan, pasangan yang boleh memakai inai menurut
18
bagi laki-laki.
memakai inai.
saran.
19
BAB II
A. Letak Geografis
1. Kelurahan Aur
2. Kelurahan Hamdan
3. Kelurahan Jati
4. Kelurahan Sukaraja
berikut :
medan petisah.
B. Letak Demografis
19
20
Tabel 1
Tabel 2
1 Aur 2 0 0 1 1
2 Hamdan 3 5 0 1 1
3 Jati 1 0 0 0 0
4 Suka raja 1 1 0 0 0
5 Sei mati 3 6 0 0 1
6 Kap.baru 12 9 3 1 0
Jumlah 22 21 3 3 3
Dari data yang diatas kelihatan bahwa tempat ibadah Umat Islam
Tabel 3
i i Swasta i i g h a
Negeri
3 62 34 31 20 15 12 277
Tabel 4
Tabel 5
Sarana pendidikan
1 Aur 1 2 1 1 0 0
2 Hamdan 0 2 0 0 0 1
3 Jati 5 5 3 1 0 0
4 Suka Raja 0 I 1 0 0 0
5 Sei Mati 3 8 1 1 0 0
6 Kap.Baru 8 8 4 2 2 6
Jumlah 17 26 10 5 2 7
Tabel 6
BAB III
A. PENGERTIAN INAI
tumbuhan ini dapat berkembang biak melalui stek batang dan biji,
tumbuhan ini suka akan kelembapan yang agak tinggi dan pengairan yang
digunakan untuk mewarnai kuku, semakin hitam daun inai itu maka
kuku. Selain itu sangat mujarrab bagi mereka yang menghadapi masalah
bau badan.
tinggi terutama pada bagian daunnya. Inai dalam bahasa arab “HINA”
25
26
yang bermaksud obat, kulit pohon inai juga banyak di gunakan dalam
Dalam adat Melayu memakai inai pada jari tangan dan jari kaki
lebih baik dilakukan pada malam hari karena warna inainya akan lebih
merah, tetapi apabila dilakukan pada siang hari warnanya akan memudar.
dituakan dan dibantu sanak family serta kerabat dekat, menginai calon
tangan dan kakinya kering serta menghasilkan warna yang merah dan
cerah.
Sejarah asal mulanya inai adalah dari Mesir Inai telah dikenal
dalam bentuk bubuk atau pasta untuk mewarnai tangan, kaki dan
mengecat rambut, atau mengobati luka. Hal ini dapat dijumpai dari
banyaknya mumi Firaun yang dicat dengan inai dan diberi aroma bunga,
Selain itu, Inai juga digunakan sebagai alas dari mayat yang akan
Juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menyamak kulit dan bulu.
memperkenalkannya ke India pada abad ke 12, seni inai itu telah ada
selama berabad-abad.24
1. Al-qur’an
http://lifeisbeautiful-dian.blogspot.com/2012/04/henna-inai-tanaman-penuh-
24
pesona.html
28
baik itu dapat dinikmati di dunia Ini oleh orang-orang yang beriman dan
25 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid III ( Jakarta : Lentera
Abadi cet I, 2010 ) h.323
29
1. Emas dan sutera bagi kaum lelaki: Diharamkan ke atas orang lelaki
perempuan.
sama ada lelaki atau wanita berhias dan bersolek hingga ke tahap
mendesak.
niru gaya kaum wanita dan wanita meniru-niru gaya kaum lelaki sama ada
2. Hadis
ﻟﻌﻦ:ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس ﻗﺎل,ﻋﻦ ﻋﻜﺮﻣﺔ,ﻋﻦ ﯾﺤﻲ,ﺣﺪﺛﻨﺎ ھﺸﺎم,ﺣﺪ ﺛﻨﺎ ﻣﻌﺎذ ﺑﻦ ﻓﻀﺎﻟﺔ
": اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻟﻤﺨﻨﺸﯿﻦ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل واﻟﻤﺘﺮﺟﻼت ﻣﻦ اﻟﻨﺴﺎء وﻗﺎل
ﻓﺄﺧﺮج اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻓﻼﻧﺎ وأﺧﺮج ﻋﻤﺮ: أﺧﺮﺟﻮھﻢ ﻣﻦ ﺑﯿﻮﺗﻜﻢ" ﻗﺎل
27
.ﻓﻼﻧﺎ
26 http://fiqh-am.blogspot.com/2009/07/hukum-hakam-tentang-
perhiasan.html
dari Yahya, dari Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Nabi SAW melaknat
mereka dari rumah kalian. Nabi SAW pernah mengusir fulan sedangkan
diatas,maka dapat kita simpulkan bahwa hukum memakai inai itu adalah
perempuan.
Daun inai mengandung renin dan tanin yang dikenal dengan sebutan
memiliki aroma sangat harum. Selain itu, bunga inai juga mengandung
seperti :
(pembersih telinga).
berhenti.30
badan.31
mengurangi infeksi.
lembut.32
macam. Daun pacar ialah obat untuk salah satu dari berbagai macam sakit
kepala, yakni sakit kepala yang di sebabkan oleh hawa panas bukan karena
semacam ini, daun pacar sangat berguna jika dihaluskan dan dibalutkan
32 Ibnu Qoyyim Al-Jauziya, Resep Obat Ala Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Terj. Abu Abdillah Al-Maqdisi Al-Hambali (Surabaya : Pustaka Elba. 2008) h.64
33
Jika daun pacar dibalutkan rasa sakit akan hilang. Hal ini bukan hanya
untuk sakit di daerah kepala, namun bisa juga untuk seluruh anggota
mengendur. Dan jika dibalutkan pada luka, bengkak (memar) yang panas,
kanker jinak. Hal ini pernah dilakukan pada seorang anak kecil yang
memiliki kutil dengan ukuran 1,5cm x 1,5 cm, setelah dioleskan inai, maka
inai pernah pula diberikan pada luka penderita diabetes, dan ternyata
2. Dalam perkawinan
wanita 36
)h. 378
35
kedua tangan dan kakinya, bukan sebatas ujung jari, serta makruh bagi
, ﻓﻘﺎﻟﺖ ﻻﺑﺄس ﺑﮫ, ان اﻣﺮأة ﺳﺄﻟﺖ ﻋﺎﺋﺴﺔ ﻋﻦ ﺧﻀﺎب اﻟﺤﻨﺎء: ﻛﺮﯾﻤﺔ ﺑﻨﺖ ھﻤﺎم
.38وﻟﻜﻦ أﻛﺮھﮫ ﻓﺎن ﺣﺒﯿﺒﻲ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻛﺎن ﯾﻜﺮه رﯾﺤﮫ
Said, dari ali ibn mubarok ia berkata : menceritakan karimah binti humam
kuku dengan serbuk daun pacar ( inai ) , maka Aisah menjawab ‘tidak apa-
apa ‘ hanya saja aku tidak suka karena Rasululah SAW tumpuan kasihku
ataupun yang belum menikah sebab hal ini di sunnahkan karena faktor
ihram.40
ﻓﺈن ﻛﺎن اﻻﺣﺮم اﺳﺘﺤﺐ ﻟﻠﻨﺴﺎء اﻟﺨﻀﺐ ﯾﺪﯾﮭﺎ ورﺟﻠﯿﮭﺎ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎء ﺳﻮاء ﻛﺎﻧﺖ
41
.ﻣﺰوﺟﺔ او ﻏﯿﺮ ﻣﺰوﺟﺔ
dua jari tangan dan jari kakinya dengan inai / pacar baik perempuan yang
di jari tangan dan kaki, hal ini tidak apa-apa karena pada dasarnya juga
memang dibolehkan dan tidak ada dalil yang melarangnya. karena inai jua
FAKTOR-FAKTORNYA
perkawinan.
dalam perkawinan itu akan dijalankan dengan meriah dan penuh adat
disayangi dan yang paling dipegang teguh oleh kebanyakan orang Melayu.
43
Faktor-faktornya
nenek moyang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
orang yang di tuakan, kemudian tangan diangkat agar daun inai yang
beberapa pantun.45
perhiasan dan pakaian, serta hal-hal lain yang sifatnya khusus bagi
karena laki-laki yang meniru lawan jenisnya itu telah keluar dari fitrah
dan watak yang telah diberikan Allah yang Maha Bijak,Tuhan Semesta
وﯾﺤﺮم ﺧﻀﺐ ﯾﺪ اﻟﺮﺟﻞ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺤﻨﺎء او ﻧﺤﻮه ذﻟﻚ ان ﻟﻢ ﯾﻜﻦ ﻋﺬر ﻻﻧﮫ ﻓﯿﮫ
48
ﺗﺸﺒﮭﺎ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء وﻗﺪ ﻗﺎل ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﻟﻌﻦ ﷲ اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﯿﻦ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل
Imam An-Nawawi, Syarah Riyadhus Shalihin, Jilid III, Terj. Musthafa Dib Al-
46
dengan inai atau seumpama yang demikian jika tidak ada baginya udzur
perempuan .
