Abstrak
PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan sistem otomatisasi hampir dalam
berbagai area kerja. Salah satu penerapan sistem otomatisasi pada PT. Newmont Nusa Tenggara diterapkan pada bagian
grinding, yaitu pada pebble crusher. Untuk menunjang proses pada pebble crusher, PT. Newmont Nusa Tenggara
menggunakan transfer conveyor shuttle sebagai alat untuk menentukan tempat pengisian pada salah satu atau pada
kedua cone crusher surge bin sekaligus berdasarkan keadaan atau level bin tersebut. Pada keadaan tertentu, pebble
tersebut tidak melalui transport shuttle conveyor untuk selanjutnya diolah dengan crusher, namun dilakukan bypass
melalui bypass gate. Transfer conveyor shuttle pada PT. Newmont Nusa Tenggara ini menggunakan Allen Bredley
PLC-5/40 sebagai pengendali yang diprogram dengan menggunakan ladder diagram dan sebagai akuisisi data digital
serta analog, DCS Bailey INFI 90 sebagai pengendali kontrol loop dan akuisisi data analog, dan HMI sebagai tampilan
pada control room yang digunakan untuk memantau proses dan melakukan aksi kendali pada plant. Pada makalah ini,
akan dijelaskan mengenai pengaturan secara singkat interkoneksi antar komponen penggerak transfer conveyor shuttle
dan antara plant, PLC, DCS, dan HMI pada PLC cabinet transfer shuttle conveyor PT. Newmont Nusa Tenggara.
Kata Kunci: Transfer Conveyor Shuttle, PLC, DCS, HMI, Data Analog, Data Digital.
Abstract
PT. Newmont Nusa Tenggara is one of the companies that implement the automation system nearly in various work
areas. . One application of automation systems at PT. Newmont Nusa Tenggara is applied to the grinding, which is on
the pebble crusher. To support the process of the pebble crusher, PT. Newmont Nusa Tenggara use the transfer
conveyor shuttle as a tool to determine the feeding process place or places, on one or on both cone crusher surge bin at a
time based on the circumstances or the bin level. In certain circumstances, the pebbles is not through transport shuttle
conveyor for further processing with a crusher, but do bypass through the bypass gate. Transfer conveyor shuttle at PT.
Newmont Nusa Tenggara's using a Allen Bredley PLC-5/40 as a controller programmed using ladder diagrams and as a
digital and analog data acquisition, DCS Bailey INFI 90 as the controller that is controls the loop and analog data
acquisition, and HMI as the interface in control room to monitor the process and make some settings at the plant. In this
paper, writer will describe briefly about transfer conveyor shuttles interconnection of the drive components settings
and relation between the plant, PLC, DCS , and HMI on the transfer conveyor shuttles PLC cabinet on PT . Newmont
Nusa Tenggara .
Keywords: Transfer Conveyor Shuttle, PLC, DCS, HMI, Analog Data, Digital Data.
3.3. Pengaturan Distributed Control System Tabel 1 Function Code 129 Output Multi State Device Driver
(DCS) pada Transfer Shuttle Conveyor (MSDVDR)
3.3.1. Jenis Distributed Control System (DCS)
Sebagian besar plant dan instrument pada
konsentrator dimonitor dengan menggunakan distributed
control system (DCS), termasuk pada pebble crusher.
Berbagai pengukuran proses dimasukkan ke sistem,
dengan variabel seperti kecepatan, temperatur, level, dan
slurry assay. Sistem DCS mengakuisisi data tersebut dan
memberikan respons sistem berupa output, sebagai contoh
adalah penyesuaian posisi valve dan kecepatan conveyor.
Sistem juga diprogram untuk mengaktifkan alarm
Tabel 2 Function Code 129 Specification Multi State Device Driver Pada transfer conveyor shuttle (34-SH-101), input
(MSDVDR) kendali 1 (S1) dan input kendali 2 (S2) berasalah dari
control logic, berdasarkan pada ladder diagram transfer
conveyor shuttle.
Spesifikasi pada blok MSDD pada transfer
conveyor shuttle adalah sebagai berikut: feedback input 1
(S3) adalah arah gerak dari transfer conveyor shuttle
tersebut. Transfer conveyor shuttle bergarak hanya pada
dua arah saja, yaitu menuju ke arah utara (north) dengan
tag 34ZL3025A atau menuju ke arah selatan (south)
dengan tag 34ZL3025F, yang keduanya dihubungkan
dengan logika OR. Feedback input 2 (S4) adalah status
bahwa transfer conveyor shuttle pada keadaan berfungsi
(ready) dengan tag 34ZL3025B. Feedback input 3 (S5)
adalah status bahwa transfer conveyor shuttle sedang
dalam keadaan di-remote dengan tag 34ZL3025C.
Sedangkan feedback input 4 (S6) adalah electrical alarm
dengan tag 34ZL3025D. Logika yang terdapat pada
bagian bawah tag name tersebut menunjukkan keadaan
dan posisi transfer conveyor shuttle saat ini. Pada gambar
4.14, ditunjukkan bahwa pada tag 34ZL3025F memiliki
logika 1, yang berarti transfer conveyor shuttle sedang
bergerak menuju arah selatan. Tag 34ZL3025B memiliki
logika 1, yang berarti transfer conveyor shuttle dalam
keadaan berfungsi. Tag 34ZL3025C memiliki logika 1,
yang berarti transfer conveyor shuttle dalam keadaan
sedang di-remote. Dan tag 34ZL3025D memiliki logika
0, yang berarti transfer conveyor shuttle dalam keadaan
berjalan normal karena tidak ada electrical alarm yang
berbunyi.
Default mask (S7) diatur dengan kombinasi 000,
yang akan dikirimkan pada output logic apabila input 1
dan input 2 bernilai 0. Output mask 1 (S8) diatur dengan
kombinasi 100, yang akan dikirimkan pada output logic
apabila input 1 bernilai 0 dan input 2 bernilai 1 atau
operator menekan kembali pushbutton state 1 (pada
manual mode). Output mask 1 (S9) diatur dengan
kombinasi 010, yang akan dikirimkan pada output logic
apabila input 1 bernilai 1 dan input 2 bernilai 0 atau
operator menekan kembali pushbutton state 2 (pada
manual mode). Output mask 1 (S10) diatur dengan
kombinasi 001, yang akan dikirimkan pada output logic
3.3.3. Pengaturan Function Code 129 Multi apabila input 1 dan input 2 bernilai 1 atau operator
State Device Driver (MSDVDR) pada menekan kembali pushbutton state 3 (pada manual mode).
Transfer Conveyor Shuttle Nilai mask ini diatur berdasarkan output dari MSDVDR.
Tiga digit angka yang merupakan kombinasi antara 1 dan
0 tersebut disusun dengan urutan xxx, dengan digit
pertama (paling kiri) merupakan state of output N+2, digit
kedua merupakan state of output N+1, dan digit ketiga
merupakan state of output N.
Feedback mask yang bersesuaian dengan output
mask 1 (S11), feedback mask yang bersesuaian dengan
output mask 2 (S12), dan feedback mask yang bersesuaian
dengan output mask 3 (S13) diatur dengan empat digit
kombinasi feedback mask 2222. Seperti pada deskripsi
pada tabel 4.7, nilai 2 menunjukan bahwa input dapat
Gambar 8 Blok Multi State Device Driver (MSDVDR) pada berupa 1 atau 0. Karena pada transfer conveyor shuttle
Transfer Shuttle Conveyor dapat bergerak maupun diam, dapat pada kondisi
berfungsi ataupun tidak (bypass), dapat pada keadaan di-
remote ataupun tidak, dan electrical alarm dapat menyala
ataupun tidak bergantung kondisinya, maka keempat
kombinasi S11, S12, dan S12 yang berasal dari 4 digit
xxxx sesuai urutan input: S3, S4, S5, dan S6 sehingga
dihasilkan empat digit feedback mask 2222.
Status override kontrol output (S14) pada gambar
4.14 aadalah 000, yang berarti bahwa status plant tidak
sedang pada kondisi override (ditunjukkan pada digit 0
pertama (paling kiri)), kontrol override berubah menjadi Gambar 9 Diagram Blok Interkoneksi antara plant, PLC, DCS,
mode manual (ditunjukkan pada digit 0 kedua) dan dan HMI
default control output, dan operasi dalam keadaan normal
(ditunjukkan pada digit 0 ketiga). Pengaturan perizinan Input pada PLC dapat berupa hasil pembacaan
(permissive) mode manual (S15) diatur pada 1, analog maupun digital, tergantung pada jenis PLC yang
menunjukkan bahwa mode manual diizinkan. Feedback digunakan. Pada PLC digital, input berupa logika 1 dan 0
waiting time (S16) diatur pada 0 (detik), sehingga tidak (berbentuk biner), seperti pada switch, limit switch, dsb.
ada waktu tunggu feedback blok MSDD transfer Sementara pada PLC analog, input merupakan arus
conveyor shuttle, atau dengan kata lain feedback input dengan range antara 4-20mA. Pembacaan dilakukan
langsung dibandingkan dengan feedback mask. Fault dengan menentukan range antara scale max dan scale min
waiting time (S17) diatur pada 0 (detik), sehingga begitu pada peralatan instrument kemudian membandingkannya
alarm berbunyi, status control output juga dengan range arus 4-20 mA yang merupakan input pada
mengindikasikan kondisi kegagalan pada sistem kontrol PLC analog, seperti pada pembacaan suhu, level, dll.
