SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
( S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah
Oleh:
DILA MAYANG SARI
NIM : 303171252
HALAMAN JUDUL
َ َ َّاس إِ َّن َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َو أُنْثَى َو َج َعلْنَا ُك ْم ُشعُ ْوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َع َارفُ ْوا إِ َّن أَقْ َرَم ُُ ْم ِِْن
ُ يَآيُّ َها اْلن
}31 : اهللِ أَتْ َقا ُك ْم إِ َّن اهللَ َِلِْي ٌم َخبِْي ُر ْْ { احلجرات
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
lagi maha mengenal”. (Qs.49:13)
v
ABSTRAK
Tik Tok merupakan aplikasi yang memberikan efek khusus yang unik dan
menarik sehingga pengguna aplikasi ini dapat dengan mudah menggunakannya
untuk membuat video pendek keren yang dapat menarik perhatian banyak orang
yang melihatnya. Aplikasi Tik Tok adalah jejaring sosial dan platform video
musik Cina. yang di luncurkan pada bulan september 2016. Aplikasi ini
merupakan aplikasi pembuatan video pendek dengan dukungan musik yang
sangat digemari banyak kalangan termasuk dewasa dan anak di bawah umur.
Aplikasi Tik Tok ini juga bisa membuat penggunanya dikenal atau terkenal.
Keberadaan remaja penting dalam bersosialisasi. Keberadaan remaja juga
merupakan simbol bahwa remaja dapat bergaul dan memilih koneksi dengan
orang lain. Eksis bagi seorang remaja adalah kesenangan tersendiri. Karena
keberadaannya sering dikonotasikan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Misalnya memiliki banyak teman dan koneksi, menjadi orang penting dan
beberapa kenikmatan dari keberadaan remaja lainnya seperti bisa
mengekspresikan diri dengan bebas dan melakukan hal-hal yang menjadi trend
remaja lainnya. Hal inilah yang membuat gaya hidup remaja pada umumnya
berubah. Mereka berusaha untuk selalu eksis sehingga terkadang mereka terlalu
dilebih-lebihkan dan salah dalam mencari keberadaannya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, dan lokasi penelitian dilakukan di Universitas Islam Negeri
Syulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan metode pengumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, sumber data diambil dari
pejabat daerah, dan wawancara dengan pengguna aplikasi Tiktok. Data yang
telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan aplikasi Tik Tok pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
mengekspresikan diri, menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan
menghilangkan kepenatan / kejenuhan, serta hanya mempunyai akun tetapi tidak
intens menggunakan dan tidak mengupload konten video. Sedangkan motif
penggunaan aplikasi Tik Tok bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi adalah sebagai media untuk mengekspresikan diri,
mengisi waktu luang dan belajar percaya diri serta membuat video yang menarik.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillaahirahmaanirrahim,
Dengan keridhoan Allah SWT dan shalawat Rasululla SAW, karya kecil ini
Kupersembahkan Skripsi ini Kepada:
Ayah (Kasturi) dan Ibu (Rosmalatina Daida) tercinta yang telah berjasa
mendidikku, memberiku semangat dalam belajar serta do`a yang tak pernah putus
untuk putra-putrinya.
Kakak ku (Siska Malasari. Amd.Kep),(Intan Deska Malasari, S.Pd), (Lukman
Hakim, S.Pd) dan (Wawan Adi Sucipto, S.Pd), yang memberiku semangat untuk
terus berjuang dan pantang menyerah.
Teman-Teman BPI Angkatan Tahun 2017, yang tak pernah sungkan untuk
memberikan masukan dan semangat untk sama-sama berjuang di UIN STS Jambi.
Serta seluruh keluarga. Terimakasih untuk kasih sayang dan dukungan yang tak
terhingga kepada penulis, baik lahir maupun batin.
Semoga kita selalu bahagia dan mendapat ridho dari Allah Ta‟ala dalam setiap
langkah kehidupan.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penlis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penggunaan Aplikasi TikTok
Sebagai Ajang Eksistensi Diri Studi Kasus Fenomenologi Penggunaan TikTok
Pada Mahasiswa UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi”.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas
Dakwahh Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan Terimakasih yang sebesar-
besar nya kepada Bapak Dr.Madyan, M.Pd.I selaku pembimbing 1, dan Bapak
Ahdiyat Mahendra, M.Hum selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan
memberi arahan yang bermanfaat sehingga menimbulkan semangat baru.
Serta dorongan dan motivasi dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr.H Su‟aidi Asy‟ari, MA.,Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI. selaku Wakil Rektor I Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd Selaku wakil Rektor II Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA selaku wakil Rektor III Universitas Islam Negeri
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Zulqarnin., M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Shultan Taha Saifuddin Jambi.
viii
6. Dr. D.I Ansusa Putra, Lc, M.A.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kelembagaan Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Ssifuddin Jambi.
7. Dr. Abdullah Yunus., M.Pd.I Selaku Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam.
8. Dr. Madyan, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Ahdiyat Mahendra,
M.Hum selaku dosen pembimbing II, yang senantiasa selalu melungkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi saya dalam kesempurnaan Skripsi
ini.
9. Seluruh Dosen Fakltas Dakwah UIN STS Jambi, terimakasih banyak atas
ilmu yang diberikan, semoga kelak dapat bermanfaat bagi penulis dan orang
banayk.
10. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan Fakltas Dakwah Universitas
Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin Jambi
11. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Saifuddin
Jambi serta Bapak Kepala Perpustakaan Wilayah Jambi.
12. Teman-teman seperjuangan Bimbingan Penyuluhan Islam angkatan 2017
Terimakasih sedalam dalam nya atas semangat dan dukungan kalian serta
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kita, melipahkan rahmat serta berkahnya di dunia hingga
akhirat.
ix
DAFTAR ISI
x
E. Teknik Analisis Data ................................................................................................27
F. Pemeriksaan Keabsahan Data.................................................................................29
BAB IV .............................................................................................................................31
PEMBAHASAN ..............................................................................................................31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................................31
1. Sejarah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .........................31
2. Visi Misi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ......................36
3. Struktur Organisasi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ......39
B. Analisis Penggunaan Aplikasi Tik Tok Pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi ....................................................................................................40
1. Intensitas Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi .................................................................................................40
2. Motif Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .........................................................................49
3. Dampak Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Eksistensi Diri Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .................................57
BAB V ..............................................................................................................................69
PENUTUP........................................................................................................................69
A. Simpulan ...................................................................................................................69
B. Saran .........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................71
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................74
CURICULUM VITAE ....................................................................................................81
xi
TRASLITERASI
A. Alfabet
xii
24 ﻡ M
25 ﻥ N
26 ﻭ W
27 ﻩ H
28 ﻱ Y
B. VokaldanHarakat
xiii
3. Ta‟ marbuthah yang berharakattanwin, makatransliterasinyaadalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
ﻔﻭﺰﻴﺔ Fauziatun
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ahmad Setiadi, “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi”, Jurnal AMIK BSI
Kerawang, I, No.1 (2012), 344.
1
2
2
Devri Aprilian, “Hubungan antara Pengguna Aplikasi Tik Tok dengan Perilaku Narsisme
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu”, Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling, II, No.3, (2019),
222.
3
Afrizal Nur Islami, “Media Sosial dan Eksistensi Diri Remaja Berprestasi di Kota Palu”,
Jurnal Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako, V, No.3, (2018), 4.
3
yang baik dimata orang lain. Begitu juga yang rasakan oleh pengguna aplikasi Tik
Tok, mereka akan membentuk konsep diri yang sesuai dengan keinginannya
untuk membentuk eksistensi diri kepada orang lain.
Keinginan untuk menjadi eksis ini identik dengan orang yang memiliki
kepribadian narsisme. Narsisme dapat dikonseptualisasikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mempertahankan citra diri yang relatif positif melalui berbagai
proses pemahaman diri dan pengaturan diri. Hal ini berarti narsisme berhubungan
dengan citra diri seseorang yang terlampau positif, yang memandang bahwa
dirinya sangat baik, optimis dan positif terhadap dirinya sendiri. 4
Setiap orang harus benar-benar mempunyai kontrol atas perilaku eksis,
karena jika berlebihan tentu dapat mengarah kepada perilaku ujub atau takjub
kepada diri sendiri, yang di dalam agama Islam sangat jelas ditentukan sebagai
akhlak tercela. Hal ini sesuai dengan firma Allah dalam Al-Quran Surat Luqman
ayat 18:
ٖ اﻝ فَ ُخ
)81: وﺭ ( ﺍلﻠقﻤاﻥ َ َّ ﺽ َﻣ َﺮ ًح ۖا إِ َّﻥ
ٖ َٱَّلل ََل يُ ِحبُّ ُك َّل ُﻣ ۡخﺘ ۡ
ِ ش فِي ٱۡلَ ۡﺭ ِ َّﺼع ِّۡﺮ َخ َّدﻙَ لِﻠﻨ
ِ ۡاﺱ َﻭ ََل ﺗَﻤ َ َُﻭ ََل ﺗ
4
Ayu Purnamasari & Veby Agustin, “Hubungan Citra Diri dengan Perilaku Narsisme pada
Remaja Putri Pengguna Instagram di Kota Prabumulih”, Jurnal Psibernetika, XI, No. 2 (2018), 117.
5
Ahmad Hatta, Tafsir Quran Per Kata – Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul & Terjemah,
(Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2011), 412.
4
B. Permasalahan
Masalah pokok yang diangkat sebagai kajian utama dalam penelitian ini
adalah penggunaan aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi diri, studi kasus
fenomenologi penggunaan Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi). Dalam upaya merincikan pokok masalah
tersebut, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?
2. Apa motif penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?
3. Apa dampak penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi?
C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan judul dan latar belakang di atas, penulis
membatasi penelitian ini pada pengguna aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi
diri, bukan media sosial lain. Yang juga disebutkan secara umum seperti Youtube,
WhatsApp dan lain-lain .Penulis juga membatasi objek kajian pada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan populasi hanya
pada tiga fakultas yaitu Fakultas Dakwah, Fakultas Syariah, dan Fakultas Adab
dan Humaniora.
Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan dapat mencapai kegunaan yang
bersifat teoretis dan juga praktis, yaitu:
1. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi bahan
kajian tentang fenomena penggunaan Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, serta memberikan
kontribusi bagi penelitian lain yang mengambil objek serupa.
2. Secara Praktis, Hasil penelitian diharapkan data menjadi sumbangan
pemikiran dalam menyikapi adanya penggunaan Tik Tok di tengah-tengah
masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Studi Relevan
Berdasarkan penelusuran terhadap karya-karya penelitian sebelumnya,
penulis telah melakukan tinjauan pustaka demi menjaga keorisinalan penelitian
ini dan untuk menghindari adanya kesan pengulangan atau tindakan plagiat.
1. Skripsi oleh Siska Rahmawati yang berjudul Fenomena Pengguna Aplikasi
Tik Tok di Kalangan Mahasiswa Universitas Pasundan Bandung, skripsi ini
dibuat pada tahun 2018, dan membahas tentang fenomena pengguna aplikasi
Tik Tok yang ada di kalangan mahasiswa Universitas Pasundan, bagaimana
motif penggunaan aplikasi Tik Tok, tindakan penggunaan aplikasi Tik Tok
serta bagaimana makna penggunaan aplikasi Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Pasundan.6 Juga membicarakan fenomena pada aplikasi Tik Tok
6
Siska Rahmawati, “Fenomena Pengguna Aplikasi Tik Tok di Kalangan Mahasiswa Universitas
Pasundan Bandung”, Skripsi, (Bandung: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan
Bandung, 2018).
7
Namun terdapat perbedaan pada subjek yang akan diteliti, dalam penelitian
yang akan diteliti oleh penulis yakni mengkaji tentang penggunaan aplikasi tik
tok sebagai ajang eksistensi diri pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saiduddin Jambi.
2. Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya, skripsi yang dibuat
oleh Bagus Prianbodo, pada tahun 2018, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Almamater Wartawan Surabaya.Skripsi tersebut membahas tentang Pengaruh
Tik Tok terhadap kreativitas remaja di Surabaya. Skripsi ini juga
membicarakan tentang aplikasi Tik Tok.7 Namun terdapat perbedaan pada
subjek yang akan diteliti, dalam penelitian yang akan diteliti oleh penulis
yakni mengkaji tentang penggunaan aplikasi tik tok sebagai ajang eksistensi
diri pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saiduddin Jambi.
3. Pengaruh Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku Anak (Studi pada Pengguna
Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan), skripsi oleh Fredrick Gerhad
Sitorus, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dengan maksud bahwa terdapat pengaruh aplikasi Tik Tok
terhadap perilaku anak remaja di Kota Medan. Perubahan pola perilaku yang
terjadi adalah para remaja tidak dapat membedakan apakah video-video Tik
Tok yang menjadi viral dan banyak ditonton adalah video yang bermanfaat,
bermoral dan bersifat edukasi. Jika video tersebut menjadi viral dan banyak
diikuti, maka mereka juga akan membuat video tersebut dengan versi mereka
sendiri. Kemudian Tik Tok juga dapat menambah tingkat kepercayaan diri
mereka dalam mengekspresikan diri mereka untuk menjadi tampil berani. 8
Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah bahwasanya
7
Bagus Prianbodo, “Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya”, Skripsi,
(Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, 2018).
8
Fredrick Gerhad Sitorus, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku Anak
(Studi pada Pengguna Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan), Skripsi, (Medan: Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018).
8
9
Alfiana Yuniar Rahmawati, “Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tik Tok terhadap
Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja Squad”, Skripsi, (Yogyakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019).
9
Sebagaimana terlihat dari studi relevan ini bahwa sudah ada yang
membahas tentang penggunaan aplikasi Tik Tok, tetapi dari karya di atas belum
peneliti temui karya-karya yang membahas secara khusus tentang penggunaan
aplikasi Tik Tok sebagai ajang eksistensi diri pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Karya-karya di atas adalah berbeda dengan
karya yang sedang penulis teliti, Sehingga dapat ditegaskan bahwa akan banyak
perbedaan yang terjadi pada kurun waktu 2020 hingga kini. Melihat adanya
perbedaan lokasi atau setting penelitian, tentu saja penelitian yang dihasilkan akan
berbeda.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Sosial
1. Penggunaan Media Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan memiliki arti
proses, cara perbuatan memakai sesuatu, atau pemakaian. 10Penggunaan
merupakan kegiatan dalam menggunakan atau memakai sesuatu seperti
sarana atau barang. Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi Massa, tingkat penggunaan media dapat dilihat dari frekuensi
dan durasi dari penggunaan media tersebut.11
Media sosial merupakan sebuah platform dengan konten informasi,
yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat
mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh
dan interaksi dengan sesama khalayak umum.Saat ini, praktik pemasaran
melalui media sosial telah berkembang bahkan dipilih menjadi salah satu
marketing channel untuk mempromosikan merek dan brand suatu
perusahaan.Media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran yang mudah digeneralisasikan.12
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial.
Sosial media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang
populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram, Path,
Wikipedia dan Tik Tok. Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh
Van Dijk media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada
10
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 852
11
Ardianto Elvinaro, Komunikasi Masa: Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2004), 125.
12
Eko Nur Syahputro, Melejitkan Pemasaran UMKM melalui Media Sosial, (Gresik: Caremedia
Communication, 2020), 41-42
10
11
13
Ruli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2017), 11.
12
c. Arsip (archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun
dan melalui perangkat apa pun. Setiap informasi apa pun yang diunggah di
Facebook informasi itu tidak hilang begitu saja saat pergantian hari, bulan
bahkan sampai tahun.
d. Interaktif (interaktivity)
Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar
pengguna.Jaringan ini tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan
atau pengikut di internet semata, tetapi juga harus dibangun dengan
interaksi antar pengguna tersebut.
3. Motif Penggunaan Media
Motif berasal dari kata “Motive” yang berarti secara objektif
merupakan dorongan dari individu untuk menetukan pilihannya dari berbagai
prilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan defenisi subyektif motif
merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berprilaku dan bertindak
menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri
sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka memcapai tujuan
ataupun kepuasan.14
Setiap individu pasti memiliki motif yang berbeda dalam memilih
media, perbedaan motif ini kemudian menimbulkan perbedaan dalam tingkat
kepuasan yang didapat individu dalammenggunakan media. Motif di hubungkan
dengan konsumsi media berarti segala faktor dan pendorong dalam diri manusia
yang menyebabkan orang menggunakan media dan tujuan nya menggunakan
media tersebut. Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi terhadap media ini berlaku
untuk semua jenis media, baik media cetak maupun media elektronik.
19
Ibid, 36-37.
16
Dalam aplikasi media sosial tik tok banyak berbagai konten video yang
ingin mereka buat dengan mudah. Tidak hanya melihat dan menirukan, mereka
juga dapat membuat video dengan cara mereka sendiri. Mereka dapat
menuangkan berbagai video-video yang kreatif sesuai dengan ide-ide mereka.
Tidak hanya mengenai video-video menarik, joget, lipsync dan kreativitas dalam
bentuk video lainnya, mereka juga bisa ikut tantangan-tantangan yang dibuat
pengguna lain.
Terlepas dari Tik Tok memiliki sisi positif bagi dunia hiburan diri.Bahwa
di dalamnya kita bisa melepas penat dengan relaksasi bernuansa hiburan.Namun
hal ini juga membawa dampak-dampak sosial yang besar. Di antara efek negatif
yang dihasilkan oleh Tik Tok adalah kebiasaan ini dibangun berdasarkan
kesenangan namun tidak substansial, meminjam istilah Ben Agger, yaitu
masyarakat kita kadang kala menempatkan budaya populer ini di atas norma-
norma ketidakwajaran, dengan dalih mengentaskan kejenuhan kerja sepanjang
hari, banyak individu bahkan kelompok masyarakat melakukan goyangan-
goyangan erotis tak senonoh yang jauh dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat
kita.20
Aplikasi tik tok ini pun dapat membuat si pengguna dikenal atau
terkenal.Dikenal atau terkenal karena video-video yang mereka buat, ada video
yang terkenal karena kreativitasnya, ada juga yang terkenal karena videonya yang
lucu, ada juga yang terkenal karena keunikan video yang dibuat. Semua sesuai
pandangan dari setiap penonton atau pengguna lain.
C. Eksistensi Diri
1. Pengertian Eksistensi Diri
Eksistensi berasal dari bahasa Inggris exist yang berarti ada, terdapat
hidup atau dirasakan keberadaannya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
20
Mahyuddin, Masyarakat dan Gejala Problematika Sosial: Persilangan Dinamika Politik,
Budaya, Agama dan Teknologi, (Parepare: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020), 172.
17
21
Afrizal Nur Islami, “Media Sosial dan Eksistensi”, 57.
22
Ahmad Tafsir, Filsafat Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), 218-219.
23
Bimo Mahendra, “Eksistensi Sosial Remaja dalam Instagram (Sebuah Perspektif
Komunikasi), Jurnal Visi Komunikasi, XVI, No.1 (2017), 156-157.
24
Agus Elly Ermayani, “Teori Eksistensi Sosial dan Personal dan Teori Social Accountability”,
Jurnal Sastrawan STKIP Singkawang, III, No.4, (2004), 63
18
25
Bimo Mahendra, “Eksistensi Sosial Remaja, 156-157.
19
26
Hendrik Misiak dan Virginia Staudt Sexton, Psikologi Fenomenologi, Eksistensia dan
Humanistik, (Bandung: Refika Aditama, 2009), 79.
27
Morissan, Teori Komunikasi dari Individu hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2013), 81.
20
janin manusia dari pada hewan tingkat tinggi. Perbedaannya hanya terletak
saat janin itu lahir ke permukaan buni. Proses menjadi dewasa lebih cepat
hewan dari pada manusia.28Proses penciptaan manusia secara ilmiah,
menjelaskan bahwa jasmani atau badan merupakan bagian elemen yang
mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Tubuh atau badan adalah
dimensi yang paling nyata. 29
Manusia adalah salah satu jenis makhluk Allah yang diberikan
kelebihan dari makhluk Allah yang lain. Kelebihan itu antara lain dalam
bentuk fisik, diberikannya akal pikiran, sehingga dengan demikian manusia
mampu membedakan antara yang hak dan yang batil yang benar dan yang
salah, baik buruk, manusia pun oleh Allah diciptakan dalam bentuk yang
sempurna, sebagaimana yang disinggung dalam surah At-Tin ayat 4:
tersebut dan berbuat seenaknya sendiri sesuai dengan kemauannya dan selera
nafsunya, sehingga semua anggota tubuhnya tidak digunakan sebagai mana
mestinya.Di sinilah sebutan manusia sebagai hamba Allah yang mulia sudah
tidak pantas di sandangnya.Dia sudah tidak lagi golongan manusia tetapi
golongan setan yang berserupa dengan manusia.
Manusia perlu mengenal dan memahami hakikat dirinya. Pengenalan
dan pemahaman ini akan mengantar manusia kepada kesediaan mencari
makna dan arti kehidupan, sehingga hidupnya tidak menjadi sia-sia. Dalam
pengertian ini dimaksudkan makna dan arti sebagai hamba Allah, dalam
rangka menjalan kan hak dan kewajiban atau kebebasan dan tanggung jawab
mencari rida-Nya.31
Oleh karenanya manusia harus menyadari, keberadaan-Nya sebagai
hamba Allah, sebagaimana termaktub dalam surah Adz-Dzariyaat ayat 56:
31
Hadari Nawawi, Hakikat Manusia Menurut Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), 63-64.
32
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, 862.
22
a. Spiritualitas
Menurut Frankl, faktor spiritualitas tidak dapat direduksikan ataupun
diterangkan dengan istilah- istilah material. Meskipun spiritualitas dapat
dipengaruhi oleh dunia material, namun ia tidak disebabkan atau
dihasilkan oleh dunia material itu. Tingkat spiritualitas menjadi sangat
berpengaruh terhadap bagaimana manusia membuktikan eksistensi
dirinya, dan bagaimana pandangannya tentang kehidupan ini.
b. Kebebasan
Kebebasan dalam menemukan arti merupakan sesuatu yang penting dalam
menemukan eksistensi diri.Kebebasan ini mengandung arti bahwa
individu tidak didikte oleh faktor- faktor non spiritual atau kondisi-kondisi
dari lingkungan. Individu memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana
akan bertingkah laku jika ingin menjadi sehat secara psikologis. Dengan
demikian, individu yang tidak memiliki kebebasan akan menjadi neurosis
dan hal tersebut akan menghambat pemenuhan potensi- potensi diri yang
pada akhirnya mengganggu pencapaian eksistensi hidup.
c. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan pilihan atas konsekuensi yang harus individu
hadapi.Untuk menggambarkan tanggung jawab individu, Frankl
menggambarkan sebagai berikut “hiduplah seolah-olah Anda hidup untuk
kedua kalinya, dan bertindak salah untuk pertama kalinya kira-kira
demikian Anda bertindak sekarang.
33
Duane Schutz, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, (Yogyakarta:
Kanisius, 1991), 145.
23
34
Smith H. W., What Matters Most: Hal-hal yang Paling Utama, (Jakarta: Binarupa Aksara,
2003), 79.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
Fenomenologi yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik. Dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata - kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.35
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
berupa kata-kata tertulis, maupun lisan dan perilaku dari orang-orang yang
diteliti.Penelitian dilakukan secara online dengan mengikuti akun Tik Tok pada
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.Jadi, makna
bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
43.
25
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari
orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan
oleh dua orang sebelumnya, begitu seterusnya. 36
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Shulthan Thaha
Saifuddin Jambi, peneliti mengambil 3 (Tiga) fakultas yaitu: Syariah,
Dakwah, Adab dan Humaniora. Peneliti menggunakan teknik purposive
sampling dalam proses menentukan sample penelitian. Berikut adalah data-
data mahasiswa dari 3 (Tiga) Fakultas Syariah, Dakwah, Adab dan
Humaniora yaitu:
36
Ibid, 85.
26
37
Ibid, 225.
27
38
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 70.
39
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2007), 132.
40
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: Jejak, 2018),
153.
28
menyusunnya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari,
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti sendiri atau
orang lain.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif,
yaitu teknik analisis data yang disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian,
yaitu:
1. Dalam tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour
question, yaitu pertama dengan memilih situasi sosial (place, actor, activity).
2. Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seorang
informan terpercaya yang dapat membukakan pintu kepada peneliti untuk
memasuki objek penelitian. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada
informan (subjek penelitian) tersebut, dan mencatat hasil wawancara yang
dilakukan. Setelah itu perhatian peneliti pada objek penelitian dan memulai
untuk mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap
hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara, berikutnya
peneliti melakukan analisis domain.
3. Dalam tahap menentukan fokus (dilakukan dengan observasi terfokus) analisa
data dilakukan dengan menggunakan analisis taksonomi.
4. Dalam tahap seleksi data (dilakukan dengan cara observasi terseleksi)
kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilakukan dengan
analisis komponensial.
5. Hasil dari analisis komponensial, melalui analisis tema peneliti menemukan
tema-tema budaya. Berdasarkan pada temuan tersebut, selanjutnya peneliti
menuliskan laporan penelitian kualitatif.41
41
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan – Kuantitatif, Kualitatif & Mixed
Methode, (Kuningan: Hidhayatul Quran Kuningan, 2019), 150-151.
29
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
330.
43
Ibid, 330-331.
30
44
Ibid, 331-332.
BAB IV
PEMBAHASAN
31
32
ketetapan MPR Nomor 11 tahun 1960 dan Peraturan Menteri Agama No. 5
tahun 1963, bahwa satu IAIN minimal harus memiliki 3 (tiga) Fakultas.
Untuk memantapkan cita-cita tersebut, maka pada tanggal 30
September 1965 dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 18 tahun 1965,
terbentuklah panitia Persiapan Pembukaan IAIN Jambi. Panitia tersebut
disetujui oleh Menteri Agama dengan Surat Keputusan nomor 83 tahun 1965,
tertanggal 22 November 1965. Setelah melalui beberapa tahap perjuangan,
maka pada akhirnya Menteri Agama menyetujui berdirinya IAIN dengan
Surat Keputusan nomor 84 tahun 1967 tanggal 27 Juli 1967.
Berdasarkan SK. Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8 September
1967 bertepatan dengan tanggal 3 Jumaidi Akhir 1387 H., diresmikanlah
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin oleh Menteri Agama, Prof. K. H. Saifuddin
Zuhri, dengan personalia:
a. Rektor, A. H. Manaf, Gubernur KDK Tingkat I Jambi.
b. Dekan Fakultas Syari‟ah, H. M. O. Bafadhal.
c. Dekan Fakultas Tarbiyah, Drs. Z. Azuan.
d. Dekan Fakultas Ushuluddin, K. H. A. Kadir Ibrahim.
e. Dekan Fakultas Syari‟ah Kerinci, A. R. Dayah.
Kemudian setelah keluar SK. Menteri Agama No. 69 tahun 1982
tanggal 27Juli 1982, bahwa Fakultas yang ada di lingkungan IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin ditingkatkan statusnya dari Fakultas Muda menjadi Fakultas
Madya.Fakultas tersebut telah diperkenankan menyelenggarakan perkuliahan
tingkat doktoral. Tambahan pula, IAIN dari tahun ke tahun menampakkan
perkembangan yang signifikan, maka sebelum tahun 2000 banyak tuntutan
pemerintah dan masyarakat terhadap institusi ini, antara lain sebagai berikut.
Bahwa dengan tuntutan perlunya pengembangan keilmuan Islam, maka pada
tahun 1995, ketika tenaga dosen yang berkualifikasi S.2 dan S.3 semakin
diperlukan tampilannya, ide untuk membuka Program Pascasarjana pun
mengemuka. Untuk menindaklanjuti ide tersebut, maka pada bulan Februari
33
45
Tim Penyusun, Mengukir Sejarah Pendidikan Tinggi Islam: 50 Tahun Emas IAIN/UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan PUSAKA, 2017),
98-101.
37
SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
BIRO BIRO
Administrasi Umum, Administrasi Akademik,
Perencanaan, Keuangan dan Kemahasiswaan dan
Kepegawaian Kerjasama
Unit Pengembangan
Kewirausahaan dan Karier
B. Analisis Penggunaan Aplikasi Tik Tok Pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
1. Intensitas Penggunaan Aplikasi Tik Tok pada Mahasiswa UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Aplikasi Tik Tok yang sangat populer di kalangan generasi muda
memberikan tren tersendiri, terlebih pada masa pandemi yang dimulai sejak
awal tahun 2020.Masa-masa pandemi yang menyebabkan banyak aktivitas
yang dikerjakan di rumah, memberikan banyak kesempatan kepada
mahasiswa melakukan hal-hal yang berhubungan dengan akses
internet/online.Intensitas penggunaan media sosial untuk bersosialisasi dan
melepas penat karena banyak aktivitas di luar yang mulai dibatasi untuk
mengurangi angka penularan virus Corona.
Pembatasan aktivitas sosial di luar ruangan yang ditetapkan oleh
pemerintah juga tentu berlaku pada dunia pendidikan, sistem perkuliahan
yang dilakukan secara daring secara langsung mengurangi aktivitas di
kampus.Pola kebiasaan baru yang ditetapkan pemerintah ini tentu mempunyai
sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, setiap mahasiswa akan lebih banyak
mempunyai waktu yang lebih berkualitas dengan keluarga. Jika sebelumnya
aktivitas bersama dengan keluarga hanya ketika hari libur saja, saat ini
intensitas kebersamaan dengan anggota keluarga lainnya akan lebih terasa
karena banyak aktivitas yang berhubungan dengan dunia pendidikan
dilakukan secara daring.
Sayangnya, dampak positif itu juga diikuti dengan beberapa dampak
negatif yang tentu akan dialami oleh mahasiswa yang terpaksa beradaptasi
dengan pola kegiatan pembelajaran yang baru secara daring dari rumah. Bagi
mahasiswa yang memang menyukai kegiatan-kegiatan pembelajaran
dilakukan dari rumah, dan lebih suka melakukan segala sesuatu dari rumah
tentu tidak akan mengalami persoalan yang signifikan. Tetapi, bagi
mahasiswa yang suka aktivitas secara langsung, berkumpul dengan teman-
41
46
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 4 November 2020.
42
47
Nellafirdayati, Pemilik Akun Tik Tok @nellafirdayati26, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 14 November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
48
Siti Nurjannah, Pemilik Akun Tik Tok @snrjnnh,Wawancara dengan Subjek Penelitian, 14
November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
49
ninun, Pemilik akun Tik Tok @punggungyogik.adm,Wawancara dengan Subjek Penelitian,
16 November 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
43
52
User7538800650094, Pemilik Akun Tik Tok @echa_1608, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 22 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
45
b. Menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan melepas rasa
penat/bosan
Tidak semua pengguna Tik Tok mengunggah video, karena pada
dasarnya memang tidak ada batasan bagi pemakai aplikasi ini yang
mengharuskan mengunggah video untuk bisa menggunakannya.Interaksi
dalam aplikasi Tik Tok hanya bisa terjadi dengan saling kolaborasi
melalui video yang sudah terunggah dan melalui media pesan yang ada
dalam aplikasi ini.Sehingga bagi yang tidak fokus dengan pembuatan
konten video dan mengunggahnya, juga bisa memanfaatkan aplikasi ini
hanya sebagai penikmat saja, tanpa ada kewajiban untuk membuat konten
atau video.54
Wawancara dengan akun @titioktavia14 mahasiswa Fakultas
Dakwah, memberikan penjelasan kepada peneliti bahwa:
53
Yenny Novrida, Pemilik Akun Tik Tok @yennyzumu, Wawancara dengan Subjek Penelitian,
22 November 2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
54
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 22 November 2020.
46
“Kalau saya hanya sebatas suka mencoba hal-hal baru saja, dan
kebetulan karena banyak teman yang mengunduh aplikasi ini,
saya juga jadi memiliki rasa penasaran untuk juga ikut
mencoba.Seru juga, tapi memang menurut saya, saya tidak punya
banyak kemampuan untuk membuat video yang baik, masih harus
banyak belajar.Meskipun begitu, banyak video lucu, video unik
dan konten video menghibur lainnya, yang bisa benar-benar
membuat kita bisa melepaskan penat dan bosan dengan aktivitas
kita selama Work from Home.”55
55
Titi Zinita Oktavia, Pemilik Akun Tik Tok @titioktavia14, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 24 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
56
Fffffrrreyyaaa, Pemilik Akun Tik Tok @rahayuindrilestari,Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 25 November 2020, Mahasiswi Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
47
konten baru, sehingga semakin banyak pula pilihan untuk mengikuti kanal
atau akun tertentu yang menyajikan video sesuai dengan preferensi
pemakainya.
Video-video yang menarik dapat menjadi topik perbincangan
dalam grup-grup pesan di media sosial, Tik Tok menyediakan fitur untuk
dapat mengunduh video milik kita sendiri dan video yang sudah diunggah
oleh orang lain, setelah diunduh video bisa dibagikan tanpa membuka
aplikasi Tik Tok. Walaupun sebenarnya ketika menggunakan aplikasi Tik
Tok, opsi Share bisa membagikannya secara langsung, tetapi mengunduh
video yang mungkin bagi pengguna adalah video yang menarik,
memungkinkan untuk dapat diputar atau ditonton walaupun sedang tidak
terhubung dengan internet.
Mahasiswa yang hanya menggunakan aplikasi Tik Tok untuk
mencari dan menonton video-video yang menurut mereka menarik, tidak
seintens mahasiswa yang memang memiliki ketertarikan berkarya dan
berkontribusi pada komunitas Tik Tok melalui akunnya. Bagi mahasiswa
yang hanya menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan dan
menghilangkan stres, Tik Tok hanya sebatas aplikasi untuk dinikmati saja,
mereka tidak memiliki kecenderungan untuk terlibat dan ikut serta dalam
komunitas Tik Tok secara lebih mendalam. Sehingga, jika pun
mengunggah konten atau video, mahasiswa yang hanya memprioritaskan
Tik Tok sebagai pelepas penat ini hanya mengunggah beberapa video
saja.57
c. Hanya mempunyai akun tetapi tidak intens menggunakan dan tidak
mengunggah konten video
Kelompok berikutnya adalah mahasiswa yang benar-benar hanya
menggunakan Tik Tok untuk sekadar mencoba dan melihat-lihat saja,
57
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 25 November 2020.
48
58
Rotua Nauli Siregar, Pemilik Akun Tik Tok @ulekk8798, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 27 November 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
49
Rasa percaya diri menjadi modal utama bagi para pembuat konten
video, tidak hanya di Tik Tok, semua media berbagi video menuntut
seseorang untuk cakap dalam memerankan sesuatu, meniru, dan
melakukan hal-hal unik dan sulit.Daya tarik video adalah keunikan,
keaslian (orisinalitas), dan bagaimana mengemasnya menjadi video yang
membuat penikmatnya penasaran.
59
User4381107337047, Pemilik Akun Tik Tok @resse53, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 27 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
50
juga dituangkan dalam bentuk konten, tulisan, dan materi sejenisnya yang
tersimpan dalam akun sebuah sosial media.
Motif mahasiswa menggunakan aplikasi Tik Tok tentu sangat
beragam, tetapi berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti
lakukan, setidaknya terdapat tiga motif yang paling menonjol yang
melatarbelakangi penggunaan aplikasi Tik Tok di kalangan mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya pada
Fakultas Syariah, Adab dan Dakwah, yaitu:
a. media untuk mengekspresikan diri
Pada era digital seperti saat ini, karya-karya dalam bentuk
elektronik menjadi bagian penting dalam perjalanan masyarakat menuju
zaman yang serba elektrik. Setiap zaman memiliki karakteristik tersendiri
dalam meninggalkan jejak untuk generasi berikutnya, sesuai dengan apa
yang terjadi dan dominan dalam perjalanan zaman tersebut. Bentuk-
bentuk konten dalam sebuah aplikasi, secara tidak langsung merupakan
produk dari budaya, yang selalu berkembang dan mengalami perubahan
dari masa ke masa.
Seperti banyak sosial media lainnya, Tik Tok menyimpan data
bagaimana setiap tren saling berganti. Topik yang pada saat ini sedang
tren, pasti tidak akan bertahan lama, karena akan terus ada tren-tren baru
yang mengubah bagaimana cara kita memandang suatu hal. Akun-akun
yang produktif akan menghasilkan banyak konten, dan konten-konten
yang menarik akan memberikan banyak dampak bagi komunitas Tik Tok.
Terlepas dari apakah nanti sebuah konten akan populer atau tidak, upaya
untuk mengekspresikan diri dengan cara menuangkannya dalam sebuah
video, adalah cara tepat untuk memfasilitasi bagaimana cara pikiran kita
menerjemahkan setiap tindakan.
51
60
Maulida Futri, Pemilik Akun Tik Tok @maulidafutri, Wawancara dengan Subjek Penelitian,
28 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
61
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 28 November 2020.
52
62
Muhammdfarhan0, Pemilik Akun Tik Tok @muhammdfarhan013, Wawancara dengan
Subjek Penelitian, 30 November 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
63
Sukmarini, Pemilik Akun Tik Tok @im_sukmaaa, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 30
November 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
53
Durasi video dalam Tik Tok yang tidak panjang juga tidak
memerlukan terlalu banyak waktu luang untuk menikmati video-video
yang ada di dalamnya.Video yang menarik juga dapat dengan mudah
diunduh, agar dapat dilihat walaupun ketika sedang tidak terhubung
dengan internet.Durasi yang pendek juga bisa dilihat dan dinikmati pada
sela-sela menunggu waktu mengikuti perkuliahan online. Saluran internet
berbagi video lainnya yang menyediakan video dalam durasi yang cukup
panjang akan menghabiskan banyak waktu, dan menjadi tidak menarik
lagi jika waktu menonton terganggu dengan aktivitas lainnya. 65
Wawancara dengan @nirmalasariiii, memberikan keterangan
bahwa:
“Aktivitas pembelajaran di kampus yang diganti dengan
pertemuan secara daring, terkadang merasa membosankan, jika
ada waktu luang memang lebih asyik untuk digunakan mencari
hal-hal baru di internet, misalnya menonton video-video di Tik
Tok.Tidak hanya menonton juga sih, kalau ada kesempatan untuk
membuat video dan mengunggah, waktu luang bisa dimanfaatkan
untuk itu, dari pada hanya bengong.”66
64
EL, Pemilik Akun Tik Tok @eliyadw, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 3 Desember
2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UINS TS Jambi.
65
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 3 Desember 2020.
66
Nirmalasari, Pemilik Akun Tik Tok @nirmalasariiii, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 4
Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
55
c. belajar untuk menjadi percaya diri dan membuat video yang menarik
Tingkat percaya diri memberikan efek tersendiri dalam
menghasilkan konten-konten video Tik Tok yang menarik.
Mengekspresikan diri di depan kamera membutuhkan kemampuan yang
tidak dimiliki oleh semua orang, walaupun demikian tidak semua video
Tik Tok harus berisi video dari pemilik akun. Video-video menarik
tentang suatu tempat, atau kejadian lucu, hal-hal unik juga dapat dijadikan
video yang bisa saja setelah diunggah di Tik Tok akan disukai oleh
banyak pengguna lainnya.
Tanda sebuah video mendapatkan respons yang baik dari
pengguna Tik Tok lainnya adalah mendapatkan tanda like/suka dan
komentar yang banyak.Tidak semua video bisa mendapatkan dua hal
tersebut.Akun yang memiliki video-video yang menarik, dan jumlah
pengikut yang banyak, merupakan dua komponen penting agar
mendapatkan video dengan jumlah like dan komentar yang baik. Membuat
67
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 10 Desember 2020.
56
video yang baik dan menarik akan mengundang pengguna lain untuk
mengikuti, jika pengguna lain mengikuti sebuah akun maka setiap akun
Tik Tok tersebut mengunggah konten baru, pengguna yang telah
mengikuti tersebut akan mendapatkan notifikasi/pemberitahuan, sehingga
kemungkinan besar video baru yang diunggah tersebut akan dilihat oleh
akun yang mengikuti.68
Akun-akun yang menampilkan video yang menarik akan bisa
mendapatkan jumlah pengikut dan jumlah like yang banyak. Seperti akun
@bbyfebbyyy milik mahasiswa Fakultas Syariah yang memiliki 31.5k
pengikut, dan mendapatkan jumlah sukadari seluruh video yang diunggah
sebanyak 31.5k suka.69 Akun besar seperti ini tentu tidak lepas dari jumlah
konten yang banyak dan juga harus memiliki mutu yang baik, berikut hasil
wawancara dengan akun @bbyfebbyyy:
“Membuat sebuah karya dan dipublikasikan tentu akan dilihat
oleh banyak orang, apa pun itu, termasuk video, seorang creator
(pembuat konten) itu harus berani, harus percaya diri, sebuah
video yang menurut kita bagus belum tentu bagus menurut orang
lain. Jadi, pada dasarnya, yang terpenting adalah percaya diri
untuk membuat sesuatu, selama video itu santun dan tidak
bertentangan dengan norma-norma agama maka teruslah
berkarya.”70
ini dipengaruhi oleh bagaimana sebuah konten terlihat menarik dan pada
akhirnya setiap orang yang mengunjungi sebuah akun merasa ingin
mendapatkan notifikasi setiap ada video baru dari seseorang yang memiliki
akun dengan video menarik tersebut.Jumlah video yang diunggah juga bisa
mempengaruhi bagaimana sebuah akun Tik Tok dapat diikuti oleh banyak
pengguna Tik Tok. Sebuah akun yang hanya memiliki beberapa video saja
tentu tidak akan bisa menarik perhatian, dan alasan seseorang untuk menjadi
follower dari sebuah akun Tik Tok adalah karena ingin mendapatkan
pemberitahuan dari setiap update video dari akun favoritnya, itulah jika hanya
ada beberapa video saja dalam sebuah akun dan tidak ada update maka akan
sangat kecil kemungkinan memiliki banyak follower.71
Dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan,
setidaknya peneliti menemukan beberapa dampak penggunaan aplikasi Tik
Tok terhadap eksistensi mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, yaitu memiliki banyak penggemar, belajar hal-hal baru dari
akun-akun yang disukai, dan berusaha untuk ikut menyuarakan hal-hal baik di
dunia maya. Secara lebih detail, hal-hal yang berhasil peneliti himpun tersebut
dapat dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:
a. Memiliki banyak teman dan penggemar
Penggemar atau follower memiliki nilai tersendiri dalam
menggambarkan eksistensi sebuah akun Tik Tok, semakin banyak
follower akun Tik Tok maka dapat dikatakan akun tersebut memiliki
muatan atau nilai-nilai yang banyak disukai oleh pengguna lainnya.
Memiliki jumlah follower yang banyak tidak bisa didapatkan dengan
mudah. Setiap pengguna Tik Tok dengan karakteristiknya masing-masing
tentu akan sangat sulit dikondisikan agar menyukai akun tertentu, terlebih
akun-akun yang tidak memiliki popularitas dalam kehidupan nyata.
71
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 15 Desember 2020.
59
Sebuah akun yang dibangun oleh seorang artis, model terkenal, pemain
film dan figur-figur lain yang sudah memiliki popularitas sebelumnya
memang dapat mudah mencapai angka follower yang tinggi. Sementara
itu, akun-akun yang dibangun oleh orang biasa tentu tidak akan
mendapatkan hal tersebut dengan mudah.
Hasil wawancara dengan salah satu akun mahasiswi Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
@yangpentingpost, mengatakan bahwa:
“Salah satu keuntungan menggunakan Tik Tok adalah bisa
menambah teman, atau terkadang ada juga yang tidak kita kenal,
tetapi mem-follow akun kita.Ya, ini bisa dinamakan penggemar,
karena kita tidak kenal tetapi mereka berusaha mendapatkan
informasi setiap kita mengunggah video baru. Tapi, tetap saja
tidak mudah mendapatkan teman baru atau penggemar baru,
karena kita harus terus update video, dan videonya juga harus
bagus. Memang sangat membanggakan kalau bisa punya akun
dengan jumlah follower yang banyak.”72
72
gik, Pemilik Akun Tik Tok @yangpentingpost, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 17
Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
60
Dunia remaja yang sangat dekat dengan internet dan sosial media,
mengubah banyak hal yang sebelumnya memiliki banyak batasan. Seperti,
hubungan pertemanan dengan seseorang yang secara fisik berada sangat
jauh, tren atau budaya baru yang sangat mudah tersebar karena semakin
banyaknya media untuk berbagi, dan bagaimana seseorang menjadi
populer seakan-akan menjadi lebih mudah diukur dengan melihat seberapa
populer seseorang dalam dunia sosial media dan platform digital lainnya.
73
Riana Tia Wulandari, Pemilik Akun Tik Tok @rianatiawlldr, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 17 Desember 2020, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
61
rentang usia sebagai seorang mahasiswa, yang telah belajar banyak hal
tentang norma-norma sosial dan norma-norma agama, ruang Tik Tok yang
luas dan menyediakan banyak jenis video, seorang mahasiswa seharusnya
sudah bisa menyaring akun-akun Tik Tok dengan karakteristik seperti apa
yang pantas untuk di-follow.74
Eksistensi diri mahasiswa juga dilihat dari bagaimana seorang
mahasiswa dapat mengikuti tren yang sedang banyak digemari oleh
teman-teman sebayanya.Tik Tok sebagai media yang menyebarkan
banyak informasi baru dapat menjadi referensi untuk mendapatkan
informasi yang sedang tren.Pola seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi,
pada masa-masa sebelum internet menjadi penyebar informasi skala besar,
tren yang sedang bergulir yang tidak diikuti oleh seorang remaja bisa saja
membuat remaja tersebut dikatakan kuper (kurang pergaulan) atau cupu.
Tidak sepenuhnya hal ini memiliki dampak positif, karena pada
dasarnya nilai eksistensi yang didasarkan pada hal-hal di atas, sebenarnya
tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar.Walau pun demikian, pola seperti
ini sudah benar-benar diadopsi oleh generasi muda sejak lama. Eksistensi
diri banyak dikaitkan dengan seberapa cakap seseorang dapat mengikuti
perkembangan zaman dengan mengikuti tren berpakaian, cara bergaul dan
cara berbicara.
Hasil wawancara dengan @shitarizky, akun Tik Tok milik
mahasiswi Fakultas Dakwah, memberikan penjelasan tentang bagaimana
Tik Tok dapat menjadi wahana untuk belajar hal-hal baru dari akun-akun
Tik Tok yang diikutinya:
“Sebagai seorang remaja kita kan harus mengikuti tren yang
sedang berkembang saat ini, kalau tidak nanti pasti akan
dianggap kurang gaul dan tidak memiliki banyak bahan untuk
diobrolkan dengan teman-teman. Selain itu, banyak video-video
lainnya juga yang dapat dijadikan referensi untuk melakukan
74
Observasi, Pengamatan Akun Tik Tok Subjek Penelitian, 17 Desember 2020.
62
suatu hal, tidak semuanya video Tik Tok itu isinya lucu-lucuan
saja, ada juga yang isinya tentang cara melakukan suatu hal
dengan cepat, kata mutiara, atau video-video bermanfaat lainnya,
yang pasti bisa membuat wawasan kita bertambah.”75
75
Mashita Rizki Susana, Pemilik Akun Tik Tok @shitarizky, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 17 Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
76
piyak, Pemilik Akun Tik Tok @balabala09_, Wawancara dengan Subjek Penelitian, 18
Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
63
َّصا ِرِه َّن َوََْي َفظْ َن فُ ُرْو َج ُه َّن َوالَ يُْب ِ َيْ َن َزيْ َ َ ُه َّن إِال ِ ِ ِ
ِ ْ ات ي غْض
َ ْض َن م ْن اَب ُ َ ََوقُ ْل للْ ُم ْؤمن
ض ِربْ َن ِِبُ ُم ِرِه َّن َِلى ُجيُبِ ِه َّن َوالَ يُْب َيْ َن َزيْنَتَ ُه َّن إِالَّ لِبُعولَتِ ِه َّن أ َْو
ْ َماَ ظَ َهَر ِمْن َها َولْي
آباَئِ ِه َّن أ َْو آبَ ِاء بُعُ ْولَتِ ِه َّن أ َْو أَبْنَائِ ِه َّن أ َْو أَبْنَ ِاء بُ ُع ْولَتِ ِه َّن أ َْو إِ ْخ َواِنِِ َّن أ َْو بَِِن إِ ْخ َواِنِِ َّن
77
Zianaindriany, Pemilik Akun Tik Tok @zianaanggraini, Wawancara dengan Subjek
Penelitian, 20 Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
65
lain. Sehingga Tik Tok bisa menjadi wahana yang baik untuk
saling mengingatkan dan berbagi pengetahuan.”78
Kemudahan untuk membagikan video maupun foto saat ini dapat
dimanfaatkan untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai religius dalam
kehidupan. Dimulai dari hal-hal kecil, video-video pendek Tik Tok yang
dibuat dengan baik dapat saja mengubah banyak persepsi orang tentang
suatu hal, setiap konten yang beredar di internet akan mempengaruhi
persepsi orang-orang yang melihatnya, dan lebih jauh lagi sikap dan
ideologi seseorang bisa saja berubah jika secara terus menerus disuguhkan
konten-konten yang dapat mengubah hal-hal tersebut. Dampak Tik Tok
terhadap bagaimana eksistensi diri terbentuk sangat besar, terlebih bagi
orang-orang yang menggunakannya secara intens.Oleh sebab itu,
menggunakan Tik Tok secara bijak merupakan salah satu bentuk
bagaimana membentuk dan menjaga eksistensi diri seseorang.
78
tiktokkuh, Pemilik Akun Tik Tok @initiktok12,Wawancara dengan Subjek Penelitian, 23
Desember 2020, Mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi.
