Anda di halaman 1dari 37

STORAGE OPERATION

Arus Minyak Terminal BBM


Pemahaman Jalur Pipa

Pemahaman Struktur Tangki Timbun

Pemahaman Tata Cara Ukur

Loss Control
Tangki Timbun

Bagian – Bagian Tangki Timbun :


• Tangga
• Pagar Pembatas (Atap)
• Man Hole
• Lubang Ukur (Slot Dipping Device)
• PV Valve
• Water Sprinkle
• Foam Chamber
• Drain Line
• ATG
Pemahaman Tata Cara Ukur
Metode Pengukuran Minyak Tangki Darat
ASTM D 1085 – API 2545

1. Cara Innage :
Cara pengukuran dengan mengukur ketinggian cairan secara
langsung pada tanki.

2. Cara Outage :
Cara pengukuran dengan mengukur ruang kosong yang ada
ditanki.
Cara ini terutama untuk pengukuran di tangki kapal atau produk-
produk pekat seperti aspal ataupun apabila ada endapan/sludge
didasar tanki serta adanya perubahan pada plate dasar tanki.
Metode Pengukuran (Ilustrasi Gambar) :
REFERENCE POINT REFERENCE POINT
READING READING

Gaugung Tape Gauging Tape


Gauging Hatch Gauging Hatch

TANK SHELL OUTAGE

Tape LIQUID LEVEL BOB


Cut CUT

LIQUID LEVEL

INNAGE

BOB

Datum
Plate

INNAGE OUTAGE
ALAT YANG DIPERLUKAN DALAM PENGUKURAN MINYAK
Dip Tape (Pita Ukur Manual)

Handle
Pita (skala metric & Inch
dimulai skala 20 cm

Tuas pemutar

Penghubung Pita dgn Bandulan


(jarak 60 mm)

Skala mm (0 – 140)

Bob (Bandulan)
PERSIAPAN SEBELUM PENGUKURAN
ILUSTRASI GAMBAR SLOT DIPPING DEVICE

METERAN/DIPPTIP

REFERENCE POINT

PENUTUP SLOT

REFERENCE DIPP / 5675 mm

BOB / BANDUM METER


ILUSTRASI CARA MELAKUKAN PENGUKURAN (DIPPING)

Pita ukur / Dipp


Tape

Menempel pada reference


point

Lubang ukur / Dip hatch

• Pita ukur harus menempel pada reference point untuk menghindari


listrik statis dan mendapatkan ketepatan ukuran
• Perhatikan arah angin, juru ukur harus berada dibelakang angin
(membelakangi) untuk menghindari menghirup gas yang keluar dari
dalam tangki.
Alat Ukur Dipping Tangki Darat – ATG
Sistimatika Pengukuran Minyak
1. Pengukuran Refference Depth (untuk mengetahui secara dini bila terjadi
Bottom fluktuasi)
2. Pengukuran Tinggi cairan minimum dua kali atau sampai mendapatkan angka
identik (maksimum 3 mm)
3. Pengukuran Air bebas (Free Water)
4. Pengukuran Temperatur minyak (dalam tangki)
5. Pengambilan Sample minyak
6. Pengukuran Density Observed dan Temperatur luar (sample)

 Pengukuran PERTAMA harus diyakini keakurasiannya dan menjadi refernsi


pengukuran berikutnya.

 Pengukuran KEDUA dan seterusnya ,


Apabila pengukuran kedua dst berbeda dgn yg pertama dengan selisih lebih dari
3 mm, harus diulang sampai mendapatkan angka identik maksimum 3 mm.
Apabila belum juga didapatkan angka identik 3 mm, diperbolehkan perhitungan
averrage dgn minimum 6 kali pengukuran berulang.

