Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN TUGAS

TEKNOLOGI LNG A
SEMESTER GENAP 2020/2021

Disusun Oleh :
1. Meynanda Setiadi 04211840000025
2. Priskila Putri Irene 04211840000042
3. Chandra Wisnu Jelang D. L. 04211840000079
4. Nur Aufaq Rizky Irfan A. R. 04211840000084
5. I Made Ananda Witareddya 04211840000123
6. Alya Putri Ardinal 04211840000124

Dosen Pengampu :
Prof. Dr Ketut Buda Artana, S.T.,M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021
2

Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................... 5

1.4 Tujuan............................................................................................................................... 5

1.5 Manfaat............................................................................................................................. 5

BAB 2 Tinjauan Pustaka 6

2.1 Cadangan dan Pengelolaan Gas Bumi di Indonesia ......................................................... 6

2.2 Liquefied Natural Gas (LNG) .......................................................................................... 6

2.3 LNG Supply Chain ........................................................................................................... 7

2.4 LNG Tanker ..................................................................................................................... 7

2.5 Receiving Terminal .......................................................................................................... 8

2.6 Safety Stock.................................................................................................................... 10

BAB 3 Metodologi 11

3.1 Perumusan masalah ........................................................................................................ 12

3.2 Studi Literatur ................................................................................................................ 12

3.3 Pengumpulan Data ......................................................................................................... 12

3.4 Pengolahan Data ............................................................................................................. 12

3.5 Analisa Ekonomi ............................................................................................................ 12

3.6 Pembuatan Desain .......................................................................................................... 13

3.7 Kesimpulan..................................................................................................................... 13

BAB 4 Analisa Data 14

4.1 Rute Supply Chain ......................................................................................................... 14

4.2 DATA PLTMG .............................................................................................................. 15


3

4.3 Asumsi Harga, Data Kapal, dan Biaya Pelabuhan ......................................................... 18

4.4 Biaya Operasional Kapal ................................................................................................ 19

4.5 Solver Calculation .......................................................................................................... 20

4.6 Total Biaya Operasional dan Sewa Kapal ...................................................................... 21

4.7 Investasi pada Receiving Terminal ................................................................................ 21

4.8 Total Cost ....................................................................................................................... 35

BAB 5 Analisa Ekonomi 36

5.1 Operasional data ............................................................................................................. 36

5.2 Operational Cost of LNG vessel and FSU ..................................................................... 36

5.3 O&M Cost of Receiving LNG Terminal........................................................................ 37

5.4 Processed Gas ................................................................................................................. 37

5.5 Revenue .......................................................................................................................... 37

5.6 Analisa Payback period dengan margin 3,3 USD .......................................................... 38

5.7 Analisa Net Present Value (NPV) Pada Margin 3,3 USD ............................................. 40

Daftar Pustaka 43

Lampiran 44

1. Desain Layout Receiving Terminal PLTMG Tarahan....................................................... 44


4

BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Minyak dan gas atau biasa disebut migas merupakan salah satu sumber daya alam tidak
terbarukan yang strategis dan vital yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan
energi nasional energi. Produksi minyak bumi di Indonesia selama dekade terakhir terus menurun,
sehingga pemerintah Indonesia perlu untuk merancang pemanfaatan bahan bakar baru selain
minyak bumi untuk pemenuhan energi nasional. Gas dipilih sebagai salah satu solusi yang tepat
untuk menggantikan bahan bakar minyak karena gas mudah didapat dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak selain itu kelebihan dari sendiri adalah lebih
bersih apabila dibandingkan dengan bahan bakar minyak salah satu gas yang dilirik dari produksi
gas adalah LNG.
LNG atau Liquified Natural Gas adalah salah satu dari sekian banyak Gas Alam yang
dimiliki oleh Indonesia. LNG dapat di compress dan diubah menjadi cairan dengan volume 1/600
dari volume gas sehingga LNG dapat lebih efisien untuk di distribusikan. PLN sendiri telah
melakukan penandatanganan perjanjian induk kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk
membangun infrastruktur LNG di 52 pembangkit listrik dalam upaya mengurangi konsumsi BBM
agar bisa menekan biaya pokok produksi Tenaga listrik yang lebih efisien. Proyek gratifikasi
pembangkit PLN di 52 lokasi ini sesuai dengan penugasan dari pemerintah kepada PLN dan
Pertamina yang tertuang dalam keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (kepmen
ESDM) nomor 13 tahun 2020 tentang penugasan pelaksanaan penyediaan pasokan dan
pembangunan infrastruktur energi serta konversi penggunaan bahan bakar minyak dengan LNG
dalam penyediaan tenaga listrik, dan dengan estimasi kapasitas membangkit kurang lebih 1,8
gigawatt pada proyek ini. Untuk mendukung program pemerintah ini diperlukan system distribusi
pasokan LNG yang efisien dan sesuai dengan kondisi pada tiap daerah dan PLTMG yang
membutuhkan
Pada studi ini kami selaku penulis akan merancang dan mendesain investasi infrastruktur
dari FSRU ke 4 pembangkit yang berapa di Indonesia bagian barat antara PLTMG Bangka,
PLTMG Belitung, PLTMG Dabo Singkep, dan PLTMG Tarahan. Perancangan yang kami lakukan
mulai dari bagaimana pasok LNG ini didistribusikan sampai bagaimana pasok LNG ini diterima
5

oleh tiap PLTMG. Dalam perancangan investasi ini kami juga mendesain perancangan biaya
investasi untuk seefisien mungkin sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi minimum dan optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada tugas ini adalah :
1. Bagaimana membuat Mini LNG supply hain paling efisien pada FSRU Lampung dan
pembangkit di sekitarnya.
2. Bagaimana analisa ekonomi Mini LNG supply chain di FSRU Lampung dan sekitarnya.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada tugas ini adalah :
1. Perhitungan ekonomi tidak termasuk dengan tindakan setelah dilakukan kontrak.
2. Beberapa data diambil dari asumsi penulis.
3. Investasi dalam pembangunan pelabuhan dan operasional pelabuhan tidak masuk dalam
perhitungan ekonomi.
1.4 Tujuan
Tujuan pada tugas ini adalah :
1. Membuat Mini LNG supply chain seefisien mungkin menggunakan solver.
2. Menentukan desain rute pengiriman LNG seefisien mungkin menggunakan solver.
3. Menghitung analisa ekonomi pada Mini LNG supply chain pada FSRU Lampung dan
pembangkit di sekitarnya.
1.5 Manfaat
Manfaat pada tugas ini adalah :
1. Mengetahui cara membuat Mini LNG supply chain dengan baik dan benar.
2. Mengetahui cara menentukan model rantai pasok yang paling efisien menggunakan
solver.
6

BAB 2
Tinjauan Pustaka
2.1 Cadangan dan Pengelolaan Gas Bumi di Indonesia
Gas alam merupakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Pada tahun 2020,
setidaknya diketahui terdapat 6 BSCFD cadangan gas alam di Indonesa. Jumlah tersebut cukup
untuk kebutuhan gas di Indonesia selama 20 tahun kedepan (ESDM, 2021). Pemanfaatan gas bumi
di Indonesia sebanyak 58.59% diserap oleh domestik dan 41.41% untuk ekspor. Pengelolaan gas
bumi di Indonesia sendiri dibagi menjadi 6 region. Daerah Lampung sendiri masuk ke dalam
region 2 yang meliputi Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Sumatera Bagian Tengah, Kepulauan
Riau dan Jawa Bagian Barat serta akan dikelola untuk sektor industri, rumah tangga, pupuk, dan
kelistrikan (Ditjen Migas, 2018).

Gambar 2.1 Pembagian Region Pengelolaan LNG


(Sumber : Ditjen Migas 2018)
2.2 Liquefied Natural Gas (LNG)
LNG (liquefied natural gas) adalah gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4)
yang dicairkan pada tekanan atmosfer dan suhu -160 derajat celcius. Sebelum proses pencairan,
gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa
yang tidak diharapkan seperti CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat. Proses tersebut akan
mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali. Penyusutan ini membuat LNG mudah
ditransportasikan dan dalam jumlah yang lebih banyak. LNG ditransportasikan melalui kapal-
kapal ke terminal-terminal LNG dan disimpan di tangki dengan tekanan atmosfer (ESDM, 2011).
7

Kemudian LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi. Ketika
memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, LNG akan
di transportasi menggunakan kapal tangki LNG.
2.3 LNG Supply Chain
Jenis transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan LNG dari penyuplai ke
konsumen adalah transportasi laut. Hal ini karena kilang LNG sebagian berasa di lepas pantai dan
perlakuan LNG untuk dijadikan gas membutuhkan peralatan dan perlakuan yang tidak sederhana
sehingga transportasi laut dianggap paling sesuai dan efisien. LNG yang sudah dilakukan
pemurnian akan dikirimkan ke liquefaction untuk dicairkan untuk didistribusikan menggunakan
kapal maupun pipa. Setelah itu, LNG tersebut akan memasuki regasification untuk kembali ke
bentuk gas untuk dikirim menuju konsumen.

Gambar 2.2 Mini-Scale LNG Supply Chain


(Sumber : https://www.ownerteamconsult.com/)
2.4 LNG Tanker
LNG tanker memiliki spesifikasi peralatan yang berbeda dengan kapal tanker pada
umumnya. Tangki kapal LNG harus bisa mengangkut LNG dengan suhu -160 derajat celcius.
Terdapat beberapa tipe kapal LNG menurut tangkinya, yaitu tipe membran, moss, dan SPB.
Berdasarkan ukurannya kapal LNG dibagi menjadi 4 jenis, yaitu kapal berkapasitas sangat besar
8

(di atas 200.000m3), kapal berkapasitas besar (125.000m3, 138.000m3, 145.000m3), kapal
berkapasitas standar (75.000m3), dan kapal berkapasitas kecil (di bawah 40.000m3).
There are various transport capacities of LNG ships, generally divided into 4 capacity
groups, namely very large capacity vessels (above 200,000m3), large capacity vessels
(125,000m3, 138,000m3, 145,000m3), ships standard capacity (75,000m3), small capacity
vessels (under 40,000m3) (Soegiono & Artana, 2006).

Gambar 2.3 LNG Tanker Tipe Moss


(Sumber : https://www.portonews.com/)
2.5 Receiving Terminal
Receiving terminal adalah fasilitas pada supply chain LNG yang berfungsi untuk menerima
pasokan LNG. Teknologi LNG Receiving Terminal diklasifikasikan menjadi 3 jenis teknologi
berdasarkan set-up fasilitasnya, yaitu :
1). Onshore terminal Onshore terminal adalah teknologi pembangunan LNG RT yang semua
fasilitasnya berada di darat kecuali dermaga/jetty. Teknologi onshore terminal ini jamak dibangun di
seluruh dunia. Informasi terkini menyebutkan bahwa Singapura dan Hongkong sedang dalam proses
konstruksi pembangunan LNG RT berbasis Land-Base. Di dalam teknologi ini telah berkembang
9

banyak varian baik di sisi proses evaporasinya maupun di sisi teknologi storage tank. Onshore terminal
harus memiliki beberapa komponen dibawah ini (Uddin, 2009),
1. Jetty dan unloading arm
2. Area proses
3. LNG storage tanks
4. Sistem pompa bertekanan rendah dan tinggi
5. Area regasifikasi
6. Vents
7. Maintenance workshop
8. Administration building
9. Guard house
10. Control room
2). Gravity Based Structure Gravity Based Structure adalah teknologi pembangunan LNG RT yang
meletakkan seluruh fasilitas LNG di atas sebuah struktur pondasi konkret. Secara umum fasilitas
peralatan LNG relatif tidak jauh berbeda dengan teknologi Land Base. Pondasi konkret ini dibangun
di lepas pantai dengan ide dasar (a) meletakkan fasilitas LNG sejauh mungkin dari pemukiman
penduduk (b) mendapatkan kedalaman dasar laut yang paling optimum untuk bongkar muat LNG
tanker (c) menggabungkan teknologi konvensional (Onshore LNG RT) dengan teknologi baru
(offshore concrete structure).
3). FSRU (Floating Storage Regasification Unit) FSRU merupakan terminal semi permanen untuk
menerima LNG yang terletak jauh dari pantai, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemindahan
LNG dari kapal LNG carrier. Jenis penyimpanan LNG yang digunakan pada FSRU adalah jenis yang
digunakan pada tanker LNG
10

2.6 Safety Stock


Safety stock adalah persediaan tambahan yang diperuntukkan sebagai cadangan untuk
menghindari kehabisan persediaan. Kehabisan persediaan disebabkan oleh berbagai hal seperti
permintaan yang berfluktuasi, perkiraan yang tidak akurat, dan variabilitas dalam waktu tunggu
untuk bahan baku. Pada kasus LNG safety stock diletakkan pada storage tank. Storage tank
menurut sistem pengamannya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu single containment, double
containment, dan full containment. Sedangkan, menurut letaknya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
aboveground tank, in-ground tank, dan underground tank.

Gambar 2.4 Safety Stock


(Source: https://financialmanagementpro.com/)
11

BAB 3
Metodologi
Pada Studi kali ini langkah pegerjaan yang kami lakukan telah kami susun dalam
beberapa tahapan. Tahapan yang kami susun tersebut dapat dilihat dari diagram pengerjaan
dibawah ini :

Gambar : 3.1 Metode Pengerjaan


12

3.1 Perumusan masalah


Tahap pertama sebelum pengerjaan dilakukan kami menentukan permasalahan apa saja
yang perlu diselesaikan pada case studi kali ini, untuk perumusan masalah sendiri kami
menganalisa dari soal yang diberikan untuk mengetahui permasalahan yang ada dan menentukan
proses apa yang paling efisien untuk menyelesaikannya
3.2 Studi Literatur
Tahap kedua setelah kita mengetahui permasalahan yang ada pada case ini kami melakukan
studi literature dengan mencari buku, paper, jurnal, maupun berita yang dapat membantu dalam
penyelesaian permasalahan ini.
3.3 Pengumpulan Data
Tahap ketiga kami mencari data yang dibutuhkan untuk melakukan perngerjaan ini dalam
membuat supply chain LNG dari FRSU ke beberapa Pembangkit PLTMG, berikut adalah beberapa
data yang dibutuhkan dalam pengerjaan :
1. Data mengenai Transportasi LNG (LNG carrier, Truck)
2. Data PLTMG Belitung, PLTMG Bangka and PLTMG Dabo Singkep, dan PLTMG
Tarahanr
3.4 Pengolahan Data
Tahap keempat, setelah kita mendapatkan data apa saja yang dibutuhkan kami mengolah
data tersebut menggunakan MS Excel dengan fitur Solver, Solver kami gunakan untuk mencari
metode yang menghasilkan efisiensi paling tinggi apabila diterapkan pada desain supply chain ini
sehingga didapatkan pengeluaran ekonomi paling minimum
3.5 Analisa Ekonomi
Tahap kelima, setelah semua data diolah kami mngenalisa ekonomi dari investasi awal dari
supply chain ini, mulai dari OPEX dan juga CAPEX sampai dengan payback period yang kami
butuhkan dalam jangka waktu tertentu. perhitungan analisa ekonomi sendiri kamu menggunakan
Analisa ekonomi yang disediakan oleh Prof. Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc. dalam mata kuliah
Teknologi LNG
13

3.6 Pembuatan Desain


Tahap keenam, kami melakukan pembuatan desain berdasarkan data yang telah kami
dapatkan, desain ini sndiri meliputi infrastruktur yang nantinya akan kami gunakan PLTMG
sebagai sarana penunjang supply chain
3.7 Kesimpulan
Tahap Terakhir, setelah data yang kami olah dan pembuatan desain kami menarik kesimpulan
yang menjawab dari permasalahan yang kami dapatkan diawal studi ini dilakukan.
14

BAB 4
Analisa Data
4.1 Rute Supply Chain
Pada case yang kami peroleh, kami mendapatkan satu FRSU Sebagai pemasok LNG dan
4 PLTMG sebagai objek yang perlu kami penuhi kebutuhannya. FRSU yang kami dapatkan adalah
FRSU Lampung dan untuk PLTMG yang kami dapatkan antara lain : PLTMG Bangka, PLTMG
Belitung, PLTMG Dabo Singkep, PLTMG Tarahan. Selanjutnya dari 4 PLTMG ini kami tentukan
rute paling efisien. untuk penentuan rite sendiri kami menggunakan website bernama navionics
untuk menentukan jarak dari rute yang kami ambil. kelebihan dari navionics dibadningkan dengan
google earth yaitu kami dapat melihat kedalaman dari perairan yang akan kami lewati sehingga
kami dapat menentukan rte kapal yang aman sesuai dengan draftnya. dan dengan web ini kami
menndapatkan rute sebagai berikut.

Gambar 4.1 Rute Supply Chain


15

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa rute yang kami gunakan yaitu : FRSU Lampung -
PLTMG Tarahan - PLTMG Belitung - PLTMG Bangka - PLTMG Dabo Singkep - FRSU
Lampung yang kami dapatkan jarak tembuh sendiri adalah 1635 km atau 882,8294 nautical mile.

4.2 DATA PLTMG


Tabel 4.1 Data PLTMG Belitung

PLTMG Belitung

Jarak ke Pembangkit 323 km

Kapasitas Pembangkit 25 MW

Kebutuhan LNG 5 mmscfd

Kebutuhan LNG Tiap Hari 90 TPD

180
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day

Safety stock 720 m3/4 day

5400
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month

64800
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year

Kontrak 10 Tahun

648000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun

Tabel 4.2 Data PLTMG Bangka

PLTMG Bangka

Jarak ke Pembangkit 430,5 km


16

Kapasitas Pembangkit 50 MW

Kebutuhan LNG 10 mmscfd

Kebutuhan LNG Tiap Hari 180 TPD

360
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day

Safety stock 1440 m3/4 day

10800
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month

129600
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year

Kontrak 10 Tahun

1296000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun

Tabel 4.3 Data PLTMG Dabo Singkep

PLTMG Dabo Singkep

Jarak ke Pembangkit 656,8 km

Kapasitas Pembangkit 30 MW

Kebutuhan LNG 6 mmscfd

Kebutuhan LNG Tiap Hari 108 TPD

216
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day

Safety stock 864 m3/4 day


17

6480
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month

77760
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year

Kontrak 10 Tahun

777600
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun

Tabel 4.4 Data PLTMG Tarahan

PLTMG Tarahan

Jarak ke Pembangkit 156,22 km

Kapasitas Pembangkit 100 MW

Kebutuhan LNG 20 mmscfd

Kebutuhan LNG Tiap Hari 360 TPD

720
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day

Safety stock 2880 m3/4 day

21600
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month

259200
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year

Kontrak 10 Tahun

2592000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun

Total kebutuhan LNG adalah 531.360 m3/tahun


18

4.3 Asumsi Harga, Data Kapal, dan Biaya Pelabuhan


Semua data yang kami gunakan pada studi ini berasal dari Thesis Rams Batch 2017, mata
kuliah bisnis maritim dan juga dari beberapa web google.com. Data yang kami dapatkan ini akan
digunakan untuk menghitung operasional cost yang nantinya akan diselesaikan dengan solver.

Tabel 4.5 Price Assumption


Asumsi Harga Kapal
Nilai Tukar 14.500 USD / Rp
- Harga Sewa Kapal
Shinju Maru 18.000 USD / day
Optimus 22.900 USD / day
Coral Methane 25.000 USD / day
Norgas 30.000 USD / day
WSD5512K 33.000 USD / day
Coral Energy 35.000 USD / day
Surya Sutsama 40.000 USD / day
- Biaya BBM
Minyak Solar HSD 11.550 Rp / liter
Tabel diatas adalah asumsi mengenai harga sewa dari beberapa kapal yang kami
pertimbangkan sebagai transport utama kami dalam supply chain ini.
Tabel 4.6 Data Operasional Kapal
Coral Coral Surya
Nama Kapal = Shinju Maru Optimus Norgas Satuan
Methane Energy Sutsama
Kecepatan
= 15.00 13.00 16.00 17.00 13.50 17.00 Knot
Dinas
Kapasitas 20700.0
= 2250.00 6000.00 7550.00 9000.00 14040.0 m3
Muatan 0
Loading
Unloading = 14.78 12.15 12.15 11.39 3.38 6.43 Hour
LNG
19

Trip Time = 73.66 80.09 67.35 63.34 68.79 58.38 Hour


Trip Time = 3.07 3.34 2.81 2.64 2.87 2.43 Days
Kapasitas
= 370.00 450.00 450.00 480.00 1620.00 850.00 m³/jam
Pompa LNG
Konsumsi
= 7.90 10.07 11.00 16.00 17.00 19.70 ton/hari
Bahan Bakar
Tabel 4.7 Biaya Service Pelabuhan
Tarif Jasa Pelabuhan
Jasa Labuh Rp 85,36 per GT
Jasa Tambat Rp 92,84 per GT
Jasa Pemanduan
- Tetap Rp 67.265,00 Kapal / Gerakan
- Variable Rp 20,64 GT / Kapal / Gerakan
Jasa Penundaan
a. 2001 s.d. 3500 GT
- Tetap Rp 546.260,00 Kapal / Jam
- Variable Rp 10,00 GT / Kapal / Jam
b. 3501 s.d. 8000 GT
- Tetap Rp 771.456,00 Kapal / Jam
- Variable Rp 10,00 GT / Kapal / Jam
c. 8001 s.d. 14000 GT
- Tetap Rp 1.299.100,00 Kapal / Jam
- Variable Rp 10,00 GT / Kapal / Jam
d. 180001 s.d. 23000 GT
- Tetap Rp 2.860.000,00 Kapal / Jam
- Variable Rp 10,00 GT / Kapal / Jam
4.4 Biaya Operasional Kapal
Tabel 4.8 Biaya Operasional Kapal
20

Biaya Operasional Kapal LNG


Shinju Optimus Coral Norgas Coral Surya
Maru Methane Energy Sutsama

Biaya Charter 18000.00 22900.00 25000.00 30000.00 35000.00 40000.00


8358500.0 10950000.0 14600000.0
Biaya Charter 6570000.00 9125000.00 12775000.00
0 0 0
Konsumsi Bahan
7.90 10.07 11.00 16.00 17.00 19.70
Bakar
Kapasitas
2250.00 6000.00 7550.00 9000.00 14040.00 20700.00
Muatan
Trip pertahun 118.00 109.00 130.00 138.00 127.00 150.00
Gross Tonnage 2930.00 6357.00 7833.00 9691.00 13501.00 20017.00
Biaya
24743.71 55700.17 58375.79 78580.34 91714.09 104647.79
Operasional
Biaya 6071318.9 10844087.0 15697168.0
2919757.76 7588853.14 11647689.60
Operasional 8 0 6
Tabel diatas menunjukkan biaya operasional untuk setiap kapal saat beroperasi untuk
jangka waktu satu tahun. Biaya-biaya tersebut merupakan nilai yang diperoleh dalam literatur lain
sebagai acuan untuk menetapkan asumsi biaya. 350 hari untuk hari operasi adalah asumsi dari 365
hari dan 15 hari lainnya untuk perawatan harian dan docking tahunan. Dalam hal ini kami
berasumsi bahwa semua kapal adalah sewa sehingga hanya termasuk biaya OPEX
4.5 Solver Calculation
Selanjutnya kami menggunakan Solver untuk menentukan vessel mana yang paling
optimal untuk digunakan pada supply chain yang kami rancang dengan batasan sebagai berikut :
Tabel 4.9 Solver Output
Constraint
Output min x max
Volume distribusi LNG(pertahun) 531360 654000 797040
output min x max
Shinju Maru 0 0 100
21

Optimus 0 1 100
Coral Methane 0 0 100
Norgas 0 0 100
Coral Energy 0 0 100
Surya Sutsama 0 0 100

Dari solver kami mendapatkan hasil dimana kapal Optimus menjadi vessel yang paling
efisien. kami men-set solver dengan goal minimum dengan constraint utama yaitu volume LNG
yang dibutuhkan untuk pemenuhan PLTMG LNG dengan kebutuhan selama 4 hari selama 1 tahun.
dan di dapatkanlah hasil kapal Optimus sebagai solusi karena volume telah mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan LNG.
4.6 Total Biaya Operasional dan Sewa Kapal
Setelah kami menentukan biaya dengan Solver untuk meminimalkan biaya operasi dan
investasi, diputuskan untuk menggunakan hanya satu rute kapal untuk memasok keempat PLTMG.
Tabel 4.10 Biaya Operasional dan Sewa
Biaya Kapal = 8.358.500 USD
Biaya Operasional = 6.071.319 USD
Sehungga, total biaya yang dibutuhkan adalah 1.4429.818 USD atau Rp. 209.448.822.494
per tahunnya.
4.7 Investasi pada Receiving Terminal
a) PLTMG Belitung
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Belitung
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.11 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 64800
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 720
Ukuran Tangki Minimum m3 720
Volume Needed m3/month 5400
22

OPTIMASI DIMENSI TANGKI


INPUT
Min Tank Volume m3 720
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 800
EQUATION
Plate Area m2 466,29
CONSTRAINT
min g(x) max

Tank Volume m3 720 763 763,2

DECISION VARIABLE
min g(x) max

Tank Height m 0 12 100

Tank Diameter m 0 9 100


OBJECTIVE FUNCTION
Tank Price USD $373.032

Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 12m
dan lebar 9m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $373.032
Tabel 4.12 Truck investment
TRUCK INVESTMENT TRUCK COST PLTMG BELITUNG
Distance to Plant 3 km List Value Desc
Truck Speed 40 km/h Fuel Consumption 30 km/L
Loading/Unloading 2 hours Diesel Price $0,66 IDR/L
$54.000,0
Tank Capacity 20 m3 Truck (2 units) 0
Total Working Days 2,5 days Distance Travel 87 km
Trips 29 Total Truck 2 unit
23

TRUCK NEEDED Fuel Needed 2,9000 L


Constraint min g(x) max Total Fuel Cost $3,83 USD
763 1160 1221 Fuel Cost per Year $558,89 USD
$54.558,8
Number of Truck Needed 2 Total Truck Cost 9 USD
Selanjutnya adalah investment pada truck, karena kami menggunakan model 3 pada
PLTMG belitung sehingga kami harus menghitung untuk investment pada truck yag yang
digunakan. seperti tabel diatas kami menggunakan 2 truck dengan biaya operasinal dan
investment total $54.558,89.
Tabel 4.13 Belitung Receiving Terminal Investmen

RECEIVING TERMINAL PELABUHAN TANJUNG BATU &


PLTMGU BELITUNG

USD/M2 138,64
LAND INVESTMENT PLTMG
M2 5000
BELITUNG
USD 693200

USD/M2 138,64
LAND INVESTMENT PELABUHAN
M2 2000
TJ. BATU
USD 277280

USD/SE
11800
T
LOADING ARM HOSE
SET 1

USD 11800

USD/TO
500
CRYOGENIC PIPE N

TON 1380
24

USD 690000

USD/SE
50000
T
VAPORIZER
SET 1

USD 50000

USD/UN
20000
IT
LNG PUMP PELABUHAN TJ. BATU
UNIT 4

USD 80000

USD/UN
20000
IT
LNG PUMP PLTMG BELITUNG
UNIT 3

USD 60000

USD/SE
90000
T
BOG COMPRESSOR
SET 1

USD 90000

USD/SE
80000
T
SUPPORTING BUILDING
SET 1

USD 80000

USD/UN
7700
ELECTRIC POWER GENERATOR IT

UNIT 2
25

USD 15400

LNG SKID PELABUHAN TJ. BATU USD 10000

TOTAL TERMINAL INVESTMENT USD $2.484.712

Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG belitung adalah.$2.484.712
b) PLTMG Bangka
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Bangka
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.14 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 129600
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 1440
Ukuran Tangki Minimum m3 1440
Volume Needed m3/month 10800
OPTIMASI DIMENSI TANGKI
INPUT
Min Tank Volume m3 1440
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 800
EQUATION
Plate Area m2 714,35
CONSTRAINT
min g(x) max
Tank Volume m3 1440 1459 1500,0
DECISION VARIABLE
min g(x) max
26

Tank Height m 0 11 100


Tank Diameter m 0 13 100
OBJECTIVE FUNCTION
Tank Price USD $571.480
Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 11m
dan lebar 13m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $571.480
Tabel 4.15 Truck investment
TRUCK INVESTMENT
Distance to Plant 3,8 km
Truck Speed 40 km/h
Loading/Unloading 2 hours
Tank Capacity 20 m3
Total Working Days 2,5 days
Trips 29
TRUCK NEEDED
Constraint min g(x) max
1459 1740 2335
Number of Truck Needed 3
TRUCK COST
FUEL CONSUMPTION KM/L 30
SOLAR USD/L $0,66
DISTANCE KM 3,8
USD/3
TRUCK PRICE UNIT $81.000,00
0,126666666
FUEL NEEDED (1TRUCK) L 7
TOTAL FUEL COST (3
TRUCKS) USD $0,25

TOTAL FUEL COST (3 USD $36,75


27

TRUCKS)/YEAR

TOTAL TRUCK COST USD $81.000,25


TOTAL TRUCK COST
(YEARLY) USD $81.036,75
Selanjutnya adalah investment pada truck, karena kami menggunakan model 3 pada
PLTMG belitung sehingga kami harus menghitung untuk investment pada truck yag yang
digunakan. seperti tabel diatas kami menggunakan 3 truck dengan biaya operasinal dan
investment total $81.036,75. per tahun
Tabel 4.16 Bangka Receiving Terminal Investment

RECEIVING TERMINAL DATA DATA PLTMG

USD/M
2 $0,17 USD/M2 $0,17
LAND
LAND INVESTMENT M2 1000 M2 3000
INVESTMENT
$509,2
USD $169,75 USD 5

USD/SE $110.0
T 110000 USD/SET 00,00
LOADING ARM
LOADING ARM HOSE SET 1 SET 1
HOSE
$110.0
USD 110000 USD 00,00

$50.00
USD/M $661,55 USD/SET 0,00

CRYOGENIC PIPE M 1800 VAPORIZER SET 2

$1.190.795, $100.0
USD 78 USD 00,00
28

USD/SE USD/UNI $3.000,


T $50.000,00 T 00

VAPORIZER SET 2 LNG PUMP UNIT 3

$9.000,
USD $100.000,00 USD 00

USD/U $8.000,
NIT $3.000,00 USD/SET 00
SUPPORTING
LNG PUMP UNIT 4 SET 2
BUILDING
$16.00
USD $12.000,00 USD 0,00

USD/SE USD/UNI $7.700,


T $90.000,00 T 00
ELECTRIC
BOG COMPRESSOR SET 1 POWER UNIT 2
GENERATOR
$15.40
USD $90.000,00 USD 0,00

USD/SE
T $80.000,00 TOTAL PLTMGM USD $250.9
SUPPORTING
SET 1 INVESTMENT 09,25
BUILDING
Harga Total
USD $80.000,00 ($)/m Jumlah Harga

USD/U
NIT $7.700,00 Jetty 280 1800 504000
ELECTRIC POWER
GENERATOR UNIT 2 TOTAL
USD $3.005.
USD $15.400,00 INVESTMENT 754,78

LNG SKID USD $10.000,00


29

TOTAL TERMINAL $1.598.365,


USD
INVESTMENT 53

Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG Bangka adalah.$3.005.754,78
c) PLTMG Tarahan
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Tarahan
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.17 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 259200
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 2880
Ukuran Tangki Minimum m3 2880
Volume Needed m3/month 21600
OPTIMASI DIMENSI TANGKI
INPUT
Min Tank Volume m3 2880
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 800
EQUATION
Plate Area m2 1120,391
CONST
RAINT
min g(x) max
Tank Volume m3 2880 2880 3053
DECISION VARIABLE
min g(x) max
15,4232
Tank Height m 1 8 100
30

15,4231
Tank Diameter m 1 5 100
OBJECTIVE FUNCTION
Tank Price USD 896312,8
Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 15,5m
dan lebar 15,5m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $896312,8
Tabel 4.18 Belitung Receiving Terminal Investment

RECEIVING TERMINAL DATA

USD/M2 $42,26

LAND INVESTMENT M2 9000

USD $380.340,00

USD/SET 110000

LOADING ARM HOSE SET 1

USD 110000

USD/M $661,55

CRYOGENIC PIPE M 250

USD $911,55

USD/SET $50.000,00

VAPORIZER SET 2

USD $100.000,00

USD/UNIT $3.000,00
LNG PUMP
UNIT 4
31

USD $12.000,00

USD/SET $90.000,00

BOG COMPRESSOR SET 1

USD $90.000,00

USD/SET $80.000,00

SUPPORTING BUILDING SET 1

USD $80.000,00

USD/UNIT $7.700,00
ELECTRIC POWER
UNIT 2
GENERATOR
USD $15.400,00

USD $10.000,00
LNG SKID

USD/feet $750,00

feet $263,00

Jetty USD $197.250,00

TOTAL TERMINAL
USD
INVESTMENT $788.651,55

USD $1.684.964,3
TOTAL INVESTMENT 5

Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG tarahan adalah.$1.684.964,35.
d) PLTMG Dabo Singkep
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Dabo
singkep sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
32

Tabel 4.19 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver


OPTIMASI DIMENSI TANGKI
INPUT
Min Tank Volume m3 864
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 $800,00
EQUATION
Plate Area m2 522,81
CONSTRAINT
min g(x) max
Tank Volume m3 864 890,19 1296
DECISION VARIABLE
min g(x) max
Tank Height m 0 14 100
Tank Diameter m 0 9 100
OBJECTIVE FUNCTION
Tank Price USD $418.248,00
Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 14m
dan lebar 9m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $418.248,00
Tabel 4.20 Truck investment
TRUCK INVESTMENT
Distance to Plant 6,4 km
Truck Speed 40 km/h
Loading/Unloading 2 hours
Tank Capacity 20 m3
Total Working Days 2,5 days
Trips 28
TRUCK NEEDED
Constraint min g(x) max
890,19 1120 1335
33

Number of Truck Needed 2


TRUCK COST
FUEL CONSUMPTION KM/L 30
SOLAR USD/L $0,66
DISTANCE KM 179,2
USD/2
TRUCK PRICE UNIT $54.000,00
FUEL NEEDED (1TRUCK) L 5,973333333
TOTAL FUEL COST (2 TRUCKS) USD $7,91
TOTAL FUEL COST (2
TRUCKS)/YEAR USD $1.155,37
TOTAL TRUCK COST USD $54.007,91
TOTAL TRUCK COST
(YEARLY) USD $55.155,37

Selanjutnya adalah investment pada truck, karena kami menggunakan model 3 pada
PLTMG belitung sehingga kami harus menghitung untuk investment pada truck yag yang
digunakan. seperti tabel diatas kami menggunakan 2 truck dengan biaya operasinal dan
investment total $55.155,37.
Tabel 4.21 Dabo singkep Receiving Terminal Investment

RECEIVING TERMINAL DATA DATA PLTMG

USD/M
2 $44,85 USD/M2 $44,85
LAND
LAND INVESTMENT M2 2192,56 M2 5060,64
INVESTMENT
$226.969,7
USD $98.336,32 USD 0

LOADING ARM HOSE USD/SE 110000 LOADING ARM USD/SE $110.000,0


34

T HOSE T 0

SET 1 SET 1

$110.000,0
USD 110000 USD 0

USD/SE
USD/M $661,55 T $50.000,00

CRYOGENIC PIPE M 1441,88 VAPORIZER SET 2

$953.880,3 $100.000,0
USD 5 USD 0

USD/SE USD/UN
T $50.000,00 IT $3.000,00

VAPORIZER SET 2 LNG PUMP UNIT 3

$100.000,0
USD 0 USD $9.000,00

USD/U USD/SE
NIT $3.000,00 T $8.000,00
SUPPORTING
LNG PUMP
UNIT 4 BUILDING SET 2

USD $12.000,00 USD $16.000,00

USD/SE USD/UN
T $90.000,00 ELECTRIC IT $7.700,00
BOG COMPRESSOR POWER
SET 1 UNIT 2
GENERATOR
USD $90.000,00 USD $15.400,00

USD/SE TOTAL
SUPPORTING BUILDING T $80.000,00 PLTMGM USD $477.369,7
SET 1 INVESTMENT 0
35

USD $80.000,00

USD/U TOTAL USD $2.409.234


NIT $7.700,00 INVESTMENT ,37
ELECTRIC POWER
GENERATOR UNIT 2

USD $15.400,00

USD $10.000,00
LNG SKID

TOTAL TERMINAL $1.459.616,


USD
INVESTMENT 66

Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG belitung adalah $2.409.234,37
4.8 Total Cost
Berikut adalah total dari biaya investasi dari pembangunan fasilits untuk menunjang
Supply Chain yang kami rancang serta operasional cost dari setiap transportasi yang kami gunakan
antara lain :
Tabel 4.22 Total biaya investasi dan operasional
Biaya Investasi dan Operasional
TOTAL INVESTMENT $17.943.165
SHIP OPERATIONAL COST $6.071.318,98
TRUCK OPERATIONAL COST $1.751,00
36

BAB 5
Analisa Ekonomi
Pada analisa ekonomi ini kamu menggunakan Excel yang telah disediakan, pada tahap ini
kami akan memperhitungkan investasi, perawatan, ravaneu dan juga payback period dari semua
investasi yang telah kami rancang sehingga pada akhirnya kita akan melihat analisa ekonomi dari
rancangan supply chain ini.
5.1 Operasional data
Tabel 5.1 Operational Data
Operational Data unit Value
Duration of Contract tahun 10,00
Total Investation (FSRU, Rec. Terminal, and LNG
Vessel, Truck) US$ 17.943.165,50
Disposal price US$ 3.588.633,10
Annual depreciation US$ 1.435.453,24
Tabel diatas menunjukkan berapa biaya yang diperlukan untuk membangun semua
fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan supply chain yang kami rancang serta kontrak yang
kami ajukan pada project ini yaitu 10 tahun..
5.2 Operational Cost of LNG vessel and FSU
Tabel 5.2 Operational Cost
Operational Cost of LNG vessel and FSU Unit Value
Operational cost per year ship related US$-year 6.071.318,98
Operational cost per FSU US$-year 5.382.949,65
Operational cost Truck US$-year 1.751,00
TOTAL OPERATIONAL
COST US$/YEAR 11.456.019,63
Tabel diatas menunjukan biaya operasional ertahun dari kapal yang digunakan, iaya
untuk FRSU, dan biaya untuk operasional dari truck yang digunakan.
37

5.3 O&M Cost of Receiving LNG Terminal


Tabel 5.3 Operational Cost receiving Terminal
O&M Cost of Receiving LNG Terminal Unit Value
Power Requirement at all receiving terminal KW 70.080,00
electricity rate Rp/KWH 1.500,00
electricity rate US$/KWH 0,15
Annual electricity cost US$/tahun 15.768.000,00
annual maintenance cost of 2 LNG terminal US$/year 9.000.000,00
Annual logistic cost US$/year 5.760.000,00
Annual worker and officer cost US$/year 9.791,98
TOTAL OPERATIONAL COST SHIP AND
TERMINAL US$/year 41.993.811,61
Tabel diatas menunjukan biaya operasional pertahun dari receiving terminal yang kami
rancang baiaya operasional tersebut meliputi biaya listrik, logistik, dan gaji dari pegawai.
5.4 Processed Gas
Tabel 5.4 Processed Gas
PROCESSED GAS Unit Value
Amount of processed gas mmscfd 41,00
Amount of processed gas Bbtud 41,00
Amount of processed gas mmbtud 41.000,00
Amount of processed gas mmbtu-year 14.965.000,00
Tabel diatas menunjukkan jumlah dari gas yang diproses setiap tahunnya dari 4 PLTMG
yang akan kami supply kebutuhannya.
5.5 Revenue
Tabel 5.4 Revenue Obtained for Each margin
REVENUE SKENARIO 1
margin 2,50 3,00 3,10 3,20 3,30
37.412.50 44.895.00 46.391.50 47.888.00 49.384.50
Annual revenue 0 0 0 0 0
38

Berikut adalah revenue yang kami hitung dengan marjin mulai dari 2,5 sampai dengan
3,3 sehingga dengan banyaknya skenario kita dapat mempersiapkan diri pada setiap
kmeungkinan yang terjadi.
5.6 Analisa Payback period dengan margin 3,3 USD
Tabel 5.6 Tabel analisa payback period dengan margid 3,3 USD
Earning Komula
Operasi Earning After tif Inv. Yg
onal Depresi Before Pajak Proceed Proceed belum KETER
Tax
Tahun Nilai Investasi Revenue Cost asi Tax 35% s s Kembali ANGAN

0 17.943.165
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 5.306.35 12.636.8
1 00 12 3 5 2 3 6 6 09
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 10.612.7 7.330.45
2 00 12 3 5 2 3 6 12 3
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 15.919.0 2.024.09
3 00 12 3 5 2 3 6 68 7
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 21.225.4 3.282.25
4 00 12 3 5 2 3 6 24 9 4,58
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 26.531.7 8.588.61
5 00 12 3 5 2 3 6 80 5 (7,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 31.838.1 13.894.9
6 00 12 3 5 2 3 6 37 71 (19,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 37.144.4 19.201.3
7 00 12 3 5 2 3 6 93 27 (31,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 42.450.8 24.507.6
8 00 12 3 5 2 3 6 49 83 (43,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 47.757.2 29.814.0
9 00 12 3 5 2 3 6 05 39 (55,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 53.063.5 35.120.3
10 00 12 3 5 2 3 6 61 95 (67,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 58.369.9 40.426.7
11 00 12 3 5 2 3 6 17 51 (79,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 63.676.2 45.733.1
12 00 12 3 5 2 3 6 73 08 (91,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 68.982.6 51.039.4
13 00 12 3 5 2 3 6 29 64 (103,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 74.288.9 56.345.8
14 00 12 3 5 2 3 6 85 20 (115,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 79.595.3 61.652.1
15 00 12 3 5 2 3 6 41 76 (127,42)
39

Tabel diatas menunjukkan revenue yang diperoleh setiap tahunnya yang ditunjukkan
dengan sistem kumulatif agar dapat menghitung kembalinya atau payback dari invesment yang
telah dikeluarkan pada project. dan tabel diatas juga menunjukkan juga semua pengeluaran yang
digelontorkan pada project ini sehingga kita tahu kapan modal kita akan kembali di project ini.
Tabel 5.7 Return on Investment (ROI)
Tahun Proceeds Komulatif Inv. Yg belum KETERANGAN

Proceeds Kembali

1 5.306.356 5.306.356 (12.636.809)

2 5.306.356 10.612.712 (7.330.453)

3 5.306.356 15.919.068 (2.024.097)


4 5.306.356 21.225.424 3.282.259 4,58
5 5.306.356 26.531.780 8.588.615 (7,42)
6 5.306.356 31.838.137 13.894.971 (19,42)

7 5.306.356 37.144.493 19.201.327

8 5.306.356 42.450.849 24.507.683

9 5.306.356 47.757.205 29.814.039

10 5.306.356 53.063.561 35.120.395


TOTAL PROCEED 53.063.561
ROI 29,57%

Return on Investment (ROI) pada proyek ini ditambilkan di tabel diatas dapat dilihat bahwa
ROI yang didapat dengan kontrak 10 tahun adalah 29,57% dengan angka USD 53.063.561

Grafik 5.1 Return on Investment (ROI)


40

5.7 Analisa Net Present Value (NPV) Pada Margin 3,3 USD
Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan nilai
arus kas keluar pada sebuah periode waktu. NPV digunakan saat menghitung modal untuk
menganalisis potensi keuntungan sebuah proyek atau investasi yang akan dilaksanakan.
Sederhananya, Net Present Value adalah perkiraan laba yang akan didapatkan dari usaha,
proyek, atau penanaman modal, dan pada project ini NPV kami tampilkan pada tabel dibawah ini
Tabel 5.8 Net Present Value Analysis
Net
Discount Net Present Present
Tahun Nilai Investasi Proceeds Rate Value Discount Rate Value

5% 7,5%

(17.943.16
0 (17.943.165) (17.943.165) 5)

1 5.306.356 9,524 5.053.672 9,302 4.936.145

2 5.306.356 9,070 4.813.021 8,653 4.591.763

3 5.306.356 8,638 4.583.830 8,050 4.271.407

4 5.306.356 8,227 4.365.552 7,488 3.973.402

5 5.306.356 7,835 4.157.669 6,966 3.696.188

6 5.306.356 7,462 3.959.685 6,480 3.438.315

7 5.306.356 7,107 3.771.128 6,028 3.198.432

8 5.306.356 6,768 3.591.551 5,607 2.975.286

9 5.306.356 6,446 3.420.524 5,216 2.767.708

10 5.306.356 6,139 3.257.642 4,852 2.574.612

53.063.561 NPV 5% = 26.619.743 NPV 7.5% = 22.068.725


41

Tabel 5.9 Net Present Value Analysis


Tahun Discount Rate Net Present Value Discount Rate Net Present Value

10% 12,5%

0 (17.943.165) (17.943.165)
1 9,091 4.823.960 8,889 4.716.761
2 8,264 4.385.418 7,901 4.192.676
3 7,513 3.986.744 7,023 3.726.823
4 6,830 3.624.313 6,243 3.312.732
5 6,209 3.294.830 5,549 2.944.651
6 5,645 2.995.300 4,933 2.617.467
7 5,132 2.723.000 4,385 2.326.638
8 4,665 2.475.454 3,897 2.068.122
9 4,241 2.250.413 3,464 1.838.331
10 3,855 2.045.830 3,079 1.634.072

NPV 10% = 18.250.729 NPV 12.5% = 15.023.741

Tabel 5.10 Net Present Value Analysis


Tahun Discount Rate Net Present Value Discount Rate Net Present Value

15,0% 17,5%

0 (17.943.165) (17.943.165)
1 8,696 4.614.223 8,511 4.300.998
2 7,561 4.012.368 7,243 3.486.118
3 6,575 3.489.015 6,164 2.825.627
4 5,718 3.033.926 5,246 2.290.276
5 4,972 2.638.197 4,465 1.856.353
6 4,323 2.294.084 3,800 1.504.643
7 3,759 1.994.856 3,234 1.219.569
8 3,269 1.734.657 2,752 988.505
9 2,843 1.508.398 2,342 801.22
10 2,472 1.311.650 1,994 649.419

NPV 15% = 12.276.841 NPV 17.5% = 5.568.195


42

Tabel 5.11 Net Present Value Analysis


Interest Rate NPV
5,0% 26.619.743
7,5% 22.068.725
10,0% 18.250.729
12,5% 15.023.741
15,0% 12.276.841
17,5% 5.568.195

Grafik 5.2 Rate of return


Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat kita lihat bahwa tingkat kembalian
menurun seiring dengan peningkatan diskon yang diberikan (5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%,
17,5%) pada perhitungan NPV. Pada projek ini kami memilih interest rate 5% karena dengan
interest rate rendah diharapkan project ini dapat menarik minat dari investor dan memudahkan
kami dalam bank deposito. semoga project yang kami rancang ini dapat menghaislkan hasil
yang diharapkan oleh semua pihak baik bagi kami perancang projek dan juga para investor
yang mengeluarkan uan untuk ikut membiayai projek ini.
43

Daftar Pustaka
Alibaba Group, 2021. Alibaba. [Online]
Available at: Alibaba.com
[Accessed 7 2021].
Group, F., n.d. Bunker BBM. [Online]
Available at: https://www.bunkerbbm.co.id/id/pricelist/
[Accessed 7 2021].
Migas, D., 2021. Laporan Tahunan Migas 2017 Indonesia.
PLN, 2019-2029. RUPTL. RUPTL PLN.
Pratiwi, C. D., 2017. SIMULASI DAN ANALISA EKONOMI DISTRIBUSI LNG UNTUK PEMBANGKIT
LISTRIK WILAYAH MALUKU DAN PAPUA, Surabaya: Department Teknik Sistem Perkapalan.
S. & Artana, K. B., 2006. Transportasi LNG Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.
Shell, 2021. Marine Price Guide. s.l., Shell.
Timera Energy, n.d. Timera Energy. [Online]
Available at: https://timera-energy.com/how-fsrus-are-impacting-lng-market-evolution/
[Accessed 7 2021].
44

Lampiran
1. Desain Layout Receiving Terminal PLTMG Tarahan
45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai