TEKNOLOGI LNG A
SEMESTER GENAP 2020/2021
Disusun Oleh :
1. Meynanda Setiadi 04211840000025
2. Priskila Putri Irene 04211840000042
3. Chandra Wisnu Jelang D. L. 04211840000079
4. Nur Aufaq Rizky Irfan A. R. 04211840000084
5. I Made Ananda Witareddya 04211840000123
6. Alya Putri Ardinal 04211840000124
Dosen Pengampu :
Prof. Dr Ketut Buda Artana, S.T.,M.Sc.
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan 4
1.4 Tujuan............................................................................................................................... 5
1.5 Manfaat............................................................................................................................. 5
BAB 3 Metodologi 11
3.7 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
5.7 Analisa Net Present Value (NPV) Pada Margin 3,3 USD ............................................. 40
Daftar Pustaka 43
Lampiran 44
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Minyak dan gas atau biasa disebut migas merupakan salah satu sumber daya alam tidak
terbarukan yang strategis dan vital yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan
energi nasional energi. Produksi minyak bumi di Indonesia selama dekade terakhir terus menurun,
sehingga pemerintah Indonesia perlu untuk merancang pemanfaatan bahan bakar baru selain
minyak bumi untuk pemenuhan energi nasional. Gas dipilih sebagai salah satu solusi yang tepat
untuk menggantikan bahan bakar minyak karena gas mudah didapat dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak selain itu kelebihan dari sendiri adalah lebih
bersih apabila dibandingkan dengan bahan bakar minyak salah satu gas yang dilirik dari produksi
gas adalah LNG.
LNG atau Liquified Natural Gas adalah salah satu dari sekian banyak Gas Alam yang
dimiliki oleh Indonesia. LNG dapat di compress dan diubah menjadi cairan dengan volume 1/600
dari volume gas sehingga LNG dapat lebih efisien untuk di distribusikan. PLN sendiri telah
melakukan penandatanganan perjanjian induk kerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk
membangun infrastruktur LNG di 52 pembangkit listrik dalam upaya mengurangi konsumsi BBM
agar bisa menekan biaya pokok produksi Tenaga listrik yang lebih efisien. Proyek gratifikasi
pembangkit PLN di 52 lokasi ini sesuai dengan penugasan dari pemerintah kepada PLN dan
Pertamina yang tertuang dalam keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (kepmen
ESDM) nomor 13 tahun 2020 tentang penugasan pelaksanaan penyediaan pasokan dan
pembangunan infrastruktur energi serta konversi penggunaan bahan bakar minyak dengan LNG
dalam penyediaan tenaga listrik, dan dengan estimasi kapasitas membangkit kurang lebih 1,8
gigawatt pada proyek ini. Untuk mendukung program pemerintah ini diperlukan system distribusi
pasokan LNG yang efisien dan sesuai dengan kondisi pada tiap daerah dan PLTMG yang
membutuhkan
Pada studi ini kami selaku penulis akan merancang dan mendesain investasi infrastruktur
dari FSRU ke 4 pembangkit yang berapa di Indonesia bagian barat antara PLTMG Bangka,
PLTMG Belitung, PLTMG Dabo Singkep, dan PLTMG Tarahan. Perancangan yang kami lakukan
mulai dari bagaimana pasok LNG ini didistribusikan sampai bagaimana pasok LNG ini diterima
5
oleh tiap PLTMG. Dalam perancangan investasi ini kami juga mendesain perancangan biaya
investasi untuk seefisien mungkin sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi minimum dan optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada tugas ini adalah :
1. Bagaimana membuat Mini LNG supply hain paling efisien pada FSRU Lampung dan
pembangkit di sekitarnya.
2. Bagaimana analisa ekonomi Mini LNG supply chain di FSRU Lampung dan sekitarnya.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada tugas ini adalah :
1. Perhitungan ekonomi tidak termasuk dengan tindakan setelah dilakukan kontrak.
2. Beberapa data diambil dari asumsi penulis.
3. Investasi dalam pembangunan pelabuhan dan operasional pelabuhan tidak masuk dalam
perhitungan ekonomi.
1.4 Tujuan
Tujuan pada tugas ini adalah :
1. Membuat Mini LNG supply chain seefisien mungkin menggunakan solver.
2. Menentukan desain rute pengiriman LNG seefisien mungkin menggunakan solver.
3. Menghitung analisa ekonomi pada Mini LNG supply chain pada FSRU Lampung dan
pembangkit di sekitarnya.
1.5 Manfaat
Manfaat pada tugas ini adalah :
1. Mengetahui cara membuat Mini LNG supply chain dengan baik dan benar.
2. Mengetahui cara menentukan model rantai pasok yang paling efisien menggunakan
solver.
6
BAB 2
Tinjauan Pustaka
2.1 Cadangan dan Pengelolaan Gas Bumi di Indonesia
Gas alam merupakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Pada tahun 2020,
setidaknya diketahui terdapat 6 BSCFD cadangan gas alam di Indonesa. Jumlah tersebut cukup
untuk kebutuhan gas di Indonesia selama 20 tahun kedepan (ESDM, 2021). Pemanfaatan gas bumi
di Indonesia sebanyak 58.59% diserap oleh domestik dan 41.41% untuk ekspor. Pengelolaan gas
bumi di Indonesia sendiri dibagi menjadi 6 region. Daerah Lampung sendiri masuk ke dalam
region 2 yang meliputi Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Sumatera Bagian Tengah, Kepulauan
Riau dan Jawa Bagian Barat serta akan dikelola untuk sektor industri, rumah tangga, pupuk, dan
kelistrikan (Ditjen Migas, 2018).
Kemudian LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi. Ketika
memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, LNG akan
di transportasi menggunakan kapal tangki LNG.
2.3 LNG Supply Chain
Jenis transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan LNG dari penyuplai ke
konsumen adalah transportasi laut. Hal ini karena kilang LNG sebagian berasa di lepas pantai dan
perlakuan LNG untuk dijadikan gas membutuhkan peralatan dan perlakuan yang tidak sederhana
sehingga transportasi laut dianggap paling sesuai dan efisien. LNG yang sudah dilakukan
pemurnian akan dikirimkan ke liquefaction untuk dicairkan untuk didistribusikan menggunakan
kapal maupun pipa. Setelah itu, LNG tersebut akan memasuki regasification untuk kembali ke
bentuk gas untuk dikirim menuju konsumen.
(di atas 200.000m3), kapal berkapasitas besar (125.000m3, 138.000m3, 145.000m3), kapal
berkapasitas standar (75.000m3), dan kapal berkapasitas kecil (di bawah 40.000m3).
There are various transport capacities of LNG ships, generally divided into 4 capacity
groups, namely very large capacity vessels (above 200,000m3), large capacity vessels
(125,000m3, 138,000m3, 145,000m3), ships standard capacity (75,000m3), small capacity
vessels (under 40,000m3) (Soegiono & Artana, 2006).
banyak varian baik di sisi proses evaporasinya maupun di sisi teknologi storage tank. Onshore terminal
harus memiliki beberapa komponen dibawah ini (Uddin, 2009),
1. Jetty dan unloading arm
2. Area proses
3. LNG storage tanks
4. Sistem pompa bertekanan rendah dan tinggi
5. Area regasifikasi
6. Vents
7. Maintenance workshop
8. Administration building
9. Guard house
10. Control room
2). Gravity Based Structure Gravity Based Structure adalah teknologi pembangunan LNG RT yang
meletakkan seluruh fasilitas LNG di atas sebuah struktur pondasi konkret. Secara umum fasilitas
peralatan LNG relatif tidak jauh berbeda dengan teknologi Land Base. Pondasi konkret ini dibangun
di lepas pantai dengan ide dasar (a) meletakkan fasilitas LNG sejauh mungkin dari pemukiman
penduduk (b) mendapatkan kedalaman dasar laut yang paling optimum untuk bongkar muat LNG
tanker (c) menggabungkan teknologi konvensional (Onshore LNG RT) dengan teknologi baru
(offshore concrete structure).
3). FSRU (Floating Storage Regasification Unit) FSRU merupakan terminal semi permanen untuk
menerima LNG yang terletak jauh dari pantai, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemindahan
LNG dari kapal LNG carrier. Jenis penyimpanan LNG yang digunakan pada FSRU adalah jenis yang
digunakan pada tanker LNG
10
BAB 3
Metodologi
Pada Studi kali ini langkah pegerjaan yang kami lakukan telah kami susun dalam
beberapa tahapan. Tahapan yang kami susun tersebut dapat dilihat dari diagram pengerjaan
dibawah ini :
BAB 4
Analisa Data
4.1 Rute Supply Chain
Pada case yang kami peroleh, kami mendapatkan satu FRSU Sebagai pemasok LNG dan
4 PLTMG sebagai objek yang perlu kami penuhi kebutuhannya. FRSU yang kami dapatkan adalah
FRSU Lampung dan untuk PLTMG yang kami dapatkan antara lain : PLTMG Bangka, PLTMG
Belitung, PLTMG Dabo Singkep, PLTMG Tarahan. Selanjutnya dari 4 PLTMG ini kami tentukan
rute paling efisien. untuk penentuan rite sendiri kami menggunakan website bernama navionics
untuk menentukan jarak dari rute yang kami ambil. kelebihan dari navionics dibadningkan dengan
google earth yaitu kami dapat melihat kedalaman dari perairan yang akan kami lewati sehingga
kami dapat menentukan rte kapal yang aman sesuai dengan draftnya. dan dengan web ini kami
menndapatkan rute sebagai berikut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa rute yang kami gunakan yaitu : FRSU Lampung -
PLTMG Tarahan - PLTMG Belitung - PLTMG Bangka - PLTMG Dabo Singkep - FRSU
Lampung yang kami dapatkan jarak tembuh sendiri adalah 1635 km atau 882,8294 nautical mile.
PLTMG Belitung
Kapasitas Pembangkit 25 MW
180
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day
5400
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month
64800
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year
Kontrak 10 Tahun
648000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun
PLTMG Bangka
Kapasitas Pembangkit 50 MW
360
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day
10800
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month
129600
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year
Kontrak 10 Tahun
1296000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun
Kapasitas Pembangkit 30 MW
216
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day
6480
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month
77760
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year
Kontrak 10 Tahun
777600
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun
PLTMG Tarahan
720
Kebutuhan LNG Tiap Hari m3/day
21600
Kebutuhan LNG Tiap Bulan m3/month
259200
Kebutuhan LNG Tiap Tahun m3/year
Kontrak 10 Tahun
2592000
Kebutuhan LNG 10 Tahun m3/10 tahun
Optimus 0 1 100
Coral Methane 0 0 100
Norgas 0 0 100
Coral Energy 0 0 100
Surya Sutsama 0 0 100
Dari solver kami mendapatkan hasil dimana kapal Optimus menjadi vessel yang paling
efisien. kami men-set solver dengan goal minimum dengan constraint utama yaitu volume LNG
yang dibutuhkan untuk pemenuhan PLTMG LNG dengan kebutuhan selama 4 hari selama 1 tahun.
dan di dapatkanlah hasil kapal Optimus sebagai solusi karena volume telah mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan LNG.
4.6 Total Biaya Operasional dan Sewa Kapal
Setelah kami menentukan biaya dengan Solver untuk meminimalkan biaya operasi dan
investasi, diputuskan untuk menggunakan hanya satu rute kapal untuk memasok keempat PLTMG.
Tabel 4.10 Biaya Operasional dan Sewa
Biaya Kapal = 8.358.500 USD
Biaya Operasional = 6.071.319 USD
Sehungga, total biaya yang dibutuhkan adalah 1.4429.818 USD atau Rp. 209.448.822.494
per tahunnya.
4.7 Investasi pada Receiving Terminal
a) PLTMG Belitung
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Belitung
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.11 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 64800
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 720
Ukuran Tangki Minimum m3 720
Volume Needed m3/month 5400
22
DECISION VARIABLE
min g(x) max
Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 12m
dan lebar 9m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $373.032
Tabel 4.12 Truck investment
TRUCK INVESTMENT TRUCK COST PLTMG BELITUNG
Distance to Plant 3 km List Value Desc
Truck Speed 40 km/h Fuel Consumption 30 km/L
Loading/Unloading 2 hours Diesel Price $0,66 IDR/L
$54.000,0
Tank Capacity 20 m3 Truck (2 units) 0
Total Working Days 2,5 days Distance Travel 87 km
Trips 29 Total Truck 2 unit
23
USD/M2 138,64
LAND INVESTMENT PLTMG
M2 5000
BELITUNG
USD 693200
USD/M2 138,64
LAND INVESTMENT PELABUHAN
M2 2000
TJ. BATU
USD 277280
USD/SE
11800
T
LOADING ARM HOSE
SET 1
USD 11800
USD/TO
500
CRYOGENIC PIPE N
TON 1380
24
USD 690000
USD/SE
50000
T
VAPORIZER
SET 1
USD 50000
USD/UN
20000
IT
LNG PUMP PELABUHAN TJ. BATU
UNIT 4
USD 80000
USD/UN
20000
IT
LNG PUMP PLTMG BELITUNG
UNIT 3
USD 60000
USD/SE
90000
T
BOG COMPRESSOR
SET 1
USD 90000
USD/SE
80000
T
SUPPORTING BUILDING
SET 1
USD 80000
USD/UN
7700
ELECTRIC POWER GENERATOR IT
UNIT 2
25
USD 15400
Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG belitung adalah.$2.484.712
b) PLTMG Bangka
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Bangka
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.14 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 129600
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 1440
Ukuran Tangki Minimum m3 1440
Volume Needed m3/month 10800
OPTIMASI DIMENSI TANGKI
INPUT
Min Tank Volume m3 1440
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 800
EQUATION
Plate Area m2 714,35
CONSTRAINT
min g(x) max
Tank Volume m3 1440 1459 1500,0
DECISION VARIABLE
min g(x) max
26
TRUCKS)/YEAR
USD/M
2 $0,17 USD/M2 $0,17
LAND
LAND INVESTMENT M2 1000 M2 3000
INVESTMENT
$509,2
USD $169,75 USD 5
USD/SE $110.0
T 110000 USD/SET 00,00
LOADING ARM
LOADING ARM HOSE SET 1 SET 1
HOSE
$110.0
USD 110000 USD 00,00
$50.00
USD/M $661,55 USD/SET 0,00
$1.190.795, $100.0
USD 78 USD 00,00
28
$9.000,
USD $100.000,00 USD 00
USD/U $8.000,
NIT $3.000,00 USD/SET 00
SUPPORTING
LNG PUMP UNIT 4 SET 2
BUILDING
$16.00
USD $12.000,00 USD 0,00
USD/SE
T $80.000,00 TOTAL PLTMGM USD $250.9
SUPPORTING
SET 1 INVESTMENT 09,25
BUILDING
Harga Total
USD $80.000,00 ($)/m Jumlah Harga
USD/U
NIT $7.700,00 Jetty 280 1800 504000
ELECTRIC POWER
GENERATOR UNIT 2 TOTAL
USD $3.005.
USD $15.400,00 INVESTMENT 754,78
Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG Bangka adalah.$3.005.754,78
c) PLTMG Tarahan
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Tarahan
sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
Tabel 4.17 Tank Dimension Calculation Menggunakan Solver
TANK INVESTMENT
Supply Gas ke Pembangkit m3/year 259200
Jumlah Trip Kapal Terpilih trip/year 109,00
Supply Gas per Trip m3/trip 2880
Ukuran Tangki Minimum m3 2880
Volume Needed m3/month 21600
OPTIMASI DIMENSI TANGKI
INPUT
Min Tank Volume m3 2880
Plate Price (ASTM A553) USD/m2 800
EQUATION
Plate Area m2 1120,391
CONST
RAINT
min g(x) max
Tank Volume m3 2880 2880 3053
DECISION VARIABLE
min g(x) max
15,4232
Tank Height m 1 8 100
30
15,4231
Tank Diameter m 1 5 100
OBJECTIVE FUNCTION
Tank Price USD 896312,8
Pada fasilitas penerimaan ini kami menggunakan tangki Cryogenic dengan tinggi 15,5m
dan lebar 15,5m, kami mendapatkan volume tanki ini menggunakan solver untuk mencari ukuran
tanki yang diperlukan. untuk biaya sendiri kami mendapatkan angka sebesar $896312,8
Tabel 4.18 Belitung Receiving Terminal Investment
USD/M2 $42,26
USD $380.340,00
USD/SET 110000
USD 110000
USD/M $661,55
USD $911,55
USD/SET $50.000,00
VAPORIZER SET 2
USD $100.000,00
USD/UNIT $3.000,00
LNG PUMP
UNIT 4
31
USD $12.000,00
USD/SET $90.000,00
USD $90.000,00
USD/SET $80.000,00
USD $80.000,00
USD/UNIT $7.700,00
ELECTRIC POWER
UNIT 2
GENERATOR
USD $15.400,00
USD $10.000,00
LNG SKID
USD/feet $750,00
feet $263,00
TOTAL TERMINAL
USD
INVESTMENT $788.651,55
USD $1.684.964,3
TOTAL INVESTMENT 5
Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG tarahan adalah.$1.684.964,35.
d) PLTMG Dabo Singkep
Tabel dibawah ini menunjukkan investasi apa saja yang dilakukan pada PLTMG Dabo
singkep sebagai fasilitas untuk receiving terminal, antara lain:
32
Selanjutnya adalah investment pada truck, karena kami menggunakan model 3 pada
PLTMG belitung sehingga kami harus menghitung untuk investment pada truck yag yang
digunakan. seperti tabel diatas kami menggunakan 2 truck dengan biaya operasinal dan
investment total $55.155,37.
Tabel 4.21 Dabo singkep Receiving Terminal Investment
USD/M
2 $44,85 USD/M2 $44,85
LAND
LAND INVESTMENT M2 2192,56 M2 5060,64
INVESTMENT
$226.969,7
USD $98.336,32 USD 0
T HOSE T 0
SET 1 SET 1
$110.000,0
USD 110000 USD 0
USD/SE
USD/M $661,55 T $50.000,00
$953.880,3 $100.000,0
USD 5 USD 0
USD/SE USD/UN
T $50.000,00 IT $3.000,00
$100.000,0
USD 0 USD $9.000,00
USD/U USD/SE
NIT $3.000,00 T $8.000,00
SUPPORTING
LNG PUMP
UNIT 4 BUILDING SET 2
USD/SE USD/UN
T $90.000,00 ELECTRIC IT $7.700,00
BOG COMPRESSOR POWER
SET 1 UNIT 2
GENERATOR
USD $90.000,00 USD $15.400,00
USD/SE TOTAL
SUPPORTING BUILDING T $80.000,00 PLTMGM USD $477.369,7
SET 1 INVESTMENT 0
35
USD $80.000,00
USD $15.400,00
USD $10.000,00
LNG SKID
Dan yang terakhir adalah fasilitas pada receiving terminal itu sendiri seperti yang dilihat
dari tabel diatas biaya yang diperlukan total pada PLTMG belitung adalah $2.409.234,37
4.8 Total Cost
Berikut adalah total dari biaya investasi dari pembangunan fasilits untuk menunjang
Supply Chain yang kami rancang serta operasional cost dari setiap transportasi yang kami gunakan
antara lain :
Tabel 4.22 Total biaya investasi dan operasional
Biaya Investasi dan Operasional
TOTAL INVESTMENT $17.943.165
SHIP OPERATIONAL COST $6.071.318,98
TRUCK OPERATIONAL COST $1.751,00
36
BAB 5
Analisa Ekonomi
Pada analisa ekonomi ini kamu menggunakan Excel yang telah disediakan, pada tahap ini
kami akan memperhitungkan investasi, perawatan, ravaneu dan juga payback period dari semua
investasi yang telah kami rancang sehingga pada akhirnya kita akan melihat analisa ekonomi dari
rancangan supply chain ini.
5.1 Operasional data
Tabel 5.1 Operational Data
Operational Data unit Value
Duration of Contract tahun 10,00
Total Investation (FSRU, Rec. Terminal, and LNG
Vessel, Truck) US$ 17.943.165,50
Disposal price US$ 3.588.633,10
Annual depreciation US$ 1.435.453,24
Tabel diatas menunjukkan berapa biaya yang diperlukan untuk membangun semua
fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan supply chain yang kami rancang serta kontrak yang
kami ajukan pada project ini yaitu 10 tahun..
5.2 Operational Cost of LNG vessel and FSU
Tabel 5.2 Operational Cost
Operational Cost of LNG vessel and FSU Unit Value
Operational cost per year ship related US$-year 6.071.318,98
Operational cost per FSU US$-year 5.382.949,65
Operational cost Truck US$-year 1.751,00
TOTAL OPERATIONAL
COST US$/YEAR 11.456.019,63
Tabel diatas menunjukan biaya operasional ertahun dari kapal yang digunakan, iaya
untuk FRSU, dan biaya untuk operasional dari truck yang digunakan.
37
Berikut adalah revenue yang kami hitung dengan marjin mulai dari 2,5 sampai dengan
3,3 sehingga dengan banyaknya skenario kita dapat mempersiapkan diri pada setiap
kmeungkinan yang terjadi.
5.6 Analisa Payback period dengan margin 3,3 USD
Tabel 5.6 Tabel analisa payback period dengan margid 3,3 USD
Earning Komula
Operasi Earning After tif Inv. Yg
onal Depresi Before Pajak Proceed Proceed belum KETER
Tax
Tahun Nilai Investasi Revenue Cost asi Tax 35% s s Kembali ANGAN
0 17.943.165
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 5.306.35 12.636.8
1 00 12 3 5 2 3 6 6 09
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 10.612.7 7.330.45
2 00 12 3 5 2 3 6 12 3
-
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 15.919.0 2.024.09
3 00 12 3 5 2 3 6 68 7
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 21.225.4 3.282.25
4 00 12 3 5 2 3 6 24 9 4,58
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 26.531.7 8.588.61
5 00 12 3 5 2 3 6 80 5 (7,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 31.838.1 13.894.9
6 00 12 3 5 2 3 6 37 71 (19,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 37.144.4 19.201.3
7 00 12 3 5 2 3 6 93 27 (31,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 42.450.8 24.507.6
8 00 12 3 5 2 3 6 49 83 (43,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 47.757.2 29.814.0
9 00 12 3 5 2 3 6 05 39 (55,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 53.063.5 35.120.3
10 00 12 3 5 2 3 6 61 95 (67,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 58.369.9 40.426.7
11 00 12 3 5 2 3 6 17 51 (79,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 63.676.2 45.733.1
12 00 12 3 5 2 3 6 73 08 (91,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 68.982.6 51.039.4
13 00 12 3 5 2 3 6 29 64 (103,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 74.288.9 56.345.8
14 00 12 3 5 2 3 6 85 20 (115,42)
49.384.5 41.993.8 1.435.45 5.955.23 2.084.33 3.870.90 5.306.35 79.595.3 61.652.1
15 00 12 3 5 2 3 6 41 76 (127,42)
39
Tabel diatas menunjukkan revenue yang diperoleh setiap tahunnya yang ditunjukkan
dengan sistem kumulatif agar dapat menghitung kembalinya atau payback dari invesment yang
telah dikeluarkan pada project. dan tabel diatas juga menunjukkan juga semua pengeluaran yang
digelontorkan pada project ini sehingga kita tahu kapan modal kita akan kembali di project ini.
Tabel 5.7 Return on Investment (ROI)
Tahun Proceeds Komulatif Inv. Yg belum KETERANGAN
Proceeds Kembali
Return on Investment (ROI) pada proyek ini ditambilkan di tabel diatas dapat dilihat bahwa
ROI yang didapat dengan kontrak 10 tahun adalah 29,57% dengan angka USD 53.063.561
5.7 Analisa Net Present Value (NPV) Pada Margin 3,3 USD
Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai arus kas yang masuk dengan nilai
arus kas keluar pada sebuah periode waktu. NPV digunakan saat menghitung modal untuk
menganalisis potensi keuntungan sebuah proyek atau investasi yang akan dilaksanakan.
Sederhananya, Net Present Value adalah perkiraan laba yang akan didapatkan dari usaha,
proyek, atau penanaman modal, dan pada project ini NPV kami tampilkan pada tabel dibawah ini
Tabel 5.8 Net Present Value Analysis
Net
Discount Net Present Present
Tahun Nilai Investasi Proceeds Rate Value Discount Rate Value
5% 7,5%
(17.943.16
0 (17.943.165) (17.943.165) 5)
10% 12,5%
0 (17.943.165) (17.943.165)
1 9,091 4.823.960 8,889 4.716.761
2 8,264 4.385.418 7,901 4.192.676
3 7,513 3.986.744 7,023 3.726.823
4 6,830 3.624.313 6,243 3.312.732
5 6,209 3.294.830 5,549 2.944.651
6 5,645 2.995.300 4,933 2.617.467
7 5,132 2.723.000 4,385 2.326.638
8 4,665 2.475.454 3,897 2.068.122
9 4,241 2.250.413 3,464 1.838.331
10 3,855 2.045.830 3,079 1.634.072
15,0% 17,5%
0 (17.943.165) (17.943.165)
1 8,696 4.614.223 8,511 4.300.998
2 7,561 4.012.368 7,243 3.486.118
3 6,575 3.489.015 6,164 2.825.627
4 5,718 3.033.926 5,246 2.290.276
5 4,972 2.638.197 4,465 1.856.353
6 4,323 2.294.084 3,800 1.504.643
7 3,759 1.994.856 3,234 1.219.569
8 3,269 1.734.657 2,752 988.505
9 2,843 1.508.398 2,342 801.22
10 2,472 1.311.650 1,994 649.419
Daftar Pustaka
Alibaba Group, 2021. Alibaba. [Online]
Available at: Alibaba.com
[Accessed 7 2021].
Group, F., n.d. Bunker BBM. [Online]
Available at: https://www.bunkerbbm.co.id/id/pricelist/
[Accessed 7 2021].
Migas, D., 2021. Laporan Tahunan Migas 2017 Indonesia.
PLN, 2019-2029. RUPTL. RUPTL PLN.
Pratiwi, C. D., 2017. SIMULASI DAN ANALISA EKONOMI DISTRIBUSI LNG UNTUK PEMBANGKIT
LISTRIK WILAYAH MALUKU DAN PAPUA, Surabaya: Department Teknik Sistem Perkapalan.
S. & Artana, K. B., 2006. Transportasi LNG Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.
Shell, 2021. Marine Price Guide. s.l., Shell.
Timera Energy, n.d. Timera Energy. [Online]
Available at: https://timera-energy.com/how-fsrus-are-impacting-lng-market-evolution/
[Accessed 7 2021].
44
Lampiran
1. Desain Layout Receiving Terminal PLTMG Tarahan
45
46
47
48
49
50