Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Pergaulan Bebas Pada Remaja

Disusun oleh :
1. Intan Junita Aulia
2. Khoirul Irfanda
3. Lidya Dwi Arini
4. Muhammad Oki Saputra
5. Naskia Diffa Chelsiana
6. Zilan Nazla Rahmad

Kelas IXC
Guru Mata Pelajaran
Melti Antesa s.pd
Tahun Ajaran

2022/2023
SMPN 10 MUKOMUKO
Lembar pengesahan
Disusun oleh :
Nama : 1. Intan Junita Aulia
2. Khoirul Irfanda
3. Lidya Dwi Arini
4. Muhammad Oki Saputra
5. Naskia Diffa Chelsiana
6. Zilan Nazla Rahmad
Judul Makalah : Pergaulan bebas pada remaja
Menyetujui :

Ketua kelas Wali kelas

Aldi Fitriansyah Siregar Melti antesa s.pd


*Kata pengantar*
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah
Pergaulan Bebas ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan Makalah Bahasa Indonesia
yang berjudul Makalah Pergaulan Bebas ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Pergaulan Bebas ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik
Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pergaulan
Bebas ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Februari 2023


Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN
PENGESAHAN.......................................................1
KATA
PENGANTAR..................................................................2
DAFTAR
ISI..............................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................6
B. Rumusan Masalah.............................................................7
C. Tujuan.................................................................................7
D. Manfaat..............................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas.............................................8
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan...................................9
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh.............................11
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua.....................................12
3. Pelampiasan Diri..............................................................12
4. Salah Bergaul...................................................................13
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma............................13
6. Perubahan Zaman...........................................................13
7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan.............................14
8. Faktor Budaya.................................................................14
9. Faktor Keseimbangan Hidup..........................................15
C. Dampak Pergaulan Bebas..............................................15
D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas.........17
1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika........17
2. Penyuluhan pada Remaja...............................................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................18
B. Saran.................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para
pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah
perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan
mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah
kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-
batas pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan
lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Anak remaja
sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apa pun itulah yang ada di benak mereka semua.
Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang
adalah seks bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan


memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba
sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-
adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka
bergerak dan ingin mencobanya. Mereka pun melakukan hal
itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan
bersama dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba
mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para pembaca
terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari
pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas
tersebut.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian pergaulan bebas?
Apa faktor-faktor penyebab pergaulan dan seks bebas?
Apa bahaya dan dampak pergaulan bebas?
Bagaimana solusi dan upaya mencegah pergaulan dan seks
bebas?

C. Tujuan
Agar masyarakat paham dengan akibat yang ditimbulkan dari
pergaulan bebas sehingga para orang tua sangat sangat
mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak sesad.

D. Manfaat
Dengan membaca makalah ini insyaallah anak anak penerus
bangsa bisa paham tentang akibat akibat dari pergaulan bebas
dan orang tua bisa membimbing anak nya agar tidak salah
dalam bergaul dan berteman
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang
dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). Pergaulan juga adalah hak asasi manusia setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia
tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan
melakukan diskriminasi, sebab hal itu merupakan pelanggaran
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya,
norma kesopanan, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau
secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau
terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai


melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari
pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa
pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada
individu itu sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah
bebas bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda
bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan
orang Malaysia, dan lain sebagainya.

Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah


menjerumus menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang,
yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini
sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan
tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan
teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.

A. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah
maju ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi
dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja
masa kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan.
Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja
dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama
dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah.
Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu mudah
memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak
SMA saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan hubungan
seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum
baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang
semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus
juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan


bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh
temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin
dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa
memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-
milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun
asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang
teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang
berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan


berpikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal,
apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya
bagi diri kita, keluarga dan orang lain. Berikut Beberapa
faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks
bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh


Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan
ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas
karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu
sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah
tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja
minim, apalagi pengetahuan di luar agama tentu sangat
minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali
orang muda menjalani hidup. Orang muda yang imannya
tidak andal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan
dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan
mereka.

Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam jalan


Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera. Agama dan
keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak
mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga
dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama
individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak. Tetapi pada remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas
ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang
tidak.
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang
karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan
orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang.
Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta
pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus
dalam pergaulan bebas. Tetapi ada juga anak yang memang
memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah
memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk
akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya.
Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada akhir
perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya
karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya
berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan
dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa
putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau
mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan
fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapa
pun yang ingin masa depannya cerah di tengah arus
globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus
pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan
rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang
membenarkan kemaksiatan.

5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma


Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah
westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi
namun tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan
budaya serta agama yang ada. Perubahan zaman faktor ini
juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan
bebas di kalangan remaja.

6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan
globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita,
sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat
yang lebih bebas.

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan


Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang
muda pada umumnya memang memiliki kecenderungan
belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala
sesuatu. Misalnya pengalaman belum cukup, usia masih
sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum
matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung
meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat
menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga
sering terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi
kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang
baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.

8. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas
adalah budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa
pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan
sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini
menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul,
mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup


Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat
yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya,
termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri
yang baik, dan pendampingan dari seorang senior yang andal
akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda
cenderung menjadi liar.

B. Dampak Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia
lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang
dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang
tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku
kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-
mental yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan
kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu
kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang


nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila
orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran
agama akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam
keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus.
Dan tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan
anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk
bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras,
mengonsumsi narkoba dan narkotika.

Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta


kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana
ke semuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya. Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya
remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik
itu di tempat ibadah ataupun di tempat lainnya, yang mana
nantinya apa pun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun
orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja.

Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya


akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran,
mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman
masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek dan untuk merubah semuanya menjadi normal
kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh
keikhlasan.

D.Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


1.Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja
sama guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang
diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual,
tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat
mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan
ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak”
tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

2. Penyuluhan pada Remaja


Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat
anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan
seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang masih
dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan.
Semua itu dilakukan dengan latar belakang norma-norma
yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang
benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari
pergaulan di luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa
pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada
individu itu sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah
bebas bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda
bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman
dengan orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan
orang Malaysia dan lain sebagainya.

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia


lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang
dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang
tidak teratur.

B. Saran
1.Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk
anak tetapi tetap memperhatikan dalam membimbing dan
mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan
yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks
bebas.
2.Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah
hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri,
meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi
kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara
benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku
seks bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta:
PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan


Mandiri. Yogyakarta: Dozz

Anda mungkin juga menyukai