Oleh:
Kelompok 2
28 Oktober 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari di dalam
makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata
kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amiin.
Kampar, 28 Oktober2022
Oleh:
• M.Daffa
• Ibra Satrio Aditya
• Arifali Rasya
• Mifthaul jannah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
dewasa yang dimulai umur 8-4 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai
faktor di antaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Secara klinis
mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya: tumbuh rambut pubis,
ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan,
pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan
pada suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar remaja umur kawin pertama
dalam usia belia (<19 tahun).
Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari
jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin
tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar,
semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk
mengambil risiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus
terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk,
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh
kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini,
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menghawatirkan. Para
remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra
tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian
terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak
buruk terhadap kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari
perbuatan yang tidak mempunyai status.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2. Apakah faktor-faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa
melakukan seks bebas?
3. Apa akibat dari seks bebas?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
3
D. Manfaat
Pembaca dapat mengetahui tentang sex bebas sehingga nantinya mereka
mampu meningkatkan antisipasi dalam pergaulan untuk dapat memilih antara
pergaulan yang bersifat positif dan negatif.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu
mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,
namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku
pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja
secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin
serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih bersekolah
di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun
dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah
salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya
tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh
saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,
karena gaul tidak harus melakukan seks bebas. Oleh karena itu kita sebagai
remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan sebelum melakukan
sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi
diri kita, keluarga dan orang lain.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap
remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan
ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak
terkendali. Jauhilah pergaulan bebas dan hal-hal negatif yang berdampak sangat
merugikan bagi diri kita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhindar
dari hal-hal tersebut. Ingatlah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa
di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif tersebut
mau jadi apa negara kita nanti. Maka mulai sekarang cobalah untuk
7
mendekatkan diri kepada Allah untuk mempertebal keimanan kita, karena iman
adalah dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri
A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan
banyak faktor, yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal
tersebut membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan
mahasiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam
berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan
serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negatif
dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah
tentang seks bebas menyebabkan mereka berpikir bahwa melalui seks bebaslah
tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya
dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh
remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para
remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para mahasiswa yang
terpaksa berhenti kuliah karna hamil di luar nikah. Selain itu, hamil di luar nikah
dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri
karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil di luar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat
menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan
tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut
peran serta orang tua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan
seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya
terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral,
agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan..
B. Saran
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan
12
13