Anda di halaman 1dari 28

KENAKALAN REMAJA

MAKALAH

Oleh:

Berliana XI IPS 2

Muna Annisa XI IPS 2

Noor Azizah B. XI IPS 2

Rifa Ridzani M. XI IPS 2

Tiara Dewi XI IPS 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SAMARINDA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
nikmat, dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kenakalan Remaja sebagai salah satu syarat yang harus
ditempuh untuk mengikuti Ujian Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2023/2024.

Selama penulisan makalah ini, kami tak lepas dari rintangan dan
hambatan. Banyak bantuan yang telah diberikan untuk membimbing
kami menyelesaikan penulisan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya yang tak terhingga,


penulis diberikan kesabaran dan jalan untuk menyelesaikan
makalah ini.
2. Ibu dan Ayah tercinta, sahabat sekaligus Guru terhebat di sekolah
kehidupan.
3. Bapak Irfan Anshori Masdar M,Pd., selaku Kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1 Samarinda
4. Ibu Nur Jamilah (Elok), S.S., S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia
yang telah dengan sabar membimbing penulis menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Kami menyadari akan kekurangan yang masih terdapat dalam


penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan rendah
hati. Semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi semua pihak
dan semoga semua dukungan, pengorbanan, serta bantuan yang

i
diberikan dicatat sebagai amal baik oleh Sang Pencipta dan Penguasa
alam raya ini, Allah SWT.

Samarinda, 8 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 2
D. Metode Penelitian..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4


A. Konsep remaja dan permasalahannya....................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ...........................................................................


10
A. Bentuk kenakalan yang dilakukan remaja...............................
10
B. Hubungan antara variabel independen dan dependen..............
11
C. Hubungan antara remaja dan permasalahannya dengan
keberfungsian sosial keluarga................................................. 9
D. Analisis Hubungan antara Keberfungsian Sosial
Keluarga dengan Kenakalan Remaja .......................................
13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
18
A. Kesimpulan..............................................................................
18
B. Saran ......................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan remaja pada zaman sekarang berbeda dengan remaja pada zaman
dahulu. Rata-rata jawaban itulah yang dilontarkan oleh para golongan tua
ketika penulis menyatakan kepada mereka mengenai keadaan kaum ramaja
pada zaman ini.6

Remaja pada zaman dahulu rupanya senang berkumpul bersama dan


mengadakan kegiatan-kegiatan dengan warga masyarakat lingkungannya,
seperti kerja bakti, ronda malam, dan lain-lain. Namun, apabila kita melihat
keadaan remaja-remaja pada zaman sebelumnya. Remaja-remaja saat ini
cenderung tidak peduli dengan lingkungan masyarakat. Mereka bertindak
dengan nafsu dan emosi. Apalagi semakin marak tindakan-tindakan remaja
yang banyak meresahkan masyarakat, seperti tawuran, penggunaan
NARKOBA, minum-minuman keras, dan lain-lain.

Jika kita berbicara mengenai remaja, mereka merupakan bagian penting dari
kaum muuda yang sedang dirundung berbagai masalah, seperti yang
disebutkan di atas. Dengan melihat keadaan seperti itu, banyak kalangan
masyarakat merasa pesimis dan takut terhadap masa depan para pelajar
sekaligus remaja Indonesia.

Anggapan mengenai remaja dan permasalahannya seperti inilah yang


akhirnya menyebabkan munculnya paradigma masyarakat yang
mengungkapkan bahwa tugas pelajar yang baik adalah belajar dengan tekun.
Namun, hal itu tidak dapat menjadi tolak ukur kepedulian pelajar terhadap
dirinya, orang lain, dan lingkunganya.
iii

1
Kami yang juga sebagai pelajar tidak setuju jika banyak remaja terjerumus
kedalam pergaulan yang tidak di inginkan. Oleh karena itu, untuk
membuktikannya penulis akan menyelidiki dan memaparkannya dalam karya
tulis ini.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa
masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan di bahas dalam karya tulis
ilmiah ini adalah:
1. Apa factor-faktor yang mampengaruhi kenakalan remaja?
2. Kapan dan apa gejala anak mangalami kenakalan remaja?
3. Bentuk remaja dan permasalahannya seperti apa saja yang dilakukan
oleh remaja?
4. Bagaimana dampak kenakalan remaja terhadap diri remaja dan
masyarakat luas?
5. Apa pencegah terjadinya kenakalan remaja?

