Anda di halaman 1dari 24

PELATIHAN PENANGANAN DAN PENGAWASAN MUTU

BAHAN BAKAR MINYAK PENERBANGAN

AVIATION FUELS QUALITY CONTROL

1
PELATIHAN PENANGANAN DAN PENGAWASAN MUTU
BAHAN BAKAR MINYAK PENERBANGAN

AVIATION FUELS QUALITY CONTROL

UMUM

2
PENDAHULUAN
Pengendalian Mutu Bahan Bakar Aviasi (Aviation Fuels Quality Control = AQC)

Pengendalian (control):
Suatu proses pengawasan/pengendalian agar pelaksanaan kegiatan dapat mencapai standar yang ditetapkan melalui pemeriksaan,
pemantauan, verifikasi, koreksi, dll.
Mutu (quality):
Kesesuaian dengan penggunaan / derajat kesempurnaan / kecocokan daya guna suatu barang / sesuai kebutuhan konsumen / fitness for
use
Bahan bakar (fuel):
suatu bahan yang digunakan untuk menghasilkan panas atau tenaga melalui pembakaran
Aviasi (aviation):
dunia penerbangan
3
AVIATION FUELS QUALITY CONTROL

• Kegiatan terencana untuk pengendalian mutu BBMP sejak dari proses


pengolahan, penimbunan/ penyimpanan, pengangkutan, penanganan, sampai
penyerahan BBMP ke konsumen pada derajat kualitas yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
• AQC terdapat pada setiap sektor kegiatan aviasi dan merupakan tugas/tanggung
jawab setiap orang/bagian terkait.

4
MAKSUD & TUJUAN AQC
Maksud
• BBMP yg telah diproduksi dgn mutu yang memenuhi spec standar international diterima dlm
sistem custody transfer, distribusi, & penyerahan ke konsumen tetap dalam keadaan baik,
bersih & memenuhi spec yg telah ditentukan.
• BBMP tsb ditangani, diangkut, disimpan, & didistribusikan berdasarkan prosedur yg dapat
menjamin keutuhan mutunya (dalam kondisi yg sama baik seperti pd waktu dinyatakan
release).

Tujuan
• Kontinuitas penyaluran (security of supply) terjamin.
• Keselamatan dunia penerbangan terjamin.
• Kepercayaan dunia penerbangan terhadap perusahaan pengelola BBMP.

5
LINGKUP & KEGIATAN AQC
QC

Kilang Transportation – Storage - Distribution Into plane

Hydrant Dispenser

Kilang TBBM DPPU Refueller Pesawat

Tanker/tongkang RTW Saluran Pipa Bridger/Isotank Drum


Drum

Complete Test Non-Segregated Faciities: Recertification Test Visual Test


Segregated Faciities: Visual + Density Test
harus on specification 6
PRINSIP-PRINSIP SISTEM PENJAMINAN MUTU
• Penjaminan mutu BBMP berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan oleh produsen
BBMP dan prosedur-prosedur yang dilakukan untuk memverifikasi BBMP
tersebut tidak mengalami perubahan signifikan dan tetap memenuhi
spesifikasi selama distribusi dan penyerahan ke DPPU dan pesawat.
• Dokumen-dokumen terkait: Refinery Certificate of Quality, Certificate of
Analysis, Recertification Test, dan Release Certificate
• Dokumen terkait lainnya: data Periodic Test, Appearance Check, Filter Membrane
Testing, Control Check, Conductivity, dan Microbiological Testing

10
REFINERY CERTIFICATE OF QUALITY (RCOQ)
• Diterbitkan/dibuat pada titik pembuatan (manufacture) dan merupakan dokumen
asli yang menggambarkan kualitas dari tumpak BBMP.
• Dokumen ini berisi hasil pengukuran yang dibuat oleh laboratorium, atas seluruh
parameter yang terdapat pada spesifikasi serta persyaratan pengujian tambahan
sebagaimana terdapat pada lampiran di spesifikasi untuk BBMP yang
mengandung komponen sintetis.
• Dokumen ini juga memberikan informasi mengenai penambahan aditif, termasuk
jumlah dan jenis aditif yang diijinkan.

11
CERTIFICATE OF ANALYSIS (COA)
• Diterbitkan oleh surveyor/inspector atau laboratorium independen yang berisi
hasil pengukuran dari seluruh sifat-sifat/parameter (properties) pengujian pada
tabel spesifikasi relevan lainnya.
• Pada COA tidak terdapat detail tentang penambahan additive sebelumnya.

12
RECERTIFICATION TEST CERTIFICATE
• Dilakukan untuk memverifikasi tidak terjadi perubahan mutu signifikan BBMP dan tetap memenuhi
spesifikasi
• Properti yang diuji di laboratorium meliputi properti yang sensitif terhadap perubahan akibat
kontaminasi
• Bila satu tangki menerima dari beberapa batch:
Dipastikan homogenitasnya (disirkulasi) sebelum diambil sampel
Jumlah dan mutu dari masing-masing batch harus dicantumkan
Perbandingan dilakukan melalui perhitungan dengan mempertimbangkan jumlah masing-
masing batch
Bila tangki menerima lebih dari 3 batch, maka dilakukan uji COA

13
UJI RESERTIFIKASI

14
PERIODIC TEST

• Pengujian yang dilakukan pada sampel yang statis/tidak bergerak (tidak ada
penerimaan) dan/atau kurang dari setengah produk tersebut telah diganti selama
kurun waktu 6 bulan untuk mengkonfirmasi bahwa BBMP memenuhi spesifikasi
yang relevan dan kualitasnya tidak berubah sejak dilakukan pengujian yang
terakhir.

15
UJI PERIODIK

16
RELEASE CERTIFICATE (STATEMENT)
• BBMP dinyatakan layak pakai sebagai bahan bakar untuk pesawat udara tidak
hanya mendasarkan pada hasil uji laboratorium, namun juga mempertimbangkan
atas hasil pengamatan dan pengujian di lokasi (misal: kebersihan (tidak terdapat
kotoran) dan kejernihan (tidak terdapat air bebas dan tersuspensi), density, serta
daya hantar listrik).

• Pernyataan release ada 2 jenis, yaitu: Batch Release dan Tank Release.

17
Batch Release atau Release Statement:
• Merupakan kewenangan minimal Aviation Region Manager atau yang mewakilinya.
• Batch release berdasarkan hasil uji laboratorium (re-sertifikasi) terhadap produk yang diterima melalui tanker
di lokasi yang dibandingkan dengan hasil uji laboratorium sebelumnya (RCOQ, COA, atau Re-sertifikasi
sebelumnya).
Tank Release
• Merupakan kewenangan minimal Operation Head atau yang mewakilinya.
• Tank Release ini dinyatakan berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran di lokasi untuk menyatakan
bahwa BBMP tidak terkontaminasi kotoran, air dan produk lain serta daya hantar listrik memenuhi ketentuan.
• Bukti atas tidak terjadinya kontaminasi kotoran dan air adalah dari hasil pengamatan kebersihan dan
kejernihan, sedangkan tidak terjadinya kontaminasi dengan produk lain dibuktikan dari hasil pengukuran
density yang dibandingkan dengan batch density tidak melebihi 0.003 kg/liter.

18
DOKUMEN JAMINAN MUTU

HARUS MAMPU TELUSUR

19
SPESIFIKASI BBM PENERBANGAN
Jenis Grade Penggunaan Spesifikasi
Aviation Gasoline=  AVGAS 100/130 ATAU AVGAS Bahan bakar pesawat udara  Def. Std. 91-090, Issue 5 Date: 14
Bensin Oedara (BO) 100 HIJAU bermesin torak/piston Desember 2019
 LOW LEAD GRADE: AVGAS  Kep. DirJen Migas, No.:
100 LL BIRU 18665.K/72/DJM.0/2011

Aviation Turbine Fuel  AVTUR / JET - A 1 / KERO / Bahan bakar pesawat udara AVTUR / JET - A 1 / KERO / NATO -
(Jet Fuel) NATO - F35, bermesin turbine/jet sipil komersial F35:
 JP – 8 / AVTUR FSII / NATO – maupun militer.  Def. Std. 91-091, Issue 12 Date: 14
F34, JET–A, AVTAG(JP-4), September 2020
AVCAT(JP-5), JET-B  Kep. DirJen Migas, No.: 0295.K/
10/DJM. S/ 2018
 METHMIX. 45/55/0 Tenaga pendorong (powerboost) METHMIX. 45/55/0:
Methanol Mixture  METHMIX, 50/50/0 & pendingin bagi pes udara Def. Std. 68-253, Issue 2 Publication
 METHMIX, 50/50/1 bermesin turbo prop tertentu (rolls Date 26 September 2005
royce dart) pd wkt tinggal landas
20
SPESIFIKASI BBM PENERBANGAN
• Batasan (maksimum/minimum) sifat/karakteristik BBMP yang diukur dengan metode standar
tertentu.
• Setiap persyaratan max/min yg ada di spec. BBMP ada kaitan dengan kinerja mesin.
• Kesesuaian karakteristik BBMP dengan batasan spesifikasi yang disyaratkan menunjukkan BBMP
tersebut akan menghasilkan kinerja yang baik dalam penggunaannya.
• Namun demikian, bahan bakar bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
mesin. Faktor lain:
 Desain dan kondisi operasi mesin,
 Operator,
 Perawatan, dan
 Pelumas.

21
PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN

• Uji seluruh parameter spesifikasi hanya dilakukan di produsen BBMP atau bila
terjadi pencampuran dari beberapa batch sehingga harus rebatched dan dihasilkan
CoA.

• Di Kilang batch BBMP diuji berdasarkan spesifikasi dan dihasilkan RCOQ

• Bila batch BBMP disalurkan melalui fasilitas multi produk maka diperlukan
resertifikasi. Hasil uji resertifikasi dibandingkan dengan RCOQ atau CoA

22
• Bila batch merupakan hasil pencampuran yang tidak diketahui proporsinya atau lebih dari 3
batch yang dicampurkan, atau tidak traceable maka dilakukan uji sesuai spesifikasi dan
dihasilkan CoA

• Bila BBMP disalurkan melalui dedicated facility maka dilakukan Control Check dan
Conductivity

• Bila hasil uji menunjukkan sample tidak memenuhi spesifikasi atau terindikasi terjadi
kontaminasi maka produk dikarantina untuk dilakukan penyelidikan sampai diperoleh mutu
yang sesuai spesifikasi, bila tidak memenuhi spesifikasi maka diusulkan downgrade.

23
ACCEPTABLE DIFFERENCE
HASIL UJI LABORATORIUM

PERBEDAAN MAKSIMUM YANG DIIJINKAN ANTARA HASIL UJI


LABORATORIUM TERKINI DAN UJI LABORATORIUM SEBELUMNYA

24
ACCEPTABLE DIFFERENCE UNTUK AVGAS

25
ACCEPTABLE DIFFERENCE UNTUK AVTUR/JET A-1

26
27

Anda mungkin juga menyukai