Anda di halaman 1dari 28

Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker

Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker

Ada banyak jenis minyak yang bisa di muat oleh sebuah kapal tanker, namun umumnya kapal
tanker hanya memuat minyak-minyak produk turunan petroleum seperti kebanyakan minyak
yang di jual oleh Pertamina yaitu minyak tanah, minyak solar atau minyak diesel seperti HSD
(high speed diesel) MGO (marine gas oil) MFO (marine fuel oil) HSFO (hihg sulphur fuel oil)
atau pun minyak bensin atau premium atau di sebut juga dengan Gasoline.

Kali ini saya seorang Marine Surveyor Indonesia ingin sharing tentang Cara Perhitungan Minyak
Di Kapal Tanker khususnya untuk jenis minyak diesel, bensin atau gasoline dan jenis minyak
bumi ringan lainnya seperti tersebut di atas. Unutk jenis minyak ringan tersebut Cara
Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker hampir sama saja, kecuali cara menghitung minyak
methanol dan cara perhituang minyak crude oil baru terdapat perbedaan cara perhitungannya
yang nanti akan kita bahas pada tulisan lain berikutnya.

gambar kapal tanker minyak


Kita ketahui jenis muatan minyak ini adalah jenis muatan cair yang memiliki karakteristik yang
berbada dengan jenis kargo muatan curah lainnya, untuk menghitung jenis muatan cair seperti
Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker maka diperlukan data-data seperti Density Minyak
dan Temperature cairan minyak yang di muat kapal. Harap dicatat bahwa Sifat zat cair adalah
akan memuai (volume bertambah) jika temperatur naik, sementara density (massa jenis) akan
selalu tetap, untuk itu diperlukan alat-alat seperti tercantum dibawah ini jika anda ingin
melakukan perhituangan muatan minyak di kapal tanker yaitu;
1. Alat ukur ullage atau sounding tape
2. Alat ukur temperature minyak (Thermometer)
3. Hydrometer atau pengukur density
4. Table kalibrasi tanki muatan (tabel kalibrasi harus ada)
5. Clynometer (Pengukur kemiringan kapal)
alat survey hitung minyak kapal tanker
Perhitungan minyak menggunakan satuan liter atau meter kubik atau secara umum disebut
dengan Nett Kilo Liters Observed yaiutu jumlah volume muatan/minyak bersih (tanpa campuran
air) yang dinyatakan dalam KL (Kilo Liter/1000 Liter) dengan density dan temperature saat itu.
Nett KL Observed ini merupakan jumlah awal hasil perhitungan jumlah muatan pada kapal
tanker yang nantinya akan di konversi ke dalam jumlah muatan dalam bentuk sebagai berikut:
1. Nett KL @ 15o C
2. US Barrel @ 60o F
3. Long Tons
4. Metric Tons

kapal tanker minyak


Tahapan selanjutnya dalam perhitungan muatan minyak/oil product dalam Cara Perhitungan
Minyak Di Kapal Tanker ini adalah sebagai berikut;
a) Check Data, Table dan Tank Koreksi serta Alat Ukur.
b) Ullaging/ Sounding dan Sampling Cargo.
c) Cargo calculation.

Berikut ini penjelasan lebih jauh dari ketiga bagian yang tersebut diatas yaitu;
Tahap Pertama bagian A
Pengecekan Data, Table dan Koreksi yang berhubungan dengan tanki beserta alat ukur/ullagging
device. Pada tahapan ini bertujuan agar kita sebagai cargo surveyor mengetahui berapa nilai
koreksi yang ada digunakan dalam perhitungan muatan, dikarenakan tiap-tiap tanki memiliki
karakter tersendiri sehingga berbeda nilai koreksinya begitu juga dengan alat ukur yang akan
digunakan perlu kita ketahui berapa besar nilai koreksi pengurangan/penambahan dalam
perhitungan.

Beberapa koreksi yang akan anda temui dalam perhitungan muatan minyak, yaitu;

1. Koreksi terhadap bentuk Tanki Kapal yg muat minyak biasanya terdapat setidaknya 2 koreksi;
a) Koreksi Trim
b) Koreksi List

2. Koreksi pada Peralatan dari Ullaging/ Sounding Device


a) Koreksi Ketinggian terhadap Main Deck/ Zero Point

3. Koreksi dari cairan Muatan Minyak itu sendiri seperti;


a) Koreksi Temperature (Berpengaruh terhadap Volume)
b) Koreksi Density (Berpengaruh terhadap Weight)

Penjelasan
1. Koreksi Trim dan Koreksi List,
contoh kapal tidak ada koreksi trim nol
koreksi ini akan muncul/ ada apabila kondisi kapal terdapat trim dan list/ miring sehingga
muatan cair dalam tanki yang seharusnya berbentuk kubus maupun persegi panjang akan tetapi
membentuk bangun persegi yang kurang beraturan atau trapesium dimana juga terdapat
permukaan bebas muatan tersebut.

contoh gambar koreksi trim kapal

2 a) Koreksi Ketinggian Alat Ukur terhadap Main Deck/ Top Tank guna menentukan Zero Point
sebagai titik awal nol permulaan untuk pembacaan Ullage/ Sounding didalam tanki muatan. Data
Koreksi serta referensi ketinggian pipa koneksi dan alat ukur terhadap main deck, bahkan
referensi kedalaman tanki terlampir dalam Ullage/ Sounding Tank Table.

3 a) Koreksi Temperature, koreksi ini untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu muatan yang
menjadikan volume muatan berubah dari nilai volume standar suhu yang sudah ditentukan.
Semakin turun suhu muatan tersebut maka volume muatan mengecil begitu juga sebaliknya.

3 b) Koreksi Density (Specific Gravity)/ Kekentalan, koreksi ini ada hubungannya dengan
koreksi perubahan suhu dari standar yang sudah ditentukan. Dengan pengambilan sample untuk
pengukuran suhu serta density, maka kita dapatkan nilai observasi, perubahan density dari
standar ukurnya maka berpengaruh pada nilai bobot muatan yang dimuat. Maka kita dapatkan
koreksi density dengan table standar ukur yang terdapat referensi berdasarkan perubahan density
dan suhu muatan tersebut. Tabel Standar Ukur yang berlaku yang sering disebut adalah ASTM
Petroleum Measurement Table.

Dari keseluruhan Koreksi 3a (Temperature) dan 3b (Density) diatas, kita jadikan acuan dalam
Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker untuk mendapatkan nilai jumlah muatan dalam
Standar Volume perhitungan dengan suhu standar hitung 15 derajat celcius atau Nett KL @
15oC dan kita sepadankan pada suhu 60 derajat farenheit. Sehingga dalam laporan volume dalam
satuan US Barrel atau US Barrel @ 60o F.
tabel astm hitung minyak kapal
Penggunaan Tabel ASTM untuk Petroleum Product dimana dalam tabel tersebut dijadikan
standar ukur untuk semua varian Petroleum Product. Dalam tabel tersebut terdapat nilai untuk
Koreksi Volume (Volume Correction Factor/ VCF) dan Koreksi Berat (Weight Correction
Factor/ WCF) guna konversi masing-masing muatan minyak apabila terjadi perbedaan
temperature serta density muatan pada saat termuat diatas kapal.

Tahapan selanjutnya dalam Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker adalah cara melakukan
sounding atau ullage untuk menentukan tinggi cairan minyak yang telah di muat ke atas kapal
tanker minyak ini.

Ullaging atau Sounding


Sounding atau Ullaging adalah cara yang biasanya digunakan untuk mengetahui volume muatan
dalam tanki kapal dengan teknik pengukuran yang telah ditetapkan, dimana di atas kapal selalu
di sediakan dua alat ukur serta dua tabel ukur, tabel tersebut yaitu Tabel Ullage dan Tabel
Sounding.

Untuk memudahkan anda memahami gambaran tentang perbedaan Ullage dan Sounding,
perhatikan penjelasan gambar dibawah ini.

Contoh cara Sounding dan Ullage kapal


Jadi dari gambar diatas, dapat anda simpulkan definisi Sounding dan Ullage kapal sebagai
berikut;

ULLAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur jarak antara permukaan muatan dengan
top tank, dari referensi jarak tersebut di tabel kan dengan tabel ullage.

SOUNDING/ INNAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur kedalaman atau jarak
antara dasar tanki hingga permukaan muatan.

Pengukuran temperatur dapat dilakukan dengan menggunakan termometer. Di kapal tanker ada
alat yang disebut dengan UTI (ullage temperature and interface). Alat ini digunakan untuk
mengukur ullage (jarak tegak permukaan minyak dengan batas standar pengukuran di atas tanki)
dan temperature ( biasanya dalam satuan °C). Sementara untuk density dapat diukur dengan
menggunakan alat hydrometer. Pada perhitungan minyak dibutuhkan density standar pada suhu
15°C yang diukur di laboratorium. Untuk perhitungan secara manual digunakan tank table dan
ASTM (American Society for Testing and Materials) tables.
UTI atau MMC Kapal

Sekarang ini banyak kapal tanker menggunakan alat ukur/ measurement device yang lebih baik
dan effisien daripada menggunakan alat jenis sounding tape karena alat sounding tape tidak
memiliki sensor untuk mengukur temperatur muatan dalam tanki. Sehingga alat yang lebih baik
dalam penggunaannya yaitu UTI (Ullange Temperature and Interface). Alat UTI ini mampu
membaca temperatur muatan, membaca ullage permukaan muatan/ oil, membaca permukaan air
(Pembacaan antara Minyak dengan Air dibedakan dengan jenis suara yang dihasilkan).

Berikut adalah contoh cara melakukan sounding ataupun ullage dengan memakai alat UTI atau
MMC dan penerapan diatas Tanki kapal ;

Cara melakukan sounding dengan UTI / MMC


Untuk mengetahui lebih mengenai UTI dan Sampling Device. Klik disini!

Sampling/ Pengambilan Contoh Muatan

Pengambilan sample/ contoh muatan bertujuan untuk mengukur nilai perubahan temperatur dan
density muatan, karena perubahan tersebut sangat berpengaruh pada quantity muatan. Dari
observasi ini maka kita bisa mendapatkan nilai koreksi untuk perubahan tersebut dari standar
ukur yang sudah ditentukan.

sampling can alat ambil sample minyak

Adapun jenis pengambilan sample;


- Sample 1st Foot (Ketika dalam tank mulai termuat 1 kaki)
- Sample Manifold (Ketika mulai muat)
- Sample dari dalam Tank (Kedalaman 75%, 50% dan 25%)

Cara pengambilan sample ada dua jenis


1. Opening System/ Terbuka

Pada system ini pengambilan secara terbuka saat mengambil sample, sehingga dengan membuka
manhole/ tank dome untuk mengambil sample muatan. System ini perlu perhatian penuh tertama
untuk menghindari resiko kebakaran serta resiko terhirup vapour/ gas dari muatan tersebut. Maka
perlu dipersiapkan peralatan pemadam kebakaran dan alat keselamatan.

Contoh alat untuk pengambilan sample secara terbuka.

sampling can alat ambil sample minyak

2. Closed System/ Tertutup


Pada system ini pengambilan secara tertutup menggunakan peralatan sampling yang disahkan/
diijinkan untuk digunakan. Hal ini untuk menghindari resiko bahaya kebakaran dan resiko
terhadap[ kesehatan.

Contoh alat untuk pengambilan sample secara tertutup

sampling can alat ambil sample minyak


Dari semua peralatan system terbuka maupun tertutup tersebut menggunakan material Non
Spark, guna menghindari adanya percikan api bila alat tersebut masuk kedalam tangki.

Pada bagian ini (Sampling), penulis hanya membahas inti dari tujuan dan cara pengambilan
sample muatan, dimana hanya untuk perhitungan muatan cairan minyak di kapal, Cara
Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker.

Tahap c
Tahap Cargo Calculation/ Perhitungan Muatan ini setelah kita melewati tahapan a dan b, dimana
informasi Tank Ullage/ Sounding telah kita tabelkan untuk mendapatkan volume muatan dan
pengambilan sample untuk mendapatkan temperature dan density (SG/ Specific Gravity). Perlu
diperhatikan dan dicatat akan kondisi heel/ list dan trim kapal (draft kapal), catat hasil ulllage
masing-masing tanki yang diukur serta mendeteksi akan adanya air dalam tanki muatan.

Untuk dapat mengukur muatan minyak, hal-hal yang paling penting utama dalam Cara
Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker adalah menguasai interpolasi dan extrapolasi.

Dasar pengukuran petroleum menggunakan rumus dasar Themodinamika yaitu


Interpolasi
Rumus dasar Interpolasi
 Extrapolasi

contoh Rumus Extrapolasi

Setelah itu kita memasuki tahap perhitungan muatan dengan mempersiapkan tabel ASTM untuk
perhitungan, adapun beberapa formula dasar untuk dijadikan formula perhitungan muatan,
sebagai berikut;

1. Hitunglah Nett Volume Observe;


Dengan melakukan ullage tanki muatan disertai deteksi akan adanya air dalam tanki, bila
diketehui adanya air dalam tanki maka anda perlu mengurangi volume ukur muatan dengan
volume air yang terdapat dalam tanki, dengan rumus;

Nett Volume Obs = Gross Vol Obs - Free Water Vol


2. Hitunglah Volume dalam KL (Kilo Liter)
Setelah anda mengambil sample untuk pengukuran temperature dan density, dimana alat
pengukur density miyak (Hydrometer) telah dibuat dengan density standar ukur yang telah diuji
dalam kondisi suhu standar 15°C (dalam udara). Tabelkan hasil pengukuran suhu dan density
dari sample untuk mendapatkan VCF (Volume Correction Factor) dalam Tabel 54 ASTM.

Nett KL 15°C = KL Obs x ASTM Tab 54


atau
Nett KL 15°C = KL Obs x VCF tab 54

3.Hitunglah Volume dalam Barrel


Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui volume dalam satuan barrel apabila suhu
observe dari celcius dirubah kedalam farenheit. Adapu rumus yang digunakan sebagai berikut;

Barrel 60°F = Nett KL 15°C x ASTM Tab 52


atau
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x VCF tab 52

4. Hitunglah Berat Muatan dalam satuan Long Ton (LT) dan Metric Ton (MT)
Pada bagian ini kita gunakan nilai WCF (Weight Correction Factor)didapatkan dari ASTM Tab
56 & 57 untuk perkalian mendapatkan nilai berat sesuai satuan yang diinginkan. Adapun rumus
yang digunakan sebagai berikut;

Jika satuan Long Ton

L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x ASTM Tab 57


atau
L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 57

Jika satuan Metric Ton

M/T (Metric Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 56


atau
M/T (Metric Ton) = Long Ton x 1.01605

Keterangan Penggunaan ASTM Table berdasarkan golongan muatan dengan beberapa


konversinya, Table ASTM ini tidak berlaku untuk muatan kimia.
Series I - TABLE 5 & 6 - FOR API, OF, 60OF
Volume I: Generalized Crude Oils (Tables 5A & 6A)
Volume II: Generalized Products (Tables 5B and 6B)
Volume III: Individual and Special Applications (Table 6C)
Series II - TABLE 23 & 24 - FOR RELATIVE DENSITY, oF, 60oF
Volume IV: Generalized Crude Oils (Tables 23A & 24A)
Volume V: Generalized Products (Tables 23B and 24B)
Volume VI: Individual and Special Applications (Table 24C)
Series III - TABLE 53 & 54 - FOR KG/cm3 DENSITY, oC, 15oC
Volume VII: Generalized Crude Oils (Tables 53A & 54A)
Volume Generalized Products (Tables 53B and 54B)
VIII:
Volume IX: Individual and Special Applications (Table 54C)
Volume X: Background, Documentation, Program Listings
Volume XI / XII - ASTM D 1250-80 - API standard 2540 and IP Designation
200 apply
Volume XI - ENTRY WITH API GRAVITY
Table 1 Interrelation of Units of Measurement
Table 2 Temperature Conversions
Table 3 API Gravity at 60oF to Relative Density 60/60oF and to Density
at 15oC
Table 4 U.S. Gallons at 60F and Barrels at 60F to Litres at 15C against
API Gravity at 60F
Table 8 Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per
pound against API Gravity at 60F
Table 9 Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and Barrel at 60F
against API Gravity at 60F
Table 10 US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against
API Gravity at 60F
Table 11 Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F
against API Gravity at 60F
Table 12 US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Long Ton against
API Gravity at 60F
Table 13 Metric Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F
against API Gravity at 60F
Table 14 Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against
API Gravity at 60F
Volume XII - ENTRY WITH RELATIVE DENSITY
Table 21 Relative Density 60/60oF to API Gravity at 60oF and to Density
at 15oC
Table 22 US Gallons at 60F to Litres at 15C and Barrels at 60F to Cubic
Metres at 15C
Table 26 Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per
Pound against Relative Density 60/60F
Table 27 Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F
against Relative Density 60/60F
Table 28 US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against
Relative Density 60/60F
Table 29 Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F
against Relative Density 60/60F
Table 30 US Gallons at 60F and Barrels At 60F per Long Ton against
Relative Density 60/60F
Table 31 Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against
Relative Density 60/60F
Table 33 Specific Gravity Reduction to 60F for Liquefied Petroleum
Gases and Natural Gasoline
Table 34 Reduction of Volume to 60F against Specific Gravity 60/60F
for Liquefied Petroleum Gases
Table 51 Density at 15C to Relative Density 60/60F and to API Gravity
at 60F
Table 52 Barrels at 60F to Cubic Metres at 15C and Cubic Metres at
15C to Barrels at 60F
Table 56 Kilograms per Litre at 15C and Litres at 15C per Metric Ton
against Density at 15C
Table 57 Short Tons and Long Tons per 1000 Litres at 15C against
Density at 15C
Table 58 US Gallons and Barrels per Metric Ton against Density at 15C
Volume LUBRICATING OILS, TABLES 5D & 6D
XIII:
Volume LUBRICATING OILS, TABLES 53D & 54D
XIV:
Please remember that normally the density or API is provided by the terminal or
surveyor in the load ports and what is used will be dependent on the region / port of
loading. For example in USA / Canada, Persian Gulf, API usage is prevalent, while
entire of Europe and Asia uses Density at 15C. However please ascertain, if Density at
15C is provided, whether it is in air or in vacuum. This is very important when finding
out from Table 54, since the density provided there is in Air and hence same must be
used. (Density at 15C in Air = Density at 15C in Vacuum - 0.0011
Setelah anda memahami rumus perhitungan serta memahami penggunaan ASTM Table sesuai
muatannya, maka akan lebih mudah lagi bagi anda untuk memasuki tahapan yang dinantikan
dalam perhitungan muatan diatas kapal oil tanker.

Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker ini berlaku untuk Proses Muat dan Bongkar pada
kapal Tanker yaitu loading dan discharging survey, pengertian Loading dan Discharging adalah
sebagai berikut;
1. Loading
Loading adalah proses muat petroleum dari kilang depot kekapal

2. Discharge
Discharge adalah proses bongkar muatan petroleum dari kapal kedepot cabang atau depot
yang dituju.
tabel buku astm
Contoh penerapan dalam perhitungan minyak dimulai dari Menentukan nilai dari hasil
pengambilan sample Density dan Temperature pada Table ASTM API.

Table 53 , atau biasa disebut dengan Table Density Reduction, Nilainya Berdasarkan Density
Observed dan Temperature Observed,

Contoh Lihat Gambar. Table 53 Diatas,


Density = 0, 711; Temperature 32, maka nilai Densitynya (Density 15 derajat C) adalah 0,7251

Table 54, atau disebut table Volume Correction Factor nilainya berdasarkan rujukan dari Density
15 derajat C = 0,7251

Contoh Density 0,7251 berada diantara 0,7250 & 0,7300 (lihat gambar Table.54) sedang nilai
Volume Densitynya pada Temperature 32 yaitu antara 0,9802 & 0,9805 maka untuk
mendapatkan nilainya digunakan rumus Interpolasi sebagai berikut : y = 0,9802 + (0,7251-
0,7250) (0,9805-0,9802)
(0,7250- 0,7300)
= 0,9802 + (0,02) (0,0003)
= 0,9802 + 0,000006
= 0,980206

Table 52

Table 57, atau biasa juga disebut Table Weight Convertion Factor untuk mencari nilai dari
rujukan Density 15 derajat C = 0,7251 dilihat gambar table 57 diatas berada diantara 0,725 dan
0,726, sedang nilai Long Tons per 1000 litre antara 0,7125 & 0,7134

maka cara mencarinya adalah sebagai berikut :


y = 0,7125 + (0,7251 - 0,7250) ( 0,7134-0,71250)
(0,7250 - 0,7260)
= 0,7125 + ( 0,1) ( 0,0009)
= 0, 7125 + 0, 00009
= 0,71259

Table 56 , atau biasa digunakan Table 01 nilainya adalah 1,01605

Table ASTM
Diatas adalah gambaran daripada Hubungan Antara Rumus untuk mencari Gross Vol, Nett
Vol@15, Barrels, Long Tons & Metric Ton dengan Table 53,52,54,57, & 01

tabel astm 52
Diatas adalah gambaran daripada Hubungan Antara Jenis-Jenis Minyak, Density-nya dan Table
52.

rumus hitung minyak


Diatas adalah gambaran daripada Rumus Perbandingan Muatan minyak kapalcatatan :
Toleransi Losses pada R2 pertamina adalah 0,30 dan R3 adalah 0.10
perbandingan toleransi losses selalu digunakan Satuan Barrels.

Contoh Perhitungan 1 Tanki;


Tanki 1P dimuati Premium, dilakukan ullaging 1.02m, Kondisi kapal Nil List dan Even Keel.
Setelah ditabelkan volume didapatkan 1035 m3 dan diadakan observasi sample muatan dalam
tanki, didapatkan;
Obs Temperature : 28 °C
Obs Density : 0.779 Kg/m3
Maka berapa MT, LT, Barrel muatan dalam Tanki 1P sesuai standart perhitungan ASTM?

Diketahui
Obs Temp : 28 °C Ullage : 1.02 mtr Obs Density : 0.779 Kg/m3 Vol/ Obs KL : 1035 VCF tab
54B : 0.9862 WCF tab 57 : 0.7656 VCF tab 52 : 6.293 WCF tab 56 : 0.7779

Nett KL 15°C = KL Obs x VCF Tab 54


= 1035 x 0.9862
= 1020.717 KL
Barrel 60°F = Nett KL 15°C x VCF Tab 52
= 1020.717 x 6.293
= 6423.372 Barrel

L/T (Long Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 57


= 1020.717 x 0.7656
= 781.461 LT

M/T (Metric Ton) = Net KL 15°C x WCF tab 56


= 1020.717 x 0.7779
= 794.016 MT
atau

M/T (Metric Ton) = Long Ton x 1.01605


= 781.461 x 1.01605
= 794.003 MT

Contoh Perhitungan Beberapa Tanki diatas kapal ; Saya coba hadirkan beberapa contoh
perhitungan muatan minyak kapal seperti Gasoline, dimana perhitungan dengan menggunakan 2
(dua) tabel yang berbeda yaitu tabel T54B dan T6A. Pada akhir perhitungan memiliki hasil yang
sama persis hanya berbeda kecil beberapa point saja.
-Untuk sample dengan T54B, silahkan unduh dengan klik disini
-Untuk sample dengan T6A, silahkan unduh dengan klik disini

Bagi Anda yang ingin memiliki ASTM Table:


1. ASTM Table versi Excel
2. ASTM Table versi Software
3. ASTM Tabel Digital, anda dapat memesannya disini
http://calculationpetroleum.blogspot.com/ hanya dengan biaya Rp. 285 ribu saja
Untuk mendapatkan ASTM tersebut diatas;
Kami akan kirimkan file ASTM tersebut diatas melalui email Anda, setelah Anda transfer dana
donation senilai tersebut diatas

Kirimkan tandabukti transfer melalui email, setelah itu saya check dan segera dikirim filenya.
Jangan merasa keberatan atas Nilai Donasi diatas, tetapi mengertilah akan betapa berharganya
nilai informasi diatas yang telah penulis berikan untuk anda, tentang Belajar Menghitung Minyak
di Kapal Tanker, semoga berguna !

Berikut ini contoh lainnya daripada cara Mengukur Ullage dan Corrected Ullage Pada Muatan
Kapal Tanker.
A. Mengukur Ullage dan Corrected Ullage
Pada saat dilakukan pengukuran ullage pada tangki 1C dengan UTI/MMC diketahui ketinggian
ullage adalah 559,5 cm. Setelah mendapatkan tinggi ullage 559,5 cm Selanjutnya mengoreksi
dengan trim dan list atau kemiringan kapal yang tertera pada clinometer untuk mendapatkan
corrected ullage.
Misalkan trim kapal 2m by stern dan kemiringan kapal/list 1o port. Berikut cara Mengukur
Ullage dan Corrected Ullage Pada Muatan Kapal Tanker :

Di atas adalah tabel koreksi untuk kemiringan kapal dan tabel untuk koreksi trim kapal
Dengan ullage tangki 1C 559,5 cm dan trim kapal 2 m by stern dan list 1o Port maka :
Correction for trim = - 15 mm = - 1,5 cm
Correctoin for list = - 16 mm = - 1,6 cm

Sehingga :
Reading of ullage : 559,5 cm
Correction for trim : - 1,5 cm
Correction for list : - 1,6 cm _
Corrected ullage : 556,4 cm

Jadi dengan reading of ullage 559,5 cm pada tangki 1C dengan trim kapal 2 m by stern dan
list 1o port didapat corrected ullage 556,4 cm

B. Lihat Tabel dengan Corrected Ullage tersebut


Setelah didapat corrected ullage 556,4 cm kemudian lihat volume tangki 1C dengan corrected
ullage tersebut.
Karena volume pada tabel diatas hanya per cm maka untuk mendapatkan volume tangki dangan
ullage 556,4 cm dilakukan interpolasi sebagai berikut :

Ullage 556 cm = 348,461 KL


Ullage 557 cm = 347,190 KL
Difference 1 cm = 1,272 KL

1 cm = 1,272 KL
0,1 cm = 1,272 / 10 = 0,1272 KL
0,4 cm = 0,1272 x 4 = 0,5088 KL

Ullage semakin besar maka volume muatan semakin berkurang maka :


556 cm = 348,461 KL
0,4 cm = 0,5088 KL _
556,4 cm = 347,953 KL
Atau ullage semakin kecil maka volume muatan semakin bertambah maka :
557 cm = 347,190 KL
0,6 cm = 0,7632 KL +
556,4 cm = 347,953 KL

Atau dengan cara sebagai berikut :

Ullage 556 cm = 348,461 KL


Ullage 556,4 cm = ………….. KL
Ullage 557 cm = 347,190 KL

Ullage 556,4 cm = 348,461 + { [ (556,4 - 556) : (557 - 556) ] x (347,190 - 348,461) }


= 348,461 + { - 0,5084 }
= 347,953 KL

Jadi dengan corrected ullage tangki 1C = 556,4 cm didapat volume 473,953 KL. volume ini
adalah gross volume karena belum dikurangi dengan air yang terkandung di dalam tangki
tersebut. untuk mendapatkan Nett Volume Observe maka harus dikurangi dengan jumlah air
yang tedapat di dalam tangki tersebut. untuk menghitung jumlah air dalam volume tersebutsama
dengan cara menghitung jumlah minyak di atas. jika tidak ada air ini artinya volume tersebut
adalah Nett KL Observe.

C. Ukur Density Minyak


Masukkan minyak kedalam gelas kaca lalu masukkan hydrometer ke dalam gelas kaca tersebut
lalu lihat pembacaan dari Hydrometer tersebut. dan didapatlah density minyak tersebut. misalnya
density minyak adalah 0,834.

D. Ukur Temperature Minyak


Ukur suhu minyak dengan alat ukur temperature dan kita dapatkan temperature minyak tersebut.
misalnya temperature minyak saat itu adalah 30o C.

Dari penjelasan di atas kita dapatkan :


Nett KL Obesrve = 347,953 KL
Density = 0,834
Temperature sample = 30o C

Contoh penerapan Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker lainnya sebagai berikut;

Cara 1
Jika diketahui Density at 15 °C dan Observed Temperature (°C) , VCF (Volume Correction
Factor ) dapat dicari dengan argument Density dan Temp dengan menggunakan ASTM table
54B.

Misal :
Density 0.7900 dan Temp 33°C
Maka diperoleh :
VCF (Volume Correction Factor) = 0.9828 dari table 54B
WCF (Weight Correction Factor) = Density – 0.0011
0.7900 – 0.0011
0.7889 (lihat table 56)

Jika diketahui liters observe adalah 2525 m3 (hasil dari perhitungan tank table dengan argument
ullage) maka hasil perhitungannya:

Nett K/L = M3 (gross) x VCF


2525 x 0.9828
2451.57 K/L

MT = Nett K/L x WCF


2481.57 x 0.7889
1957.711 MT

LT = MT x 0.984206
1957.711 x 0.984206
1926.790 LT

Gross Bbls = M3 (gross) x 6.28981


2525 x 6.28981
15881.77 Bbls (gross)

Nett Bbls = Nett K/L x 6.293


2481.57 x 6.293
15616.520 Bbls (Nett)

MT = LT x 1.01605
1926.790 x 1.01605

1957.711 MT

Cara 2
Jika diketahui API Gravity dan temperature °F, maka VCF dapat dicari dengan menggunakan
table 6B

Gross Bbls = M3 x 6.2898


Nett Bbls = Gross Bbls x VCF
MT = Nett Bbls x WCF (Table 11)
LT = MT x 0.98421

Hal lainnya yang perlu kita ketahui juga dalam mempelajari Cara Perhitungan Minyak Di
Kapal Tanker adalah hal-hal yang berkaitan dengan hal sebagai berikut;

1. Penting untuk mengetahui Sumber loss atau kekurangan minyak pada saat loaing atau muat ke
kapal biasanya disebabkan oleh hal sebagai berikut;

- Loss yang bersifat Fisik


Loss atau kekurangan muatan minyak yang bersifat Fisik artinya minyak benar-benar hilang
karena di curi
- Loss yang bersifat Semu
Sedangkan loss atau kekurangan minyak bersifat semu artinya minyak berkurang hanya secara
perhitungan di atas kertas saja karena bisa jadi salah membaca density minyak saja.

2, pelajari juga Sifat Minyak tersebut

Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangat banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.
Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyak bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen, air
dll.

Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepat karena sangat rentan berubah pada perubahan
suhu dan bentuk tanki.

3. Perhatikan cara Pengambilan Contoh Minyak dari Tanki Kapal atau Tangki darat.
Beberapa cara Pengambilan Contoh Minyak
Composite spot
Middle spot
All-levels
Running sample
Sample cocks

Pemeriksaan Contoh Minyak


Dengan menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15 C.
Untuk minyak yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi miniskus yang tepat.

Hasil pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan pengukurannya mendekati suhu


minyak yang sebenarnya.

Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat di konversi ke volume standard
15C.

Density dapat menentukan kualitas crude.


Density cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram dengan volume dalam liter pada
suhu standard (15C)

SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam suatu volume tertentu pada suhu 60
F dengan berat massa air murni pada volume yang sama dengan suhu yang sama

Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat pemeriksaan, yang suhunya dapat
berbeda beda.
Ketelitian Peralatan : Alat Ukur Manual

Alat pengukuran level cairan.


Alat pengukuran air bebas.
Alat pengukuran suhu.
Alat pengambilan sample.
Alat pengukuran density.

Ketelitian SDM
SDM pelaksana sangat berperan dalam proses arus minyak.

Tertib Administrasi
R1 (Loading loss) sebagai cermin kinerja pengirim.
R2 (Transport loss) sebagai cermin kinerja pengangkut.
R3 (Discharge loss) sebagai cermin kinerja penerima.
R4 (Supply loss) merupakan cermin kerjasama korporat tiga pihak tersebut.

Sistimatis Pengukuran Minyak


Pengukuran Refference Depth untuk mengetahui apakah tidak ada botom fluktuasi.
Pengukuran ketinggian cairan sampai mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3 mm).
Pengukuran air bebas / free water.
Pengukuran temperature minyak dalam tanki.
Pengambilan Sample minyak.
Pengukuran density minyak dan temperaturnya.

Pengukuran temperature minyak dalam tanki


> 5 M = 3 X
1 M di bawah permukaan cairan.
Dipertengahan tinggi cairan.
1 M di atas dasar tanki.
3M s/d 5 M = 2 X
1 M di bawah permukaan cairan.
1 M di atas dasar tanki.
< 3 M= 1 X
Di pertengahan tinggi cairan.

Pengambilan Sample minyak


> 5 M = 3 X
5/6 tinggi cairan
3/6 tinggi cairan
1/6 tinggi cairan
3 M s/d 5 M = 2 X
¾ tinggi cairan
¼ tinggi cairan
< 3 = 1 X
Di tengah tengah tinggi cairan
Pengukuran density minyak dan temperaturnya
Gelas ukur / mattglass pada tempat datar dan rata.
Terhindar dari tiupan angin.
Pembacaan Tegak Lurus.
3 X sample: 1/3 bagian dari tiap-tiap sample
2 X sample : ½ bagian dari tiap-tiap sample.
1 X sample : Seluruhnya di tuangkan ke gelas ukur

Peralatan Standard dalam belajar Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker


A. Innage Tape (Dipp Tape)
ASTM D. 1085 – API. 2545

B. Water Stick Bar / Bob runcing


ASTM D. 1085 – API. 2545
Cup Case / Flushing Case Assembly

(Temperature Measurement)
ASTM D. 1086 – API. 2543

Weighted Beaker
ASTM D. 270 – API 2546

Hydrometer
ASTM D. 1298 – API. 2547

Menyiapkan alat ukur, formulir pencatatan, tabel tanki dan ASTM


Alat sounding yang sesuai dan terbaca.
Density meter (15 C) sesuai dengan Grade.
Thermometer Luar.
Gelas Ukur.
Thermometer dalam.
Botol Sample.
Pasta Air dan Minyak.
Formulir Pencatatan.
Tabel Kalibrasi Kapal.
Tabel ASTM IP D 1250
Alat Hitung / Calculator.
Langkah langkah Pengukuran
Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang.
Catat Hell.

Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan minyak dan free water sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Menghitung Nett Volume Observe
Menghitung Trim Kapal
Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell untuk cairan minyak dan free water pada
setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

Menghitung gross volume observe setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di
koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di
koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung Nett Volume Observe setiap tanki
= Gross Volume Observe – Free Water Volume

Menghitung Volume ( KL 15 C )
Menghitung dan menentukan angka density 15 C berdasarkan angka hasil pengukuran density
dan temperatur observe pada setiap tanki dengan menggunakan tabel 53 ASTM IP D 1250.

Menghitung dan menetukan angka Volume Correction Factor (VCF)berdasarkan angka density
15 C dan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 54 ASTM D 1250.

Menghitung Volume KL 15 C pada setiap tanki.


= Nett Volume observe X V Corr Factor

Menghitung Volume dalam Barrel 60 F


Menentukan angka Volume Conversion Factor (VCF) berdasarkan angka density 15 C yang
telah di peroleh dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.

Menghitung Volume Barrel 60 F


= Volume KL 15 C X Vol.Conv.Factor

Menghitung Berat dalam Long Ton


Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan angka
density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP D 1250 pada setiap
tangki.

Menghitung Berat dalam Long Ton :


= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor

Menghitung Berat dalam Metric Ton


Menghitung dan menetukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan density 15 C
yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.

Menghitung berat dalam Metric Ton :


= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor
Atau
Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D
1250

= Long Ton X 1.01605

Vessel Experince Factor


Dengan Metoda IP PMM Part XVI Appendix C
Dengan Metoda API MPMS Chapter 17
Voyage yang tidak boleh di perhitungkan :
Voyage pertama setelah melaksanakan docking.
Pengoperasian tidak di muati full.
Voyage di mana B/L berdasarkan angka ship figure.
Voyage pertama apabila ada perubahan capasitas yang berdampak pada jumlah muatan yang di
angkut.
Voyage yang hanya di isi kurang dari 80% kapasitas.
Hal penting lainnya dalam belajar Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker adalah cara
pembacaan draft mark kapal

Istilah – Istilah dalam Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker

TCV:Total Calculated Volume


VLR:Vessel Load Ratio
VDR:Vessel Discharge Ratio
VEFL:Vessel Experience Factor – Loading
VEFD:Vessel Experience Factor – Disch
Demikian postingan kali ini tentang Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker, jika ada
kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan. kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan. semoga bermamfaat.

Anda mungkin juga menyukai