Ada banyak jenis minyak yang bisa di muat oleh sebuah kapal tanker,
namun umumnya kapal tanker hanya memuat minyak-minyak produk turunan
petroleum seperti kebanyakan minyak yang di jual oleh Pertamina yaitu
minyak tanah, minyak solar atau minyak diesel seperti HSD (high speed
diesel) MGO (marine gas oil) MFO (marine fuel oil) HSFO (hihg sulphur
fuel oil) atau pun minyak bensin atau premium atau di sebut juga dengan
Gasoline.
Kali ini saya seorang Marine Surveyor Indonesia ingin sharing tentang
Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker khususnya untuk jenis minyak diesel,
bensin atau gasoline dan jenis minyak bumi ringan lainnya seperti tersebut
di atas. Unutk jenis minyak ringan tersebut Cara Perhitungan Minyak Di Kapal
tanker hampir sama saja, kecuali cara menghitung minyak methanol dan cara
perhituang minyak crude oil baru terdapat perbedaan cara
perhitungannya yang nanti akan kita bahas pada tulisan lain berikutnya.
Kita ketahui jenis muatan minyak ini adalah jenis muatan cair yang memiliki
karakteristik yang berbada dengan jenis kargo muatan curah lainnya, untuk
menghitung jenis muatan cair seperti Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker
maka diperlukan data-data seperti Density Minyak dan Temperature cairan minyak
yang di muat kapal. Harap dicatat bahwa Sifat zat cair adalah akan memuai
(volume bertambah) jika temperatur naik, sementara density (massa jenis)
akan selalu tetap, untuk itu diperlukan alat-alat seperti tercantum dibawah
ini jika anda ingin melakukan perhituangan muatan minyak di kapal tanker yaitu;
1. Nett KL @ 15o C
2. US Barrel @ 60o F
3. Long Tons
4. Metric Tons
Tahapan selanjutnya dalam perhitungan muatan minyak/oil product dalam Cara Perhitungan
Minyak Di Kapal Tanker ini adalah sebagai berikut;
Berikut ini penjelasan lebih jauh dari ketiga bagian yang tersebut diatas yaitu;
Tahap Pertama bagian A
Pengecekan Data, Table dan Koreksi yang berhubungan dengan tanki beserta alat
ukur/ullagging device.
Pada tahapan ini bertujuan agar kita sebagai cargo surveyor mengetahui berapa nilai koreksi
yang ada
digunakan dalam perhitungan muatan, dikarenakan tiap-tiap tanki memiliki karakter
tersendiri sehingga
berbeda nilai koreksinya begitu juga dengan alat ukur yang akan digunakan perlu kita ketahui
berapa
besar nilai koreksi pengurangan/penambahan dalam perhitungan.
Beberapa koreksi yang akan anda temui dalam perhitungan muatan minyak, yaitu;
1. Koreksi terhadap bentuk Tanki Kapal yg muat minyak biasanya terdapat setidaknya 2
koreksi;
a) Koreksi Trim
b) Koreksi List
Penjelasan
1. Koreksi Trim dan Koreksi List,
contoh kapal tidak ada koreksi trim nol
koreksi ini akan muncul/ ada apabila kondisi kapal terdapat trim dan list/ miring sehingga
muatan
cair dalam tanki yang seharusnya berbentuk kubus maupun persegi panjang akan tetapi
membentuk bangun persegi yang kurang beraturan atau trapesium dimana juga terdapat
permukaan bebas muatan tersebut.
2 a) Koreksi Ketinggian Alat Ukur terhadap Main Deck/ Top Tank guna menentukan Zero
Point sebagai titik
awal nol permulaan untuk pembacaan Ullage/ Sounding didalam tanki muatan. Data Koreksi
serta referensi
ketinggian pipa koneksi dan alat ukur terhadap main deck, bahkan referensi kedalaman tanki
terlampir dalam
Ullage/ Sounding Tank Table.
3 a) Koreksi Temperature, koreksi ini untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu muatan
yang menjadikan volume
muatan berubah dari nilai volume standar suhu yang sudah ditentukan. Semakin turun suhu
muatan tersebut maka
volume muatan mengecil begitu juga sebaliknya.
3 b) Koreksi Density (Specific Gravity)/ Kekentalan, koreksi ini ada hubungannya dengan
koreksi perubahan suhu
dari standar yang sudah ditentukan. Dengan pengambilan sample untuk pengukuran suhu
serta density, maka kita
dapatkan nilai observasi, perubahan density dari standar ukurnya maka berpengaruh pada
nilai bobot muatan yang
dimuat. Maka kita dapatkan koreksi density dengan table standar ukur yang terdapat referensi
berdasarkan perubahan
density dan suhu muatan tersebut. Tabel Standar Ukur yang berlaku yang sering disebut
adalah ASTM Petroleum Measurement
Table.
Dari keseluruhan Koreksi 3a (Temperature) dan 3b (Density) diatas, kita jadikan acuan dalam
Cara Perhitungan Minyak
Di Kapal Tanker untuk mendapatkan nilai jumlah muatan dalam Standar Volume perhitungan
dengan suhu standar hitung 15
derajat celcius atau Nett KL @ 15oC dan kita sepadankan pada suhu 60 derajat farenheit.
Sehingga dalam laporan volume
dalam satuan US Barrel atau US Barrel @ 60o F.
Penggunaan Tabel ASTM untuk Petroleum Product dimana dalam tabel tersebut dijadikan
standar ukur untuk semua varian
Petroleum Product. Dalam tabel tersebut terdapat nilai untuk Koreksi Volume (Volume
Correction Factor/ VCF) dan Koreksi
Berat (Weight Correction Factor/ WCF) guna konversi masing-masing muatan minyak
apabila terjadi perbedaan temperature
serta density muatan pada saat termuat diatas kapal.
Tahapan selanjutnya dalam Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker adalah cara
melakukan sounding atau ullage untuk menentukan
tinggi cairan minyak yang telah di muat ke atas kapal tanker minyak ini.
Untuk memudahkan anda memahami gambaran tentang perbedaan Ullage dan Sounding,
perhatikan penjelasan gambar dibawah ini.
Jadi dari gambar diatas, dapat anda simpulkan definisi Sounding dan Ullage kapal sebagai
berikut;
ULLAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur jarak antara permukaan muatan
dengan top tank, dari referensi jarak tersebut di tabel
kan dengan tabel ullage.
SOUNDING/ INNAGE : pengukuran volume tanki dengan mengukur kedalaman atau jarak
antara dasar tanki hingga permukaan muatan.
Berikut adalah contoh cara melakukan sounding ataupun ullage dengan memakai alat UTI
atau MMC dan penerapan diatas Tanki kapal ;
Untuk mengetahui lebih mengenai UTI dan Sampling Device.
Pengambilan sample/ contoh muatan bertujuan untuk mengukur nilai perubahan temperatur
dan density muatan, karena perubahan tersebut sangat
berpengaruh pada quantity muatan. Dari observasi ini maka kita bisa mendapatkan nilai
koreksi untuk perubahan tersebut dari standar ukur yang
sudah ditentukan.
Adapun jenis pengambilan sample;
- Sample 1st Foot (Ketika dalam tank mulai termuat 1 kaki)
- Sample Manifold (Ketika mulai muat)
- Sample dari dalam Tank (Kedalaman 75%, 50% dan 25%)
Pada system ini pengambilan secara terbuka saat mengambil sample, sehingga dengan
membuka manhole/ tank dome untuk mengambil sample muatan.
System ini perlu perhatian penuh tertama untuk menghindari resiko kebakaran serta resiko
terhirup vapour/ gas dari muatan tersebut. Maka
perlu dipersiapkan peralatan pemadam kebakaran dan alat keselamatan.
Tahap c
Tahap Cargo Calculation/ Perhitungan Muatan ini setelah kita melewati tahapan a dan b,
dimana informasi Tank Ullage/ Sounding telah kita
tabelkan untuk mendapatkan volume muatan dan pengambilan sample untuk mendapatkan
temperature dan density (SG/ Specific Gravity). Perlu
diperhatikan dan dicatat akan kondisi heel/ list dan trim kapal (draft kapal), catat hasil ulllage
masing-masing tanki yang diukur serta
mendeteksi akan adanya air dalam tanki muatan.
Untuk dapat mengukur muatan minyak, hal-hal yang paling penting utama dalam Cara
Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker adalah menguasai interpolasi
dan extrapolasi.
Setelah itu kita memasuki tahap perhitungan muatan dengan mempersiapkan tabel ASTM
untuk perhitungan, adapun beberapa formula dasar untuk dijadikan formula perhitungan
muatan, sebagai berikut;
4. Hitunglah Berat Muatan dalam satuan Long Ton (LT) dan Metric Ton (MT)
Pada bagian ini kita gunakan nilai WCF (Weight Correction Factor)didapatkan dari ASTM
Tab 56 & 57 untuk perkalian mendapatkan nilai berat sesuai satuan yang diinginkan. Adapun
rumus yang digunakan sebagai berikut;
Volume I:
Volume II:
Volume III:
Volume V:
Volume VI:
Volume VII:
Volume VIII:
Volume IX:
Volume X:
Volume XI / XII - ASTM D 1250-80 - API standard 2540 and IP Designation 200 apply
Table 1
Table 2
Temperature Conversions
Table 3
Table 4
U.S. Gallons at 60F and Barrels at 60F to Litres at 15C against API Gravity at 60F
Table 8
Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per pound against API Gravity at 60F
Table 9
Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and Barrel at 60F against API Gravity at 60F
Table 10
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against API Gravity at 60F
Table 11
Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against API Gravity at 60F
Table 12
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Long Ton against API Gravity at 60F
Table 13
Metric Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against API Gravity at 60F
Table 14
Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against API Gravity at 60F
Table 21
Table 22
US Gallons at 60F to Litres at 15C and Barrels at 60F to Cubic Metres at 15C
Table 26
Pounds per US Gallon at 60F and US Gallons at 60F per Pound against Relative Density
60/60F
Table 27
Short Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against Relative Density
60/60F
Table 28
US Gallons at 60F and Barrels at 60F per Short Ton against Relative Density 60/60F
Table 29
Long Tons per 1000 US Gallons at 60F and per Barrel at 60F against Relative Density
60/60F
Table 30
US Gallons at 60F and Barrels At 60F per Long Ton against Relative Density 60/60F
Table 31
Cubic Metres at 15C per Short Ton and per Long Ton against Relative Density 60/60F
Table 33
Specific Gravity Reduction to 60F for Liquefied Petroleum Gases and Natural Gasoline
Table 34
Reduction of Volume to 60F against Specific Gravity 60/60F for Liquefied Petroleum Gases
Table 51
Table 52
Barrels at 60F to Cubic Metres at 15C and Cubic Metres at 15C to Barrels at 60F
Table 56
Kilograms per Litre at 15C and Litres at 15C per Metric Ton against Density at 15C
Table 57
Short Tons and Long Tons per 1000 Litres at 15C against Density at 15C
Table 58
Volume XIII:
Volume XIV:
Please remember that normally the density or API is provided by the terminal or surveyor in
the
load ports and what is used will be dependent on the region / port of loading. For example in
USA / Canada,
Persian Gulf, API usage is prevalent, while entire of Europe and Asia uses Density at 15C.
However please
ascertain, if Density at 15C is provided, whether it is in air or in vacuum. This is very
important when
finding out from Table 54, since the density provided there is in Air and hence same must be
used. (Density
at 15C in Air = Density at 15C in Vacuum - 0.0011
Setelah anda memahami rumus perhitungan serta memahami penggunaan ASTM Table
sesuai muatannya, maka akan lebih
mudah lagi bagi anda untuk memasuki tahapan yang dinantikan dalam perhitungan muatan
diatas kapal oil tanker.
Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker ini berlaku untuk Proses Muat dan Bongkar pada
kapal Tanker yaitu loading
dan discharging survey, pengertian Loading dan Discharging adalah sebagai berikut;
1. Loading
Loading adalah proses muat petroleum dari kilang depot kekapal
2. Discharge
Discharge adalah proses bongkar muatan petroleum dari kapal kedepot cabang atau depot
yang dituju.
Contoh penerapan dalam perhitungan minyak dimulai dari Menentukan nilai dari hasil
pengambilan sample Density dan Temperature pada Table ASTM API.
Table 53 , atau biasa disebut dengan Table Density Reduction, Nilainya Berdasarkan Density
Observed dan Temperature Observed,
Table 54, atau disebut table Volume Correction Factor nilainya berdasarkan rujukan dari
Density 15 derajat C = 0,7251
Contoh Density 0,7251 berada diantara 0,7250 & 0,7300 (lihat gambar Table.54) sedang
nilai Volume Densitynya pada Temperature 32 yaitu antara
0,9802 & 0,9805 maka untuk mendapatkan nilainya digunakan rumus Interpolasi sebagai
berikut : y = 0,9802 + (0,7251- 0,7250) (0,9805-0,9802)
(0,7250- 0,7300)
= 0,9802 + (0,02) (0,0003)
= 0,9802 + 0,000006
= 0,980206
Table 52
Table 57, atau biasa juga disebut Table Weight Convertion Factor untuk mencari nilai dari
rujukan Density 15 derajat C = 0,7251 dilihat gambar table 57
diatas berada diantara 0,725 dan 0,726, sedang nilai Long Tons per 1000 litre
antara 0,7125 & 0,7134
Diatas adalah gambaran daripada Hubungan Antara Rumus untuk mencari Gross Vol, Nett Vol@15,
Barrels, Long Tons & Metric Ton dengan Table 53,52,54,57, & 01
Diatas adalah gambaran daripada Hubungan Antara Jenis-Jenis Minyak, Density-nya dan
Table 52.
Diatas adalah gambaran daripada Rumus Perbandingan Muatan minyak kapalcatatan :
Toleransi Losses pada R2
pertamina adalah 0,30 dan R3 adalah 0.10 perbandingan toleransi losses selalu digunakan
Satuan Barrels.
Diketahui
Obs Temp : 28 °C Ullage : 1.02 mtr Obs Density : 0.779 Kg/m3 Vol/ Obs KL : 1035 VCF tab
54B : 0.9862 WCF
tab 57 : 0.7656 VCF tab 52 : 6.293 WCF tab 56 : 0.7779
Contoh Perhitungan Beberapa Tanki diatas kapal; Saya coba hadirkan beberapa contoh
perhitungan muatan minyak kapal seperti Gasoline,
dimana perhitungan dengan menggunakan 2 (dua) tabel yang berbeda yaitu tabel T54B dan
T6A. Pada akhir perhitungan memiliki hasil yang
sama persis hanya berbeda kecil beberapa point saja.
-Untuk sample dengan T54B, silahkan unduh dengan klik disini
-Untuk sample dengan T6A, silahkan unduh dengan klik disini
Diketahui
Obs Temp : 28 °C Ullage : 1.02 mtr Obs Density : 0.779 Kg/m3 Vol/ Obs KL : 1035 VCF tab
54B : 0.9862 WCF tab 57 : 0.7656 VCF tab 52 : 6.293 WCF tab
56 : 0.7779
Contoh Perhitungan Beberapa Tanki diatas kapal; Saya coba hadirkan beberapa contoh
perhitungan muatan minyak kapal seperti Gasoline, dimana
perhitungan dengan menggunakan 2 (dua) tabel yang berbeda yaitu tabel T54B dan T6A.
Pada akhir perhitungan memiliki hasil yang sama persis hanya
berbeda kecil beberapa point saja.
-Untuk sample dengan T54B, silahkan unduh dengan klik disini
-Untuk sample dengan T6A, silahkan unduh dengan klik disini
Berikut ini contoh lainnya daripada cara Mengukur Ullage dan Corrected Ullage Pada
Muatan Kapal Tanker.
A. Mengukur Ullage dan Corrected Ullage
Pada saat dilakukan pengukuran ullage pada tangki 1C dengan UTI/MMC diketahui
ketinggian ullage adalah 559,5 cm.
Setelah mendapatkan tinggi ullage 559,5 cm Selanjutnya mengoreksi dengan trim dan list
atau kemiringan kapal yang
tertera pada clinometer untuk mendapatkan corrected ullage.
Misalkan trim kapal 2m by stern dan kemiringan kapal/list 1o port. Berikut cara Mengukur
Ullage dan Corrected Ullage
Pada Muatan Kapal Tanker :
Di atas adalah tabel koreksi untuk kemiringan kapal dan tabel untuk koreksi trim kapal
Dengan ullage tangki 1C 559,5 cm dan trim kapal 2 m by stern dan list 1o Port maka :
Correction for trim = - 15 mm = - 1,5 cm
Correctoin for list = - 16 mm = - 1,6 cm
Sehingga :
Reading of ullage : 559,5 cm
Correction for trim : - 1,5 cm
Correction for list : - 1,6 cm _
Corrected ullage : 556,4 cm
Jadi dengan reading of ullage 559,5 cm pada tangki 1C dengan trim kapal 2 m by stern dan
list 1o port didapat corrected ullage 556,4 cm
1 cm = 1,272 KL
0,1 cm = 1,272 / 10 = 0,1272 KL
0,4 cm = 0,1272 x 4 = 0,5088 KL
Jadi dengan corrected ullage tangki 1C = 556,4 cm didapat volume 473,953 KL. volume ini
adalah gross volume karena belum dikurangi dengan
air yang terkandung di dalam tangki tersebut. untuk mendapatkan Nett Volume Observe
maka harus dikurangi dengan jumlah air yang tedapat di
dalam tangki tersebut. untuk menghitung jumlah air dalam volume tersebutsama dengan cara
menghitung jumlah minyak di atas. jika tidak ada
air ini artinya volume tersebut adalah Nett KL Observe.
Contoh penerapan Cara Perhitungan Minyak Di Kapal Tanker lainnya sebagai berikut;
Cara 1
Jika diketahui Density at 15 °C dan Observed Temperature (°C) , VCF (Volume Correction
Factor ) dapat dicari dengan argument Density dan
Temp dengan menggunakan ASTM table 54B.
Misal :
Density 0.7900 dan Temp 33°C
Maka diperoleh :
VCF (Volume Correction Factor) = 0.9828 dari table 54B
WCF (Weight Correction Factor) = Density – 0.0011
0.7900 – 0.0011
0.7889 (lihat table 56)
Jika diketahui liters observe adalah 2525 m3 (hasil dari perhitungan tank table dengan
argument ullage) maka hasil perhitungannya:
LT = MT x 0.984206
1957.711 x 0.984206
1926.790 LT
MT = LT x 1.01605
1926.790 x 1.01605
1957.711 MT
Cara 2
Jika diketahui API Gravity dan temperature °F, maka VCF dapat dicari dengan menggunakan
table 6B
Hal lainnya yang perlu kita ketahui juga dalam mempelajari Cara Perhitungan Minyak Di
Kapal Tanker adalah hal-hal yang berkaitan
dengan hal sebagai berikut;
1. Penting untuk mengetahui Sumber loss atau kekurangan minyak pada saat loaing atau muat
ke kapal biasanya disebabkan oleh hal
sebagai berikut;
Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangat banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.
Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyak bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen,
air dll.
Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepat karena sangat rentan berubah pada perubahan
suhu dan bentuk tanki.
3. Perhatikan cara Pengambilan Contoh Minyak dari Tanki Kapal atau Tangki darat.
Beberapa cara Pengambilan Contoh Minyak
Composite spot
Middle spot
All-levels
Running sample
Sample cocks
Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat di konversi ke volume standard
15C.
SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam suatu volume tertentu pada suhu
60 F dengan berat massa air murni pada volume
yang sama dengan suhu yang sama
Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat pemeriksaan, yang suhunya
dapat berbeda beda.
Tertib Administrasi
R1 (Loading loss) sebagai cermin kinerja pengirim.
R2 (Transport loss) sebagai cermin kinerja pengangkut.
R3 (Discharge loss) sebagai cermin kinerja penerima.
R4 (Supply loss) merupakan cermin kerjasama korporat tiga pihak tersebut.
(Temperature Measurement)
ASTM D. 1086 – API. 2543
Weighted Beaker
ASTM D. 270 – API 2546
Hydrometer
ASTM D. 1298 – API. 2547
Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan minyak dan free water sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density dan temperatur observe sesuai
dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap
tanki.
Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Menghitung Nett Volume Observe
Menghitung Trim Kapal
Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell untuk cairan minyak dan free water
pada setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung gross volume observe setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang
telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di
koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung Nett Volume Observe setiap tanki
= Gross Volume Observe – Free Water Volume
Menghitung Volume ( KL 15 C )
Menghitung dan menentukan angka density 15 C berdasarkan angka hasil pengukuran
density dan temperatur observe pada setiap tanki dengan menggunakan
tabel 53 ASTM IP D 1250.
Atau
Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D
1250
Jika anda membutuhkan jasa marine surveyor untuk melaksanakan Loading Supervision atau
Discharging Survey kami silahkan menghubungi kami
PT. Binaga Ocean Surveyor di alamat dibawah kami;
Contact Us
Posting Komentar
Mengenai Saya
kisahyd
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
► 2019 (4)
► 2018 (11)
▼ 2017 (16)
o ► Desember (1)
o ► November (1)
o ▼ Oktober (6)
Jika anda membutuhkan jasa marine survey di Batam,...
IDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN KAPAL
PERI...
Kenali Bagian-Bagian Kapal Laut
Anak Buah Kapal ( ABK) Atau Awak Kapal
CARA PERHITUNGAN MINYAK Di KAPAL TANKER (MT)
KEGIATAN LOADING CO
o ► September (7)
o ► Mei (1)