Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia serta petnjuk-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah konsep dan prinsip pergaulan remaja
ini. Keberhasilan dan ucapan terima kasih dalam pembuatan makalah ini, tidak luput dari
peran serta guru pembimbing kami, yang mengharuskan pengumpulan makalah sebagai
tugas sekolah
Makalah ini bertemakan mengenai konsep pergaulan sehat dan tidak sehat dalam
pergaulan remaja, makalah ini juga membahas mengenai mencegah serta menanggulangi
pergaulan tidak sehat remaja.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan dan
wawasan mengenai pengetahuan kita akan pentingnya menjaga pergaulan kita.
Demikian harapan penulis atas pembuatan makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun selalu saya nantikan demi perbaikan dalam pembuatan makalah untuk
kedepannya.

Bireuen, 03 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II KERANGKA TEORITIS................................................................ 2
2.1 Pengertian Pergaulan Bebas .................................................. 2
2.2 Menganalisis Penyebab Pergaulan Bebas Tidak Sehat Remaja. 3
2.3 Menganalisis Pencegahan Pergaulan Remaja Tidak Sehat........ 5
BAB III PENUTUP........................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan............................................................................... 9
3.2 Saran. ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah masa dimana seseorang beranjak dewasa, yang tadinya adalah
seorang anak-anak. Dengan kata lain remaja adalah masa setelah anak-anak. Masa remaja
juga sering disebut sebagai masa labil seseorang. Remaja juga identik dengan sebutan masa
pencarian jati diri.
Pergaulan adalah hubungan yang dibangun oleh sesama manusia di muka bumi
tanpa mengenal batasan. Jadi, pergaulan besifat tidak terbatas, sehingga pergaulan tidak
selamanya bersifat baik. Baik dan buruknya suatu pergaulan dapat ditentukan oleh orang-
orang yang ada di dalamnya. Dampak dari pergaulan itu sendiri dirasakan oleh orang-orang
dalam pergaulan tersebut maupun yang tidak.
Pergaulan remaja adalah hubungan yang dibangun oleh kaum remaja, dimana setiap
orang memiliki sifat dan sikap yang berbeda maka hal itu tentunya juga berlaku bagi para
remaja. Hal itu mengakibatkan pergaulan remaja dapat berdampak baik dan buruk bagi
remaja itu sendiri. Pergaulan remaja juga memiliki berbagai hal yang dapat mendidik. Saat
ini pergaulan remaja sering bersifat negatif. Sehingga mendatangkan remaja yang buruk
sehingga berdampak bagi bangsa dan negara karena remaja atau generasi muda merupakan
penerus masa depan bangsa.
Pergaulan remaja yang juga tidak mengenal batasan dapat mempengaruhi
masyarakat. Pergaulan remaja yang buruk dapat juga mempengaruhi anak-anak yang masih
dalam proses pembelajaran dasar. Remaja saat ini juga sering bergaul bebas atau santai
dengan orang dewasa, akibatnya banyak remaja yang sudah berprilaku seperti orang
dewasa dan mendatangkan kekacauan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam
pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Pengertian pergaulan bebas remaja
2. Menganalisis penyebab dan pencegahan pergaulan bebas

1.3 Tujuan
1. siswa mengetahui pengertian pergaulan bebas
2. Untuk memenuhi tugas sekolah pelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pergaulan Bebas


Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja
tersebut harus mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan
masyarakat sekitar. Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik
adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan
yang merugikan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.
Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan
ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat
diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui masa transisi
sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis, maupun faktor lingkungan.
Dalam kesehariannya, remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain. Remaja
dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan
kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut meliputi kemampuan
berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat atau
keluhan dari orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau menerima
kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain-lain.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia
sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama
antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan
yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2
2.2 Menganalisis Penyebab Pergaulan Tidak Sehat Remaja
a. Tanda tanda pergaulan tidak sehat
Pada umunya manusia melihat dan ingin merasakan apa yang telah dilihat serta ada
yang tidak mau ketinggalan. Biasanya mereka menceritakan pengalaman mereka dalam
melakukan sesuatu yang menyimpang. Kemudian orang mendengarkan itu tidak mau
ketinggalan karena pendapatnya diak akan dikatakan laki-laki pecundang karena belum
merasakan atau berbuat hal itu maka timbullah dibenak mereka untuk melakukan prilaku
yang menyimpang.

