Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI


PERGAULAN BEBAS DAN NARKOBA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Nama : 1. AFRI SAHRIL RANGKUTI
2. SHOBRY ARDINA
3. WIRANTI CAHYA RISKY
4. SINDI SYAHFITRI
5. MHD. RAFIUL MA’RUF
6. PRIA PURNAMA
7. SYAPRIADI
8. NELA ANTIKA
9. NUR ASNITA

Kelas : X IPA 3

SMA NEGERI 2 RANTAU SELATAN


TA. 2018/2019
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman tentang Pergaulan Sehat dan
Pergaulan Tidak Sehat khususnya tentang Pergaulan Bebas dan Narkoba.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan
kemampuan penyusun yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan, serta
berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penyusun berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Penyusun

ii
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan Permasalahan...................................................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2
E. Manfaat Penulisan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pergaulan........................................................................................................................... 3
B. Sehat.................................................................................................................................. 3
C. Remaja.............................................................................................................................. 3
D. Pergaulan sehat................................................................................................................. 3
E. Beberapa cara remaja bergaul secara sehat....................................................................... 4
F. Sikap – sikap dalam pergaulan remaja.............................................................................. 4
G. Pergaulan Tidak Sehat...................................................................................................... 6
H. Narkoba............................................................................................................................. 7
I. Bahaya terhadap penayalahgunaan narkoba..................................................................... 7
J. Bahaya terhadap kejiwaan................................................................................................. 8
K. Bahaya terhadap lingkungan masyarakat.......................................................................... 8
L. Kiat – kiat menghindari penyalahgunaan narkoba............................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................................... 10
B. Saran.................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 11

iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa remaja merupakan masa dimana masa yang akan menentukan masa depan kita. Pada
masa ini kita selalu ingin mencoba dan terus mencoba sampai kita bisa “mencari identitas” kita.
Maka dari itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya dalam menjalanin pada masa ini.
Tapi faktanya masih banyak para remaja yang tidak memanfaatkan masa remajanya ini
dengan baik. Terkadang masih banyak para remaja yang terjerumus kepada pergaulan bebas.
Contohnya misalkan : free sex, pemakaian narkoba, balapan liar, tawuran antar sekolah dan lain
sebagainya. Perbuatan-perbuatan seperti ini masih banyak kita temui baik di media cetak maupun
media elektronik.
Ditambah lagi dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini. Misalkan internet, dengan internet
masih banyak para remaja menggunakannya secara negatif contohnya para remaja masih banyak
yang menggunakannya untuk membuka situs porno, hampir rata-rata yang menggunakannya itu
adalah dari kalangan remaja. Ditambah lagi dengan adanya berita tentang maraknya dengan remaja-
remaja yang mengikuti geng-geng motor. Perbuatan ini memang sangat meresahkan masyarakat
sampai-sampai polisi memberikan kecaman keras bagi pelajar-pelajar agar tidak mengikuti geng
motor.
Mereka sudah mengabaikan akan pentingnya agama bagi kehidupannya. Mereka melakukan
perbuatan-perbuatan itu karena mengikuti hawa nafsu mereka dengan mengabaikan aturan-aturan
yang ada pada ajaran agamanya masing-masing.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka
kelak. Disaat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit,
sedih, gembira, lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri.
Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya
menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang
kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan.
Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa,
kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini
orang tua), berkembangnya naruli seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, ditambah
kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah/lembaga formal serta bertubi-tubinya berbagai
informasi seks dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan
keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu kompleks dan
menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua ataupun lingkungan keluarganya.
Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik bersikap
lebih tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap
1
gejala-gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini.
Seiring perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah
seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan.
Arus modernisasi juga berdampak negatif di kalangan remaja. Banyak diantaranya yang
telah melakukan seks bebas. Pendidikan seks dan dampaknya masih kurang diperkenalkan kepada
remaja Indonesia. Sebagian kecil remaja Indonesia telah melakukan seks bebas terhadap pacar atau
temanya. Akses informasi yang begitu cepat melalui internet, komik dewasa, Film dan game
menyerbu remaja yang dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks dianggap lumrah dan
menyenangkan.
Dari latar belakang di atas, maka Penulis dapat mengkaji dan menulis Makalah ini dengan
judul : “SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI PERGAULAN BEBAS”

B. Rumusan Masalah
Merujuk kepada uraian masalah dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
yang di hadapi dalam penulisan makalah ini adalah, edukasi generasi muda agar tidak terjerumus
pergaulan bebas dan bagaimana cara edukasinya ?.

C. Tujuan Permasalahan
Tujuan permasalahan yang dihadapi yang terdapat dalam makalah ini adalah
1. Menambah pengetahuan tentang pergaulan bebas dikalangan remaja;
2. Memberitahukan cara – cara bergaul sehat.
3. Memberikan edukasi bahaya pergaulan bebas

D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Makalah ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas di kalangan remaja;
2. Untuk mengetahui pengertian bagai mana mengatasi pergaulan bebas;
3. Untuk mengetahui etika dalam pergaulan remaja
4. Untuk mengetahui solusi menghadapi pergaulan bebas.

E. Manfaat Penulisan
Semoga dengan adanya karya tulis ini, kita bisa memanfaatkan masa remaja kita dengan sebaik
mungkin dan hati kita tidak dikuasai oleh hawa nafsu. Dan supaya kita tersadar bahwa pentingnya
edukasi pergaulan sehat dalam menghadapi pergaulan remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERGAULAN
Pergaulan berasal dari kata gaul yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai
hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu
akan mencerminkan kepdibadiannya, baik pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.

B. SEHAT

Sehat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bai seluruh badan atau bagian – bagiannya
(bebas dari sakit). Sehat adalah suatu kondisi dimana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai
fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit.
Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh, tetapi juga segala
sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan disebut dengan
sehat. Tetapi jika mengalami gangguan, maka disebut dengan istilah tidak sehat. Sehat menurut WHO
terdiri dari suatu kesatuan penting 4 komponen dasar yang membentuk “positive health” yaitu :
- Sehat jasmani
- Sehat mental
- Sehat spiritual
- Kesejahteraan sosial

C. REMAJA

Remaja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai dewasa. Remaja berasal
dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence
mempunyai arti yang lebih luas lagi mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik
(Hurlock, 1992). Pada masa ini, seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

D. PERGAULAN SEHAT

Pergaulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan normal, baik tubuh, jiwa maupun
kehidupan sosialnya. Yang dimaksud normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama
teman dan kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya agar setiap anak
memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan kepribadiannya.

3
E. BEBERAPA CARA REMAJA BERGAUL SECARA SEHAT

1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja


Bagi anak remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap
ajaran agamanya. Kenyataan sehari – hari menunjukkan bahwa remaja yang melakukan pergaulan
tidak sehat sebagian besar kurang memahami norma agama. Oleh karena itu kita harus memiliki
kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.

2. Memiliki rasa setia kawan


Rasa setia kawan dibutuhkan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, rasa setia kawan
dalam hal – hal yang positif dan bukan sebaliknya.

3. Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat
yang tidak baik/ sehat. Walaupun begitu, teman yang pergaulannya buruk tidak harus kita asingkan,
melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat/ akrab
dengan orang yang memiliki sifat yang tidak baik/ sehat.

4. Mengisi waktu denan kegiatan nyang positif


Manfaatkan waktu luang dengan hal yang positif. Misalnya diarahkan untuk mengembangkan
keterampulan atau penyaluran bakat olahraga, memperdalam kajian agama, menulis cerpen,
menggambar, atau lainnya.

5. Laki – laki dan perempuan memiliki batasan – batasan tertentu


Remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma agama dan norma sosial
di Indonesia. Misalnya menyapa teman lawan jenis dengan sapaan yang baik, bersahabat dan
berteman dengan lawan jenis dengan saling menghormati dan menghargai, memakai pakaian yang
sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat dan sebagainya.

6. Menstabilkan emosi
Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi yang menguasai diri kita.
Sabar adalah satu kunci penguasaan emosi. Cobalah melatih diri dalam menyelesaikan masalah
dengan komunikasi, bukan dengan amarah atau emosi.

F. SIKAP – SIKAP DALAM PERGAULAN REMAJA


1. Penampilan fisik
Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan fisiknya, tetapi
umumnya orang bersih dan rapi banyak disukai. Bagaimanapun kemasan penampilan fisik
merupakan nilai estetis yang bisa mendukung kesan pertama seseorang dimata orang lain. Kita
tidak perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan yang baik. Penampilan fisik
jangan diartikan dengan tampil mewah, tampil bersih dan rapih dapat mencerminkan kebersihan
diri dan pribadi seseorang.

4
2. Berbicara dan bersikap sopan
Orang bijak sering mengatakan bawah “mulutmu adalah harimaumu” atau “kata – kata itu ibarat
pedan”. Ucapan yang salah dapat menyakiti hati orang lain. Karena itulah, kita harus berusaha
menjaga bicara kita. Kesopanan bisa menimbulkan kesan pertama yang baik saat kita berkenalan
dengan teman baru atau dengan lingkungan yang baru.

3. Biasakan untuk memberi dan berbagi


Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman
kita. Kalau makanannya sedikit, usahakan jangan makan didepan teman – teman kita. Sikap seperti
ini menujukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

4. Hindari pembicaraan yang kurang baik


Gosip atau menyebarkan desas – desus kelihatannya mengasyikkan tetapi sikap seperti ini
mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang lain dan menyebarkan berita yang belum
tentu kebenarannya. Agama juga melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan
menyakiti orang lain.

5. Mencuri dengar
Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah kebiasaan yang tidak
disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal – hal yang
bersifat pribadi. Ketika teman menerima telpon, usahakan jangan menyimak obrolannya supaya
kita tidak dituduh selalu ingin tahu urusan orang lain.

6. Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hatinya


Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya baik – baik dan pahami
permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi
pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai
teman, selanjutnya jaga kerahasiaan umum.

7. Rendah hati
Biasakan rendah hati dan jangna terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga disetiap obrolan
dengan teman. Kalau terlalu sering membanggakan diri sendiri atau keluarga, kita akan dikatakan
sombong dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan orang lain karena dengan begitu kita
akan terbiasa mengakui dan menghargai kelebihan orang lain. Hal ini akan memupuk jiwa besar
dan lapang dada.

8. Jadilah diri sendiri


Tunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri sekedar diakui lingkungan
pergaulan merupakan benteng bagi kita juga dalam menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan
kita. Sikap – sikap tersebut memang terlihat sepele, tetapi dapat menghiasi kecantikan akhlak
seseorang. Bila semua kita lakukan dengan tulus, kita bisa disukai dalam pergaulan.

5
G. PERGAULAN TIDAK SEHAT

a. Pengertian
Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang. “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas – batas norma ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar, baik dilingkungan maupun media massa.
Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan.
Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dair ikatan yang mengatur
pergaulan.

b. Penyebab
Penyebab pergaulan bebas bermacam – macam. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Agama dan iman
Agama dan iman merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama, hidup mereka
akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan hidup.
2. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau lebih sering
dikenal dengan globalisasi.
3. Kesenjangan
Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan dimedia massa memungkinkan
seseorang terpicu untuk ikut bermewah – mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya.
4. Kurang kontrol
Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol sehingga tidak
jarang sesuatu sudah terlambat.

c. Dampak pergaulan tidak sehat


Terjadinya pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri sendiri, orang tua,
dan lingkungan. Pengaruh tersebut antara lain seperti berikut :
1. Pergaulan bebas
2. Ketergantungan obat/ menggunakan obat terlarang
3. Menurunnya derajat kesehatan
4. Meningkatkan kriminalitas
5. Merenggangkan hubungan keluarga
6. Menyebarkan penyakit
7. Menurunnya prestasi

d. Pencegahan
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi
pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan mengenai
dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan kerohanian agar mereka sadar tentang

6
apa akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri, keluarga,
maupun lingkungan.
Hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan sehat dan baik :
1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol perilaku
yang kuat dalam pergaulan.
2. Disaat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian dan
dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu.
3. Salurkan bakat dan minat dalam hal – hal positif.
4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/ guru bukan bermaksud mengekang tetapi
untuk kebaikan masa depan.
5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan
orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.

H. NARKOBA
Apakah narkoba itu ?
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya/ obat berbahaya yang
jika dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik melalui cara dihirup maupun dengan cara
disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan dan perilaku seseorang.

Apakah Narkotika ?
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.

Apakah Psiktropika ?
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.

Apakah zat adiktif lainnya/ obat berbahaya ?


Zat adiktif lainnya/ obat berbahaya adalah bahan lain dan obat bukan narkotika atau psikotropika
yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan, yakni keinginan menggunakan kembali
secara terus menerus. Apabila dihentikan akan timbul efek putus zat, diantaranya rasa sakit atau
lelah yang luar biasa.

I. BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Pengunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba, yang dilakukan secara berkala diluar tujuan
pengobatan dan penelitian, dapat menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, jiwa (mental) dan
fungsi sosial.

7
1. Bahasa terhadap fisik
a. Akan menimbulkan ketagihan/ ketergantungan
b. Mengganggu mental
c. Mengganggu kesehatan
d. Cenderung menjadi pelaku kejahatan
e. Mengakibatkan kematian
f. Memutuskan imtaq

2. Kerusakan fungsi sistem syaraf pusat (otak)


3. Terjadi infeksi akut otot jantung, dan gangguan peredaran darah
4. Menggunakan jarum suntik secara sembarangan rentan terhadap penyakit
5. Gangguan pada paru – paru, sukar bernafas, sesak nafas dan penyakit – penyakit paru – paru
lainnya
6. Susah buang air besar karena kinerja saluran cerna pada lambung, usus besar terganggu

J. BAHAYA TERHADAP KEJIWAAN


Dalam kehidupan sosial, remaja diharapkan untuk mampu menyesuaikan diri secara positif dan
konstruktif dengan lingkungannya, dan berkomunikasi secara efektif. Perasaan rendah diri didalam
pergaulan harus dihilangkan dan ditumbuhkan sikap saling menghargai. Bagi remaja pemakai narkoba,
hal ini akan sulit dilakukan karena mereka akan memiliki kecenderungan untuk :
1. Bersikap labil
2. Cepat memberontak
3. Introvert dan penuh rahasia
4. Sering berbohong dan suka mencuri
5. Menjadi sensitif, kasar dan tidak sopan
6. Memiliki kecurigaan yang sama terhadap semua orang
7. Menjadi malas dan prestasi belajar menurun
8. Akal sehat tidak berperan, berpikir irasional

K. BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT


Bahaya narkoba terhadap keluarga :
1. Akan mengganggu keharmonisan keluarga
2. Merongrong keluarga
3. Membuat aib keluarga
4. Hilangnya harapan keluarga

Bahaya narkoba terhadap lingkungan/ masyarakat


1. Mengganggu keamanan dan ketertiban
2. Mendorong tindak kejahatan
3. Mengakibatkan hilangnya kepercayaan
4. Menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar
8
L. KIAT – KIAT MENGHINDARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA

1. Pererat diri dengan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur

2. Membiasakan diri berpola hidup sehat

3. Menolak bujukan

4. Belajar dengan sungguh – sungguh

5. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat

6. Hindari tindakan yang tidak bermanfaat

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah penyalahgunaan narkoba atau nabza khususnya pada remaja adalah ancaman yang
sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umunya. Narkoba adalah barang
yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian
seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa
merusak norma dan ketentraman umum. Dan dapat menimbulkan dampak negative yang
mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis. Pengaruh narkoba sangatlah buruk,
baik dari segi kesehatan pribadinya maupun dampak social yang ditimbulkannya, pencegahan
penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan juga menjadi
tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran pendidikan di sekolah sangatlah
besar -engaruhnya untuk pencegahan penagulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan
bahaya narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba sangatlah penting.

B. Saran
1. Tingkatkan keimanan dan selalu dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tumbuhkan norma dan nilai-nilai sosial.
3. Hindari pergaulan bebas yang dapat menjurus ke dalam perbuatan maksiat

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari
pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat wiradihardja, Syarifudin. 2016. “Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan”. Januari.
Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai