Anda di halaman 1dari 95

“PENGGUNAAN APLIKASI TIK TOK SEBAGAI AJANG EKSISTENSI DIRI

(FENOMENOLOGI PENGGUNAAN TIK TOK PADA MAHASISWA UIN


SHULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI)”

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
( S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah

Oleh:
DILA MAYANG SARI
NIM : 303171252
HALAMAN JUDUL

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
iii
iv
MOTTO

َ َ ‫َّاس إِ َّن َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َو أُنْثَى َو َج َعلْنَا ُك ْم ُشعُ ْوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َع َارفُ ْوا إِ َّن أَقْ َرَم ُُ ْم ِِْن‬
ُ ‫يَآيُّ َها اْلن‬
}31 : ‫اهللِ أَتْ َقا ُك ْم إِ َّن اهللَ َِلِْي ٌم َخبِْي ُر ْْ { احلجرات‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
lagi maha mengenal”. (Qs.49:13)

v
ABSTRAK

Tik Tok merupakan aplikasi yang memberikan efek khusus yang unik dan
menarik sehingga pengguna aplikasi ini dapat dengan mudah menggunakannya
untuk membuat video pendek keren yang dapat menarik perhatian banyak orang
yang melihatnya. Aplikasi Tik Tok adalah jejaring sosial dan platform video
musik Cina. yang di luncurkan pada bulan september 2016. Aplikasi ini
merupakan aplikasi pembuatan video pendek dengan dukungan musik yang
sangat digemari banyak kalangan termasuk dewasa dan anak di bawah umur.
Aplikasi Tik Tok ini juga bisa membuat penggunanya dikenal atau terkenal.
Keberadaan remaja penting dalam bersosialisasi. Keberadaan remaja juga
merupakan simbol bahwa remaja dapat bergaul dan memilih koneksi dengan
orang lain. Eksis bagi seorang remaja adalah kesenangan tersendiri. Karena
keberadaannya sering dikonotasikan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Misalnya memiliki banyak teman dan koneksi, menjadi orang penting dan
beberapa kenikmatan dari keberadaan remaja lainnya seperti bisa
mengekspresikan diri dengan bebas dan melakukan hal-hal yang menjadi trend
remaja lainnya. Hal inilah yang membuat gaya hidup remaja pada umumnya
berubah. Mereka berusaha untuk selalu eksis sehingga terkadang mereka terlalu
dilebih-lebihkan dan salah dalam mencari keberadaannya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, dan lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri
Syulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan metode pengumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sumber data diambil dari
pejabat daerah, dan wawancara dengan pengguna aplikasi Tiktok. Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan aplikasi Tik Tok pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
mengekspresikan diri, menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan
menghilangkan kepenatan / kejenuhan, serta hanya mempunyai akun tetapi tidak
intens menggunakan dan tidak mengupload konten video. Sedangkan motif
penggunaan aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi adalah sebagai media untuk mengekspresikan diri,
mengisi waktu luang dan belajar percaya diri serta membuat video yang menarik.

vi
PERSEMBAHAN

Bismillaahirahmaanirrahim,
Dengan keridhoan Allah SWT dan shalawat Rasululla SAW, karya kecil ini
Kupersembahkan Skripsi ini Kepada:

Ayah (Kasturi) dan Ibu (Rosmalatina Daida) tercinta yang telah berjasa
mendidikku, memberiku semangat dalam belajar serta do`a yang tak pernah putus
untuk putra-putrinya.
Kakak ku (Siska Malasari. Amd.Kep),(Intan Deska Malasari, S.Pd), (Lukman
Hakim, S.Pd) dan (Wawan Adi Sucipto, S.Pd), yang memberiku semangat untuk
terus berjuang dan pantang menyerah.
Teman-Teman BPI Angkatan Tahun 2017, yang tak pernah sungkan untuk
memberikan masukan dan semangat untk sama-sama berjuang di UIN STS Jambi.

Serta seluruh keluarga. Terimakasih untuk kasih sayang dan dukungan yang tak
terhingga kepada penulis, baik lahir maupun batin.
Semoga kita selalu bahagia dan mendapat ridho dari Allah Ta‟ala dalam setiap
langkah kehidupan.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penlis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penggunaan Aplikasi TikTok
Sebagai Ajang Eksistensi Diri Studi Kasus Fenomenologi Penggunaan TikTok
Pada Mahasiswa UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi”.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas
Dakwahh Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan Terimakasih yang sebesar-
besar nya kepada Bapak Dr.Madyan, M.Pd.I selaku pembimbing 1, dan Bapak
Ahdiyat Mahendra, M.Hum selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan
memberi arahan yang bermanfaat sehingga menimbulkan semangat baru.
Serta dorongan dan motivasi dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr.H Su‟aidi Asy‟ari, MA.,Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI. selaku Wakil Rektor I Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd Selaku wakil Rektor II Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku wakil Rektor III Universitas Islam Negeri
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Zulqarnin., M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Shultan Taha Saifuddin Jambi.

viii
6. Dr. D.I Ansusa Putra, Lc, M.A.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Ssifuddin Jambi.
7. Dr. Abdullah Yunus., M.Pd.I Selaku Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam.
8. Dr. Madyan, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Ahdiyat Mahendra,
M.Hum selaku dosen pembimbing II, yang senantiasa selalu melungkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi saya dalam kesempurnaan Skripsi
ini.
9. Seluruh Dosen Fakltas Dakwah UIN STS Jambi, terimakasih banyak atas
ilmu yang diberikan, semoga kelak dapat bermanfaat bagi penulis dan orang
banayk.
10. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan Fakltas Dakwah Universitas
Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin Jambi
11. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin
Jambi serta Bapak Kepala Perpustakaan Wilayah Jambi.
12. Teman-teman seperjuangan Bimbingan Penyuluhan Islam angkatan 2017
Terimakasih sedalam dalam nya atas semangat dan dukungan kalian serta
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kita, melipahkan rahmat serta berkahnya di dunia hingga
akhirat.

Jambi, 23 Januari 2021


Penulis

Dila Mayang Sari


303171252

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i


NOTA DINAS ......................................................................Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ......Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ...................................................................Error! Bookmark not defined.
MOTTO ............................................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Permasalahan .............................................................................................................5
C. Batasan Masalah ........................................................................................................5
D. Tujuan dan Kegunaan ...............................................................................................5
E. Studi Relevan ..............................................................................................................6
BAB II ..............................................................................................................................10
LANDASAN TEORI .......................................................................................................10
A. Media Sosial ..............................................................................................................10
B. Aplikasi Tik Tok .......................................................................................................13
C. Eksistensi Diri ...........................................................................................................16
BAB III.............................................................................................................................24
METODOLOGI PENELITIAN .....................................................................................24
A. Pendekatan Penelitian ..............................................................................................24
B. Setting dan Subjek Penelitian ..................................................................................24
C. Sumber Data dan Jenis Data ...................................................................................26
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................26

x
E. Teknik Analisis Data ................................................................................................27
F. Pemeriksaan Keabsahan Data.................................................................................29
BAB IV .............................................................................................................................31
PEMBAHASAN ..............................................................................................................31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................................31
1. Sejarah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .........................31
2. Visi Misi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ......................36
3. Struktur Organisasi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ......39
B. Analisis Penggunaan Aplikasi Tik Tok Pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi ....................................................................................................40
1. Intensitas Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi .................................................................................................40
2. Motif Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .........................................................................49
3. Dampak Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Eksistensi Diri Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .................................57
BAB V ..............................................................................................................................69
PENUTUP........................................................................................................................69
A. Simpulan ...................................................................................................................69
B. Saran .........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................71
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................74
CURICULUM VITAE ....................................................................................................81

xi
TRASLITERASI

A. Alfabet

Angka Huruf Arab Huruf Latin


1 ‫ﺍ‬ A
2 ‫ﺏ‬ B
3 ‫ﺕ‬ T
4 ‫ﺙ‬ Ts
5 ‫ﺝ‬ J
6 ‫ﺡ‬ H
7 ‫ﺥ‬ Kh
8 ‫ﺩ‬ D
9 ‫ﺫ‬ Dz
10 ‫ﺭ‬ R
11 ‫ﺯ‬ Z
12 ‫ﺱ‬ S
13 ‫ﺵ‬ Sy
14 ‫ﺹ‬ Sh
15 ‫ﺽ‬ Dh
16 ‫ﻁ‬ Th
17 ‫ﻅ‬ Zh
18 ‫ﻉ‬ „a
19 ‫ﻍ‬ Gh
20 ‫ﻑ‬ F
21 ‫ﻕ‬ Q
22 ‫ﻙ‬ K
23 ‫ﻝ‬ L

xii
24 ‫ﻡ‬ M
25 ‫ﻥ‬ N
26 ‫ﻭ‬ W
27 ‫ﻩ‬ H
28 ‫ﻱ‬ Y

B. VokaldanHarakat

Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia


‫آ‬ A ‫ﴼ‬ Ā ‫ىإ‬ Į
‫أ‬ U ‫أى‬ Ă ‫ﻭ أ‬ Aw
‫إ‬ I ‫أﻭ‬ Ū ‫ىآ‬ Ay

C. Ta‟Marbuthah (‫ )ة‬Ta Marbuthahditulisdengan h.


Transliterasiuntuk Ta‟ Marbuthahiniadatigamacamyaitu:
1. Ta‟ marbuthah yang matiataumendapatharakatsukun,
makatransliterasinyaadalah h.
Arab Indonesia
‫ﺼﻼﺓ‬ Ṣalāh
‫ﻤﺮﺍﺓ‬ Mir āh

2. Ta‟ marbuthah yang, hidupatau yang mendapatharakatfathah, kashrah,


dandhammahmakatransliterasinyaadalah /t/.
Arab Indonesia
‫ﻭﺰﺍﺮﺓﺍﻠﺗﺮﺒﻴﺔ‬ Wizārat al-tarbiyah
‫ﻤﺮﺍﺓﺍﻠﺰﻤﻦ‬ Mir āt al-Zaman

xiii
3. Ta‟ marbuthah yang berharakattanwin, makatransliterasinyaadalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
‫ﻔﻭﺰﻴﺔ‬ Fauziatun

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan kemajuan teknologi, maka banyaknya media yang dapat
digunakan manusia untuk dijadikan alat dalam berkomunikasi, demikian pula
dengan media sosial yang dapat dengan mudah diakses melalui jaringan
internet.Pada umumnya fungsi dari media sosial di antaranya untuk berbagi pesan
dengan banyak pengguna media sosial itu sendiri, yaitu berupa berita (informasi),
gambar (foto) dan juga tautan video.Media sosial tidak hanya dapat di akses di
perangkat komputer, tetapi dengan adanya aplikasi di smartphone atau telepon
pintar, maka semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses media sosial
secara mobile sehingga dapat diakses kapan pun dan di mana pun.1
Dengan hadirnya internet dan media sosial tentunya dapat memudahkan
penggunanya dalam mendapatkan informasi sekaligus hiburan dari penjuru dunia
tanpa harus terbatas oleh jarak dan waktu, selain itu penggunaan media sosial
dianggap sebagai salah satu wadah yang bisa membantu penemuan identitas
diri, melalui media sosial semua dapat memiliki komunitas yang memberikan
kesempatan untuk melakukan interaksi secara sosial dengan orang lain, hal ini
dilakukan agar mendapatkan umpan balik tentang dirinya. Umpan balik inilah
yang dianggap penting untuk dijadikan pedoman dalam membentuk konsep
diri tersebut.
Diera komunikasi saat ini blog, Wikipedia, dan jejaring social adalah
bentuk media sosial yang paling umum dan sering di gunakan oleh manusia
didunia ini dan jejaring sosial merupakan medium yang paling popular dalam
kategori media sosial contoh media social di antaranya adalah Facebook,

1
Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi”, Jurnal AMIK BSI
Kerawang, I, No.1 (2012), 344.

1
2

Twitter,WhatsApp, Skype, Instagram, Path, TikTok dan lain-lain, namun pada


penelitian ini peneliti akan fokus pada satu media social yaitua plikasi Tik Tok.
Pada aplikasi Tik Tok pengguna dapat membuat video yang hanya
berdurasi kurang lebih 30 detik dengan memberikan special effects yang unik
dan menarik serta memiliki dukungan musik yang banyak sehingga pengguna
nya dapat melakukan performa dengan beragam gaya atau pun tarian,dan masih
banyak lagi sehingga mendorong kreativitas pengguna nya menjadi conten
tcreatore. Selain itu aplikasi TikTok juga dapat memberikan pengguna nya untuk
dapat menggunakan beragam specia leffect,dan juga music background dari
berbagai artis terkenal dengan berbagai kategori dan juga special effect lain nya
yang dapat digunakan secara instan,sehingga dapat membuat video tersebut
menarik serta memiliki alunan lagu yang disesuaikan dengan situasi divideo
tersebut.2
Selain itu penggunaan aplikasi Tik Tok dapat digunakan untuk
menunjukkan eksistensi diri di kalangan lingkungan pergaulannya. Eksistensi diri
merupakan suatu usaha manusia untuk mencari dan memahami arti kehidupan
bagi dirinya yang diyakini sebagai sebuah bentuk dari nilai batiniah yang paling
utama, di mana tidak ada satu orang atau individu pun atau sesuatu yang dapat
memberi pengertian tentang arti dan maksud dari kehidupan seseorang tersebut,
jadi setiap manusia harus menemukan cara sendiri untuk menghadapi kondisi dan
lingkungan sekitar.3
Apabila orang lain menganggap individu eksis, maka keberadaan individu
tersebut sudah dianggap dan dapat diperhitungkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Maka dari itu, eksistensi biasanya dijadikan acuan sebagai ajang pembuktian diri
bahwa kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dapat berguna dan mendapat nilai

2
Devri Aprilian, “Hubungan antara Pengguna Aplikasi Tik Tok dengan Perilaku Narsisme
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu”, Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling, II, No.3, (2019),
222.
3
Afrizal Nur Islami, “Media Sosial dan Eksistensi Diri Remaja Berprestasi di Kota Palu”,
Jurnal Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako, V, No.3, (2018), 4.
3

yang baik dimata orang lain. Begitu juga yang rasakan oleh pengguna aplikasi Tik
Tok, mereka akan membentuk konsep diri yang sesuai dengan keinginannya
untuk membentuk eksistensi diri kepada orang lain.
Keinginan untuk menjadi eksis ini identik dengan orang yang memiliki
kepribadian narsisme. Narsisme dapat dikonseptualisasikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mempertahankan citra diri yang relatif positif melalui berbagai
proses pemahaman diri dan pengaturan diri. Hal ini berarti narsisme berhubungan
dengan citra diri seseorang yang terlampau positif, yang memandang bahwa
dirinya sangat baik, optimis dan positif terhadap dirinya sendiri. 4
Setiap orang harus benar-benar mempunyai kontrol atas perilaku eksis,
karena jika berlebihan tentu dapat mengarah kepada perilaku ujub atau takjub
kepada diri sendiri, yang di dalam agama Islam sangat jelas ditentukan sebagai
akhlak tercela. Hal ini sesuai dengan firma Allah dalam Al-Quran Surat Luqman
ayat 18:
ٖ ‫اﻝ فَ ُخ‬
)81: ‫وﺭ ( ﺍلﻠقﻤاﻥ‬ َ َّ ‫ﺽ َﻣ َﺮ ًح ۖا إِ َّﻥ‬
ٖ َ‫ٱَّلل ََل يُ ِحبُّ ُك َّل ُﻣ ۡخﺘ‬ ۡ
ِ ‫ش فِي ٱۡلَ ۡﺭ‬ ِ َّ‫ﺼع ِّۡﺮ َخ َّدﻙَ لِﻠﻨ‬
ِ ۡ‫اﺱ َﻭ ََل ﺗَﻤ‬ َ ُ‫َﻭ ََل ﺗ‬

Artinya:”Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena


sombong)dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan
diri”.(Qs.31:18)5
Berdasarkan ayat di atas, dapat di ketahui bahwa Qs.Lukman 31 ayat 18
memerintahkan manusia untuk tidak berlaku sombong, baik perasaan, sikap,
perkataan maupun perbuatan. Karena hal itu dapat mengundang kemurkaan
Allah Swt. Dan dia tidak menyenangi orang-orang yang bersikap sombong dan
angkuh di muka bumi sekecil apapun itu.

4
Ayu Purnamasari & Veby Agustin, “Hubungan Citra Diri dengan Perilaku Narsisme pada
Remaja Putri Pengguna Instagram di Kota Prabumulih”, Jurnal Psibernetika, XI, No. 2 (2018), 117.
5
Ahmad Hatta, Tafsir Quran Per Kata – Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah,
(Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2011), 412.
4

Perilaku eksis yang berlebihan memiliki kecenderungan untuk mengarah


pada perilaku membanggakan diri sendiri, karena merasa lebih baik dari pada
yang lainnya. Tujuan proses unggah video di Tik Tok juga tentu bervariasi, hanya
sekadar mengikuti tren saja, ingin menunjukkan gaya, kreativitas atau
kemampuan tertentu, atau untuk menujukan kepada orang lain mengenai suatu
hal. Durasi video Tik Tok yang pendek juga dirasakan lebih praktis dari pada
Youtube yang lebih cenderung berisi video-video dengan durasi yang
panjang.Video-video dengan jumlah tayang yang baik, memiliki peluang untuk
viral atau dilihat oleh banyak orang, sehingga jumlah tayang ini kerap kali
menjadi tolak ukur popularitas sebuah akun Tik Tok.
Mahasiswa sebagai makhluk sosial yang selalu ingin tahu akan kemajuan
teknologi seperti penggunaan Tik Tok menjadi fenomena di kalangan mahasiswa
UIN STS Jambi. Adapun populasi dalam penelitian ini di ambil dari tiga fakultas
di UIN STS Jambi yaitu: Fakultas Dakwah, Fakultas Syariah, dan Fakultas Adab
dan Humaniora.
Berdasarkan observasi awal dengan nama akun Tik Tok
@muhammdfarhan013 @zianaanggraini @ulek8798 @rahayuindrilestari
@triasih.08 @nellafirdayati26 @resse53 @eliyadw @I‟msukma @snrjnnh dan
peneliti melihat penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa UIN STS Jambi
yaitu sebagai ajang eksistensi diri. Ini adalah masalah yang menarik untuk
diteliti karena aplikasi ini ada kaitannya dengan kreativitas dan percaya diri dari
penggunanya, Tik Tok merupakan salah satu aplikasi yang digemari dan disukai
oleh mahasiswa yang di mana sedang mencari jati diri, sehingga peneliti meyakini
aplikasi Tik Tok bagi penggunanya itu adalah permasalahan yang menarik untuk
diteliti. Maka penulis akan mengangkat tema penelitian dengan judul
Penggunaan Aplikasi Tik Tok sebagai Ajang Eksistensi Diri (Studi Kasus
Fenomenologi Penggunaan Tik Tok pada Mahasiswa UIN STS Jambi).
5

B. Permasalahan
Masalah pokok yang diangkat sebagai kajian utama dalam penelitian ini
adalah penggunaan aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi diri, studi kasus
fenomenologi penggunaan Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). Dalam upaya merincikan pokok masalah
tersebut, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?
2. Apa motif penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?
3. Apa dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?

C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan judul dan latar belakang di atas, penulis
membatasi penelitian ini pada pengguna aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi
diri, bukan media sosial lain. Yang juga disebutkan secara umum seperti Youtube,
WhatsApp dan lain-lain .Penulis juga membatasi objek kajian pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan populasi hanya
pada tiga fakultas yaitu Fakultas Dakwah, Fakultas Syariah, dan Fakultas Adab
dan Humaniora.

D. Tujuan dan Kegunaan


Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menjawab semua pertanyaan
yang telah di identifikasi sebagai masalah yang harus dicari gambarannya dan
tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6

2. Untuk mengetahui motif penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa


Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Untuk mengetahui dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi
diri mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan dapat mencapai kegunaan yang
bersifat teoretis dan juga praktis, yaitu:
1. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi bahan
kajian tentang fenomena penggunaan Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, serta memberikan
kontribusi bagi penelitian lain yang mengambil objek serupa.
2. Secara Praktis, Hasil penelitian diharapkan data menjadi sumbangan
pemikiran dalam menyikapi adanya penggunaan Tik Tok di tengah-tengah
masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

E. Studi Relevan
Berdasarkan penelusuran terhadap karya-karya penelitian sebelumnya,
penulis telah melakukan tinjauan pustaka demi menjaga keorisinalan penelitian
ini dan untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagiat.
1. Skripsi oleh Siska Rahmawati yang berjudul Fenomena Pengguna Aplikasi
Tik Tok di Kalangan Mahasiswa Universitas Pasundan Bandung, skripsi ini
dibuat pada tahun 2018, dan membahas tentang fenomena pengguna aplikasi
Tik Tok yang ada di kalangan mahasiswa Universitas Pasundan, bagaimana
motif penggunaan aplikasi Tik Tok, tindakan penggunaan aplikasi Tik Tok
serta bagaimana makna penggunaan aplikasi Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Pasundan.6 Juga membicarakan fenomena pada aplikasi Tik Tok

6
Siska Rahmawati, “Fenomena Pengguna Aplikasi Tik Tok di Kalangan Mahasiswa Universitas
Pasundan Bandung”, Skripsi, (Bandung: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan
Bandung, 2018).
7

Namun terdapat perbedaan pada subjek yang akan diteliti, dalam penelitian
yang akan diteliti oleh penulis yakni mengkaji tentang penggunaan aplikasi tik
tok sebagai ajang eksistensi diri pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saiduddin Jambi.
2. Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya, skripsi yang dibuat
oleh Bagus Prianbodo, pada tahun 2018, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Almamater Wartawan Surabaya.Skripsi tersebut membahas tentang Pengaruh
Tik Tok terhadap kreativitas remaja di Surabaya. Skripsi ini juga
membicarakan tentang aplikasi Tik Tok.7 Namun terdapat perbedaan pada
subjek yang akan diteliti, dalam penelitian yang akan diteliti oleh penulis
yakni mengkaji tentang penggunaan aplikasi tik tok sebagai ajang eksistensi
diri pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saiduddin Jambi.
3. Pengaruh Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku Anak (Studi pada Pengguna
Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan), skripsi oleh Fredrick Gerhad
Sitorus, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dengan maksud bahwa terdapat pengaruh aplikasi Tik Tok
terhadap perilaku anak remaja di Kota Medan. Perubahan pola perilaku yang
terjadi adalah para remaja tidak dapat membedakan apakah video-video Tik
Tok yang menjadi viral dan banyak ditonton adalah video yang bermanfaat,
bermoral dan bersifat edukasi. Jika video tersebut menjadi viral dan banyak
diikuti, maka mereka juga akan membuat video tersebut dengan versi mereka
sendiri. Kemudian Tik Tok juga dapat menambah tingkat kepercayaan diri
mereka dalam mengekspresikan diri mereka untuk menjadi tampil berani. 8
Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah bahwasanya

7
Bagus Prianbodo, “Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya”, Skripsi,
(Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, 2018).
8
Fredrick Gerhad Sitorus, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku Anak
(Studi pada Pengguna Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan), Skripsi, (Medan: Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018).
8

penelitian Fredrick Gerhad Sitorus adalah penelitian kuantitatif sedangkan


penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif. Pada
penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi Tik Tok sebagai wujud
aktualisasi diri di dunia maya, sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti
lakukan membahas tentang penggunaan aplikasi Tik Tok sebagai ajang
eksistensi diri pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku
Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja Squad, oleh Alfiana Yuniar
Rahmawati, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, pada tahun 2019. Dari pengolahan data, ditemukan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas menggunakan aplikasi Tik
Tok terhadap perilaku narsisme remaja muslim komunitas Muser Jogja Squad.
Pengaruh yang ditimbulkan sebesar 36,72%. Penelitian ini menggunakan dk =
29 (N – 2 atau 31 – 2) dan tingkat probabilitas atau taraf signifikansi sebesar
0,05 (5%) maka rtabel sebesar 0,355 dan dari penghitungan diperoleh rhitung
sebesar 0,606. Dengan demikian karena rhitung >rtabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima.9 Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam
penelitian ini adalah bahwasanya penelitian Alfiana Yuniar Rahmawati
menggunakan pendekatan kuantitatif sedangkan penelitian yang akan peneliti
lakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Selain pendekatan penelitian,
perbedaan lainnya adalah pada penelitian Alfiana Yuniar Rahmawati lebih
menekankan pada bagaimana pengaruh intensitas penggunaan aplikasi Tik
Tok sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan, peneliti lebih
menekankan pada bagaimana dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap
eksistensi diri.

9
Alfiana Yuniar Rahmawati, “Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tik Tok terhadap
Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja Squad”, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019).
9

Sebagaimana terlihat dari studi relevan ini bahwa sudah ada yang
membahas tentang penggunaan aplikasi Tik Tok, tetapi dari karya di atas belum
peneliti temui karya-karya yang membahas secara khusus tentang penggunaan
aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi diri pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Karya-karya di atas adalah berbeda dengan
karya yang sedang penulis teliti, Sehingga dapat ditegaskan bahwa akan banyak
perbedaan yang terjadi pada kurun waktu 2020 hingga kini. Melihat adanya
perbedaan lokasi atau setting penelitian, tentu saja penelitian yang dihasilkan akan
berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Media Sosial
1. Penggunaan Media Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan memiliki arti
proses, cara perbuatan memakai sesuatu, atau pemakaian. 10Penggunaan
merupakan kegiatan dalam menggunakan atau memakai sesuatu seperti
sarana atau barang. Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi Massa, tingkat penggunaan media dapat dilihat dari frekuensi
dan durasi dari penggunaan media tersebut.11
Media sosial merupakan sebuah platform dengan konten informasi,
yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat
mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh
dan interaksi dengan sesama khalayak umum.Saat ini, praktik pemasaran
melalui media sosial telah berkembang bahkan dipilih menjadi salah satu
marketing channel untuk mempromosikan merek dan brand suatu
perusahaan.Media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran yang mudah digeneralisasikan.12
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial.
Sosial media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang
populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram, Path,
Wikipedia dan Tik Tok. Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh
Van Dijk media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada

10
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 852
11
Ardianto Elvinaro, Komunikasi Masa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2004), 125.
12
Eko Nur Syahputro, Melejitkan Pemasaran UMKM melalui Media Sosial, (Gresik: Caremedia
Communication, 2020), 41-42

10
11

eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun


berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online
yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan
sosial.13
2. Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh
beberapa media siber lainnya.Ada batasan-batasan dan ciri khusus tertentu
yang hanya dimiliki oleh media sosial dibanding dengan media lainnya.
Adapun karakteristik media sosial yaitu:
a. Jaringan (network)
Media sosial memiliki karakter jaringan sosial.Media sosial terbangun dari
struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet.Jaringan
yang terbentuk antar pengguna (users) merupakan jaringan yang secara
teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon
genggam atau tablet.Jaringan yang terbentuk antar pengguna ini pada
akhirnya membentuk komunitas, contohnya seperti Facebook, Twitter dan
lain-lain.
b. Informasi (information)
Di media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh
pengguna.Komoditas tersebut pada dasarnya merupakan komoditas yang
diproduksi dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari kegiatan
konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membentuk sebuah jaringan
yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada institusi
masyarakat berjejaring.

13
Ruli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2017), 11.
12

c. Arsip (archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun
dan melalui perangkat apa pun. Setiap informasi apa pun yang diunggah di
Facebook informasi itu tidak hilang begitu saja saat pergantian hari, bulan
bahkan sampai tahun.
d. Interaktif (interaktivity)
Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar
pengguna.Jaringan ini tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan
atau pengikut di internet semata, tetapi juga harus dibangun dengan
interaksi antar pengguna tersebut.
3. Motif Penggunaan Media
Motif berasal dari kata “Motive” yang berarti secara objektif
merupakan dorongan dari individu untuk menetukan pilihannya dari berbagai
prilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan defenisi subyektif motif
merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berprilaku dan bertindak
menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri
sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka memcapai tujuan
ataupun kepuasan.14
Setiap individu pasti memiliki motif yang berbeda dalam memilih
media, perbedaan motif ini kemudian menimbulkan perbedaan dalam tingkat
kepuasan yang didapat individu dalammenggunakan media. Motif di hubungkan
dengan konsumsi media berarti segala faktor dan pendorong dalam diri manusia
yang menyebabkan orang menggunakan media dan tujuan nya menggunakan
media tersebut. Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi terhadap media ini berlaku
untuk semua jenis media, baik media cetak maupun media elektronik.

14Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya,2001), hal 23
13

Penggunaan media disebabkan oleh adanya kebutuhan yang timbul dari


lingkungan sosial dan psikologis dan khalayak menggunakan media untuk
memuaskan kebutuhan. Adapun penyebab atau dorongan tersebut disebut motif.
Motif penggunaan media oleh individu dapat di bagi dalam empat kelompok
yakni 15:
a. Motif Informasi (Information Seeking)
Motif informasi berkaitan dengan motif dalam penggunaan media untuk
mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum.
b. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)
Motif identitas pribadi berkaitan dengan motif dalam penggunaan media untuk
memenuhi kebutuhan identitas pribadi melalui nilai-nilai lain dalam media
serta meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
c. Motif Integrasi dan Integrasi Sosial (Social Integration and Integration)
Motif integrasi dan interaksi sosial berkaitan dengan motif dalam penggunaan
media untuk memperkuat hubungan dan interaksi sosial.
d. Motif Hiburan (Entertainment)
Motif hiburan berkaitan dengan motif dalam menggunakan media untuk
mendapatkan hiburan.
B. Aplikasi Tik Tok
ByteDance, perusahaan induk Tik Tok, mengakuisisi Musical.ly pada
2018 dan meleburnya dengan aplikasi lain untuk melahirkan Tik Tok. Tik Tok
menunjukkan pertumbuhan pengguna aplikasi yang signifikan sejak
diperkenalkan, dan sebagai salah satu alternatif hiburan selama pembatasan sosial
menuai pertumbuhan pengguna yang fenomenal di masa pandemi.Selama
triwulan pertama 2020, Tik Tok mencatat rekor sebagai aplikasi terbanyak yang
diunduh di telepon seluler, yakni 315 juta instalasi.Tik Tok menyediakan media
bagi masyarakat yang harus berdiam diri di rumah selama pandemi untuk

15Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar,(Jakarta:Erlangga,1996), 72


14

berekspresi secara kreatif dan bersosialisasi. ByteDance yang juga memiliki


aplikasi Duoyin (Tik Tok versi China) dan Toutiao (layanan berita), pada tahun
2019 mencatatkan pendapatan yang berlipat ganda yakni sebesar USD 17 miliar
dari tahun sebelumnya USD 7,4 miliar.16
Tik tok merupakan sebuah aplikasi yang memberikan efek spesial yang
unik dan menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan
mudah untuk membuat video pendek yang keren dan bisa menarik perhatian
banyak orang yang melihatnya.Aplikasi tik tok adalah sebuah jaringan sosial dan
platform video musik Tiongkok yang diluncurkan pada September
2016.17Aplikasi ini adalah aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung
musik, yang sangat digemari oleh orang banyak termasuk orang dewasa dan anak-
anak di bawah umur.
Tik Tok merupakan aplikasi berbasis audio visual berupa video
musik.Aplikasi dan jejaring sosial Tik Tok berasal dari Tiongkok yang
merupakan besutan ByteDance yang kini menjadi aplikasi paling banyak diunduh
di dunia.Aplikasi Tik Tok menyediakan layanan yang memungkinkan
penggunanya membuat video pendek yang disertai dengan lagu, membuat video
lipsync lalu mengunggahnya.Bisa juga, pengguna sekadar menggunakan aplikasi
ini. Setidaknya ada beberapa manfaat Tik Tok, pertama sebagai media
penayangan showcase kreativitas pengguna yang unik dan spesifik baik dari
kreator media sosial profesional maupun orang bisa. Kedua, Tik Tok sebagai
media sosial pencari bakat talent dan kreator atau pencipta.Ketiga, sebagai ajang
mencari popularitas.18
Pencarian popularitas inilah yang bisa membuat banyak remaja terpacu
untuk mendapatkan jumlah tayang video, karena jumlah tayang video tentu
16
Dwi Anggi Novianti, Dkk, Covid-19 Catatan Linimasa pada Analis Muda, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2020), 121-122.
17
Wisnu Nugroho Aji, “Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia,” Jurnal Proceeding Unikal, IV, N0.7, (2012), 44.
18
Sitti Nurhalimah, Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran Mahasiswa
Bidikmisi, (Sleman: Deepublish, 2019), 36.
15

menjadi standar popularitas dalam komunitas Tik Tok.Semakin banyak jumlah


tayang video dan tanda suka, maka secara tidak langsung sudah dapat
menggambarkan kepada publik bahwasanya pemilik akun adalah seseorang yang
populer.Prioritas untuk mendapatkan popularitas inilah yang menimbulkan sisi
positif dan negatif yang dapat menimpa mahasiswa. Proses pembuatan konten
yang hanya mempertimbangkan jumlah tayang dan tanda suka bisa saja tidak
mempertimbangkan aspek norma dan etika yang dapat menjerumuskan
mahasiswa pada pembuatan konten-konten yang tidak berkualitas dan cenderung
mengarah pada konten yang tidak baik.
Merebaknya penggunaan aplikasi ini membaut kekhawatiran sebagian
pihak, baik pengguna maupun sekadar penikmat.Salah satu kekhawatiran ini
muncul karena aspek popularitas Tik Tok baik di kalangan anak-anak, remaja,
maupun dewasa.Hal ini dinilai cukup meresahkan.Pertama, konten kreatif atau
sekadar jiplak atau salin.Tik Tok menciptakan fitur buble pada jenis video yang
disaksikan.Dampaknya, muncul kecenderungan pengguna Tik Tok untuk
meniru.Kecenderungan lainnya pengguna dapat membuat video hanya untuk
mencari popularitas.Kedua, banyak orang yang sekadar ikut-ikutan tren tanpa
memahami konten yang diunggah atau dinikmatinya.Ketiga, terjadi bubble pada
generasi muda masa kini, yang sering juga menyebut dirinya sebagai kids zaman
now, yang gagap dunia nyata. Bubble bermakna gelembung, namun dalam
konteks ini memuat makna sebagai suatu kebiasaan yang meluap-luap tanpa
terkendali. Efek bubble menimbulkan adiksi terhadap Tik Tok dan adiksi pada
konten Tik Tok seolah menjauhkan seseorang dari dunia nyata, karena mereka
pikir dengan Tik Tok dunia sudah ada dalam genggaman.Dampaknya, adiksi ini
mengaburkan dunia nyata. Para pengguna akan kehilangan jam bersosialisasi
dengan lingkungan karena waktu mereka bisa saja dihabiskan untuk membuat
video Tik Tok.19

19
Ibid, 36-37.
16

Dalam aplikasi media sosial tik tok banyak berbagai konten video yang
ingin mereka buat dengan mudah. Tidak hanya melihat dan menirukan, mereka
juga dapat membuat video dengan cara mereka sendiri. Mereka dapat
menuangkan berbagai video-video yang kreatif sesuai dengan ide-ide mereka.
Tidak hanya mengenai video-video menarik, joget, lipsync dan kreativitas dalam
bentuk video lainnya, mereka juga bisa ikut tantangan-tantangan yang dibuat
pengguna lain.
Terlepas dari Tik Tok memiliki sisi positif bagi dunia hiburan diri.Bahwa
di dalamnya kita bisa melepas penat dengan relaksasi bernuansa hiburan.Namun
hal ini juga membawa dampak-dampak sosial yang besar. Di antara efek negatif
yang dihasilkan oleh Tik Tok adalah kebiasaan ini dibangun berdasarkan
kesenangan namun tidak substansial, meminjam istilah Ben Agger, yaitu
masyarakat kita kadang kala menempatkan budaya populer ini di atas norma-
norma ketidakwajaran, dengan dalih mengentaskan kejenuhan kerja sepanjang
hari, banyak individu bahkan kelompok masyarakat melakukan goyangan-
goyangan erotis tak senonoh yang jauh dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat
kita.20
Aplikasi tik tok ini pun dapat membuat si pengguna dikenal atau
terkenal.Dikenal atau terkenal karena video-video yang mereka buat, ada video
yang terkenal karena kreativitasnya, ada juga yang terkenal karena videonya yang
lucu, ada juga yang terkenal karena keunikan video yang dibuat. Semua sesuai
pandangan dari setiap penonton atau pengguna lain.

C. Eksistensi Diri
1. Pengertian Eksistensi Diri
Eksistensi berasal dari bahasa Inggris exist yang berarti ada, terdapat
hidup atau dirasakan keberadaannya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia

20
Mahyuddin, Masyarakat dan Gejala Problematika Sosial: Persilangan Dinamika Politik,
Budaya, Agama dan Teknologi, (Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020), 172.
17

eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur


21
bertahan. Keberadaan manusia di antara benda-benda itulah yang membuat
manusia berarti. Cara berada benda-benda berbeda dengan cara berada
manusia. Dalam filsafat eksistensialisme, bahwa benda hanya sebetas
“berada”, sedangkan manusia lebih apa yang dikatakan “berada”, bukan
sebatas ada, tetapi “bereksistensi”. Hal inilah yang menunjukkan bahwa
manusia sadar akan keberadaannya di dunia, berada di dunia, dan mengalami
keberadaannya berada di dunia. Artinya, manusia adalah subjek, yang
menyadari, yang sadar akan keberadaan dirinya. Dan barang-barang atau
benda yang disadarinya adalah objek.22
Kehadiran media sosial seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
remaja, karena pada saat ini hampir setiap hari jam menit bahkan detik tidak
berhenti untuk update status.Biasanya jejaring sosial digunakan remaja untuk
berbicara tentang kehidupan mereka sehari-hari bahkan menunjukkan
eksistensi diri dengan menunjukkan ke mana mereka pergi atau tempat-tempat
yang mereka sukai dan memposting foto-foto.Hal seperti ini sangat jelas
terlihat peran media sosial dalam pencarian eksistensi bagi remaja.23
Eksistensi diri dalam pandangan Rom Harre dapat dijelaskan melalui
penjelasannya mengenai tiga elemen dimensional dari konsep diri individu
yaitu yang pertama ialah dimensi penunjukan (display), kedua berkaitan
dengan realisasi atau sumber yaitu tingkatan atau derajat pada bagian atau
wilayah dari diri yang dipercaya berasal dari dalam diri individu atau dari luar
ketiga disebut sebagai agen (agency) yaitu derajat atau tingkatan dari
kekuatan aktif yang ditimbulkan oleh diri.24

21
Afrizal Nur Islami, “Media Sosial dan Eksistensi”, 57.
22
Ahmad Tafsir, Filsafat Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), 218-219.
23
Bimo Mahendra, “Eksistensi Sosial Remaja dalam Instagram (Sebuah Perspektif
Komunikasi), Jurnal Visi Komunikasi, XVI, No.1 (2017), 156-157.
24
Agus Elly Ermayani, “Teori Eksistensi Sosial dan Personal dan Teori Social Accountability”,
Jurnal Sastrawan STKIP Singkawang, III, No.4, (2004), 63
18

Eksistensi untuk remaja memang penting dalam pergaulan. Eksistensi


untuk remaja juga menjadi simbol bahwa seorang remaja itu dapat bergaul
dan memilih koneksi terhadap orang lain. Menjadi eksis bagi seorang remaja
adalah suatu kenikmatan sendiri.Karena eksis sering dikonotasikan dengan
hal-hal yang menyenangkan. Contohnya memiliki banyak teman dan koneksi,
menjadi orang penting dan beberapa kenikmatan dari eksistensi lainnya
seorang remaja seperti dapat mengekspresikan dirinya secara bebas dan
melakukan hal-hal yang sudah menjadi tren para remaja lain. Hal inilah yang
membuat gaya hidup remaja pada umumnya berubah. Mereka berusaha untuk
selalu eksis sehingga terkadang mereka terlalu berlebihan dan salah dalam
mencari keeksistensian dirinya. 25
Seluruh teori mengenai diri yang diuraikan di atas memiliki tiga
elemen yang sama yaitu aspek kesadaran diri (self consciusness) yang
berkaitan dengan eksistensi diri secara personal, serta dua aspek lain
yaitu agen yang memiliki kemampuan berkehendak dan tindakan, serta
autobiography yang berperan ketika individu menceritakan dirinya kepada
orang lain.
Eksistensialisme juga menolak positivisme, materialisme, dan
pragmatisme, serta menentang konsep Newtonian tentang dunia yang tertib,
bisa diramalkan, dan yang diatur oleh hukum-hukum yang tidak bisa di ubah
suatu konsep yang mengabaikan pribadi manusia dan masalah-masalahnya
yang spesifik. Pada saat yang sama, eksistensialisme menyangkal scientisme,
yang mengonsepsikan dunia sebagai terdiri dari bagian-bagian yang bisa
dikenali dan di analisis secara terpisah-pisah serta menjadi subjek hukum
sebab-akibat. Lebih dari itu, eksistensialisme mengarahkan perhatiannya
bukan terhadap esensi berbagai hal, melainkan pada keberadaan, dalam hal ini

25
Bimo Mahendra, “Eksistensi Sosial Remaja, 156-157.
19

keberadaan individual manusia. Dalam upaya memahami apa yang menjadi


pusat perhatiannya itu.26
Definisi secara sederhana, eksistensi adalah bagaimana keberadaan
seseorang yang bergaul dalam lingkungan masyarakat, yang dalam kata lain
ingin diakui keberadaannya khususnya dalam lingkungan sosial tempat
individu tersebut berinteraksi dengan individu lainnya. Banyak usaha yang
dilakukan seseorang untuk membentuk, mempertahankan dan menunjukkan
eksistensi dirinya.Salah satunya dengan menggunakan media sosial.
Jika diaplikasikan dalam eksistensi diri yang digunakan dalam diri
mahasiswa menggunakan media sosial sebagai cara untuk menunjukkan
eksistensi diri, maka eksistensi diri diartikan sebagai usaha individu dalam
mendapatkan pengakuan oleh orang lain tentang keberadaan dirinya dengan
menggunakan media sosial.27

2. Eksistensi Diri dalam Pandangan Islam


Manusia menjadi dasar latar belakang dalam masalah ini, sebelum kita
akan membahas tentang eksistensinya. Permasalahan manusia sangat
kompleks ketika dibahas, mulai penciptaannya sampai akhirnya pada ujung
eksistensinya.Manusia sebagai sebuah persoalan.“Siapakah manusia itu?”
merupakan pertanyaan yang paling mendasar dan paling utama dalam sejarah
manusia.
Dalam kajian ilmu, manusia sebagai individu terdiri dari sel-sel
daging, tulang, saraf, darah dan lain-lain (materi) yang memberontak
jasad.Pertemuan zat ayah dan ibu membentuk janin atau embrio dalam rahim
ibu, yang tumbuh secara evolusi. Setelah janin tersebut sempurna, ia lahir
sebagai bayi. Secara jasmaniah tak ada bedanya proses pertumbuhan antara

26
Hendrik Misiak dan Virginia Staudt Sexton, Psikologi Fenomenologi, Eksistensia dan
Humanistik, (Bandung: Refika Aditama, 2009), 79.
27
Morissan, Teori Komunikasi dari Individu hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2013), 81.
20

janin manusia dari pada hewan tingkat tinggi. Perbedaannya hanya terletak
saat janin itu lahir ke permukaan buni. Proses menjadi dewasa lebih cepat
hewan dari pada manusia.28Proses penciptaan manusia secara ilmiah,
menjelaskan bahwa jasmani atau badan merupakan bagian elemen yang
mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Tubuh atau badan adalah
dimensi yang paling nyata. 29
Manusia adalah salah satu jenis makhluk Allah yang diberikan
kelebihan dari makhluk Allah yang lain. Kelebihan itu antara lain dalam
bentuk fisik, diberikannya akal pikiran, sehingga dengan demikian manusia
mampu membedakan antara yang hak dan yang batil yang benar dan yang
salah, baik buruk, manusia pun oleh Allah diciptakan dalam bentuk yang
sempurna, sebagaimana yang disinggung dalam surah At-Tin ayat 4:

.)4 : ‫ٱۡلﻧ َٰ َسﻦَ فِ ٓي أَ ۡح َس ِﻦ ﺗَ ۡق ِو ٖيﻢ ( ﺍلﺘﻴﻦ‬


ِ ۡ ‫لقَ ۡد َخﻠَ ۡقﻨَا‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”(Qs.95:4)30
Berdasarkan ayat di atas dapat di simpulkan Allah Swt menegaskan bahwa
Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling baik diantara
makhluk lain nya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri
tegak, berbicara, berilmu, mengatur lagi bijak. Hal itu disebab kan manusia
dibekali dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik.
Sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi
ini.
Anugerah yang begitu besar merupakan bukti bahwa manusia adalah
makhluk Allah yang paling mulia di antara makhluk-makhluk yang lain.
Namun derajat atau kemuliaan manusia bisa merosot menjadi yang paling
rendah dari segala yang rendah, manakala manusia menyia-nyiakan anugerah
28
Sidi Gazalba, Ilmu Filsafat dan Agama tentang Manusia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), 57.
29
Ibid
30
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Pelita III, 1980), 176
21

tersebut dan berbuat seenaknya sendiri sesuai dengan kemauannya dan selera
nafsunya, sehingga semua anggota tubuhnya tidak digunakan sebagai mana
mestinya.Di sinilah sebutan manusia sebagai hamba Allah yang mulia sudah
tidak pantas di sandangnya.Dia sudah tidak lagi golongan manusia tetapi
golongan setan yang berserupa dengan manusia.
Manusia perlu mengenal dan memahami hakikat dirinya. Pengenalan
dan pemahaman ini akan mengantar manusia kepada kesediaan mencari
makna dan arti kehidupan, sehingga hidupnya tidak menjadi sia-sia. Dalam
pengertian ini dimaksudkan makna dan arti sebagai hamba Allah, dalam
rangka menjalan kan hak dan kewajiban atau kebebasan dan tanggung jawab
mencari rida-Nya.31
Oleh karenanya manusia harus menyadari, keberadaan-Nya sebagai
hamba Allah, sebagaimana termaktub dalam surah Adz-Dzariyaat ayat 56:

.)65 : ‫ﻧﺲ إِ ََّل ِل َﻴ ۡعﺒُدُﻭ ِﻥ ( ﺍل ّذﺭياﺕ‬ ِ ۡ ‫ﺖ ۡٱل ِج َّﻦ َﻭ‬


َ ‫ٱۡل‬ ُ ‫َﻭ َﻣا َخﻠَ ۡق‬
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”( Qs: 51.56)32
Berdasarkan ayat di atas bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak
lain adalah untuk beribadah kepada nya. Beribadah dalam arti menyembah,
mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala yang
dikehendaki nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah
tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah
dalah mencari ridha Allah Swt.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Eksistensi Diri


Menurut Frankl Ada tiga faktor yang mempengaruhi hakikat dari
eksistensi manusia, yakni:33

31
Hadari Nawawi, Hakikat Manusia Menurut Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), 63-64.
32
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, 862.
22

a. Spiritualitas
Menurut Frankl, faktor spiritualitas tidak dapat direduksikan ataupun
diterangkan dengan istilah- istilah material. Meskipun spiritualitas dapat
dipengaruhi oleh dunia material, namun ia tidak disebabkan atau
dihasilkan oleh dunia material itu. Tingkat spiritualitas menjadi sangat
berpengaruh terhadap bagaimana manusia membuktikan eksistensi
dirinya, dan bagaimana pandangannya tentang kehidupan ini.
b. Kebebasan
Kebebasan dalam menemukan arti merupakan sesuatu yang penting dalam
menemukan eksistensi diri.Kebebasan ini mengandung arti bahwa
individu tidak didikte oleh faktor- faktor non spiritual atau kondisi-kondisi
dari lingkungan. Individu memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana
akan bertingkah laku jika ingin menjadi sehat secara psikologis. Dengan
demikian, individu yang tidak memiliki kebebasan akan menjadi neurosis
dan hal tersebut akan menghambat pemenuhan potensi- potensi diri yang
pada akhirnya mengganggu pencapaian eksistensi hidup.
c. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan pilihan atas konsekuensi yang harus individu
hadapi.Untuk menggambarkan tanggung jawab individu, Frankl
menggambarkan sebagai berikut “hiduplah seolah-olah Anda hidup untuk
kedua kalinya, dan bertindak salah untuk pertama kalinya kira-kira
demikian Anda bertindak sekarang.

4. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Eksistensi Diri


Ciri-ciri individu yang memiliki eksistensi diri menurut Smith adalah
sebagai berikut:

33
Duane Schutz, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, (Yogyakarta:
Kanisius, 1991), 145.
23

a. Kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk mengenali kekuatan dan


kelemahan diri sendiri, apa yang mampu dilakukan, dan bagaimana cara
melakukannya.
b. Kepercayaan diri, yaitu kemampuan individu untuk melihat sisi positif
dari suatu peristiwa.
c. Harga diri, yaitu bagaimana individu memfokuskan pada orang yang
dilayani atau individu mampu bekerja.
d. Kesadaran akan peran, yaitu kesadaran mengenai pentingnya peran yang
ada dalam dirinya untuk segera direalisasikan.
e. Kesadaran akan kekuatan misi pribadi, yaitu visi tentang apa yang perlu
dilakukan dan semangat serta fokus dalam melakukannya.
f. Daya tarik pribadi, yaitu sesuatu yang menjadi daya tarik individu
sehingga dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap dirinya.
g. Kesadaran akan keunikan diri, yaitu tidak membanding-bandingkan diri
dengan orang lain atau mengkhawatirkan apa yang tidak dimiliki diri.
h. Konsistensi terhadap kehidupan, yaitu tidak terombang-ambing dengan
setiapideataupeluang baruatau perubahankejadian.
i. Ketenangan dan kedamaian, yaitu tetap berkepala dingin meskipun
menghadapi banyak masalah.34

34
Smith H. W., What Matters Most: Hal-hal yang Paling Utama, (Jakarta: Binarupa Aksara,
2003), 79.
24

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
Fenomenologi yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik. Dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata - kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.35
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
berupa kata-kata tertulis, maupun lisan dan perilaku dari orang-orang yang
diteliti.Penelitian dilakukan secara online dengan mengikuti akun Tik Tok pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.Jadi, makna
bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat.

B. Setting dan Subjek Penelitian


1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam
terhadap subjek penelitian yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.Adapun subjek dalam penelitian ini adalah
Pengguna aktif dari jejaring sosial aplikasi tik tok dan telah menggunakan jejaring
sosial ini selama lebih dari 2 bulan.Adapun teknik memilih subjek dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik snowball sampling, yaitu teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan
sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang

35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
43.
25

ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari
orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan
oleh dua orang sebelumnya, begitu seterusnya. 36
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Shulthan Thaha
Saifuddin Jambi, peneliti mengambil 3 (Tiga) fakultas yaitu: Syariah,
Dakwah, Adab dan Humaniora. Peneliti menggunakan teknik purposive
sampling dalam proses menentukan sample penelitian. Berikut adalah data-
data mahasiswa dari 3 (Tiga) Fakultas Syariah, Dakwah, Adab dan
Humaniora yaitu:

No. Fakultas Jumlah total


Program studi
L P JML
HKI 191 132 323
HPI 215 149 364
PM 74 34 108
1. Syariah
IP 1011 794 1805
HTN 218 131 349
HES 161 193 354
SUB TOTAL 1870 1433 3303
KPI 235 162 397
BPI 155 171 286
2. Dakwah
JI 80 47 127
MD 42 17 59
SUB TOTAL 472 397 869
SPI 97 101 198
Adab dan BSA 96 101 197
3.
Humaniora SI 93 207 300
IPII 229 328 557
SUB TOTAL 515 737 1252

36
Ibid, 85.
26

C. Sumber Data dan Jenis Data


1. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data terdiri dari manusia,
situasi atau peristiwa, serta dokumen, Sumber data manusia yang di maksud
data melalui wawancara.Sumber data peristiwa berupa suasana, ruang, dan
proses.Adapun sumber data dokumen adalah berbagai referensi yang menjadi
bahan rujukan dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.Sumber data
penelitian ini adalah hasil wawancara dengan para informan penelitian dan
hasil observasi penelitian.
2. Jenis Data
Secara umum, jenis data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data primer adalah jenis data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.37 Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah
hasil wawancara dengan narasumber yakni Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Data sekunder adalah data yang didapat tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data sekunder biasanya berkaitan dengan bahan
kepustakaan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa
dokumen, situs-situs, atau buku-buku ilmiah yang berkaitan dengan
penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
Teknik kondisi alami, sumber data primer dan lebih banyak pada Teknik
observasi berperan serta wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

37
Ibid, 225.
27

1. Observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.38
Observasi peneliti dilakukan dengan cara melakukan pengamatan berapa kali
dalam sehari mahasiswa menggunakan media sosial Tik Tok.
2. Wawancara, yaitu alat pengumpulan data yang melibatkan manusia sebagai
subjeknya, berkaitan dengan gejala atau peristiwa yang sedang diteliti. 39
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek wawancara adalah mahasiswa
Fakultas Syariah, Dakwah dan Adab Humaniora Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang menggunakan Aplikasi Tik Tok.
3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat
oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Bahan dokumen
berbeda secara gradual dengan literatur, di mana literatur merupakan bahan-
bahan yang diterbitkan, sedangkan dokumenter adalah informasi yang
disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Bahan-bahan
dokumen antara lain otobiografi, surat pribadi, catatan harian, memorial,
kliping, dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman/rakyat, foto, tape,
mikrofilm, disc, compact disk, data di server/flashdisk, data yang tersimpan di
web site, dan lainnya.40

E. Teknik Analisis Data


Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
pengolahan dan analisis data, yang dimaksud dengan analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

38
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 70.
39
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2007), 132.
40
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: Jejak, 2018),
153.
28

menyusunnya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti sendiri atau
orang lain.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif,
yaitu teknik analisis data yang disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian,
yaitu:
1. Dalam tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour
question, yaitu pertama dengan memilih situasi sosial (place, actor, activity).
2. Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seorang
informan terpercaya yang dapat membukakan pintu kepada peneliti untuk
memasuki objek penelitian. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada
informan (subjek penelitian) tersebut, dan mencatat hasil wawancara yang
dilakukan. Setelah itu perhatian peneliti pada objek penelitian dan memulai
untuk mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap
hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara, berikutnya
peneliti melakukan analisis domain.
3. Dalam tahap menentukan fokus (dilakukan dengan observasi terfokus) analisa
data dilakukan dengan menggunakan analisis taksonomi.
4. Dalam tahap seleksi data (dilakukan dengan cara observasi terseleksi)
kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilakukan dengan
analisis komponensial.
5. Hasil dari analisis komponensial, melalui analisis tema peneliti menemukan
tema-tema budaya. Berdasarkan pada temuan tersebut, selanjutnya peneliti
menuliskan laporan penelitian kualitatif.41

41
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan – Kuantitatif, Kualitatif & Mixed
Methode, (Kuningan: Hidhayatul Quran Kuningan, 2019), 150-151.
29

F. Pemeriksaan Keabsahan Data


Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data itu.42Jadi dalam hal ini mengecek sumber
data yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini.Ada empat
macam triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik dan
teori.Penelitian ini penulis menggunakan triangulasi dengan sumber yakni
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini
dapat dicapai dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi;
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu;
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang kaya, pemerintah;
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.43
Triangulasi dengan metode adalah: Pertama, pengecekan derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.
Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama. Triangulasi dengan penyidik memanfaatkan peneliti atau pengamat
lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data atau
dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis
lainnya. Sedangkan, triangulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua

42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
330.
43
Ibid, 330-331.
30

carayaitu secara induktif dan secara logika. 44 Dengan dilakukannya proses


triangulasi, maka peneliti akan berusaha untuk mendapatkan deskripsi yang jelas
tentang intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok, motif penggunaannya dan
dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

44
Ibid, 331-332.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Sejarah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Eksistensi IAIN sampai dengan lahirnya UIN, tidak terlepas dari
perkembangan Islam dan lembaga pendidikan Islam di Jambi serta tekad kuat
perjuangan panjang sesepuh masyarakat Jambi masa lalu. Dimotivasi oleh
hasrat masyarakat dan ulama Jambi, serta memperhatikan tamatan pesantren
dan sekolah agama pada level SLA yang membutuhkan pendidikan lanjutan
setara sarjana, maka pada tahun 1957 diadakan Kongres Ulama Jambi untuk
menjawab tantangan sebagaimana tersebut di atas. Salah satu keputusan
Kongres tersebut adalah perlu segera mendirikan perguruan tinggi
Islam.Untuk menyahuti hal itu, maka pada tanggal 29 September 1960
didirikan Fakultas Syari‟ah Perguruan Tinggi Islam Al-Hikmah di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Islam Jambi.Selama perjalanan 3 tahun Fakultas
Syari‟ah Perguruan Tinggi Agama Islam Al-Hikmah tampak jelas
kemanunggalan dalam pembinaannya antara pimpinan Fakultas dengan
masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Dengan SK Menteri Agama Nomor 50 tahun 1963 tanggal 12 Mei
1963 dinegerikanlah Fakultas Syari‟ah cabang IAIN Raden Fatah Palembang.
Penegerian ini mendorong para pejabat, ulama dan pemuka masyarakat
terutama Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Jambi (M.J. Singadekane) untuk
memperjuangkan berdirinya IAIN yang mempunyai beberapa Fakultas.
Oleh karena sejak tanggal 11 Juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Al-
Ma‟arif telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di Kotamadya
Jambi dan sejak Maret 1964 di Sungai Penuh Kerinci telah berdiri Fakultas
Syari‟ah Muhammadiyah, maka ketiga Fakultas tersebut diusulkan menjadi
Fakultas di lingkungan IAIN Jambi. Hal ini dilakukan karena berdasarkan

31
32

ketetapan MPR Nomor 11 tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama No. 5
tahun 1963, bahwa satu IAIN minimal harus memiliki 3 (tiga) Fakultas.
Untuk memantapkan cita-cita tersebut, maka pada tanggal 30
September 1965 dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 18 tahun 1965,
terbentuklah panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi. Panitia tersebut
disetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan nomor 83 tahun 1965,
tertanggal 22 November 1965. Setelah melalui beberapa tahap perjuangan,
maka pada akhirnya Menteri Agama menyetujui berdirinya IAIN dengan
Surat Keputusan nomor 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967.
Berdasarkan SK. Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8 September
1967 bertepatan dengan tanggal 3 Jumaidi Akhir 1387 H., diresmikanlah
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin oleh Menteri Agama, Prof. K. H. Saifuddin
Zuhri, dengan personalia:
a. Rektor, A. H. Manaf, Gubernur KDK Tingkat I Jambi.
b. Dekan Fakultas Syari‟ah, H. M. O. Bafadhal.
c. Dekan Fakultas Tarbiyah, Drs. Z. Azuan.
d. Dekan Fakultas Ushuluddin, K. H. A. Kadir Ibrahim.
e. Dekan Fakultas Syari‟ah Kerinci, A. R. Dayah.
Kemudian setelah keluar SK. Menteri Agama No. 69 tahun 1982
tanggal 27Juli 1982, bahwa Fakultas yang ada di lingkungan IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin ditingkatkan statusnya dari Fakultas Muda menjadi Fakultas
Madya.Fakultas tersebut telah diperkenankan menyelenggarakan perkuliahan
tingkat doktoral. Tambahan pula, IAIN dari tahun ke tahun menampakkan
perkembangan yang signifikan, maka sebelum tahun 2000 banyak tuntutan
pemerintah dan masyarakat terhadap institusi ini, antara lain sebagai berikut.
Bahwa dengan tuntutan perlunya pengembangan keilmuan Islam, maka pada
tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi S.2 dan S.3 semakin
diperlukan tampilannya, ide untuk membuka Program Pascasarjana pun
mengemuka. Untuk menindaklanjuti ide tersebut, maka pada bulan Februari
33

1999 dibentuklah, Panitia Persiapan Pendirian Program Pascasarjana yang


diketuai oleh Dr. H. Sulaiman Abdullah dengan didampingi 5 orang anggota
yakni Prof. Dr. M. Chatib Quzwain, Prof. Dr. H. Adrianus Chatib, S.S.,
M.Hum, Prof. Drs. Z.Azuan, Dr. Asafri Jaya Bakri, MA, Dr. Munthalib, SM,
MS dan Drs. H. Ahmad Haris, MA., Ph.D. Panitia ini berjuang keras untuk
menggoalkan pendirian Program Pascasarjana ke Departemen Agama di
Jakarta pada tanggal 14 April 1999. Presentasi tersebut ditindak lanjuti
dengan visitasi ke Jambi oleh Tim dari Pusat dalam rangka membuka
Program Pascasarjana.Visitasi dilakukan dua kali yaitu tanggal 14-15 Juli
1999 dan 30-31 Juli 1999. Hasilnya merekomendasikan bahwa Program
Pascasarjana IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi layak dilaksanakan, yang
kemudian dikukuhkan dengan SK Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam nomor: E/283/1999 tentang penyelenggaraan Program Pascasarjana
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Di sisi lain, dalam rangka mewujudkan RIP IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin yang mengacu pada Keppres No. 18/1985, maka melalui Kep.
Menag.tanggal 25 Mei 2000, dilahirkan lagi satu fakultas baru yang dibidani
oleh Prof. Dr. H.Adrianus Chatib, S.S., M.Hum dengan nama Fakultas Adab
(Sastra dan Kebudayaan Islam). Dengan demikian IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang semula hanya terdiri atas tiga Fakultas, pada saat itu
telah menjadi empat fakultas dan satu Pascasarjana yang dengan begitu tentu
dapat meningkatkan status IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dalam
mengemban Tri Dharma-nya. Satu hal yang menarik adalah bahwa dalam
kaitan berdirinya UIN, sebenarnya fakultas ini yang mengawali gerakmenuju
UIN dengan membuka program studi umum seperti Ilmu Pemerintahan
sebagai embrio Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP); begitu juga
program ilmu Perpustakaan dan Sastra Inggeris. Sayang perjalanannya
terhenti di tengah jalan disebabkan satu dan lain hal.
34

Setelah lebih kurang 15 tahun berlalu – jeda yang cukup panjang –


IAIN melahirkan lagi satu fakultas baru yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) melalui Tim Pengembangan Fakultas dan Program Studi di
lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan SK Rektor No.
In.08/R/SK/PP.00.9/07/2014 dengan Ketua Umum Saudara Samsu, S.Ag.,
M.Pd.I., Ph.D, serta dibantu oleh Tim Teknis Pengembangan Fakultas dan
Prodi FEBI oleh Saudara Dr. Nofrianto, M.Ag beserta sekretaris dan anggota.
Dengan demikian, tuntutan untuk berubahnya status IAIN menjadi UIN,
semakin nyata. Percaya diri IAIN semakin bertambah karena ditopang oleh
izin prinsip UIN dari Presiden, maka 12 program studi baru diusulkan lagi,
terutama program studi ilmu sains dan teknologi. Ini semua sebagai bukti dari
bentuk keseriusan IAIN menjadi UIN.
Untuk meningkatkan penyelenggaraan dan pembinaan Pendidikan
Tinggi Agama Islam, sesuai dengan perkembangan IAIN dewasa ini, maka
sebagai pedomannya adalah Peraturan Pemerintah nomor: 60 dan 61 tahun
1999, KMA No. 489 tahun 2002 (KMA ini telah mengalami beberapa kali
revisi ulang sampai dengan terakhir adalah PMA No.22 tahun 2015) tentang
statuta IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan peraturan terkait lainnya.
Jadi, dilihat dari sejarah dan perkembangan sejak didirikannya IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi telah dipimpin oleh 11 (sebelas) orang Rektor
dan 1 (satu) orang Plt. Rektor, yaitu:
a. H. A. Manaf (1967-1971);
b. Drs. H. A. Munir SA (1971-1972);
c. Drs. Ruslan Abd. Ghani (1972-1976);
d. Prof. Syekh H. M. O. Bafadhal (1976-1986);
e. Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwein (1986-1994);
f. Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah (1994-1998);
g. Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA (1998-2006);
h. Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd (2006-2010);
35

i. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (2011);


j. Dr. H. Hadri Hasan, MA (2011- 2019);
k. Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag (2019) (Plt. Rektor)
l. Prof. Dr. H. Su'aidi Asy'ari, MA., Ph.D (2019 - Sekarang)
Dalam perkembangan selanjutnya, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambiberkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi Universitas Islam
Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi melalui program Wider
Mandate (WM). Untuk lebih memastikan proses IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi menjadi UINdan guna memberdayakan serta
mengembangkan program Wider Mandate (WM), pada tahun 2006 atas
persetujuan Senat Institut IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof. Dr. H.
Mukhtar M.Pd, membentuk Lembaga Persiapan Universitas Islam Negeri
(LPUIN). Untuk keperluan peningkatan mutu akademik pada saat bersamaan
juga dibentuk Lembaga Peningkatan Mutu Akademik (LPMA) yang telah
diamanatkan oleh Statuta IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pada tahun
2008, ada pernyataan dari Menteri Agama RI ketika itu Drs. Muhammad
Maftuh Basyuni, bahwa tidak mengizinkan transformasi IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi menjadi UIN, maka LPUIN dibubarkan dan diganti dengan
LPIAIN tahun 2009.
Pada periode kepemimpinan Dr. H. Hadri Hasan, MA arah kebijakan
pengembangan dikonsentrasikan pada penguatan Akademik melalui
pembangunan sistem penjaminan mutu berbasis ISO 9001 : 2008 yang
terintegrasi dengan sistem Informasi Teknologi (IT). Kebijakan ini telah di-
launching langsung oleh Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Prof. Dr.
Dede Rosyada, MA pada tanggal 25 Februari 2013, sekaligus penanda
tanganan komitmen bersama civitas akademika untuk melaksanakan sistem
manajemen mutu berbasis ISO 9001 : 2008.
Di sisi lain, di era kepemimpinan Menteri Surya Dharma Ali (SDA),
gaung Universitas Islam Negeri mengemuka. Dengan inisiatif yang ada, maka
36

rektor mengeluarkan SK Rektor No: In.08/R/SK/KP.07.6/1050/2014 tentang


Panitia Adhock Percepatan Perubahan Bentuk IAIN Menjadi UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Dengan SK Rektor tersebut, Panitia Adhock
melanjutkan program transformasi IAIN menjadi UIN yang telah tertunda
selama 15 tahun dengan melakukan upaya pemenuhan seluruh persyaratan
menjadi UIN, serta pengembangan fakultas dan jurusan-jurusan baru, dan
pada saat yang sama juga diperjuangkan untuk mendapatkan bantuan IDB
(Islamic Development Bank).
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki
program pascasarjana dan 7 (delapan) fakultas, yaitu:
a. Fakultas Syariah;
b. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan;
c. Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama;
d. Fakultas Adab;
e. Fakultas Dakwah;
f. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;
g. Fakultas Sains dan Teknologi.45
2. Visi Misi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Visi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
menggambarkan kondisi ideal yang ingin diwujudkan oleh seluruh civitas
akademika di masa yang akan datang. Adapun rumusan visi Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah: Menjadi Universitas Islam
sebagai Lokomotif Perubahan Sosial Unggul Nasional Menuju Internasional
dengan Semangat Moderasi dan Entrepreneurship Islam.
Lokomotif adalah kendaraan penggerak gerbong kereta api yang
menyediakan kekuatan motif untuk bergerak. Lokomotif tradisional tidak

45
Tim Penyusun, Mengukir Sejarah Pendidikan Tinggi Islam: 50 Tahun Emas IAIN/UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan PUSAKA, 2017),
98-101.
37

memiliki kapasitas atau muatan sendiri.Satu-satunya tujuan adalah untuk


menggerakkan gerbong kereta sepanjang jalur.Sedangkan lokomotif modern
yang menggunakan rel berenergi listrik juga dapat membawa penumpang
sekaligus menggerakkan gerbong lainnya yang juga berpenumpang.
Makna filosofis dan landasan ideologis UIN sebagai lokomotif
perubahan adalah sebagai pembawa gerbong yang selalu bergerak lebih
dahulu dari masyarakat sekitarnya.Islam sebagai rel ideologisnya
diproyeksikan untuk memandu perjalanan lokomotif tersebut. Secepat dan
sejauh mana pun dia bergerak, dia tidak akan tersesat karena kecepatannya
dan stasiun pemberhentiannya selalu menggunakan rambu-rambu Qur‟ani.
Islam jugalah yang menjadi rambu-rambunya ketika bersimpangan dengan
pengguna lain, baik pengguna jalan itu sebagai individu maupun kelompok
masyarakat lainnya. Perubahan sosial dapat didorong oleh kekuatan budaya,
agama, ekonomi, ilmu pengetahuan atau teknologi di mana lokomotifnya
adalah perguruan tinggi dengan peran Tri Dharma-nya.Perubahan sosial juga
mengacu kepada perubahan tatanan sosial masyarakat, termasuk perubahan di
alam sekitar, lembaga sosial, perilaku sosial, atau hubungan sosial.
Untuk mencapai visi di atas, maka misi UIN Jambi 2019-2023 adalah
sebagai berikut:
a. Mempercepat peningkatan kuantitas dan kualitas akreditasi dan sertifikasi
institusi, program studi dan unit/lembaga unggul meraih standar mutu
internasional,
b. Menciptakan kampus berwibawa, tertib, indah, bersih, sehat, disiplin,
aman, nyaman, toleran, moderat, dan menjadi model ikutan masyarakat.
c. Peningkatan kapasitas dosen dan calon alumni untuk berkompetisi di era
Industrial Revolution 4.0 dan Society 5.0.
d. Peningkatan kualitas manajemen tata kelola layanan Tri Dharma berbasis
teknologi informasi terkini demi kepuasan stakeholders.
38

e. Akselerasi pemahaman dan penerapan paradigma transintegrasi ilmu yang


mendorong hasil kerja Tri Dharma yang inovatif, dengan semangat
entrepreneurship Islami.
f. Internasionalisasi kampus melalui kerja sama regional dan global yang
mutualbenefit dengan menggunakan matrik Times Higher Education dan
Webometriks.
g. Peningkatan pendapatan BLU dan pengelolaan koperasi untuk menunjang
kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta
kesejahteraan civitas akademika.
h. Kepastian evaluasi pelaksanaan SBSN tepat waktu untuk mencapai
efektivitas penggunaan bangunan.
39

3. Struktur Organisasi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi


Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

SENAT REKTOR DEWAN


PENYANTUN
Wakil Rektor
Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor
Bidang Administrasi Bidang
Akademik dan Umum, Kemahasiswaan
Kepegawaian Perencanaan dan dan Kerjasama
Keuangan

SATUAN PENGAWAS
INTERNAL

BIRO BIRO
Administrasi Umum, Administrasi Akademik,
Perencanaan, Keuangan dan Kemahasiswaan dan
Kepegawaian Kerjasama

Lembaga Penelitian dan


Lembaga Penjamin Mutu
Pengabdian Kepada Masyarakat

Unit Teknologi Informasi dan


Perpustakaan
Pangkalan Data

Ma‟had Al-Jamiah Unit Pengembangan Bahasa

Unit Pengembangan
Kewirausahaan dan Karier

Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Fakultas Ushuluddin Fakultas Adab dan


Keguruan Syariah dan Studi Agama Humaniora

Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sains dan


Fakultas Dakwah Pascasarjana
Bisnis Islam Teknologi
40

B. Analisis Penggunaan Aplikasi Tik Tok Pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
1. Intensitas Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Aplikasi Tik Tok yang sangat populer di kalangan generasi muda
memberikan tren tersendiri, terlebih pada masa pandemi yang dimulai sejak
awal tahun 2020.Masa-masa pandemi yang menyebabkan banyak aktivitas
yang dikerjakan di rumah, memberikan banyak kesempatan kepada
mahasiswa melakukan hal-hal yang berhubungan dengan akses
internet/online.Intensitas penggunaan media sosial untuk bersosialisasi dan
melepas penat karena banyak aktivitas di luar yang mulai dibatasi untuk
mengurangi angka penularan virus Corona.
Pembatasan aktivitas sosial di luar ruangan yang ditetapkan oleh
pemerintah juga tentu berlaku pada dunia pendidikan, sistem perkuliahan
yang dilakukan secara daring secara langsung mengurangi aktivitas di
kampus.Pola kebiasaan baru yang ditetapkan pemerintah ini tentu mempunyai
sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, setiap mahasiswa akan lebih banyak
mempunyai waktu yang lebih berkualitas dengan keluarga. Jika sebelumnya
aktivitas bersama dengan keluarga hanya ketika hari libur saja, saat ini
intensitas kebersamaan dengan anggota keluarga lainnya akan lebih terasa
karena banyak aktivitas yang berhubungan dengan dunia pendidikan
dilakukan secara daring.
Sayangnya, dampak positif itu juga diikuti dengan beberapa dampak
negatif yang tentu akan dialami oleh mahasiswa yang terpaksa beradaptasi
dengan pola kegiatan pembelajaran yang baru secara daring dari rumah. Bagi
mahasiswa yang memang menyukai kegiatan-kegiatan pembelajaran
dilakukan dari rumah, dan lebih suka melakukan segala sesuatu dari rumah
tentu tidak akan mengalami persoalan yang signifikan. Tetapi, bagi
mahasiswa yang suka aktivitas secara langsung, berkumpul dengan teman-
41

teman kuliah, melakukan aktivitas-aktivitas di luar ruangan, tentu


akanmemberikan tekanan tersendiri bagi mereka.Pada akhirnya, sosial media
dan kanal hiburan dalam bentuk audio video di internet menjadi tempat baru
untuk menyegarkan suasana setelah disibukkan dengan aktivitas pembelajaran
daring atau kegiatan menyelesaikan tugas yang diberikan dari kampus.
Mahasiswa pada masa pandemi ini memiliki waktu kosong yang
lebih banyak dari biasanya, karena intensitas kegiatan belajar yang berganti
menjadi pembelajaran daring menjadi lebih fleksibel.Bahkan bisa saja
menjalani kegiatan pembelajaran dengan melakukan aktivitas lainnya, tugas-
tugas yang diberikan dan dikumpulkan secara daring juga banyak memberikan
kelonggaran bagi mahasiswa.Sehingga, aktivitas daring saat ini menjadi
aktivitas yang paling sering dilakukan mahasiswa.Kedekatan dengan
perangkat digital seperti smartphone (ponsel pintar) dan notebook/komputer
menjadi lebih intens dari biasanya.
Penggunaan media sosial juga meningkat, baik untuk keperluan
akademis maupun untuk saling sapa dengan teman-teman yang sebelumnya
bisa dilakukan secara nyata, kini lebih sering dilakukan lewat sosial
media.Bersamaan dengan hal ini, media-media untuk aktualisasi diri makin
marak digunakan, aplikasi-aplikasi yang sebelumnya jarang digunakan, kini
untuk mengisi waktu luang dan berekspresi dapat menjadi sebuah pilihan
baru.Tik Tok sebagai aplikasi berbagi video pendek dan unik, menjadi salah
satu aplikasi yang digemari.46
Berdasarkan hasil wawancara peneliti melalui pesan Tik Tok dengan
akun Tik Tok mahasiswa Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, @nellafirdayati memberikan penjelasan kepada peneliti bahwa:
“Saat ini memang jadi lebih sering menggunakan smartphone,
untuk keperluan kuliah, juga untuk keperluan komunikasi dengan
teman-teman kampus atau teman-teman yang biasa berkumpul

46
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 4 November 2020.
42

bersama-sama.Jadi sering menggunakan aplikasi-aplikasi baru


untuk mengurasi kebosanan mengerjakan tugas atau mengikuti
kegiatan perkuliahan online.Jadi tahu dan coba juga menggunakan
aplikasi Tik Tok yang katanya sekarang lagi tren.”47

Wawancara dengan @snrjnnh, yang merupakan akun Tik Tok


mahasiswa Fakultas Syariah, menjelaskan kepada peneliti bahwa:
“Dari dulu sudah pakai Tik Tok, tapi ketika pandemi seperti ini
malah jadi sering pakai Tik Tok, soalnya lebih punya banyak waktu
kosong.Lumayanlah buat mengekspresikan diri, buat video-video
kreatif, siapa tahu jadi viral.”48

Peneliti juga menemukan ada mahasiswa yang tidak begitu tertarik


menggunakan aplikasi Tik Tok, dengan alasan bahwa merasa canggung untuk
melakukan suatu hal di depan kamera. Berikut penjelasan dari
@punggungyogik.adm salah satu mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora
yang juga memiliki akun Tik Tok tapi hanya untuk sekedar melihat-lihat
teman-temannya yang mengunggah video di Tik Tok, berikut penjelasannya:
“Tik Tok untuk sekedar punya akun saja, karena saya kurang begitu
percaya diri membuat video dan membagi-bagikan dengan orang
lain di internet. Lagi pula, bingung mau membuat video seperti apa
yang mau diunggah, lebih suka lihat video teman dan saling
komentar saja. Saya lebih suka menulis di blog atau memang
menonton video di Youtube.”49

Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti himpun dari


mahasiswa Fakultas Dakwah, Syariah dan Adab, terdapat tigas jenis intensitas
penggunaan aplikasi Tik Tok oleh mahasiswa, yaitu:

47
Nellafirdayati, Pemilik Akun Tik Tok @nellafirdayati26, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 14 November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
48
Siti Nurjannah, Pemilik Akun Tik Tok @snrjnnh,Wawancara dengan Subjek Penelitian, 14
November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
49
ninun, Pemilik akun Tik Tok @punggungyogik.adm,Wawancara dengan Subjek Penelitian,
16 November 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
43

a. Sering menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mengekspresikan diri


Tik Tok sebagai sebuah aplikasi berbagi video dengan durasi yang
pendek sangat memungkinkan untuk dibuat dalam waktu singkat dan
segera dibagikan kepada sesama pengguna.Kepraktisan ini memberikan
nilai tersendiri bagi para penggunanya, kemudahan dalam
mengekspresikan diri ke dalam sebuah bentuk video memberikan
pengalaman penggunaan yang tentu berbeda dari kebanyakan aplikasi
berbagi video lainnya.Kepraktisan dan kemudahan inilah yang menjadi
pertimbangan penting dalam pemilihan aplikasi berbagi video untuk
mengunggah ekspresi diri, selain itu intensitas penggunaan juga bisa
meningkat karena mudah digunakan dan tidak memiliki banyak
pengaturan yang rumit.50
Hasil wawancara dengan @pacarnya.bebey, akun Tik Tok
mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora memberikan penjelasan kepada
peneliti bahwa:
“Saya sering menggunakan aplikasi Tik Tok, kalau unggah video
memang tidak setiap hari, karena memang harus benar-benar
bisa meluangkan waktu untuk memikirkan konsepnya biar
videonya menarik dan bagus buat dikenang di kemudian hari.
Sekarang memang dunia berbagi video sudah banyak macam
pilihannya, kalau di awal-awal Android ada kan hanya Youtube
saja, sekarang pilihannya banyak, dan saya juga lebih suka
menggunakan Tik Tok dibandingkan aplikasi berbagi video yang
lain.”51

Wawancara dengan @pacarnya.bebey ini memberikan deskripsi


bahwa memang aplikasi Tik Tok saat ini menjadi ikon baru dalam dunia
berbagi video.Banyak fitur-fitur menarik yang ada di dalam Tik Tok, dan
komunitas penggunanya sampai dengan saat ini juga tidak perlu diragukan
lagi jumlahnya.Munculnya Tik Tok membawa tren baru, dan dapat
50
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 20 November 2020.
51
Tri Asih, Pemilik Akun Tik Tok @pacarnya.bebey, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 20
November 2020. Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
44

menyita perhatian banyak generasi muda sebagai generasi yang sangat


dekat dengan perangkat telepon pintar dan teknologi.
Wawancara dengan @echa_1608 mahasiswa Fakultas Dakwah
menerangkan kepada peneliti bahwa:
“Saya menjadi lebih sering menggunakan aplikasi Tik Tok sejak
pandemi Corona, karena memang lebih banyak punya waktu
luang dan lebih banyak berada di rumah. Bosan juga
menjalankan semua aktivitas di rumah, Tik Tok ini bisa sangat
menghibur, bisa berkenalan dengan teman baru yang sama-sama
menggunakan aplikasi Tik Tok, belajar kreatif membuat video
untuk diunggah dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.
Walaupun menggunakan Tik Tok secara intens, tetapi saya pikir
ini tetap masih dalam batas yang normal.”52

Intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok di kalangan mahasiswa


juga dipengaruhi adanya Work from Home (WFH) pada masa-masa
pandemi Covid-19, karena banyaknya aktivitas yang dilakukan dengan
menggunakan smartphone. Kegiatan-kegiatan di luar rumah yang
berkurang mengakibatkan interaksi dengan perangkat-perangkat digital
untuk saling terhubung dengan dunia luar menjadi lebih intens digunakan.
Penggunaan Tik Tok sebagai sarana untuk melakukan hal-hal
sebagai pengganti ruang untuk menjalin keakraban dengan teman-teman
mahasiswa sebagaimana ketika sebelum adanya pandemi, mempunyai arti
tersendiri bagi mahasiswa. Hal ini seperti apa yang disampaikan oleh
@yennyzumu, akun Tik Tok mahasiswa Fakultas Dakwah, yang
mengatakan bahwa:
“Pada masa-masa pandemi seperti ini, Tik Tok menjadi media
yang tepat untuk membuat sesuatu dan dibagikan kepada teman-
teman. Jadi sering menggunakan aplikasi ini untuk membuat
video dan membagikan kepada teman-teman, setidaknya agar bisa
menjadi pelepas kangen sama mereka. Banyaknya pembatasan-
pembatasan membuat kita jarang ketemu, nah pakai aplikasi ini

52
User7538800650094, Pemilik Akun Tik Tok @echa_1608, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 22 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
45

bisa melakukan sesuatu hal yang seru, dengan saling membagikan


video lucu atau unik.”53

Hasil wawancara dengan @yennyzumu ini menunjukkan bahwa


intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok ini juga menjadi lebih tinggi dari
sebelumnya karena adanya pandemi, dan sebagai tempat pengganti untuk
saling berbagi di dunia maya, ketika interaksi mahasiswa dibatasi karena
banyaknya tatanan yang berubah selama pandemi masih berlangsung.
Tidak semua mahasiswa terfokus menyukai satu hal yang sama, seperti
halnya aplikasi Tik Tok ini, karena banyak aplikasi serupa yang sekarang
ini terus berkembang. Nama besar dan popularitas Tik Tok di Play Store
tetap memberikan dampak bagi terus bertambahnya penggunaan aplikasi
Tik Tok dan intensitas pemakaiannya.

b. Menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan melepas rasa
penat/bosan
Tidak semua pengguna Tik Tok mengunggah video, karena pada
dasarnya memang tidak ada batasan bagi pemakai aplikasi ini yang
mengharuskan mengunggah video untuk bisa menggunakannya.Interaksi
dalam aplikasi Tik Tok hanya bisa terjadi dengan saling kolaborasi
melalui video yang sudah terunggah dan melalui media pesan yang ada
dalam aplikasi ini.Sehingga bagi yang tidak fokus dengan pembuatan
konten video dan mengunggahnya, juga bisa memanfaatkan aplikasi ini
hanya sebagai penikmat saja, tanpa ada kewajiban untuk membuat konten
atau video.54
Wawancara dengan akun @titioktavia14 mahasiswa Fakultas
Dakwah, memberikan penjelasan kepada peneliti bahwa:

53
Yenny Novrida, Pemilik Akun Tik Tok @yennyzumu, Wawancara dengan Subjek Penelitian,
22 November 2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
54
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 22 November 2020.
46

“Kalau saya hanya sebatas suka mencoba hal-hal baru saja, dan
kebetulan karena banyak teman yang mengunduh aplikasi ini,
saya juga jadi memiliki rasa penasaran untuk juga ikut
mencoba.Seru juga, tapi memang menurut saya, saya tidak punya
banyak kemampuan untuk membuat video yang baik, masih harus
banyak belajar.Meskipun begitu, banyak video lucu, video unik
dan konten video menghibur lainnya, yang bisa benar-benar
membuat kita bisa melepaskan penat dan bosan dengan aktivitas
kita selama Work from Home.”55

Video-video yang ada di dalam aplikasi Tik Tok memang


beragam, mulai dari tutorial pendek, video lucu, video unik, dan masih
banyak konten menarik lainnya yang bisa digunakan sebagai wahana
untuk menghilangkan stres dan bosan pada aktivitas sehari-hari yang
monoton. Efek-efek video yang disajikan oleh Tik Tok juga mudah
diaplikasikan, video-video yang pada mulanya biasa saja, bisa diedit
dengan mudah menggunakan pengaturan video yang ada pada aplikasi ini.
Akun @rahayuindrilestari, milik mahasiswi Fakultas Syariah
menerangkan bahwa:
“Pada awalnya menjalankan semua kegiatan akademik di rumah
itu menyenangkan karena selain bisa memiliki waktu yang lebih
banyak bersama keluarga, juga karena jadi lebih banyak punya
waktu untuk bersantai.Tapi, setelah melewati beberapa bulan, jadi
mulai terasa sangat membosankan. Beruntung kita hidup di
zaman yang sudah canggih seperti saat ini, banyak media sosial
yang bisa dimanfaatkan untuk mencari hiburan, dan menurut saya
Tik Tok ini menjadi salah satu media yang penuh dengan konten-
konten yang lucu, menarik, dan apik yang sangat menghibur”.56

Konten-konten dalam aplikasi Tik Tok menyajikan berbagai


bentuk video dengan keunikannya masing-masing.Semakin banyak
penggunanya, maka platform ini semakin banyak menghasilkan video atau

55
Titi Zinita Oktavia, Pemilik Akun Tik Tok @titioktavia14, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 24 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
56
Fffffrrreyyaaa, Pemilik Akun Tik Tok @rahayuindrilestari,Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 25 November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
47

konten baru, sehingga semakin banyak pula pilihan untuk mengikuti kanal
atau akun tertentu yang menyajikan video sesuai dengan preferensi
pemakainya.
Video-video yang menarik dapat menjadi topik perbincangan
dalam grup-grup pesan di media sosial, Tik Tok menyediakan fitur untuk
dapat mengunduh video milik kita sendiri dan video yang sudah diunggah
oleh orang lain, setelah diunduh video bisa dibagikan tanpa membuka
aplikasi Tik Tok. Walaupun sebenarnya ketika menggunakan aplikasi Tik
Tok, opsi Share bisa membagikannya secara langsung, tetapi mengunduh
video yang mungkin bagi pengguna adalah video yang menarik,
memungkinkan untuk dapat diputar atau ditonton walaupun sedang tidak
terhubung dengan internet.
Mahasiswa yang hanya menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
mencari dan menonton video-video yang menurut mereka menarik, tidak
seintens mahasiswa yang memang memiliki ketertarikan berkarya dan
berkontribusi pada komunitas Tik Tok melalui akunnya. Bagi mahasiswa
yang hanya menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan
menghilangkan stres, Tik Tok hanya sebatas aplikasi untuk dinikmati saja,
mereka tidak memiliki kecenderungan untuk terlibat dan ikut serta dalam
komunitas Tik Tok secara lebih mendalam. Sehingga, jika pun
mengunggah konten atau video, mahasiswa yang hanya memprioritaskan
Tik Tok sebagai pelepas penat ini hanya mengunggah beberapa video
saja.57
c. Hanya mempunyai akun tetapi tidak intens menggunakan dan tidak
mengunggah konten video
Kelompok berikutnya adalah mahasiswa yang benar-benar hanya
menggunakan Tik Tok untuk sekadar mencoba dan melihat-lihat saja,

57
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 25 November 2020.
48

kelompok ini hanya melakukan registrasi, mencoba-coba fitur-fitur


aplikasi dan menghapusnya atau hanya menggunakan aplikasi Tik Tok
untuk mencoba layanannya saja. Meski terkesan ringkas, video-video di
dalamnya juga berdurasi pendek, tetapi sebenarnya proses pembuatan
video agar benar-benar menarik tentu membutuhkan upaya lebih. Oleh
sebab itu, tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat
video Tik Tok yang menarik.
Wawancara dengan akun @ulekk8798, menjelaskan bahwa:
“Walaupun banyak teman yang menggunakan Tik Tok, tapi saya
merasa kurang tertarik dengan aplikasi ini.Sesekali saya juga
membuka dan melihat-lihat, tapi kalau membuat video, saya
masih merasa canggung dan tidak percaya diri. Rasanya masih
sungkan ketika membuat video dan dilihat oleh orang lain, belum
lagi nanti kalau menjadi bahan obrolan teman-teman di grup
kelas, atau grup alumni SMA.”58

Tingkat percaya diri seseorang tentu berbeda-beda, berada di


depan kamera untuk memperagakan sesuatu hal, pasti memiliki efek
tersendiri bagi seseorang. Ini masih bagian kecil dari bagaimana sebuah
video menarik dibuat oleh seorang content creator.Meniru gerakan-
gerakan yang lucu, menyelaraskan suara ketika ingin menggunakan efek
suara tertentu agar sesuai dengan video yang dibuat, memerankan suatu
peran yang jauh berbeda dengan karakter yang dimiliki, tindakan-tindakan
seperti ini membutuhkan rasa percaya diri yang tinggi.
Eksistensi diri sangat berkaitan erat dengan bagaimana
kepercayaan diri seseorang, tingkat rasa percaya diri yang kecil akan
membuat seseorang sulit mengekspresikan diri, yang pada akhirnya akan
memiliki sedikit kemungkinan untuk dapat menunjukkan eksistensi

58
Rotua Nauli Siregar, Pemilik Akun Tik Tok @ulekk8798, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 27 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
49

dirinya. Rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan


konten/video Tik Tok.
Wawancara dengan @resse53, akun Tik Tok mahasiswa Fakultas
Syariah memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana
sulitnya membuat konten yang menarik di aplikasi Tik Tok:
“Saya sudah lama memasang aplikasi Tik Tok ini di smartphone
saya, tapi ya hanya sekedar untuk melihat-lihat saja. Saya masih
kurang nyaman untuk melakukan sesuatu hal di depan kamera,
masih merasa malu dan canggung. Walaupun sedang sendiri,
kalau sadar bahwa apa yang kita lakukan itu di rekam, tetap saja
merasa tidak nyaman.”59

Rasa percaya diri menjadi modal utama bagi para pembuat konten
video, tidak hanya di Tik Tok, semua media berbagi video menuntut
seseorang untuk cakap dalam memerankan sesuatu, meniru, dan
melakukan hal-hal unik dan sulit.Daya tarik video adalah keunikan,
keaslian (orisinalitas), dan bagaimana mengemasnya menjadi video yang
membuat penikmatnya penasaran.

2. Motif Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa Universitas Islam


Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Konten dalam sebuah akun Tik Tok, dapat menunjukkan bagaimana
karakter dan motif seseorang memiliki akun Tik Tok.Motif setiap akun
berbeda-beda, dan tentu memiliki alasan tersendiri tentang alasan
menggunakan akun Tik Tok. Mahasiswa yang berada dalam fase remaja,
sangat dekat dengan bagaimana proses mencari jati diri dan berupaya untuk
dapat menunjukkan kepada orang lain mengenai eksistensi dirinya. Pada era
di mana media sosial tumbuh dan semakin berkembang ini, eksistensi diri

59
User4381107337047, Pemilik Akun Tik Tok @resse53, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 27 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
50

juga dituangkan dalam bentuk konten, tulisan, dan materi sejenisnya yang
tersimpan dalam akun sebuah sosial media.
Motif mahasiswa menggunakan aplikasi Tik Tok tentu sangat
beragam, tetapi berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti
lakukan, setidaknya terdapat tiga motif yang paling menonjol yang
melatarbelakangi penggunaan aplikasi Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya pada
Fakultas Syariah, Adab dan Dakwah, yaitu:
a. media untuk mengekspresikan diri
Pada era digital seperti saat ini, karya-karya dalam bentuk
elektronik menjadi bagian penting dalam perjalanan masyarakat menuju
zaman yang serba elektrik. Setiap zaman memiliki karakteristik tersendiri
dalam meninggalkan jejak untuk generasi berikutnya, sesuai dengan apa
yang terjadi dan dominan dalam perjalanan zaman tersebut. Bentuk-
bentuk konten dalam sebuah aplikasi, secara tidak langsung merupakan
produk dari budaya, yang selalu berkembang dan mengalami perubahan
dari masa ke masa.
Seperti banyak sosial media lainnya, Tik Tok menyimpan data
bagaimana setiap tren saling berganti. Topik yang pada saat ini sedang
tren, pasti tidak akan bertahan lama, karena akan terus ada tren-tren baru
yang mengubah bagaimana cara kita memandang suatu hal. Akun-akun
yang produktif akan menghasilkan banyak konten, dan konten-konten
yang menarik akan memberikan banyak dampak bagi komunitas Tik Tok.
Terlepas dari apakah nanti sebuah konten akan populer atau tidak, upaya
untuk mengekspresikan diri dengan cara menuangkannya dalam sebuah
video, adalah cara tepat untuk memfasilitasi bagaimana cara pikiran kita
menerjemahkan setiap tindakan.
51

Hasil wawancara dengan @maulidafutri, salah satu akun Tik Tok


mahasiswa Fakultas Syariah yang memiliki cukup banyak follower, yaitu
sebanyak 1537 follower, menerangkan kepada peneliti bahwa:
“Tik Tok menjadi media yang cukup penting dalam proses
mengekspresikan diri. Saat ini kita diberikan banyak ruang untuk
berkarya, selama tidak bertentangan dengan norma-norma sosial
dan agama, setiap konten yang diciptakan akan terus ada selama
platform Tik Tok masih ada. Tik Tok sebagai media untuk
mengekspresikan diri memberikan kita banyak kesempatan untuk
membuat karya-karya yang memberikan manfaat bagi yang
lain.”60

Makin berkembangnya akses internet dan proses editing video


menjadi lebih mudah dan praktis memungkinkan kreativitas dalam
membuat konten video juga berkembang. Tik Tok yang menyediakan
beragam jenis efek yang mudah digunakan untuk membuat video yang
menarik dalam waktu yang relatif singkat, hal ini juga didukung dengan
durasi video yang juga tidak panjang. Kemudahan inilah yang kemudian
memberi banyak kesempatan bagi orang yang awam sekalipun mengenai
edit video untuk bisa turut serta meramaikan komunitas pengguna Tik
Tok.61
Wawancara dengan @muhammdfarhan013, mahasiswa Fakultas
Syariah memberikan deskripsi kepada peneliti tentang kemudahan-
kemudahan yang didapatkan dalam proses menyiapkan video agar dapat
menarik perhatian pengguna Tik Tok lainnya:
“Proses edit video di Tik Tok sangat mudah, bahkan bagi yang
sebelumnya belum pernah mengerti sekali pun dalam mengedit
video. Jadi dalam menggunakan Tik Tok, yang penting kita
berpikir mau membuat video yang seperti apa, memikirkan

60
Maulida Futri, Pemilik Akun Tik Tok @maulidafutri, Wawancara dengan Subjek Penelitian,
28 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
61
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 28 November 2020.
52

konsepnya. Walaupun efek-efeknya terkesan instan, tapi hasilnya


cukup untuk membuat video menjadi lebih menarik.”62

Tidak hanya kemampuan memahami efek-efek video saja,


kemampuan akting di depan kamera dengan teknik dubbing atau
memperagakan adegan sesuai dengan dialog atau bunyi-bunyi yang sudah
disiapkan juga merupakan tantangan tersendiri. Tidak semua orang
memiliki kemampuan dubbing ini, walau hanya mengikuti atau
memperagakan ulang sesuai dengan dialog kegiatan ini memiliki tingkat
kesulitan tersendiri, karena harus benar-benar tepat dengan timing bunyi
audio yang sudah ada.
Wawancara dengan akun Tik Tok mahasiswi Fakultas Adab dan
Humaniora @Im.sukmaaa, memberikan penjelasan tentang proses
dubbing ini:
“Saya paling suka membuat video menggunakan metode lypsync
atau ada juga yang menyebutnya dengan dubbing, yang pada
intinya adalah menyesuaikan gerakan bibir dengan suara yang
mau di dubbing. Sebenarnya, agar videonya lebih menarik yang
harus serasi bukan hanya gerakan bibirnya saja, jika kita bisa
membuat ekspresi yang sesuai, gerakan tubuh yang sesuai pula,
maka video kita akan terlihat sangat menarik.”63

Metode lypsync ini merupakan metode pembuatan konten Tik Tok


yang populer karena banyak dipakai oleh para pengguna Tik Tok. Jika
pengguna jeli untuk memilih suara yang tepat dan sedang hits, dan
dilanjutkan dengan dapat menyesuaikan gerak bibir dan ekspresi, maka
dapat dipastikan video yang akan dihasilkan akan disukai oleh komunitas
pengguna Tik Tok. Ada banyak jalan untuk mengekspresikan diri melalui
aplikasi Tik Tok, di sinilah terlihat begitu kreatifnya pembuat

62
Muhammdfarhan0, Pemilik Akun Tik Tok @muhammdfarhan013, Wawancara dengan
Subjek Penelitian, 30 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
63
Sukmarini, Pemilik Akun Tik Tok @im_sukmaaa, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 30
November 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
53

konten/video di Tik Tok. Semakin sering melakukannya, maka seseorang


akan semakin mengenal bahwa ia berbakat mengolah video yang sudah
ada, membuat video baru dengan suara yang sudah disediakan, dan untuk
yang memiliki kreativitas yang tinggi, bisa membuat konten yang audio
dan videonya di buat sendiri.

b. mengisi waktu luang


Rutinitas mahasiswa dalam masa pandemi menyita banyak waktu
di hadapan komputer dan smartphone untuk mengikuti kegiatan akademik
melalui pertemuan online. Walau semua kegiatan pembelajaran banyak
yang berubah ke arah daring, akan tetapi adanya tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen tetap membuat mahasiswa menjalani rutinitas
perkuliahannya seperti sedia kala. Tugas-tugas yang berikan dosen bisa
saja justru lebih banyak dari masa-masa normal sebelumnya.Mengingat
mode pembelajaran yang berubah, dan tidak adanya interaksi secara
langsung, tentunya membuat suasana juga berubah. Pada saat jeda jam
pelajaran yang biasanya bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk berinteraksi
dengan teman-teman kampus, saat ini menjadi berbeda karena mahasiswa
belajar dari rumahnya sendiri-sendiri. Waktu seakan-akan malah menjadi
lebih padat pada saat-saat jam belajar, sehingga memanfaatkan waktu
luang untuk hal-hal yang dapat meredakan rasa penat dengan aktivitas
menjadi suatu hal yang harus benar-benar digunakan.
Hasil wawancara dengan akun Tik Tok @eliyadw, mahasiswi
Fakultas Dakwah juga menyatakan hal demikian:
“Saat-saat seperti sekarang ini memang membuat kita menjadi
lebih mudah merasa bosan, karena semuanya dilakukan di
rumah.Aplikasi-aplikasi Android dalam bentuk berbagi video bisa
menjadi pilihan untuk menghilangkan stres dan rasa penat
mengikuti pembelajaran online atau mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh dosen.Dulu saya sering menonton Youtube,
Vidio atau aplikasi berbagi video lainnya, tetapi sekarang
54

sepertinya Tik Tok lebih menarik, banyak video-video bagus di


sini.Begitu ada waktu luang, aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk
mencari hiburan, tak perlu waktu lama, karena videonya juga
durasinya tidak panjang.”64

Durasi video dalam Tik Tok yang tidak panjang juga tidak
memerlukan terlalu banyak waktu luang untuk menikmati video-video
yang ada di dalamnya.Video yang menarik juga dapat dengan mudah
diunduh, agar dapat dilihat walaupun ketika sedang tidak terhubung
dengan internet.Durasi yang pendek juga bisa dilihat dan dinikmati pada
sela-sela menunggu waktu mengikuti perkuliahan online. Saluran internet
berbagi video lainnya yang menyediakan video dalam durasi yang cukup
panjang akan menghabiskan banyak waktu, dan menjadi tidak menarik
lagi jika waktu menonton terganggu dengan aktivitas lainnya. 65
Wawancara dengan @nirmalasariiii, memberikan keterangan
bahwa:
“Aktivitas pembelajaran di kampus yang diganti dengan
pertemuan secara daring, terkadang merasa membosankan, jika
ada waktu luang memang lebih asyik untuk digunakan mencari
hal-hal baru di internet, misalnya menonton video-video di Tik
Tok.Tidak hanya menonton juga sih, kalau ada kesempatan untuk
membuat video dan mengunggah, waktu luang bisa dimanfaatkan
untuk itu, dari pada hanya bengong.”66

Pemanfaatan waktu luang dengan berkreasi memang akan lebih


baik dari pada hanya terbuang sia-sia, terlebih jika diisi dengan kegiatan
yang menyenangkan dan menghibur, tentu akan memberikan rasa puas
tersendiri. Jika pada kondisi normal, waktu istirahat sebelum berganti jam
mata kuliah dapat dimanfaatkan untuk berkumpul bersama teman-teman

64
EL, Pemilik Akun Tik Tok @eliyadw, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 3 Desember
2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UINS TS Jambi.
65
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 3 Desember 2020.
66
Nirmalasari, Pemilik Akun Tik Tok @nirmalasariiii, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 4
Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
55

kuliah, saling bertukar pikiran saling bercanda, sedangkan pada masa


pandemi ini kegiatan perkuliahan untuk sementara dilakukan melalui
proses tatap muka menggunakan perangkat telepon pintar.
Perkuliahan secara online dan tugas-tugas yang diberikan oleh
dosen untuk diselesaikan dan dikumpulkan secara online pula, menyita
banyak waktu mahasiswa.Meski demikian, kegiatan perkuliahan yang
dilakukan secara nonformal ini memiliki banyak waktu tenggang, yang
bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk kegiatan-kegiatan positif, tetapi
setelah menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh dosen
tentunya.Pada masa pandemi aktivitas di kampus memang tidak seperti
biasanya, pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah membuat
kegiatan pembelajaran di kampus juga untuk sementara dihentikan.67

c. belajar untuk menjadi percaya diri dan membuat video yang menarik
Tingkat percaya diri memberikan efek tersendiri dalam
menghasilkan konten-konten video Tik Tok yang menarik.
Mengekspresikan diri di depan kamera membutuhkan kemampuan yang
tidak dimiliki oleh semua orang, walaupun demikian tidak semua video
Tik Tok harus berisi video dari pemilik akun. Video-video menarik
tentang suatu tempat, atau kejadian lucu, hal-hal unik juga dapat dijadikan
video yang bisa saja setelah diunggah di Tik Tok akan disukai oleh
banyak pengguna lainnya.
Tanda sebuah video mendapatkan respons yang baik dari
pengguna Tik Tok lainnya adalah mendapatkan tanda like/suka dan
komentar yang banyak.Tidak semua video bisa mendapatkan dua hal
tersebut.Akun yang memiliki video-video yang menarik, dan jumlah
pengikut yang banyak, merupakan dua komponen penting agar
mendapatkan video dengan jumlah like dan komentar yang baik. Membuat
67
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 10 Desember 2020.
56

video yang baik dan menarik akan mengundang pengguna lain untuk
mengikuti, jika pengguna lain mengikuti sebuah akun maka setiap akun
Tik Tok tersebut mengunggah konten baru, pengguna yang telah
mengikuti tersebut akan mendapatkan notifikasi/pemberitahuan, sehingga
kemungkinan besar video baru yang diunggah tersebut akan dilihat oleh
akun yang mengikuti.68
Akun-akun yang menampilkan video yang menarik akan bisa
mendapatkan jumlah pengikut dan jumlah like yang banyak. Seperti akun
@bbyfebbyyy milik mahasiswa Fakultas Syariah yang memiliki 31.5k
pengikut, dan mendapatkan jumlah sukadari seluruh video yang diunggah
sebanyak 31.5k suka.69 Akun besar seperti ini tentu tidak lepas dari jumlah
konten yang banyak dan juga harus memiliki mutu yang baik, berikut hasil
wawancara dengan akun @bbyfebbyyy:
“Membuat sebuah karya dan dipublikasikan tentu akan dilihat
oleh banyak orang, apa pun itu, termasuk video, seorang creator
(pembuat konten) itu harus berani, harus percaya diri, sebuah
video yang menurut kita bagus belum tentu bagus menurut orang
lain. Jadi, pada dasarnya, yang terpenting adalah percaya diri
untuk membuat sesuatu, selama video itu santun dan tidak
bertentangan dengan norma-norma agama maka teruslah
berkarya.”70

Hasil wawancara dengan @bbyfebbyyy ini mendeskripsikan


kepada peneliti tentang bagaimana rasa percaya diri itu perlu dibangun
dan dilatih agar seseorang itu dapat terus produktif. Terlalu fokus pada
bagaimana respons orang lain yang nanti akan menonton video yang
diunggah hanya akan menghambat kemauan untuk membuat karya.
Selama video yang dibuat tidak mengandung unsur-unsur yang provokatif
terhadap hal-hal buruk/terlarang, tetap mengedepankan kesopanan dan
68
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 10 Desember 2020.
69
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 10 Desember 2020.
70
Bbyfebbyyy, Pemilik Akun Tik Tok @bbyfebbyyy, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 12
Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
57

tidak bertentangan dengan norma-norma agama, maka akun-akun media


berbagi video seperti Tik Tok tidak dilarang untuk memproduksi/membuat
video.
Akan lebih baik jika video-video yang dibagikan (dishare) adalah
video yang berkualitas dan memiliki pesan-pesan yang baik di
dalamnya.Memang membuat konten yang berbobot dan memiliki pesan-
pesan baik yang kuat tidaklah mudah, tetapi sesuai dengan prinsip bahwa
setiap hal besar itu dimulai dari hal-hal kecil, maka belajar membuat video
yang menarik itu tentu harus dimulai dari video-video sederhana dahulu.
Seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan setiap pemilik akun Tik
Tok untuk dapat membuat video yang baik tentu akan bertambah.

3. Dampak Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Eksistensi Diri Mahasiswa


Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Eksistensi diri merupakan sesuatu yang penting bagi kebanyakan
remaja, bagaimana dirinya diakui dalam kelompok merupakan suatu hal yang
banyak diupayakan untuk terealisasi.Jejaring sosial dan segala bentuk
platform berbagi di internet, adalah salah satu bentuk media untuk
mengaktualisasikan diri menunjukkan eksistensinya. Banyak media, dan juga
banyak cara yang bisa dilakukan, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa citra
diri dapat terbentuk melalui aktivitas-aktivitas berbagi ini. Bagaimana
seseorang melihat orang lain dapat dengan mudah dilakukan dengan
mengamati foto-foto pemilik akun, video-video yang diunggahnya, dan
bagaimana akun tersebut merespons peristiwa-peristiwa yang terjadi. Data
digital seperti ini dimiliki oleh semua orang yang memiliki akun terbuka
(dapat diakses/dilihat oleh orang lain) di internet.
Dari pengamatan yang peneliti lakukan, akun-akun Tik Tok
mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin yang dikelola dengan baik oleh
pemiliknya, memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak. Jumlah pengikut
58

ini dipengaruhi oleh bagaimana sebuah konten terlihat menarik dan pada
akhirnya setiap orang yang mengunjungi sebuah akun merasa ingin
mendapatkan notifikasi setiap ada video baru dari seseorang yang memiliki
akun dengan video menarik tersebut.Jumlah video yang diunggah juga bisa
mempengaruhi bagaimana sebuah akun Tik Tok dapat diikuti oleh banyak
pengguna Tik Tok. Sebuah akun yang hanya memiliki beberapa video saja
tentu tidak akan bisa menarik perhatian, dan alasan seseorang untuk menjadi
follower dari sebuah akun Tik Tok adalah karena ingin mendapatkan
pemberitahuan dari setiap update video dari akun favoritnya, itulah jika hanya
ada beberapa video saja dalam sebuah akun dan tidak ada update maka akan
sangat kecil kemungkinan memiliki banyak follower.71
Dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan,
setidaknya peneliti menemukan beberapa dampak penggunaan aplikasi Tik
Tok terhadap eksistensi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, yaitu memiliki banyak penggemar, belajar hal-hal baru dari
akun-akun yang disukai, dan berusaha untuk ikut menyuarakan hal-hal baik di
dunia maya. Secara lebih detail, hal-hal yang berhasil peneliti himpun tersebut
dapat dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:
a. Memiliki banyak teman dan penggemar
Penggemar atau follower memiliki nilai tersendiri dalam
menggambarkan eksistensi sebuah akun Tik Tok, semakin banyak
follower akun Tik Tok maka dapat dikatakan akun tersebut memiliki
muatan atau nilai-nilai yang banyak disukai oleh pengguna lainnya.
Memiliki jumlah follower yang banyak tidak bisa didapatkan dengan
mudah. Setiap pengguna Tik Tok dengan karakteristiknya masing-masing
tentu akan sangat sulit dikondisikan agar menyukai akun tertentu, terlebih
akun-akun yang tidak memiliki popularitas dalam kehidupan nyata.

71
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 15 Desember 2020.
59

Sebuah akun yang dibangun oleh seorang artis, model terkenal, pemain
film dan figur-figur lain yang sudah memiliki popularitas sebelumnya
memang dapat mudah mencapai angka follower yang tinggi. Sementara
itu, akun-akun yang dibangun oleh orang biasa tentu tidak akan
mendapatkan hal tersebut dengan mudah.
Hasil wawancara dengan salah satu akun mahasiswi Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
@yangpentingpost, mengatakan bahwa:
“Salah satu keuntungan menggunakan Tik Tok adalah bisa
menambah teman, atau terkadang ada juga yang tidak kita kenal,
tetapi mem-follow akun kita.Ya, ini bisa dinamakan penggemar,
karena kita tidak kenal tetapi mereka berusaha mendapatkan
informasi setiap kita mengunggah video baru. Tapi, tetap saja
tidak mudah mendapatkan teman baru atau penggemar baru,
karena kita harus terus update video, dan videonya juga harus
bagus. Memang sangat membanggakan kalau bisa punya akun
dengan jumlah follower yang banyak.”72

Korelasi jumlah follower dengan konten yang dimuat, jumlah


konten video, konsistensi mengunggah video dalam rentang waktu
tertentu, dan kualitas video tentu tidak dapat dipungkiri. Semakin baik hal-
hal yang mendukung popularitas itu bisa diupayakan oleh sebuah akun,
maka kemungkinan untuk memiliki jumlah teman baru dan penggemar
akan semakin terbuka. Akun-akun yang memiliki jumlah follower, suka,
dan komentar yang banyak dapat dipastikan adalah akun yang populer dan
dapat membuktikan eksistensi dirinya dalam komunitas Tik Tok. Tidak
hanya itu, dalam skala yang lebih luas, seseorang yang menjadi populer
dalam dunia maya pada akhirnya bisa juga akan menjadi populer dalam
kehidupan nyata.

72
gik, Pemilik Akun Tik Tok @yangpentingpost, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 17
Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
60

Hasil wawancara dengan @rianatiawlldr, akun Tik Tok mahasiswi


Fakultas Dakwah, memberikan penjelasan kepada peneliti tentang salah
satu dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri
mahasiswa:
“Internet memiliki jangkauan yang tidak terbatas, dengan
menggunakan internet kita bisa mengenal banyak teman baru dan
mendapatkan hal-hal menarik lainnya yang dulu tentu tidak bisa
banyak dilakukan sebelum internet bisa diakses bebas oleh semua
orang seperti sekarang ini.Dengan aplikasi Tik Tok, kita bisa
menambah teman, menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang bisa saja tidak kita dapatkan di tempat lain, atau
sebelumnya tidak bisa didapatkan dengan mudah.Memiliki banyak
teman di Tik Tok membuktikan bahwa seseorang populer dalam
komunitas Tik Tok.”73

Dunia remaja yang sangat dekat dengan internet dan sosial media,
mengubah banyak hal yang sebelumnya memiliki banyak batasan. Seperti,
hubungan pertemanan dengan seseorang yang secara fisik berada sangat
jauh, tren atau budaya baru yang sangat mudah tersebar karena semakin
banyaknya media untuk berbagi, dan bagaimana seseorang menjadi
populer seakan-akan menjadi lebih mudah diukur dengan melihat seberapa
populer seseorang dalam dunia sosial media dan platform digital lainnya.

b. Belajar hal-hal baru dari akun-akun yang disukai


Banyaknya pengguna Tik Tok membuat konten yang ada di
dalamnya juga cukup beraneka ragam. Ada banyak sekali video dengan
karakteristik yang berbeda-beda, belum lagi persoalan video yang baik
maupun yang memiliki banyak muatan negatif yang dapat saja mengubah
cara seseorang berpikir tentang suatu hal. Tik Tok menjadi wahana yang
baik untuk belajar memilah-milah mana hal-hal yang positif dan mana hal-
hal yang akan membawa dampak buruk bagi para penggunanya. Dalam

73
Riana Tia Wulandari, Pemilik Akun Tik Tok @rianatiawlldr, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 17 Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
61

rentang usia sebagai seorang mahasiswa, yang telah belajar banyak hal
tentang norma-norma sosial dan norma-norma agama, ruang Tik Tok yang
luas dan menyediakan banyak jenis video, seorang mahasiswa seharusnya
sudah bisa menyaring akun-akun Tik Tok dengan karakteristik seperti apa
yang pantas untuk di-follow.74
Eksistensi diri mahasiswa juga dilihat dari bagaimana seorang
mahasiswa dapat mengikuti tren yang sedang banyak digemari oleh
teman-teman sebayanya.Tik Tok sebagai media yang menyebarkan
banyak informasi baru dapat menjadi referensi untuk mendapatkan
informasi yang sedang tren.Pola seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi,
pada masa-masa sebelum internet menjadi penyebar informasi skala besar,
tren yang sedang bergulir yang tidak diikuti oleh seorang remaja bisa saja
membuat remaja tersebut dikatakan kuper (kurang pergaulan) atau cupu.
Tidak sepenuhnya hal ini memiliki dampak positif, karena pada
dasarnya nilai eksistensi yang didasarkan pada hal-hal di atas, sebenarnya
tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar.Walau pun demikian, pola seperti
ini sudah benar-benar diadopsi oleh generasi muda sejak lama. Eksistensi
diri banyak dikaitkan dengan seberapa cakap seseorang dapat mengikuti
perkembangan zaman dengan mengikuti tren berpakaian, cara bergaul dan
cara berbicara.
Hasil wawancara dengan @shitarizky, akun Tik Tok milik
mahasiswi Fakultas Dakwah, memberikan penjelasan tentang bagaimana
Tik Tok dapat menjadi wahana untuk belajar hal-hal baru dari akun-akun
Tik Tok yang diikutinya:
“Sebagai seorang remaja kita kan harus mengikuti tren yang
sedang berkembang saat ini, kalau tidak nanti pasti akan
dianggap kurang gaul dan tidak memiliki banyak bahan untuk
diobrolkan dengan teman-teman. Selain itu, banyak video-video
lainnya juga yang dapat dijadikan referensi untuk melakukan
74
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 17 Desember 2020.
62

suatu hal, tidak semuanya video Tik Tok itu isinya lucu-lucuan
saja, ada juga yang isinya tentang cara melakukan suatu hal
dengan cepat, kata mutiara, atau video-video bermanfaat lainnya,
yang pasti bisa membuat wawasan kita bertambah.”75

Konten di dalam Tik Tok memang sangat beragam, seperti yang


diungkapkan oleh @shitarizky, pengguna Tik Tok bisa dengan leluasa
mencari topik seperti apa yang disukai dan mengikuti akun yang membuat
video tersebut. Video-video tutorial pendek, kata-kata motivasi, dan
bahkan video tentang pengetahuan juga ada di dalam Tik Tok, terkadang
berita tentang sebuah kejadian juga banyak diunggah di Tik Tok, dan
begitu cepat menyebar dan diketahui oleh banyak orang.Mengikuti akun-
akun populer yang memiliki konten-konten positif secara tidak langsung
merupakan sebuah keputusan untuk belajar hal-hal positif pula.
Akun @balabala09_ yang merupakan akun Tik Tok dari
mahasiswa Fakultas Dakwah mengatakan bahwasanya:
“Banyak yang bisa kita pelajari dari Tik Tok, contohnya kalau
untuk perempuan, banyak akun yang menjelaskan tentang make up,
tentang bagaimana cara memakai jilbab, dan hal-hal menarik lainnya. Ini
bisa jadi referensi yang menarik untuk diikuti, dan pastinya kita juga bisa
belajar bagaimana cara video itu dibuat, jadi kita bisa ikut membuat
video yang temanya sama, tetapi pakai cara yang berbeda.”76

Tik Tok memiliki banyak ruang untuk mengembangkan diri ke


arah positif, mengikuti video-video tutorial, dan mempelajari hal-hal yang
bermanfaat.Tik Tok memberikan banyak dampak bagi para penggunanya,
baik dampak positif maupun dampak negatif.Salah satu dampak positifnya
adalah bahwa akun Tik Tok yang menyediakan konten-konten tutorial
yang bermanfaat bisa dijadikan media pembelajaran bagi banyak

75
Mashita Rizki Susana, Pemilik Akun Tik Tok @shitarizky, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 17 Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
76
piyak, Pemilik Akun Tik Tok @balabala09_, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 18
Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
63

pengguna Tik Tok.Remaja yang sedang berupaya menemukan eksistensi


diri, dapat menggali pengetahuan dari konten-konten yang bermanfaat.

c. Berusaha untuk ikut menyebarkan hal-hal baik di dunia maya


Sebagai platform yang luas, Tik Tok memberikan kesempatan
yang luas pula kepada para penggunanya untuk berkreasi dan
menyampaikan pesan dan kesan melalui kreasi video.Eksistensi seseorang
di dalam Tik Tok juga dapat dilihat dari bagaimana sebuah akun Tik Tok
berusaha membuat konten yang menarik dan bermanfaat.Perkembangan
dunia digital, semakin memudahkan setiap informasi untuk dapat
disampaikan oleh seseorang dan diterima oleh banyak orang.
Setiap media sosial yang ada dalam jaringan internet, memiliki
konten yang bervariasi, tidak sedikit konten-konten yang beredar adalah
konten-konten yang tidak bermutu dan memiliki muatan-muatan negatif.
Konten-konten tersebut sebenarnya telah melewati proses filter, tetapi
pada dasarnya jika muatan-muatan itu tidak melebihi apa yang ditetapkan
oleh Tik Tok maka tentu akan tetap dapat masuk dalam database video
Tik Tok. Sementara batasan yang diberikan Tik Tok tidak semuanya
selaras dengan norma-norma agama dan norma-norma sosial dan norma-
norma agama.
Wawancara dengan akun Tik Tok mahasiswi Fakultas Dakwah
@zianaanggraini, menjelaskan kepada peneliti bahwa:
“Di internet, meskipun ada banyak kebijakan tentang bagaimana
sebuah aplikasi harus mengutamakan konten-konten yang baik
dan berguna, akan tetapi tetap saja ada banyak pengguna-
pengguna aplikasi tersebut mengunggah konten-konten yang
mengandung unsur-unsur negatif, seperti ras, menjelekkan etnis
tertentu, dan pornografi.Meski konten-konten seperti itu kadang-
kadang justru menjadi viral tetapi itu bukanlah contoh yang
baik, kita tetap harus bisa membuat konten yang original dan
memiliki pesan yang positif.Jika kita justru malah mengikuti
64

membuat konten yang serupa, berarti secara tidak langsung kita


telah mendukung sikap mereka.”77

Popularitas merupakan sesuatu yang begitu menawan bagi banyak


generasi muda, walaupun sebenarnya bukanlah hal yang mudah untuk
dicapai, tetapi cara-cara pintas untuk mendapatkan hal itu tetaplah ada.
Akun-akun yang biasa saja bisa dipaksakan mendapatkan perhatian
dengan memuat konten-konten yang berbau sara atau pornografi, hanya
saja hal ini bisa saja justru malah membuat akun ditangguhkan oleh pihak
Tik Tok. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Qs. An-Nuur ayat 31:

َّ‫صا ِرِه َّن َوََْي َفظْ َن فُ ُرْو َج ُه َّن َوالَ يُْب ِ َيْ َن َزيْ َ َ ُه َّن إِال‬ ِ ِ ِ
ِ ْ ‫ات ي غْض‬
َ ْ‫ض َن م ْن اَب‬ ُ َ َ‫َوقُ ْل للْ ُم ْؤمن‬
‫ض ِربْ َن ِِبُ ُم ِرِه َّن َِلى ُجيُبِ ِه َّن َوالَ يُْب َيْ َن َزيْنَتَ ُه َّن إِالَّ لِبُعولَتِ ِه َّن أ َْو‬
ْ َ‫ماَ ظَ َهَر ِمْن َها َولْي‬

‫آباَئِ ِه َّن أ َْو آبَ ِاء بُعُ ْولَتِ ِه َّن أ َْو أَبْنَائِ ِه َّن أ َْو أَبْنَ ِاء بُ ُع ْولَتِ ِه َّن أ َْو إِ ْخ َواِنِِ َّن أ َْو بَِِن إِ ْخ َواِنِِ َّن‬

‫ِل اْ ِإل ْربَِة ِم َن‬ ِ َ ْ ِ‫ت أَِْيَانُ ُه َّن أَ ِو التَّابِع‬ ِ ِ ِِ ‫أَو أ‬


ْ ِ‫ْي َغ ْْي أ ُْو‬ ْ َُ َ‫َخ َواِت َّن أ َْو ن َسائ ِه َّن أ َْو َما َمل‬
ْ ْ
‫ض ِربْ َن بِأ َْر ُجلِ ِه َّن‬ ِ ِ ‫الرج ِل أَو الطَّ ْف ِل الَّ ِذي ََل يظْهروا ِلَى أِور‬
ْ َ‫ات النِّ َساء َوالَ ي‬َْ َ َ ُْ َ َ ْ ْ ْ َ ِّ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫لِي علَم ما ُُيْ ِف‬
ُ ‫ْي م ْن َزيْنَت ِه َّن َوتُ ْوبُ ْوا إِ ََل اهلل ََجْي ًعا أَيُّ َها اْ ُام ْؤمنُ ْو َن لَ َعلَّ ُُ ْم تُ ْفل‬
.‫ح ْو َن‬ َْ َ َ ُْ
Artinya: Dan katakanlah pula kepada oraang-orang yang beriman
(perempuan) supaya mereka pun, menekurkan pula sebagian
pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka. Dan
janganlah mereka perlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada
yang zahir saja. Dan hendaklah mereka menutup dada mereka
dengan selendang. Dan jangan lah mereka nampak kan

77
Zianaindriany, Pemilik Akun Tik Tok @zianaanggraini, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 20 Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
65

perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka sendiri atau


kepada ayahmereka, atau bapa dari suami mereka, atau anak
mereka sendiri, atau anak-anak dan suami mereka (anak tin)
atau saudaara laki-laki mereka , atau anak dari saudara laki-
laki mereka, atau anak dari saudara perempuan mereka atau
sesama mereka perempuan atau siapa-siapa yang dimiliki
tangan mereka, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan atau nak-anak yang mereka hentak kan kaki mereka
supaya diketahui orang perhiasan mereka yang tersembunyi.
Dan taubatlah kamu sekalian kepada allah wahai orang-orang
yang beriman agar supaya kamu mendapat
kejayaan”.(Qs:24.31)

Sebenarnya, untuk akun-akun pemula yang baru berusaha untuk


mendapatkan follower di Tik Tok, bisa dimulai dengan konsisten
membuat konten-konten yang menarik dan memiliki manfaat bagi
komunitas Tik Tok. Setelah dapat menjaga ritme unggah video dengan
baik, tentu selain akan menambah jumlah video yang diunggah juga akan
menambah kemampuan meracik (membuat) video yang bermutu dan
disukai oleh banyak pengguna Tik Tok. Membuat konten yang menarik
dan memiliki pesan-pesan moral dan agama juga merupakan bentuk
dakwah tetapi dalam ruang dan konteks yang berbeda dari yang
kebanyakan didefinisikan oleh orang-orang.
Akun Tik Tok mahasiswi Fakultas Adab dengan id @initiktok12,
memberikan penjelasan kepada peneliti:
“Memang video-video yang mengandung unsur-unsur negatif itu
mudah sekali viral, akan tetapi kita tidak boleh melakukan itu,
terlebih konten-konten yang mengandung unsur pornografi. Tik
Tok justru harus menjadi media seseorang untuk menyebarkan
konten-konten yang baik dan memberikan manfaat bagi orang
66

lain. Sehingga Tik Tok bisa menjadi wahana yang baik untuk
saling mengingatkan dan berbagi pengetahuan.”78
Kemudahan untuk membagikan video maupun foto saat ini dapat
dimanfaatkan untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai religius dalam
kehidupan. Dimulai dari hal-hal kecil, video-video pendek Tik Tok yang
dibuat dengan baik dapat saja mengubah banyak persepsi orang tentang
suatu hal, setiap konten yang beredar di internet akan mempengaruhi
persepsi orang-orang yang melihatnya, dan lebih jauh lagi sikap dan
ideologi seseorang bisa saja berubah jika secara terus menerus disuguhkan
konten-konten yang dapat mengubah hal-hal tersebut. Dampak Tik Tok
terhadap bagaimana eksistensi diri terbentuk sangat besar, terlebih bagi
orang-orang yang menggunakannya secara intens.Oleh sebab itu,
menggunakan Tik Tok secara bijak merupakan salah satu bentuk
bagaimana membentuk dan menjaga eksistensi diri seseorang.

d. Hilang nya Rasa Malu


Aplikasi TikTok memberikan tawaran bagi penggunanya untuk
memenuhi kebutuhan hiburan yang mana dengan mengapload vidio yang
telah dibuat dengan editan latar belakang lagu atau musik yang kemudian
dengan vidio tersebut banyak orang yang menonton, memberikan
komentar dan memberikan tanda suka terhadap vidio tersebut. Sebagian
orang menganggap hal ini adalah bagian dari hiburan, memiliki banyak
teman dan penggemar namun saat ini banyak yang menggunakan aplikasi
tiktok sebagai ajang mempertontonkan diri yang kebanyakan digunakan
oleh remaja wanita tak ketinggalan mahaiswa UIN Shulthan Thaha
Saifuddin Jambi untuk mengikuti trend masa kini, yang mana konten
didalam nya ialah banyak mengandung unsur mengumbar aurat, syahwat,

78
tiktokkuh, Pemilik Akun Tik Tok @initiktok12,Wawancara dengan Subjek Penelitian, 23
Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
67

atau cendrung memamerkan lekuk tubuh. Allah telah berfirman pada


Qs.Al Ahzab ayat 33 atas larangan untuk bertabarruj:

َ‫اتْي اْ َّلزَكوة‬ َّ ‫اهلِيَّ ِة اْأل ُْوََل َوأَقِ ْم َن‬


َ ْ ‫الصلَوةَ َو‬
ِ ‫وقَر َن ِِف ب ي وتِ ُُ َّن والَ تَب َّرجن تَب ُّرج اْجل‬
َ َ َ َْ َ َ ْ ُُ ْ ْ َ
ِ ‫الرجس أَهل اْلبيي‬ ِ ِ َِّ ِ
‫ت َويُطَ ِّهَرُك ْم‬ َ ‫َوأط ْع َن اهللَ َوَر ُس ْولَهُ إَّنَا يَ ِريْ ُ َ اهللُ ليُ ْذه‬
ْ َ َ ْ َ ْ ِّ ‫ب َِْن ُُ ُم‬
}11 : ‫تَطْ ِهْي ًراْ { األزحز‬

Artinya : “Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan


janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang
jahiliyah yang dahulu”)Qs.33:33)
Berdasarkan ayat diatas maka makna kesimpulan dari tabarruj ialah
manampakkan anggota tubuhnya kepada yang bukan mahram,
memperlihatkan perhiasan, berlenggak lenggokketika berjalan, ketika
berbicara mendayu-dayu, berpakaian tapi menampakan lekuk tubuh maka
larangan tabarruj juga memberikan hikmah supaya seorang perempuan
terjaga dari syahwat laki-laki yang melihatnya dan tidak menjadikan nya
fitnah.
Ketika ditinjau dari konten yang ada di aplikasi tersebut memang
banyak tampilan vidio yang memberikan kesempatan bagi lawan jenis
untuk memepertontonkan aurat nya seperti wawancara yang di lakukan
dengan akun tiktok @hhd006 milik mahasiswa fakultas dakwah
menerangkan bahwa:
“yang saya lihat dampak negatif nya dari penggunaan tiktok yaitu
hilangnya rasa malu dengan beredarnya vidio tiktok, djtiktok, tiktok
kekinian dan sebagainya membuat para pengguna tiktok semakin
tenggelam dengan keasikan nya untuk bergoyang, contohnya
68

mahasiswa bergoyang dj tiktok tanpa menghiraukan busana yang


sedang dipakai seperti jilbab ini menyebabkan hilang nya rasa malu
yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswi UIN Shulthan Thaha
Saifuddin Jambi”.
Maka dalil di atas menjawab permasalahan tersebut dan bagi pengguna
untuk lebih bijak dalam pemakaian aplikasi ini hanya untuk sekedar
hiburan dan konsumsi sendiri tidak di publikasikan untuk umum,
walaupun begitu juga setidaknya tidak menampakkan hal-hal yang disebut
dengan tabarruj seperti yang telah digambarkan pada dalil di atas.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah mengumpulkan data, melakukan analisis data dan melakukan
proses triangulasi, maka kesimpulan penelitian ini adalah:
1. Intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
menggunakan aplikasi Tik Tok setiap hari di waktu senggang untuk
mengekspresikan diri, menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan
dan melepas rasa penat/bosan, dan hanya mempunyai akun tetapi tidak intens
menggunakan dan tidak mengunggah konten video.
2. Motif penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah sebagai media untuk mengekspresikan
diri, mengisi waktu luang dan belajar untuk menjadi percaya diri dan
membuat video yang menarik.
3. Dampak positif penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah
memiliki banyak teman dan penggemar, belajar hal-hal baru dari akun-akun
yang disukai, dan berusaha untuk ikut menyebarkan hal-hal baik di dunia
maya.Sedangkan dampak negatif nya adalah hilangnya rasa malu dengan
beredar nya vidio tiktok, djtiktok, tiktok kekinian dan sebagai nya membuat
para pengguna tiktok semakin tenggelam dengan keasikan nya untuk
bergoyang, contoh nya mahasiswa bergoyang djtiktok di tempat umum tanpa
menghiraukan busana yang sedang di pakai seperti jilbab. Hal ini menyebab
kan hilangnya rasa malu yang seharusnya di miliki oleh mahasiswa UIN
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.

69
70

B. Saran
Peneliti ingin menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan
penggunaan aplikasi Tik Tok, khususnya yang berhubungan dengan proses
aktualisasi diri dengan yang bertujuan meningkatkan eksistensi diri:
1. Mengikuti perkembangan zaman orang tua, guru, dan dosen harus bisa turut
serta mengontrol kegiatan-kegiatan anak-anaknya di media sosial, agar tidak
terkesan mengintimidasi proses pemantauan ini sebaiknya dilakukan dengan
memantau menggunakan akun lain.
2. Proses pemantauan ini juga sebaiknya dilakukan oleh pemerintah, sebagai
media yang memiliki banyak pengguna, Tik Tok harus benar-benar dipantau
konten-kontennya, sehingga tidak membuat gaduh ketika ada konten yang
tidak sesuai norma-norma lolos dari pantauan dan dilihat oleh banyak orang.
3. Mahasiswi sebaiknya tetap menggunakan jilbab, adab dan etika saat
menggunakan akun tiktok. Akan sangat disayangkan jika banyak khalayak
tahu jika sebuah akun itu milik mahasiswa UIN tetapi tidak menggunakan
jilbab.
DAFTAR PUSTAKA

_______, Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Pelita III,
1980.
_______, Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2002.
Tim Penyusun, Mengukir Sejarah Pendidikan Tinggi Islam: 50 Tahun Emas
IAIN/UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Jambi: Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan PUSAKA, 2017.
Aji, Wisnu Nugroho, “Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia,” Jurnal Proceeding Unikal, IV, N0.7, 2012, 24-35.
Anggito, Albi & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi: Jejak,
2018.
Aprilian, Devri, “Hubungan antara Pengguna Aplikasi Tik Tok dengan Perilaku
Narsisme Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu”, Jurnal Ilmiah
Bimbingan dan Konseling, II, No.3, (2019), 220-232.
Ermayani, Agus Elly, “Teori Eksistensi Sosial dan Personal dan Teori Social
Accountability”, Jurnal Sastrawan STKIP Singkawang, III, No.4, 2004, 57-
69.
Elvinaro, Ardianto, Komunikasi Masa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004.
Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar,(Jakarta:Erlangga,1996.
Hatta, Ahmad, Tafsir Quran Per Kata – Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul &
Terjemah, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2011.
Hermawan, Iwan, Metodologi Penelitian Pendidikan – Kuantitatif, Kualitatif &
Mixed Methode, Kuningan: Hidhayatul Quran Kuningan, 2019.
Islami, Afrizal Nur, “Media Sosial dan Eksistensi Diri Remaja Berprestasi di Kota
Palu”, Jurnal Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako,
V, No.3, (2018), 1-15.
Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2001).
Mahendra, Bimo, “Eksistensi Sosial Remaja dalam Instagram (Sebuah Perspektif
Komunikasi), Jurnal Visi Komunikasi, XVI, No.1, 2017, 151-160.

71
Mahyuddin, Masyarakat dan Gejala Problematika Sosial: Persilangan Dinamika
Politik, Budaya, Agama dan Teknologi, Parepare: IAIN Parepare Nusantara
Press, 2020.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010.
Morissan, Teori Komunikasi dari Individu hingga Massa, Jakarta: Prenada Media
Group, 2013.
Nasrullah, Ruli, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017.
Nawawi, Hadari, Hakikat Manusia Menurut Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Novianti, Dwi Anggi, Dkk, Covid-19 Catatan Linimasa pada Analis Muda, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2020.
Nurhalimah, Sitti, Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran
Mahasiswa Bidikmisi, Sleman: Deepublish, 2019.
Prianbodo, Bagus, “Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya”,
Skripsi, Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, 2018.
Purnamasari, Ayu & Veby Agustin, “Hubungan Citra Diri dengan Perilaku Narsisme
pada Remaja Putri Pengguna Instagram di Kota Prabumulih”, Jurnal
Psibernetika, XI, No. 2 ,2018, 115-132.
Rahmawati, Siska, “Fenomena Pengguna Aplikasi Tik Tok di Kalangan Mahasiswa
Universitas Pasundan Bandung”, Skripsi, Bandung: Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, 2018.
Rahmawati, Alfiana Yuniar, “Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tik Tok
terhadap Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja
Squad”, Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019.
Schutz, Duane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat,
Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Setiadi, Ahmad “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi”, Jurnal
AMIK BSI Kerawang, I, No.1 (2012), 340-351.
Sitorus, Fredrick Gerhad, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku
Anak (Studi pada Pengguna Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan),
Skripsi, Medan: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018.
Smith H. W., What Matters Most: Hal-hal yang Paling Utama, Jakarta: Binarupa
Aksara, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2013.
Syahputro, Eko Nur, Melejitkan Pemasaran UMKM melalui Media Sosial, Gresik:
Caremedia Communication, 2020.
Tafsir, Ahmad, Filsafat Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Penggunaan Aplikasi Tik Tok sebagai Ajang Eksistensi Diri (Studi Kasus
Fenomenologi Penggunaan Tik Tok pada Mahasiswa UIN STS Jambi)
1. Jenis, Metode dan Sumber Data

No. Data Metode Sumber Data


1. Sejarah UIN STS Dokumentasi Dokumen UIN STS
Jambi Jambi, website UIN STS
Jambi
2. Visi Misi UIN STS Dokumentasi Dokumen UIN STS
Jambi Jambi, website UIN STS
Jambi
3. Struktur Organisasi Dokumentasi Dokumen UIN STS
UIN STS Jambi Jambi, website UIN STS
Jambi
4. Intensitas penggunaan Observasi & Mahasiswa
aplikasi Tik Tok pada Wawancara
mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
5. Motif penggunaan Observasi & Mahasiswa
aplikasi Tik Tok pada Wawancara
mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
6. Dampak penggunaan Observasi & Mahasiswa
aplikasi Tik Tok Wawancara
terhadap eksistensi
diri mahasiswa
Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

74
2. Panduan Dokumentasi

No. Data Proses Pengumpulan Data


1. Sejarah UIN STS Jambi Menyalin dari dokumen UIN STS
Jambi
2. Visi Misi UIN STS Jambi Menyalin dari dokumen UIN STS
Jambi
3. Struktur Organisasi UIN Menyalin dari dokumen UIN STS
STS Jambi Jambi

3. Panduan Observasi

No. Data Proses Pengumpulan Data


1. Intensitas penggunaan - Mengamati intensitas penggunaan
aplikasi Tik Tok pada aplikasi Tik Tok oleh mahasiswa.
mahasiswa Universitas - Mengamati perbandingan antara
Islam Negeri Sulthan mahasiswa yang suka menggunakan
Thaha Saifuddin Jambi aplikasi Tik Tok dengan mahasiswa
yang tidak begitu antusias
menggunakan aplikasi Tik Tok.
- Mengamati jumlah video yang telah
diunggah oleh mahasiswa.
- Mengamati jeda waktu unggah video
akun Tik Tok mahasiswa.
2. Motif penggunaan aplikasi - Mengamati kualitas dan mutu video
Tik Tok pada mahasiswa yang diunggah.
Universitas Islam Negeri - Melakukan pengamatan terhadap
Sulthan Thaha Saifuddin tema yang paling digemari dalam
Jambi membuat video.
- Pengamatan terhadap isu-isu yang
diangkat dalam proses pembuatan
video.
- Mengamati pesan-pesan yang ada
dalam sebuah konten video.
- Melihat jenis konten seperti apa yang
paling banyak digunakan oleh
pengguna Tik Tok.
3. Dampak penggunaan - Melihat jumlah akun
aplikasi Tik Tok terhadap follower/pengikut pada akun subjek
eksistensi diri mahasiswa penelitian/mahasiswa.
Universitas Islam Negeri - Mengamati penggunaan jilbab pada
Sulthan Thaha Saifuddin akun subjek dengan jenis kelamin
Jambi perempuan.
- Mengamati indikasi konten pornografi
pada akun subjek penelitian.
- Melihat apakah terdapat indikasi
moneytisasi akun.

4. Panduan Wawancara

No. Subjek Penelitian Pertanyaan yang Diajukan


1. Mahasiswa - Apakah yang menarik dari penggunaan
aplikasi Tik Tok?
- Seberapa seringkah kamu menggunakan
aplikasi Tik Tok?
- Dibandingkan dengan penggunaan aplikasi
berbagi video yang lain, aplikasi yang mana
yang lebih sering digunakan?
- Apakah intensitas penggunaan Tik Tok
mengganggu aktivitas lainnya dalam
kehidupan sehari-hari?
- Apa yang menyebabkan kamu intens
menggunakan aplikasi Tik Tok?
- Kamu bagian yang mana, sering update
konten, hanya sesekali saja membuat konten
video, atau hanya menjadi penonton saja?
- Apakah kamu hanya menonton konten/video
saja? Atau mengunduhnya agar tetap bisa
dilihat walaupun sedang offline?
- Apa motif yang mendasari kamu untuk
menggunakan aplikasi Tik Tok?
- Seberapa pentingkah Tik Tok digunakan untuk
wahana meningkatkan eksistensi diri?
- Jenis konten seperti apa yang paling sering
kamu buat untuk diunggah di Tik Tok atau
yang paling sering kam lihat?
- Kapan waktu yang tepat untuk membuat
konten video di Tik Tok?
- Bagaimana Tik Tok dapat memberikan
pengaruh terhadap eksistensi diri?
- Mengapa ada beberapa akun yang memiliki
No. Subjek Penelitian Pertanyaan yang Diajukan
banyak follower sementara itu ada juga akun
yang hanya memiliki sedikit saja follower, atau
bahkan tidak memiliki follower sama sekali?
- Apa saja yang dapat dilakukan jika memiliki
banyak follower atau teman baru di dalam
komunitas Tik Tok?
- Konten seperti apa yang paling mudah viral
(populer) di Tik Tok?
- Menurutmu bagaimana caranya agar Tik Tok
dapat mendongkrak eksistensi dirimu?
- Seperti apa dampak Tik Tok terhadap
eksistensi diri seseorang, khususnya
mahasiswa UIN STS Jambi?
SUBJEK PENELITIAN

Fakultas Nama Akun Nama Mengikuti Pengikut Suka Konten


Dakwah @echa_1608 User7538800650094 58 26 229 63
Dakwah @eliyadw EL 94 30 157 10
Dakwah @yennyzumu Yenny Novrida 48 69 727 75
Dakwah @titioktavia14 Titi Zinita Oktavia 156 34 43 7
Dakwah @rianatiawlldr Riana Tia Wulandari 31 39 242 69
Dakwah @shitarizky Mashita Rizki 53 2 0 4
Susana
Dakwah @ulekk8798 Rotua Nauli Siregar 0 4 0 0
Dakwah @zianaanggraini Zianaindriany 34 467 1.513 47
Dakwah @Balabala09_ Piyak 40 16 75 12
Syariah @muhammdfarhan013 Muhammdfarhan0 574 46 175 47
Syariah @nellafirdayati Nella Firdayati 14 356 2065 26
Syariah @nirmalasariiii Nirmalasari 19 0 16 6
Syariah @rahayuindrilestari Fffffrrreyyaaa 134 9 35 9
Syariah @resse53 User4381107337047 8 1 0 0
Syariah @snrjnnh Siti Nurjannah 23 25 90 15
Syariah @bbyfebbyyy Callmebby 502 31.600 50.400 282
Adab @pacarnya.bebey Tri Asih 51 99 440 125
Adab & @Im.sukmaaa Sukmarini 7 17 0 0
Humaniora
Adab & @maulidafutri Maulida Futri 229 1.531 1.368 97
Humaniora
Adab & @punggungyogil.adm Ninun 7 13 4 1
Humaniora
Adab & @yangpentingpost Gik 31 7169 333.3 53
Humaniora
Adab & @initiktok12 Tiktokkuh 13 18 26 0
Humaniora
Dakwah @hhd006 Farera Bella 2 18 8 0

78
DOKUMENTASI

Gambar 1. Triasih Nusetia Ningrum


(Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora)
Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Gambar 2. Nella Firdayati


(Mahasiswi Fakultas Syariah)
Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
Gambar 3. Eka Cahyani Putri
(Mahasiswi Fakultas Dakwah)
Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
CURICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama : Dila Mayang Sari
Tempat & Tanggal Lahir : Pulau Temiang, 24 November 1996
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kelurahan Pulau Temiang, Kecamatan Tebo
Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi.

B. Riwayat Pendidikan
SRATA I : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
SLTA : MAN 1 Pulau Temiang
SLTP : SMP Negeri 7 Kabupaten Tebo
SD : SD Negeri 7/VIII Pulau Temiang

C. Karya Tulis : Penggunaan Aplikasi TikTok Sebagai Ajang Eksistensi Diri


(Fenomenologi Penggunaan TikTok Pada Mahasiswa UIN Shulthan Thaha
Saifuddin Jambi)

Anda mungkin juga menyukai