 Hasil pengukuran yang telah diyakini akurat dan sesuai ketentuan SOP agar
dicatat pada Tank Ticket.
Cara pengukuran metode Innage

 Bawa peralatan pengukuran, kain lap, tank tiket ke atas tanki


 Buka penutup lubang ukur, dan berdirilah ditempat yang aman dan perhatikan arah
angin untuk menghindari uap/gas yang keluar.
 Letakkan pita ukur pada bibir titik ukur (reference point) dan turunkan bandul secara
perlahan sampai menyentuh meja ukur (datum plate) untuk mengetahui tinggi lubang
ukur dan bandingkan dengan data yang ada, apakah telah terjadi perubahan pada plate
dasar tanki.
 Lakukan pengukuran ketinggian cairan dengan cara mengoleskan pasta minyak
secukupnya ( +/- 10 cm) pada pita yang berskala sesuai perkiraan tinggi cairan dan
turunkan secara perlahan dengan tetap bersinggungan pada bibir lubang tanki sampai
menyentuh meja ukur
 Biarkan terendam beberapa saat sesuai jenis minyak yang diukur agar pasta minyak
bereaksi
− Minyak ringan (Avgas, Avtur, PKS) : 5 – 10 detik
− Minyak diesel : 10 – 30 detik
− Minyak bakar : 30 – 60 detik
CARA INNAGE
Cara pengukuran metode Innage

 Tarik pita ukur keatas dan baca batas reaksi (cut point) yang tertera ada tanki.
 Lakukan langkah pengukuran sekali lagi untuk mencari angka yang identik (selisih lebih
kecil dari 3 mm), seperti contoh dibawah ini :

Contoh I :
Pengukuran I : 6831 mm
Pengukuran II : 6833 mm
Yang dicatat pada tank ticket 6831 mm

Contoh II :
Pengukuran I : 6831 mm
Pengukuran II : 6834 mm
Pengukuran harus diulang

Contoh III :
Pengukuran I : 6831 mm
Pengukuran II : 6834 mm
Pengukuran III : 6836 mm
Yang dicatat pada tank ticket 6834 mm
Angka Identik
Cara pengukuran Outage
 Pada prinsipnya sama dengan cara Innage.
 Oleskan pasta minyak pada bandulan dan turunkan perlahan sampai terasa menyentuh cairan
dan bandulan terendam sebagian dan catat pembacaan pita yang menempel tepat pada
reference mark.
 Diamkan terendam sesuai jenis produk seperti halnya Innage, kemudian tarik keatas dan catat
batas reaksi (Cut Point) pada bandulan.
 Minyak dihitung dari reference depth dikurangi dengan bagian yang kosong.
 Misalkan bandulan akan terendam apabila pita ukur diturunkan/diulurkan sepanjang 7.402
mm. Bacalah reference depth atau tinggi ukuran yang tertera dekat reference point, misalkan
12.156 mm, artinya jarak dari reference point sampai ke gauge point didasar tangki. Ulurkan
terus pita sampai > 7402, misal 7489 mm. Cara menghitung tinggi minyak : tinggi ukuran atau
reference depth 12.156 mm dikurangi pita ukur/bandulan yang dimasukkan 7.849 mm jadi
4.667 mm. Tarik pita ukur ke atas baca ‘batas’. Hasil pembacaan 75 mm (diatas skala nol), ini
menunjukkan bagian pita ukur / bandul yang masuk dalam minyak. Tambahkan 75 mm pada
4.667 mm, jadi 4.742 mm menunjukkan tinggi minyak dalam tank.
 Apabila tank table dibuat untuk system ullage maka hasil pengukuran ullage dapat langsung
dibaca pada tank table untuk mendapatkan jumlah volume minyak.
CARA OUTAGE

Contoh :
TATA CARA PENGUKURAN AIR BEBAS (FREE WATER)

Pengukuran air bebas pada dasarnya sama seperti halnya cara Innage, namun yang
diberi pasta air adalah bandulan yang kemudian diturunkan sampai meja ukur.