1,3 TUJUAN PENELITIAN


Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan- tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembangunan masyarakat.
Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan dari karya ilmiah
ini :
2 dan pandangan remaja terhadap
1. Mengetahui sejauh mana kepekaan
bentuk remaja dan permasalahannya.
2. Mengetahui gejala serta dampak yang disebabkan oleh remaja dan
permasalahannya tersebut.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan
remaja.
4. Menganalisis dampak kenakalan remaja terhadap diri remaja dan
masyarakat luas.
5. Memberikan informasi mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya kenakalan remaja.

2
1.4 METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode observasi. Adapun teknik- teknik yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik pengamatan langsung
Pada teknik ini, penulis terjun langsung dalam pergaulan kalangan remaja
dilingkungannya, khususnya pelajar SMA guna mengetahui sampai sejauh
mana kepekaan dan perhatian sebagai seorang pelajar.
2. Internet
Pada metode ini, penulis mengambil informasi melalui media internet yang
berhubungan dengan penulisan karya ilmiah ini.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Remaja dan permasalahannya


Pada dasarnya remaja dan permasalahannya menunjuk pada suatu bentuk
perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam
masyarakatnya. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu
disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental
disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga
perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut
“kenakalan”. Dalam Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan
bahwa remaja dan permasalahannya adalah kelainan tingkah laku / tindakan
remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta
ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Singgih D. Gumarso (1988 : 19), mengatakan dari segi hukum remaja dan
permasalahannya digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan
norma-norma hukum yaitu :
(1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam
undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai
pelanggaran hukum
(2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai
dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan
perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi remaja dan
permasalahannya kedalam tiga tingkatan ;
(1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
(2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa
izin 4
(3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks
diluar nikah, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan
ukuran remaja dan permasalahannya dalam penelitian.

B. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, adalah
pengaruh yang menimbulkan akibat benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.14 Pengaruh adalah daya
yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dampak secara sederhana
bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang
diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik
itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan
proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang
pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil. Secara
etimologis dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau benturan.

Kami menyimpulkan bahwa dampak adalah segala sesuatu yang timbul


akibat adanya suatu kejadian yang ada di dalam masyarakat. Pada saat ini
masyarakat dunia banyak mengalami perubahan yang begitu cepat yang
membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif bagi remaja. Hal
yang bersifat internal, yaitu karakteristik dalam diri remaja yang
membuat relatif lesbih bergejolak dibandingkan dengan masa
perkembangan lainnya. Dari penjabaran di atas maka peneliti dapat dibagi
dampak ke dalam dua pengertian yaitu:

1. Pengertian Dampak Positif 5


Dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya.Sedangkan
positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama
memperhatikan hal- hal yang baik. Positif adalah suasana jiwa yang
mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan,
kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari pada pesimisme.
Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui
usaha-usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak
membelokkan fokus mental seseorang pada yang negatif. Bagi orang
yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya sudah berpikir buruk
maka ia akan segera memulihkan dirinya.

Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan


untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan
kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginannya yang baik.

2. Pengertian dampak negatif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah


pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif. Dampak adalah
keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi
kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau
mendukung keinginannya. Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak
negatif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi
atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka
mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan
akibat tertentu dan merugikan.

B. Pengertian Lingkungan Sosial


6
Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang atau kelompok untuk dapat melakukan sesuatu tindakan serta
perubahan-perubahan perilaku setiap individu. Lingkungan sosial yang
kita kenal antara lain lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan
lingkungan tetangga. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama
kali dikenal oleh individu sejak lahir. Ayah, ibu, dan anggota keluarga,
merupakan lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan dengan
individu, sedangkan masyarakat adalah lingkungan sosial yang dikenal dan
yang mempengaruhi pembentukan kepribadian anak, yang salah satu
diantaranya adalah teman sepermainan. Menurut Abdulsyani “seseorang
melakukan tindakan karena faktor dari dalam dan dari luar lingkungan”.

