Anda di halaman 1dari 3

Mengenal 6S: Sort, Set in Order, Shine,

Standardize, Sustain, dan Safety


 blj.co.id
 
 Feb 24, 2013
 
 Managerial How To , Operation Management
(Business Lounge – Operate Efficiently) Lean Process memiliki beberapa pondasi, salah
satunya yang penting adalah 6S, yakni pendekatan dalam memperbaiki lingkungan kerja.
Melalui 6S, maka perusahaan dapat memperoleh banyak manfaat.

Tanpa 6S, maka manfaat dari lean tidak akan optimal. Namun, bukan berarti Anda tidak
dapat mengimplementasikan lean secara terpisah. 6S dapat Anda implementasikan terpisah
dari Lean Process, dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan Anda.

6S adalah sebuah pendekatan dalam mengatur lingkungan kerja, yang pada intinya berusaha
mengeliminasi waste sehingga tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien dan produktif.
Waste kadang tidak terlihat, padahal dengan mengeliminasinya maka bisa menjadikan
pekerjaan menjadi lebih lancar. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari metode 6S:

• meningkatkan citra perusahaan


• meningkatkan produktivitas lingkungan kerja
• menghilangkan waktu dan gerakan yang tidak berguna
• mengurangi cacat sehingga mengurangi cost of quality
• menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman
• meningkatkan semangat kerja

Banyak perusahaan besar seperti General Motors, Toyota, hingga Boeing yang sukses
mengimplementasikan program ini. Namun, sebenarnya pendekatan ini juga bisa digunakan
di organisasi manapun jua, bahkan organisasi kecil dengan budget yang minimum.

Berikut ini adalah 6 S, yakni Sort, Set in Order, Shine, Standardize, Sustain, dan Safety

S1 – Sort (Seiri)
Tahap ini meliputi memisahkan apa saja item-item yang penting dan tidak penting. Sehingga
Anda hanya menyimpan item-item yang diperlukan saja, dan menyingkirkan yang tidak
berguna. Sebelum Anda menjalankan tahap ini, tentunya Anda memiliki item-item yang
sudah tidak bermanfaat. Dengan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak bermanfaat,
maka Anda akan mempunyai ruang yang lebih lega.

Sebelum Anda melakukan ekspansi pabrik, maka lakukan tahap ini terlebih dulu, sehingga
Anda bisa melihat seberapa banyak ‘wasted space’ yang selama ini ada. Anda juga bisa
melakukan tahap ini sebelum memindahkan peralatan, membuat layout baru, ataupun
menciptakan work flow. Karena jika Anda tidak melakukan tahap ini duluan, maka hasilnya
tidak akan maksimal.

S2 – Set in Order (Seiton)


Tahap ini antara lain mengatur item-item yang diperlukan supaya lebih mudah dicari dan
memberikan label supaya tempat menyimpan mudah dipahami serta mengimplementasikan
control visual. Ketika Anda sudah melakukan tahap Sort dan hanya item yang penting saja
yang berada di lingkungan kerja, maka ruangan akan lebih mudah diatur supaya dapat
tercipta layout lingkungan kerja dan work flow yang paling optimum dan efektif.

S3 – Shine
Aktivitas tahap ini antara lain membersihkan lingkungan kerja, dan membuang kotoran dan
debu dan menjaga segala sesuatu supaya bersih. Pada sebagian besar organisasi, “shine”
kurang diperhatikan karena mereka tidak menyediakan waktu ataupun memahami pentingnya
menjaga segala sesuatu tetap bersih.

Sebenarnya, menjaga lingkungan kerja tetap “shine” menawarkan beberapa manfaat, antara
lain: 1) jika lingkungan bersih, maka kondisi abnormal lebih mudah terlihat dan bisa segera
ditindaklanjuti sebelum masalahnya berlarut-larut; 2) area kerja yang bersih mencitrakan
kualitas tinggi; dan 3) meningkatkan semangat karyawan

Oleh karena itu, perlu disediakan waktu supaya lingkungan kerja tetap bersih. Setiap orang
harus memahami perannya masing-masing dalam mempertahankan lingkungan kerja supaya
tetap bersih.

S4 – Standardize (Seiketsu)
Standardize artinya menggunakan metode standar untuk menjaga supaya kondisi Sort, Set in
Order dan Shine tetap terjaga. Praktik dan prosedur Standardized ini merupakan dasar dari
continuous improvement atau KAIZEN dan mempertahankan manfaat yang diperoleh dari
Sort, Set in Order dan Shine. Tanpa adanya Standardize, maka 3 langkah pertama tidak akan
berjalan dengan lancar dan segalanya bisa kembali berjalan seperti cara lama.

Dalam melakukan standardize, tentu saja awalnya sulit karena umumnya akan selalu ada
penolakan terhadap perubahan. Mereka tentunya harus melakukannya secara berulang kali,
sebelum terbiasa dengan standar dan prosedur yang baru. Kadang, bahkan orang melakukan
hal yang mereka percayai lebih baik daripada standar yang ada. Oleh karena itu, maka
manajer maupun supervisor haruslah menggalakkan praktik standari ini secara terus menerus
dan melakukan tindakan korektif jika ada yang menyimpang dari standar. Jika manajer dan
supervisor tidak melakukan control, maka segala sesuatu akan kembali kepada cara lama.

S5 – Sustain (Shitsuke/Discipline)
Sustain artinya mempraktikkan habit kerja yang baik dalam mempertahankan S lainnya,
yakni Sort, Set in Order, Shine dan Standardize. Kedisiplinan harus ditanamkan kepada diri
masing-masing individu, sehingga tidak terjadi penyimpangan. Setiap orang harus bisa
mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan 6S, sesuai dengan peran
dan tanggung jawab masing-masing. Selain itu, untuk mendisiplinkan 6S, maka
komunikasikan kesuksesan 6S ini ke seluruh organisasi.

S6 – Safety
Safety harus menjadi prioritas utama dalam sebuah aktivitas pekerjaan. Namun, Anda tidak
bisa meningkatkan safety sebelum komponen S lainnya sudah terpenuhi.

Kesadaran mengenai pentingnya safety haruslah ditimbulkan dalam rangka memperkecil


terjadinya kecelakaan, cedera ataupun insiden lainnya. Maka, masing-masing orang harus
memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal safety serta memahami bagaimana cara
mencegah terjadinya kecelakaan. Setiap orang yang memiliki peran dan tanggung jawab
dalam hal safety juga harus mengamati serta mengoreksi jika terdapat perilaku rekan kerja
yang mengabaikan safety.

Hal pertama yang dilakukan adalah hazard recognition yang meliputi analisa mengenai
adanya situasi yang membahayakan yang ditimbulkan oleh peralatan, material, hingga
lingkungan pada suatu area kerja. Jika hazard ditemukan, maka manfaatkanlah perangkat-
perangkat tertentu yang bisa digunakan untuk meningkatkan safety.

Jika Anda melakukan pendekatan 6S pada lingkungan kerja dengan baik, maka tentunya
Anda akan dapat memperoleh manfaat maksimal dari 6S, seperti yang sudah dikemukakan
pada artikel sebelumnya. Lingkungan kerja menjadi lebih baik, pekerjaan lebih lancar,
produktivitas lebih tinggi, dan tujuan perusahaan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai