Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK MENGGUNAKAN

METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA TERMINAL BBM MEDAN GROUP
JHON EFFENDI

Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Harapan


Jalan HM. Joni 70 Medan 20218, Indonesia
P3ndi3@Gmail.com

ABSTRAK

Terminal Bahan Bakar Medan Group merupakan bagian dari PT. Pertamina (Persero) yang merupakan salah satu
perusahaan yang ditunjuk pemerintah dalam mendistribusikan Bahan Bakar Minyak di Indonesia. Dalam usaha untuk
pendistribusian BBM tersebut hal yang perlu diperhatikan adalah kesediaan BBM sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Perusahaan menentukan target effisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan terminal dan pendistribusian
BBM. Dengan demikian diperlukannya suatu perencanaan yang matang dalam pemesanan BBM sehingga dapat
dilakukan dengan efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tahap penelitian ini dimulai dengan
pengumpulan data pemesanan dan pemakaian, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Pada
tahap awal dibuat scatter diagram yang berguna untuk melihat grafik pemakaian BBM bulanan maupun tahunan.
Selanjutnya dilakukan peramalan jumlah kebutuhan BBM untuk 1 tahun mendatang dengan menggunakan metode
kuadratis maupun siklis. Kemudian menghitung besaran pembelian rata-rata secara aktual berdasarkan data yang
diperoleh. selanjutnya dilakukan perhitungan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan BBM. Data tersebut digunakan
dalam melakukan perhitungan total biaya persediaan (TIC). Kemudian dilakukan perhitungan pengendalian persediaan
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), sehingga didapat jumlah pemesanan yang optimal untuk BBM
premium maupun minyak solar dan perhitungan total biaya persediaan metode EOQ. Kemudian dilakukan perhitungan
safety stock dan titik pemesanan kembali (reorder point) berdasarkan data yang diperoleh. Setelah dilakukan penerapan
EOQ diperoleh hasil biaya persediaan untuk BBM premium turun 32.49 % dari sebelumnya, sedangkan untuk BBM
minyak solar turun sebesar 17.48 % . Untuk frekuensi pemesanan turun sekitar 56 % untuk premium dan 42 % untuk
solar dalam satu tahun.

Kata kunci : Persediaan, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Peramalan.

ABSTRACT

Medan group fuel terminal is part of PT. Pertamina (Persero) which is one of the companies appointed by the
government in the distribution of fuel oil in Indonesia. In an effort to distribute the fuel thing to note is the willingness
of the fuel so as to meet the needs of the community. The Company determines the target efficiency and effectiveness in
the management and distribution of fuel terminal. Thus the need for a careful planning in ordering the fuel so it can be
done efficiently and effectively to meet the needs of the community. This research phase begins with data collection and
usage reservations, this is done to identify the needs of the community. At the initial stage made a scatter diagram
useful to look at the graph of monthly and annual fuel consumption. Further forecasting the amount of fuel needs for the
next one year by using quadratic or cyclical. Then calculate the average purchase is actually based on the data obtained.
subsequent calculation booking fees and the cost of fuel storage. The data used in the calculation of the total inventory
cost (TIC). Then calculate inventory control using Economic Order Quantity (EOQ), in order to get the optimal number
of bookings for premium gasoline and diesel oil and calculating the total cost of inventory EOQ method. Then calculate
safety stock and reorder point (reorder point) based on the data obtained. After the application of the obtained results
EOQ inventory costs for premium fuel down 32.49% from the previous, while for diesel fuel fell by 17.48%. For
reservations frequency decreased by approximately 56% for premium and 42% for diesel inone year.

Keywords: Inventory, MethodsEconomic Order Quantity(EOQ), Forecasting.


Perhatian terhadap efisiensi tersebut berdampak
1. PENDAHULUAN
pada biaya-biaya yang menjadi beban dan biaya
Seriring dengan peningkatan harga bahan baku dan produksi perusahaan.Kegitan efisiensi bukan
transportasi menuntut perusahaan melakukan tindakan menghilangkan unsur-unsur penting dalam kegiatan
yang bersifat efektif dan efisien, sehingga dapat usaha, namun dengan cara mengoptimalisasi metode
menekan biaya produksi perusahaan. Dengan demikian dan kegiata yang ada sehingga diperoleh suatu kegiatan
dapat meningkatkan performance perusahaan dan yang efektif dan efisien. Dengan optimalisasi tersebut
meningktkan nilai jual dan daya saing. maka dapat menekan biaya dan mempunyai daya saing

1
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada Untuk mendapatkan variabel penelitian terlebih
pelanggan. dahulu dilakukan pengumpulan informasi dan data
Terdapat beberapa cara dalam melakukan efisiensi tentang masalah yang akan diteliti. Pada penelitian
tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode ini diperlukan data yang berhubungan dengan
Economic Order Quantity (EOQ). Dimana metode ini peramalan (forecasting), EOQ (Economic Order
menitik beratkan pada optimalisasi dalam sistem Quantity), kapasitas tanki timbun, thruput penjualan
pemesanan sehingga tidak terjadi penumpukan barang dan program tanker.
dan juga dapat mengoptimalkan biaya pengiriman dan 2.4. Metode Pengumpulan Data
penyimpanan produk. Metode pengumpulan data yang dilakukan
PT. Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak dalam penelitian ini adalah:
Medan Group sebagai salah satu bagian dari PT.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini
Pertamina (Persero) yang merupakan pendistribusi
Bahan Bakar Minyak bersubsidi yang bertugas dalam secara garis besar terdiri dari dua jenis data yaitu
penyediaan dan pendistribusian BBM di wilayah kota :Data primer adalah data yang
medan dan sekitarnya dituntut melaksanakan pelayanan dikumpulkansecaralangsungdariobjekpenelitiansep
yang tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu. Untuk ertipertanyaanlangsungdanwawancarakepadabagia
itu diperlukan optimalisasi dalam melaksanakan ndistribusidanmarine.Datasekunderadalah data
penyimpanan, penerimaan dan pendistribusian BBM, yang diperolehdalambentukjadi yang
sehingga tidak menimbulkan high cost.
berupapublikasisepertilaporan LPP dan Dis3R
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apakah dengan metode EOQ dapat TBBM Medan Group danMovement Tanker
mengurangi biaya persediaan. dansumber-sumberlainnya.
2. Membuat perencanaan persediaan bahan bakar 2.5. Lokasi Penelitian
minyak (BBM) untuk 1 tahun. Penelitian ini dilakukan di PT. Pertamia
3. Menghitung titik pemesanan kembali (reorder point) (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak Medan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Medan dan group yang berlokasi di JL. Yos Sudarso KM, 19.5
sekitarnya. Medan Labuhan (Depot Labuhan Deli) dan Jl.
4. Menghitung besaran penerimaan yang optimal sesuai Minyak no. 1 Medan Belawan (Depot Belawan).
metode EOQ. Adapunflowchartmetodologipenelitian
sepertigambardibawahini.
2. METODE PENELITIAN Studi Pendahuluan
2.1. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan deskritif, yaitu suatu metode yang PerumusanMasalah
memberikan gambaran mengenai suatu indikasi 1. OptimalisasiPersediaanterhadappermintaan BBM
2. KeterbatasandayatampungTankiTimbun
keadaan, gejala pada kondisi yang sudah ada dan 3. MengurangiDemurage
sedang berjalan. Dilakukan dengan pengumpulan
data, mengklarifikasikan dan
menginterprestasikan sehingga diperoleh TujuanPenelitian
Membuatperencanaanpersediaan BBM,
gambaran yang jelas mengenai apa yang
MenghitungSafety Stock, MenentukanReorder Point
dihadapi dan akhirnya usulan pengembangan
yang dilakukan. StudiLapangan
Studiliteratur
2.2. Rancangan Penelitian 1. JurnalIlmiah Melakukanpengamatanlangsung,
2. BukuPendukung pencatatansecaralangsung,
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
&wawancara
dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Melakukan Tanya jawabdandiskusitentanghal Pengumpulan Data
yang
berhubungandenganpenelitianpadakaryawanda Data Primer Data Sekunder
npihak lain yang terkait. Laporan LPP,
2. Observasi Proses distribusi Bahan biayapemesanan&penyimpana
Melakukanpengamatandanpengukuranlangsung Bakar Minyak n, movement Tanker
di tempatpenelitian, sesuaidenganobjek data
yang dipilih, sepertisistemdistribusi,
Pengolahan data
kapasitastangkidan lain sebagainya.
2.3. Variable Penelitian Perhitunganmetodeperamalan, verifikasiperamalan,
Variabel dalam penelitian ini adalah: perhitungan EOQ danperhitungan total cost

2
12 115532 144 1728 20736 1386386 16636638
Analisis Pemecahan Masalah
78 1358947 650 6084 60710 8825276 73520512
Gambar 1.Flowchart Metodologi Penelitian
Kesimpulan dan Saran
∑ ∑ ∑ = 78 (650) – 12 (6084) = -
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 22308
3.1 Peramalan Jumlah Pemakaian Premium 12 (∑ ) ∑ ( ) ( )
Bulan Ke depan
Langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah
sebagai berikut : (∑ ) ∑ ( ) ( )
1. Menentukan tujuan peramalan
Tujuan peramalan adalah untuk menetukan jumlah
pemakaian premium12 bulan ke depan. ∑ ∑ ∑
2. Pembuatan scatter diagram ( ) ( )
Scatter diagram dari total pemakian premium dapat
dilihat pada Gambar 2
∑ ∑ ∑
( ) ( )
Persediaan (KL)

130000 Scatter Diagram Pemakaian


120000 Premium
110000
100000 Pe… ( )( ) ( )( )
( )( ) ( )
90000
( )( )

Bulan
∑ ∑ ∑
Gambar 2.Scatter Diagram Pemakaian Premium
( ) ( )
3. Memilih metode peramalan
Metode peramalan yang digunakan berdasarkan
scatter diagram adalah: Fungsi peramalannya adalah :
a. Kuadratis
b. Siklis
4. Perhitungan parameter peramalan a. Metode Siklis
5. Metode Kuadratis
Fungsi peramalan :
Fungsi peramalan : ( ⁄ )
Tabel 1. Perhitungan Parameter Peramalan
untuk Metode Kuadratis
( ⁄ )
x Y x2 x3 x4 x.Y x2.Y
1 111239 1 1 1 111239 111239 b. Metode Siklis
2 111758 4 8 16 223517 447034 Fungsi peramalan : ( ⁄ )
3 120601 9 27 81 361804 1085413 ( ⁄ )

4 111780 16 64 256 447120 1788480 ∑ ∑ ( ⁄ ) ∑ ( ⁄ )


5 115978 25 125 625 579890 2899452 ( ) ( )
6 109364 36 216 1296 656185 3937110
7 113589 49 343 2401 795123 5565859
8 115826 64 512 4096 926611 7412884 ∑ ( ⁄ ) ∑ ( ⁄ )
9 105819 81 729 6561 952372 8571347 ∑ ( ⁄ )
10 117026 100 1000 10000 1170257 11702571
11 110434 121 1331 14641 1214771 13362484 ∑ ( ⁄ ) ( ⁄ )
( ) ( ) ( )
3
̅̅̅̅̅

∑ ( ⁄ ) ∑ ( ⁄ ) 1/3 BKA = 1/3 x (- ) = -61900,36


2/3 BKA = 2/3 x (- ) = -123801,27
∑ ( ⁄ ) ( ⁄ )
20000
X
∑ ( ⁄ )
10000 Y-Y'
( ) ( )( )( ) ( )
BKA
0
1 3 5 7 9 11 1/3 BKA
Fungsi peramalannya adalah :
( ⁄ ) -10000 2/3 BKA
( ⁄ ) BKB
-20000
6. Perhitungan SEE Gambar 3. Moving Range Chart PemakaianPremium
Perhitungan kesalahan peramalan mengunakan Dari Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa tidak
metode SEE (Standard Error of Estimate) dengan ada data yang berada di luar batas kontrol sehingga
rumus sebagai berikut : metode peramalan sudah representatif. Hasil peramalan
∑( ) pemakaian premium untuk tahun 2014 adalah sebagai
√ berikut :
( ⁄ ) ( ⁄ )
f= derajat kebebasan
7. Pengujian Hipotesis Tabel 2. Peramalan Pemakaian Premium
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mencari SEE X Bulan Y
yang terkecil. 13 Jun-13 113528
H0 : SEEkuadratis ≤ SEEsiklis 14 Jul-13 112733
H1 : SEEsiklis ≥ SEEkuadratis 15 Agust-13 112806
α = 0,05
16 Sep-13 113624
Uji statistik :
17 Okt-13 113803
( ) 18 Nop-13 113040
19 Des-13 112626
( ) 20 Jan-14 113261
21 Feb-14 113871
22 Mar-14 113424
Ftabel = F(0,05,9,9) = 3,18 23 Apr-14 112676
Fhitung ≤ Ftabel 24 Mei-14 112892
1,067 < 3,18 Total 1358282
Maka H0 diterima
Kesimpulan : Metode yang digunakan untuk 3.2. Peramalan Jumlah Pemakaian Solar 12 Bulan
meramalkan jumlah pemakaian premium periode Ke depan
tahun 2014 adalah dengan metode siklis dengan Langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah
fungsi : sebagai berikut :
( ⁄ ) 1. Menentukan tujuan peramalan
( ⁄ ) Tujuan peramalan adalah untuk menetukan jumlah
8. Verifikasi Peramalan pemakaian solar 12 bulan ke depan.
Tujuan dilakukannya proses verifikasi adalah untuk 2. Pembuatan scatter diagram
mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat Gambar scatter diagram dari total pemakian solar
mewakili data yang akan diramalkan. dapat dilihat pada Gambar 4.


