PROSES INDUSTRI
MIGAS HILIR
1
Diampu oleh
Dr. Puspa Ratu, M.T
PEM Akamigas 2019
2 Isi
I. PENDAHULUAN
Industri Migas Hilir di Indonesia (pm)
Minyak Bumi (Fisik, Kimia dan Klasifikasi)
Jenis dan Specifikasi Produk Migas
II. KARAKTERISTIK MINYAK BUMI
III. PROSES PENGOLAHAN MIGAS
Primer
Sekunder
Blending
3 3 SKS
1. Hidrokarbon Parafin
2. Hidrokarbon Olefin
3. Hdrokarbon Naphten
4. Hidrokarbon Aromat
13 Minyak Bumi V*
Masing – masing hidrokarbon dalam minyak bumi
mempunyai sifat yang berbeda,
Hidrokarbon Parafin
Hidrokarbon Olefin
Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri atas
atom – atom carbon dan hidrogen yang membentuk
ikatan lurus atau bercabang, dan ada satu atau
lebih ikatan rangkap antara atom carbon .
Hidrokarbon olefin ini tidak stabil, hanya terdapat
pada produk – produk minyak bumi dan tidak
terdapat didalam minyak bumi (crude oil).
Hidrokarbon olefin terbentuk akibat pemrosesan
minyak bumi dan produk antara di kilang.
17 Contoh Senyawa
Hydrocarbon Olefin
18 Minyak Bumi V****
Hidrokarbon Naphten
Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri atas
atom – atom carbon dan hidrogen yang membentuk
ikatan siklis dan semua ikatan antara atom carbon
jenuh.
PIM Hilir_wrh2018
19 Contoh Senyawa
Hidrocarbon Napthten
20 Minyak Bumi X
Hidrokarbon Aromatik
Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri atas
atom – atom carbon dan hidrogen yang membentuk
ikatan siklis dan sebagian ada ikatan rangkap
antara atom carbon.
21 Contoh Senyawa
Hidrocarbon Aromatik
PIM Hilir_wrh2018
Tabel 1
Kisaran Kandungan unsur – unsur
dalam Minyak Bumi
.
Karbon 83,00 – 87,00 %wt
Hidrogen 10,00 - 14,00 %wt
Sulfur 0,05 - 6,00 %wt
Oksigen 0,05 – 1,50,%wt
Nitrogen 0,10 - 2,00%wt
Logam 10 -5 – 0,015 %wt
23 1.2. Klasifikasi Minyak
Bumi
berdasarkan kandungan jenis hidrokarbon yang
dominan,
berdasarkan Specific gravity,
berdasarkan sifat penguapanya,
berdasarkan kandungan belerangnya,
berdasarkan Faktor Karakteristik UOP ( KUOP ),
dan berdasarkan Faktor Kunci (Key Factor ).
24
Berdasarkan Kandungan Jenis Hidrokarbon
(HC) Yang Dominan
T 1/3
K UOP =
SG 60/60
32
33 1.3. Produk Minyak
Bumi
Minyak Bumi kalau diproses akan menghasilkan produk – produk berupa Bahan Bakar Minyak
(BBM) dan bukan berupa bahan bakar minyak (Non BBM).
34 1.3. Produk Minyak
Bumi*
Sifat- sifat produk minyak bumi dipengaruhi oleh
seberapa banyak (dominan ) jenis hidrokarbon
yang menyusun produk tersebut.
fraksi antara trayek didih 250 0 C s/d 275 0 C mempunyai API Gravity 34,5.
F.
Penyelesaian.
= 0,8613
Catatan :
Peralatan pengukur SG terdiri dari gelas ukur untuk tempat contoh minyak,
Berapa SG 60/60
rendah.
53 Tabel 4. Contoh typical 0
API
2.3. Tekanan Uap
54
Molekul – molekul zat cair yang berada di permukaan cenderung melepaskan diri
membentuk uap.
Makin tinggi suhu zat cair tersebut makin banyak uap yang akan terbentuk.
Apa bila zat cair tersebut berada dalam bejana tertutup setiap uap yang terbentuk
akan terakumulasi diatas permukaan zat cair dan akan menimbulkan tekanan uap.
Pada suhu tertentu banyaknya molekul uap akan maksimum atau dalam kondisi
jenuh (saturated). Pada kondisi ini tekanan uap yang terukur disebut tekanan uap
jenuh , lazim disebut tekanan uap .
Pada kondisi ini terjadi kesetimbangan antara kecepatan molekul cair menguap
dengan kecepatan molekul uap yang mencair kembali.
Jadi tekanan uap adalah tekanan kesetimbangan antara uap dan cairanya
pada suhu tertentu dalam bejana tertutup. Besarnya tekanan uap masing –
masing zat cair dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu makin banyak terbentuk
molekul uap sehingga makin tinggi pula tekanan uapnya.
55 Gb. 2.3. Tekanan Uap
2.4 Hubungan tekanan uap dan
56 Titik didih
Suatu zat cair akan mendidih apa bila tekanan uapnya sama dengan
permukaan zat cair atmosferis, maka titik didih tersebut disebut titik
didih normal.
tinggi.
Untuk mengukur tekanan uap zat cair yang diteliti diperlukan peralatan