Anda di halaman 1dari 40

Agustus 2014

Berbagi Informasi Merajut Komunikasi

Kencangkan
Ikat Pinggang
Listrik Aroma
Jagung
Pertama Di
Indonesia

Experience
Sharing
Para Ahli Senior

PLN - PINDAD
Jalin Sinergi
Strategis

Daftar Isi

Kencangkan Ikat
Pinggang!
PLN mesti mengencangkan ikat pinggang!
Inilah sebuah keniscayaan yang tengah
berlangsung dalam tubuh organisasi PLN.
Upaya ini harus dilakukan. Banyak hal
yang melatarbelakanginya. Yang cukup
penting adalah sejumlah risiko finansial
yang berpotensi mendongkrak biaya
produksi listrik. Dinamika kurs rupiah dan kecenderungan naiknya
harga bahan bakar pembangkit adalah beberapa contoh nyatanya.
Upaya yang dideklarasikan Juni 2014 tersebut mematok target
optimistik : bisa menghemat hingga Rp14,2 triliun!

3 | Teroka

12 | Nasional

13 | Kinerja

32 | PLN Peduli

10 Strategi
Efisiensi

Selain itu, gerakan kencangkan ikat pinggang menjadi media


penting bagi PLN untuk bersiap menghadapi kemandirian usaha
yang diwacanakan berlaku dalam kurun waktu dekat. Kemandirian
usaha ini terkait pula ragam hal finansial yang perlu exercise khusus.
Terkait hal itu, KDIV Perencanaan dan Pengendalian Anggaran PLN
Gong Matua Hasibuan menyatakan, bila PLN tidak siap beroperasi
mandiri dan menerapkan harga keekonomian energi listrik, boleh
jadi PLN kedepannya akan menjadi penonton dalam bisnis listrik
nasional. Hal ini tentu tidak boleh terwujud.

Sukseskan CRMP,
Bangun Budaya
Hemat!

Berdasarkan Action Plan CRMP 2014, ada 10 inisiatif startegi


yang dikenal sebagai The Ten Commandement. Isinya mencakup
rangkaian mengencangkan ikat pinggang, dalam beberapa hal,
seperti konsumsi BBM, susut dan PS (pemakaian sendiri), sewa
pembangkit, biaya pemeliharaan, persediaan, biaya administrasi,
biaya pegawai, piutang, kas, dan pendanaan.

16 | Labora

Minggu Tanpa
Perjalanan Dinas

18 | PLN Bersih

Dibalik rancangan agenda mengencangkan ikat pinggang yang


diusung PLN, ada satu pilar penting yang tidak boleh dilupakan.
Bahwa, keberhasilan program ini sangat tergantung pada
kesadaran dan kesungguhan setiap Unit dan Anak Perusahaan PLN
mengimplementasikannya. Tanpa komitmen kuat melaksanakannya,
tentunya akan sulit tercapai.

Bertekad Jadi Unit Unggul

20 | Nusantara
bright PLN Batam
Sukseskan MTQ
Nasional ke-25

Tentu, target akhir yang hendak dicapai adalah memelihara peran


serta aktif PLN sebagai pilar penting pendukung perputaran roda
perekonomian nasional. PLN harus terus berperan sebagai salah
satu pemasok energi penggerak perekonomian bangsa secara
berkesinambungan. Dan ini adalah tugas kita bersama.

30 | Komitmen

PLN Serius Dorong


Pemanfaatan Produk
Dalam Negeri

Kunjungan
Dirut PLN Demi
Percepatan

Ayo Sehatkan Jantung Kita!

35 | Profil

Goresan Pengalaman
dan Implementasi Pemikiran

36 | Horizon

Menyongsong Keekonomian
Tarif Tenaga Listrik

38 | Liputan khusus
Kinerja PLN Kinclong di
Tataran Internasional

39 | Lensa

Penandatanganan Kerja
Sama Jasa Operasi dan
Pemeliharaan PLTU Bolok

(adi.supriono@pln.co.id)

Mata
Penerbit: PT PLN (Persero), Pembina: Adi Supriono, Pemimpin
Redaksi: Bambang Dwiyanto, Redaktur Pelaksana: Ida Wardani,
Redaksi: Sampurno Marnoto, Ahmad Hidayat, Anita Widyastuti,
Dermawan Uloly, Hasti Triana Putri, Tutang Wien, Redaksi Foto: Agus
Trimukti, Irwanto Sumadi, Janar Trinarima, Administrasi: Asnalia
Winta, Konsultan Media: PT INTEGRA CIPTA KREASI, Telp. 021 - 2993
2505, www.integriti.web.id

Foto : Bambang Dwiyanto

ISSN : 1907-1469

Kabel jaringan distribusi listrik di kota Bangkok terlihat begitu semrawut dan tumpang
tindih. Jaringan distribusi ini milik Metropolitan Electricity Authority (MEA), salah satu
perusahaan listrik milik PemerintahanThailand yang khusus mendistribusikan listrik ke
kota metropolitan Bangkok.

Agustus 2014

Jl. Trunojoyo Blok M I/135 Kebayoran Baru,


Jakarta Selatan 12160
Telp. : +6221 7261122, 7251234 ext. 1669
Faks. : +6221 7227059
www.pln.co.id
Redaksi menerima artikel, kritik dan saran, serta foto-foto (minimal 1 Mb/foto) dari
pembaca. Kirimkan ke email : fokus@pln.co.id
Redaksi berhak memilih dan mengedit naskah yang masuk untuk diterbitkan.

Teroka

10 Strategi
Efisiensi
Kendati telah mendapat tambahan subsidi listrik dan
tambahan pendapatan dari kenaikan tarif listrik tahun
ini, PLN justru kian mempertajam jurus-jurus efisiensi
di setiap lini.

Rp8,5 triliun dari kenaikan tarif tenaga


listrik, maka debt service coverageratio/
DSCR PLN (kemampuan perseroan atas
pinjaman tanggungan) di atas kertas
sudah aman, yaitu 1,54 kali. Dengan
demikian, PLN dapat tetap menjalankan
kinerja perusahaan, bisa berinvestasi dan
bahkan memperoleh pinjaman baru.
Meski begitu, untuk menjaga level DSCR
tersebut sampai akhir tahun nanti, PLN
tetap dituntut untuk bekerja lebih keras,
terutama dalam melakukan sejumlah
program efisiensi. Pasalnya, meski di
atas kertas DSCR PLN aman, tetapi
masih terdapat risiko yang berpotensi
mengakibatkan kenaikan biaya operasi,
yang ujung-ujungnya DSCR tidak
dapat terpenuhi. Di antaranya, risiko
peningkatan nilai tukar mata uang asing
terhadap rupiah, risiko kenaikan harga
ICP (Indonesian Crude Oil Price), dan
risiko peningkatan konsumsi bahan bakar
minyak sebagai dampak dari terjadinya
pergeseran jadwal COD (Commercial
Operation Data) sejumlah proyek PLTU
batubara.
Untuk mengantisipasi potensi risikorisiko itulah Dirut meminta kepada
seluruh Kepala Divisi, General Manager
dan Direksi Anak Perusahaan PLN untuk
mempertajam upaya efisiensi. Kita harus
melakukan langkah-langkah terobosan
dalam program penghematan ini untuk
mengamankan kondisi keuangan
perusahaan, sehingga PLN tetap bisa
menjalankan kegiatan bisnis proses dan
melayani pelanggan" ujarnya.

asalnya, PLN masih menghadapi


sejumlah risiko yang berpotensi
mengakibatkan kenaikan biaya
operasi. Untuk menyelamatkan kondisi
keuangan perusahaan sampai akhir tahun
nanti, maka PLN mengambil 10 langkah/
strategi penghematan atau yang dikenal
pula sebagai The Ten Commandment
melalui Cost & RevenueManagement
Program.
Cost & Revenue Management Program
(CRMP) menjadi salah satu program
penting bagi PLN tahun ini. Pasalnya,
PLN masih menghadapi sejumlah risiko
finansial yang berpotensi mengakibatkan
kenaikan biaya operasi, sehingga

dapat mengancam likuiditas keuangan


PLN pada akhir tahun nanti. Begitu
pentingnya gerakan efisiensi tahun ini,
sehingga PLN perlu mengadakan rapat
kerja yang khusus membahas Gerakan
Penghematan, di PLN Kantor Pusat, pada
awal Juni lalu.

Risiko peningkatan nilai tukar mata


uang asing terhadap rupiah, memang
merupakan yang paling signifikan
terhadap biaya operasi PLN. Menurut
KDIV Perencanaan dan Pengendalian
Anggaran PLN, Gong Matua Hasibuan,
bahwa setiap depresiasi Rp100/
dolarAS itu akan meningkatkan biaya
operasi sebesar Rp1,1 triliun, dan juga
mengkibatkan pembengkakan Debt
Service Requirement (pembayaran pokok
pinjaman dan bunga) sebesar Rp0,38
triliun.

Hal ini bukan berarti sebelumnya kita


boros. Penghematan disini sebenarnya
lebih pada upaya pengencangan ikat
pinggang atau mengurangi kenyamanan.

Sedangkan Indonesian Crude Oil Price


yang saat ini dipatok pada angka 105
dolar AS per barrel, jika mengalami
kenaikan juga akan berdampak terhadap
pembengkakan biaya operasi PLN,
dimana setiap kenaikan 1 dolar AS/barrel
akan meningkatkan biaya operasi PLN
sebesar Rp0,58 triliun.

Pada pertemuan kerja tersebut, Dirut PLN


Nur Pamudji mengatakan bahwa dengan
disetujuinya subsidi listrik sebesar Rp103,8
triliun dan tambahan pendapatan sebesar

Sementara itu, risiko pergeseran


jadwal COD beberapa PLTU dapat
mengakibatkan PLN harus membakar
bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak

Agustus 2014

Teroka
lagi. Padahal, setiap pembengkakan
konsumsi BBM sebanyak 100 ribu KL
akan meningkatkan biaya operasi sebesar
Rp1,0 triliun.
Berdasarkan Action Plan CRMP 2014,
ada 10 inisiatif strategi penghematan
yang akan ditempuh tahun ini. Kesepuluh
inisiatif yang dikenal pula sebagai
TheTen Commandment tersebut
adalah: Efisiensi konsumsi BBM, efisiensi
susut dan PS (pemakaian sendiri),
efisiensi sewa pembangkit, efisiensi
biaya pemeliharaan, efisiensi persediaan,
efisiensi biaya administrasi, efisiensi biaya
pegawai, efisiensi piutang, efisiensi kas,
dan efisiensi pendanaan.
Dari hasil CRMP yang ditargetkan
mencapai Rp14,2 triliun tahun ini, paling
besar atau sekitar 42% diharapkan
dapat diperoleh dari hasil efisiensi
konsumsi BBM, yakni sebesar Rp6,31
triliun. Kemudian disusul dari efisiensi
piutang sebesar Rp2,01 triliun, susut dan
PS sebesar Rp1,56 triliun, pendanaan
sebesar Rp1,50 triliun, biaya pemeliharaan
sebesar Rp 918 miliar, persediaan sebesar
Rp750 miliar, biaya pegawai sebesar 524
miliar, biaya administrasi sebesar Rp304
miliar, kas sebesar 218 miliar, dan sewa
pembangkit sebesar Rp149 miliar.
CRMP di lingkungan Direktorat Operasi
Jawa Bali Sumatera ditargetkan
mencapai sebesar Rp7,8 triliun. Sasaran
efisiensi paling besar akan diperoleh
dari penghematan konsumsi BBM
yang ditargetkan sebesar Rp3,2 triliun,
diantaranya dengan memaksimalkan
availability PLTU, mempercepat
recovery PLTU Lontar dan Labuan,
memaksimalkan heatrate, mengawasi
secara lebih ketat SFC pembangkit sewa,
mengoptimalkan CF pembangkit, dan
melakukan amandemen kontrak yang
merugikan PLN.
Sedangkan dari aksi pengendalian
piutang ditargetkan dapat menghasilkan
penghematan sebesar Rp1,8 triliun,
susut dan PS sebesar Rp1,37 triliun,
pemeliharaan Rp621 miliar, persediaan
Rp614 miliar, biaya administrasi Rp130
miliar, dan biaya kepegawaian Rp51
miliar. Sementara itu program CRMP
di Direktorat Operasi Indonesia Timur
ditargetkan mencapai Rp2,06 triliun.
Penghematan terbesar juga ditargetkan
dari upaya efisiensi penggunaan BBM,
yaitu mencapai Rp1,21 triliun. Langkah
efsiensi yang dilakukan, diantaranya
adalah melalui optimasi stok BBM
slowmoving ke PLTG yang aktif,
menurunkan SFC pembangkit BBM
termasuk mesin sewa, meningkatkan CF

Agustus 2014

dari pembangkit non BBM, menurunkan


tara kalor pembangkit PLTU, dan
mempercepat COD pembangkit PLTU.
Rencana Aksi CRMP
Untuk mencapai target penghematan
sebesar Rp14,2 triliun, pada Rapat Kerja
Penghematan yang di ikuti para Kepala
Divisi dan seluruh General Manager
dan Direksi Anak Perusahaan tersebut,
telah dibahas dan kemudian diputuskan
rencana-rencana aksi pada setiap inisiatif
strategis.
Dalam upaya efisiensi konsumsi BBM,
rencana aksi yang dilakukan adalah
pengendalian beban puncak melalui
Demand Side Management secara
terbatas sesuai kondisi Unit masingmasing di luar Jawa Bali. Optimasi
stok BBM slow moving ke PLTG yang
aktif melalui pemindahan persediaan
BBM lebih ke unit yang membutuhkan.
Menurunkan SFC pembangkit
BBM termasuk mesin sewa dengan
mengoperasikan pembangkit minyak
pada beban optimal dan renegosiasi
SFC kontrak sewa. Meningkatkan EAF
dari pembangkit non BBM melalui
aksi peningkatan kualitas batu bara,
peningkatan kualitas pekerjaan terencana,
dan pengendalian kualitas batu bara.
Menurunkan tara kalor pembangkit

PLTU Batu bara (Jawa Bali) dengan


mengoperasikan pembangkit batu bara
pada beban optimal, mengendalikan
kualitas batu bara, dan melakukan
tindakan peningkatan efisiensi.
Rencana aksi untuk program efisiensi
persediaan, diantaranya melalui
optimalisasi material gudang melalui
mutasi material antar unit, optimalisasi
material management dengan
membentuk tim task force penyelesaian
material dead stock dan mengendalikan
delivery material pengadaan terpusat
dan JPROC 2014.
Upaya mencapai efisiensi susut jaringan,
telah ditetapkan sejumlah rencana aksi
diantaranya dengan meningkatkan
kualitas pembacaan meter dengan
aplikasi Cater Online (Billing Management)
dan pembenahan titik transaksi serta
monitoring/analisa profil beban pelanggan
AMR, meningkatkan P2TL melalui
penyeragaman kontrak dan SLA alih
daya kegiatan P2TL dan optimalisasi
eksekusi, melakukan analisa dan evaluasi
penggunaan/pembelian token pelanggan
prabayar, dan pembebasan BP untuk
meresmikan PJU ilegal.
Efisiensi biaya administrasi memang
sangat tidak populer bagi karyawan
tetapi penting dilakukan dalam rangka

Teroka
Untuk mendukung upaya efisiensi
biaya adimistrasi, Direksi PLN juga telah
mengambil langkah pengendalian lebih
ketat dengan menetapkan Minggu
tanpa Perjalanan Dinas. Melalui suratnya
tertanggal 13 Agustus 2014, Dirut PLN
Nur Pamudji telah memerintahkan
kepada seluruh Unit dan Anak
Perusahaan agar perjalanan dinas untuk
pelaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan
pada Minggu ke-3 (7 (tujuh) hari
kalender) pada setiap bulannya. Minggu
tanpa perjalanan dinas berlaku sejak
bulan September sampai dengan bulan
Desember 2014.
Rencana aksi untuk efisiensi sewa
pembangkit, diantaranya dengan
melakukan review terhadap semua
kontrak PLTD sewa eksisting (CF, SFC,
Biaya, Lama Kontrak), melakukan
negosiasi dan amandemen kontrak,
melakukan operasi kabel laut Jawa-Bali,
menutup kontrak sewa PLTD Pemaron 125
MW, melaksanakan program FTP-1 sesuai
jadwal sehingga dapat mengurangi
PLTD sewa, dan mempercepat COD
pembangunan dan uprating proyek
transmisi dan GI.
Efisiensi biaya kepegawaian dilakukan
dengan menurunkan biaya Diklat,
biaya kesehatan dan SBO. Selama ini

Menyangkut biaya kesehatan, ternyata


selama ini masalah verifikasi obat,
rumah sakit, dan dokter langganan
PLN oleh dokter koordinator belum
optimal. Selain itu, belum adanya
apresiasi untuk pegawai/pensiunan
yang tidak memanfaatkan biaya
kesehatan. Maka, rencana aksi yang
dilakukan untuk meminimalkan biaya
kesehatan adalah dengan melakukan
pemilihan rumah sakit secara selektif,
melakukan kerjasama dengan apotik
BUMN, implementasi Kartu Sehat Online,
dan memberikan apresiasi kesehatan
kepada pegawai/pensiunan yang
tidak memanfaatkan biaya kesehatan.
Sedangkan untuk meminimalkan biaya
SBO dilakukan dengan mengurangi biaya
pembinaan atlit (Bapak Asuh Olahraga)
dan mengurangi kegiatan pertandingan
olahraga antar unit.
Efisiensi biaya pemeliharaan sangat
diperlukan karena dapat menekan
langsung biaya operasi pada tahun
berjalan. Namun demikian, pengendalian
biaya pemeliharaan dilakukan tanpa
mengurangi aktivitas pemeliharaan dan
kualitas material/jasa. Rencana aksi
efisiensi biaya pemeliharaan diantaranya
melalui pengadaan spare part
pembangkitan dalam volume yang besar
dan untuk selanjutnya pengadaannya
dilakukan secara terpusat.
Selama ini pengadaan material antar
Unit/AP dilakukan oleh masingmasing Unit/AP. Untuk efisiensi
biaya pemeliharaan, maka perlu
menyederhanakan proses supply
chain material. Rencana aksi yang
dilakukan diantaranya adalah dengan
menggabungkan proses pengadaan
spare part pembangkitan dari Unit/
AP PLN untuk spare part sejenis/merk
sama dan langsung ke pabrikan/agen
melalui stockiest yang ditunjuk PLN
Pusat. Disamping itu, untuk efisiensi
biaya pemeliharaan maka proses
JProc akan dilakukan terpusat seluruh
Indonesia, dan dengan memaksimalkan
aset workshop Pusharlis untuk jasa
pemeliharaan.

membangun kesadaran akan pentingnya


efisiensi. Rencana aksi untuk efisiensi
biaya administrasi ini dilakukan dengan
pengetatan pagu biaya perjalanan dinas
melalui pengendalian rapat-rapat (jumlah
rapat dan peserta rapat), optimalisasi
Video Conference dan pengendalian
usulan kebutuhan diklat. Pengendalian
biaya administrasi juga dilakukan
dengan pengetatan biaya konsumsi dan
telekomunikasi.

diketahui bahwa pemilihan Diklat belum


sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
dan karir pegawai, instruktur Diklat
masih menggunakan tenaga dari luar
(pihak eksternal), dan materi Diklat
masih memakai Kitset. Recana aksi
penurunan biaya diklat dilakukan dengan
memaksimalkan In House Training dan
e-learning, memanfaatkan instruktur
internal, dan tidak lagi menyediakan
Kitset Diklat.

Sementara itu rencana aksi untuk


efisiensi kas diantaranya melalui
optimalisasi manajemen kas dengan cara
mempertajam perencanaan disburse
masing-masing unit. Efisiensi piutang
dilakukan melalui upaya penurunan
saldo piutang usaha dan UJL. Sedangkan
efisiensi pendanaan dilaksanakan
dengan meningkatkan efektifitas loan,
diantaranya loan PLTU Riau, Kalitim,
Maluku. g
Tutang Wien

Agustus 2014

Teroka

Upaya
Bangun CRMP
Keberhasilan program CRMP sangat tergantung
pada kesadaran dan kesungguhan setiap
Unit dan Anak Perusahaan PLN dalam
mengimplementasikannya. Sebab tanpa adanya
komitmen yang kuat untuk melaksanakannya,
berapa pun angka penghematan yang ditargetkan
akan sulit tercapai.
pengendalian persediaan (saldo non BB
dan mutasi antar unit), efisiensi biaya
administrasi (SPPD, rapat, konsumsi,
telekomunikasi, dll), efisiensi biaya
kepegawaian (Diklat, kesehatan dan SBO),
dan penurunan piutang (piutang usaha
dan UJL).
Dari target sebesar Rp1,13 triliun,
penghematan paling besar ditargetkan
dari hasil penekanan susut sebesar
Rp601,98 miliar. Target penghematan
dari penekanan susut di PLN Disjaya &
Tangerang tersebut adalah 50% dari
target se-Indonesia yang ditargetkan
sebesar Rp1,2 triliun, ujar Haryanto
seraya menambahkan bahwa
penghematan kedua terbesar diharapkan
akan diperoleh dari penurunan piutang
yang ditargetkan sebesar Rp413,83 miliar.
GM PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang,
Haryanto WS

GM PLN Distribusi Jakarta Raya &


Tangerang, Haryanto WS mengatakan,
Manajemen PLN Distribusi berkomitmen
untuk melaksanakan gerakan
penghematan melalui program CRMP
(Cost & Revenue Management Program)
2014. Target CRMP di unit distribusi
ini memang luar biasa. Dari target
PLN secara korporat yang mencapai
Rp14,2 triliun, PLN Disjaya & Tangerang
menargetkan penghematan sebesar
Rp1,13 triliun.
Target penghematan sebesar itu akan
diperoleh dari 6 inisiatif strategis,
yaitu penekanan susut dan PS (susut
distribusi), efisiensi biaya pemeliharaan
(pengadaan barang dan jasa),

Agustus 2014

Target CRMP ini tantangan besar buat


manajemen dan seluruh pegawai di PLN
Disjaya & Tangerang. Pasalnya, pada
tahun lalu unit distribusi ini hanya berhasil
melakukan penghematan sebesar Rp250
miliar melalui program efisiensi Working
Capital. Jika tahun ini penghematan
ditargetkan sebesar Rp1,13 triliun, itu
berarti 5 kali lipat lebih besar dari realisasi
penghematan 2013 lalu, ujarnya lagi.
Meski begitu Haryanto mengaku bahwa
tantangan besar tersebut tidak menjadi
beban yang berat. Menurutnya, yang
penting program tersebut benar-benar
dijalankan dengan sungguh-sungguh dan
konsisten oleh manajemen dan seluruh
pegawai. Sebab tanpa adanya komitmen
yang kuat untuk melaksanakannya,
berapa pun angka penghematan yang
ditargetkan akan sulit tercapai.

Untuk mencapai target penghematan


sebesar Rp1,13 triliun, PLN Disjaya &
Tangerang pun telah membentuk tim
khusus, yakni Tim Pelaksana Program
CRMP. Tugas-tugas dari tim ini adalah
menyusun target CRMP setiap Area,
membuat action plan pelaksanaan CRMP
secara rinci, memonitor pelaksanaannya
di Kantor Distribusi maupun di Area, dan
mengevaluasi pencapaian program setiap
bulan. Tim ini juga diwajibkan untuk
melaporkan hasil program CRMP ke GM
dan PLN Pusat setiap bulannya, serta
memberi arahan kepada seluruh Area
agar target efisiensi ini dapat tercapai,
kata Haryanto.
Sejatinya, implementasi program
penghematan pada tahun ini sudah
dilakukan sejak Januari di lingkungan
PLN Disjaya & Tangerang. Namun, waktu
itu konteksnya adalah dalam rangka
persiapan menghadapi penerapan
Performiance Based Regulation, dimana
untuk menuju kesana PLN tidak punya
pilihan lain bahwa PLN harus efisien.
Jadi, sejak awal tahun ini kami
sudah membuat program efisiensi
melalui tahapan-tahapan yang konkrit
dan berkelanjutan. Mulai dari yang
sederhana seperti pengendalian biaya
perjalanan dinas, biaya konsumsi dan
biaya administrasi lainnya. Kami juga
sudah mulai melakukan efisiensi biaya
kepegawaian, diantaranya dengan
mengurangi secara bertahap pegawai
luar-PLN seperti tenaga frontliner, tenaga
adminstrasi dan pramu kantor, tutur
Haryanto.
Dengan adanya program CRMP, maka
semakin menguatkan program efisiensi
di PLN Disjaya & Tangerang yang sudah
bergulir sejak awal tahun tersebut.
Tetapi, menurut Haryanto, yang tak kalah
penting adalah bagaimana agar program
penghematan ini sebagai gerakan
bersama, dan kemudian menjadikan
budaya hemat sebagai budaya kerja bagi
seluruh insan PLN.
Untuk itu, PLN Disjaya pun sudah
membuat program pembangunan
budaya hemat yang akan berlangsung
dalam jangka waktu 3 tahun, mulai
2014 sampai dengan 2016. Program
ini diawali dengan pembangunan
kesadaran dan kepedulian terhadap
penghematan. Untuk mendukung
program tersebut, telah dibentuk
pula tim-tim kecil yang terdiri dari
anak-anak muda untuk mendiskusikan
mengenai penghematan dan kemudian
mensosialisasikannya. Pada 2016,
budaya hemat ini diharapkan sudah bisa
mengakar, ucap Haryanto.

Teroka

Penandatanganan Komitmen Penghematan jajaran Manajemen PLN WP2B (1/7)

Penghematan BBM
Komitmen untuk melaksanakan program
CRMP juga ditunjukkan oleh Manajemen
PLN Wilayah Papua dan Papua Barat
(WP2B). Pada 1 Juli 2014, tepat saat
diberlakukannya kenaikan Tarif Tenaga
Listrik (TTL) yang baru, PLN WP2B telah
melaksanakan pencanangan Gerakan
Penghematan dalam rangkaian
pelaksanaan CRMP 2014.
Dalam kesempatan yang dikemas dalam
acara Knowledge Sharing tersebut,
GM PLN WP2B, Robert Sitorus, terlebih
dahulu menjelaskan isu-isu strategis yang
berkaitan dengan kondisi perusahaan
saat ini kepada seluruh pegawai Kantor
Wilayah dan Sektor Jayapura yang hadir
di Aula, termasuk tentang kenaikan TTL
dan juga tentang mengapa PLN perlu
melakukan Gerakan Penghematan.
Menurutnya, gerakan penghematan ini
harus dibudayakan bagi seluruh pegawai
PLN hingga ke unit-unit.
Ajang knowledge sharing yang
bertemakan Gerakan Penghematan
ini merupakan langkah awal untuk
mendorong perlunya budaya hemat serta
mengobarkan semangat berhemat bagi
seluruh pegawai PLNWP2B di tengah
kondisi dan perubahan ekonomi yang
terjadi saat ini. Langkah selanjutnya

adalah upaya untuk terus-menerus


mendorong dan mengkomunikasikan
penghematan hingga ke pihak eksternal
dan stakeholder sehingga menjadi budaya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dikatakan bahwa dari target CRMP PLN
sebesar Rp14,2 triliun pada 2014, PLN
WP2B menargetkan penghematan
sebesar Rp349,2 miliar yang akan
diperoleh dari 8 inisiatif strategis yaitu
penghematan BBM, penekanan susut
dan pemakaian sendiri, renegosiasi sewa
pembangkit, efisiensi pemeliharaan,
optimalisasi persediaan, pengendalian
biaya administrasi, pengendalian biaya
kepegawaian serta pengelolaan piutang,
dimana penghematan paling besar
ditargetkan dari penghematan pemakaian
BBM yaitu sekitar Rp294,7 miliar.
Target penghematan BBM ini yakin akan
dicapai bahkan akan dilampaui, karena
selain melaksanakan dengan ketat semua
program utama dalam pengurangan
pemakaian BBM, ada excess power
dengan bahan bakar gas kapasitas 8
MW yang telah memasok Sistem Sorong
sejak 23 Mei 2014 lalu. Selain itu PLTM
Prafi 2x1.200 kW yang mengalami
kerusakan pada masa uji coba masuk
sistem Manokwari beberapa bulan lalu
diperkirakan bisa selesai perbaikannya

dan akan beroperasi pertengahan Juli


2014. Ini akan menghemat pemakaian
BBM yang cukup besar hingga akhir 2014.
Pada kesempatan pencanangan Gerakan
Penghematan ini dilakukan pembacaan
Komitmen Bersama seluruh pegawai
yang hadir, dan dilanjutkan dengan
Penandatanganan Komitmen oleh
para Manajer Bidang, Manajer Sektor
Jayapura dan Manajer UPK Lisdes
Papua mewakili semua pegawai, dan
juga dilakukan pemberian penghargaan
berupa Piagam dan Reward Sederhana
kepada 65 orang pegawai di kantor
Wilayah dan Sektor Jayapura yang
tidak pernah menggunakan biaya
pengoobatan sejak Januari hingga Juni
2014. Sedangkan untuk pegawai Area
akan ditugaskan ke Manajer Area untuk
menyerahkan piagam dan reward-nya.
Dengan adanya pencanangan dan
komitmen bersama melaksanakan
Gerakan Penghematan ini diharapkan
seluruh pegawai PLN WP2B dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatankegiatan penghematan agar target CRMP
sebesar Rp349,2 miliar untuk PLN WP2B
dapat dicapai di akhir 2014.g
Tutang Wien

Agustus 2014

Nasional

SOS Listrik
Indonesia!

Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif IESR mengemukakan bahwa


ada dua inti penting pada tema diskusi. Pertama Menyelamatkan
dan yang kedua Masa Depan. Diskusi ini lahir dari keprihatinan
kami (IESR), bahwa listrik Indonesia sedang mengalami kondisi kritis.
Ibarat penyakit kanker telah mencapai stadium tiga. Tentunya butuh
penanggulangan yang cepat dan efektif supaya masa depannya bisa
jelas, ungkap Fabby. Membangun pembangkit listrik merupakan
salah satu solusi mencegah terjadinya krisis listrik. Ini merupakan
upaya yang harus diwujudkan dari sekarang, tandasnya lebih lanjut.

Apakah benar kondisi listrik Indonesia tengah


berada dalam kondisi kritis dan memilukan? Dan
benarkan Indonesia tak lama lagi akan semakin
terancam defisit pasokan listrik.

Direktur (Perencanaan dan Afiliasi) PLN Murtaqi Syamsuddin


pada diskusi ini mengemukakan 10 tahun kedepan, pertumbuhan
listrik akan mencapi 59.000 MW. Mampukah PLN membangun
itu sendiri dengan neraca keuangan saat ini? ungkap Murtaqi
menggambarkan kondisi yang ada.

embahas isu tersebut, pada awal Juli lalu, telah diadakan


diskusi bertajuk Menyelamatkan Listrik Untuk Masa Depan
Indonesia. Diskusi besutan Institut for Essential Service
Reform (IESR) di Grand Hotel Sahid ini diikuti oleh berbagai tokoh
kredibel di bidang ketenagalistrikan(7/7).

Foto : Integra Cipta Kreasi

Berkaitan dengan kondisi pasokan listrik untuk sistem JawaBali-Sumatera (JBS), Murtaqi menjelaskan bahwa kondisi sudah
memenuhi kebutuhan dengan research margin sebesar 20%.
Kalau di luar pulau JBS ada yang sudah aman. Namun di luar JBS
kondisinya sebagian aman dan sebagian ada yang tidak aman,
seperti Sumatera Utara dan Aceh, papar Murtaqi.

Suasana Dialog Publik Menyelamatkan Listrik Untuk Masa Depan Indonesia di Grand Hotel
Sahid (7/7).

Murtaqi menyampaikan, bahwa selain melakukan optimalisasi


kinerja, pembangunan ragam jenis pembangkit yang efisien dan
hemat energi maka untuk menanggulangi kekurangan pasokan
listrik, PLN juga bekerjasama dengan pihak swasta dalam rangka
memenuhi pasokan listrik bagi publik. Jadi PLN dapat membeli daya
listrik tersebut, dan menyalurkannya kepada masyarakat, pungkas
Murtaqi.
Selain itu, mendukung tercapainya kondisi ideal ketenagalistrikan di
Indonesia, dalam diskusi tersirat bahwa kolaborasi strategis antara
pemerintah, swasta dan masyarakat memiliki peranan yang sangat
penting. Sinergi ketiganya merupakan pilar penting terwujudnya
kemandirian dan ketahanan energi nasional. g
Integrita Cipta Kreasi

CNG Gresik Siap Dibangun

melalui laut dengan memanfaatkan CNG


Vessel (Marine CNG Transportation)
berdaya angkut 23 juta kaki kubik
(mmcsf) CNG. Selanjutnya, proyek ini
akan dikembangkan untuk memenuhi
energi primer pembangkit listrik ke pulaupulau kecil yang tidak terjangkau fasilitas
pipa gas. Proyek CNG Gresik ditargetkan
akan beroperasi pada April 2015,
sedangkan CNG Lombok dan CNG Vessel
beroperasi pada Mei 2016.

GM Unit Induk Pembangunan (UIP)


VIII Wiluyo Koesdwiharto, didampingi
Kepala Satuan Pengembangan
Sistem Manajemen Pembangkitan
Jawa Bali (PJB) Ahmad Jati Prasetyo,
Project Manager Compressed
Natural Gas (CNG) Gresik RDW
Manurung dan perwakilan konsorsium
meresmikan pembangunan proyek
Gas Compressing Facility dalam acara
bertajuk CNG Transportation and
Decompressing Facility to Supply Gas
for Power Plant in Lombok. Prosesi
peresmian ditandai penekanan
tombol sirine dan pemancangan tiang
pertama. Rangkaian acara peresmian
berlangsung di CNG Plot Plan PJB Unit
Pembangkitan Gresik, Jawa Timur
(25/6).

Foto : Hasti Triana Putri

Proyek ini akan dikembangkan untuk memenuhi energi primer


pembangkit listrik ke pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau fasilitas
pipa gas.

Peresmian pembangunan Gas Compressing Facility di


Gresik, Jawa Timur, Rabu (25/6).

Pembangunan proyek ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kontrak


pembangunan (Engineering-Procurement-Construction-Instalation/EPCI) dan operasi
dan pemeliharaan (O&M) antara PLN dengan 3 (tiga) perusahaan sekaligus, yakni
Shijiazhuang Enric Gas Equipment Co Ltd, Ocean Engineering Design & Research
Institute of CIMC, dan PT Enviromate Technology International, pada 15 April lalu.
Proyek ini memasok CNG dari Gresik, Jawa Timur ke Lombok, Nusa Tenggara Barat

Agustus 2014

"Proyek ini menjadi terobosan. Gas yang


dihasilkan berlebih dari suatu daerah
dapat dibawa ke tempat lain. Dengan
kemampuan pemampatan gas hingga
250 barg, diharapkan mampu melayani
beban puncak di Lombok selama 5 jam
per hari untuk 4 hari, papar Wiluyo.
Bahkan, jika masih bersisa, CNG
dimungkinkan akan dibawa ke Sulawesi
dan daerah Indonesia Bagian Timur
lainnya," tambahnya.
Dalam pembangunan proyek ini
diharapkan tidak terjadi accident apapun,
mengingat PJB UP Gresik baru saja
mendapat penghargaan dari Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Untuk
itu, perlu koordinasi yang baik antar
pihak, termasuk dengan pemerintah dan
masyarakat sekitar," harap Ahmad Jati
Prasetyo. g

Hasti Triana Putri

Foto : Integra Cipta Kreasi

Nasional

Wamen ESDM Susilo Siswoutomo (kanan) sedang berbincang dengan Direjen Ketenagalistrikan Jarman (dua dari kiri) dan
Dirut PLN Nur Pamudji (dua dari kanan) saat kunjungan kerja di PLN P3BJB (25/7).

Pasokan Listrik Aman!


Jum'at (25/7) Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo
beserta rombongan berkunjung ke Kantor PLN P3BJB
dalam rangka persiapan pasokan listrik jelang
Idul Fitri 1435 H.

unjungan tersebut mendapat sambutan hangat dan langsung diterima Direktur


Utama PLN Nur Pamudji beserta jajaran pejabat PLN lainnya. Nur Pamudji pada
kesempatan tersebut memaparkan, "Kesiapan PLN untuk memasok listrik saat
Lebaran hingga seminggu kedepannya dalam kondisi aman."
Dihadapan Susilo dan juga Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, Nur
Pamudji melaporkan bahwa menjelang dan pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri,
diperkirakan kebutuhan listrik cenderung menurun 10-15 persen dibandingkan normal.
Penurunan ini dikarenakan industri dan kantor libur, tegas Nur.
Nur lebih lanjut mengatakan penurunan konsumsi listrik berdampak pada operasional
pembangkit. Di Pulau Jawa ada 16 pembangkit listrik berkapasitas 6.706 megawatt
(MW) dinonaktifkan dari 24 Juli hingga 5 Agustus 2014. "Masa istirahat ini mulai
dilaksanakan dengan jangka waktu istirahat bergiliran dan berbeda-beda untuk tiap-tiap
pembangkit," imbuh Nur. Nur juga mengemukakan bahwa penghentian sementara 16
pembangkit tersebut sebagai upaya pencegahan. Disebutkan bahwa jika pasokan listrik
tetap tinggi sementara pemakaian menurun, maka listrik yang masuk ke pelanggan
akan tetap mengalir. Hal ini dikhawatirkan akan merusak perangkat kelistrikan. "Karena
terjadi kekurangan daya harus mematikan pembangkit terutama yang besar, karena
kalau tetap jalan, daya tinggi, akhirnya rusak semua peralatan listirk kita," ungkap Nur.
Sementara itu Dirjen Ketenagalistrikan KESDM Jarman, menambahkan, penurunan
konsumsi listrik tersebut mesti diantisipasi, karena PLN perlu mematikan pembangkit

skala besar, agar sistem tidak terganggu.


"Namun, perlu menghidupkan kembali
setelah Lebaran. Ini harus ditangani
dengan baik," katanya.
Saat ini, cadangan operasi di sistem
kelistrikan Jawa-Bali sebesar 3.029 MW
dengan beban puncak 23.227 MW dan
daya mampu 26.256 MW. Perkiraan
beban puncak tertinggi Lebaran adalah
sebesar 14.524 MW dengan cadangan
operasi 9.261 MW dan daya mampu
23.785 MW. "Meski demikian, kami
meminta masyarakat tetap berhemat,"
kata Nur lebih lanjut. Selaras dengan
hal ini, Nur menengarai bahwa PLN
juga berkomitmen tidak melakukan
pemeliharaan selama H-15 hingga H+15
Lebaran.
PLN mencatat beban puncak (BP)
listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali
pada Hari H lebaran hanya mencapai
14.227 MW atau turun sekitar 40%
dibanding tertinggi yang pernah dicapai
yaitu 23.420 MW (9 Juni 2014). Akibat
turunnya beban listrik pada saat hari
lebaran kali ini, PLN dapat menghemat
biaya produksi tenaga listrik sekitar
Rp123 miliar rupiah di Jawa Bali. g
Integra Cipta Kreasi

Agustus 2014

Nasional

Diskusi Sambut
Hari Listrik
Nasional

Foto : Integra Cipta Kreasi

Bersiap memperingati Hari Listrik Nasional, berbagai


elemen ketenagalistrikan saling berdiskusi memberikan
kontribusi terbaik untuk mempercantik kinerja dan
pelayanan listrik nasional.

Suasana diskusi yang dihadiri untuk para stakeholder ketenagalistrikan Indonesia

alam acara bertema, Menyongsong Hari Listrik Nasional ke-69 ini tampak hadir
Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI)
Moch. Harry Jaya Pahlawan, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan KESDM Jarman,
serta para undangan.
Kesempatan tersebut diisi sosialisasi Pameran Ketenagalistrikan yang akan dihelat
dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional pada 1-3 Oktober mendatang.
Melengkapinya, digelar pula diskusi terkait tema pameran yaitu, Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Nasional.
Melalui forum diskusi ini, Nur Pamudji mengatakan berbagai hal yang harus dicapai
PLN selama lima tahun ke depan. Hal-hal tersebut antara lain : listrik harus menjadi
penyokong pertumbuhan ekonomi, berupaya melistriki 19% rumah tangga yang belum
menerima aliran listrik PLN, berupaya memanfaatkan semaksimal mungkin energi yang
ada, serta menggunakan pertumbuhan Indonesia yang relatif tinggi untuk memajukan
peralatan industri listrik.
Pada kesempatan itu, Nur Pamuji memaparkan bahwa ragam rencana yang terkait
dengan pemerataan listrik nasional, mesti didukung oleh tiga syarat utama. Syarat
utama tersebut yaitu mempercepat perizinan, pendanaan dengan APBN surplus, dan
regulasi yang berpihak pada memajukan listrik nasional, tandasnya. Kondisi listrik
Indonesia saat ini, khususnya di daerah, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat,
sedang mengalami defisit. Solusi untuk mengatasinya, yaitu pembangunan PLTU di
daerah tersebut dipercepat penyelesaiannya, terang Nur Pamudji lebih lanjut.
Nur berencana pula untuk memenuhi kebutuhan listrik di kepulauan atau daerah yang

10

Agustus 2014

sulit terjangkau dengan mengembangkan


CPO (Crude Palm Oil) Engine. Menurutnya
CPO memiliki potensi besar di Indonesia
sebagai sumber energi pembangkit
listrik. Dan mengingat keterbatasan yang
dimiliki PLN, Nur mengajak keterlibatan
pihak swasta demi memenuhi kebutuhan
CPO Engine.
Terkait sosialisasi dan peluncuran
tema pameran ketenagalistrikan,
Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono
menyebutkan bahwa tujuan dari
pelaksanaan pameran kelistrikan adalah
mengajak seluruh komponen masyarakat
secara lebih luas untuk terlibat sekaligus
berperan serta dalam kelistrikan
nasional. Rencananya pameran ini akan
dilaksanakan di Assembly Hall, Jakarta
Convention Center, Jakarta.
Paralel, Hari Jaya Pahlawan selaku
ketua MKI mengatakan Tujuannya
agar peringatan kelistrikan tidak hanya
diperingati oleh pemerintah dan PLN saja,
namun harus mengikutsertakan seluruh
pemangku kepentingan sektor kelistrikan.
MKI bekerjasama dengan Majalah Listrik
Indonesia siap mensukseskan pameran
tersebut.g
Integra Cipta Kreasi

Nasional

Listrik Aroma Jagung


Pertama Di Indonesia
Foto : Dermawan Uloly

ini PLN telah resmi


mengoperasikan Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa (PLTB)
pertama di Indonesia. PLTB Pulubala
ini menjadi salah satu upaya PLN untuk
menggunakan kearifan lokal berupa
pemanfaatan potensi tongkol jagung
menjadi salah satu sumber energi listrik.
Generator yang memanfaatkan
Tongkang Jagung ini diresmikan oleh
Menteri BUMN Dahkan Iskan (21/7)
disaksikan Direktur (Operasi Indonesia
Timur) PLN Vickner Sinaga dan Wakil
Gubernur Gorontalo Idris Rahim, serta
GM (Suluttenggo) Santoso Januwarsono.
PLTB yang berkapasitas 500 kilo watt
(KW) ini berlokasi di kecamatan Pulubala,
Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Ide awal untuk membangun PLTB
Gorontalo ini berkat tantangan yang

Menteri BUMN Dahlan Iskan (dua dari kanan) didampingi Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rohim (kanan), Dirop IT Vickner
Sinaga (kiri), dan GM PLN Wil Suluttenggo Santoso Januwarsono (ketiga dari kiri) saat menandatangani prasasti tanda
dimulainya opersi PLT Biomassa Tongkol Jagung, di Gorontalo (21/7).

yang kapasitasnya bervariasi, mulai dari


500 kW bahkan hingga diatas 1 MW. Tidak
itu saja, bahan bakarnya pun bisa dari apa
saja, tidak terbatas tongkang jagung, tapi
dari cangkang sawit, pelepah kayu dan
sebagainya ujar Dahlan Iskan.
Saat ini sekitar 7,76% tingkat
pertumbuhan ekonomi di Gorontalo
diikuti dengan 11,36% pertumbuhan
kebutuhan listrik setiap tahunnya. Beban
listrik di Gorontalo saat ini mencapai 78
MW untuk melayani 187 ribu pelanggan.
70 ribu pelanggan diantaranya telah
menggunakan layanan listrik prabayar.
Saat ini listrik di Gorontalo telah
terhubung dalam sistem interkoneksi 150
kV Sulutgo (Sulawesi Utara - Gorontalo).
diajukan Vickner Sinaga sekitar 2 tahun
lalu untuk menyediakan listrik dengan
potensi yang tersedia.
PLTB Pulubala ini menjadi salah satu
upaya nyata PLN untuk menggunakan
kearifan lokal berupa pemanfaatan
potensi tongkol jagung yang banyak
tersedia di propinsi Gorontalo menjadi
salah satu sumber energi listrik,
dimana propinsi Gorontalo selama
ini dikenal sebagai salah satu daerah
penghasil jagung terbesar di Indonesia.
Selain itu, kehadiran PLTB ini tentunya
adalah bagian dari upaya PLN untuk
memanfaatkan potensi energi alternatif
selain Bahan Bakar Minyak (BBM), terang
Santoso Januwarsono.

Dengan kehadiran mesin PLTB


Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak ragu
menyanjung 7 anggota Tim dari PLN
Area Gorontalo. Saya bangga, ternyata
putra-putra terbaik di PLN sudah mampu
membuat mesin pembangkit listrik
tenaga biomassa, ungkap Dahlan Iskan.
Kendati demikian Dahlan Iskan belum
berpuas diri. Dahlan menyatakan bahwa
PLTB Pulubala merupakan pijakan awal
dari munculnya pembangkit-pembangkit
biomassa di Indonesia. PLTB Pulubala
ini masih sangat kecil jika dibandingkan
dengan tingkat kebutuhan listrik
masyarakat kita. Tapi tidak masalah,
karena nantinya akan dibangun lebih
banyak lagi pembangkit listrik biomassa

Sementara itu, Idris Rahim atas nama


Pemerintah Propinvi dan Penduduk
Gorontalo turut mengapresiasi kehadiran
PLTB. Terlebih gagasan PLN ini setali
tiga uang dengan pemanfaatan potensi
pertanian di daerah Gorontalo.
Pemerintah dan masyarakat Gorontalo
patut bersyukur atas beroperasinya
PLT Biomassa Pulubala ini, karena
dengan demikian pasokan listrik di
Gorontalo dapat bertambah. Pemerintah
mengapresiasi upaya PLN dalam
menghadirkan pembangkit listrik baru di
Gorontalo yang menggunakan tongkol
jagung sebagai bahan utama energinya,
pungkas Idris Rahim.g
Dermawan Uloly

Agustus 2014

11

Nasional

Bertandang
Memantau Kinerja
Mitra

alam kunjungan ini Nur didampingi oleh KDIV Konstruksi


IT Setiyadi Dewantono. Kunjungan berkaitan dengan
komponen kelistrikan pesanan PLN, khususnya mengenai
peralatan tegangan tinggi dan gardu induk. Apalagi, dewasa
ini PLN sedang melaksanakan investasi terencana untuk
memperbaiki jaringan listrik di Indonesia dalam menunjang
penambahan daya listrik yang dibutuhkan dalam program
elektrifikasi nasional.
Saya ingin mengajak Alstom memikirkan agar pengadaan gardu
induk dapat dipercepat. Selain itu gardu induk sebaiknya tidak
dilelang satu persatu begitu saja, tetapi harus dilelang secara
massal. Jadi kalau kita beli 10 gardu induk maka Alstom harus
menyediakan sekaligus dan harganya itu lebih murah, papar Nur
Pamudji saat ditemui pada waktu yang lain.
Tahun ini, Alstom Grid sudah menyelesaikan 95% proyek gardu
induk 10 GW tahap 1 dan sedang menyelesaikan proyek gardu
induk AIS 150 kV di Sumatra dan Kalimantan, proyek gardu induk
GIS di Jawa dan Bali, proyek Bank Dunia paket J dan S yang
mencakup gardu induk AIS 275 kV di Sumatra serta AIS 500 kV

Foto : Agus Trimukti

Direktur Utama PLN Nur Pamudji memenuhi


undangan untuk melakukan kunjungan kerja ke
PT. Alstom Grid di ke Plaza ALSTOM (16/7).
di Jawa. Adapun proyek gardu induk dengan tegangan 150 kV
hingga 500 kV dapat dikerjakan dalam waktu 18 hingga 24 bulan
sesuai dengan jangka waktu kontrak yang disepakati.
Nur Pamudji mengakhiri kunjungannya dengan mengikuti
beberapa proses yang berjalan, diantaranya: Engingeering
Design menggunakan software tiga dimensi yang memudahkan
Engineer melakukan perhitungan mekanikal pada gardu induk;
Demo Scada dan Telecom dengan copy model dari proyek yang
terpasang dan akan digunakan PLN di Lombok; Demo Design
Gardu Induk Digital dan Sistem Monitoring Gangguan Trafo
Tegangan Tinggi
Di Indonesia, Alstom hadir juga dengan kapasitas pabriknya
yaitu, PT Unindo yang merupakan joint venture dengan PT PLN
sejak 1969 dalam memproduksi transformator dan kini mulai
merakit Circuit Breaker (CB) dan Disconnecting Switch (DS).
Pabrik besar lainnya memproduksi boiler dan HRSG di Surabaya
untuk kebutuhan pembangkit listrik hingga 1 GW. g
Integra Cipta Kreasi

Saat ini IHI Corporation memiliki


kapabilitas merancang, membuat, dan
konstruksi berbagai boiler mulai dari small
packaged boilers hingga ultra super-critical
boilers yang menghasilkan uap dengan
suhu lebih dari 620 derajat celcius, serta
kapasitas lebih dari 3.000t / jam untuk
1.050 MW pembangkit listrik thermal.

Listrik Dalam Negeri


Produksi Anak Bangsa
Demi mendongkrak kemampuan manufakturing boiler
(tungku masak) dan HRSG dalam negeri, kini tidak perlu lagi
menggunakan barang impor. Karena dengan menggunakan
pabrikan buatan dalam negeri berarti akan memajukan bangsa
dan negara Indonesia.

Sejauh ini di Indonesia sudah beroperasi


tujuh pabrikan pembuat boiler dengan
ukuran dan kapasitas kecil. Sedangkan
untuk pabrikan yang memproduksi boiler
kapasitas besar, yang mencapai 1000 MW
hanya ada dua pabrikan yaitu ALSTOM
di Surabaya dan PT. Cilegon Fabricators
di Serang Banten. Dengan adanya
kedua pabrik tersebut, maka dokumen
lelang untuk pengadaan pembangunan
pembangkit PLN mewajibkan boiler
menggunakan produksi dalam negeri.
Konsekuensi dari hal tersebut yakni kedua
pabrik juga akan bersaing baik dalam hal
kualitas ataupun harga.

Kunjungan kerja Dirut PLN yang


didampingi Direktur (Pengadaan
Strategis dan Energi Primer)
PLN Bagiyo Riawan, KDIV Ret
Prayudianto dan Kepala PLN
Pusenlis Yanuar Hakim; diterima
langsung oleh Executive Officer
(Vice President, Energy & Plant
Operations - Division Director
of Bussiness Development
& Sales) Koji Yahagi dan
President Director of PT. Cilegon
Fabricators Kajiwara di Cilegon,
Serang Banten, Jum'at (4/7).

12

Agustus 2014

Foto : Agus Trimukti

eperti yang dilakukan Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan berkunjung ke
pabrik boiler PT Cilegon Fabricators. Pabrik ini memproduksi boiler Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
dengan kapasitas terbesarnya mencapai 1000 Mega Watt. PT. Cilegon Fabricators
merupakan anak Perusahaan IHI Corporation Japan.

"Nanti kita bisa tulis di tender dokumen


kita bahwa boiler harus dibuat di dalam
negeri sehingga ada pertandingan IHIC
melawan APC di Surabaya, mereka
bisa beradu harga. Kalau satu saja kan
susah, tetapi kalau ada dua paling tidak
kan bisa," tegas Nur Pamudji disela-sela
kunjungan. g
Agus Trimukti

Kinerja

Sukseskan CRMP,
Bangun Budaya
Hemat!

Foto : Humas PLN DJTY

Isu hemat bergaung kencang dalam Rapat


Koordinasi Operasi Jawa Bali Triwulan III 2014
yang berlangsung di Kantor PLN Distribusi
Jateng dan DIY (10-11/7).

Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatra) saat penyerahan hadiah kepada pemenang
lomba Kreativitas Anak Muda DITOPJB (11/7).

ada Rakor bertema Sukseskan CRMP, Bangun Budaya Hemat


ini, Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana
menyampaikan beberapa pandangan untuk menyukseskan
CRMP (Cost and Revenue Management Program). Menurut Adnyana,
ada beberapa prinsip dasar yang dapat diterapkan yaitu memperbesar
cash inflow dengan memperbesar penjualan tenaga listrik pada
volume besar dengan tarif tinggi, memperbesar pendapatan lainnya
seperti P2TL dan tunggakan, serta mempercepat eksekusi proyek.
Sedangkan cash outflow dapat diperkecil dengan memaksimalkan
pemakaian BBM menjadi 6,6 KL, menurunkan susut distribusi di
bawah 6% untuk wilayah Jawa dan satu digit untuk wilayah Sumatera,
SFC tara kalor pembangkit, pengendalian persediaan termasuk
pergudangan serta menurunkan pengadaan barang. Dengan
membudayakan hemat melalui program-program CRMP, Direktorat
Operasi Jawa Bali Sumatera diharap mampu menghemat hingga
Rp7,8 triliun, tandasnya mantap.

Ajang Bergengsi Penuh


Tantangan, Kreativitas dan
Apresiasi
Di sela-sela Rakor Operasi Jawa Bali Triwulan III 2014, para
finalis terbaik Lomba Kreativitas Anak Muda (LKMA) DITOPJB
berkesempatan mempresentasikan hasil kreativitas mereka di
hadapan Direktur Operasi JBS. Mereka dinilai dari presentasi
dan makalah yang telah disusun.
Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada
pemenang kompetisi Governance Maturity Level (GML) OPI
dan Optimus Upgrade versi 3.0 sebagai media memonitor
inisiatif kinerja unit. g

Kompetisi GML

KDIV Distribusi Jawa Bali Ahmad Taufik Haji, dalam kesempatan


sama memaparkan evaluasi kinerja Semester I dan rencana aksi
CRMP yang menargetkan Rp7,8 triliun untuk tahun 2014. Dipaparkan
pula bahwa untuk program kerja susut, ada dua subprogram
pencatatan meter yang sedang berjalan yakni Aplikasi Cater Online
(Billing Management) dan Monitoring dan Analisa Profil Beban
Pelanggan AMR.
Sementara itu KDIV Pembangkitan Jawa Bali, DGN Ambara,
memaparkan faktor signifikan yang mempengaruhi pencapaian
akhir tahun Pembangkitan Jawa Bali. Dari Bidang Transmisi, KDIV
Transmisi Jawa Bali Agus Priambodo, menyampaikan bahwa
sistem Jawa Bali periode Pilpres, Lebaran dan HUT RI 2014, telah
mempersiapkan daya cadangan hingga 26.000 MW berdasarkan
beban puncak tertinggi semester I sistem Jawa Bali yang mencapai
23.420 MW. Sementara itu pemakaian BBM dalam hal kinerja
penyaluran pada semester I cenderung menurun.
Adapun program-program unggulan transmisi Jawa Bali mencapai
target 100% di semester I. Program-program tersebut adalah
Integrasi SCADA APB-APD Bali, Penerapan Aplikasi SRINTAMI yang
terintegrasi CBM, Penerapan Aplikasi Pengendalian Kontrak, Aplikasi
Pengendalian Realisasi Program Kerja AO, serta Membangun Safety
Mindset Petugas Pemeliharaan Melalui Training dan Pemantauan.g

Kompetisi
Optimus
Upgrade
Versi 3.0

LKAM 2014
Operasional Jawa Bali

Keterangan

PT Indonesia
Power (UBPOH)

P3B JB

Pembangkitan Tanjung Jati B


(Unit 1-2)
Kartika Wardhani

Juara I

PLN Disjateng
& DIY (APD
Semarang)

PLN Disjatim

P3B JB (APP Bali)


Eko Purwanto

Juara 2

PLN DJBB (Area


Sumedang)

PLN DJBB

PJB 1 (UP Muara Karang)


Indra Yuliana Santoso
Dicky Suryaman Putra
Hendra Fauzan Akbar

Juara 3

Pembangkitan
Tanjung Jati B
(Unit 3-4)

PT Indonesia
Power

PLN Disjaya 1
Taurisa Wijaya
Andi Setiawan
Liga Bona Parta

Harapan 1

PJB (UP Cirata)

Pembangkitan
Tanjung Jati B

PLN Disbali 2
(Area Bali Selatan)
David Ramadian
Miftakhur Roziq Mahmi Desy
Wahyu Ramadhan

Harapan 2

PT Indonesia Power 2 (UBPOH


Bali)
Sofwat Sanjaya
Totok Gunawan
Hasnan Ash Sidqie

Harapan 3

Humas PLN DJTY

Agustus 2014

13

Kinerja

Suasana Rapat Koordinasi Direktorat Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan (EBT), di Pontianak (16-18/7).

Terbentur
Kendala Tanah
Jajaran PLN dari seluruh Indonesia di bawah koordinasi
Direktorat Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan (EBT)
menggelar Rapat Koordinasi di Pontianak (16-18/7).

irektur (Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan) Nasri Sebayang saat memberi
arahan mengatakan bahwa seluruh Unit Induk Pembangunan (UIP) baik dari sisi
jaringan maupun pembangkitan sudah semestinya terus meningkatkan kinerja,
mengingat tantangan yang dihadapi terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah
satu ciri perusahaan besar adalah harus agresif, dimana setiap achievement harus
dipublikasikan kepada masyarakat, sehingga mereka tahu apa yang telah kita lakukan
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Setiap unit jangan ragu untuk
mempublikasikan setiap keberhasilan yang telah dicapai, tegas Nasri.
Paralel, GM UIP IX Syah Darwin Siregar selaku pelaksana kegiatan di Pontianak,
menyebutkan bahwa dalam Rakor ini ada sejumlah isu penting yang dibahas, terutama
terkait membahas berbagai proyek pembangunan pusat pembangkit listrik.

14

Agustus 2014

Foto : Humas PLN Wil Kalbar

"Salah satunya isu tentang pertanahan,"


katanya. Ia melanjutkan, sejumlah proyek
milik PLN masih terkendala karena
permasalahan di bidang pertanahan.
Misalnya masalah pembebasan
tanah, izin pembangunan yang lama
penyelesaiannya, serta permintaan ganti
rugi yang tinggi," katanya.
Selaras, pada Rakor ini dibahas pula
upaya penyelesaian proyek percepatan
pembangkit listrik 10 ribu MW tahap
pertama. "Karena masih ada yang
belum selesai, terutama di luar Jawa
termasuk Kalimantan," kata Syah
Darwin. Ia menambahkan, bahwa target
penyelesaian pembangkit listrik yang
tersendat pembangunannya itu adalah
tahun ini. Untuk itu, manajer bidang
khusus pertanahan dan kepala divisi
khusus pertanahan dilibatkan dalam rapat
koordinasi karena krusialnya masalah
tanah. "Supaya ada kiat-kiat khusus untuk
mengatasinya," kata Syah Darwin. g
Humas PLN Wil Kalbar

Kinerja

Mengejar Target
Kinerja
Pada semester II tahun ini PLN harus berupaya keras
mengejar target kinerja. Pasalnya, pencapaian kinerja
di unit-unit PLN semester I masih banyak yang belum
mencapai target.

al itu terungkap pada acara Dialog


Kinerja melalui media video
teleconference antara jajaran PLN
Pusat dengan seluruh unit PLN distribusi/
wilayah dan unit PLN konstruksi pada 2123 Juli lalu.
Kepala Bidang Kinerja Organisasi - SPKK
(Satuan Pengendalian Kinerja Korporat)
PLN, Nurjaya Amral mengatakan,
berdasarkan pantauannya sampai dengan
Juni 2004 (Semester I), realisasi KPI
(Key Performance Indicator) di unit-unit
PLN Wilayah masih banyak yang dibawah
target. Menurutnya, banyak faktor
yang menyulitkan pencapaian targettarget kinerja di unit PLN distribusi/
wilayah maupun unit konstruksi.
Terutama, karena hingga bulan Juni
masih terkendala oleh keterbatasan
anggaran investasi dan operasi, dan tidak
terpenuhinya jadwal operasi proyekproyek pembangkit non-BBM sesuai
rencana.
Masalah keterbatasan anggaran investasi
ini memang sudah dikeluhkan unit-unit
wilayah sejak awal tahun ini sehingga
hal tersebut berpengaruh terhadap
pencapaian target-target KPI kinerjanya.
Sementara pencapaian target kinerja
di unit-unit konstruksi pada umumnya
juga belum tercapai, terutama dalam hal
pencapaian progres fisik dan realisasi
penyelesaian proyek.
Masalah-masalah yang dihadapi unitunit wilayah dan konstruksi inilah
membuat pencapaian

KPI secara korporat banyak yang belum


tercapai. Bila merujuk hasil pantauan
SPKK (Satuan Pengendalian Kinerja
Korporat), masih banyak KPI Korporat
yang belum tercapai pada triwulan II
atau Semester I tahun ini. Menurut
Nurjaya, dari hasil pemantauan
sementara dapat memberikan
gambaran bahwa dari 24 item KPI
diperkirakan ada 9 item kinerja
yang sudah masuk kategori
baik, tetapi masih ada 7 item
kinerja yang masuk pada
kategori masalah dan 8
item kinerja dalam kategori
hati-hati.
Pencapaian kinerja
yang sudah tergolong
baik (target tercapai) pada
Semester I ini diantaranya
adalah penambahan jumlah
pelanggan dimana angka
pencapaiannya sebesar 105%
(target yang ditetapkan sebesar
1,67 juta pelanggan, sementara
realisasinya mencapai 1,75 juta
pelanggan). Pencapaian kinerja
untuk pengendalian kapasitas
pembangkit sewa BBM
mencapai 126% (target 4,38
GW, realisasi 3.23 GW).

Pencapaian kinerja untuk Human Capital


Readiness mencapai 100% (realisasinya
sesuai target yaitu pada level 2,45).
Pencapaian kinerja untuk Organization
Capital Readiness juga sudah mencapai
100% (realisasinya sesuai target yaitu
pada level 2,18). Begitu pula pencapaian
kinerja untuk pelaksanaan Performance
Based Remuneration yang mencapai
100%. Pencapaian kinerja lainnya yang
sudah tergolong baik adalah untuk
pengendalian biaya non bahan bakar
yang mencapai 115%, (target Rp209/
kWh, realisasi Rp178/kWh), begitu pula
pencapaian kinerja untuk EBITDA Margin
yang mencapai 137%.
Sementara itu, pencapaian kinerja yang
masih dalam kategori masalah (tidak
tercapai) pada semester I ini diantaranya
adalah : SAIDI (lamanya padam per
pelanggan dalam setahun) yang
ditargetkan 132,18 menit/plg, sedangkan
realisasinya 152,46 menit/plg (angka
pencapaian 85 %). SAIFI (frekuensi
padam per pelanggan dalam
setahun) ditargetkan 2,43 kali/
plg, sementara realisasinya
2,90 kali/plg (angka
pencapaian 81%).
Fuel Mix BBM
(termasuk IPP) yang
ditargetkan 10,08%,
sementara realisasinya adalah
11,97 (angka pencapaian 81%).
Penambahan Kapasitas
Pembangkit (COD) ditargetkan
sebesar 2,59GW, sementara
realisasinya 1,32GW (angka
pencapaian 51%). Realisasi
program terkontrak UIP juga
hanya mencapai 21,47%, padahal
ditargetkan sebesar 21,47%
(angka pencapaian 36%). KPI
untuk fisik (realisasi bayar/pagu
disburse) juga hanya 27,05%,
sementara ditargetkan mencapai
60% (angka pencapaian 45%).
Sedangkan pencapaian kinerja
yang masuk dalam kategori hatihati pada Semester I tahun ini
diantaranya adalah susut jaringan
yang ditargetkan 9,24%, sementara
realisasinya diperkirakan mencapai
9,54% (angka pencapaian 97%).EAF
(Equivalent Avalibility Factor) PLTU
yang ditargetkan sebesar 77,88%,
sementara realisasinya 77,41% (angka
pencapaian 99%).
Nurjaya optimis kinerja korporat akan
jauh lebih baik pada semester kedua
seiring dengan tersedianya anggaran
investasi dan operasi mulai Juli ini, serta
dengan mempercepat penyelesaian
proyek-proyek pembangkit non-BBM.g
Tutang Wien

Agustus 2014

15

Labora

Minggu Tanpa
Perjalanan Dinas
Selama semingu dalam setiap bulan, semua pegawai PLN
termasuk direksi akan melaksanakan puasa perjalanan
dinas. Pada Minggu ke-3 (tujuh hari kalender) pada setiap
bulannya, tak ada seorang pegawai pun yang boleh
melakukan perjalanan dinas untuk pelaksanaan pekerjaan.

iaya perjalanan dinas menjadi


salah satu perhatian
Direksi PLN tahun ini.
Pengeluaran untuk pos
tersebut diperkirakan akan
membengkak dari yang
dianggarkan tahun ini,
jika tidak dilakukan
pengendalian secara
ketat.

Untuk mendukung pelaksanaan


pekerjaan, Dirut meminta agar UnitUnit membuat rencana kegiatan yang
membutuhkan perjalanan dinas pada
setiap Semester.
Dirut juga meminta kepada Unit-Unit
untuk membuat Laporan Bulanan atas
pelaksanaan Minggu tanpa Perjalanan
Dinas ini di lingkungan kerjanya masingmasing, dan laporan tersebut agar dikirim

16

Agustus 2014

Meski demikian, imbuh Danni, biaya


perjalanan dinas ini perlu dikendalikan
mengingat realisasinya sampai Triwulan I
tahun ini sudah over. Jika tidak terkendali,
maka bukan tidak mungkin realisasnya
sepanjang tahun ini akan melebihi pagu
yang telah ditetapkan.
Menurut Danni, pada hakekatnya ada dua
tujuan dari langkah pengendalian biaya
perjalanan dinas ini. Pertama, sebagai
langkah efisiensi sehingga biayanya tidak
melampaui anggaran. Kedua, agar Unitunit dan Anak Perusahaan bisa mengatur
mana perjalanan dinas yang perlu
dan pantas dilakukan dan mana yang
tidak. Jadi, jangan sampai jor-joran,
tandasnya.
Danni mengakui, pengeluaran
untuk biaya perjalanan dinas
selama ini cukup besar.
Terlalu banyak perjalanan
dinas yang tidak terlalu
penting, begitu banyak
pula orang PLN yang
berdinas untuk sekedar
memenuhi undangan
rapat-rapat yang tidak
begitu urgent.

Maka berdasarkan evaluasi


dan realisasi biaya perjalanan
dinas sampai dengan
Semester I/2014, dan dengan
memperhatikan aspek kegiatan
operasional peusahaan, baik di
lingkungan PLN Kantor Pusat,
Unit Induk/Pelaksana maupun
Sub Unit Pelaksana, Dirut PLN
Nur Pamudji melalui suratnya
pada Agustus ini menyampaikan
pengaturan, bahwa Perjalanan
dinas untuk pelaksanaan
pekerjaan tidak dilakukan pada
Minggu ke-3 (tujuh hari kalender)
pada setiap bulannya, dan
berlaku mulai September sampai
dengan bulan Desember 2014.
Menurut Dirut, pelaksanaan Minggu
tanpa Perjalanan Dinas yang bertujuan
untuk mengendalikan biaya administrasi
2014 ini tidak berlaku bagi pegawai yang
sakit kritis dan tidak dapat ditangani di
Unit setempat, serta bagi pengananan
gangguan yang berdampak meluas dan
memutuhkan penanganan segera. Bulan
tanpa perjalanan dinas ini juga tidak
berlaku bagi keperluan adanya kunjungan
kerja dari jajaran Pemerintah.

dinas Diklat sebesar Rp90,9 miliar, dan


perjalanan dinas mutasi jabatan Rp67,9
miliar.

ke KDIV Umum paling lambat awal bulan


berikutnya.
Sebelumnya, Dirut PLN telah mengambil
langkah pegendalian biaya SPPD ini
dengan menetapkan Bulan tanpa
Perjalanan Dinas. Melalui suratnya
tertanggal 9 Juni 2014, Nur Pamudji
memerintahkan kepada seluruh Unit dan
Anak Perusahaan agar melaksanakan
Bulan tanpa Perjalanan Dinas yang
dilaksanakan pada bulan September 2014.
Dengan adanya pengaturan baru ini,
maka pengaturan tentang Bulan tanpa
Perjalanan Dinas tidak berlaku lagi.
KDIV Umum, Danni Irawan, mengatakan
bahwa pagu anggaran perjalanan dinas
tahun ini sebenarnya lebih kecil atau
sekitar 80-90% dibanding pagu tahun
lalu. Berdasarkan RKAP 2014, pagu
anggaran biaya perjalanan dinas NonDiklat adalah Rp428,5 miliar, perjalanan

Maka mulai sekarang


diharapkan segala urusan
yang tidak begitu penting
lebih banyak diselesaikan
melalui penggunaan teknologi
informasi. PLN sudah punya
infrastruktur dan teknologi
informasi untuk berkomunikasi.
Maka, sebenarnya kita bisa merubah
cara kerja kita dengan memanfaatkan
teknologi tersebut secara optimal. Bisa
lewat telpon, BBM, e-mail dan sebagainya.
Kita bahkan sudah memiliki sarana video
teleconference yang cukup canggih,
ujarnya.
Banyak pihak yang merasa khawatir
bahwa pelaksanaan minggu tanpa
perjalanan dinas itu dapat berpengaruh
terhadap kinerja operasional PLN, karena
akan banyak urusan pekerjaan yang
terbengkalai. Tapi menurut Danni, hal itu
tidak akan terjadi jika semuanya sudah
diperhitungkan.
Sepanjang semua urusan masing-masing
sudah diperhitungkan sebelumnya,
Danni yakin itu tidak akan membuat
kinerja operasional PLN menurun. Tapi
kalau memang ada pekerjaan yang
benar-benar akan sangat berdampak
terhadap kinerja operasional, silahkan
saja melakukan perjalanan dinas, karena
kita juga tak mau mengorbankan kinerja
PLN, tandasnya.g
Tutang Wien

Foto : Integra Cipta Kreasi

Labora

Bagus Setiawan, Kepala Divisi Pengembangan Sistem SDM.

Suasana sosialisasi penggunaan Kartu PLN Sehat di Ruang Auditorium Gedung PLN Kantor Pusat, Jakarta (23/6).

Kartu PLN Sehat


Berobat Lebih Mudah
dan Praktis
PLN kini telah mengimplementasikan sistem jaminan
kesehatan berupa Kartu PLN Sehat (KPS) yang diharapkan
mampu memberi kemudahan bagi pegawai, keluarga
maupun pensiunan PLN mengakses dan menikmati ragam
fasilitas kesehatan.

engan sistem ini, Manajemen PLN secara real time dapat mengakses data
kesehatan keluarga besar PLN setiap saat.

KDIV Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PLN Bagus Setiawan mengatakan
bahwa KPS sudah direncanakan 3 tahun lalu. Sebagai upaya mewujudkannya, PLN
telah melakukan kerjasama dengan TPA (Third Party Administration) untuk melayani
jaminan kesehatan pegawai, keluarga dan juga pensiunan PLN. Demikian paparan
yang disampaikan Bagus dalam acara Sosialisasi Kartu PLN Sehat di Ruang Auditorium
Gedung PLN Kantor Pusat, Jakarta (23/6).
Namun disisi lain, Bagus menengahkan bahwa ada tantangan yang dihadapi dalam
penggunaan KPS. Sebuah contoh, seperti dalam hal penggunaan (resep) obat dan
klasifikasi tenaga dokter, terkadang tidak diketahui oleh pihak rumah sakit/provider. Ini
yang masih terjadi dan masih mungkin terjadi. Untuk menghindarinya, PLN dan TPA
berupaya keras mengatasi hal ini agar tidak ada kerugian yang dialami, jelas Bagus
ditengah pemaparannya.

Implementasi sistem ini, mulai dari hulu


ke hilir, PLN akan diperkuat dengan
undang-undang asuransi kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan
Kesehatan (BPJS) yang berlaku sejak
Januari lalu. Dengan demikian, PLN
yang sejak semula telah memiliki
aturan kesehatan sendiri, dapat
menyinergikannya dengan aturan
kesehatan BPJS. Kita ingin tetap
complien dengan BPJS, jelas Bagus.
Mengakhiri pemaparannya, Bagus
mengajak kepada para pegawai agar
bersama melakukan perubahan di era
baru ini. Karena menurutnya, mengelola
SDM tidak mudah, banyak tantangan
yang dihadapi. Akan tetapi hal itu,
tidaklah menjadi masalah karena Divisi
SDM PLN secara signifikan telah berhasil
meningkatkan berbagai perbaikan. Mari
kita bergerak dari sistem lama kepada
sistem yang baru, serunya bersemangat.
Melengkapi rangkaian informasi yang
disampaikan Bagus, Widyastuti Elisabeth
dari Divisi SDM PLN menjelaskan
mengenai praktik penggunaan KPS.
Dahulu pada sistem lama masih
mempergunakan surat jaminan tetapi
dengan sistem baru, hal itu sudah tidak
berlaku. Kini melalui mekanisme baru,
pengguna tinggal menggesek kartu
usai pengobatan dan mesin gesek akan
mengeluarkan struk tagihan. Sangat
praktis membantu pegawai mendapatkan
kemudahan dalam program kesehatan,
kata Widyastuti.
Terkait dengan aturan main dari sistem
baru tersebut, Tutu menekankan
kertas struk pembayaran tidak boleh
dibuang ataupun hilang. Struk tersebut
merupakan bukti untuk tagihan
kesehatan. Struk ini nanti, digunakan
untuk mengetahui berapa biaya tagihan
perobatan rumah sakit, ujarnya. g
Integra Cipta Kreasi

Agustus 2014

17

PLN Bersih

Siap Sebar Virus


Positif

rosesi pelantikan yang bertempat di Aula PLN WP2B (10/7)


ini dilakukan langsung oleh GM PLN WP2B Robert Sitorus.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti pegawai Kantor Wilayah dan
perwakilan serikat pekerja
Robert berharap agar insan PLN WP2B yang menjadi Pelopor
PLN Bersih benar-benar dapat menularkan virus positif PLN
Bersih ke lingkungan kerjanya Robert juga berpesan agar
seluruh peserta dapat benar-benar memanfaatkan kesempatan
sosialisasi ini untuk lebih meningkatkan pemahaman program
PLN Bersih dan mengaplikasikannya di lingkungan PLN WP2B.
Dalam kegiatan ini, dilaksanakan pula sosialisasi mengenai
Peraturan Direksi Nomor 060.K/DIR/2014 tentang PLN Bersih
serta materi tentang Wawasan Anti Korupsi. Kedua paparan
tersebut disampaikan oleh Manajer Senior Kepatuhan PLN
Rachmat Hidayat dan Hani Yuliatno dari Transparency
International Indonesia (TII).

Foto : Humas PLN Wil P2B

147 Pelopor PLN Bersih di PLN Wilayah


Papua dan Papua Barat (WP2B) berikrar
dan berkomitmen mendorong suksesnya
internalisasi Program PLN Bersih di
lingkungan PLN.
Rachmat Hidayat menjelaskan bahwa Peraturan Direksi tentang
pelaksanaan PLN Bersih dibuat sebagai pedoman bagi pegawai
PLN dalam melaksanakan program PLN Bersih. Rachmat Hidayat
berharap agar pegawai PLN jangan hanya membaca Peraturan
Direksi tersebut secara tersurat, melainkan lebih memahami
yang tersirat di dalamnya. Sehingga tidak menimbulkan salah
tafsir atau salah persepsi, tegasnya.
Untuk mewujudkan dan mensukseskan penerapan PLN Bersih
bukanlah hal yang mudah, pasti banyak hambatan yang akan
dihadapi. Butuh dukungan semua pihak, baik internal maupun
eksternal PLN, agar cita-cita serta harapan agar PLN Bersih dan
Transparan dalam setiap proses bisnis dan pengadaan dapat
terwujud. Mari kita bersatu padu mewujudkan PLN Bersih, ajak
Hani Yuliatno. g
Dermawan Uloly

Bertekad Jadi Unit Unggul


Dalam rangka pemantapan program PLN Bersih, PLN DJBB melaksanakan deklarasi
bertema Menjadi Unit terunggul dalam penerapan PLN Bersih 2014 dengan:
menolak gratifikasi, mengutamakan pengadaan melalui e-Procurement, mempercepat
penyambungan tanpa tip, dan mempersempit ruang gerak calo.
perusahaan, meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sumber daya, menumbuhkan
kepercayaan serta memperbaiki
kesejahteraan pegawai.

Deklarasi PLN DJBB diisi pula dengan


paparan mengenai Program PLN Bersih
yang disampaikan KDIV Manajemen
Risiko Krisna Simbaputra. Selain
memaparkan Peraturan Direksi tentang
Pedoman PLN Bersih, Krisna juga
menegaskan bahwa pegawai pada level
jabatan tertentu diharuskan membuat
Laporan Harta kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) setiap kali mutasi
atau setiap dua tahun sekali. Selain itu,
dijelaskan pula pasal yang menyatakan

18

Agustus 2014

Foto : Humas PLN DJBB

GM PLN DJBB, Bambang Budiarto, saat


membuka acara menyampaikan bahwa
PLN Bersih seharusnya dimulai dari
atas ke bawah. Selain itu, empat poin
utama penerapan PLN Bersih juga harus
dilaksanakan agar PLN DJBB menjadi unit
terunggul dalam penerapan PLN Bersih,
tandasnya. Momentum deklarasi ini
dihadiri oleh karyawan, perwakilan AKLI,
perwakilan KONSUIL, vendor PLN dan
stakeholder lainnya

bahwa Direksi maupun pegawai beserta


anggota keluarga intinya dilarang
melakukan Perniagaan dengan PLN.
Krisna menambahkan, bahwa selain
untuk mencegah terjadinya praktik
KKN serta meningkatkan Budaya
Perusahaan. PLN Bersih berperan penting
dalam memperbaiki iklim investasi
dan kemudahan berbisnis - khususnya
sektor energi, meningkatkan daya saing

Pada kesempatan sama Supriyanto


selaku mentor PLN Bersih PLN DJBB
turut menyampaikan materi Pedoman
Penanganan Gratifikasi. Menyambung
paparan tersebut, GM beserta jajaran
manajemen PLN DJBB secara simbolis
menetapkan buku Pedoman Penanganan
Gratifikasi yang ditandai dengan
penandatangan buku tersebut. Prosesi
dilanjutkan dengan paparan dari Saeful
Hikmat selaku perwakilan tim PLN Bersih
tentang Pemantapan PLN Bersih Pada
PLN DJBB.
Di akhir acara, manajemen PLN DJBB
membacakan deklarasi dan dilanjutkan
dengan penandatanganan deklarasi yang
diikuti seluruh tamu undangan. g
Humas PLN DJBB

PLN Bersih

The Next Step


Mewujudkan
PLN Bersih

Berbagi Tips Bersama


Para Sahabat
Diskusi dua arah ini membahas upayaupaya nyata menciptakan budaya integritas
dan anti korupsi di kalangan pegawai

Sejak ditunjuk sebagai Pilot Project PLN


Bersih, rangkaian kegiatan PLN Bersih di
PLN Wilayah Sumatera Utara (WILSU) terus
berlanjut.

Foto : Humas PLN Wil Sumut

etelah sukses melaksanakan Multi Stakeholder PLN Bersih


bersama KPK, PLN WILSU kembali menggelar acara
bertemakan Sosialisasi Peraturan Direksi Nomor 060.K/
DIR/2014 tentang PLN Bersih, Peraturan Direksi Nomor 054.K/
DIR/2014 tentang Pedoman Transaksi Keuangan PLN dengan
Mitra Kerja dalam rangka mendukung PLN Bersih dan Wawasan
Anti Korupsi (18/6).

Pada kesempatan ini, PLN WILSU mengundang Manajer Senior


Kepatuhan PLN Rachmat Hidayat dan Hani Yuliatno dari
Transparency International Indonesia (TII) sebagai narasumber.
Acara dibuka GM PLN WILSU Dyananto dan dihadiri oleh
para Manajer Bidang, Manajer Area, para Deputi Manajer, Tim
Pengadaan, Pelopor PLN Bersih, Perwakilan dari Serikat Pekerja
(SP) PLN dan pegawai kantor wilayah. Dalam sambutannya,
Dyananto menyampaikan materi sosialisasi PLN Bersih di
lingkungan PLN WILSU dan menguraikan progress pelaksanaan
implementasi PLN Bersih di semua unit PLN WILSU yang dipilih
sebagai Pilot Project pada 2013.
Dalam paparannya, Rachmat Hidayat menjelaskan bahwa
peraturan direksi tentang PLN Bersih tersebut dibuat diantaranya
untuk mengingatkan pegawai PLN dan sebagai implementasi
peraturan dalam UU Republik Indonesia maupun peraturan
lain di atasnya. Acara yang dilaksanakan di Balai Astakona ini
menegaskan kembali beberapa poin penting melalui pemaparan
narasumber terkait implementasi Peraturan Direksi No. 054
& 060. Selain sosialisasi peraturan Direksi tersebut, Rachmat
Hidayat dan Hani Yulianto juga menyampaikan Wawasan Anti
Korupsi kepada insan PLN yang hadir. g

Foto : Ahmad Hidayat

im PLN Bersih, yang diwakili Manajer Senior Kepatuhan


Rachmat Hidayat, didampingi Hani Yulianto sebagai
perwakilan dari Transparency International Indonesia
(TII), berkesempatan melakukan diskusi intensif mengenai
program anti korupsi dengan Direktur Hukum Korporat PT
Unilever Indonesia Yeni Fatmawati dan Kepala Audit Internal PT
Unilever Indonesia Akhmad Saeful. Diskusi yang berlangsung
komprehensif ini berlangsung di Graha Unilever, Jakarta (25/6).

Dalam diskusi dua arah ini bahwa upaya menciptakan budaya


integritas dan anti korupsi di kalangan pegawai menjadi
tantangan bagi setiap perusahaan yang tengah melakukan
program anti korupsi, termasuk Unilever Sangat penting
bagi kami, bahwa kebijakan perusahaan tentang anti korupsi
tersampaikan secara utuh dari level atas hingga level bawah,
jelas Yeni.
Pada kesempatan tersebut, Yeni mengutarakan bahwa
tantangan yang muncul dari kalangan internal, seperti wilayah
operasi Unilever yang meliputi hampir seluruh Indonesia,
menuntut perusahaan membuat saluran komunikasi yang
efektif dan efisien. Terutama dalam menyebarkan kebijakan anti
korupsi ke seluruh pegawai, sehingga mendorong pegawai mau
melaporkan penyimpangan, papar Yeni menjelaskan.
Dalam membangun kesadaran anti korupsi, lanjut Yeni,
kebijakan-kebijakan anti korupsi yang terangkum dalam code of
conduct sebisa mungkin dikemas dan disajikan secara populer.
Menggunakan kata-kata tidak baku, mudah dipahami serta
didesain semenarik mungkin, kata Yeni berbagi tips dan triknya.
Paralel dengan hal tersebut, Akhmad Saeful menerangkan
bahwa dalam tahapan membangun kesadaran anti korupsi
harus dimulai dengan pesan-pesan positif. Salah satu contoh
yang disampaikan Saeful adalah kalimat Lindungi Anda dengan
melaporkan penyimpangan. Disini kita ingin menggugah
pegawai bahwa penyimpangan sekecil apapun segera laporkan
tanpa harus khawatir bahwa pelapor akan dikenai sanksi, jelas
Akhmad memberi pencerahan. g
Ahmad Hidayat

Humas PLN Wil Sumut

Agustus 2014

19

Foto : Humas PLN Distribusi Bali

Nusantara

SLO Goes Online


Untuk mempermudah proses pengurusan
SLO, saat ini telah diluncurkan layanan SLO
Goes Online.

alam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 pasal 44


ayat 4 Tentang Ketenagalistrikan, dijelaskan bahwa setiap
instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki
Sertifikat Laik Operasi (SLO). Untuk mempermudah proses,
saat ini telah diluncurkan layanan SLO Goes Online. Layanan
ini adalah terobosan baru dari KONSUIL (Komite Nasional
Keselamatan Untuk Instalasi Listrik) - salah satu lembaga
Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT TR) dalam
pengurusan SLO bagi pelanggan listrik.

bright PLN Batam


Sukseskan MTQ
Nasional ke-25
Agenda nasional Musabaqah Tilawatil
Quran (MTQ) Tingkat Nasional ke-25 2014
di Kota Batam, (5-14/6) berlangsung
sukses. Di balik kemeriahan dan kesuksesan
gelaran tersebut, bright PLN Batam
memiliki andil cukup penting.

ak dapat dipungkiri, acara yang dibuka Presiden RI Susilo


Bambang Yudhoyono dan ditutup Wakil Presiden RI
Boediono ini membutuhkan daya listrik sangat besar.
Apalagi, megahnya acara pembukaan dan penutupan tersebut
didampingi ragam venue perlombaan MTQ. Bahkan, pada
kesempatan sama, berlangsung pula Pameran Pekan Produk
Kreatif Indonesia (PPKI).
Kesemua perhelatan yang berlangsung bebarengan tersebut
tentu membutuhkan pasokan listrik berkualitas yang dapat
diandalkan. Terkait dengan hal tersebut, bright PLN Batam
turut dalam kepanitiaan MTQ Nasional ke-25. bright PLN Batam
memberikan supply daya serta menjaga sistem pengamanan
kelistrikan MTQ yang meliputi elemen alokasi daya khusus
sebesar 5 MW, layanan genset 2,5 MW, dan alokasi SDM untuk
menyelesaikan kemungkinan persoalan di lapangan saat MTQ
berlangsung.

Peluncuran SLO Goes Online dilakukan Direktur Jenderal


Ketenagalistrikan Kementrian ESDM Jarman di Hotel Sanur
Paradise, Denpasar (5/7). Ini terobosan baru dalam pelayanan
pengurusan SLO kepada pelanggan listrik, ungkap Jarman.
Dengan SLO Goes Online, pelanggan listrik akan merasa
aman sekaligus mudah. Aman karena instalasi listriknya telah
tersertifikasi, dan pengurusan SLO lebih mudah, tambahnya.

Kami mengupayakan kerja dan koordinasi dengan Panitia MTQ


semaksimal mungkin agar acara ini berjalan lancar. Sebagai
entitas yang selalu bersama dengan warga Batam, bright
PLN Batam menganggap kesuksesan MTQ kali ini merupakan
kesuksesan kami juga, jelas Direktur Operasi bright PLN Batam
M Tagor Sidjabat.

Senada dengan Jarman, Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera)


Ngurah Adnyana dalam sambutannya menambahkan sejatinya
perubahan menuju perbaikan haruslah terus dilakukan oleh
setiap perusahaan dan instansi penyedia layanan publik.
Perubahan. Ada tiga hal yang mendasari perubahan itu yakni
regulasi, proses bisnis dan aplikasi, ungkapnya.

Kesuksesan penyelenggaraan MTQ ke-25 diamini pula oleh Wakil


Gubernur Kepulauan Riau sekaligus Ketua Panitia MTQ Nasional
ke-25 Dr HM Soerya Respationo. Soerya mewakili seluruh panitia
MTQ dan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengucapkan
terima kasih atas kepedulian PLN Batam membantu menjaga
kelistrikan 24 jam demi suksesnya MTQ Nasional ke-25. g

Langkah KONSUIL meluncurkan SLO Goes Online tentu memberi


ragam kemudahan dalam pengurusan SLO. Pastinya ini
merupakan hal positif bagi pelanggan listrik, ungkap GM PLN
Distribusi Bali Syamsul Huda. Anggapan bahwa mengurus SLO
itu sulit, bisa ditepis dengan aplikasi ini, tambahnya lagi.

Humas PLN Batam

Dengan GERAI DAYA, pelanggan mendapat kepastian,


transparansi harga dan kemudahan pengurusan listrik.
Semuanya dilakukan disini. Jadi nggak ada lagi anggapan
pelanggan merasa dipersulit, pungkas Leo. g
Humas PLN Distribusi Bali

20

Agustus 2014

Foto : Humas PLN Batam

Dalam kesempatan sama, diluncurkan pula GERAI DAYA yang


merupakan sinergi pelayanan antara PLN, LIT TR, dan Kontraktor
Listrik. Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Distribusi
Bali Leo Basuki berkesempatan mendemokan proses bisnis di
booth GERAI DAYA yang menampilkan kemudahan pelanggan
mengurus listrik dalam satu pintu, dimulai dari pengurusan PLN,
instalasi dan juga SLO.

Nusantara

MMU Gelar
Kegiatan Sosial
Mengisi bulan suci Ramadhan 1435H, PLN Wilayah
Maluku dan Maluku Utara (MMU) menggelar sejumlah
kegiatan sosial.

Peserta khitanan massal berfoto bersama

Aam Suchidin pada kesempatan yang


sama menyampaikan bahwa saat ini

Khitanan Massal
Mendampingi pemberian beasiswa
tersebut, juga dilaksanakan khitanan
masal bagi 90 anak fakir miskin serta
kaum dhuafa dari lingkungan keluarga
pegawai PLN Wilayah MMU. Sebelum

Pemberian bantuan pendidikan kepada 90 siswa yang kurang mampu

Foto : Humas PLN MMU

dilakukan khitanan, para


peserta mendapatkan
bingkisan perlengkapan sholat
berupa baju koko, kopiah serta
kain sarung.

Peduli Pendidikan
Dalam kegiatan CSR bertajuk
Pemberian Bantuan
Pendidikan, yang berlangsung
di Aula lantai 5 Kantor PLN
Wilayah MMU, diberikan
bantuan kepada sedikitnya 90
siswa sekolah dari keluarga
tidak dan kurang mampu di
lingkungan PLN Wilayah MMU.
Kegiatan tersebut dihadiri
GM PLN Wilayah MMU M.
Ikhsan Asaad serta Manajer
LAZIS PLN Wilayah MMU Aam
Suchidin. Dalam sambutannya
M. Ikhsan menyampaikan
bahwa bantuan yang diberikan
agar tidak dilihat dari nilainya, tetapi
merupakan bagian dari kepedulian
pegawai. Diharapkan LAZIS dapat
memberikan beasiswa bagi keluarga
kurang dan tidak mampu hingga
jenjang S1.

Lebih lanjut, Aam juga menyampaikan


secara singkat 3 program utama
LAZIS PLN MMU dimasa mendatang,
diantaranya pemberdayaan ekonomi,
bantuan pendidikan, dan bantuan
kesehatan.

Pada kesempatan tersebut


Manajer Bidang Teknik selaku
PH GM PLN MMU Sahrijal
Purba dalam sambutannya
menyampaikan bahwa acara
khitanan ini bisa terlaksana
karena kepedulian dari
masyarakat dalam membayar
rekening listrik.

LAZIS PLN MMU telah memberikan


beasiswa untuk 2 siswa dari keluarga
PLN Wilayah MMU yang kurang
mampu. Kedua siswa tersebut kini telah
menyelesaikan menyelesaikan studi
di Mahad Aly Annuaamy di Jakarta
(kerja sama Pemerintah Turki) dan
sedang mengabdikan ilmunya di tengah
masyarakat.

Sahrijal Purba pada


kesempatan tersebut meminta
partisipasi serta peran masyarakat
terutama pengguna listrik PLN untuk
dapat melakukan penghematan dalam
penggunaan energi listrik, dikarenakan
saat ini PLN MMU sedang mengalami
defisit daya listrik.g
Humas PLN MMU

Agustus 2014

21

Nusantara

Pupuk Indonesia Lirik Sistem


& Teknologi Informasi PLN

unjungan ini merupakan wujud


dari semangat sinergi antar
perusahaan BUMN. Dalam hal ini
Pupuk Indonesia melihat bahwa dalam
isu pengelolaan sistem dan teknologi
informasi, PLN berada beberapa
langkah di depan, terutama dalam
mengimplementasikan Enterprise
Resource Planning (ERP).

Pada kesempatan tersebut, Kepala


Divisi Sistem Informasi PLN Rully Fasri
memaparkan Road Map pengembangan

Foto : Dermawan Uloly

Pada pertengahan Juli 2014 PT Pupuk Indonesia (Persero)


melakukan kunjungan ke PLN untuk berdiskusi dan
benchmarking mengenai pengelolaan sistem dan teknologi
informasi.
Sistem Informasi di PLN. Disebutkan oleh
Rully bahwa implementasi Road Map ini
bertujuan untuk membantu perbaikan
bisnis proses di PLN dan peningkatan
pelayanan, baik untuk kebutuhan internal
dan maupun meningkatkan layanan
kepada pelanggan PLN.

Paralel, Tim Divisi Sistem Informasi


PLN pun melakukan share pengalaman
mengenai proses implementasi ERP.
Paparan ini dirasakan cukup relevan
dengan kondisi Pupuk Indonesia

yang tengah membangun dan


mengimplementasikan sistem ERP.Saat
ini proses penerapan ERP PLN telah
berada di Phase Vb. Ditargetkan
sebelum akhir 2014 ERP telah dapat
Go Live secara menyeluruh, dimana
hal ini menandakan bahwa seluruh unit
PLN yang total berjumlah 48 sudah
mengimplementasikan ERP.g
Dermawan Uloly

Transparansi Pengadaan
Barang/Jasa Demi Masa
Depan Cerah

jasa, sehingga mendorong bagian yang


terkait untuk semaksimal mungkin demi
kinerja perusahaan.

alam acara Sosialisasi


Pedoman Umum
Pengadaan Barang dan
Jasa PLN, di PLN Kantor Pusat,
(21/7) Direktur (Pengadaan
Barang dan Jasa PLN) Bagiyo
Riawan memaparkan pedoman
pengadaan barang dan atau jasa
sesuai pedoman SK 620.
Semua barang kebutuhan
PLN harus diketahui keluar
masuknya pengirimannya, jelas
Bagiyo. Semua barang kebutuhan PLN harus diketahui delivery-nya (pengirimannya),
tambahnya.
PLT KDIVDAS PLN Iwan Purnama menggaris bawahi bahwa, Acara ini diadakan untuk
memberikan pemahaman yang sama terhadap pedoman pengadaan barang/jasa PLN
yang baru.
Iwan menambahkan para pengguna pedoman barang/jasa baru ini harus mampu
menjelaskan barang dan jasa sehingga dapat diketahui dengan jelas.
Hal ini harus dilaksanakan agar dapat lebih menjamin bahwa barang dan jasa sesuai
keinginan serta tepat waktu. Disamping itu ia kembali mengingatkan pentingnya divisi/

22

Agustus 2014

Foto : Ahmad Hidayat

Pedoman baru ini sangatlah penting untuk dipahami.


Apalagi menyangkut kebutuhan barang/jasa bagi PLN.

Ia juga menyebutkan bahwa dengan


adanya pedoman baru yang diikuti dari
tingkat divisi dan manajer se-Indonesia
ini mampu meningkatkan profesionalitas.
Jadi dengan pedoman baru ini, kepala
divisi dapat langsung membuat proposal
untuk sebuah proyek dengan mudah.
Proyek tersebut yang memiliki nilai
anggaran diatas Rp100 miliar. Sehingga
pembangunan izin proyek proposal
pembangunan akan dipermudah tidak
seperti dahulu, Jelas Iwan.
Panitia Pelaksana Acara Pedoman
Barang/Jasa Nineung mengingatkan
kepada pihak yang terkait pentingnya
pedoman baru ini. Pedoman baru ini
sangatlah penting untuk dipahami.
Apalagi menyangkut kebutuhan barang/
jasa bagi PLN. Mekanisme dan Teknis
Pedoman SK 620 yang dipaparkan Bagiyo
secara ringkas dan tepat, sebenarnya
bertujuan untuk memberikan informasi
agar para peserta tersebut dapat
mengetahui. Dengan demikian para
pegawai dapat melaksanakan pedoman
tersebut dalam tugas sehari-hari
kedepannya, terang Nineung.
Acara ini dihadiri oleh pengguna yang
ikut bertanggungjawab dan terlibat dalam
pelaksanaan aturan tersebut. Pedoman
ini akan berlaku pada tanggal 1 Oktober
2014 mendatang.g
Integra Cipta Kreasi

Nusantara

PJB UP Gresik
Operasikan Mobil Listrik
Pemanfaatan Mobil Listrik ini ditengarai berpotensi
terhadap upaya penghematan energi sekaligus
pengeluaran. Untuk setiap 100 km, mobil PJB ini hanya
merogok kocek sebesar Rp20.570
PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit
Pembangkitan Gresik (PJB UP Gresik)
mengoperasikan mobil listrik sebagai
kendaraan operasional. Kendaraan ini
jauh lebih hemat dibandingkan mobil
berbahan minyak (solar/ premium),
maupun mobil berbahan bakar gas.
Untuk mobil listrik jenis Multi Purpose
Vehicle (MPV) dengan kapasitas 7

penumpang, pengisian batere hingga


penuh membutuhkan listrik sekitar 17 kW
atau Rp 20.570 (untuk golongan tarif R-2/
TR). Dengan biaya sebesar itu mobil dapat
melaju sejauh 80-100 km, berkecepatan
maksimal 80 km/jam. Sementara mobil
berbahan bakar premium dengan kelas
yang sama, untuk jarak tempuh 80100 km dibutuhkan biaya bahan bakar
minimal Rp50.000.
PJB UP Gresik mengoperasikan tiga unit
mobil listrik. Satu mobil berjenis MPV,
sedangkan dua lainnya berjenis pick up.
Mobil-mobil listrik tersebut merupakan
karya bangsa Indonesia, yang diproduksi
di Desa Sumberwaru, Wringinanom,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pengoperasian mobil listrik tersebut
bukan sekadar uji coba, karena sudah
dilengkapi pelat nomor, Surat Tanda
Nomor Kendraan (STNK) dan Buku
Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

Selama ini, mobil-mobil listrik yang ada di


Indonesia, belum dilengkapi pelat nomor,
STNK maupun BPKB. Mobil listrik PJB UP
Gresik disebut-sebut sebagai mobil listrik
pertama di Indoesia yang memiliki pelat
nomor, STNK dan BPKB.
Dengan adanya pelat nomor dan STNK,
maka mobil listrik PJB UP Gresik ini sudah
bisa beroperasi di jalan raya sebagaimana

mobil pada umumnya, tutur General


Manager UP Gresik, Sugiyanto CMRP.
Sebelumnya, UP Gresik telah
mengoperasikan sejumlah mobil
berbahan bakar gas. Sekalipun terbukti
lebih hemat dan lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan mobil berbahan

bakar minyak (solar, premium maupun


pertamax). Selain lebih hemat, banyak
keunggulan yang dimiliki mobil listrik
dibandingkan mobil berbahan bakar
minyak ataupun gas. Keunggulan paling
nyata adalah bebas emisi. Mobil listrik
tidak memberikan kontribusi terhadap
dampak perubahan iklim.
Mesin mobil listrik juga sangat halus
sehingga mereka tidak menyebabkan
masalah polusi suara. Mobil ini juga
menjamin keamanan maksimum karena
tidak melibatkan bahan bakar minyak
sehingga mereka tidak akan terbakar atau
meledak. Selain itu, biaya pemeliharaan
mobil listrik lebih rendah dibandingkan
dengan mobil berbahan bakar minyak
ataupun mobil berbahan bakar gas.
Keberadaan mobil listrik di UP Gresik
ini sempat menarik perhatian Direktur
(Operasi Jawa Bali Sumatera) I Ngurah
Adnyana. Saat melakukan kunjungan
kerja ke PJB UP Gresik dalam rangka

kesiapan PLN menghadapi lebaran


2014 baru-baru ini, I Ngurah Adnyana
menyempatkan diri mencoba mengendari
mobil listrik tersebut. Ia berharap unit
PLN lainnya juga mengoperasikan mobil
yang sama, mobil listrik.g
Humas PJB

Spesifikasi Mobil Listrik jenis MPV yang dipoperasikan PJB UP Gresik


Daya untuk charging
Passengger
Doors
Body
L x W x H
Wheelbase
Ground Clearance
Electric motor
Transmission
Charging time
Range
Top speed
Battery
Battery life time

: 2.860 Watt (13 A, 220 Volt)


: 7
: 5
: Uniforme. metal
: 3.785 x 1.565 x 1.920 mm
: 2.510 mm
: 150 mm
: 10 kW AC motor
: Automatic
: 6-8 hours
: 80 - 100 km
: 80 km/hour
: lead acid battery
: 500 cycles

Agustus 2014

23

Nusantara

Experience Sharing
Para Ahli Senior
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
para pelaksana konstruksi, Direktorat Konstruksi & EBT
menyelenggarakan workshop bertema Work Breakdown
Structure (WBS) dan Cost Breakdown Structure (CBS).

Prakoso dan Yusuf Suntoro berbagai ilmu


dan pengalamannya.
Aman Subagyo menekankan pentingnya
SDM dan keahlian komunikasi para
personil. Pada sesi berikutnya, Bambang
Hermianto menjelaskan pentingnya
pemahaman peraturan hukum seperti
perundangan hingga peraturan
pemerintah, sementara Sigit Prakoso
memberikan masukan mengenai surat
edaran yang menurutnya sering kali
tidak up to date. Paralel Yusuf Suntoro

Para senior ahli konstruksi PLN yang sudah memasuki purnakarya, para Kepala Divisi, para General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP), General Manager PLN Jasa Manajemen
Konstruksi (JMK), Manajer Bidang Operasi Konstruksi, Manajer Perencanaan dan Tim Program Management Office (PMO).

ntuk mencapai Ratio Elektrifikasi


100%, PLN terus membangun
Sistem Ketenagalistrikan.
Pelaksanaan Pembangunan Sistem
Ketenagalistrikan ini meliputi
pembangunan Pembangkit sebesar
5.000 MW setiap tahunnya dan
membangun Jaringan Transmisi
sepanjang 9.000 km. Total investasi
yang dibutuhkan mencapai 60 triliun per
tahun. Pelaksanaannya meliputi tahapan
inisiasi, pelaksanaan sampai tahapan
penyelesaian (closing). Seluruh tahapan
tersebut memerlukan pengelolaan yang
baik agar pembangunan dapat terlaksana
sesuai target.
Workshop Work Breakdown Structure
(WBS) dan Cost Breakdown Structure
(CBS) yang berlangsung di PLN Pusdiklat
Ragunan pada pertengahan tahun ini,
menghadirkan para senior ahli konstruksi
PLN. Meski sudah memasuki purnakarya,
pengetahuan dan pengalaman mereka,
terutama mengenai pembangunan
Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk,
tentu sangat bermanfaat. Workshop ini
dibuka oleh Direktur (Konstruksi dan
Energi Baru Terbarukan) PLN Nasri
Sebayang.

24

Agustus 2014

Experience sharing dari para senior ahli


konstruksi PLN, khususnya mengenai
pembangunan pembangkit, antara
lain disampaikan oleh Poerwanto
yang membahas mengenai tahapan
pembangunan Coal Fired Power Plant.
Paralel, disampaikan ragam jurus
penting oleh beberapa senior, seperti
GM Tarigan, Heri Yuwondono, Soetomo,
Bambang Sudiono, Masud Usman dan
Roeswito.
GM Tarigan menjabarkan kontrak yang
terkait dengan prosedur dan hukum,
sementara Soetomo membahas
mengenai arti penting SDM. Menurutnya
aspek SDM menentukan terelesaikannya
proyek tepat waktu, biaya, dan
mutu. Disisi lain Bambang Sudiono
menekankan penguasaan isi kontrak baik
secara teknis maupun komersil. Pada
kesempatan yang sama, Masud Usman
membahas hal yang sangat spesifik,
yaitu seputar material pembangunan
pembangkit.
Sementara itu, terkait dengan
pembangunan transmisi dan gardu induk,
beberapa ahli senior PLN seperti Aman
Subagyo, Bambang Hermianto, Sigit

mengingatkan untuk tidak sungkan


mengusulkan pada tim enjinering
untuk mengubah spesifikasi teknis.
Hal ini ditenggarai oleh potensi negatif
yang terjadi apabila memaksakan
pembangunan.
Dalam kesempatan diskusi mengenai
Proyek Investasi Ketenagalistrikan
disarankan pembuatan laporan proyek
yang terstandarisasi. Ditengarai
bahwa proyek monitoring di Program
Management Office (PMO) sudah
terstandarisasi namun belum secara detil.
Pengembangan PMO dapat berfungsi
sebagai bank data untuk keperluan
benchmarking serta sebagai sumber
data proyek yang dapat dilihat kembali di
masa depan. Pengembangan pemantauan
proyek hingga level terperinci sudah
pernah diimplementasikan di berbagai
perusahaan multinasional di berbagai
negara dan bermanfaat dalam
melakukan perencanaan proyek investasi
perusahaan. Paralel, dilakukan pula diskusi
mengenai aspek kedalaman p engawasan
proyek, maupun diskusi Milestone dan
Struktur Proyek. g

Tim PMD

Nusantara

Teropong Kegiatan Ramadhan 1435 Hijriah di


Berbagai Cabang Area dan Unit PT. PLN (Persero)

Semangat Silahturahmi dan Sosial


Tim Safari Ramadhan
Demi menguatkan makna Ramadhan, empat
kelompok Tim Safari Ramadhan PLN Disjateng &
DIY menyambangi 12 area seperti Semarang, Kudus,
Yogyakarta, Cilacap, Surakarta, Pekalongan, Klaten,
Salatiga, Magelang, Purwokerto dan Semarang.
Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 2, 10, dan 16 Juli
ini turut memberikan bantuan kepada beberapa anak
yatim di sekitar unit.

Kebersamaan Ramadhan PLN Area


Cirebon
Segenap karyawan/ti dan perwakilan Rayon PLN Area
Cirebon turut serta dalam buka puasa bersama yatimpiatu yang diikuti penyerahan santunan. Acara yang
dihelat di lantai tiga gedung PLN Area Cirebon (22/7)
tersebut bertujuan merangkai kebersamaan sesama
muslim di lingkungan kantor.

Rangkaian Peduli Sosial


PLN Tanjung Jati B (Jawa Tengah)
Dalam kegiatan PLTN TJB menyalurkan berbagai
bantuan, seperti santunan kepada 536 Anak yatim dan
atau piatu, tajil untuk 14 mesjid, 200 paket sembako
kepada masyarakat dan juga bantuan pendidikan berupa
komputer.

Agustus 2014

25

Nusantara

Kebersamaan PLN Area Merauke


Di Bulan Suci Ramadhan
Keluarga Besar PLN Area Merauke mengadakan
buka puasa bersama di Komplek PLTD Kelapa Lima,
Merauke (19/7). Sejumlah penghuni panti asuhan
Yayasan Bhakti Muslim Papua beserta santri juga
turut diberikan santunan oleh Binrohis PLN Area
Merauke .

PLN Area Yogyakarta Berbagi


Dengan Santri dan Penghuni Panti
Momentum Ramadhan digunakan PLN Area Yogyakarta
untuk berbuka puasa dengan santri dan penghuni
panti. Sebanyak 20 Santriwati Panti Asuhan Nurul
Haq memperoleh bantuan di acara tersebut. Acara
yang dihelat di Masjid An-Nur belakang kantor PLN
Area Yogyakarta ini turut menghadirkan 7 kantor unit
pelayanannya, serta Manajer PLN (Distribusi Jateng)
Wahyu Bintoro beserta rombongan.

Momen Ramadhan Kunci Sosialisasi


PLN Wilayah Kalimantan Barat
Ancaman permainan layang-layang masih menjadi
faktor eksternal pemadaman listrik selama 20 tahun di
Kalbar. Melalui momen Ramadhan, PLN Wilayah Kalbar
mengikutsertakan ulama untuk memberikan tausyiah
selama Ramadhan kepada masyarakat mengenai
bahaya kawat layangan. Strategi ini juga dilaksanakan
oleh PLN Area Pontianak, dimana Manajer PLN (Area
Pontianak) Pugi Wasi Jatmika meminta tokoh-tokoh
ulama dari Forum Kerukunan Umat Beragama, NU,
Muhammadiyah, IAIN Pontianak dan lainnya untuk
menjelaskan kepada masyarakat persoalan serupa.

26

Agustus 2014

Nusantara

Suasana Ramadhan Ajang


Sosialisasi Humas PLN Area Jogja &
Unit Wonosari
Humas PLN Area Jogja & Unit Wonosari bersama P3B JB
APP antusias menerima dan menghadiri undangan para
mahasiswa KKN 2014 Universitas Atmajaya Yogyakarta
selama Ramadhan. Undangan tersebut memohon
Humas PLN untuk mensosialisasikan materi seperti
pengenalan PLN, Layanan Contact Center PLN 123, Listrik
Pintar, hemat listrik dan keselamatan ketenagalistrikan.
Sosialisasi tersebut mendatangi tempat seperti Desa
Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Pedukuhan Sawah,
Wonosari, dan Gunungkidul (02/07). Kegiatan semacam
ini sudah lumrah dilaksanakan oleh PLN dengan berbagai
perguruan tinggi/universitas di D.I.Y.

BINROHIS PLN Pusdiklat Gelar


Festival Anak Shaleh
Pembinaan Kerokhanian Islam (BINROHIS) PLN
Pusdiklat bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat
Infak dan Sodhaqoh (LAZIS) mengadakan Festival
Anak Shaleh (22/6). Festival yang diadakan di
GOR PLN Pusdiklat, Ragunan, Jakarta Selatan ini
memperlombakan tingkat PAUD-TK : Hafalan Surat,
doa, serta mewarnai. Pada tingkat SD : Hafalan surat,
cerdas cermat, dan Pildacil. Sedangkan pada tingkat
SMP : Hafalan surat, cerdas cermat, dan pidato.
Kegiatan yang kali pertama ini melibatkan tujuh
TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) binaan LAZIS
PLN Pusdiklat. Empat TPQ peserta lomba berada di
lingkungan kantor PLN Pusdiklat dan tiga lainnya
berada di sekitar Ragunan, Jakarta Selatan.

Berbagi Dengan Kaum Dhuafa


PLN Wilayah Kalbar dan Lembaga Amil Zakat Infaq
dan Shadaqah Muhammadiyah Provinsi Kalimantan
Barat menggelar kegiatan berbagi takjil kepada pekerja
jalanan. Kegiatan ini diikuti dengan penghimpunan dana
sosial untuk korban perang di Palestina maupun untuk
membantu kaum dhuafa di berbagai daerah di Kalbar.
Setiap tahun Lazis Muhammadiyah menggandeng PLN
Wilayah Kalbar rutin menggelar kegiatan sosial sekaligus
pemberdayaan masyarakat. Misalnya memberi bantuan
bagi penghuni Pondok Pesantren An-Nur (15/7).

Agustus 2014

27

Nusantara

Peduli
Lingkungan
Sekitar
Foto : Humas PLN Wilayah NTT

Melengkapi peranan utamanya sebagai


pemasok listrik handal, PLN Wilayah Nusa
Tenggara Timur (NTT) menggelar kegiatan CSR
yang terkait erat dengan kondisi sosial dan
lingkungan hidup di sekitarnya (3/7).
Prosesi penanaman pohon oleh General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur

edua kegiatan CSR yang diusung PLN Wilayah NTT


tersebut semakin membuktikan tekad dan komitmen
PLN untuk terus memberikan pasokan listrik berkualitas
secara berkesinambungan. Sekaligus meningkatkan kepedulian
terhadap ragam permasalahan bangsa, baik yang terkait isu
lingkungan hidup maupun kehidupan sosial.

Kupang Barat Morres A. Illu, Camat Kupang Barat Yesai Lanus,


para Santri dan masyarakat Kelurahan Batakte. Sementara dari
PLN Wilayah NTT tampak hadir General Manager PLN Wilayah
NTT Richard Safkaur, Manajer Bidang SDM & Umum Lucas
Criswantara dan Staf Humas PLN.
Kegiatan kedua juga dilaksanakan pada hari yang sama adalah
penyerahan CSR/PKBL PLN Wilayah NTT 2013-2014 kepada
Yayasan Amanah Pondok Pesantren Hidayahtullah Kupang di
Batakte. Bantuan disampaikan dalam bentuk bahan bangunan. g

Kegiatan pertama berupa penanaman pohon (penghijauan)


yang berlangsung di Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang
Barat - Kabupaten Kupang. Upaya penghijauan ini dilakukan
berkolaborasi dengan KOREM 161. Kegiatan diawali upacara
singkat oleh Korem 161 Wirasakti yang dipimpin Danrem 161
Brigjen A. Yuliarto. Upacara ini dihadiri pula oleh Kapolsek

Humas PLN Wilayah NTT

genda pertama yang dihelat PLN P3BS di kantor barunya


ini adalah Rapat Koordinasi Unit Operasi Sumatera DITOP
JBS (16/7). Sekaligus, pada kesempatan yang sama, PLN
P3BS mendapat kehormatan menjadi unit pertama untuk acara
launching EAM.

Gedung Baru,
Semangat Baru!

Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana dalam


sambutan pembukaan acara Rapat Koordinasi Unit Operasi
Sumatera DITOP JBS menyampaikan apresiasi atas kepindahan
kantor P3B Sumatera ke Pekanbaru. Bahkan, secara spontan
Adnyana mengungkapkan apresiasi dan kagum beliau terhadap
kerja keras panitia yang sukses membuat acara rakor menjadi
berkelas.

PLN P3B Sumatera (P3BS) kini mulai


beroperasi dari markas barunya di Bumi
Lancang Kuning, Pekanbaru sejak akhir
Juni 2014 lalu.

Foto : Humas PLN P3B Sumatera

Selaras, Project Manager EAM Transmisi Delyuzar


menyampaikan bahwa PLN P3BS merupakan unit pertama
yang melaksanakan aplikasi SAP-EAM bersama SULSERABAR.
Launching GO LIVE EAM ini ditandai pemakaian gelang EAM
sebagai lambang komitmen pelaksanaan program EAM.

Penandatangan Prasasti oleh Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana
didampingi GM P3B Sumatera

28

Agustus 2014

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti di depan


pintu masuk utama gedung oleh DIROP JBS Ngurah Adnyana.
Selanjutnya, Adnyana didampingi GM P3BS Eko Yudo Pramono
serta beberapa mantan GM P3BS, yaitu Kikid Soekantomo,
Agoes Priambodo dan Bambang Budiarto, didaulat melakukan
pengguntingan pita.
Peresmian kantor baru ini tentunya diharapkan mampu
memicu semangat seluruh pegawai PLN P3B Sumetera untuk
memberikan kinerja terbaiknya. Selamat dan sukses! g
Humas PLN P3B Sumatera

Nusantara
yang meliputi area Gresik, Surabaya
Barat, Surabaya Utara, Malang, Pasuruan,
Bojonegoro, Kediri, dan Mojokerto,
dengan nilai sekitar Rp 73 M, dan $1,2
juta.

Warna-Warni Kiprah
PLN Disjatim

Foto : Humas PLN Disjatim

Sepanjang pertengahan 2014, PLN Disjatim


menyelenggarakan ragam kegiatan, mulai dari silaturahmi
bersama gubernur, penyelengaraan kontrak kerja sama dan
juga talkshow mengenai kondisi kelistrikan nasional.

Talkshow
Terkait kondisi kelistrikan di Jawa Timur
menjelang Pemilu Pilpres dan Lebaran,
PLN Disjatim menggelar talkshow di
Radio Suara Surabaya (7/7). Talkshow
dipandu langsung oleh GM PLN Disjatim
IBG. Mardawa Padangratha, didampingi
Manajer Distribusi Johnny Palma

Penandatanganan Kerjasama ADB antara PLN dan Mitra

Bahas Kondisi Kelistrikan Terkini Di


Jawa Timur
Dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan, PLN Distribusi Jawa Timur
(Disjatim) menggelar silaturahim dengan
Gubernur Jawa Timur Soekarwo di
Gedung Grahadi (7/7). Silaturahim
membahas tentang kondisi kelistrikan
terkinidi Jawa Timur. Pembangkit
listrik di Jawa Timur saat inimempunyai
kapasitas8.670 MW,sedangkan beban
puncaknya 4.981 MW. Jadi ada cadangan
daya 3.689MW yang dapat diekspor ke
wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI
Jakarta dan Bali, ujar GM PLN Disjatim
IBG. Mardawa Padangratha. Mardawa
optimistik bahwa pada 2014, PLNDisjatim
mampu memenuhi targetpeningkatan
jumlah pelanggansebesar600.000
pelanggan.
Sukarwomenyatakan akan membantu
semua kendala yang dihadapi PLN sesuai
dengan kewenangannya. Sebaliknya,
Sukarwoberharap agar PLN turut
membantu perkembangan listrik di
Jawa Timur khususnya di Madura serta
beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Diyakini oleh Sukarwo, bahwa listrik
merupakan kebutuhan utama untuk
tumbuh kembangnya Industri dan
kemajuan perekonomian daerah. Dengan

Kegiatan talkshow di radio Suara Surabaya

pasokan listrikdi Jawa Timur yang andal


dan lancar, maka kenyamananpara
investor untuk berbisnis di Jawa Timur
semakin besar.
Jalin Kerja Sama, Tingkatkan Kinerja
Sejalan dengan berbagai proses
perbaikan kualitas produksi dan layanan,
PLN melakukan penandatanganan
kontrak kerja sama dengan Asian
Development Bank (ADB) LOAN 2619 INO.
Kontrak kerja sama ini melibatkan PLN
Disjatim, PT Wisma Sarana Teknik - PT
Mega Eltra Jo. Prosesi penandatanganan
kerja sama dilakukan oleh GM PLN
Disjatim IBG. Mardawa Padangratha,
Dirut PT Wisma Sarana Teknik dan PT Mega Eltra Jo Tjahyadi Aquasa di
kantor PLN Disjatim (7/7). Melalui kerja
sama ini diharapkan kinerja operasional
kelistrikan, khususnya pembangunan
jaringan distribusi (jardis) PLN Disjatim
akan meningkat, terutama dalam rangka
pemenuhan tuntutan pelanggan, baik dari
sisi keandalan, mutu dan efisiensi.
Proyek pembangunan jardis ini dibagi
menjadi 2 LOT. Lokasi LOT 1 meliputi Area
Pamekasan, Surabaya Selatan, Sidoarjo,
Banyuwangi, Jember, Situbondo, Madiun,
dan Ponorogo, dengan nilai kontrak
sekitar Rp 72 M, dan $1,6 Juta. LOT 2

dan Manajer Komunikasi Hukum dan


Administrasi Suhatman.
Persiapan PLN menjelang Pemilu Pilpres
adalah mengerahkan upaya sepenuhnya
dengan lebih baik, selama 1x24jam, 7
hari dalam seminggu, guna kelancaran
jalannya Pilpres dan lebaran mendatang
agar listrik dapat menyala terus (normal).
PLN yang berkoordinasi dengan KPU,
juga menyiapkan petugas dan mobil
unit yang mobile 2 hari sebelum Pilpres
sampai 1 hari setelahnya di tiap TPS yang
ada. Sehingga ketika terjadi disfungsi
atau konslet, maka petugas dengan cepat
menangani kata Mardawa.
Pada kesempatan ini, Mardawa
menghimbau masyarakat untuk turut
mendukung PLN mempermudah
pengaliran listrik. Sebagai contoh, ketika
ada pohon yang mendekati kabel-kabel
kawat listrik, masyarakat diminta untuk
tidak keberatan apabila pohon tersebut
dipangkas. Cukup dengan menelpon
contact center PLN di nomor 123,
maka petugas PLN segera mendatangi
lokasi untuk pemangkasan, demikian
paparnya.g
Humas PLN Disjatim

Agustus 2014

29

Komitmen
Modal Asing (PMA) dari India yang
bergerak dibidang produksi peralatan
ketenagalistrikan. CPSI merupakan
perusahaan Joint Venture yang didirikan
untuk menjembatani alih teknologi
Switchgear dan juga sebagai bagian
dari upaya meningkatkan penggunaan
komponen lokal dalam setiap peralatan
untuk infrastruktur ketenagalistrikan.

PLN Dorong
Pemanfaatan Produk
Dalam Negeri

Foto : Integra Cipta Kreasi

Kepedulian PLN terhadap pemanfaatan produk-produk hasil


karya anak bangsa terus meningkat. Upaya ini diyakini mampu
menumbuhkan kemandirian nasional sekaligus meningkatkan
ketahanan ekonomi maupun energi bangsa.

epedulian PLN ini diantaranya terwujud dalam kerja sama pembelian (Purchase
Agreement) komponen Switchgear, antara PLN dengan PT Crompton Prima
Switchgear Indonesia (CPSI). Prosesi penandatanganan kesepakatan kerja
sama berjangka waktu 5 tahun ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan
Presiden Direktur CPSI Srinivasan M.S. di Kantor Pusat PLN, Jakarta (24/6). Hadir dalam
kesempatan tersebut jajaran Direksi PT PLN Enjiniring.
Dalam kesepakatan kerja sama ini, PLN berkomitmen menggunakan produk-produk
yang dihasilkan oleh pabrik komponen Switchgear CPSI. CPSI sejatinya merupakan
perusahaan Joint Venture yang dimiliki bersama oleh PT PLN Enjiniring, salah satu
anak usaha PLN dengan Crompton Greaves Limited, sebuah perusahaan Penanaman

"Ini merupakan bagian dari komitmen


PLN dalam mendorong tumbuhnya
industri manufaktur dalam negeri yang
tentunya akan membuka lapangan
kerja baru. CPSI diharapkan mampu
memproduksi komponen switchgear
yang dibutuhkan dalam menunjang
pembangunan infrastruktur kelistrikan
di Indonesia"ujar Nur Pamudji. Selain
itu, kerja sama ini tentunya menjadi
kesempatan alih kompetensi dibidang
ketenagalistrikan untuk bangsa
indonesia. Sehingga dalam 5 tahun
kedepan diharapkan indonesia menjadi
lebih mandiri karena sudah mampu
memproduksi switchgear, lanjut Nur
Pamudji.
Presiden Direktur CPSI, Srinivasan
M.S. menjelaskan bahwa pihaknya
mengeluarkan dana investasi sebesar
23 juta USD untuk membangun pabrik
switchgear yang diperkirakan akan mulai
berproduksi pada akhir 2015. Kami
memulai tahapan pembangunan pabrik
di akhir 2014 ini, dan diperkirakan di
akhir 2015 nanti pabrik kami sudah dapat
memproduksi komponen switchgear,
jelasnya. g
Darmawan Uloly

PLN - PINDAD
Jalin Sinergi Strategis
Kota Kembang - Bandung menjadi saksi kesepakatan kerja sama strategis antara dua
BUMN, yaitu PLN dan PT PINDAD. Prosesi penandatanganan kesepakatan kerja sama
ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Direktur Produk Manufaktur
PINDAD Tri Hardjono (26/6)
5 KESEPAKATAN PENTING
Setidaknya terdapat 5 poin penting dalam
nota kesepahaman yang disepakati kedua
perusahaan tersebut, yaitu :
n Pengembangan dan pembuatan
peralatan teknis pembangkitan tenaga
listrik dan energi terutama yang
spesifik;
n Produk dan jasa pemeliharaan/
rehabilitasi/rekondisi peralatan

30

Agustus 2014

instalasi ketenagalistrikan terutama


yang spesifik;
n Pemanfaatan dan pendayagunaan
fasilitas produksi dan aset;
n Teknologi dan metode peledakan
dengan segala aspek yang tercakup
didalamnya;
n Supervisi, pelatihan dan
pemberdayaan Sumber Daya Manusia
(SDM).

SALING MENGISI
Kerja sama PLN dengan PINDAD
merupakan bentuk sinergi antar
BUMN yang selalu dianjurkan
oleh pemerintah. Direktur Sistem
Senjata PINDAD Ade Bagdja
menyebutkan bahwa bagi PINDAD
kerja sama ini menunjukkan
dukungan PINDAD kepada PLN dalam
menumbuhkembangkan ketahanan

Komitmen

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap


pelanggannya, PLN meluncurkan alternatif solusi layanan
terbaru bertajuk Layanan Meter Listrik Pintar Dua Arah.

yakni berupa modem dan sim card.


"Penggunaan meter listrik dengan
komunikasi dua arah ini merupakan
inovasi yang dilakukan PLN sebagai upaya
meningkatkan layanan bagi pelanggan
pengguna listrik pintar," ungkap Nur
Pamudji.

ayanan hasil kerja sama PLN


dengan PT XL Axiata Tbk (XL) dan
PT Sistem Mikro Elektronik Cerdas
Co-Design (SMC) ini akan mempermudah
pelanggan melakukan pengisian ulang
token listrik.
Kerja sama diwujudkan dalam sebuah
kesepakatan yang ditandatangi Direktur
Utama PLN Nur Pamudji, Presiden
Direktur XL Hasnul Suhaimi dan Direktur
Utama PT SMC, Burhanuddin Razak di
PLN Kantor Pusat (7/7). Layanan Listrik
Pintar Dua Arah ini sejatinya merupakan
pengembangan dari pengalaman
pelanggan listrik yang sering menemui
kesulitan saat melakukan pengisian token
listrik.

Dijelaskan Nur, PT SMC sebagai provider


teknologi yang akan melakukan
pengelolaan data dan proses komunikasi
kemudahan layanan listrik prabayar.
Sedangkan untuk mendukung komunikasi
datanya, tahap awal ini akan dilakukan
oleh PT XL Axiata.
Inovasi ini diyakini Nur akan lebih
memudahkan pelanggan listrik pintar
melakukan top up atau isi ulang, karena
pelanggan tidak perlu melakukan input
ke dalam meteran listrik. Dengan layanan
ini, pada saat kWh meter prabayar
pada posisi low credit dan harus segera
dilakukan pengisian ulang token listrik,
maka pelanggan akan menerima
pemberitahuan (notifikasi) berupa SMS
langsung dari sim card XL di kWh meter
yang diatur sistem. Ketika pelanggan
melakukan pembelian token via Bank,
ATM maupun loket lainnya, maka pulsa
listrik di kWh meter akan secara otomatis

Layanan ini memiliki fitur-fitur yang


sangat beragam. Antara lain fitur
notifikasi low credit untuk informasi sisa
kuota listrik minimal, fitur pengisian token
otomatis tanpa melakukan key in kode
token di meter listrik dan fitur notifikasi
kondisi Meteran Listrik jika terjadi
pencurian (tamper).

Foto : Ahmad Hidayat

Kerjasama ini dilakukan dalam


menyediakan layanan meter listrik
pintar dengan komunikasi dua arah,

energi sebagai upaya menciptakan


kemandirian nasional.
Beberapa produk PINDAD, seperti
generator listrik kurang dari 1 Megawatt,
telah digunakan oleh PLN. Ke depan,
kami siap memenuhi kebutuhan PLN
yang terus berkembang melalui program
penelitian dan pengembangan baik yang
dikembangkan oleh PINDAD sendiri, kerja
sama dengan PLN, atau dengan pihak
terkait lain di Indonesia, pungkas Ade.

Terkait hal tersebut, Nur Pamudji secara


tegas menyampaikan bahwa PLN bisa
bekerja sama dengan badan usaha milik
negara maupun dengan lembaga lain.
Atau perusahaan lain milik swasta yang
memiliki kemampuan dalam reverse
engineering, terutama yang memiliki
workshop sendiri, paparnya mantap.

Lebih jauh mengenai reverse engineering,


Nur dalam kesempatan tersebut
menambahkan, Reverse engineering
kita rintis sejak 2011. Sudah jadi kebijakan
Reverse engineering dilakukan di PLN.
Kemudian dilakukan serentetan kerja
sama PLN dengan pihak-pihak yang bisa
melakukan reverse engineering.
MENINGKATKAN PEMANFAATAN
PRODUK DALAM NEGERI
Masih berbicara mengenai reverse
engineering, Nur berkata, Kita berusaha
supaya badan usaha yang bisa melakukan
produksi spare part bisa saling bekerja
sama, bisa saling mengisi sehingga

Foto : Integra Cipta Kreasi

Solusi Pintar Untuk


Listrik Pintar
Dirut PLN Nur Pamudji, Dirut PT SMC Burhanuddin Razak, Dirut PT
XL Axiata Hasnul Suhaimi dan Direktur (Niaga dan Manjemen Risiko
dan Kepatuhan) PLN Moch. Harry Jaya Pahlawan berbicang usai
penandatanganan perjanjian kerjasama.

di top up oleh sistem. Dan pelanggan


akan langsung menerima SMS notifikasi
keberhasilan top up, terangnya.
Saat ini, Layanan Listrik Pintar Dua Arah
baru dapat dinikmati oleh pelanggan
khusus, yaitu pelanggan pengguna listrik
prabayar dengan daya 2.200 VA ke
atas, seperti pelanggan korporasi dari
berbagai segmen. Korporasi yang dapat
menggunakan layanan ini antara lain
penyedia mesin ATM, billboard, menara
BTS, vending machine dan Penerangan
Jalan Umum.
KDIV Niaga PLN Benny Marbun
mengatakan layanan ini akan menjadi
produk favorit bagi pelanggan 3.500 VA
ke atas. Misalnya,switch off billboarddi
pukul 01.00 04.00 hanya dengan
menggunakan SMS, tanpa perlu ke lokasi.
Ke depannya, XL dan PLN berencana
untuk membuka layanan ini bagi
pelanggan retail dan residensial agar
seluruh pelanggan PLN yang berjumlah
sekitar 55 juta dapat dengan mudah
mengisi ulang token meter listrik. g
Integra Cipta Kreasi

sebanyak mungkin spare part ini


diproduksi oleh perusahaan di dalam
negeri.
Melalui implementasi konsep tersebut
di atas, Nur Pamudji berharap bahwa
biaya pemeliharaan material PLN sebesar
Rp13,3 triliun per tahun ada sebagian
yang tidak perlu dibelanjakan di luar
negeri. Tapi dibelanjakan di dalam
negeri. Dan ini secara bertahap angkanya
harus naik, tegas Nur Pamudji.
Kerja sama serupa antara PLN dengan
PINDAD sudah dimulai sejak 2012
dengan wilayah kerja meliputi daerah
operasi PLN di bagian timur Indonesia.
Penandatanganan kerja sama kali ini
merupakan kelanjutan dari kerja sama
sebelumnya dengan penambahan
cakupan wilayah kerja menjadi seluruh
unit PLN. g
Ahmad Hidayat

Agustus 2014

31

PLN Peduli

Ayo Sehatkan PLN


Jantung Kita! Dukung

Pelestarian
Budaya
Kota Gudeg

Direktur Utama PLN Nur Pamudji didampingi GM PLN Distribusi Bali Syamsul Huda
menyerahkan bantuankepada masyarakat Bali.

elalui unit-unit yang ada, PLN juga memberikan


pelatihan Training of Trainer (ToT) untuk mendukung
kegiatan KJS. Kegiatan PLN bersama YJI ini merupakan
tindak lanjut MoU yang ditandatangani 27 Oktober 2013.
Bali terpilih sebagai pilot project pembentukan KJS selama
6 bulan. Keberhasilan pilot project ini akan mendukung PLN
mengkaji kemungkinan pengembangan di lokasi lainnya, yaitu
di NTB; NTT; Sumatera Utara; Kalimantan Barat; Kalimantan
Tengah; Sulawesi Utara; Sulawesi Tenggara; Bangka Belitung
dan Gorontalo. Rencana ini dimulai dengan pencanangan 6
KJS di Bali yang ditandai dengan kegiatan senam jantung sehat
bersama di Lapangan Niti Mandala, Denpasar yang diikuti 1000
peserta dari berbagai lapisan masyarakat.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji pada kesempatan tersebut
hadir bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Wakil
Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Sekretaris Umum YJI Pusat
Erna T. Sambuaga dan Ketua Pengurus YJI Cabang Utama
Bali AyuPutri Pastika. PLN bersama YJI akan menggerakkan
senam jantung sehat di seluruh Indonesia, terutama di daerahdaerah dimana kegiatan senam ini belum menjadi budaya atau
kebiasaan rutin, kata Nur Pamudji.
Paralel dengan kegiatan ini, PLN juga melakukan
pemberianCorporate Social Responsibility(CSR) kepada
penerima 10 unit Bedah Rumah, serta pembangunan balai
pertemuan, pelestarian seni tradisional Okokan, dukungan
kepada komunitas pengamanan tradisional adat Pecalang untuk
masyarakat Bali. g

32

Agustus 2014

Pertengahan 2014, PLN Area Yogyakarta


menggelar kegiatan CSR berupa partisipasi
aktif melestarikan budaya lokal berwujud
penyerahan bantuan kepada para kusir
andong dari Paguyuban Andong Malioboro.

rosesi penyerahan yang berlangsung di nDalem


Yudanegaran ini dilakukan secara simbolis oleh Kardiman
Paulus dan Siti Sulastri. Dari Tim CSR dan PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan) PLN Area Yogyakarta. Bantuan
ini merupakan langkah awal dukungan PLN terhadap pelestarian
budaya di Kota Gudeg, selain berpartisipasi aktif dalam perayaan
Sekaten selama beberapa tahun terakhir.
Bantuan yang diterima oleh 85 kusir andong ini terdiri dari 3
set seragam lurik. Seragam tersebut akan dipakai sesuai jadwal
yang telah disepakati bersama. Dengan menggunakan seragam,
diharapkan para kusir lebih percaya diri sekaligus mampu
meningkatkan pendapatan. Seragam eksklusif ini disertai dengan
beberapa kelengkapanbadgelogo Pordasi, PLN dan juga nama
sebagai identitas kusir Andong.
Pada tahap selanjutnya tim CSR PLN Area Yogyakarta akan
memberikan pembinaan komunikasi kepada para kusir andong,
terutama saat melayani wisatawan asing. Sehingga mereka
diharapkan mampu memberi layanan terbaik sesuai budaya
setempat. Kedepan, program ini direncanakan tidak hanya untuk
wilayah Malioboro tetapi untuk seluruh kusir andong di seluruh
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. g
Humas PLN Area Yogyakarta

Foto : Humas PLN Area Yogyakarta

Foto : Agus Trimukti

PLN berkolaborasi dengan Yayasan


Jantung Indonesia (YJI) memopulerkan
gaya hidup sehat melalui pencanangan
pengembangan Klub Jantung Sehat
(KJS) di berbagai daerah.

PLN Peduli

Cahaya Harapan PLN Gandeng


Dari PLTMH Watu BASNAZ
Panjang Santuni Anak
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) Watu Panjang - Probolinggo
dibangun sebagai salah satu program CSR
PLN Distribusi Jawa Timur.

Yatim

PLN dan sejumlah pihak lainnya bekerja


sama dengan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) menggelar acara amal Buka
Puasa Bersama 14000 Anak Yatim di 14
kota di Indonesia (15/7).

artisipasi aktif PLN dalam kegiatan ini merupakan salah


satu wujud CSR yang dituangkan dalam bentuk kepedulian
terhadap anak yatim.

Foto : Humas PLN Jatim

PLN melalui program CSR-nya memiliki sejumlah kegiatan,


termasuk yang dilakukan pada kesempatan kali ini, yaitu
mendukung program Ramadhan bagi 14000 Anak Yatim di 14
kota di Indonesia bekerjasama dengan BAZNAS, ujar Sekretaris
Perusahaan PLN Adi Supriono pada salah satu dari rangkaian
acara yang berlangsung di Jakarta. Melalui bantuan ini, PLN
mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap keberadaan
Anak Yatim, terutama dalam hal pendidikan mereka, lanjut Adi.g
Dermawan Uloly

eletakan batu pertama pembangunan PLTMH yang


berlangsung pada pertengahan tahun ini dilakukan
secara simbolis oleh Deputi Manajer Bidang KHA PLN
Jatim Arkad Matulu dan dilanjutkan oleh Kepala Desa Watu
Panjang Kus Junaedi. Menurut Arkad, pembangunan PLTMH
Watu Panjang senilai Rp520 juta ini ditargetkan selesai dan akan
diresmikan pada Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2014.
Antusias masyarakat terhadap pembangunan PLTMH Watu
Panjang sangat besar. Hal ini ditunjukkan dengan giatnya kerja
bakti yang dilakukan warga sekitar. Semoga membawa manfaat
dan bisa mengembangkan usaha masyarakat yang ada di
Watupanjang, harap Arkad. Lebih lanjut, Arkad menyampaikan
Bantuan CSR berupa pembangunan PLTMH ini merupakan yang
ketiga kalinya dilaksanakan oleh PLN Jatim. Setelah selesai dan
beroperasi semoga bisa dijaga secara bersama-sama, termasuk
untuk pemeliharaannya, sehingga bisa dirasakan manfaatnya
dalam jangka waktu yang lebih panjang

Foto : Dermawan Uloly

Pembangunan PLTMH Watu Panjang memiliki sejumlah tujuan


penting, seperti mencerdaskan masyarakat sekitar, mendorong
kegiatan ekonomi warga desa serta membantu warga desa
terpencil yang tidak terjangkau jaringan PLN, sehingga mereka
tidak lagi tinggal dalam kegelapan. Pembangunan PLTMH ini
diharapkan mampu melayani sedikitnya 66 Kepala Keluarga (KK)
/ 500 jiwa di kawasan tersebut. g
Humas PLN Jatim

Agustus 2014

33

PLN Peduli

Menyambut Idul Fitri 1435H,


PLN berbagi kebahagiaan
dengan menggelar program
mudik gratis!

rogram ini dipersembahkan bagi


para pedagang kaki lima yang
kesehariannya berdagang di
seputaran Kantor PLN, termasuk pula
di dalamnya para petugas kebersihan
sekaligus petugas keamanan. Program
yang menjadi bagian tak terpisahkan dari
CSR PLN ini telah berlangsung secara
simultan sejak beberapa tahun terakhir,
dan selalu mendapat sambutan hangat
dari para pesertanya.
Progam CSR PLN bertajuk Mudik
Gratis Bareng PLN ini sejatinya
memberi kesempatan, kemudahan dan
kenyamanan bagi masyarakat sekitar
Kantor PLN dan para mitra kerja untuk
dapat berlebaran bersama sanak keluarga

Foto : Integra Cipta Kreasi

Mudik
Gratis
ala PLN
dan kerabat di kampung halaman. Dengan demikian, mereka dapat menjalankan ritual
mudik lebaran tanpa harus berebut tiket, tak perlu berdesakan di atas bus atau kereta
api dan acara mudik beserta keluarga menjadi lebih nyaman.
Pelepasan rombongan pemudik ini dilakukan secara langsung Direktur Utama PLN Nur
Pamudji di halaman PLN Kantor Pusat (25/7). Nur Pamudji dengan penuh semangat
menyampaikan bahwa kegiatan mudik bareng seyogyanya dilakukan pula oleh
perusahaan-perusahaan lain agar dapat mengurangi tingkat kepadatan angkutan
pemudik, khususnya pengguna kedaraan motor roda dua.
Terhitung sedikitnya 570 orang berangkat mudik menggunakan 10 bus yang disediakan.
Untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan para pemudik, PLN telah
melakukan pemeriksaan kesehatan dan fisik dari seluruh sopir dan awak bus. Dengan
demikian, diharapkan seluruh pemudik dalam program ini dapat tiba di lokasi tujuan
dengan selamat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama sanak saudara tercinta
Sebanyak 8 bus diberangkat ke Jawa Tengah dan 2 bus tujuan Jawa Timur. Kota-kota
yang menjadi destinasi rombongan ini antara lain Indramayu, Tasikmalaya, Ciamis,
Brebes, Tegal, Pekalongan, Semaran, Yogyakarta, Wonogiri, Solo serta kota-kota
lainnya. Adapun tujuan mudik paling jauh adalah Surabaya. Selain itu, PLN juga
menyumbangkan 2 bus bagi para pemudik yang mengikuti mudik bareng yang digelar
oleh Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).g
Humas PLN Kantor Pusat

Rembug Agar Tak


Saling Bertubruk
Menjalankan fungsinya sebagai Koordinator Provinsi (Korsi) Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) CSR, PLN Distribusi Jateng
dan DIY melaksanakan pertemuan koordinasi provinsi dengan Unit PLN
dan Anak Perusahaan PLN se-Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (18/6).

Foto : Humas PLN DJTY

oordinasi provinsi berlangsung di PLTU Tanjung Jati B, Jepara dan bertujuan


mengantisipasi overlaping penerima bantuan serta mewujudkan sinergi dengan
para stakeholder.

Koordinasi provinsi yang telah memasuki tahap kedua ini dibuka GM PLTU Tanjung Jati
B Soewarno didampingi Ketua Korsi PKBL CSR se-Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Dalam koordinasi kali ini dibahas laporan program CSR yang telah dilaksanakan setiap
unit pada semester pertama 2014 yang akan dilaporkan kepada PLN Pusat.
Salah satu program CSR yang pelaksanaannya telah disinergikan adalah program CSR
PLN APP Semarang dan PLTU Tanjung Jati B di wilayah Kabupaten Jepara. Bantuan
CSR senilai Rp34.830.000,- dari PLN APP Semarang diberikan kepada Kelompok
Tani Sumber Makmur Dusun Pancur Kecamatan Mayong untuk usaha budidaya ikan
lele. Bantuan diserahkan oleh GM PLTU Tanjung Jati B Soewarno didampingi Bupati
Kabupaten Jepara Ahmad Marzuki. PLTU Tanjung Jati B juga memberikan bantuan
beasiswa pendidikan kepada 57 siswa terpilih dengan nilai total Rp 98.700.000, dan
kepada keluarga R.A. Kartini senilai Rp 24.000.000.

34

Agustus 2014

Program PKBL CSR diharapkan mampu


meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di sekitar instalasi PLN, terutama
dalam rangka meningkatkan hubungan
baik, sekaligus menunjang PLN dalam
penyediaan tenaga listrik bagi segenap
lapisan masyarakat. g
Humas PLN DJTY

Profil

Goresan Pengalaman
dan Implementasi
Pemikiran
Lontaran pertanyaan yang diajukan oleh Direktur
(Operasi Jawa Bali Sumatera) Ngurah Adnyana
pada salah satu BOD Note yang ditulisnya ternyata
membawa berkah bagi Manajer Rayon Koba Area
Bangka PLN Wil Babel Hariani. Jawabannya atas
pertanyaan tersebut nyatanya mendapat apresiasi
yang luar biasa.

ertanyaan yang diajukan Direktur


(Operasional Jawa Bali Sumatera
PLN) Ngurah Adnyana pada
BOD Note itu adalah Untuk dapat
menjalankan organisasi secara efektif,
kemampuan apa yang harus dimiliki
pemimpin unit dalam hal memberi arah
perjalanan organisasi, mengoptimalkan
sumber daya insani, mengeksekusi
program kerja/inisiatif, berkomunikasi
internal dan membangun budaya PLN
Bersih.
Hariani mengakui, motivasi utama
dalam menjawab pertanyaan pada BOD
Note itu adalah menuangkan gagasan
mengenai kepemimpinan yang telah
diimplementasikan dalam unit kerja yang
dipimpinnya. Apalagi, menurut wanita
yang bersuamikan Fiyar Hanto,SE ini,
harta berharga dalam hidup adalah
ilmu. Ilmu akan matang apabila didasari
dengan pengalaman. Oleh karena itu
dengan ilmu dan pengalaman yang masih
sedikit, saya mencoba berbagi melalui
tulisan dengan menjawab BOD Note,
paparnya.
Berdasarkan pengalaman pribadinya,
ibunda Amsyar Asyfaq (2 tahun) ini
menyebutkan bahwa untuk mampu
menjalankan organisasi secara efektif, ada
beberapa kompetensi yang harus dimiliki
seorang pemimpin. Yang pertama,
kemampuan memberi arah perjalanan
organisasi. Pemimpin dengan visi dan
misi yang jelas akan mudah menjalankan
tugas kepemimpinannya. Dengan adanya
visi dan misi tersebut bawahan akan
tahu arah perjalanan yang akan dituju
tuturnya. Yang kedua, menurut Hariani,
adalah kemampuan mengoptimalkan
sumber daya manusia (SDM). Dengan

arah, baik lisan maupun tulisan dengan


mengunakan bahasa yang baik, benar,
mudah dimengerti dan dipahami.
Selaras, seorang pemimpin harus bisa
membangun budaya Bersih. Apabila
sudah tertanam prinsip Bersih maka ia
bisa menularkannya pada bawahan yang
dipimpinnya. Yaitu dengan memberikan
contoh, atau sebagai Role Model, katanya
bersemangat.
Terkait dengan pelaksanaan PLN Bersih,
Hariani menyebutkan, Dan secara pribadi
hampir disetiap kesempatan saya selalu
menularkan budaya tersebut seperti
dimuatnya tulisan saya dalam buku
Saatnya Hati Bicara Jilid 2, katanya.
Dan hal yang paling membuat dirinya
bahagia, lanjut Hariani, adalah ketika ia
bisa membawa pesan PLN Bersih No Suap
sampai ke Mancanegara.
Ditegaskan oleh wanita lulusan Teknik
Elektro Universitas Sriwijaya Palembang
ini, bahwa dalam rangka meningkatkan
kinerja unit, rayon Koba mulai
menerapkan metode OPI (Operational
Performance Improvement), yang terbagi
dalam 3 stream, yaitu TS (Technical
System), MI (Management Infrastructure)
dan MCl (Mindsets, Capabilities and
Leadership).

mengetahui dan mengukur beragam SDM


yang ada, pemimpin diharapkan mampu
mengoptimalkannya, sehingga pekerjaan
dapat terselesaikan dengan cepat, tepat
dan sesuai keinginan.
Ketiga, kemampuan mengeksekusi
program kerja/inisiatif, tandasnya.
Paralel, kemampuan ini harus didampingi
inisiatif tinggi dan berimprovisasi secara
spontan. Hal ini harus dapat dilakukan
karena seringkali kenyataan yang
dihadapi berbeda dengan rencana/
harapan.
Dua hal lain yang patut dimiliki
seorang pemimpin adalah kemampuan
berkomunikasi yang sempurna dan
membangun budaya Bersih. Hariani
menterjemahkan komunikasi yang
sempurna sebagai komunikasi dua

Diakui, hingga saat ini Hariani senantiasa


berusaha menjadi orang yang profesional,
Paralel, dalam CMC (coach, mentoring,
consuling), wanita yang bergabung
dengan PLN sejak 2008 ini selalu
memberi dukungan untuk bekerja sesuai
jobdesk dan tetap profesional dalam
setiap bekerja.
Sebagai satu-satunya perusahaan listrik
di Indonesia, Hariani berharap PLN akan
terus meningkatkan pelayanan kepada
konsumen. Paralel, terkait dengan
peningkatan kesejahteraan, Hariani
berpesan, Alangkah baiknya bila rekan
rekan outsourcing diperjuangkan menjadi
karyawan tetap, karena mereka sudah
melaksanakan kewajiban dengan baik dan
berhak untuk dapat kesejahteraan yang
lebih baik juga. g

Agustus 2014

35

Horizon

Menyongsong Keekonomian
Tarif Tenaga Listrik
Oleh: Gong Matua Hasibuan

PENDAHULUAN
Dalam tulisan terdahulu kami mencoba
memperkirakan besarnya risiko fiskal
Pemerintah sebagai dampak depresiasi
Rupiah pada triwulan terakhir 2013.
Benar saja, usulan RAPBN-Perubahan
2014 menjelaskan bahwa defisit fiskal
Pemerintah akan mencapai 4,96%, jika
penurunan penerimaan negara dan
kenaikan belanja negara, terutama
belanja subsidi energi, terjadi. Tentu itu
bukanlah pilihan pemerintah, karena
akan melanggar peraturan perundangundangan yang membatasi defisit fiskal
maksimum 3%.
Dalam Nota Keuangan Pemerintah
kepada DPR-RI untuk RAPBN-P 2014,
Pemerintah mengusulkan pengurangan
belanja Kementerian dan Lembaga
Negara dengan target Rp100 triliun,
agar defisit fiskal tidak melampaui
limit maksimum. Namun beberapa

36

Agustus 2014

kementerian melihat kebijakan tersebut


akan berdampak pada pencapaian
target kinerja. Pada akhirnya DPR-RI
dan pemerintah sepakat melakukan
berbagai efisiensi, terutama di sektor
subsidi energi, agar pemotongan belanja
Kementerian dan Lembaga Negara dapat
dikurangi dari angka Rp100 triliun.

sehingga benar-benar bebas subsidi


listrik. Pada saatnya, PLN berharap semua
pelanggan PLN akan membayar energi
listrik sesuai tarif keekonomian, sehingga
PLN dapat memasuki babak baru dalam
bisnis riil bebas subsidi, dan mampu
menjalankan bisnis ketenagalistrikan
mandiri secara finansial.

KENAIKAN TARIF TENAGA LISTRIK


Salah satu sumber penghematan
yang disepakati Pemerintah dan DPRRI adalah kenaikan tarif tenaga listrik
secara bertahap setiap 2 bulan untuk
6 golongan pelanggan, per 1 Juli 2014.
Kenaikan ini merupakan phase kedua di
2014, menyusul kenaikan tarif golongan
pelanggan I4 dan I3 go public pada 1 Mei
2014.

KITA HARUS PRODUKTIF DAN EFISIEN


Menuju era kemandirian bisnis dan
finansial tentu memerlukan waktu
relatif lama, tergantung political will
pemerintahan berikutnya. Namun yang
pasti, cukup waktu bagi PLN untuk
mempersiapkan diri. Segenap insan PLN
sudah saatnya mengantisipasi kehadiran
era itu, agar benar-benar siap menjadi
leader dalam industri ketenagalistrikan.
Pengalaman panjang dan keunggulan
kompetitif yang dimiliki hendaknya dapat
menjadikan bisnis PLN lebih produktif dan
efisien, karena di era itu tidak ada jaminan

Diharapkan pada 2015 semua golongan


tarif tersebut juga akan diberlakukan
ketentuan automatic price adjustment

Horizon
bahwa Pemerintah bersedia menetapkan
tarif ekonomis bagi PLN manakala biaya
produksinya masih mengandung ongkos
kemahalan.
Saya mengutip analisis Pak Benny
Marbun, Kepala Divisi Niaga, dalam salah
satu email beliau ketika menjelaskan
penurunan pertumbuhan penjualan
hingga Mei 2014, ...beberapa industri
besar sudah ancang-ancang membangun
pembangkit listrik baru, apalagi akan
ada regulasi power wheeling yang
memungkinkan industri membangun
pembangkit jauh dari pabriknya dan
mengirim listriknya melalui jaringan
transmisi PLN dengan skema sewa.
Sebagai gambaran, tarif listrik I-4 pada
November 2014 sebesar Rp1191/kWh
atau setara dengan US$10 cents/kWh.
Sedangkan bila membangun PLTU sendiri,
harga listrik berkisar US$6-9 cents/kWh.
Pertanyaannya, apakah harga jual PLN
sebesar Rp1191/kWh adalah harga wajar
secara ekonomis? Sebagian dari kita akan
berkata bahwa harga tersebut masih
terlalu murah dibanding biaya pokok
penyediaan (BPP) sebesar Rp1300/kWh.
Kalau demikian, mengapa pelanggan
berkeinginan membangun pembangkit
sendiri yang menurut kalkulasi mereka
ongkosnya lebih murah dibandingkan
harga PLN?
Jika pertanyaan tersebut dilanjutkan,
dapat disimpulkan bahwa menurut
kacamata pasar (market price), biaya
produksi listrik PLN masih kemahalan,
karena di dalamnya terkandung
ongkos inefisiensi. Kita tahu bahwa
keterlambatan eksekusi investasi,
rendahnya capacity factor PLTU,
tingginya konsumsi BBM dalam struktur
bahan bakar, tingginya tara kalor per
kWh dan susut jaringan yang masih
2 digit adalah faktor-faktor penyebab
tingginya BPP, karena semua kinerja di
bawah best practice ini membebani biaya
penyediaan per kWh.
Jika dengan model bisnis cost
plus margin PLN masih dapat
menggantungkan keuangannya pada
kucuran dana subsidi listrik kepada APBN,
maka di era keekonomian tarif tidaklah
demikian. Likuiditas PLN sepenuhnya
tergantung pada seberapa akurat dan
efektif PLN merencanakan dan mengelola
operasi, investasi dan pembelanjaan
perusahaan.
Dalam model cost plus margin, PLN masih
terbantu Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) nomor 170/PMK.02/2013 yang
memungkinkan PLN mendapat kucuran
kas. Dengan PMK tersebut, berapa pun
ongkos penyediaan tenaga listrik plus
margin yang wajar akan dikompensasi
Pemerintah dalam bentuk subsidi listrik
setelah dikurangi harga jual rata-rata
yang PLN terima dari pelanggan.

Bayangkan apa yang terjadi ketika era


keekonomian tarif tenaga listrik itu
berlaku. PLN harus bersikap sebagai
perusahaan yang dikelola secara mandiri
dan profesional. Pada setiap awal tahun,
PLN diminta mengajukan besaran harga
jual tenaga listrik berdasarkan sejumlah
asumsi yang membentuk BPP tenaga
listrik, baik kurs US Dollar, harga satuan
energi primer, capacity factor pembangkit,
komposisi bauran bahan bakar, nilai kalori
per kWh, persentase pemakaian sendiri
dan susut jaringan, maupun ongkos
pendanaan. Setelah melalui tahapan
negosiasi, maka tarif tenaga listrik akan
disepakati dengan regulator untuk masa
12 bulan ke depan. Tentunya regulator
memiliki standar yang berlaku umum
untuk setiap variabel pembentukan
harga. Harga itulah yang berhak kita
tagihkan kepada para pelanggan, yang di
dalamnya termasuk margin keuntungan
wajar sektor ketenagalistrikan.
Jika semua asumsi dan skenario
berjalan dan dapat dikendalikan, maka
pada setiap akhir tahun, PLN akan
membukukan net income yang dapat
menjamin ekspansi dan kelangsungan
bisnisnya.
Akan tetapi, apa yang terjadi dengan
finansial PLN, manakala gagal mencapai
target-target operasi, investasi dan
pendanaan yang sudah disepakati
di awal tahun? Misalkan PLN gagal
memenuhi komposisi bauran energi
sehingga terpaksa mengkonsumsi
energi primer yang harga satuannya
lebih mahal, atau capacity factor dari
mesin PLTU under-perform? Tentu
ongkos produksi PLN akan meningkat.
Dan, karena harga jual tenaga listrik
sudah ditetapkan (fixed) dalam kontrak
dengan regulator, maka setiap tambahan
ongkos produksi per kWh akan merusak
target net income. Artinya, kegagalan

memenuhi target akan menyebabkan


kerugian finansial signifikan bagi PLN.
Oleh karena itulah, masa penantian
diberlakukannya keekonomian tarif
tenaga listrik itu seyogianya kita
manfaatkan untuk berbenah.
2014 adalah awal yang baik bagi PLN
untuk mulai menapaki kehadiran era
keekonomian tarif itu. Pemerintah tegas
menyatakan bahwa subsidi listrik sebesar
Rp103,8 triliun dalam APBN-P 2014 adalah
pagu maksimum bagi PLN di tengah
kesulitan fiskal Pemerintah saat ini. Jika
demikian, maka saatnya PLN berhitung
dan menggunakan kalkulator finansial
sebelum memutuskan setiap program
operasi, investasi maupun pendanaannya.
Setiap Rupiah yang dibelanjakan harus
benar-benar terukur manfaatnya bagi
keuangan PLN, karena PLN berhadapan
dengan limited cash inflow.
Mengutip pada tulisan kami sebelumnya,
kembali kami tawarkan bahwa Cost &
Revenue Management Program adalah
salah satu kesempatan bagi PLN untuk
belajar mengamati, mengevaluasi dan
melakukan continuous improvement dari
setiap proses bisnis menuju best practice
agar PLN survive dan memenangkan
pasar ketenagalistrikan di masa
mendatang.
Mari kita tinggalkan tradisi bisnis as usual
dan kesombongan dengan monopoli,
karena di depan akan lahir pesaingpesaing yang kaya modal, teknologi dan
business mindset people. Dan kita tidak
pernah bermimpi, jika kelak PLN hanya
dapat bagian di pasar yang gersang,
pasar rumah tangga yang mendapatkan
subsidi dari negara; sementara pasar
yang gemuk (industri dan bisnis)
diterkam oleh para pendatang baru
tersebut.g

Agustus 2014

37

Liputan Khusus
efisiensi. Diantaranya melalui program
bauran energi, yaitu dengan menekan
penggunaan bahan bakar minyak (BBM)
pada pengoperasian pembangkit. Selama
2011-2013, penggunaan BBM menurun,
sementara konsumsi batubara dan gas
meningkat signifikan.

Mengiringi prestasi tersebut, PLN


mengimplementasikan sistem
Pengelolaan dan Pengendalian
Arus Pendapatan Secara Terpusat
(P2APST), sehingga setiap aliran dana
PLN termonitor dan terkontrol baik.
Dampaknya, Unit PLN lebih fokus pada
pelayanan pelanggan, dan pelanggan pun
lebih mudah melakukan pembayaran.

Ke depan, PLN komit untuk tetap berada


di posisi 500 besar perusahaan dunia
melalui upaya perbaikan di berbagai sisi
operasional sembari menerapkan prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.

Kinerja PLN
Kinclong di Tataran
Internasional
Hingga pertengahan 2014, kinerja PLN berhasil
menorehkan prestasi emas di panggung
Internasional. Selain sukses menduduki peringkat
477 pada ajang Fortune Global 500, PLN juga
memperoleh kenaikan rating Company Stand
Alone Credit Quality atau Baseline Credit
Assesment (BCA) versi Moodys.

Foto : Humas PLN Kantor Pusat

Sukses Naik 2 Tingkat


Mengiringi prestasi tadi, lembaga
pemeringkat internasional Moodys
mengumumkan kenaikan rating
Company Stand Alone Credit Quality atau
Baseline Credit Assesment (BCA) PLN
sebanyak 2 tingkat. Prestasi ini ditandai
turunnya BCA dari Baa3 menjadi Ba2.
Hal ini menjadi sinyal positif penurunan
tingkat ketergantungan PLN terhadap
Pemerintah karena membaiknya kondisi
keuangan PLN secara korporat, sehingga
memberi ekspektasi positif.

TEMBUS PERINGKAT 477


Tercatat sebagai peringkat 477 dalam
jajaran perusahaan besar dunia versi
Fortune Global 500 2014, mencerminkan
pengakuan dunia terhadap prestasi dan
kinerja PLN. Apalagi kredibilitas program
ini telah dibangun lebih dari setengah
abad lalu (1955).
Menyambut prestasi ini, Direktur Utama
PLN Nur Pamudji mengatakan bahwa
penghargaan dialamatkan untuk seluruh
karyawan dan pelanggan PLN. Menteri
BUMN Dahlan Iskan pun tak ketinggalan
menyampaikan selamat kepada PLN.
Bangga dong perusahaan Indonesia
masuk Fortune 500," katanya.

38

Agustus 2014

Kriteria utama pemeringkatan Fortune


Global 500 berdasarkan total pendapatan
perusahaan per tahun fiskal. Pada
2013, PLN membukukan pendapatan
usaha Rp257,4 triliun, naik 10,6% dari
2012 (Rp232,7 triliun). Peningkatan ini
perpaduan antara kenaikan volume
penjualan tenaga listrik dan kenaikan
Tarif Tenaga Listrik (TTL) secara
bertahap setiap triwulan sejak Januari
2013. Selaras, pada tahun yang sama
terjadi penambahan 3,8 juta pelanggan
baru, dimana hingga akhir 2013 total
pelanggan PLN mencapai 54 juta.
Selain berupaya mendongkrak
revenue, PLN terus memacu tingkat

Beberapa pertimbangan yang menaikan


rating PLN antara lain kenaikan Tarif
Tenaga Listrik (TTL) pada 2013 dan 2014
sehingga mengurangi ketergantungan
pada subsidi. Kenaikan ini signifikan
memperbaiki credit worthiness
perusahaan. Kenaikan peringkat dipacu
pula oleh penurunan pemakaian BBM
dengan perbaikan fuel mix melalui
program fast track program (FTP) 1
yang akan memperbaiki cashflow PLN.
Disisi lain, Moodys juga menyampaikan
catatan bahwa membaiknya rasio Debt/
Capitalization dan Casfhlow/Debt akan
menyokong perbaikan rating PLN dimasa
mendatang.
Selaras dengan 2 apresiasi di atas, pada
April 2014. PLN juga mendapatkan
kenaikan rating untuk Stand Alone Credit
Profile dari lembaga rating internasional
Standart & Poors. Prestasi ini bermakna
sangat besar dalam meningkatkan
kepercayaan pihak luar terhadap
korporasi sekaligus menurunkan cost
of financing pinjaman guna memenuhi
kebutuhan pendanaan investasi.g
Humas PLN Kantor Pusat

Lensa
Apel Siaga PLN Area Surabaya Barat

Nuzulul Quran PLN 2014

Menghadapi agenda nasional Pemilu Presiden dan Perayaan Idul


Fitri 1435H, Kantor PLN Area Surabaya Barat melaksanakan apel
siaga (21/7). Kegiatan berlangsung di halaman kantor PLN Area
Surabaya Barat dan diikuti oleh sedikitnya 60 peserta.
Tampak diantaranya Manajer Area, seluruh Asisten
Manajer, Supervisor Bidang Jaringan Area, Manajer
dan Supervisor Teknik, Tim PDKB, perwakilan PT
Haleyora dan para petugas Yantek.g

PLN menggelar peringatan Nuzulul Quran 1435H. Tema yang


diambil adalah Nuzulul Quran Menjadi Momentum Instropeksi
Menuju Insan PLN yang Qurani, Kegiatan diisi dengan
pengajian dan tausiyah bersama Ustadz Al-Habsyi
di Plaza Tertutup PLN Kantor Pusat (21/7). Pada
kesempatan tersebut, dilaksanakan pula santunan
kepada sedikitnya 500 anak yatim piatu asuhan PLN
di Jakarta.g

Penandatanganan Kerja
Sama Jasa Operasi dan
Pemeliharaan PLTU Bolok
Prosesi penandatangan yang berlangsung di PLTU Bolok (5/7)
ini dilakukan oleh PLN Wilayah NTT Richard Safkaur dan Direktur
PT Pembangkit Jawa Bali Amir Rosidin. Hadir dalam kesempatan
tersebut Manajer Bidang Teknik, Manajer Sektor NTT, dan
perakilandari Induk Pembangkit XI - Kupang.g

Ralat rubrik Nusantara Edisi Juli 2014 hal. 22


Go Live ERP Phase V
Implementasi ERP merupakan inisiatif strategis yang akan
membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan kelas
dunia yang kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut, PLN
sudah memulainya dengan proyek implementasi ERP Pilot pada
2005, dimana sampai awal 2014 sudah ada total 26 unit yang
menggunakan sistem ERP.
Pada tanggal 9 Juni 2014 dilakukan Go Live ERP Phase V di
PLN Kantor Pusat. Project Manager ERP Phase V yang juga Tim
Implementasi Mandiri Abdul Kadir menjelaskan bahwa dalam

Pengurus dan Pengawas


Purnabakti Ubah Komposisi
Hari jadi Dana Pensiun PLN (DPPLN) yang ke-49 (1/6)
menjadi momentum penting. Pasalnya pada kesempatan
ini pula terjadi pergantian pengurus periode 2014-2019. Hal
tersebut ditandai dengan Pergantian Pengurus DPPLN pada
hari Jumat (11/7) yang dilanjutkan Rapat Pergantian Dewan
Pengawas DPPLN pada hari Kamis (17/7) di Kantor Pusat,
Jakarta.g
implementasi phase V dilaksanakan pada lima unit penunjang,
yaitu PLN Jasa Manajemen Konstruksi (JMK), PLN Jasa Sertifikasi
(Jaser), PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan (Pusenlis), PLN
Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) dan PLN Pusat
Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis).
Dengan penerapan sistem ERP, proses bisnis menjadi lebih
terintegrasi, transparan dan akuntabel. Setelah implementasi
sistem ini diharapkan hambatan administrasi terkait integrasi back
office, Human Resource (HR), Financial Management (FM) dan
Material Management (MM) dapat dihilangkan.
*Redaksi menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan artikel
sebelumnya.

Agustus 2014

39

Anda mungkin juga menyukai