̅̅̅̅̅ Scatter Diagram Pemakaian Solar
130000
Pemakaian (KL)

120000
110000 Pem…
̅̅̅̅̅ 100000
1/3 BKA = 1/3 x = 61900,36
2/3 BKA = 2/3 x = 123801,27
Bulan
4
Gambar 4. Scatter Diagram Pemakaian Solar

3. Memilih metode peramalan ⁄ ) ⁄ )


∑ ( ∑ (
Metode peramalan yang digunakan berdasarkan
scatter diagram adalah: ∑ ( ⁄ ) ( ⁄ )
a. Kuadratis
b. Siklis ∑ ( ⁄ )
4. Perhitungan parameter peramalan ( ) ( )( ) ( )
a. Metode Kuadratis
Fungsi peramalan :
Fungsi peramalannya adalah :
∑ ∑ ∑ = 78 (650) – 12 (6084) = -
( ⁄ )
22308
( ⁄ )
(∑ ) ∑ ( ) ( )
5. Perhitungan SEE
Perhitungan kesalahan peramalan mengunakan
(∑ ) ∑ ( ) ( ) metode SEE (Standard Error of Estimate) dengan
rumus sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ ∑( )

( ) ( )
f= derajat kebebasan
∑ ∑ ∑ a. Metode Kuadratis
Derajat kebebasan (f) = 3
( ) ( )
b. Metode Siklis
Derajat kebebasan (f) = 3
6. Pengujian Hipotesis
( )( ) ( )( ) Pengujian hipotesis dilakukan dengan mencari SEE
( )( ) ( ) yang terkecil.
H0 : SEEkuadratis ≤ SEEsiklis
( )( ) H1 : SEEsiklis ≥ SEEkuadratis
α = 0,05
Uji statistik :
∑ ∑ ∑ ( )

( )( ) ( )
( )

Fungsi peramalannya adalah : Ftabel = F(0,05,9,9) = 3,18


Fhitung ≤ Ftabel
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.10 1.3735< 3,18
berikut. Maka H0 diterima
a. Metode Siklis Kesimpulan : Metode yang digunakan untuk
Fungsi peramalan : ( ⁄ ) meramalkan jumlah pemakaian solar periode tahun
2014 adalah dengan metode siklis dengan fungsi :
( ⁄ )
( ⁄ )
∑ ∑ ( ⁄ ) ∑ ( ⁄ ) ⁄ )
(
( ) ( )
7. Verifikasi Peramalan
Tujuan dilakukannya proses verifikasi adalah untuk
∑ ( ⁄ ) ∑ ( ⁄ ) mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan
dapat mewakili data yang akan diramalkan.
∑ ( ⁄ ) ∑
̅̅̅̅̅
∑ ( ⁄ ) ( ⁄ )
( ) ( ) ( )
5
̅̅̅̅̅ Untuk menentukan jumlah pembelian premium
1/3 BKA = 1/3 x = 2880.66 perusahaan dapat di hitung sebagai berikut sebulan 7
2/3 BKA = 2/3 x = 5761.33 kali pemesanan:
̅̅̅̅̅
1/3 BKB = 1/3 x (- ) = -2880.66
2/3 BKB = 2/3 x (- ) = -5761.33

10000 X
b. Solar
5000 Y-Y'
Untuk menentukan jumlah pembelian solar
0 MR
perusahaan dapat di hitung sebagai berikut sebulan 6
BKA
-5000 1 3 5 7 9 11 kali pemesanan
1/3BKA
-10000 2/3BKA

Gambar 5. Moving Range Chart Pemakaian Solar 3.3.2. Perhitungan Biaya Pesanan
1. Biaya Telepon
Dari Gambar 5 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada Pemesanan premium di asumsikan selama 5
data yang berada di luar batas kontrol sehingga metode menit.
peramalan sudah representatif. Hasil Biaya telepon = jumlah menit sekali pakai x
peramalanpemakaian solar adalah sebagai berikut : tarif telepon per menit
( ⁄ ) ( ⁄ ) = 5 x Rp. 300
=Rp. 1.500 / pesanan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3. berikut. Pemesanan solar di asumsikan selama 5 menit.
Tabel 3. Peramalan Pemakaian Solar 12 Bulan ke Biaya telepon = jumlah menit sekali pakai x
Depan tarif telepon per menit
X Bulan Y = 5 x Rp. 300
=Rp. 1.500 / pesanan
13 Jun-13 117472 2. Biaya Administrasi
14 Jul-13 120790 Biaya Administrasi = biaya ATK (Alat Tulis
15 Aug-13 118873 Kantor)
Biaya ATK = Rp. 300.000
16 Sep-13 114964 3. Biaya Bongkar Muat
17 Oct-13 115675 Padakegiatanbongkarmuatinimemerlukansara
18 Nov-13 119803 natug
boatsebagaifasilitasuntukkegiatansandardanle
19 Dec-13 120366 paskapal. Tug boat yang digunakanada yang
20 Jan-14 116411 menggunakansaranamilik PT.
21 Feb-14 114628 Pertaminadanjugamenggunkansarana PT.
Pelindo I. Hal
22 Mar-14 118033 inidisebabkankarenapadapenyandarankapal di
23 Apr-14 120866 dermagamenggunakansaranamilik PT. Pelindo
24 May-14 118336 I
sebagaipenyediajasapelabuhanmeskipunderma
Total 1416217 ga yang
digunakanmerupakandermagakhususdankapal
3.3. Pengendalian Persediaan Bahan bakar yang digunakanmerupakankapal yang
Berdasarkan Kondisi Aktual Perusahaan bertipemaksimal GP 2 (General Purpose),
Perhitungan kondisi aktual perusahaan dapat sedangkanuntukkapal yang bertipelebihdari
dilihat di bawah ini : GP 2 dilakukanpenyandaran di saranabongkar
SPM (Single Point Mooring) yang berada di
tengahlaut. Untukkegiatan di SPM
inimenggunakansaranasandarberupaTug
3.3.1.Pembelian Rata-rata boatmilik PT. Pertamina. Hal
a. Premium initerjadidikarenakan PT. Pelindo I
tidaksanggupmenyediakansaranabantusandard
anlepaskapalsertatug boat standby
6
selamakegiatanberlangsung. Biaya Bongkar
Rp. 49.426.505 Rp. 35.926.505
Berikutrincianbiayabongkarmuat BBM untuk Muat
premium danminyak solar. Total Rp.49.728.005 Rp. 36.228.005
Premium
3.3.3. Perhitungan Biaya Penyimpanan
Premium dan solar berada pada gudang yang sama,
sehingga untuk perhitungan biaya penyimpanan maka di
- Biaya pandu sandar dan lepas pakai premium karena memiliki bahan yang paling
@ Rp. 132.500 (2 x Rp.132.500 = banyak dan berat.
Rp. 265.000) 1. Gaji Pengawas dan Pelaksana Gudang
- Biaya Mooring gang 1 Sr. Spv. Rcvg. Strg & Dist @ Rp.
@ Rp. 193.301 (5 xRp. 193.301 = 20.000.000 = Rp. 20.000.000
Rp. 961.505 / pesan 4 Spv.Rcvg & Strg @ Rp.
- Clearence Dokumen Kapal 17.000.000 = Rp. 68.000.000
Rp. 700.000 / pesan 10 Jr. Spv. Rcvg & Strg @ Rp. 8.000.000 =
- Tug boat&Mooring boat ( Rp. 80.000.000
menggunakanmilikPertamina) 18 Out Sourching @ Rp. 2.500.000 =
Tug boat (toing) @ 1.250.000/jam Rp. 45.000.000
(1 x 30 x Rp. 37.500.000 = Rp. Total = Rp 213.000.000/ bulan
37.500.000)/pesan = Rp. 2.556.000.000/tahun
Tug boat (bantu sandar/lepas) @ = R. 2.556.000.000 : 156.352 Kltr
3.000.000/kegiatan (2 x Rp. = Rp. 16.348 Kltr/tahun
3.000.000 = Rp. 6.000.000)/pesan 2. Biaya Listrik
Mooring boat (sandar/lepas) @ Lampu
1.000.000/kegiatan (2 x 2 x Rp. = Jumlah lampu x besarnya watt yang digunakan
1.000.000 = Rp.4.000.000)/ pesan (dikonversikan dalam kw) x lama nyala yang
Total untuk premium = (pandu+mooring digunakan setiap hari x tarif listrik.
gang+clearence+boat) = 26 x 450W (0,45 Kw) x 13 jam x Rp. 1139
= Rp.173.242/hari
= Rp. 49.426.505 = Rp. 173.242 x 365 = Rp. 63.233.294/tahun
= 5.409.300 : 115.493 Kltr= Rp.548/Kltr/tahun
Solar
MOV & ATG
- Biaya pandu sandar dan lepas
@ Rp. 132.500 (2 x Rp.132.500 = Rp. = 30 x 1500 w (1,5 Kw) x 24 jam x Rp.
265.000) 1139/kwh
- Biaya Mooring gang
@ Rp. 193.301 (5x Rp. 193.301 = Rp. = Rp. 1.230.120/hari
961.505 / pesan
- Clearence Dokumen Kapal = Rp. 1.230.120 x 365 = Rp. 448.993.800/tahun
Rp. 700.000 / pesan
- Tug boat&Mooring boat = Rp. 448.993.800 : 115.493 Klt
(menggunakanmilikPelindo / 4 jam /
kegiatan) = Rp. 3.888 Kltr/tahun
Tug boat(sandar/lapas) @
1.875.000/jam (4 x 2 x 2 x Rp. 3. Biaya Penyusutan Gudang
1.875.000 = Rp. 30.000.000)/pesan ( )
Mooring boat @ Rp. 500.000/jam (4 x
2 x 2 x Rp. 500.000 = Rp. 4.000.000)/ ( )
pesan
= Rp. 40.046/Kltr/tahun
Total untuk solar = (pandu+mooring
gang+clearence+boat). 4. Biaya Opportunity Cost
= Rp. 35.926.505 a. Premium
Tabel 4. Komponen Biaya Pemesanan ( )
Komponen Bahan bakar
Biaya Premium Solar ( )
Biaya Telepon Rp. 1.500 Rp. 1.500
Biaya = $ 11,247
Rp. 300.000 Rp. 300.000
Administrasi = Rp. 112.466./Kltr/tahun (asumsi kurs $ = Rp.10.000)

7
b. Solar 3.3.5 Pengendalian Persediaan Bahan bakar
( ) Berdasarkan Metode EOQ
A. Pembelian premium yang ekonomis dengan
( ) berdasarkan pada :
1. Biaya penyimpanan premium per Kltr (H) :
= $ 11,305/Kltr/tahun Rp. 173.296
= Rp. 113.047/Kltr/tahun (asumsi kurs $ = Rp. 10.000) 2. Total pemakaian premium (D) :
Tabel 5. Komponen Biaya Penyimpanan 1.358.947 Kltr
Bahan bakar 3. Biaya pesan sekali pesan (S) :
Komponen Biaya Rp.
Premium Solar
Gaji Pengawas dan Maka besarnya pembelian premium yang
Rp. 16.348 Rp. 16.348 ekonomis dapat diperhitungkan dengan
Pelaksana Gudang
Biaya Listrik Rp. 4.436 Rp. 4.436 metode EOQ sebagai berikut :
Biaya Penyusutan
Rp. 40.046 Rp. 40.046 √
Gudang
Biaya Opportunity
Rp. 112.466 Rp. 113.047 ( )( )
Cost √
Total Rp. 173.296 Rp. 173.877

3.3.4.Total Biaya Persediaan (TIC)


A. TIC premium dapat dihitung sebagai berikut : B. Frekuensi pemesanan premium
1. Total kebutuhan premium (D) : Frekuensi pemesanan (F) premium menurut
1.358.947Kltr metode EOQ dapat dihitung dengan cara
2. Pembelian rata-rata premium (Q) sebagai berikut :
: 16.499 Kltr
3. Biaya pesan sekali pesan (S) :
Rp. 49.728.005
4. Biaya penyimpanan permium per Kltr (H) :
Rp. 173.296
Perhitungan total biaya persediaan : Jadi Frekuensi pemesanan premium dapat
dilakukan 49 kali pemesanan dalam setahun.
( ) ( )
C. Total biaya persediaan (TIC)
( ) Untuk menghitung total biaya persediaan
premium telah diketahui sebagai berikut :
( ) 1. Total kebutuhan premium (D)
: 1.358.947Kltr
2. Biaya pesan sekali pesan (S)
Jadi total biaya persediaan premium yang harus : Rp.
ditanggung oleh perusahaan adalah Rp. 5.525.473.175 3. Biaya penyimpanan premium per Kltr (H)
: Rp. 173.296
B. TIC solar dapat dihitung sebagai berikut : 4. Pembelian premium yang ekonomis (Q*)
1. Total kebutuhan solar (D) : 1.412.342 Kltr : 27.927 Kltr
2. Pembelian rata-rata solar (Q) : 19.870 Kltr Perhitungan Total Biaya Persediaan (TIC)
3. Biaya pesan sekali pesan (S) : Rp. 36.228.005 adalah sebagai berikut :
4. Biaya penyimpanan solar per Kltr (H) : Rp. 173.877 ( ) ( )
Perhitungan total biaya persediaan :
( ) ( ) ( )

( ) ( )

( )

Jadi total biaya persediaan premium yang harus


Jadi total biaya persediaan solar yang harus ditanggung ditanggung oleh perusahaan adalah Rp.
oleh perusahaan adalah Rp. 4.302.522.501,- 4.839.617.572

8
D. Pembelian solar yang ekonomis dengan 3.3.6.Perhitungan Persediaan Pengaman (Safety
berdasarkan pada : Stock)
1. Biaya penyimpanan solar per Kltr (H) Persediaan pengaman (safety stcok) sangat
: Rp. 173.877 diperlukan dalam sebuah perusahaan karena berfungsi
2. Total pemakaian solar (D) untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya
: 1.412.342 Kltr kekurangan bahan bakar, sehingga memperlancar
3. Biaya pesan sekali pesan (S) kegiatan produksi. Dibawah ini terdapat Tabel
: Rp. 36.228.005 6perhitungan standar deviasi untuk perhitungan safety
Maka besarnya pembelian solar yang stock.
ekonomis dapat diperhitungkan dengan Tabel 6. Perhitungan Standar Deviasi Premium
metode EOQ sebagai berikut :

( )( )

E. Frekuensi pemesanan solar


Frekuensi pemesanan (F) solar menurut
metode EOQ dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :

̅ Kltr

∑( ̅)

Jadi Frekuensi pemesanan solar dapat
dilakukan 58 kali pemesanan dalam setahun.

F. Total biaya persediaan (TIC)
Untuk menghitung total biaya persediaan solar = 3.812
telah diketahui sebagai berikut: Dengan pemakaian asumsi bahwa PT. Pertamina
1. Total kebutuhan bahan bakar (D) menerapkan persediaan yang memenuhi pemakaian
: 1.412.342 Kltr 95% dan cadangan sebesar 5%, sehingga dapat
2. Biaya pesan sekali pesan (S) diperoleh Z dengan tabel normal sebesar 1,65 deviasi
: Rp. 36.228.005 standar di atas dari rata-rata.
3. Biaya penyimpanan bahan bakar per unit Safety Stcok = SD x Z
(H) : Rp. 173.877 = 3.812 x 1,65
4. Pembelian bahan bakar yang ekonomis = 6.290 Kltr
(Q*) : 24.260 Kltr Jadi persediaan premium yang harus di sediakan sebagai
Perhitungan Total Biaya Persediaan (TIC) pengaman adalah sebesar 6.290 Kltr.
adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Perhitungan Standar Deviasi Solar
( ) ( )

( )

( )

Jadi total biaya persediaan solar yang harus


ditanggung oleh perusahaan adalah Rp.
4.218.210.163

̅ Kltr
9
Setelah menggunakan metode EOQ diperoleh hasil
∑( ̅)
√ premium sebesar Rp. 3.712.322.544 dan solar
sebesar Rp. 3.063.235.392. Dari hasil yang diperoleh
dapat dilihat dengan metode EOQ dapat
√ menurunkan biaya persediaan.
2. Perencanaan persediaan berdasarkan peramalan
= 4260.24 untuk tahun 2015 diperoleh
Dengan pemakaian asumsi bahwa PT. Pertamina Tabel 8. Hasil Perencanaan Persediaan BBM
menerapkan persediaan yang memenuhi pemakaian Premium dan M. Solar Tahun 2015
95% dan cadangan sebesar 5%, sehingga dapat X Bulan Premium M. Solar
diperoleh Z dengan tabel normal sebesar 1,65 deviasi 1 Januari 15 126421 107340
standar di atas dari rata-rata. 2 Februari 15 95251 107550
Safety Stcok = SD x Z 3 Maret 15 119548 110998
= 4260.24 x 1,65 4 April 15 106634 113174
= 7.029 Kltr
5 Mei 15 102095 122775
Jadi persediaan solar yang harus di sediakan sebagai
6 Juni 15 115080 106646
pengaman adalah sebesar 7.029 Kltr.
7 Juli 15 102521 138882
3.3.7.Reorder Point (Pemesanan Kembali) 8 Agustus 15 121902 111136
Waktu tunggu (lead time) yang diperlukan 9 September 15 103460 120912
perusahaan untuk menunggu datangnya bahan bakar 10 Oktober 15 113642 123523
yang telah di pesan rata-rata 4 hari. Dengan rata-rata 11 November 15 115499 114731
jumlah hari kerja dalam 1 tahun 360 hari. 12 Desember 15 115083 120991
1. Premium Total 1337136 1398657
Untuk menetukan tingkat penggunaan premium
per hari dapat dihitung dengan cara sebagai berikut
3. Titik pemesanan kembali (Reorder Point) untuk
: Premium adalah sebesar 14.152 KL sedangkan
untuk M. Solar sebesar 16.450 KL.
4. Penggunaaan metode EOQ diperoleh besaran
penerimaan yang optimal yaitu premium sebesar
34.125 KL/Pesan dan M. Solar sebesar 28.019
KL/Pesan. Dan frekuensipemesananuntuk premium
Maka titik reorder point adalah :
sebanyak37 kali dan M. Solar sebanyak42 kali.
ROP = U x L
= 3.775 x 4
4.2. Saran
= 15.100 Kltr
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan
2. Solar
beberapa masukan yang dapat dikembangkan dan
Untuk menetukan tingkat penggunaan solar per
ditindaklanjuti bagi PT. Pertamina TBBM Medan
hari dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Group, diantaranya :
1. Mempertimbangkan untuk menetapkan metode EOQ
yang dapat mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan
sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar
yang dapat digunakan untuk meningkatkan investasi
perusahaan di bidang lain.
Maka titik reorder point adalah :
2. Membangun sistem komunikasi yang baik dan
ROP = U x L
sesuai serta mudah dipahami antara Terminal BBM,
= 3.929 Kltr x 4
Master Program dan ISC (Integrated Supply Chain)
= 15.716 Kltr
sehingga dapat mengatur pola distribusi dan
persediaan yang optimal.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : [1] Baroto, Teguh. Perencanaan dan Pengendalian
1. Adanya penerapan metode EOQ dengan baik maka Persediaan. Ghalia Indonesia.
dapat mengurangi biaya persediaan. Hal tersebut Jakarta. 2002.
dapat dilihat dari perbandingan besaran biaya [2] Yamin, Zulian. Manajemen Persediaan. Edisi
persediaan yang ditimbulkan, sebelumnya biaya Pertama. Ekonisia. Yogyakarta. 2005
persediaan untuk premium sebesar Rp.
4.845.094.263, solar sebesar Rp. 3.271.016.323.
10
Ginting, Rosnani. Sistem Produksi. Edisi
Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2007.
[3] Makridakis, Sypros. Metode dan Aplikasi
Peramalan. Edisi Kedua. Jakarta.
Penerbit Erlangga. 1993.
[4] Nasution Hakim, Arman. Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan. Edisi
pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2008.
[5] Rangkuti, Freddy. Manajemen Persediaan :
Aplikasi di Bidang Bisnis. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. 1995.
[6] Simayang, Lalu. Dasar-dasar Managemen
Produksi & Operasi. Saalemba Empat.
Jakarta. 2003.
[7] Siswanto. Operations Research. Jilid 2.
Penerbit Erlangga. 2007.
Sukaria Sinulingga. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Edisi Pertama.
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009.
[8] Walpole, Ronald,E. Pengantar Statistik. Edisi
3. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 1993
[9] Repositori.usu.ac.id/bitstream/chapterII

11

Anda mungkin juga menyukai