Masjid ini awalnya berbentuk arsitektur Joglo dan dibangun oleh sejumlah tokoh
masyarakat, antara lain W. Santhoso, Nguzer, Endang Sukandar untuk sarana ibadah dan
silaturahim antar umat Islam yang mukim di perumahan Pancoran Mas Permai, Bumi
Pancoran Mas, Mampang Indah, Vila Pancoran Mas.
Pada 20 Oktober 2010, Masjid Al-Muhajirin oleh para jamaah dan Pengurus DKM yang
dipimpin oleh ketuanya Dindin Machfudz direnovasi total. Hal ini dimaksudkan untuk
menampung jamaah yg semakin banyak seiring bertambahnya para pemukim baru, serta
kondisi bangunan yang melapuk.
Pada 06 Juli 2013 pembangunan Masjid ini selesai dan diresmikan pemakaiannya oleh
Waluikota Depok Dr H Nur Mahmudi dan Ketua Umum MUI Depok Prof Dr Ahmad Dimyathi
Badruzzaman dengan total biaya Rp 1,5 miliar per 31 Desember 2013 yg bersumber dari
infak, sedekah, wakaf, zakat mal para jamaah dan donatur.
Saat ini, Masjid Al-Muhajirin yang bergaya arsitektur Minimalis dan terdiri dari dua lantai inui,
menjadi Masjid terbaik di Kecamatan Pancoran Mas. Juga terbaik dalam syiar dan
manajemennya
Visi
Menjadi salah satu masjid terbaik di kota Depok dalam hal syiar, manajemen masjid dan
ukhuwah Islamiyah
Misi
Menjadi masjid yang mencerahkan, mencerdaskan dan menentramkan hati umat - Smart
Masjid
Menjadi masjid yang ramah dan bersahabat - Friendly Masjid
Menjadi masjid yang nyaman, damai, apik, resik, di antara hijau pepohonan - Green Masjid.
Motto
Silih Asih, Silih Asuh, Silih Asah, Team Building, Winning Concept, Winning Process,
Winning Team, Winning Result
Respect & Customer Satisfaction, Kaizen,QCDSMI
Etos Kerja :
Efektif, Efisien, Responsif, Solid, Kreatif, Inovatif, Proaktif, Kerja-Keras, Kerja-Cerdas, Kerja-
Sama, Kerja-Ikhlas,
Saling Dukung.
Struktur Organisasi
Ketua DKM
Tugas dan Tanggung Jawab :
1.Bertanggung jawab kepad Allah SWT dan Umat, Beriman dan Berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah
Rasulullah SAW, Representasi Jamaah Masjid Al-Muhajirin dan Pengurus DKM;
2.Memimpin, Membimbing dan Mengarahkan Organisasi Pengurus DKM untuk mencapai Visi, Misi Obyektif
DKM;
3.Bertanggung jawab atas jalannya Manajemen dan Roda Organisasi Pengurus DKM atau PDCA (Plan, Do,
Check, Action);
4.Mewakili Jamaah dan Pengurus DKM dalam berkomunikasi dan bekerjasama dengan Institusi/Mitra
Kerjasama/Stakeholder untuk kemaslahatan Masjid Al-Muhajirin dengan prinsip Win-Win Solution.
Sekretaris
Tugas :
1.Memimpin administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, keuangan, perlengkapan, dokumentasi alat-alat
rumah tangga;
2.Menata Sistem Filing dan menyiapkan surat keluar dengan bahasa yang efektif, komunikatif elegan yang
ditandatangani oleh Ketua DKM dan Sekretaris plus stempel DKM lengkap dengan nomor surat dan perihal,
serta mendokumentasikan surat masuk dengan rapih;
3.Melayani dan menyeleksi permintaan dari pihak internal dan eksternal atas seizin Ketua DKM;
4.Bersama Ketua DKM dan Wakil Ketua DKM mengatur waktu rapat/pertemuan serta topik/agendanya;
5.Membuat Notulensi rapat;
6.Membuat laporan pertanggungjawaban.
Bendahara
Tugas :
1.Membukukan dan melaporkan setiap penerimaan uang Zakat, Infak/Sodaqoh (ZIS), Wakaf & Hibah dari
Jamaah dan Donatur;
2.Mempersiapkan rencana-rencana pengeluaran tunai, dan pembayaran untuk pemeliharaan dan pembangunan
atas persetujuan Ketua DKM.
3.Membuat laporan in-out keuangan secara berkala : mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
B. Imam Rawatib
Tugas :
1.Memimpin dan melaksanakan ibadah sholat mulai sholat Subuh hingga Isya dengan khusyu, khidmat, tertib;
2.Mengatur dan menjadwal tugas masing-masing imam rawatib dari hari ke hari, dengan demikian jamaah
merasa terpimpin, nyaman, tumaninah;
3.Sewaktu-waktu imam rawatib dapat mempersilahkan Kyai, Ustadz atau jamaah lain untuk mengimami sholat,
misalnya : Pak Kyai Dimyati Badruzzaman, Kyai Zen Rofiq, Kyai Iwan Zawawi, Ust. Didik Sodikin, Ust Hasanudin
Sandi. Begitupun untuk Imam Sholat Jumat;
4.Membuat jadual untuk Adzan sholat lima waktu;
5.Imam Rawatib bertanggungjawab kepada Ketua DKM.
C. Bidang Satgas Khusus Emergency, Kedukaan & Prosesi Pemakaman
Tugas :
1.Bertugas berkaitan langsung dengan umat/jamaah;
2.Layanan Satgas harus premium, cepat tanggap, terukur, terorganisir, profesional sehingga keberadaannya
atau manfaatnya dirasakan oleh jamaah;
3.Di kala keadaan darurat lainnya, misalnya banjir, gempa bumi, serangan bom, kebakaran dll.