أﻣﺎ ﻣﻦ،ﻓﻼ ﯾﺠﻮز ﺑﻞ ﯾﺤﺮم اﻟﺮﺟﻞ ﺧﻀﺐ ﯾﺪﯾﮫ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎء اﻻ ﺗﻄﺒﯿﺎء ﺑﮫ
49
.ﺑﺎب اﻟﺘﺰﯾﯿﻦ ﻓﻔﻲ ھﺬا ﺗﺸﺒﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء
dengannya, adapun jika ia gunakan untuk perhiasan maka dalam hal ini
menyerupai perempuan.
Dan hukum pemakaian inai bagi jari tangan dan kaki laki-laki
diperjelas lagi oleh hadist-hadist yang shoheh riwayat Bukhori dan Abu
Daud
ﻟﻌﻦ:ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس ﻗﺎل,ﻋﻦ ﻋﻜﺮﻣﺔ,ﻋﻦ ﯾﺤﻲ,ﺣﺪﺛﻨﺎ ھﺸﺎم,ﺣﺪ ﺛﻨﺎ ﻣﻌﺎذ ﺑﻦ ﻓﻀﺎﻟﺔ
": اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻟﻤﺨﻨﺸﯿﻦ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎل واﻟﻤﺘﺮﺟﻼت ﻣﻦ اﻟﻨﺴﺎء وﻗﺎل
ﻓﺄﺧﺮج اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻓﻼﻧﺎ وأﺧﺮج ﻋﻤﺮ: أﺧﺮﺟﻮھﻢ ﻣﻦ ﺑﯿﻮﺗﻜﻢ" ﻗﺎل
50
.ﻓﻼﻧﺎ
Yahya, dari Ikrimah bahwa Ibnu Abbas berkata : Nabi SAW melaknat laki-
mengusir fulan.51
ﻟﻌﻦ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﯿﻦ ﻣﻦ: ﻋﺒﺎس رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻤﺎ ﻗﺎل
52
اﻟﺮﺟﺎل ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء و اﻟﻤﺘﺸﺒﮭﺎ ت ﻣﻦ ا ﻟﻨﺴﺎء ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ ﺗﺎﺑﻌﮫ ﻋﻣر وأﺧﺑرﻧﺎ ﺷﻌﺑﺔ
Muhammad bin Ja’par, dari Syu’bah, dari Qatadah, dari Ikrimah bahwa
50 Al- Bukhori Al-jagpi, Shoheh Al-Bukhori, Jiid VII ,h.72. hadis no.5885
Dijelaskan juga dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Abu daud
di bawah ini:
أن أﺑﺎ أﺳﺎﻣﺔ أﺧﺒﺮھﻢ ﻋﻦ ﻣﻔﻀﻞ ﺑﻦ,ﺣﺪﺛﻨﺎ ھﺎرون ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﷲ و ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ اﻟﻌﻼء
ﻓﻘﻞ اﻟﻨﺒﻲ,اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ أﺗﻲ ﺑﻤﺨﻨﺚ ﻗﺪ ﺧﻀﺐ ﯾﺪﯾﮫ ورﺟﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﺤﻨﺎء
, ﯾﺘﺸﺒﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء,ﯾﺎ رﺳﻮل ﷲ: "ﻣﺎﺑﺎل ھﺬا ؟" ﻓﻘﯿﻞ: ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺻﻠﻰ
"إﻧﻲ ﻧﮭﯿﺖ أن أﻗﺘﻞ: أﻻ ﺗﻘﺘﻠﮫ ؟ ﻓﻘﺎل, ﯾﺎرﺳﻮل: ﻗﺎﻟﻮ, ﻓﺄﻣﺮﺑﮫ ﻓﻨﻔﻲ إﻟﻰ اﻟﻨﻘﯿﻊ
54
."اﻟﻤﺼﻠﯿﻦ
Yunus,dari al-Ausa’i dari Abi Yasar Al-Qurasiya, dari Abi Hasyim, dari Abi
SAW seorang banci yang mengecat kedua tangan dan kakinya dengan inai,
mengerjakan shalat."55
54 Sulaiman ibn Al-As’asa As-syajistani, Sunan Abi Daud, Jilid I, h. 801. hadis
ke 4928
memakai inai adalah haram dan diperkuat oleh hadis-hadis,tetapi ada juga
ulama yang menyatakan boleh memakai inai bagi laki-laki dan tidak
haram.
sebagaimana disebutkan :
ﻓﻠﻤﺎ ﺧﻀﺐ اﻟﺮﺟﺎل ﻓﺬﻛﺮ اﻟﺸﯿﺦ اﻧﮫ ﻻ ﺑﺄس ﺑﮫ ﻓﯿﻤﺎ ﻻﺗﺸﺒﮫ ﻓﯿﮫ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﻷن
56
. ﻟﻼﺻﻞ اﺑﺎﺣﺔ وﻻ دﻟﯿﻞ ﻟﻠﻤﻨﻊ
berpendapat hal itu tidak masalah pada perkara yang tidak dianggap
menyerupai wanita, sebab hukum asal adalah boleh, serta tidak ada dalil
yang melarangnya.
LAKI
1. Pengetahuan masyarakat.
setempat apalagi dalam adat melayu yang pakai resam melayu maka lelaki
mereka, Laki-laki yang memakia inai hanya khusus untuk perkawinan saja
sebatas adat.
2. Pendapat masyarakat
berpendapat boleh memakai inai bagi laki-laki, karena sudah menjadi adat
pernikahan, tetapi ada masyarakat yang tidak setuju dan tidak mengetahui
setempat.58
begitu juga pendapat beberapa ulama sesuai dengan beberapa hadist nabi.
madzhab Syafi’i tentang hukum memakai inai bagi laki-laki. Penelitian ini
penduduk setempat.
tabel berikut :
Tabel 1
adat tertentu
kebiasaan
3 Tidak tahu 3 6
Jumlah 50 100
masyarakat tentang hukum memakai inai bagi laki-laki dapat kita lihat
Tabel II
1 Boleh 10 20
2 Tidak boleh 22 44
3 Tidak tahu 18 36
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lebih banyak masyarakat yang
mengetahui tentng tidak bolehnya memakai inai bagi laki-laki, yaitu : 44%
boleh 20%, dan jawaban yang tidak tahu 36%. Kemudian madzhab apa
yang yang dipakai masyarakat kecamatan Medan Maimun, hal ini dapat
Tabel III
%)
1 Madzhab Syafi’i 44 88
2 Madzhab Hanafi 0 0
3 Tidak Bermadzhab 6 12
Jumlah 50 100
48
Tabel IV
1 Pernah 2 4
2 Tidak pernah 34 68
3 Tidak tahu 14 28
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 68% masyarakat Muslim
pengantin laki-laki memakai inai,hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel V
1 Boleh 24 48
2 Tidak boleh 21 42
3 Tidak tahu 5 10
Jumlah 50 100
Masyarakat tentang kewajiban memakai inai bagi laki-laki , hal ini dapat
Tabel VI
laki-laki
1 Wajib/harus 10 20
2 Tidak wajib 34 68
3 Tidak tahu 6 12
50
Jumlah 50 100
memakai inai bagi laki-laki dan 12% mengatakan tidak tahu tentang
Tabel VII
1 Melanggar adat 38 76
2 Melanggar agama 4 8
3 Tidak tahu 8 16
Jumlah 50 100
Tabel VIII
1 Ada 30 60
2 Tidak ada 11 22
3 Tidak tahu 9 18
Jumlah 50 100
Tabel IX
melanggar hukum
Islam
3 Tidak tahu 6 12
Jumlah 50 100
Dari tabel ini dapat kita lihat bahwa 46% responden Masyarakat
karena sudah menjadi adat, 42% respon yang tidak memakai nya lagi
karen takut melanggar hukum Islam dan 12% yang merespon tidak tahu.
