Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

BAHAYA PERGAULAN BEBAS

Disusun Oleh:

Achmad Fajri Sudrajab

NIS: 2019002

SMA NEGERI 5 GOWA

Jalan Poros Makassar-Malino Km. 62.


Desa Parigi, kec. Tinggimoncong.
Kab. Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke-hadirat Allah Swt., karena atas limpahan karunianya

sehingga saya bisa menyusun makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa saya panjatkan

kepada Nabi Muhammad Saw., yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam

terang menerang dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Saya mengucap syukur kepada Allah swt., atas limpahan nikmat-Nya, baik itu berupa

sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini. Tak lupa

pula saya mengucupkan terima kasih kepada. Guru mata pelajara ini yang telah memberikan

ilmunya kepada saya.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih

terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengarapkan kritik dan

saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik

lagi. Demikian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya mohon maaf

sebesar- besarnya.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Ciri-ciri Pergaulan Bebas....................................................................3
B. Dampak Pergaulan Bebas...................................................................3
C. Penyebab Pergaulan Bebas.................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
A. Simpulan.............................................................................................8
B. Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanakkanak ke
masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis, maupun
secara sosial. Remaja pada masa peralihan tersebut kemungkinan besar dapat mengalami
masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang.
Kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat
kepribadian yang kurang baik maka akan menjadi pemicu timbulnya berbagai
penyimpangan perilaku dan perbuatanperbuatan negatif yang melanggar aturan dan
norma yang ada dimasyarakat.

Menurut Dariyo (2004: 13) masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek
fisik, psikis dan psikososial. Untuk menjadi seorang dewasa, remaja akan melalui masa
krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri, selain itu sifat remaja yang
labil dan unik dapat terbawa dalam pergaulan yang mengkhawatirkan yaitu pergaulan
bebas.

Zulkifli (2012:63) menyatakan bahwa masa remaja termasuk masa yang sangat
menentukan karena pada masa anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan
fisik. Perubahan kejiwaan menimbulkan kebingungan dari kalangan remaja sehingga
masa ini disebut orang barat sebagai periode strum und drang. Sebab mereka penuh
mengalami gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturan
dan norma-norma sosial yang berlaku dikalangan masyarakat.

Pada umumnya remaja sering kali mencoba hal-hal yang baru, salah satu usaha
remaja untuk melakukan kemauannya tersebut dengan mencoba berbagai peran,
mencoba hal-hal yang baru. Sedangkan di dalamnya hal-hal yang baru tidak jarang
berbenturan dengan norma dan etika yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Dewasa ini, dalam dunia pendidikan di Indonesia memiliki catatan buruk


mengenai moral pelajar. Hal tersebut disebabkan terlalu jauhnya kebebasan siswa dalam
bergaul. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap batasan-
batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, maraknya kontenkonten pornografi

1
pada sosial media, website yang menyediakan konten dan video pornografi, kurangnya
pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan smartphone yang berbasis
internet, dan tanyangan-tayangan televisi yang mengandung pornografi atau film layar
lebar yang juga berunsur pornografi. Dan didukung modernisasi yang telah mengglobal
dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa
adanya penyeleksian yang ketat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri pergaulan bebas?
2. Apa dampak dari pergaulan bebas?
3. Apa penyebab pergaulan bebas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ciri-ciei pergaulan bebas!
2. Untuk mengetahui dampak dari pergaulan bebas!
3. Untuk mengatahui penyebab dari pergaulan bebas!
D. Manfaat Penulisan

Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Bahaya Pergaulan Bebas dengan
baik dan benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

Ada beberapa ciri-ciri seorang anak remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Seperti melakukan seks sebelum menikah, mengonsumsi narkoba atau obat-obatan
terlarang, mengonsumsi alkohol, menonton video pornografi, atau mengakses situs-situs
prostitusi online.

Selain itu, seorang anak yang melakukan pergaulan bebas, sering kali
memberontak kepada orang dewasa, jika anak tersebut dilarang atau diperingatkan untuk
berhenti melakukan hal negatif.

Anak yang melakukan pergaulan bebas, cenderung sering membolos sekolah, ikut
melakukan tawuran, melakukan segala cara untuk mendapatkan yang ia mau seperti
mencuri, merokok, dan pergi ke tempat clubbing.

Pergaulan bebas harus dihindari karena merupakan salah satu perilaku


menyimpang. Pengetahuan tentang ciri-ciri pergaulan bebas juga sangatlah penting agar
bisa menghindarinya. Apa sajakah ciri-ciri pergaulan bebas?

Berikut ciri-ciri pergaulan bebas yang dikutip dari situs Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud):

1. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya
narkoba. Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang
penting.
2. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi
keinginannya. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks
bebas. Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
3. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
atau rasa malas.
B. Dampak Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas membawa dampak negatif, salah satunya dalam bidang


Kesehatan

Menurut Salman Al Farisi dalam Buku Pergaulan Bebas (2017), salah satu

3
dampak utama dari pergaulan bebas adalah terkena

4
HIV/AIDS (HumanImmunodeficiency Virus) dan (Acquired Immune
DeficiencySyndrome). Selain terkena HIV/AIDS, ada tiga dampak negatif lainnya
dari pergaulan bebas, yakni:

1. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja menerupakan tingkah laku yang menyalahi norma yang berlaku
dalam suatu masyarakat yang dilakukan pada usia remaja (12-18 tahun). Karena remaja
mempunyai keingintahuan yang tinggi akan hal-hal baru. Kenakalan remaja telah menjadi
sebuah fenomena sosial yang tidak terbantahkan lagi. Pergaulan bebas atau pergaulan
yang salah bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Contohnya adalah tawuran,
pencurian, menggunakan obat terlarang, kurang ajar atau membantah perintah orang tua.

2. Gangguan Kesehatan Karena Mengonsumsi Narkoba

Mengonsumsi serta menyalahgunakan narkoba termasuk dalam pergaulan bebas


dan bisa menyebabkan penggunanya kecanduan bahkan mengalami gangguan kesehatan.
Contohnya adalah halusinasi, tertular penyakit menular, over dosis, gangguan sistem
saraf dan jantung, serta kematian.

3. Pendidikan Menjadi Terhambat

Pergaulan bebas juga sangat berpengaruh pada pendidikan. Nilai menurun, sulit
berkonsentrasi dalam belajar bahkan terpaksa keluar dari sekolah adalah salah satu
dampak pergaulan bebas dalam bidang pendidikan.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang berperan penting dalam memberikan
pondasi yang kuat bagi para remaja. Pada masa masih kecil sebenarnya harus di berikan
perhatian yang lebih agar nantinya ketika sudah dewasa tidak sampai terjerumus dalam
pergaulan bebas. Berikut cara menanggulangi pergaulan bebas:
1. Mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan positif, misalkan
mengembangkan bakat atau berolahraga.

2. Memilih lingkungan pertemanan yang baik.


3. Menjalin serta menjaga hubungan yang harmonis dengan orang tua.
4. Menambah wawasan serta pengetahuan, khususnya tentang dampak pergaulan
bebas. Hindari menonton konten pornografi.

5
Pergaulan bebas harus dihindari karena membawa dampak buruk, baik dalam bidang
kesehatan ataupun pendidikan. Ayo hindari pergaulan bebas dan lakukan kegiatan
positif.
C. Penyebab Pergaulan Bebas

Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas yang menjadi
lawan kata dari pergaulan sehat seperti:

1. Tingkat Pendidikan Keluarga yang Relatif Rendah

Salah satu Faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah tingkat pendidikan
di lingkungan keluarga yang relatif rendah.

Hal ini dapat di contohkan. Misalnya saja adanya orang tua memberikan izin
anaknya untuk pacaran tanpa disertai pengawasan yang intens. Sehingga dapat
menyebabkan anak tersebut terjerumus ke dalam lingkaran pergaulan yang bebas dan
menyimpang.

2. Kondisi Keluarga yang Cenderung Tidak Harmonis

Adanya faktor kondisi dalam lembaga keluarga yang cenderung tidak harmonis
seringkali menyebabkan psikis anak menjadi terganggu. Bahkan dalam banyak kasus,
sebagian besar anak terjebak dalam keluarga yang broken home yang bisa disebabkan
banyak hal, misalnya perceraian atau disorganisasi keluarga.

Kemudian keadaan seperti ini mendorong sang anak untuk mencari kebahagian
lain di luar lingkungan keluarga. Selain itu menyebabkan anak seringkali tidak merasakan
kenyamanan ketika berada di rumah, sehingga pada akhirnya menjerumuskan anak ke
dalam lingkaran pergaulan bebas.

3. Keadaan Perekonomian Keluarga

Selain faktor-faktor sebelumnya, keadaan perekonomian keluarga yang tergolong


rendah dapat menjadi penyebab seseorang untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Contohnya adalah seorang yang terpaksa putus sekolah dikarenakan


ketidakmampuan dalam biaya pendidikan. Sehingga hal ini mendorong kurangnya

6
peranan ilmu atau pembelajaran dalam lingkup pendidikan menjadikan anak sulit
membedakan antara hal maupun tindakan yang baik atau yang buruk.

4. Perhatian dari Orang Tua yang Kurang Intensif

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, seringkali dijumpai kasus kurangnya


perhatian dari orang tua secara intensif dalam lingkungan keluarga.

Hal ini kemudian menyebabkan berbagai bentuk pola perilaku seseorang


cenderung tidak terkendali dan seseorang tersebut akan bertingkah sesuai keinginan
mereka. Sehingga akan mendorong ke arah pergaulan yang bebas dan kurang baik.

Meski demikian, kadangkala pula terdapat faktor penyebab pergaulan bebas dari
faktor orang tua lainnya. Misalnya saja;

1. Seorang anak menganggap bahwa kedua orang tua dianggap ketinggalan


zaman sehingga anak cenderung bersifat agresif
2. Tuntutan orang tua yang terlalu keras dan tegas, sehingga mendoktrin anak
untuk lebih maju. Sehingga kondisi inilah menyebabkan anak menjadi stress.

5. Kondisi Lingkungan yang Cenderung Kurang Baik

Faktor kondisi lingkungan sekitar yang cenderung tidak baik dapat memicu
sesorang untuk bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang seringkali dilakukan di
lingkungan tersebut. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk pola
kebiasaan sesorang.

Sehingga apabila di suatu lingkungan sosial memiliki pola kebiasaan yang buruk,
misalnya sering minum minuman keras, kemudian dapat berpengaruh pada seseorang
untuk melakukan hal yang serupa sesuai dengan pola kebiasaan yang terbentuk.

6. Kurangnya Tingkat Kesadaran pada Kaum Remaja

Kondisi kaum remaja yang relatif labil, menjadikan mereka mudah terjerumus
dalam lingkaran pergaulan bebas. Ketidakpahaman dampak dari pergaulan bebas
menjadikan remaja berani melakukan pergaulan tersebut tanpa berpikir panjang akibat
yang ditimbulkan.

7. Penyalahgunaan Internet Secara Bebas

7
Kemajuan teknologi informasi, yang mana menghadirkan keberadaan internet
yang dapat diakses secara mudah. Dalam beberapa konten menyajikan fitur-fitur
pornografi atau hal- hal yang kurang pantas. Sehingga seringkali masyarakat meniru
sejumlah adegan yang ada di internet tanpa bisa menyaringnya kembali.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut ciri-ciri pergaulan bebas yang dikutip dari situs Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

1. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif.
Contohnya narkoba. Melakukan pemborosan uang untuk membeli
barang yang kurang penting.
2. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi
keinginannya. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan
melakukan seks bebas. Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
3. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan,
atau rasa malas.

Menurut Salman Al Farisi dalam Buku Pergaulan Bebas (2017), salah satu
dampak utama dari pergaulan bebas adalah terkena
HIV/AIDS (HumanImmunodeficiency Virus) dan (Acquired Immune
DeficiencySyndrome).

Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas yang


menjadi lawan kata dari pergaulan sehat seperti:

1. Tingkat Pendidikan Keluarga yang Relatif Rendah


2. Kondisi Keluarga yang Cenderung Tidak Harmonis
3. Keadaan Perekonomian Keluarga
4. Perhatian dari Orang Tua yang Kurang Intensif
5. Kondisi Lingkungan yang Cenderung Kurang Baik
6. Kurangnya Tingkat Kesadaran pada Kaum Remaja
7. Penyalahgunaan Internet Secara Bebas
B. Saran
Demikian makalah tentang Dampak Negatif dan Positif Belajar Online, dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam isi maupun
sisteatika penulisannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat saya harapkan dalam penyusunan makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umk.ac.id/11290/2/BAB%20I.pdf.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/22/133000569/pengertian-ciri-ciri-dan-
faktor-penyebab-pergaulan-bebas?page=all

https://dosensosiologi.com/faktor-pergaulan-bebas/.

https://dosensosiologi.com/faktor-pergaulan-bebas/.

Anda mungkin juga menyukai