Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

PERGAULAN DAN SEKS BEBAS

DISUSUN OLEH:

AISYAH

19.1.10.71.065

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan keridho’an-Nya
“ karya tulis ilmiah pergaulan dan seks bebas “ ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan
lengkap ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penyusun berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga laporan lengkap ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan.

Palu, 26 Maret 2022

penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan.........................................................................................................3

D. Manfaat.......................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. faktor faktor penyebab pergaulan ...............................................................4

B. Bahaya pergaulan bebas .............................................................................5

C. dampak pergaulan bebas ............................................................................7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil...........................................................................................................8
B. Pembahasan ..............................................................................................9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang
terjerumus ke dalam lembah perzinaan (seks bebas), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Di
samping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya
benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang
ketat. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun itulah
yang ada di benak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas. Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan
memalukan itu karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks
bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka
bergerak dan ingin mencobanya. Mereka pun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi
bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba
mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para pembaca terkhusus untuk para
remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan
bebas tersebut.

Usia remaja adalah usia yang rawan khususnya di dalam pergaulan. Kemajuan teknologi
juga akan memicu luasnya pergaulan. Pada saat kini, pergaulan bebas sudah menjadi
bahaya paling utama yang dihadapi oleh kalangan remaja. Bukan hanya itu, pergaulan
bebas juga dapat menimbulkan kekhawatiran para orang tua. Usia remaja yang masih
labil memang akan sangat mudah untuk dibodohi pergaulan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana solusi dan upaya mencegah pergaulan dan seks bebas?

C. Tujuan

Mengetahui bahaya apa saja yang akan mengancam sebagai akibat dari pergaulan dan
seks bebas.

D. Manfaat

Agar remaja lebih paham bahaya seks bebas


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor-faktor Penyebab Pergaulan

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi
masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini
telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan
oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah
penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar
nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat
khusus orang-orang dewasa.

Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah merambat
sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks,
ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan
tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya
masih bersekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau mahasiswa. Namun dalam
beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP).

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah
terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan
gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja
bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh
kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan
seks bebas.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir panjang ke depan sebelum
melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri
kita, keluarga dan orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk
melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan
dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi
apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh
sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang
agamanya sendiri, karena agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang
agama saja minim, apalagi pengetahuan di luar agama tentu sangat minim. Ini sebenarnya faktor
terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak
andal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa
untuk pergaulan mereka.

Sebaliknya yang imannya andal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai
sejahtera. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut ke dalam
pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat
diperlukan oleh seseorang karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang
tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi
pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam pergaulan
bebas. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya
sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong
memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Hal
tersebut akan meninggalkan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.

3. Pelampiasan Diri

Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya,
maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

4. Salah Bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa. Apabila
seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih
teman berarti memilih masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya cerah di tengah
arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman.
Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang
membenarkan kemaksiatan.
5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi budaya. Boleh saja kita mengikuti modernisasi namun tetap
harus disesuaikan dengan norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada. Perubahan
zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan
remaja.

6. Perubahan Zaman

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering
dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang
berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat
yang lebih bebas.

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan

Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang
memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan,
memutuskan, dan melakukan segala sesuatu. Misalnya pengalaman belum cukup, usia masih
sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya,
cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya
akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya.
Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum
pernah dirasakan atau dialaminya.

8. Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman
sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah
waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan
tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup

Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan sedang
mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-
prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorang senior yang
andal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
B. Bahaya Pergaulan Bebas

Pergaulan tidak selamanya selalu memberikan efek yang baik. Pergaulan yang buruk atau sering
disebut dengan pergaulan bebas merupakan salah satu contoh pergaulan dengan efek yang buruk.
Dampak negatif dari pergaulan bebas tersebut di antaranya sebagai berikut:

a. Kerusakan moral anak

Pergaulan bebas adalah salah satu penyebab dari rusaknya moral anak bangsa. Mereka akan
merasa bebas tanpa diperhatikan oleh para orang tua. Sehingga mereka akan kehilangan akhlak
baik yang seharusnya dimiliki.

Berbagai hal negatif bisa mereka lakukan untuk memenuhi rasa bahagianya. Pergaulan bebas
akan menyebabkan anak kehilangan sikap sopan dan juga hanya mengikuti zaman.

b. Penggunaan narkotika dan minuman keras

Seperti yang sudah banyak diberitakan, para remaja saat ini banyak yang terciduk sedang
berpesta minuman keras ataupun obat terlarang. Bahkan, tidak hanya remaja, anak-anak yang
masih usia dini juga sudah menghisap rokok.