Tabel X
perempuan
1 Setuju 35 70
2 Tidak setuju 7 14
3 Tidak tahu 8 16
Jumlah 50 100
53
memakai inai bagi laki-laki, dari pada yang sudah mengetahui. Dan para
tersebut, tetapi ada juga yang tidak mengikuti karena sudah menjadi adat
E. ANALISIS PENULIS
inai adalah pakaian perempuan sehingga tidak boleh dipakai oleh laki-laki,
majelis berinai, tetapi ada juga masyarakat yang tidak mengetahui tentang
melainkan karena adat juga tidak dibolehkan dalam Islam, jika laki- laki
tersebut dipaksa untuk memakainya dalam majelis berinai, maka hal yang
Medan Maimun, 94% Masyarakat Muslim pernah memakai inai bagi laki-
karena sudah menjadi adat setempat, dan 26% berpendapat karena sudah
menjadi kebiasaan.
memakai inai bagi laki-laki, hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang
Masyarakat yang mengatakan boleh memakai inai bagi laki-laki, 42% yang
mengatakan tidak boleh memakai inai bagi laki-laki dan 10% mengatakan
Agama, dan 16% yang mengatakan tidak tahu. pada angket diatas juga
laki memakai inai seperti menyerupai perempuan, 14% tidak setuju dan
memakai inai, kecuali jika ada udzur dan untuk berobat dengannya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adat setempat apalagi adat melayu yang pakai resam melayu maka
dalam pernikahan, tetapi ada masyarakat yang tidak setuju dan tidak
di Adat setempat.
56
57
bagi pengantin laki- laki pada tangan dan kakinya haram karena
dalam Islam, dan tidak dibenarkan mewarnai jari tangan dan kakinya
"Adapun mengecat kedua tangan dan kedua kaki maka tidak boleh
bagi pria, kecuali untuk pengobatan. Berdasarkan hal ini, maka apa
pada jari tangan dan kaki sebagai bagian dari acara pernikahan ini
karena laki- laki yang meniru lawan jenisnya itu telah keluar dari
fitrah dan watak yang telah di berikan Allah Yang Maha Bijak Tuhan
Semesta Alam
yang mengatakan tidak boleh memakai inai bagi laki-laki dan 10%
laki yang tidak memakai inai termasuk hal yang salah karena sudah
SARAN.
agar tidak lagi memakai inai dalam pernikahan karena hal tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Al- Bukhori Al-Ja’pi, Abi Abdullah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim
Ibn Mughiroh Ibn Barzabah , Shohih Al-Bukhori, Jilid VII . Beirut :
Dar Al- Kitab Al- Amaliyah, 1992.
Abi Daud Sulaiman Ibn Al-As’asa As-Sajistani, Al-Hafidz , Sunan Abi Daud
Jilid I. Beirut : Dar Al-Aalam, 2003.
Abdullah, Subhan Dkk , Ensiklopedia Hadis Shohih Al- Bukhari, Jilid II.
Jakarta :Al-Mahira , Cet I, 2012.
Al-Makkiyi al-Haitami, Abi al-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Ali ibn
Hijri, Az-Zawajir, juz I .Beirut : Dar al-Kitab al- Alamiyah , t.th
61
Az- Zuhaili, Wahbah , Al-Piqh Islam wa Adillatuhu, Jilid IV, Damsik : Dar
Al- Fikri,2004.
Departemen Agama RI, Alqur’an dan Tafsirnya, Jilid II, Jakarta : Lentera
Abadi cet I, 2010.
Ghoffar, Abdul, Fiqh Wanita edisi lengkap. Jakarta : Pustaka Al- Kautsar,
cet XX.2006.
Haitami , Ibnu Hajar .Al-Fatawa Al-kubra Al- Fiqhiyah, Jilid IV. Beirut :
Dar Al- Fikri,1989.
Hawani, Nadirsah, Fiqh Wanita . Jakarta : Sinar Grafika Offset, cet I, 2011.
http://kaahil.wordpress.com/2009/04/01/henna-inaipacar-the-magic-
plant/
http://kemahilmu.blogspot.com/2010/05/hukum-memakai-inai-bagi-
lelaki.html
http://lifeisbeautiful-dian.blogspot.com/2012/04/henna-inai-tanaman-
penuh-pesona.html
http://fiqh-am.blogspot.com/2009/07/hukum-hakam-tentang-
perhiasan.html
http://ustaznaim.blogspot.com/2012/03/hukum-memakai-inai-bagi-
lelaki.html
Jat Ahmat , Fiqh Sunnah Wanita. Jakarta : Pustaka al-Kautsar, cet I. 2008.
Www.piss kitab .com / 2012 /03 / 1034. Piqih wanita dn pria html
RIWAYAT HIDUP
dari pasangan Suami Istri, H. Abdul Hakim Lubis dan Hj. Afni Aslina
Batubara.
Agama Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam ,