Anda di halaman 1dari 17

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL.

85

2013

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan bagian dari penyelenggaraan
pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh
mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga
dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang
wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Program pengabdian kepada masyarakat adalah merupakan pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara
melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan
guna menyukseskan pembangunan dan manusia pembangunan. Salah satu bentuk
program pengabdian adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dalam

pelaksanaannya

kuliah

kerja

nyata

mempunyai

ciri-ciri

sebagai berikut:
1. Interdisipliner, cross sectoral , dan komprehensif.
Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata bagi lembaga
dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam masyarakat
mempunyai hubungan satu dengan yang lain (complicated), sehingga penyelesaian
dengan pola pendekatan monodisiplin kurang efektif. Kuliah kerja nyata
dimaksudkan untuk pengisi kekurangan tersebut dengan memberikan pengalaman
cara berfikir interdisipliner, terpadu, dan komprehensif.

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

2. Berdimensi luas, pragmatis, dan praktis.


Kuliah kerja nyata bertolak dari fakta yang ada di masyarakat, serta timbulnya
pelbagai persoalan di masyarakat perlu adanya pola pikir secara komprehensif dan
pragmatis dengan pendekatan lintas ilmu, baik berdemensi eksakta maupun non
eksakta, yang berteknologi maupun non teknologi. Pelbagai disiplin ini dan metode
pendekatan sangat menunjang tingkat keberhasilan dalam pemecahan masalah serta
pemberian solusi yang bermanfaat. Dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh dari bangku perkuliahan diharapkan dapat memberi
sumbangan pemikiran, tenaga, dan lain sebagainya kepada masyarakat.
Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di
luar bidang studi dan mahasiswa dapat melakukan studi lintas disiplin ilmu dengan
teman dari pelbagai fakultas lain maupun melakukan diskusi, bertukar pikiran serta
pengalaman baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi kuliah kerja nyata
(KKN),

yang

hasilnya

dapat

memberikan

manfaat

bagi

semua

pihak,

yakni mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.


3. Keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
yang termanifestasikan dalam Tri Dharma PT.
Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat cross
sectoral

serta

belajar

memecahkan

masalah

dengan

pendekatan

ilmu

(interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi


masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian
membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.
2

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan


ideal yang secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh
tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan. Karenanya KKN
adalah bagian integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan
ideal secara filosofil akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan
pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN (apapun bentuknya), yang
pada gilirannya akan membedakannya dengan kegiatan lain yang bukan KKN.
Sekurang-kurangnya KKN harus mengandung tujuh aspek yang bernilai fundamental
dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya,
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi


Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif
Lintas Sektoral
Dimensi yang luas dan pragmatis
Keterlibatan masyarakat secara aktif (partisipasional)
Sustainable
Bertumpu pada sumberdaya lokal
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan

program yang mengajarkan mahasiswa secara langsung mengenai cara penyelesaian


masalah, merealisasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh, dan pengabdian
kepada masyarakat.
1.2 Tujuan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program intrakuliker dengan tujuan utama
untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Pelaksanaan KKN secara umum
bertujuan:
3

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

1. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan


mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan dan
penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang
inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat
dan lembaga pedesaan lainnya.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan pengembangan
masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (human development),
mencapai target dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs),
kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah
kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
3. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stokeholders
(Pemda, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya pengentasan kemiskinan,
kelaparan, mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan penduduk dan
keluarga lainnya.
4. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan
untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja
pembangunan (Pemda, Swasta, LSM dan masyarakat) dalam perencanaan dan
pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
1.3 Sasaran dan Manfaat
1.3.1 Sasaran
1 Mahasiswa
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini mahasiswa diharapkan dapat:

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara


interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan
Kerjasama antar sektor.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan
ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk
keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
Mendewasakan cara berfikir serta mengingatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
Memberikan keterampilan

kepada

mahasiswa

untuk

melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara


interdisipliner atau antar sektor.
Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan
sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan
memecahkan

masalah

secara

langsung

akan

menumbuhkan

sifat

profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti


2

peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.


Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi
Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masyarakat dan pemerintah daerah
ataupun institus daerah diharapkan dapat:

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

Memperoleh

cara-cara

baru

yang

dibutuhkan

2013

untuk

merencanakan,

merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.


Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, secara IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya

masyarakat

sehingga

mampu

berpartisipasi

aktif

dalam

pembangunan.
Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan
program-program pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3

Perguruan Tinggi
Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, perguruan tinggi diharapkan

dapat:
Memperoleh umpan balik sebagai hasil perintegrasian mahasiswa dengan
proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih
disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai
masalah untuk pengembangan penelitian.
Melalui kegiatan mahasiswa, dapat

menelaah

dan

merumuskan

keadaan/kondisi nyata berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat


mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang
diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta


departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiawa yang melakukan
KKN.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan KKN ini adalah mahasiswa dapat memperoleh ilmu
di lapangan secara langsung dan membangun kerja sama dengan masyarakat untuk
melakukan hal-hal yang tergabung ke dalam program kerja KKN.

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

II. Gambaran Umum Potensi Lokasi


2.1 Kondisi Geografis
Matsuyama adalah kota besar di pulau Shikoku, Jepang.
Akehama merupakan bagian dari wilayah Ehime, Jepang. Akehama dan
Tonoe

Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

: Desa Temboe
: Sebeluh Timur Teluk Bone
: Desa Batulappa
: Desa Salusana Dan Desa Laloa

Kelurahan Bone Pute terbagi atas 6 dusun, yaitu Dusun Pomandi, Ponnori,
Lumpue, Polewali, Bua Cengkeh, dan Bonepute. Adapun orbitasi waktu tempuh
kelurahan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Orbitus dan Jarak Tempuh.
NO
ORBITASI DAN JARAK TEMPUH
1
Jarak ke ibukota kecamatan
2
Jarak ke ibu kota kabupaten
3
Jarak ke ibukota provinsi
4
Waktu tempuh ke ibukota kecamatan
5
Waktu tempuh ke ibukota kabupaten
Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.

KETERANGAN
10 m
33 km
2 menit
20 menit

2.2 Jumlah Penduduk


Kelurahan Bonepute mempunyai jumlah penduduk 2.698 Jiwa dari 684 kepala
keluarga dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2. Nama lingkungan dan jumlah penduduk.
No

Lingkungan

Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
8

Total

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

1.

Bonepute

341

384

725

2.

Bua

153

158

311

3.

Lompue

198

199

397

4.

Pommandi

147

133

280

5.

Polewali

176

182

358

317
1.332

310
1.336

627
2.698

6.

Ponnori
Jumlah
Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.

2.3 Tingkat pendidikan dan mata pencaharian.


Masyarakat kelurahan Bonepute yang terdiri dari beberapa suku ini
mempunyai tingkat pendidikan dan mata pencaharian yang beragam. Adapun data
pendidikan dan mata pencaharian masyarakat kelurahan Bonepute dijleskan pada
tabel berikut.

Tabel 3. Tingkat pendidikan.


No

Lingkungan

Pendidikan
Blm
tamat SD

1
2
3
4
5
6

Bonepute
Bua
Lompue
Polewali
Pommandi
Ponnori
Jumlah

183
77
122
109
95
139
725

SD

SMP

SMA

D1

D2

D3

S1

S2

289
142
190
111
74
295
1101

98
43
50
78
46
46
82

122
40
32
46
46
82
368

3
3
2
0
3
16
27

2
0
1
3
6
8
20

3
0
0
2
2
3
10

23
6
0
8
8
5
50

2
0
0
1
0
0
3

Jumlah
725
311
397
358
280
627
2698

Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.


Tabel 4. Mata pencaharian/ Pekerjaan.
No

Lingkungan

Bonepute

Petani
55

Nelayan
53

Pekerjaan
Wiraswasta
89

PNS
17

TNI
14

dll
497

Jumlah
725

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2
3
4
5
6

Bua
Lompue
Polewali
Pommandi
Ponnori
Jumlah

83
19
65
36
37
295

19
65
0
4
5
196

1
16
25
40
56
227

4
1
9
11
22
65

2013

0
5
3
2
24

204
296
254
186
455
1892

311
397
358
280
267
2698

Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.


2.4 Sarana dan Prasarana Kelurahan.
Secara garis besar sarana dan prasarana kelurahan Bonepute adalah sebagai
berikut.
Tabel 5: Sarana dan Prasarana Kelurahan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Sarana dan Prasarana


Kantor lurah
Lapangan Sepak bola
TK
SD/MIS
SMP/MTS
SMA
Pasar
Dermaga Pelabuhan
Mesjid
Posyandu
Total
Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.

Jumlah
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
2 Unit
1 unit
1 unit
1 unit
5 unit
3 unit
18 unit

2.5 Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Bonepute.


Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah ketersediaan kualitas dan
kuantitas sumber daya aparatur. Dimana hal tersebut merupakan roda penggerak
organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh suatu
organisasi. Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi yang ada di Kantor

10

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Kelurahan Bonepute terdapat beberapa orang perangkat dengan perincian sebagai


berikut :
Tabel 6: Perangkat Kelurahan
No
Nama
1
Sahudi Sulaiman, S.Sos
2
Hasanuddin, S.sos
3
Muh. Tharim, ST
4
Agus Dode
5
Masri, S,Sos
6
Sumber: Rensra kelurahan Bonepute.

Jabatan
Lurah
Sekretaris
Kasi Pemerintahan
Kasi Ketentraman & Ketertiban
Kasi Pembangunan & Perekonomian
Kasi Pelayanan Umum

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Kantor Kelurahan Bonepute perlu
mendapat penambahan personil dan peningkatan status pendidikan.Penambahan
personil diperlukan mengingat keterbatasan jumlah personil dalam pendistribusian
tupoksi dan kewenangan yang ada di Kantor Kelurahan.

11

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

III. Identifikasi Permasalahan dan Pemecahan Masalah


3.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil survei lokasi (observasi) pertama yang dilakukan pada hari
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Tanohama, Tanohama memiliki beberapa masalah
yang harus diselesaikan. Dimulai dengan masalah lingkungan, ekonomi, dan social.
Masalah-masalah tersebut adalah:
1. Kurangnya populasi di daerah Tanohama
2. Kurangnya anak muda yang berada atau tinggal di Tanohama
3. Kurangnya lapangan kerja
4. Kurangnya produksi pertanian
5. Kurang terpeliharanya tempat-tempat bersejarah
6. Hanya terdapat 1 buah sekolah. Hanya terdapat sekolah dasar.
7. Kurangnya kreativitas siswa/anak-anak pada saat liburan musim panas
Sedangkan masalah yang terdapat di daerah Tonoe adalah:
1. Kurangnya populasi muda
2. Kurangnya lapangan pekerjaan
3. Kurangnya produksi pertanian
4. Kurangnya pembersihan endapan pada saluran air yang membuat saluran
menjadi dangkal
5. Kurangnya produk kerajinan yang dibuat dari mutiara dan kerang yang mereka
miliki
3.2 Pemecahan Masalah
12

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Berdasarkan hasil kajian mengenai observasi yang telah dilakukan maka


terdapat beberapa kesimpulan pemecahan masalah terkait dengan hal tersebut.
A. Tanohama
1. Dilakukannya wawancara terhadap beberapa masyarakat
2. Menanyakan data mengenai Tanohama
3. Berkunjung dan survei ke tempat bersejarah
4. Survei ke sekolah
5. Survei kegiatan anak-anak selama liburan musim panas
6. Survei lokasi perikanan
7. Diskusi dengan kelompok anggota KKN mengenai pemecahan masalah
8. Presentasi di depan warga mengenai saran-saran untuk Tanohama berdasarkan
hasil diskusi
B. Tonoe
1. Melakukan diskusi bersama BEANS (komunitas di Tonoe)
2. Membuat kotak surat dengan bentuk Kappa dan Ayam
3. Membantu masyarakat untuk mempersiapkan Festival Unohotaru
4. Homestay di salah satu rumah masyarakat
5. Membersihkan saluran air bersama masyarakat
6. Membersihkan kebun dan mengolah tanah kebun BEANS
7. Membuat Jelly jeruk bersama BEANS
8. Membuat aksesoris dari kerang dan mutiara
9. Membuat pizza bersama BEANS dan beberapa warga lainnya
10. Culture sharing
11. Diskusi student forum mengenai keberlanjutan kegiatan untuk jangka panjang

13

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

IV. Kegiatan yang Dilaksanakan


Berdasarkan analisis permasalahan setelah melakukan observasi di- Kelurahan
Bonepute, Kec. Larompong Selatan, Kab. Luwu, maka dilaksanakan beberapa
kegiatan yang terdiri atas:
a. Focus Group Discution (FGD) Prospek Pertanian Organik
Focus Group Discution (FGD) bertujuan untuk menghimpun permasalahan petani
dalam hal pertanaman serta memberikan pemahaman mengenai pertanian berbasis organik
melalui diskusi yang dilakuakan.
b. pelatihan Pembuatan Micro Organisme Local (MOL).
Dilakukan pecontohan pembuatan MOL sebagai starter dalam pembuatan pupuk
ataupun pestisida organik sebagai salah satu komponen pendukung pertanian organik
(organic farm sustainability)
c . Sosialisasi dan Kampanye Lingkungan sehat
Sosialisasi dan Kampanye Lingkungan sehat bertujuan untuk menanamkan rasa
kepedulian anak-anak terhadap lingkungan. Dengan kegiatan ini diharapkan tercipta sikap
anak-anak yang cinta lingkungan sehingga lingkunga nyaman, aman dan bersih.

4.4 Pelaksanaan Kegiatan


a) Focus Group Discution (FGD)

14

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

Sasaran

Waktu pelaksanaan

Tempat pelaksanaan : Lingkungan Bua, keluarahan Bonepute.

Realisasi

: kelompok-kelompok tani

: Jumat, 4 dan 5 juli 2013

: Terlaksana dengan baik

b) Pelatihan Pembuatan Micro Organisme Local (MOL):

Sasaran

Waktu pelaksanaan

Tempat pelaksanaan : Lingkungan Bua, keluarahan Bonepute.

Realisasi

: Petani

: Jumat, 5 juli 2013

: Terlaksana dengan baik

c) Sosialisasi dan Kampanye Lingkungan sehat bertujuan untuk menanamkan rasa


kepedulian anak-anak terhadap lingkungan.

Sasaran

Waktu pelaksanaan

Tempat pelaksanaan : keluarahan Bonepute.

Realisasi

: siswa SD Bonepute

: Kamis, 18 juli 2013

: terlaksana dengan baik

15

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Hasanuddin gelombang 85 di Kelurahan Bonepute, Kecamatan Larompong Selatan,
Kabupaten Luwu, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaannya dapat berjalan
lancar. Adapun beberapa massalah yang diperoleh seperti

Kurangnya pengetahuan Petani mengenai Pertanian organik


Kurangnya pemanfaatan bahan organik.
Kurangnya kepedulian anak-anak terhadap lingkungan.

Menghasilkan tindak lanjut berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif. Kegiatan


ini berupa:
9. Focus Group Discution (FGD) Prospek Pertanian Organik
10. Pelatihan Pembuatan Micro Organisme Local (MOL).
11. Sosialisasi dan Kampanye Lingkungan sehat.
Semua rangkaian kegiatan yang tergabung dalam program individu ini mendapat
apresiasi dari sasaran kegiatan. Hal ini terlihat dari antusiasnya respon sasaran dalam
mengikuti segala rangakaian kegiatan.

16

KKN INTERNASIONAL UNHAS GEL. 85

2013

5.2 Saran
Berdasarkan Hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata maka kami mempunyai
beberapa saran :
1.

Diharapkan adanya penguatan kerja sama antara pihak universitas dengan


masyarakat (pengabdian kepada masyarakat) sehingga terjalin hubungan yang
harmonis antara mahasiswa dan masyarakat serta mahasiswa dapat menuangkan
ide-ide cemerlang dalam menghadapi problem yang ada di masyarakat.

2.

Sebaiknya adanya pemerataan disiplin ilmu dalam pembagian lokasi


karena fakta dilapangan terdapat banyak persoalan yang kompleks yang
membutuhkan sinergi beberapa disiplin ilmu.

17

Anda mungkin juga menyukai