Oleh :
(PEM Akamigas)
Metode uji ini digunakan untuk produk minyak bumi (minyak solar, pelumas,
minyak diesel dan minyak bakar). Metode ini sesuai untuk “black specimens”,
cylinder stock dan fuel oil yang tidak didistilasi.
a. Bahan
1. Pertadex
2. Solar 48
b. Peralatan
1. Test jar, bentuk silinder gelas bening, dasar flat, diameter luar 33,2 – 34,8 mm,
tinggi 11,5 –12,5 mm, diameter 30,0 – 32,4 mm, tebal dinding tidak lebih
besar dari 1,6 mm. Tabung dapat menampung contoh dengan ketinggian 54 ±
3 mm dari dasar bagian dalam.
2. Termometer, spesifikasi E1.
3. Bak Pendingin
V. LANGKAH KERJA
a. Tuangkan contoh ke test jar sampai tanda batas. Jika perlu, panaskan sampel pada
penangas air sampai cukup bisa mencair untuk dituangkan ke jar test.
b. Pasangkan thermometer tercelup pada contoh uji (seperti terlihat pada gambar)
e. Lanjutkan cara ini sampai suatu titik dicapai dimana minyak tidak menunjukan
gerakan ketika jar test dipegang pada posisi horizontal selama 5 detik, amati
termometer dan catat
VI. KETELITIAN
Repeatability Reproducibility
Lubricating Oil 6 0C 9 0C
Solar 48 Pertadex
VIII. ANALISIS
Pada praktikum ini, praktikan melakukan pengujian pour point terhadap dua
(2) sampel, yaitu
IX. SIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian terhadap dua (2) sampel, dapat disimpulkan
bahwa
X. SARAN
Dalam praktikum yang telah penulis laksanakan tentunya tidak jauh dari
kesalahan-kesalahan dikarenakan kurang pemahaman dalam menjalankan prosedur
serta kemampuan analisa data masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan agar praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum agar mendapat
data yang akurat serta meningkatkan kemampuan analisis.