Salah satu contoh yang sekarang menjadi bahan perbincangan adalah adanya seks bebas.
Anak remaja sekarang mulai dari SMP sampai mahasiswa mereka sudah kenal dan hampir
sebagian dari mereka bahkan sudah melakukannya. Awalnya adalah akibat dari kelalaian
dari orang tuanya yang tidak memperhatikan dengan siapa dia berteman, kemudian adanya
hp yang salah diguanakan. Dengan adanya alat eletronik yang kemudian disalah artikan
dengan melihat film-film yang tidak bermanfaat seperti film-film porno atau vidio-vidio
porno. Akhirnya mereka pun ingin mencoba melakukan hal yang sama seperti dipraktikan
dalam vidio tersebut.
Biasanya ini terjadi karena adanya juga pacaran yang tidak ada batasannya. Anak
remaja sekarang gaya pacarannya sangat memprinhatinkan. Itu disebabkan karena mereka
berpacaran layaknya mereka sudah suami istri, tidak mempunyai batas. Padahal mereka
belum tentu menjadi suami istri. Tapi mereka senang dan bannga dengan perbuatannya,
buktinya mereka malah menyuruh temannya untuk diabadikan dalam video rekaman.
Contoh yang lain dari pergaulan bebas yakni remaja sekarang sering minum-minuman
keras dan minum narkoba. Pada awalnya mereka hanya ingin mencoba minum hingga
akhirnya keterusan begitu juga dengan narkoba. Banyak yang bilang pikiran kita melayang
jika kita memakan narkoba dan kita bisa berkreasi dengan mudah hingga akhirnya anak
remaja mencobanya dan akahirnya kecanduan
Adapun beberapa tanda awal dari pergaulan tidak sehat :

 susah untuk diatur.


 mengabaikan pesan orang tua
 lebih memilih teman dari pada orang tua
 lebih banyak kebersamaanya dengan teman dekatnya
 rasa egonya mulai tinggi

3
 mudah terpengaru
 fikirannya kebanyakan negatif.
 sulit berkomunikasi yang baik dengan nya.
 hidup nya tidak memiliki aturan

b. penyebab terjadinya pergaulan bebas


Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja
mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan
hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas dan penggunaan
narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV dan AIDS ataupun kematian.
Adapun beberap faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas :

 Orang tua
Faktor yang memengaruhi remaja memilih pergaulan bebas bisa diakibatkan oleh
orang tua, seperti konflik antar orang tua ataupun kebiasaan orang tua yang kurang baik.
Tak sedikit orang tua yang sibuk bekerja dan melupakan waktu bersama anak. Hubungan
yang kaku antara orang tua dan anak membuat anak bertanya-tanya dan tak sedikit di
antara mereka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang dilarang bahkan bisa saja
anak mengikuti gaya hidup orang tuanya yang memang sudah terlibat dalam pergaulan
bebas.

 Lingkungan
Lingkungan akan memengaruhi anak untuk melakukan hubungan bebas.
Lingkungan yang tidak sehat akan mendukung anak untuk melakukan hal-hal yang negatif.
Apabila lingkungannya sehat, anak akan malu melakukan hal negatif karena terdapat
hukum atau norma yang tidak tertulis di lingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya
malu yang penting untuk diterapkan.

 Media Massa
Pengaruh media massa yang terus menjamur seiring semakin terbukanya kebebasan
berekspresi. Peran media dalam mengampanyekan pergaulan bebas melalui budaya
pacaran dan berganti-ganti pasangan sangat besar.

 Kurangnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi


4
Pendidikan kesehatan reproduksi sering dianggap tabu untuk dibicarakan di rumah
maupun di sekolah. Sehingga akhirnya anak remaja tersebut mencari tahu sendiri. Padahal,
informasi tentang kesehatan reproduksi yang dicarinya rata-rata tidak dengan sumber yang
dapat dipercaya.

 Keagamaan dan Lunturnya Adat Ketimuran


Religiusitas memang tidak menjamin seseorang untuk tidak melakukan pergaulan bebas.
Tetapi, dengan arahan yang tepat rasa keagamaan dapat menjauhkan seseorang dari
perbuatan yang tidak bermanfaat. Selain itu, adat ketimuran seperti sopan santun, ramah
tamah, dan etika menjadi hal yang langka

2.3 Menganalisis Pencegahan Pergaulan Bebas Tidak Sehat Pada Remaja


a. Pencegahan pergaulan tidak sehat
Untuk mencegah pergaulan tidak sehat maka Ada beberapa cara. Diantaranya adalah :

 Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak mempunyai kontrol


perilaku yang kuat dalam pergaulan apabila melakukan kesalahan agar merasa
takutnya kepada Tuhan.
 Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga maupun
lingkungan sekitarnya.
 Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya dimana.
Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini berkembang sangat
pesat.
 Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya dengan
positif dalam pergaulan yang baik.
 Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat diperlukan
adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama.
Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang
melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh
karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam
pergaulan yang tidak sehat.
 Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik,
peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat
membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.

5
 Memilih teman -Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita
tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman
yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
 Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu
akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu,
jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.
Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
 Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu -Agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan
lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
 Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar
dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi,
bukan amarah/emosi.

b. Dampak negatif pergaulan tidak sehat


Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap).
Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakain narkoba. Ini
identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan
vastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari
segala segi. Selain dari seks bebas maraknya pergaulan bebas juga menimbulkan para
remaja yang minum-minuman dan mabuk-mabukkan. Ada juga yang sering minum obat-
obat terlarang. Padahal mereka tidak tahu ujung-ujung dari perbuatan mereka akan
menimbulkan kematian.
Ada beberapa dampak negatif pergaulan bebas yang ditimbulkan ketika muda-mudi
berkumpul dalam satu ruangan. Dampak negatif pergaulan bebas tersebut antara lain

 Kehamilan yang Tidak Diinginkan


Ini merupakan salah satu dampak negatif pergaulan bebas akibat hamil di luar
pernikahan. Biasanya, remaja yang mengalami ini akan mencari cara untuk
menggugurkan (aborsi) kandungannya yang lebih banyak dilakukan oleh bukan

6
tenaga kesehatan. Akibatnya, terjadi masalah kesehatan seperti sulit memiliki anak
ketika menikah nanti ataupun kematian.
 Putus Sekolah
Hal ini merupakan dampak negatif pergaulan bebas. Karena mereka lebih
mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan realita yang ada. Akibatnya,
meningkatnya kemiskinan karena kurangnya pendidikan dan semakin bodohnya
masyarakat menjadi hal yang sering terjadi.
 Kriminalitas Tinggi
Tentu saja dampak negatif pergaulan bebas ini memicu angka kriminalitas.
Pendidikan yang rendah, kemiskinan, dan kebutuhan akan hal-hal kesenangan
seperti penggunaan narkoba dan zat adiktif memicu seseorang untuk melakukan
kriminalitas seperti mencuri, merampok, memperkosa, atau membunuh seseorang.
 Penyakit Sosial
Dampak negatif pergaulan bebas selanjutnya adalah meningkatnya penyakit sosial.
Rasa empati dan belas kasih sudah tidak dianggap ada lagi. Diganti dengan rasa
egoisme, tidak peduli asalkan senang, sifat hedonisme, dan melakukan segala cara
buruk untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
 Masalah Kesehatan Secara Global
Dampak negatif pergaulan bebas selanjutnya adalah terjadinya masalah kesehatan.
Penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan penyakit kelamin menjadi
pemandangan yang dapat dijumpai. Padahal, hingga saat ini, penyakit ini tidak ada
obatnya dan menimbulkan masalah kesehatan lain seperti kemandulan atau bahkan
kematian.

c. Penanggulangan pergaulan tidak sehat


Ibarat orang yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah mudah
mengembalikan situasi seperti semula. Tindakan pengobatan atau terapi yang terus
menerus diperlukan untuk mengembalikan kondisi pribadi yang terlanjur menyimpang
akibat pengaruh pergaulan negatif. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk
mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri individu:

 Membakitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia


lakukan adalah menyimpang. Kadangkala perilaku menyimpang tidak menyadari
bahwa apa yang telah ia lakukan salah. Jika dari yang bersangkutan belum ada

7
kesadaran bahwa apa yang dilakukan selama ini keliru adalah sia-sia. Misalnya,
anak yang tidak menyadari bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan
sulit untuk diarahkan agar ia menjauhi rokok.

 Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang


menyebabkan ia berperilaku menyimpang. Hal ini dapat dilakukan dengan
memindahkan individu tersebut dari lingkungan pergaulannya dan membawa ke
kancah pergaulan baru. Hal ini tidaklah mudah, sebab kadangkala yang
bersangkutan tidak mampu menyesuaikan diri di tempat lingkungannya yang baru
atau justru lingkungan baru yang tidak mampu menerimanya.

 Melakukan pengawasan melakat sebagai control secara terus-menerus agar anak


terhindar dari perilaku yang menyimpang. Pengawasan harus dilakukan oleh orang
yang disegani, sehingga anak tidak berani mengulangi perbuatannya yang salah.

 Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara persuasive, sehingga


anak tidak merasa bahwa ia dibawah proses pembimbingan. Melibatkan anak dalam
kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu
cara yag dapat dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan
apa yang buruk.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja adalah proses interaksi yang dilakukan oleh remaja dengan
remaja yang dimana remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa
kearah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang
dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Terdapat 5 faktor yang
memengaruhi pergaulan remaja, 3 prinsip pergaulan, dan 6 prinsip dasar pergaulan yang
sehat. Pergaulan remaja di lingkungan asrama dan di luar asrama ternyata memilki
perbedaan. Perbedaannya yaitu pergaulan remaja di luar asrama lebih bebas dan sesuai
dengan keadaan rumah sedangkan di dalam asrama lebih terarah karena di asrama memilki
aturan hidup bersama yang harus dipatuhi.

3.2 Kritik Dan Saran


Saran untuk pelajar agar dapat menggunakan waktu dengan baik dan dapat terlibat
dalam pergaulan yang baik pula. Saran bagi orang tua agar dapat mengerti keseharian
remaja sehingga dapat dengan benar mendidik dan mengarahkan remaja dalam pergaulan
yang baik. Saran bagi guru agar lebih mengetahui karakteristik murid yang juga adalah
remaja sehingga metode belajar yang diterapkan sesuai dengan mereka. Saran bagi
pemerintah agar mampu melihat kekurangan yang mengakibatkan pergaulan yang buruk
sehingga pemerintah dapat menciptakan berbagai hal baru sebagai penunjang pergaulan
remaja yang baik agar terjaminnya masa depan generasi muda.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://abiummi.com/penyebab-dan-dampak-negatif-pergaulan-bebas-pada-remaja/
http://hasanlombok.blogspot.co.id/2013/02/makalah-pergaulan-bebas.html
http://makalahyong.blogspot.co.id/2017/04/makalah-pergaulan-sehat-penjas.html
https://deamilendalo.wordpress.com/2015/09/10/makalah-pergaulan-remaja/

10

Anda mungkin juga menyukai