DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. H. Arif Jaya, MT.
Dr. Ir. H. Sugianto, MS.
Ir. Andi Syarifuddin, MT.
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar yang pada saat ini sudah
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Energi listrik mempunyai sifat yang
fleksibel, sehingga pada masa sekarang ini dapat dengan mudah diubah menjadi energi
lain sesuai dengan kebutuhan manusia. Hampir semua peralatan yang digunakan manusia
untuk mempermudah pekerjaannya tidak dapat berfungsi tanpa energi listrik. Penelitian
ini dapat mendukung program pemerintah juga diharapkan dapat memperbaiki kondisi
sistem operasi kelistrikan di wilayah kerja PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Makassar.
Pada perhitungan Kajian Kelayakan Operasi didapatkan bahwa susut teknis dapat
diturunkan dan tegangan pelayanan dapat ditingkatkan. Sedangkan berdasarkan hasil
Kajian Kelayakan Finansial diperolah nilai IRR, NPV dan B/C Ratio diatas standart yang
telah ditetapkan, serta diperoleh masa payback period selama 22 Tahun. Dari hasil
tersebut diatas menunjukkan bahwa Pembangunan PLTM Riorita pada Sistem GI
Lasusua telah memenuhi parameter yang disyaratkan sehingga dapat dinyatakan layak
secara operasi dan finansial.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dan dapat
diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan
Akademik yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan Program Studi pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia. Adapun
judul tugas akhir kami adalah “KAJIAN KELAYAKAN PROYEK
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO
RIORITA DI KABUPATEN KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI
TENGGARA PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH
SULAWESI SELATAN, SULAWESI TENGGARA DAN SULAWESI
BARAT”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai manusia
biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
menerima dengan ikhlas dan senang hati segala koreksi serta perbaikan yang
diberikan agar bermanfaat. Skripsi ini terwujud berkat adanya bantuan, arahan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua dan suami penulis yang telah memberikan dukungan moral,
materiil, serta do’a.
2. Bapak Dr. Ir. H. Arif Jaya, MT, Bapak Dr. Ir. H. Sugianto, MT, Bapak Ir.
Andi Syarifuddin, MT selaku dosen pembimbing Skripsi kami, atas segala
kesabaran dan kesediaannya meluangkan waktu untuk membimbing.
3. Bapak Dr. Ir. H. Arif Jaya, M.T. selaku Kaprodi Teknik Elektro, FT - UMI.
ii
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik Universitas
Muslim Indonesia atas segala waktunya telah mendidik dan melayani penulis
selama mengikuti proses belajar mengajar di Universitas Muslim Indonesia.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi
dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Semoga semua pihak tersebut diatas mendapat pahala yang berlipat ganda
di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis,
rekan-rekan, masyarakat serta Bangsa dan Negara. Aamiin.
Penulis
iii
Daftar Isi
BAB 1......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................................3
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................................................4
1.7 Hipotesis......................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
2.1 Telaah Peneliti Terdahulu............................................................................................6
2.2 Landasan Teori.............................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................31
3.1 Prosedur Penelitian.....................................................................................................33
3.2 Lokasi Penelitian........................................................................................................33
3.3 Metode Pengumpulan Data........................................................................................34
3.4 Metode Penelitian.......................................................................................................34
3.5 Times Schedule..........................................................................................................37
iv
Daftar Tabel
v
Daftar Gambar
vi
Daftar Singkatan
MW : Mega Watt
KW : Kilo Watt
GW : Giga Watt
V : Volt
KV : Kilo Volt
GI : Gardu Induk
GD : Gardu Distribusi
SR : Sambungan Rendah
vii
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar yang pada saat ini
mempunyai sifat yang fleksibel, sehingga pada masa sekarang ini dapat
dengan mudah diubah menjadi energi lain sesuai dengan kebutuhan manusia.
dan merata bagi masyarakat harus menjadi prioritas. Menjaga agar upaya
lingkungan juga menjadi hal yang krusial. Sejalan dengan hal tersebut
dan terbarukan sebesar 23% di tahun 2025 maka dirasa perlu untuk melakukan
1
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) merupakan salah satu
menjadi bagian dari pemasok daya listrik di wilayah kerja PLN UIW
hanya di suplai dari satu Gardu Induk yang terkoneksi dengan Sistem
2
1.2 Identifikasi Masalah
Utara.
Riorita.
finansial dan operasional dan tidak membahas kelayakan proyek dari segi
dampak lingkungan.
3
1.4 Rumusan Masalah
PLTM Riorita?
opersional?
dan operasional.
4
pembangunan kelistrikan serta menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya.
1.7 Hipotesis
Dari latar belakang diatas dapat diambil hipotesis yaitu bahwa PLTM
Tenggara layak untuk dibangun karena susut teknis dapat diturunkan dan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagian dari pemasok daya listrik di wilayah kerja PLN UIW Sulselrabar
6
2.2 Landasan Teori
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, salah
satunya potensi energi terbarukan (air). Energi air merupakan sumber energi
peluang untuk keluar dari krisis energi akan semakin besar. Menurut
75.000 Megawatt (MW). Dari potensi tersebut baru sekitar 6 persen yang
7
2.2.2 Sistem Jaringan Tenaga Listrik
Salah satu cara paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan
energi adalah melalui bentuk energi listrik. Energi listrik dapat secara
berjauhan dalam suatu sistem tenaga listrik. Sistem tenaga listrik merupakan
Industri tenaga listrik telah dimulai sejak tahun 1882 ketika pusat
pembangkit daya listrik pertama yang bernama Pearl Street Elestric Station
berbagai negara.
dipungkiri lagi bahwa manusia dewasa ini sudah demikian besar tingkat
kebutuhan hidup manusia dewasa ini sudah hampir "setara" dengan oksigen.
Bahkan ukuran kemajuan suatu negara dapat diukur dari tingkat konsumsi
sebagai negara yang sangat maju pada tahun 2000 mempunyai kapasitas
terpasang pembangkit listrik total sekitar 1200 GW atau 1,2 x 1012 Watt.
8
merupakan negara berkembang pada akhir tahun 2004 untuk sistem Jawa-
besar ditunjukkan pada gambar 2.1. Belakangan ini sistem distribusi jika
hingga 80% dari total investasi yang dikeluarkan untuk sistem tenaga listrik.
Siklus aliran energi listrik pada sistem tenaga listrik dapat dijelaskan
sebagai berikut. Pada pusat pembangkit, sumber daya energi primer seperti
9
bahan bakar fosil (minyak, gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi, dan
mekanis yang dihasilkan pada poros turbin menjadi energi listrik tiga fasa.
bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti
mengurangi rugi panas (heat loss) I2R yang menyertainya. Ketika saluran
pusat beban yang terhubung dengan saluran distribusi, energi listrik ini
seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap
umumnya jauh dari daerah-daerah dimana energi listrik itu digunakan, yang
disebut sebagai pusat-pusat beban (load centres). Oleh karena itu, energi
10
dengan bantuan transformator daya ke tingkat tegangan yang lebih tinggi
antara 30 kV sampai 500 kV (di beberapa negara maju bahkan sudah sampai
1000 kV).
Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini selain untuk memperbesar daya
hantar saluran yang berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk
isolasi yang harus lebih tinggi, dengan demikian biaya peralatan juga
tegangan yang lebih rendah misalnya dari 500 kV ke 150 kV, atau dari 150
teknologi yang sudah lama dikenal terbukti handal. Air merupakan sumber
energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan
11
energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir).
Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam
wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak
12
1. Biaya operasional relatif murah karena berasal dari energi
menengah).
rendah).
induk (sekunder trafo) dengan gardu distribusi atau gardu hubung (sisi
13
suatu jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik bertagangan rendah (misalnya 220 V/380 V). Hantaran berupa
kabel tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi
adalah suatu tempat/ sarana, dimana terdapat transformator step down yaitu
(tiga) macam, yaitu sistem jaringan distribusi radial, loop dan spindel.
keadaan mantap diperlukan perhitungan aliran daya. Dalam studi aliran daya
yang dihitung adalah nilai besaran tegangan, sudut phasa tegangan, daya
aktif dan reaktif pada setiap bus. Untuk sistem tenaga yang sederhana
perhitungan.
14
Pada studi aliran daya pada system besar digunakan metoda Newton
yaitu persamaan daya aktif dan daya reaktif yang dibuat dalam bentuk polar
daya aktif dan reaktif, kompensasi daya reaktif, setting tap transformator
dan tegangan dari semua bus masih berada di dalam harga yang diizinkan.
jacobian dan membagi bus sistem dalam 3 fungsi. Bus sistem terdiri dari bus
swing (referensi), PV Bus dan PQ bus. Bus swing hanya ada satu dan dipilih
pembangkit yang lain dan pada bus ini yang dihitung daya aktif dan reaktif.
PV bus atau bus pembangkit yang pada bus ini ada pembangkit dan yang
dihitung adalah daya reaktif dan sudut phasa tegangan. PQ bus atau bus
beban pada bus ini hanya ada beban aktif dan reaktif yang dihitung pada bus
15
Penggunaan metoda Newton Raphson untuk menyelesaikan aliran
system tenaga dalam system satu garis (single line) dan memasukan data-
data komponen yang ada pada system. Program sangat teliti sehingga jika
data masukan yang dibutuhkan belum lengkap maka program tidak dapat
dengan ETAP dapat digunakan untuk suatu teknik pemograman yang secara
khas yang menarik, yang didapatkan dari beberapa keuntungan yang ada
pada metoda ini, sebut saja dari segi kecepatan, keandalan, penyederhanaan
urutan eliminasi yang baik, program dasar mudah untuk diterapkan dengan
besaran yang sebenarnya dibagi dengan besaran dasar dengan dimensi yang
sama.
16
Dengan demikian nilai dari besaran per-unit merupakan nilai yang
tenaga listrik, yaitu : daya, tegangan, arus, dan impedansi. Dengan memilih
dua buah besaran secara sembarang (misalnya daya dan tegangan) sebagai
lain. Dalam perhitungan aliran daya sistem tenaga listrik, tegangan nominal
saluran serta peralatan selalu diketahui, oleh sebab itu dipilih sebagai
besaran dasar. Besaran dasar yang kedua yang biasa dipilih sebagai
2.2.6 ETAP
mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online
17
ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem tenaga listrik
dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur sistem
pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aliran daya, hubung
elemen rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan
adalah :
kelistrikan.
Analisa.
18
2.2.7 Studi Kelayakan Proyek
beda. Ada yang menafsirkan dalam artian yang lebih terbatas, ada juga yang
non profit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang lebih relative.
sumber daya yang melimpah di tempat tersebut dan sebagainya. Bisa juga
ekonomis atau apakah dapat diperoleh tingkat keuntungan yang layak dari
sebuah proyek.
membuka usaha jasa foto copy. Tentu saja semakin besar proyek yang akan
dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa
19
studi kelayakan ini dengan Analisa Kelayakan Finansial maupun Analisa
Kelayakan Operasional.
terdiri dari :
IRR = ≥ 9,24 %
BCR =>1
20
”The payback period is the number of years required for a firm to
recover its initial investment required by a project from the cash flows it
years it takes before the cumulative forecasted cash flows equal initial
Initial Investment
Payback Period =
Cash Inflow
dengan :
antara arus kas masuk (cash inflow) uang, didiskontokan pada tingkat
21
uang pada saat sekarang. Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa
nilai dari asset adalah nilai sekarang dari perkiraan arus kas yang akan
dengan :
Bt = Benefit
Ct = Cost
i = Suku Bunga
22
2.2.10 Benefit Cost Ratio (BCR)
(project cost), dan biaya operasi serta perawatan (on going and
maintenance cost).
masuk dalam capital cost. Komponen yang masuk dalam biaya pengadaan
tahap desain sistem, dan biaya tahap penerapan sistem. Biaya operasi serta
23
perawatan perangkat lunak, biaya manajemen yang terlibat, dan biaya
penyusutan (depresiasi).
aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost). Jika BCR ≥1 maka
sebagai berikut :
PWB
BCR=
PWC
dengan :
tingkat bunga yang menyamakan present value arus kas proyek yang
24
diharapkan dengan pengeluaran awal proyek (NPV = 0). Secara
berikut:
NPV 1
IRR=i1 (i 2−i 2)
( NPV 1−NPV 2)
dengan :
Jika NPV positif maka IRR pasti akan lebih besar dari tingkat
untuk :
25
3. Penguatan sistem guna meningkatkan kontinuitas dan keandalan
proyek, yang secara garis besar digolongkan menjadi dua alternatif proyek:
tidak cukup untuk membiayai lebih dari satu peluang investasi, proyek-
jenisnya.
26
Harahap dalam bukunya yang berjudul “Teori Akuntansi”,
transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan
adalah sejumlah energi yang hilang dalam proses pengaliran energi listrik
terdapat gardu induk, susut (losses) dimulai dari gardu distribusi sampai
dengan konsumen”.
pengaliran energi listrik mulai dari Gardu Induk sampai dengan konsumen.
Apabila tidak terdapat gardu induk, susut (losses) dimulai dari gardu
energi listrik yang berasal dari selisih sejumlah energi listrik yang
tersedia dengan sejumlah energi listrik yang terjual. Susut (losses) ini
diakibatkan oleh dua faktor yaitu faktor teknis yang berupa masalah
27
sehingga bisa ditarik kesimpulan semakin tidak efisien (biaya tinggi)
daya manusia.
(Kwh), Jenis susut (losses) energi listrik dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
berikut:
1. Berdasarkan sifatnya :
penjualan.
28
b. Susut Distribusi adalah hilangnya energi listrik yang
pelanggan.
c. Susut Non Teknik, adalah selisih antara susut energi dan susut
teknik.
29
distribusi maka susut jaringan ini dimasukkan sebagai Susut
Distribusi.
f. Susut TT, adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi
TT, yang merupakan penjumlahan susut pada JTT, GI, dan APP
TT.
g. Susut TM, adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi
pada sisi TM, yang merupakan penjumlahan susut pada JTM, GD,
h. Susut TR, adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi
TR.
energi listrik yang tersedia dengan energi yang terjaul, sehingga rasio
dengan :
30
kWh Jual = Penjualan energi
tiap kVA atau menjual tiap kWh energi listrik besarnya tingkat
dengan:
Biaya Usaha = Biaya bahan bakar dan pelumas, biaya pembelian tenaga
listrik dan sewa pembangkit, biaya pemeliharaan, biaya
pokok kepegawaian, biaya penyusutan dan biaya
administrasi.
31
Sedangkan Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor.
117/PMK.02/2005 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembayaran Subsidi
Listrik Tahun Anggaran 2005 diperinci sebagai berikut :
Besarnya subsidi listrik dihitung dari selisih negatif antara harga jual
tenaga listrik rata-rata (Rp/kWh) dari masing-masing golongan tarif
dikurangi BPP (Rp/kWh) pada tegangan di masing-masing golongan tarif
tersebut dikalikan volume penjualan (kWh) untuk setiap golongan tarif.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ialah meminta surat izin penelitian dan pengambilan data mulai dari tingkat
33
Gambar 3.1 Lokasi Pembangunan PLTM Riorita
1. Observasi
keperluan eksperimen.
2. Studi Pustaka
3. Wawancara
34
Wawancara dilakukan kepada pegawai di PT PLN (Persero) UIW
dilakukan.
35
Gambar 3.2 Flowchart Metode penelitian
36
3.5 Times Schedule
Berikut Tabel Times Schedule Penelitian ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Pembuatan / Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Analisis dan Penafsiran Data
5 Penyusunan Tugas Akhir
6 Seminar (Uji) Hasil Penelitian
7 Perbaikan Hasil Seminar Penelitian
37
BAB IV
Kondisi Eksisting
38
39
Gambar 4.1 Konsisi Eksisting GI Lasusua pada Simulasi ETAP
Kondisi 1 (satu)
40
41
Kondisi 2 (dua)
42
43
Kondisi 3 (tiga)
44
45
Keempat kondisi di atas dapat digambarkan melalui tabel di bawah ini :
Kondisi Jaringan
1 Eksisting 7,68% 16,553 F Lahabaru
Eksisting
PLTM
Riorita 1 Konek dengan Jaringan
2 5,62% 18,725 F Lahabaru
MW Eksisting 1 KMS
beroperasi
PLTM
Riorita 1 Konek GH Lahabaru JTM
3 5,70% 18,343 F Lahabaru
MW Ekspres 150 mm 30 KMS
beroperasi
PLTM
Konek dengan Jaringan
Riorita 1
4 5,10% 18,659 F Lahabaru Eksisting 1 KMS dan
MW
Uprating 29 KMS
beroperasi
Dari hasil simulasi tersebut di atas terlihat bahwa masuknya PLTM Riorita
yaitu:
46
1. Kondisi eksisting beroperasi pada sistem GI Lasusua.
Lasusua.
0,745 kA.
47
Arus hubung singkat pada ke-dua kondisi tersebut di atas
terpasang.
48
mendukung masuknya PLTM Riorita diperlukan uprating
N
URAIAN SATUAN NILAI KET
O
Investment Cost
1 Biaya Investasi Rp. Juta 46.109,37 (Technology Data for the
Indonesian Power Sector)
Pajak Permukaan
6 Rp/kWh 5,00 Asumsi
Air
49
Rata Kendari Desember 2020
50
Tabel 4.3 Perhitungan Finansial Biaya Investasi
Penyediaan Energi Penjualan kWh
Net Benefit PV Net ∑PV Net
Tahun Kap CF Energy Biaya O& M Penjualan
Tahun PPA Jumlah loses kWh Jual Alt. 1-2 Factor PV Benefit Benefit
Ke - (MW) (%) Produksi Investasi Cost Energi
(M Rp) (M Rp) (MWh) (MWh) (M Rp) (M Rp) (M Rp)
(MWh) (M Rp) (M Rp) (M Rp)
-1 2021 - - - 11.53 - - 11.53 - - - (11.53) 1.000 (11.53) (11.53)
0 2022 - - - 34.58 - - 34.58 - - - (34.58) 0.893 (30.88) (42.40)
1 2023 1.00 62.00 5,431.2 - 0.028 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.17 5.37 0.797 4.28 (38.13)
2 2024 1.00 62.00 5,431.2 - 0.029 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.29 5.49 0.712 3.91 (34.22)
3 2025 1.00 62.00 5,431.2 - 0.029 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.42 5.61 0.636 3.57 (30.65)
4 2026 1.00 62.00 5,431.2 - 0.030 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.54 5.74 0.567 3.26 (27.39)
5 2027 1.00 62.00 5,431.2 - 0.031 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.68 5.87 0.507 2.98 (24.42)
6 2028 1.00 62.00 5,431.2 - 0.031 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.81 6.01 0.452 2.72 (21.70)
7 2029 1.00 62.00 5,431.2 - 0.032 0.77 0.80 276.99 5,154.21 6.94 6.14 0.404 2.48 (19.22)
8 2030 1.00 62.00 5,431.2 - 0.032 0.77 0.80 276.99 5,154.21 7.08 6.28 0.361 2.26 (16.96)
9 2031 1.00 62.00 5,431.2 - 0.033 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.23 6.42 0.322 2.07 (14.89)
10 2032 1.00 62.00 5,431.2 - 0.034 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.37 6.56 0.287 1.89 (13.00)
11 2033 1.00 62.00 5,431.2 - 0.034 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.52 6.71 0.257 1.72 (11.28)
12 2034 1.00 62.00 5,431.2 - 0.035 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.67 6.86 0.229 1.57 (9.71)
13 2035 1.00 62.00 5,431.2 - 0.036 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.82 7.01 0.205 1.44 (8.27)
14 2036 1.00 62.00 5,431.2 - 0.037 0.77 0.81 276.99 5,154.21 7.98 7.17 0.183 1.31 (6.96)
15 2037 1.00 62.00 5,431.2 - 0.037 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.14 7.33 0.163 1.20 (5.77)
16 2038 1.00 62.00 5,431.2 - 0.038 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.30 7.49 0.146 1.09 (4.68)
17 2039 1.00 62.00 5,431.2 - 0.039 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.47 7.65 0.130 1.00 (3.68)
18 2040 1.00 62.00 5,431.2 - 0.040 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.64 7.82 0.116 0.91 (2.77)
19 2041 1.00 62.00 5,431.2 - 0.040 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.81 8.00 0.104 0.83 (1.94)
20 2042 1.00 62.00 5,431.2 - 0.041 0.77 0.81 276.99 5,154.21 8.98 8.17 0.093 0.76 (1.19)
21 2043 1.00 62.00 5,431.2 - 0.042 0.77 0.81 276.99 5,154.21 9.16 8.35 0.083 0.69 (0.50)
22 2044 1.00 62.00 5,431.2 - 0.043 0.77 0.81 276.99 5,154.21 9.35 8.53 0.074 0.63 0.13
23 2045 1.00 62.00 5,431.2 - 0.044 0.77 0.82 276.99 5,154.21 9.53 8.72 0.066 0.57 0.71
24 2046 1.00 62.00 5,431.2 - 0.045 0.77 0.82 276.99 5,154.21 9.72 8.91 0.059 0.52 1.23
.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
… … … … … … … … … … … … … … … …
48 2070 1.00 62.00 5,431.2 - 0.072 0.77 0.84 276.99 5,154.21 15.64 14.80 0.004 0.06 6.07
49 2071 1.00 62.00 5,431.2 - 0.073 0.77 0.85 276.99 5,154.21 15.95 15.11 0.003 0.05 6.12
50 2072 1.00 62.00 5,431.2 - 0.075 0.77 0.85 276.99 5,154.21 16.27 15.43 0.003 0.05 6.17
PP = 22 Tahun
51
Analisis sensitivitas dilakukan dengan menaikkan nilai investasi
>100
EPC Naik 20% -4,20 11,13% 0,93%
Tahun
NPV minus, IRR dibawah Discount Rate dan BC rasio kurang dari
1.
berikut :
52
1. Berdasarkan analisa Finansial dengan membandingkan
tahun.
53
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
secara operasi.
nilai IRR, NPV dan B/C Ratio diatas standard yang telah ditetapkan.
5.2 Saran
54
1. Demi mengoptimalkan peningkatan keandalan jaringan distribusi
55
DAFTAR PUSTAKA
Pugi Wasi Jatmika. 2020. Kajian Kelayakan Proyek Pembangunan PLTM Lapai
1 (2 x 2,0 MW). Makassar : PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar
Arie Widyastuti. 2006. Analisis Kelayakan Proyek Pembangkit Listrik Energi
Panas Bumi Dengan Menggunakan Capital Budgeting Technique.
Bandung : Universitan Padjajaran
Cahayati. 2009. Analisa Aliran Daya Newton Raphson Menggunakan Electrical
Transient Analyzer Program (ETAP) Simulink (Aplikasi : Sistem
Sumbar-Riau-Jambi).
Padang : Universitan Bung Hatta
Dr. Ramadoni syahputra. 2017. Buku Ajar Transmisi Dan Distribusi Tenaga
Listrik.
Yogyakarta : LP3M UMY Yogyakarta
Badaruddin dan Heri Kiswanto. 2015. Studi Analisa Perencanaan Instalasi
Distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah (Sutm) 20 KV
Jakarta : Universitas Mercu Buana
PT PLN (Persero) Pusdiklat. Manajemen Anggaran
Jakarta : PT PLN (Persero) Pusdiklat
Blogspot.com.2014.Definisi Susut.
https://teranginegeriku.blogspot.com/2014/12/susut-definisi.html
Jakarta. Terangi Negeriku
PT PLN (Persero). 2005. Pedoman Penyusunan Laporan Neraca Energi (kWh).
Jakarta. PT PLN (Persero) Kantor Pusat
PT PLN (Persero) Direktorat Bisnis Regional. 2021. Petunjuk Teknis KPI
Manajemen PT PLN (Persero) Tahun 2021.
Jakarta. PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
Daya Mandiri Survey. 2018. Topographic Survey Report Riorita SHPP Design
Extension. Sulawesi Tenggara. JV Lahmeyer International and
NEWJWC in Association with Connusa Energindo.
56
LAMPIRAN
57
58
Annex 4.8 Geological Map of Riorita
59
Topographic Survey Report Riorita SHPP Design Extension
60
Riorita SHPP locatin data
61
Lokasi Projek Riorita
62
Area to be mapped as described in the scope of work.
63
Survei pengintaian bendung atas Riorita, gambar searah jarum jam. Kondisi dalam daerah
hulu bendung 2016.
64
Pengukuran detail sungai bending hulu Riorita.
65
Pengukuran penampang sungai bending hulu Riorita.
66