MAKALAH
Oleh:
Berliana XI IPS 2
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
nikmat, dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kenakalan Remaja sebagai salah satu syarat yang harus
ditempuh untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2023/2024.
Selama penulisan makalah ini, kami tak lepas dari rintangan dan
hambatan. Banyak bantuan yang telah diberikan untuk membimbing
kami menyelesaikan penulisan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang tak terhingga kepada:
i
diberikan dicatat sebagai amal baik oleh Sang Pencipta dan Penguasa
alam raya ini, Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 2
D. Metode Penelitian..................................................................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita berbicara mengenai remaja, mereka merupakan bagian penting dari
kaum muuda yang sedang dirundung berbagai masalah, seperti yang
disebutkan di atas. Dengan melihat keadaan seperti itu, banyak kalangan
masyarakat merasa pesimis dan takut terhadap masa depan para pelajar
sekaligus remaja Indonesia.
1
Kami yang juga sebagai pelajar tidak setuju jika banyak remaja terjerumus
kedalam pergaulan yang tidak di inginkan. Oleh karena itu, untuk
membuktikannya penulis akan menyelidiki dan memaparkannya dalam karya
tulis ini.
2
1.4 METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode observasi. Adapun teknik- teknik yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik pengamatan langsung
Pada teknik ini, penulis terjun langsung dalam pergaulan kalangan remaja
dilingkungannya, khususnya pelajar SMA guna mengetahui sampai sejauh
mana kepekaan dan perhatian sebagai seorang pelajar.
2. Internet
Pada metode ini, penulis mengambil informasi melalui media internet yang
berhubungan dengan penulisan karya ilmiah ini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum remaja dan
permasalahannya digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan
norma-norma hukum yaitu :
(1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam
undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai
pelanggaran hukum
(2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai
dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan
perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi remaja dan
permasalahannya kedalam tiga tingkatan ;
(1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
(2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa
izin 4
(3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks
diluar nikah, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan
ukuran remaja dan permasalahannya dalam penelitian.
B. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, adalah
pengaruh yang menimbulkan akibat benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.14 Pengaruh adalah daya
yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dampak secara sederhana
bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang
diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik
itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan
proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang
pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil. Secara
etimologis dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau benturan.
1. Teman bergaul.
2. Lingkungan tetangga.
4. Lingkungan Keluarga
C. Pengertian Kenakalan
8
BAB III
PEMBAHASAN
2. Stigma sosial
Selanjutnya adalah stigma sosial di masyarakat juga menjadi dampak
negatif kenakalan remaja. Karena, stigma sosial di masyarakat
menyebabkan orang tersebut dihina, dikucilkan dan dijauhi oleh
masyarakat.
3. Penyalahgunaan narkoba
Dampak negatif kenakalan remaja selanjutnya adalah penyalahgunaan
narkoba. Kenakalan remaja akan menjerumuskan pada perilaku-perilaku
yang menyimpang dan paling parah adalah penyalahgunaan narkoba.
1. Penampilan
Hal-hal yang terjadi di masa remaja dan berpotensi menimbulkan
permasalahan adalah perubahan penampilan. Di masa di mana mereka
sudah mulai memperhatikan penampilannya dan mulai tertarik dengan
lawan jenis, membuat mereka ingin selalu tampil sempurna. Nah, pada
masa puber di mana perubahan hormon terjadi, membuat perubahan
pada tubuh anak-anak remaja seperti munculnya berjerawat, perubahan
bentuk pada beberapa bagian tubuh, dan lain sebagainya.
2. Akademis
Permasalahan remaja di Indonesia yang klasik dan sering sekali terjadi
adalah masalah akademis. Sering kali kasus anak remaja mengalami
kesulitan untuk mengikuti pelajaran sehingga sering mendapat nilai
jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan
bolos sekolah. Hal ini juga diperparah dengan tekanan dari orangtua
yang menuntut anak-anaknya untuk berprestasi. Jika tidak dicarikan
solusi yang tepat, hal ini dapat memicu terjadinya ketidakharmonisan
antara anak dan orang tua dan membuat anak semakin terpuruk.
3. Depresi
Masalah anak muda yang menjadi salah satu masalah terbesar yang
dihadapi remaja adalah depresi. Sebuah analisis yang diadakan oleh
Pew Research Centre menunjukkan bahwa tingkat depresi di kalangan
remaja mengalami peningkatan dari dekade sebelumnya. Sumber dari
depresi pada remaja biasanya bersumber pada tekanan untuk mendapat
nilai bagus, masalah dalam keluarga, atau ketidakbahagiaan dengan
kehidupan yang dimiliki. Hal ini perlu mendapat perhatian baik orang
tua maupun orang sekitar anak remaja seperti guru dan teman-
temannya karena jika dibiarkan dapat berakibat fatal seperti menyakiti
diri sendiri bahkan sampai bunuh diri.
4. Komunikasi dengan Orang Terdekat
Masalah sosial remaja sering terjadi dikarenakan perasaannya yang
lebih sensitif dan labil. Masalah komunikasi yang dialami oleh remaja
misalnya masalah dengan orang tua, saudara, atau teman-temannya.