Diakibatkan oleh adanya pengaruh dan perkembangan lingkungan yang


tidak serasi dengan kondisi manusia atau masyarakat yang menerimanya
maka tidak menghindari kemungkinan bahwa seseorang dapat melakukan
tindakan- tindakan yang merugikan. Menurut Dalyono lingkungan sosial
terdiri dari:

1. Teman bergaul.

Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk


dalam jiwa anak, apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak
sekolah maka ia akan malas belajar, sebab cara hidup mereka yang
bersekolah berlainan dengan anak yang tidak bersekolah.

2. Lingkungan tetangga.

Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi, mengkonsumsi


minuman keras, menganggur, tidak suka belajar, dsb, akan
mempengaruhi anak-anak yang bersekolah minimal tidak ada motivasi
bagi anak untuk belajar.Sebaliknya jika tetangga terdiri dari pelajar,
mahasiswa, dokter,insyinyur,akan mendorong semangat belajar anak.

3. Aktivitas dalam masyarakat.

Terlalu banyak berorganisasi 7 atau berbagai kursus-kursus akan


menyebabkan belajar anak akan menjadi terbengkalai. Pengaruh
lingkungan, terutama lingkungan sosial secara terbuka tidak hanya
berupa hal-hal yang positif saja, melainkan juga meliputi efek yang
negatif. Efek negatif yang timbul akibat pengaruh lingkungan sosial
salah satunya adalah kepribadian yang tidak selaras atau menyimpang
dari lingkungan sosial dalam bentuk kenakalan remaja, kejahatan,
rendahnya rasa tanggungjawab, dan lain sebagainya yang dapat
dilakukan oleh masing- masing individu.

4. Lingkungan Keluarga

Keluarga yang utuh adalah keluarga yang dilengkapi dengan


anggota-anggota keluarga seperti ayah, ibu, dan anak. Sebaliknya
keluarga yang pecah atau broken home terjadi karena tidak hadirnya
salah satu orangtua yang disebabkan oleh kematian atau perceraian,
atau tidak hadir kedua-duanya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial


merupakan wadah atau sarana untuk berinteraksi dengan orang lain dan
membentuk sebuah pribadi serta mempengaruhi tingkah laku
seseorang.Oleh karena itu lingkungan sosial yang baik akan
mempengaruhi pribadi atau perilaku seseorang itu menjadi baik pula.
Lingkungan sosial tidak merupakan fungsi yang berdiri sendiri, akan
tetapi saling berhubungan dan menghasilkan perilaku manusia.

C. Pengertian Kenakalan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud kenakalan


merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang bertentangan atau
melanggar norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat baik itu
norma-norma sosial, hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.

8
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi
individu, keluarga, dan masyarakat. Berikut ini faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja, diantaranya adalah :

Pertama, lingkungan sosial menjadi salah satu faktor utama yang


mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja. Remaja yang tumbuh dan
hidup di lingkungan yang tidak sehat, seperti keluarga yang
bermasalah, teman sebaya yang negatif, dan lingkungan sekolah yang
tidak mendukung, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan
kenakalan. Keluarga yang bermasalah dapat menyebabkan remaja
mengalami stres dan konflik, dan kurangnya perhatian atau dukungan
dari orang tua dapat membuat remaja mencari pengganti dari
lingkungan sekitarnya, termasuk teman sebaya yang negatif. Selain itu,
lingkungan sekolah yang tidak mendukung dapat mengurangi rasa
percaya diri remaja, sehingga remaja tersebut mencari pengakuan dari
lingkungan sekitarnya dengan melakukan tindakan kenakalan.

Kedua, faktor psikologis juga dapat mempengaruhi terjadinya


kenakalan remaja. Remaja yang mengalami kurangnya kepercayaan
diri, emosi yang tidak stabil, dan kurangnya kontrol diri cenderung
lebih rentan terhadap perilaku yang tidak sehat, seperti melakukan
kenakalan. Kurangnya kepercayaan diri dapat menyebabkan remaja
mencari pengakuan dari lingkungan sekitarnya dengan melakukan
tindakan yang dianggap “keren” atau membuat mereka diterima oleh
kelompoknya.
Ketiga, pengaruh media sosial dan teknologi juga menjadi faktor
penting yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja. Remaja
10 waktu di media sosial cenderung
yang terlalu banyak menghabiskan
mengalami kecanduan, kurangnya interaksi sosial secara langsung, dan
berisiko melakukan perilaku yang tidak sehat. Hal ini dapat memicu
terjadinya kenakalan remaja seperti melakukan tindakan vandalisme,
merokok, minum-minuman keras, atau bahkan melakukan tindakan
kriminal. Selain itu, penggunaan teknologi seperti permainan online
dan smartphone dapat memicu kecanduan dan mengganggu pola tidur,
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik remaja.

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya faktor-faktor penyebab


kenakalan remaja ada dua, yaitu faktor internal yang berpangkal pada
diri remaja itu sendiri dan faktor eksternal yang disebabkan dari
lingkungan keluarga, teman bergaul dan masyarakat.

2.2 Gejala Mengalami Kenakalan Remaja


Diantaranya :
 Anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut
menyendiri.
 Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di
rumah atau sekolah.
 Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami
masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
 Anak-anak yang suka berbohong.
 Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
 Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas
yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
 Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya
disekolah atau dirumah.
11
 Anak yang menutup diri dari lingkungan pertemanan,
 Menghindar dari tanggung jawab rumah maupun sekolah,
 Suka berbohong,
 Kegelisahan,
 Kurang konsentrasi,
 Menyakiti teman secara fisik,
 Sering mengeluh,
 Memakai bahasa umpatan,
 Membantah dan tidak patuh kepada orang tua atau guru.

Gejala-gejala tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya pengawasan orang


tua, konflik dalam keluarga, serta buruknya komunikasi di antara orang tua
dan anak. Hal-hal tersebut dapat menjadi penyebab seorang anak memiliki
niatan ataupun keinginan untuk melanggar norma yang ada.

Remaja yang melakukan perilaku kenakalan mempunyai gejala-gejala yang


memperlihatkan pada hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja adalah:

1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut


menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan
emosi.
2. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah
atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena
anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga
mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan
lain yang tidak terbimbing.
3. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami
masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
4. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
5. Anak-anak yang suka berbohong.
6. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di
sekolah atau di rumah.
7. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik
terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
8. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

Beberapa gejala kenakalan diatas merupakan gejala yang secara umum


tampak dan dilakukan oleh remaja baik di rumah ataupun di sekolah. Melihat
gejala kenakalan yang dialami oleh remaja diatas tentunya sangat meresahkan
terutama bagi remaja itu sendiri, sehingga diperlukan penanganan yang tepat
agar potensi yang dimiliki oleh remaja dapat berfungsi secara baik dan
optimal.

2.3 Bentuk remaja dan permasalahannya yang dilakukan oleh remaja


1. Meningkatnya kriminalitas
Kenakalan remaja ini biasanya terjadi pada usia 15-19 tahun, yakni
ketika memasuki masa remaja. Sehingga, ketika mengalami kenakalan
remaja akan meningkatkan kriminalitas di masyarakat.

Seperti perjudian, pencurian, ugal-ugalan di jalan, merusak ketertiban


umum hingga tawuran dan pemberontakan. Hal tersebut menjadi salah
satu dampak negatif dari kenakalan remaja yang sangat merugikan
orang lain.

2. Stigma sosial
Selanjutnya adalah stigma sosial di masyarakat juga menjadi dampak
negatif kenakalan remaja. Karena, stigma sosial di masyarakat
menyebabkan orang tersebut dihina, dikucilkan dan dijauhi oleh
masyarakat.

3. Penyalahgunaan narkoba
Dampak negatif kenakalan remaja selanjutnya adalah penyalahgunaan
narkoba. Kenakalan remaja akan menjerumuskan pada perilaku-perilaku
yang menyimpang dan paling parah adalah penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan berbagai penyakit serius


dan juga dampak negatif di lingkungan sosial hingga ekonomi yang
terus menurun. Oleh sebab itu, pengawasan dan pengetahuan terhadap
dampak negatif harus dikenali agar tidak terjerumus.

4. Mengganggu ketentraman masyarakat


Selain itu, dampak negatif selanjutnya bisa menyebabkan
ketentraman dan ketertiban masyarakat terganggu. Karena, kenakalan
remaja tak hanya berdampak pada diri sendiri, namun juga orang lain.

Seperti ugal-ugalan di jalan, merusak fasilitas umum, tawuran,


pemberontakan dan lain sebagainya akan sangat mengganggu
masyarakat.

5. Masa depan suram


Dampak negatif yang terakhir adalah bisa menyebabkan masa depan
suram. Masa depan remaja yang melakukan kenakalan remaja tidak
akan semulus yang diharapkan. Berbagai penyimpangan yang terjadi
bisa menyebabkan stigma sosial, sekolah terhambat hingga sekolah
yang tidak mau menerima murid tersebut.

Jika tidak melanjutkan sekolahnya, maka masa depan anak tersebut


akan menjadi suram dan orang tuanya pasti akan sangat kecewa
dengan kondisi tersebut. Generasi penerus bangsa berada di tangan
anak muda saat ini.

2.4 Dampak Kenakalan Remaja terhadap Diri Remaja dan Masyarakat


Luas
Dampak dari kenakalan remaja ini sangat besar, baik terhadap diri
remaja itu sendiri maupun masyarakat luas. Kenakalan remaja dapat
memberikan dampak yang sangat buruk terhadap diri remaja itu
sendiri. Beberapa dampaknya antara lain:

a. Kesehatan fisik dan mental Kebanyakan remaja yang melakukan


kenakalan remaja seperti merokok, minum alkohol, dan
menggunakan narkoba cenderung mengalami masalah kesehatan
yang serius. Selain itu, perilaku kenakalan remaja juga dapat
menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan
kecemasan.

b. Penurunan prestasi akademik Kenakalan remaja juga dapat


menyebabkan penurunan prestasi akademik. Remaja yang
melakukan kenakalan remaja cenderung tidak fokus pada pelajaran
dan kurang memperhatikan tugas-tugas sekolah. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan nilai atau bahkan putus sekolah. Selain
dampak terhadap diri remaja itu sendiri, kenakalan remaja juga
dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap masyarakat
luas.
Beberapa dampaknya antara lain:

a) Menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan di masyarakat


Kenakalan remaja dapat menimbulkan kekhawatiran dan
ketakutan di masyarakat. Masyarakat akan merasa tidak aman
jika ada remaja yang melakukan tindakan kriminal seperti
perampokan, pencurian, dan lain sebagainya.

b) Meningkatkan angka kriminalitas Kenakalan remaja juga


dapat meningkatkan angka kriminalitas di masyarakat. Remaja
yang melakukan tindakan kriminal seperti perampokan,
pencurian, dan kekerasan dapat menyebabkan kerugian dan
membahayakan keselamatan masyarakat.
c. Merusak citra generasi muda Kenakalan remaja juga dapat merusak
citra generasi muda di masyarakat. Masyarakat akan memandang
remaja sebagai generasi yang tidak bertanggung jawab dan tidak
memiliki moral yang baik. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan
masyarakat terhadap generasi muda di masa depan.

2.5 Upaya Pencegahan Terjadinya Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja merupakan masalah yang cukup serius dan
9
kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pencegahan yang tepat
untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja. Berikut adalah upaya
pencegahan terjadinya kenakalan remaja:

a. Pendidikan moral dan agama


Pendidikan moral dan agama yang baik sejak dini dapat membentuk
karakter remaja yang kuat dan bertanggung jawab. Pendidikan moral
dan agama juga dapat membantu remaja memahami nilai-nilai
kebaikan dan menjauhi kenakalan remaja.

b. Pengawasan orang tua


Orang tua harus memperhatikan dan mengawasi aktivitas anak
mereka dengan baik. Orang tua harus memberikan waktu yang cukup
dan memperhatikan perkembangan anak mereka untuk mencegah
anak mereka terjerumus ke dalam kenakalan remaja.

c. Pendidikan karakter di sekolah


Sekolah dapat memberikan pendidikan karakter kepada siswa untuk
mencegah terjadinya kenakalan remaja. Pendidikan karakter dapat
membantu siswa memahami nilai-nilai positif dan berperan dalam
membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab. Bimbingan
dan konseling juga dapat membantu remaja mengatasi masalah dan
menghindari perilaku negatif seperti kenakalan remaja. Bimbingan
dan konseling ini juga dapat membantu remaja untuk memahami
dampak dari kenakalan remaja dan membangun kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat.

d. Mengoptimalkan peran media sosial


Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan
informasi bagi remaja, seperti mengenai dampak kenakalan remaja
dan nilai-nilai positif. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan
media sosial yang berlebihan dan tidak terkontrol juga dapat memicu
terjadinya kenakalan remaja.

e. Pelibatan remaja dalam kegiatan positif


Remaja dapat dilibatkan dalam kegiatan positif seperti kegiatan
olahraga, seni, dan kegiatan sosial yang dapat membantu mereka
mengembangkan diri secara positif. Kegiatan positif dapat membantu
remaja untuk membangun hubungan sosial yang positif dan
mengalihkan perhatian dari kenakalan remaja.

Contoh Masalah Pada Remaja


Berikut adalah permasalahan pribadi remaja yang harus dipahami:

1. Penampilan
Hal-hal yang terjadi di masa remaja dan berpotensi menimbulkan
permasalahan adalah perubahan penampilan. Di masa di mana mereka
sudah mulai memperhatikan penampilannya dan mulai tertarik dengan
lawan jenis, membuat mereka ingin selalu tampil sempurna. Nah, pada
masa puber di mana perubahan hormon terjadi, membuat perubahan
pada tubuh anak-anak remaja seperti munculnya berjerawat, perubahan
bentuk pada beberapa bagian tubuh, dan lain sebagainya. 

Masalah penampilan lainnya yang kerap muncul adalah masalah


bentuk tubuh yang terlalu gemuk atau obesitas. Hal ini menyebabkan
anak merasa rendah diri. Untuk membuat penampilanya seperti yang
diinginkan mereka berusaha menjalankan diet. Jika tidak didampingi
dengan baik, potensi anak mengalami gangguan pola makan atau
eating disorder seperti bulimia atau anoreksia sangat rentan terjadi.

2. Akademis
Permasalahan remaja di Indonesia yang klasik dan sering sekali terjadi
adalah masalah akademis. Sering kali kasus anak remaja mengalami
kesulitan untuk mengikuti pelajaran sehingga sering mendapat nilai
jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan
bolos sekolah. Hal ini juga diperparah dengan tekanan dari orangtua
yang menuntut anak-anaknya untuk berprestasi. Jika tidak dicarikan
solusi yang tepat, hal ini dapat memicu terjadinya ketidakharmonisan
antara anak dan orang tua dan membuat anak semakin terpuruk.

3. Depresi
Masalah anak muda yang menjadi salah satu masalah terbesar yang
dihadapi remaja adalah depresi. Sebuah analisis yang diadakan oleh
Pew Research Centre menunjukkan bahwa tingkat depresi di kalangan
remaja mengalami peningkatan dari dekade sebelumnya. Sumber dari
depresi pada remaja biasanya bersumber pada tekanan untuk mendapat
nilai bagus, masalah dalam keluarga, atau ketidakbahagiaan dengan
kehidupan yang dimiliki. Hal ini perlu mendapat perhatian baik orang
tua maupun orang sekitar anak remaja seperti guru dan teman-
temannya karena jika dibiarkan dapat berakibat fatal seperti menyakiti
diri sendiri bahkan sampai bunuh diri.
4. Komunikasi dengan Orang Terdekat
Masalah sosial remaja sering terjadi dikarenakan perasaannya yang
lebih sensitif dan labil. Masalah komunikasi yang dialami oleh remaja
misalnya masalah dengan orang tua, saudara, atau teman-temannya.
Sebagai contoh anak tidak terima dan melawan ketika dinasehati
karena merasa nasehat yang diberikan sebagai bentuk menyalahkan
atau menyudutkan. Contoh lainnya antara lain ketidaksepahaman
dengan teman-temannya.

5. Bullying atau perundungan


Contoh masalah yang dihadapi generasi muda saat ini adalah
perundungan atau bullying.  Masalah pada remaja yang satu ini sedang
marak terjadi. Bentuk perundungan yang dialami anak remaja antara
lain ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari para pelaku
bullying. Bullying atau perundungan bisa saja terjadi baik di
lingkungan tempat tinggal anak ataupun di sekolah. Bahkan di masa
serba digital seperti saat ini perundungan juga sering terjadi di dunia
maya. Hal ini tentu saja akan membuat anak remaja merasa tertekan,
stres, atau bahkan depresi. 

6. Percintaan 
Masalah percintaan menjadi salah satu masalah yang dihadapi remaja.
Ditolak cintanya atau dilarang untuk menjalin hubungan dengan lawan
jenis adalah contoh masalah yang mungkin dihadapi remaja sehingga
dapat mengganggu aspek kehidupan lainnya seperti pendidikan dan
sosial. Masalah percintaan ini juga berkaitan dengan masalah seks.
Oleh karena itu sex education dan pendampingan sangat diperlukan
sehingga anak remaja tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang
tentu saja akan sangat merugikan mereka.

7. Kecanduan Gadget
Anak remaja yang hidup pada zaman seperti sekarang ini sangat akrab
dengan yang namanya gadget. Melihat anak yang selalu memegang
gawai terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi orang tua perlu waspada
jangan sampai anak mengalami kecanduan. Kecanduan gawai atau
gadget dapat mengurangi aktivitas fisik anak, interaksi dengan
lingkungan sekitar, atau bahkan dapat menurunkan prestasi akademik
di sekolahnya.

8. Rokok, Minuman Keras, dan Obat-Obatan Terlarang


Masa remaja, saat anak melakukan pencarian jati diri membuat anak
mudah sekali terpengaruh dan mencoba hal-hal baru. Apa yang dilihat
dari lingkungan pergaulannya dan menurut mereka keren tentu saja
ingin dicobanya. Pada masa ini orang tua sangat perlu untuk
memperhatikan pergaulan anak. Masalah yang sering muncul karena
salah pergaulan antara lain merokok, minuman beralkohol, atau
bahkan penyalahgunaan obat terlarang

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa remaja yang memiliki
waktu luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur
dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar untuk melakukan
kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari keluarga yang
tingkat keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya
akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat.Sebaliknya bagi
keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya tinggi maka kemungkinan
anak-anaknya melakukan kenakalan sangat kecil, apalagi kenakalan
khusus. Dari analisis statistik (kuantitatif) maupun kualitatif dapat ditarik
kesimpulan umum bahwa ada hubungan negatif antara keberfungsian
sosial keluarga dengan remaja dan permasalahannya, artinya bahwa
semakin tinggi keberfungsian social keluarga akan semakin rendah
kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Sebaliknya semakin ketidak
berfungsian sosial suatu keluarga maka semakin tinggi tingkat remaja dan
permasalahannyanya (perilaku menyimpang yang dilakukanoleh remaja.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka untuk memperkecil tingkat remaja
dan permasalahannya ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu
meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui program-program
kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan pembangunan
social yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat
secara keseluuruhan Di samping itu untuk memperkecil perilaku
menyimpang remaja dengan memberikan program-program untuk mengisi
waktu luang, dengan meningkatkan program di tiap karang taruna.
Program ini terutama diarahkan pada peningkatan sumber daya
manusianya yaitu program pelatihan yang mampu bersaing dalam
pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.

Setelah memahami berbagai permasalahan yang muncul pada anak remaja,


orang tua harus berusaha menyelami dunia anak remaja supaya mampu
memberikan solusi yang tepat. Ada beberapa hal yang dapat Ayah Bunda
Pintar lakukan untuk membantu anak melewati segala permasalahan yang
dialaminya di masa remaja, seperti berikut ini: 

1. Jaga Komunikasi
Ayah Bunda Pintar harus melakukan komunikasi yang intens dengan
anak. Komunikasi tidak hanya berlangsung jika ada permasalahan saja.
Lakukan komunikasi dengan anak setiap hari. Bicarakan hal-hal kecil atau
apa yang mereka sukai. Dengan demikian mereka merasa ada orang tua
yang selalu ada buat mereka sehingga tidak perlu pelampiasan di luar
rumah.
2. Memberikan rasa Aman dan Perasaan dicintai.
Anak remaja yang mendapatkan cukup kasih sayang cenderung tidak akan
neko-neko untuk mencari perhatian. Rasa aman yang dibangun di rumah
membuat anak tidak sungkan untuk menyampaikan apapun termasuk
masalah yang dihadapi. Dengan demikian, segala permasalahan yang
dihadapi dapat dibantu dan didampingi hingga permasalahan tersebut
selesai.

3. Berikan Kepercayaan
Anak remaja yang merasa dipercaya terlihat memiliki rasa tanggung jawab
dan percaya yang tinggi jika dibandingkan dengan anak yang merasa tidak
dipercaya oleh orang tuanya. Hal ini bukan berarti orang tua melepaskan
pengawasan terhadap anaknya. Pengawasan tetap perlu dilakukan dengan
cara-cara yang tidak membuat anak terluka atau merasa tidak dipercaya.

4. Tidak Mudah Menghakimi


Penghakiman atas apa yang dialami anak remaja sering membuat anak
memberontak atau berulah sehingga membuat orang tua kesal. Ketika anak
remaja melakukan kesalahan, tanyakan baik-baik mengapa hal tersebut
terjadi dan bagaimana anak akan mengatasi hal tersebut. Jika memang
harus ditegur, berikan teguran yang tepat yang tidak membuat anak sakit
hati tetapi menyadari kesalahan yang dilakukannya.

5. Menjadi Pendengar yang Baik 


Saat mengalami hal yang tidak menyenangkan, anak membutuhkan
tempat untuk menumpahkan kekesalannya. Demikian juga sebaliknya,
jika anak mengalami hal yang menyenangkan seperti mencapai prestasi
tertentu, mereka juga butuh untuk mendapatkan apresiasi. Pada saat
seperti itu, hadirlah secara utuh dan dengarkan apa yang mereka
sampaikan dengan baik. Jangan mendengarkan sambil melakukan hal lain
sehingga membuat anak merasa diabaikan. Dengan menjadi pendengar
yang baik, akan memberikan pesan positif pada anak remaja bahwa
mereka mendapat dukungan sepenuhnya dari orang tua.

6. Quality Time
Orang tua memang memiliki kewajiban untuk mencari nafkah dan
memenuhi kebutuhan anak. Akan tetapi jangan sampai hal ini menjadikan
orang tua lupa bahwa anak tidak hanya membutuhkan materi saja. Anak
juga membutuhkan perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itu saat
selesai bekerja atau di akhir pekan selalu sempatkan untuk melakukan hal
yang menyenangkan bersama anak remaja, seperti travelling, makan,
membaca buku, atau berolahraga bersama.

7. Temui Psikolog atau Psikiater Jika Perlu


Jika orang tua merasa kewalahan dan melihat permasalahan anak sudah
mulai mempengaruhi kesehatan mental anak, jangan ragu-ragu untuk
meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk mengatasinya. Dengan
demikian, anak remaja akan mendapatkan tindakan atau perawatan yang
tepat.

Demikianlah serba-serbi permasalahan yang sering dialami anak remaja


dan bagaimana orang tua harus menanganinya. Jangan sampapengawasan
dan pendampingan pada anak yang beranjak remaja sangat penting
sehingga tidak mempengaruhi aspek kehidupan anak lainnya.

2. Saran
Berdasarkan faktor-faktor yang telah penulis dapatkan, saran penulis
adalah sebagai berikut:
1. Perhatian orang tua harus ditingkatkan.
2. Diperlukan kesadaran para remaja tersebut.
3. Melakukan kegiatan positif dikeseharian masing-masing.
4. Diberlakukannya berbagai peraturan agar remaja dapat enggan
untuk melakukan bentuk remaja dan permasalahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Http//www.google.com// tentang remaja dan permasalahannya.


Http//www.wikipedia.com//
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/permasalahan-remaja-dan-cara-
penanganannya
Surbakti, F.B., Kenalilah Anak Remaja Anda, Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Nilam M. 2009, Psikologi Populer Remaja, Jakarta : PT. Gramdedia.

Anda mungkin juga menyukai