Cara Pengukuran :
1. Sebelum pengukuran bersihkan dan keringkat pita ukur/tongkat ukur
2. Oleskan pasta air secukupnya pada tongkat / bandulan (Bob)
3. Letakkan pita ukur pada bibir lubang ukur (Reference point)
4. Selama proses penurunan, pita harus menempel pada bibir lubang ukur
5. Turununkan pita ukur / tongkat sampai menyentuh dasar tangki/meja ukur
6. Diamkan beberapa saat agar pasta bereaksi dengan air
7. Tarik pita / tongkat keatas dan bacalah batas reaksi yang timbul
8. Baca dan catat angka pengukuran pada tank ticket pada kolom tinggi air
9. Bilas dan bersihkan alat ukur dan tempatkan pada tempatnya.
Pengambilan Sample

Apabila tinggi cairan lebih dari 4.5 m


Top sample  5/6 tinggi cairan
Midle sample  3/6 tinggi cairan
Bottom sample  1/6 tinggi cairan

Apabila tinggi cairan antara 3 – 4.5 m


Top sample  3/4 tinggi cairan
Bottom sample  1/4 tinggi cairan

Apabila tinggi cairan dibawah 3 m


Cukup dipertengahan tinggi cairan
Pengambilan Contoh Minyak
Metode pengambilan contoh minyak yang biasa
digunakan dalam operasional di TBBM adalah
1. Single Tank Composite Sample, yaitu sample
yang diperoleh dengan mencampurkan Upper,
Middle dan Lower sample.
a. Upper sample : spot sample yang diambil pada
pertengahan 1/3 isi minyak bagian atas.
b. Middle sample : spot sample yang diambil pada
pertengahan isi minyak.
c. Lower sample : spot sample yang diambil pada
ketinggian yang sama dengan lubang pipa keluar.
2. Atau All Level sample, yaitu sample yang diambil
dari bagian bawah ditarik sampai keatas.
a. Gunakan rantai atau tali yang sesuai dan pada
Weighted Beaker, kemudian turunkan sesuai
kedalaman yang akan diambil contohnya dalam
kondisi tertutup
b. Sentakkan tali sedemikian rupa sampai tutup botol
terbuka dan biarkan sampai terisi dari bawah lalu
ditarik keatas sampai terisi penuh.
3. Tuangkan cairan kedalam gelas ukur 1000 cc untuk
pemeriksaan density dan suhu sample minyak. Bagi
yang memiliki laboratorium lakukan pemeriksaan
laboratorium
Pengukuran Temperatur minyak (dalam tangki)

Apabila tinggi cairan lebih dari 4.5 m


Top  1 m dibawah permukaan cairan
Midle  Dipertengahan tinggi cairan
Bottom  1 m diatas Meja ukur / dasar tangki

Apabila tinggi cairan antara 3 – 4. 5 m


Top 1 m dibawah permukaan cairan
Bottom 1 m diatas Meja ukur / dasar tangki

Apabila tinggi cairan dibawah 3 m


Cukup dipertengahan tinggi cairan
Cara Pengukuran Suhu

 Kaitkan Cup Case Flushing


Assembly pada pita ukur dan
turunkan perlahan melalui lubang
ASTM
60 ukur.
THERMOMETER 50 GLASS AIR JACKET

CORROSION
40
 Naik dan turunkan Cup Case
RESISTANT
METAL 30
CORROSION
RESISTANT Flushing Assembly sejauh +/- 1,5
Metal case
CLOSURE 20 m selama minimum 2 menit dan
MANUFACTURER Minimum
DESIN VARIES 10 capasity
200 ml ASTM
diamkan selama 3 menit.
Thermometer

 Tarik keatas dan baca segera


2”
untuk mengurangi pengaruh
Min AIR SPARE
udara luar.

2” Min
Pengukuran Density Observed

Range yang disediakan

• Range 0.700 – 0.750


• Range 0.750 – 0.800
• Range 0.800 – 0.850
• Range 0.850 – 0.900
• Range 0.900 – 0.950
• Range 0.950 – 1.000
Pembacaan Hydrometer

Catatan :
• Tempatkan Gelas ukur ditempat yang rata dan datar
• Terhindar dari tiupan angin
• Pembacaan skala harus tegak dan lurus
Loss Control
Quality Control
Loss Control BBM Accountable Loss
Quantity
Control Unaccountable Loss

LANGKAH AWAL DALAM UPAYA MENEKAN LOSSES

ADALAH

TERSEDIANYA
DATA YANG AKURAT
Accountable Loss

Kerugian minyak yang secara fisik dapat dihitung dan dapat diketahui faktor – faktor penyebabnya
secara pasti, contoh :

• Penguapan • Pump Leakage


• Kebocoran • Tank Cleaning
• Tumpahan • Pencurian
• Draining Loss • Sampling
Contoh :
A. PADA TANGKI TIMBUN
• Penguapan akibat pernafasan Tanki
• Dinding Tanki rembes / bocor akibat pengelasan yang
• kurang baik.
• P.V. Valve / Breather Valve tidak berfungsi secara baik.
• Pada saat drain minyak terbawa keluar
B. PADA KONDISI BERGERAK
• Saat Pengisian / Pembongkaran : Kebocoran pada sambungan pipa / slang , packing
dan tumpahan – tumpahan minyak
• Saat Loading / Discharge : Kebocoran pada sambungan pipa , valve , flanges dan
pompa / manifold.
Unaccountable Loss

Kerugian Minyak Non Fisik yang sulit dapat dihitung dan diketahui Faktor penyebabnya secara
pasti, seperti :
• Kesalahan Ukur Minyak, Suhu dan Density
• Kesalahan Hitung ( Tabel Tanki, Tabel ASTM )
• Kesalahan Kalibrasi Tabel Tanki ( Metrologi )
• Kesalahan Faktor Manusia ( Human Error )
• Peralatan Ukur tidak sesuai standard industri perminyakan ( ASTM / I.P )
•Pengukuran Minyak
•Pengukuran Air
Penyeraga •Pengukuran Density
man •Pengambilan Contoh
Tata Cara •Perhitungan
•Pembacaan Tabel ASTM /
Tank

•K n o w l e d g e
Upgrade •S k i l l
•A t t i t u d e

Motivasi •Pekerja
SUMBER LOSSES
SUMBER LOSSES
1. Losses Penimbunan (Tangki Pendam / Timbun) :

 Flow meter tidak sempurna (instalasi & Spec)


 Losses Penguapan bergantung Jenis/type tangki timbun
 Jenis produk BBM (Klasifikasi) :
 Kelas A, mempunyai flash point < 73 °F (23 °C)
 Kelas B, mempunyai flash point diantara 73 °F dan 150 °F
 Kelas C, mempunyai flash point diatas 150 °F
 Temperatur produk BBM & Udara sekeliling
 Ruang kosong (Ullage) tangki pendam
 Saat penerimaan/pembongkaran & penjualan
 Kondisi tangki pendam (setting PV valve, Pre Vent)
 Warna Cat tangki (Emisivitas)
 Dinding tanki rembes
 Terbawa air waktu draining
 Tidak sesuai prosedur operasi (SOP)
SUMBER LOSSES

2. Losses Pada Sarana Fasilitas Pengisian & Pengangkutan (mobil tangki) :

 Saat Pengisian (Top Loading & Bottom Loading)


 Flow meter tidak sempurna (instalatur & spec)
 Saat Perjalanan (Goncangan, Penirisan, dsb)
 Saat draining air
 Penguapan
 Perubahan suhu/temperatur
 Dinding tangki rembes / bocor
 Pengoperasiannya tidak sesuai SOP
API 12 – C

PV Valve (Pressure Vacuum) dipasang pada tangki :


1. Produk BBM dengan Flash point ≤ 73 ºF
2. Beda suhu antara flash point produk BBM dengan suhu udara luar ≤ 15
ºF
3. Disetting membuka pada tekanan 1,30 s/d 2,5 psia pressure dan 1,5
psia vacuum

Free Vent dipasang pada tangki :


1. Produk klas B (Flash point 73 ºF s/d 150 ºF)
2. Produk klas C (Flash Point diatas 150 ºF)
3. Menggunakan Kawat kassa dengan ukuran mess 80 s/d 120
Point Penting Operasi

Drain Valve Normally Closed

Inlet Open or Outlet Open

Re-Check Crossing Line

Opening and Closing Measurement

One Tank One Activity

Check Water Level Periodically

Anda mungkin juga menyukai