lainnya. MSDD displat type (S18) diatur pada 0, sehingga Kerja pada transfer conveyor shuttle tersebut didasari
tampilan MSDD merupakan ampian default. oleh akuisisi data ini dan berdasarkan logika ladder
Next allowable mask number untuk ouput mask 1 diagram yang ada,
(S19) (pada manual mode) 23, next allowable mask Input inilah yang nantinya dibaca oleh DCS dan
number untuk ouput mask 2 (S20) (pada manual mode) ditampilkan pada HMI. Selain fungsi utama sebagai alat
13, dan next allowable mask number untuk ouput mask 3 pemantau proses, pengendalian dan pengaturan dapat
(S21) (pada manual mode) 12. Panjang pulsed outpud dilakukan juga melalui HMI ini, selain melalui local
(S22) diatur pada 10 (detik), hal ini berarti output control station. Output aksi kendali tersebut masuk ke
bergerak menuju output state yang dipilih (berganti-ganti, DCS dan dibaca oleh PLC sebagai pengendali utama.
ditentukan oleh kontrol input 1 dan 2 atau kendali Agar dapat mengkomunikasikan PLC dan DCS
konsol). Mode awal (S23) pada saat startup diatur pada 0, dibutuhkan sebuah modul. Oleh karenanya dibutuhkan
yang artinya startup dimulai secara manual. Startup track sebuah modul untuk mengkomunikasikan keduanya.
flag (S24) bernilai 0, sehingga nilai awal control output Modul yang digunakan untuk mengkomunikasikan PLC
ditentukan oleh S23 selama startup. dan DCS pada PT. Newmont Nusa Tenggara adalah
Pada bagian output, output N merupakan start pulse, General Purpose Drive dengan menggunakan software
output N+1 merupakan stop pulse selama 10s, output N+3 General Purpose Interface Version 4.0. Komunikasi input
merupakan penggantian mode (switch mode) dari manual dan output data pada PLC dan General Purpose Drive
menjadi otomatis maupun sebaliknya. Ketiganya tersebut menggunakan data highway+ (DH+), sedangkan
ditampilkan melalui faceplate MSDVDR. komunikasi input dan ouput pada General Purpose Drive
dan DCS menggunakan komunikasi serial.
Yang paling penting pada komunikasi antara PLC
3.3.4. Interkoneksi Allen Bredley PLC-5/40, dan DCS ini adalah data file yang harus kita buat terlebih
DCS ABB Bailey INFI 90, dan HMI dahulu untuk mengkomunikasikan keduanya. Data file ini
berupa address pada masing-masing input dan output
pada PLC Cabinet Plant Transfer keduanya. Pada transfer conveyor shuttle, data file ini
Conveyor Shuttle adalah data file B53-DCS_Read yang merupakan input
Komponen yang terdapat pada PLC Cabinet antara pada DCS (berasal dari PLC Digital), B54-DCS_Write
lain adalah PLC Allen-Bredly PLC-5/40, DCS ABB yang merupakan output dari DCS (yang dikirim menuju
Bailey INFI 90, dan HMI berupa PC. Interkoneksi antara PLC Digital), N50-DCS_Read yang merupakan input
plant, programmable logic circuit (PLC), distributed pada DCS (berasal dari PLC Analog), dan N51-
control system (DCS), dan human machine interface DCS_Read yang merupakan output dari DCS (yang
(HMI) pada transfer conveyor shuttle PT. Newmont Nusa dikirim menuju PLC Analog). Data tersebut dalam bentuk
Tenggara dapat digambarkan dengan menggunakan blok desimal. Kita dapat melihat input data yang masuk pada
diagram gambar 14 sebagai berikut. PLC melalui I/O Configuration, dengan cara memilih I/O
Configuration, memilih chassis yang ingin kita ketahui,
kemudian memilih module type yang tersedia. Disitu akan
ditampilkan jenis sensor apa saja yang ada pada [3] Proust, John. Remote Sensing and Geophysical Studies
pembacaan PLC, berikut dengan nilai terukur saat ini, Suggest the Potential for Porphyry Cu-Au Targets On East
rentang pengukuran, dan berbagai data lainnya. Elang Property Adjacent to Newmont's Elang Discovery.
Diakses pada tanggal 8 Agustus 2016.
http://www.southernarcminerals.com/section.asp?pageid=2
3399.
[4] Tejawijaya, Dennis. Sistem Pengendalian Overhead
Conveyor Menggunakan PLC Omron CP1E pada Proses
E.D. Frame Di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(PT. TMMIN) Karawang Plant. Fakultas Teknik
Jurusan/Program Studi Teknik Elektro Universitas
Diponegoro, Semarang. 2015.
[5] -, HMI DESIGN. Diakses pada tanggal 8 Agustus 2016.
http://iarc.weebly.com/hmi-design.html, HMI DESIGN.
[6] Widjiantoro, Bambang L., Yaumar, Iskandarianto, Fitri
Adi. Sistem Pengendalian Otomatis. Jurusan Teknik
Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Gambar 10 Hasil Pembacaan Sensor Analog pada PLC Sepuluh Nopember. 2012.
[7] -, Programming: Relay Ladder, 1756-PM008, Rockwell
4. Kesimpulan Automation, 2016.
[8] -, Human Machine Interface PLC Allen-Bradley
Menggunakan Wonderware dengan Plant Distribusi PLC
Transfer conveyor shuttle pada PT. Newmont Nusa Festo. Diakses pada tanggal 8 Agustus 2016.
Tenggara ini menggunakan Allen Bredley PLC-5/40 http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/74/jbptppolban-gdl-
sebagai pengendali yang diprogram dengan menggunakan dimasbamba-3660-3-bab2--9.pdf;
ladder diagram dan sebagai akuisisi data digital serta [9] Marella, BA. Landasan Teori. Diakses pada tanggal 8
analog, DCS Bailey INFI 90 sebagai pengendali kontrol Agustus 2016. http://sir.stikom.edu/278/6/BAB%20III.pdf,
loop dan akuisisi data analog, dan HMI sebagai tampilan BAB III.
pada control room yang digunakan untuk memantau [10] -, Gambaran Umum Process Plant (Dasar) Referensi
proses dan melakukan aksi kendali pada plant. Transfer Peserta Pelatihan GAPPO-01iTR43, PT. Newmont Nusa
Tenggara, 1999.
conveyor shuttle PT. Newmont Nusa Tenggara bergerak
[11] -, Gambaran Umum Process Plant (Dasar) Referensi
dan bekerja berdasarkan logika ladder diagram yang Peserta Pelatihan GAPPO-01iTR44, PT. Newmont Nusa
diprogram dengan menggunakan software RSLogix5 dan Tenggara, 1999.
pembacaan sensor ultrasonik pada tiap-tiap bin. Function [12] -, Gambaran Umum Parbrik Pengolahan (Process Plant)
code DCS yang digunakan pada pengaturan spesifikasi Manual Instrktur GAPPO-02i, PT. Newmont Nusa
dan output pada transfer conveyor shuttle PT. Newmont Tenggara, 1999.
Nusa Tenggara adalah Function code 129 Multi State
Device Driver (MSDVDR). Interkoneksi antara PLC dan BIOGRAFI PENULIS
DCS pada transfer conveyor shuttle PT. Newmont Nusa
Tenggara diatur berdasarkan data file N50 sebagai Reza Baskara Sutapa lahir Sleman,
DCS_Read & N51 sebagai DCS_Write pada PLC Analog,
D.I. Yogyakarta pada tanggal 25
dan B53 sebagai DCS_Read & B54 sebagai DCS_Write
pada PLC Digital. Saran penulis untuk pengembangan Januari 1995. Menempuh pendidikan
project selanjutnya adalah perlunya penambahan di SDN Percobaan 3 Pakem, SMPN
redundant PLC yang menjaga proses kerja pada seluruh 4 Pakem, SMAN 9 Yogyakarta. Saat
plant tetap berlangsung ketika suatu masalah atau ini sedang menempuh pendidikan di
kerusakan terjadi pada PLC utama. Selain itu, diperlukan S1 Teknik Elektro, Konsentrasi
penambahan hardware dan software yang dapat
Kontrol dan Instrumentasi,
melakukan back-up historical data melalui control room,
tanpa perlu melalui back-up pada masing-masing local Universitas Diponegoro, Semarang
control station.
Referensi Menyetujui,
[1] Farasi, Yose Ardhani. Mengenal Lebih Dekat Tambang Dosen Pembimbing
Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara melalui
Sustainable Mining Bootcamp IV. Diakses pada tanggal 8
Agustus 2016. http://www.kompasiana.com/yosearf/
mengenal-lebih-dekat-tambang-batu-hijau-pt-newmont-
nusa-tenggara-melalui-sustainable-mining-bootcamp-. Sumardi, ST. MT
[2] Novitasari, Ririn. -. Departemen Teknik Nuklir Dan Teknik NIP. 196811111994121001
Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 2016.