Sebagai contoh anak tidak terima dan melawan ketika dinasehati
karena merasa nasehat yang diberikan sebagai bentuk menyalahkan
atau menyudutkan. Contoh lainnya antara lain ketidaksepahaman
dengan teman-temannya.
6. Percintaan
Masalah percintaan menjadi salah satu masalah yang dihadapi remaja.
Ditolak cintanya atau dilarang untuk menjalin hubungan dengan lawan
jenis adalah contoh masalah yang mungkin dihadapi remaja sehingga
dapat mengganggu aspek kehidupan lainnya seperti pendidikan dan
sosial. Masalah percintaan ini juga berkaitan dengan masalah seks.
Oleh karena itu sex education dan pendampingan sangat diperlukan
sehingga anak remaja tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang
tentu saja akan sangat merugikan mereka.
7. Kecanduan Gadget
Anak remaja yang hidup pada zaman seperti sekarang ini sangat akrab
dengan yang namanya gadget. Melihat anak yang selalu memegang
gawai terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi orang tua perlu waspada
jangan sampai anak mengalami kecanduan. Kecanduan gawai atau
gadget dapat mengurangi aktivitas fisik anak, interaksi dengan
lingkungan sekitar, atau bahkan dapat menurunkan prestasi akademik
di sekolahnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa remaja yang memiliki
waktu luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur
dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar untuk melakukan
kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari keluarga yang
tingkat keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya
akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat.Sebaliknya bagi
keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya tinggi maka kemungkinan
anak-anaknya melakukan kenakalan sangat kecil, apalagi kenakalan
khusus. Dari analisis statistik (kuantitatif) maupun kualitatif dapat ditarik
kesimpulan umum bahwa ada hubungan negatif antara keberfungsian
sosial keluarga dengan remaja dan permasalahannya, artinya bahwa
semakin tinggi keberfungsian social keluarga akan semakin rendah
kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Sebaliknya semakin ketidak
berfungsian sosial suatu keluarga maka semakin tinggi tingkat remaja dan
permasalahannyanya (perilaku menyimpang yang dilakukanoleh remaja.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka untuk memperkecil tingkat remaja
dan permasalahannya ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu
meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program
kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan
social yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat
secara keseluuruhan Di samping itu untuk memperkecil perilaku
menyimpang remaja dengan memberikan program-program untuk mengisi
waktu luang, dengan meningkatkan program di tiap karang taruna.
Program ini terutama diarahkan pada peningkatan sumber daya
manusianya yaitu program pelatihan yang mampu bersaing dalam
pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.
1. Jaga Komunikasi
Ayah Bunda Pintar harus melakukan komunikasi yang intens dengan
anak. Komunikasi tidak hanya berlangsung jika ada permasalahan saja.
Lakukan komunikasi dengan anak setiap hari. Bicarakan hal-hal kecil atau
apa yang mereka sukai. Dengan demikian mereka merasa ada orang tua
yang selalu ada buat mereka sehingga tidak perlu pelampiasan di luar
rumah.
2. Memberikan rasa Aman dan Perasaan dicintai.
Anak remaja yang mendapatkan cukup kasih sayang cenderung tidak akan
neko-neko untuk mencari perhatian. Rasa aman yang dibangun di rumah
membuat anak tidak sungkan untuk menyampaikan apapun termasuk
masalah yang dihadapi. Dengan demikian, segala permasalahan yang
dihadapi dapat dibantu dan didampingi hingga permasalahan tersebut
selesai.
3. Berikan Kepercayaan
Anak remaja yang merasa dipercaya terlihat memiliki rasa tanggung jawab
dan percaya yang tinggi jika dibandingkan dengan anak yang merasa tidak
dipercaya oleh orang tuanya. Hal ini bukan berarti orang tua melepaskan
pengawasan terhadap anaknya. Pengawasan tetap perlu dilakukan dengan
cara-cara yang tidak membuat anak terluka atau merasa tidak dipercaya.
6. Quality Time
Orang tua memang memiliki kewajiban untuk mencari nafkah dan
memenuhi kebutuhan anak. Akan tetapi jangan sampai hal ini menjadikan
orang tua lupa bahwa anak tidak hanya membutuhkan materi saja. Anak
juga membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itu saat
selesai bekerja atau di akhir pekan selalu sempatkan untuk melakukan hal
yang menyenangkan bersama anak remaja, seperti travelling, makan,
membaca buku, atau berolahraga bersama.
2. Saran
Berdasarkan faktor-faktor yang telah penulis dapatkan, saran penulis
adalah sebagai berikut:
1. Perhatian orang tua harus ditingkatkan.
2. Diperlukan kesadaran para remaja tersebut.
3. Melakukan kegiatan positif dikeseharian masing-masing.
4. Diberlakukannya berbagai peraturan agar remaja dapat enggan
untuk melakukan bentuk remaja dan permasalahannya.
DAFTAR PUSTAKA