Obat-obatan terlarang saat ini mudah ditemukan jika seseorang sudah masuk ke dalam zona
pergaulan bebas. Hal ini disebabkan minuman keras dan juga narkotika dijual dengan bebas
dimana saja.

c. Kecelakaan sebelum menikah

Dampak negatifve dari pergaulan bebas yang akan berdampak besar bagi diri sendiri ataupun
keluarga adalah hamil duluan. Kurangnya sex education bagi remaja akan menjadi sebab utama.

Kecelakaan sebelum menikah tersebut bahkan sudah terjadi pada anak usia Sekolah Dasar (SD).
Mereka tidak akan mengetahui apa yang mereka lakukan serta dampak setelah mereka
melakukan hal itu.
C. Dampak pergaulan bebas

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu
dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya
terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi
mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental
yang lembek, berpikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral dan akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

Bagi keluarga anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang
tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat
terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, sehingga mengakibatkan anak remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya
untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba dan
narkotika.

Pergaulan bebas menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah
dilakukan oleh remaja. Yang mana ke semuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya. Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik
itu di tempat ibadah ataupun di tempat lainnya, yang mana nantinya apa pun yang
dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum
remaja.

Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya,
dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman masyarakat mereka
dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan jelek dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan
waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Perilaku Seks Sebelum Menikah

Masalah seksual mungkin sama panjangnya dengan perjalanan hidup manusia, karena kehidupan
manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan mudah memperoleh
tontonan seksual yang selama ini dilarang atau ditabukan untuk dibahas secara transparan, dan
yang tadinya hanya dijelaskan dari mulut ke mulut secara bisik-bisik. Faktor-faktor negatif
seperti merebaknya informasi bertema pornografi di media masa, kurangnya penanaman moral
agama dan adanya pengaruh pergaulan bebas, masuknya film dan VCD pornografi dari luar
negeri ataupun dalam negeri yang bias dengan mudah diperoleh di mana-mana.Bagi remaja yang
selama ini terkungkung pengetahuannya, dan yang pada umumnya belum pernah mengetahui
masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya, ini adalah saat yang tepat untuk memuaskan
rasa ingin tahu remaja tersebut dan beberapa penyebab remaja melakukan hubungan seks
(Pangkahila, 2000). Mengenai perilaku seks sebelum menikah, sebagian besar responden dalam
penelitian ini mengatakan sebagai berikut: ”Adalah hubungan seks, dimana mereka belum
menjadi suami istri yang sah,”. Di tambahkan oleh beberapa responden, salah satunya R42,
”Perilaku seks sebelum menikah dapat membuat keluarga malu terhadap apa yang dilakukan
anaknya”. Ada juga responden, R11 yang menjawab,”Pergaulan bebas yang dilarang oleh agama
.

2 Mengetahui Perilaku Seks

Pengetahuan seksual pranikah remaja merupakan pengetahuan yang dapat


menolong muda-mudi untuk menghadapi masalah hidup yang bersumber pada
dorongan seksual. Dalam hal ini pengetahuan seksual pranikah idealnya diberikan
pertama kali oleh orangtua di rumah, mengingat yang paling tahu keadaan anak
adalah orang tuanya sendiri. Tetapi sayangnya di Indonesia tidak semua orangtua mau
terbuka terhadap anak di dalam membicarakan permasalahan seksual. Selain itu,
tingkat sosial ekonomi maupun tingkat pendidikan yang heterogen di Indonesia
menyebabkan ada orang tua yang mau dan mampu memberikan penerangan tentang seks
tetapi lebih banyak yang tidak mampu dan tidak memahami permasalahan tersebut.
Dalam hal ini maka sebenarnya peran dunia pendidikan sangatlah besar (Chyntia, 2003).
Pada penelitian ini, mengungkap bahwa perilaku seksual yang diketahui responden
terbanyak melalui internet (37 %), kemudian buku (20 %), televisi (19%), di susul dari
teman (18 %), dan hanya 3 % yang mengetahui dari orang tua.
Responden yang lain (3%) menjawab dari guru, video telepon genggam dan
kegiatan dari puskesmas (Lihat diagram di bawah).
Sumber: Hasil penelitian yang diolah (Peneliti, 2015)
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikkan sebagai bentuk dari pergaulan di luar batas
atau bisa juga disebut pergaulan liar. Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa
pengaruh positif atau pun pengaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri. Positif yang
dimaksud di sini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubungan tanpa membeda bedakan
satu sama lain. Misalnya orang kulit putih berteman dengan orang kulit hitam, orang Indonesia
berteman dengan orang Malaysia dan lain sebagainya.

Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya
sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Walaupun perbuatan itu dapat memberikan
suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Pergaulan bebas yang
dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena gaya hidup yang tidak teratur.

B. Saran

1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan
pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih
mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi
kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat
terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri. Yogyakarta: Dozz Publisher.

Anda mungkin juga menyukai