SEKS BEBAS
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari di dalam
makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir
kata kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Amiin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Seks Bebas................................................................................. 4
B. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas............................................... 5
C. Akibat dari Seks Bebas............................................................................ 7
D. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas....................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian………………………………………………………………………………… 9
B. Sumber data Penelitian………………………………………………………………….... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
..............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran........................................................................................................
..............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak
menjadi dewasa yang dimulai umur 8-4 tahun.Awal pubertas dipengaruhi oleh
berbagai faktor di antaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan.Secara
klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya: tumbuh rambut
pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi
badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi
perubahan pada suara dan tumbuhjakun. Sebagian besar remaja umur kawin
pertama dalam usia belia (<19 tahun).
Pada masa puber(13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari
jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa
ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang
besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk
mengambil risiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus
terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk,
sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai
contoh kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada
saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menghawatirkan.
Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra
tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian
terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak
buruk terhadap kesehatan reproduksi.Mereka tidak memikirkan akibat dari
perbuatan yang tidak mempunyai status.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2. Apakah faktor-faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa
melakukan seks bebas?
3. Apa akibat dari seks bebas?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
3
4
5
saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik
dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar
perzinaan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok ke belakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim)
merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran
memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia,
demikian juga dengan budaya Islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominasi oleh para
remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari
uang masih banyak lagi jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya
mereka melakukan seks bebas dengan alasan mencari uang adalah alasan
sampingan, itu semua karena mereka pun menyukai seks bebas tersebut tanpa
berpikir akibat buruk yang akan mereka tanggung.Pengertian pacaran dalam
era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran
15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah
karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan
tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran
bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak
selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung
selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berpikir ulang
untuk melakukan seks bebas.
yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat
begitumudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja,
namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja
mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas
remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang
semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya masih
bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa.
Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah
salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar.
Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya
tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah
bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita
boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh
dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum
yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.Oleh karena itu
kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan sebelum
melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan
buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap
remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan
ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak
terkendali. Jauhilah pergaulan bebas dan hal-hal negatif yang berdampak
sangat merugikan bagi dirikita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar
sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhindar
dari hal-hal tersebut. Ingatlah kita sebagai remaja adalah calon penerus bangsa
di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal yang negatif
tersebut mau jadi apa negara kita nanti. Maka mulai sekarang cobalah untuk
7
12
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Perilaku Seks Sebelum Menikah Masalah seksual mungkin sama panjangnya
dengan perjalanan hidup manusia, karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari
masalah ini. Remaja bisa dengan mudah memperoleh tontonan seksual yang selama ini
dilarang atau ditabukan untuk dibahas secara transparan, dan yang tadinya hanya
dijelaskan dari mulut ke mulut secara bisik-bisik.