67
A. Simpulan
Setelah mengumpulkan data, melakukan analisis data dan melakukan
proses triangulasi, maka kesimpulan penelitian ini adalah:
1. Intensitas penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
menggunakan aplikasi Tik Tok setiap hari di waktu senggang untuk
mengekspresikan diri, menggunakan aplikasi Tik Tok untuk mencari hiburan
dan melepas rasa penat/bosan, dan hanya mempunyai akun tetapi tidak intens
menggunakan dan tidak mengunggah konten video.
2. Motif penggunaan aplikasi Tik Tok pada mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah sebagai media untuk mengekspresikan
diri, mengisi waktu luang dan belajar untuk menjadi percaya diri dan
membuat video yang menarik.
3. Dampak positif penggunaan aplikasi Tik Tok terhadap eksistensi diri
mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah
memiliki banyak teman dan penggemar, belajar hal-hal baru dari akun-akun
yang disukai, dan berusaha untuk ikut menyebarkan hal-hal baik di dunia
maya.Sedangkan dampak negatif nya adalah hilangnya rasa malu dengan
beredar nya vidio tiktok, djtiktok, tiktok kekinian dan sebagai nya membuat
para pengguna tiktok semakin tenggelam dengan keasikan nya untuk
bergoyang, contoh nya mahasiswa bergoyang djtiktok di tempat umum tanpa
menghiraukan busana yang sedang di pakai seperti jilbab. Hal ini menyebab
kan hilangnya rasa malu yang seharusnya di miliki oleh mahasiswa UIN
Shultan Thaha Saifuddin Jambi.
69
70
B. Saran
Peneliti ingin menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan
penggunaan aplikasi Tik Tok, khususnya yang berhubungan dengan proses
aktualisasi diri dengan yang bertujuan meningkatkan eksistensi diri:
1. Mengikuti perkembangan zaman orang tua, guru, dan dosen harus bisa turut
serta mengontrol kegiatan-kegiatan anak-anaknya di media sosial, agar tidak
terkesan mengintimidasi proses pemantauan ini sebaiknya dilakukan dengan
memantau menggunakan akun lain.
2. Proses pemantauan ini juga sebaiknya dilakukan oleh pemerintah, sebagai
media yang memiliki banyak pengguna, Tik Tok harus benar-benar dipantau
konten-kontennya, sehingga tidak membuat gaduh ketika ada konten yang
tidak sesuai norma-norma lolos dari pantauan dan dilihat oleh banyak orang.
3. Mahasiswi sebaiknya tetap menggunakan jilbab, adab dan etika saat
menggunakan akun tiktok. Akan sangat disayangkan jika banyak khalayak
tahu jika sebuah akun itu milik mahasiswa UIN tetapi tidak menggunakan
jilbab.
DAFTAR PUSTAKA
_______, Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Pelita III,
1980.
_______, Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2002.
Tim Penyusun, Mengukir Sejarah Pendidikan Tinggi Islam: 50 Tahun Emas
IAIN/UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Jambi: Pusat Studi Agama dan
Kemasyarakatan PUSAKA, 2017.
Aji, Wisnu Nugroho, “Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia,” Jurnal Proceeding Unikal, IV, N0.7, 2012, 24-35.
Anggito, Albi & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sukabumi: Jejak,
2018.
Aprilian, Devri, “Hubungan antara Pengguna Aplikasi Tik Tok dengan Perilaku
Narsisme Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bengkulu”, Jurnal Ilmiah
Bimbingan dan Konseling, II, No.3, (2019), 220-232.
Ermayani, Agus Elly, “Teori Eksistensi Sosial dan Personal dan Teori Social
Accountability”, Jurnal Sastrawan STKIP Singkawang, III, No.4, 2004, 57-
69.
Elvinaro, Ardianto, Komunikasi Masa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004.
Denis Mcquail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar,(Jakarta:Erlangga,1996.
Hatta, Ahmad, Tafsir Quran Per Kata – Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul &
Terjemah, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2011.
Hermawan, Iwan, Metodologi Penelitian Pendidikan – Kuantitatif, Kualitatif &
Mixed Methode, Kuningan: Hidhayatul Quran Kuningan, 2019.
Islami, Afrizal Nur, “Media Sosial dan Eksistensi Diri Remaja Berprestasi di Kota
Palu”, Jurnal Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako,
V, No.3, (2018), 1-15.
Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2001).
Mahendra, Bimo, “Eksistensi Sosial Remaja dalam Instagram (Sebuah Perspektif
Komunikasi), Jurnal Visi Komunikasi, XVI, No.1, 2017, 151-160.
71
Mahyuddin, Masyarakat dan Gejala Problematika Sosial: Persilangan Dinamika
Politik, Budaya, Agama dan Teknologi, Parepare: IAIN Parepare Nusantara
Press, 2020.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010.
Morissan, Teori Komunikasi dari Individu hingga Massa, Jakarta: Prenada Media
Group, 2013.
Nasrullah, Ruli, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017.
Nawawi, Hadari, Hakikat Manusia Menurut Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Novianti, Dwi Anggi, Dkk, Covid-19 Catatan Linimasa pada Analis Muda, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2020.
Nurhalimah, Sitti, Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran
Mahasiswa Bidikmisi, Sleman: Deepublish, 2019.
Prianbodo, Bagus, “Pengaruh Tik Tok terhadap Kreativitas Remaja Surabaya”,
Skripsi, Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, 2018.
Purnamasari, Ayu & Veby Agustin, “Hubungan Citra Diri dengan Perilaku Narsisme
pada Remaja Putri Pengguna Instagram di Kota Prabumulih”, Jurnal
Psibernetika, XI, No. 2 ,2018, 115-132.
Rahmawati, Siska, “Fenomena Pengguna Aplikasi Tik Tok di Kalangan Mahasiswa
Universitas Pasundan Bandung”, Skripsi, Bandung: Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, 2018.
Rahmawati, Alfiana Yuniar, “Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tik Tok
terhadap Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Jogja
Squad”, Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2019.
Schutz, Duane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat,
Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Setiadi, Ahmad “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektivitas Komunikasi”, Jurnal
AMIK BSI Kerawang, I, No.1 (2012), 340-351.
Sitorus, Fredrick Gerhad, “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik Tok terhadap Perilaku
Anak (Studi pada Pengguna Aplikasi Tik Tok pada Remaja di Kota Medan),
Skripsi, Medan: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018.
Smith H. W., What Matters Most: Hal-hal yang Paling Utama, Jakarta: Binarupa
Aksara, 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2013.
Syahputro, Eko Nur, Melejitkan Pemasaran UMKM melalui Media Sosial, Gresik:
Caremedia Communication, 2020.
Tafsir, Ahmad, Filsafat Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Penggunaan Aplikasi Tik Tok sebagai Ajang Eksistensi Diri (Studi Kasus
Fenomenologi Penggunaan Tik Tok pada Mahasiswa UIN STS Jambi)
1. Jenis, Metode dan Sumber Data
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74
2. Panduan Dokumentasi
3. Panduan Observasi
4. Panduan Wawancara
78
DOKUMENTASI
A. Informasi Diri
Nama : Dila Mayang Sari
Tempat & Tanggal Lahir : Pulau Temiang, 24 November 1996
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kelurahan Pulau Temiang, Kecamatan Tebo
Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi.
B. Riwayat Pendidikan
SRATA I : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
SLTA : MAN 1 Pulau Temiang
SLTP : SMP Negeri 7 Kabupaten Tebo
SD : SD Negeri 7/VIII Pulau Temiang