Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAMPAK DARI PERGAULAN BEBAS

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. FERDIAN SYATRIO
2. AULIA ZAUZA
3. ABDUL RAJIB
4. ILHAM ANHAR
5. M. QEMAL ADHA
6. NAZIF MAULANA
7. M. GILANG PRATAMA
8. M. TAUFIK MAULANA

SMA NEGERI 3 LANGSA


TAHUN AJARAN 2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Pergaulan Bebas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah yang berjudul Makalah Pergaulan Bebas ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya
selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pergaulan Bebas ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pergaulan Bebas ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Langsa, Februari 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. Pengertian Pergaulan Bebas ............................................................................... 2
B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan ..................................................................... 2
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh ............................................................. 3
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua .................................................................... 4
3. Pelampiasan Diri ............................................................................................. 4
4. Salah Bergaul .................................................................................................. 4
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma ............................................................. 4
6. Perubahan Zaman ........................................................................................... 4
7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan ............................................................... 5
8. Faktor Budaya ................................................................................................. 5
9. Faktor Keseimbangan Hidup .......................................................................... 5
C. Dampak Pergaulan Bebas ................................................................................... 5
D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas ................................................ 6
1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika........................................ 6
2. Penyuluhan pada Remaja ................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi
yang terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Di samping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan
kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat. Anak remaja
sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya
tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun itulah yang ada di benak mereka
semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa
ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat
adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin
mencobanya. Mereka pun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya
melainkan bersama dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba mengangkat judul
bahaya pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk
menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pergaulan bebas?
2. Apa faktor-faktor penyebab pergaulan dan seks bebas?
3. Apa bahaya dan dampak pergaulan bebas?
4. Bagaimana solusi dan upaya mencegah pergaulan dan seks bebas?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah hak asasi manusia setiap individu dan itu harus dibebaskan,
sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu merupakan pelanggaran HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, norma
kesopanan, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di
luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas
bisa membawa pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu
sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan
orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia, dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus menjadi salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya
rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin
berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

B. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak
bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja
masa kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan
yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu
tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan

2
remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat
begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah
merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan
hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan
atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25
tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin
dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih
dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan
buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong
para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman
dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh
situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya
keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus
meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi
hidup kita. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan di luar
agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda
menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak andal, memiliki kecenderungan untuk
tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai
dalam damai sejahtera. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.
Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama

3
individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja
yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan
mana yang tidak.
2. Kurangnya Perhatian Orang Tua
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang
tua sangat diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus
dalam pergaulan bebas. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk,
walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang
cukup pula, anak yang tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak
mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan pada
akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan
mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan
fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapa pun yang ingin masa
depannya cerah di tengah arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus
pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika
bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi
yang sebenarnya adalah westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi
namun tetap harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang
ada. Perubahan zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab
pergaulan bebas di kalangan remaja.
6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang
lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru

4
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk
bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya
memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam
mempertimbangkan, memutuskan, dan melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman
belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang,
kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting,
belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak
dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-
coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
8. Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang
muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka
mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan
budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.
9. Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh
dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak
didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan
dari seorang senior yang andal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda
cenderung menjadi liar.

C. Dampak Pergaulan Bebas


Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi
mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental
yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi
moral dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

5
Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidakharmonisan di dalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya
untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba dan
narkotika.
Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang
telah dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya. Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik
itu di tempat ibadah ataupun di tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang
dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum
remaja.
Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya,
dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman masyarakat mereka
dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan jelek dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan
waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

D. Solusi dan Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika
Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama guru, orang tua dan
tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan
intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan
rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang
mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.
2. Penyuluhan pada Remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi
alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang
masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan

6
dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan
masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di
luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas
bisa membawa pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu
sendiri. Positif yang dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan
tanpa membeda bedakan satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan
orang kulit hitam, orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia dan lain sebagainya.
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
B. Saran
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri. Yogyakarta: Dozz
Publisher.

Kartono, Kartini. 1988. Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai