Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM

CUSTODY TRANSFER

TUJUAN :
Untuk mengetahui alur perpindahan produk migas dari satu titik hingga ke titik
berikutnya, dilengkapi dengan hasil pengukuran produk tersebut. Sehingga,
semua produk migas baik yang dikirim maupun diterima memiliki kejelasan angka
dalam dokumen dan dapat dipertanggungjawabkan.

PENGERTIAN
Mata kuliah Custody Trasnfer adalah mata kuliah yang diampu oleh seorang dosen
tamu dari luar PEM Akamigas bernama Bapak Hanardono. Beliau memberikan jam
materi sebanyak 54 jam pelajaran, materi yang beliau sampaikan adalah mengenai
alat ukur apa yang digunakan di suatu perusahaan untuk mengukur produk migas
yang masuk, keluar, atau dalam perjalanan. Sehingga, berapapun jumlah angkanya
akan ditunjukkan dengan jelas, karena produk migas tetap memiliki nilai uangnya
meskipun hanya beberapa liter saja. Apalagi dalam dunia kerja migas, yang mana
produk tersebut sangat mudah menguap, harus dilakukan pengukuran dengan
tepat dan cepat sebelum produk tersebut hilang karena penguapan. Setelah
mendapatkan teori mengenai custody transfer di kelas, maka diperlukan adanya
praktik mengenai custody transfer yang dilakukan di TBBM Maos, untuk
memaksimalkan pemahaman mahasiswa mengenai alat ukur yang digunakan pada
proses bisnis PERTAMINA.
PROSEDUR KERJA
Bentuk prosedur kerja yang dapat dipandang langsung oleh mahasiswa di lokasi
TBBM Maos adalah dalam bentuk penggunaan APD selama berada di area kerja
TBBM Maos. Sejak kami tiba di lokasi, hingga berkeliling di lapangan, maka APD
yang wajib untuk selalu digunakan adalah : safety helmet dan safety shoes. Setiap
orang yang berada di area kerja lapangan, diwajibkan untuk menggunakan kedua
APD tersebut. Jika tidak, maka akan membahayakan dirinya sendiri dari potensi
kecelakaan kerja.
Selain itu, selama kami berkeliling di area TBBM Maos, kami juga melihat
bagaimana para pekerja melakukan aktivitas pekerjaannya dengan sesuai dengan
SOP yang berlaku. Jika pada saat pengisian produk minyak dari filling shed ke
Mobil Tangki, maka yang perlu untuk dilakukan adalah memasang grounding,
bounding, karet penahan, dll. Jika terdapat ketidaksesuaian dengan SOP, maka
pekerja tersebut akan diperingatkan oleh rekan sesamanya, karena SOP ada untuk
dipatuhi dan susunan SOP itu sudah sesuai dengan yang seharusnya berjalan.
Apabila SOP tidak berjalan dengan baik, maka dapat dimungkinkan jika kegiatan
kerja tersebut dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan melukai pekerja-pekerja
yang berada di area lokasi TBBM Maos.

REFERENSI
 Data Pribadi
CONTOH :

PRAKTIKUM
CUSTODY TRANSFER

TUJUAN
Tujuan dari praktikum Custody Transfer adalah untuk mengamati dan mengevaluasi
mekanisme kerja yang dilakukan di TBBM Maos, Cilacap.

PENGERTIAN
1. NOR (Notice of Readiness) adalah surat yang dibuat oleh Nakoda yang
menyatakan bahwa kapal telah siap untuk melaksanakan kegiatan
pembongkaran atau pemuatan.
2. B/L (Bill Of Lading) adalah surat persetujuan pengangkutan barang antara
pengirim (SHIPPER) dan perusahaan pelayaran (OWNER) dengan segala
konsekuensinya yang tertera pada surat tersebut. Juga dapat merupakan surat
kepemilikan barang sebagaimana yang tertera dalam surat tersebut dan oleh
karenanya dapat diperjual belikan sehingga Bill of Lading ini juga merupakan surat
berharga.
3. New BL adalah dokumen BL yang diterbitkan oleh pihak pelayaran yang di
dalamnya memuat informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal,
data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight dan cara
pembayarannya, nama consignee atau pemesan, jumlah B/L original yang
dikeluarkan dan tanggal dari penandatanganan.
4. ROB (Remaining On Board) adalah sisa cargo di kapal yang sudah tidak
bisa dikeluarkan lagi, misalnya pada saat melakukan bongkar muatan produk
HSD dari tangker ke storage yang lain, maka di bagian dasar tangker terdapat
lumpur endapan yang disebut dengan sludge. Sludge tidak bisa langsung
dikeluarkan jika ingin dikeluarkan, endapan tersebut harus diendapkan
selama beberapa waktu, sampai sludge terkumpul semua dan secara
maksimal dapat dikeluarkan.
5. SFAL (Ship’s Figure After Loading) adalah dokumen yang berisi angka-
angka hasil pengukuran tangker setelah tangker dimuat suatu produk, jadi
setelah produk selesai dipompakan ke atas tangker maka akan dilakukan
pengukuran, baik secara manual ataupun otomatis untuk memastikan berapa
banyak produk yang akan dibawa tangker tersebut.
6. SFBD (Ship’s Figure Before Discharged) adalah dokumen yang
berisi angka-angka hasil pengukuran tangker sebelum tangker dibongkar
muatannya ke tempat penyimpanan lainnya. Jadi, tangker yang baru saja tiba
tidak serta merta langsung akan dibongkar, ia harus di settling terlebih dahulu,
fungsinya adalah untuk menenangkan produk tersebut karena selama
perjalanan mengalami guncangan. Setelah produk selesai di settling, maka
akan dilakukan pengukuran levelnya, fungsinya adalah untuk mengetahui
berapakah jumlah produk yang diterima dan berapa jumlah produk yang
hilang selama perjalanan, dibuktikan dengan hasil pengurangan dari SFAL
dengan SFBD.
7. SFAD (Ship’s Figure After Discharged) adalah dokumen yang
memuat angka-angka hasil pengukuran tangker setelah dilakukan
pembongkaran produk dari tangker ke tangkibpenyimpanan berikutnya.
Fungsinya adalah untuk memastikan produk yang diserahkan ke tangki
penyimpanan sudah sesuai dengan jumlah yang dimuat tadi di tangker
tersebut, untuk check and re-check bahwa sudah tidak ada produk yang
tertinggal di tangker.
8. CQL (Certificate of Quantity Loaded) adalah dokumen yang
berisi hasil uji produk yang dimuatkan ke dalam tangker, sehingga dengan
adanya sertifikat tersebut memberikan kejelasan kepada penerima produk
bahwa produk yang ia pesan sebelumnya dalam kualitas yang baik sesuai
dengan penulisan di dokumen tersebut.
9. Dry Certificate adalah surat yang menyatakan bahwa tangki dalam
keadaan benar-benar telah kedap.
10. CQD (Certificate of Quantity Discharged) adalah dokumen hasil
pengukuran produk yang ada di dalam tangker sebelum ia dibongkar dan masuk
ke dalam tangki timbun. Jadi, pada saat tangker datang, maka petugas QQ/C
akan meminta sampel kepada petugas tangker dan kemudian akan dilakukan
pengujian dari produk tersebut. Hasilnya, bisa dijadikan pembanding dengan COQ
yang dibawa oleh Nahkoda.
11. Letter of Protest adalah surat protes yang dibuat oleh pihak darat yang
diajukan kepada pihak cargo.
12. Loading adalah kegiatan pemuatan produk dari tempat penyimpanan ke suatu
moda transportasi untuk memindahkan produk tersebut dari satu lokasi ke lokasi
lainnya.
13. Discharged adalah kegiatan pembongkaran produk dari satu lokasi ke lokasi
berikutnya. Misalnya, jika kita melakukan penerimaan dengan menggunakan
Mobil Tangki, maka Mobil Tangki tersebut akan berangkat menuju lokasi
tujuannya, setelah sampai lokasi tujuan Mobil Tangki tersebut dibongkar
isinya untuk dipindahkan ke dalam tempat penyimpanan.
14. Loading Port adalah lokasi dimana dilakukan kegiatan pemuatan produk,
misalnya adalah produk oil and gas.
15. Discharged Port adalah lokasi penerima cargo dan dilakukan pembongkaran
di area tersebut.
16. AR (Actual Received) merupakan angka yang menunjukkan hasil
pengukuran dari produk yang sudah masuk ke dalam tangki timbun.
17. Query adalah surat yang mempertanyakan xxxxxx
PROSEDUR KERJA

No Prosedur Hasil Keterangan


Pengamatan
Ya Tidak
1 Svp. Receiving & Storage menerima V Petugas penerima
memastikan betul
Informasi berapakah jumlah produk yang berapa jumlah
akan dilakukan heart cut pada pipa CY I produk yang
dikirimkan dan akan
dilakukan heart cut,
sehingga kita tidak
mengambil lebih
dari yang
seharusnya
2 Svp. Receiving & Storage menerima V
Informasi xxxxxx.
3 Svp. Tanker Discharge mempersiapkan V
jalur xxxxxx.
4 Svp. Tanker Discharge memasang arde V
kapal setelah tanker xxxxxx.
5 SVP. Receiving & xxxxxx V
6 Laboratorium menerbitkan Test Report V
xxxxxx
7 Svp. Receiving & Storage memeriksa V
hasil laboratorium xxxxxx
8 Kantor Pusat / Unit mengambil keputusan V
xxxxxx
9 Svp. Receiving & Storage melakukan V
tindakan:
1) Komunikasi dengan Refinery Unit
2) Membuka Valve untuk melakukan heart
cut
3) Membuka valve tangki timbun untuk
memasukkan produk migas ke dalam
tangki timbun
4) Menyalakan pompa untuk mendorong
minyak dari pipa ke dalam tangki timbun
5) Mencatat berapa jumlah yang diterima
melalui heart cut
6) Memeriksa total stock yang ada di dalam
tangki timbun
7) Melaporkan kepada RU bahwa telah
selesai melakukan heart cut sejumlah
sekian
10 Svp. Receiving & Storage mengukur xxxxxx. V
11 Svp. Tanker Discharge xxxxxx V
12 Pihak Tanker (C/O) melaksanakan V
pemompaan xxxxxx
13 Svp Tanker Discharge menginformasikan V
kepada xxxxxx
14 Svp. Receiving & Storage xxxxxx V
15 Svp. Tanker Discharge xxxxxx V
16 Svp. Receiving & Storage menuangkan V
hasil kalkulasi tersebut kedalam F- CQD,
bila ada sisa muatan di kapal diterbitkan
New BL dan Manifest.
1) xxxxxx
17 Svp. Tanker Discharge mempelajari LoP V
xxxxxx
18 Pihak Tanker (C/O) memberikan V
tanggapan terhadap LoP xxxxxx
19 Svp. Tanker Discharge xxxxxx V
20 Svp. Receiving & Storage xxxxxx V
21 SVP. Receiving, Storage xxxxxx V
22 Svp. Distribution xxxxxx V
23 SVP. Receiving & Storage V
menandatangani dokumen penerimaan atas
produk tersebut
24 OH Terminal BBM xxxxxx V
25 Svp. Distribution merekam xxxxxx V

REFERENSI

Tata Kerja Organisasi Fungsi xxxxxxxxxxxxxxx Nomor : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai