Anda di halaman 1dari 10

4.

COLOUR SAYBOLT ASTM D 156


LAPORAN PRAKTIKUM PRODUK MIGAS

Oleh :

Nama Mahasiswa : Muhammad Farhan R Latupono


NIM : 181420023
Program Studi : Teknik Pengolahan Migas
Bidang Minat : Refinery
Diploma : IV
Tingkat : I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
(PEM Akamigas)

Cepu, Maret 2019


4. COLOUR SAYBOLT ASTM D 156

I. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat menentukan warna dari “refined oil” seperti “undyed motor” dan
aviation gasoline, jet fuel, naphtha, kerosine, petroleum wax.

II. KESELAMATAN KERJA


1. Hati – hati bekerja menggunakan peralatan – peralatan yang mudah pecah.
2. Bila menggunakan peralatan bertenaga listrik, lihat terlebih dahulu tegangan
jaringan listrik yang ada.

III. TEORI DASAR


Skala Saybolt Warna digunakan untuk Grading berwarna terang produk minyak
bumi termasuk bahan bakar penerbangan, kerosine, nafta, minyak mineral putih,
pelarut hidrokarbon dan lilin minyak bumi.
Metode pengujian ini mencakup penentuan warna minyak olahan seperti undyed
bermotor dan bensin penerbangan, bahan bakar jet, naphta dan kerosine, dan, di
samping itu, lilin petroleum dan minyak putih farmasi Saybolt chromometer
digunakan untuk pengendalian kualitas dan identifikasi produk pada cairan yang
sangat halus seperti undyed bermotor dan penerbangan bensin, bahan bakar jet,
naphta, minyak tanah dan lilin minyak bumi jika dilengkapi dengan lampiran yang
sesuai.
Didalam pengukuran warna dilakukan dengan membandingkan kolom sampel
terhadap cakram warna. Instrumennya dilengkapi dengan satu set untuk sampel dan
rakitan tabung gelas standar dengan penampil optik, dipasang pada bingkai logam,
dalam wadah kayu, dengan 1/2, 1 dan 2 cakram warna standar pada tiga posisi turret,
tabel konversi melekat dan memiliki range pengukuran dari -16 (paling gelap) sampai
+30 (ringan).
IV. BAHAN DAN PERALATAN
a. Bahan
1. Pertasol CA
b. Peralatan
1. Saybolt Chromometer.
2. Light Source (lampu standar).
3. Standar Warna.
4. “Optical”System.
V. LANGKAH KERJA
1. Tutup kerangan pada tabung contoh (kanan) jika akan mengisi contoh uji.
2. Isi contoh uji ke dalam tabung contoh sampai penuh (tanda angka 20)
3. Hubungkan lampu penerang dengan Power Supply Connection pada stop kontak
220 Volt
4. Bandingkan warna contoh dengan mengurangi perlahan-lahan contoh dari
kerangan di tabung Contoh.
5. Ada 3 ukuran standar warna yaitu : 0,5 ; 1,0 dan 2,0
6. Pilih standar warna yang dipergunakan mendekati warna contoh uji
7. Baca dan catat angka pada tabung uji dan ukuran standar warna dimana diperoleh
warna yang sama.
8. Konversikan hasil yang diperoleh pada butir (7) pada tabel yang menempel di alat
9. Setelah selesai switch diubah ke posisi Off pada Power Supply Connection.
10. Lepaskan kabel listrik dari stop kontak 220 Volt
11. Keluarkan Contoh dari tabung Contoh dan bersihkan.

VI. HASIL PENGAMATAN


Colour Saybolt ASTM D 150
Sampel : Pertasol CA
Menggunakan lensa 1
Saybolt : 7,4
Mencari data menggunakan Interpolasi :
7,437−7,25 x−7
=
8,25−7,25 18−17
x = 17,187

VII. ANALISIS
Pada pratikum ini kami telah menguji sampel yaitu Pertasol CA. Dan kami telah
mendapat hasil seperti data diatas yang dapat dilihat awalnya kami menggunakan
lensa 0,5 akan tetapi warna yang dilihat tidak mendekati warna uji. Sehingga kami
menggunakan lensa 1,0 dengan skala pada tabung 7,4 inchi kami mendapat warna
yang sangat mendekati dengan warna sampel yang diuji. Setelah mendapat hasil
tersebut kemudian kami konversikan hasil yang telah didapat menggunakan table yang
terdapat pada alat, akan tetapi angka 7,4 tidak ditemukan di tabel sehingga kami
menggunakan metode interpolasi agar menemukan hasil konversi yang dicari. Kami
mendapat nilai x =17,187 seperti pada hasil pengamatan di atas.
Sehingga dari pratikum yang telah kami lakukan kami dapat menyimpulkan
bahwa warna Pertasol CA pada colour saybolt adalah 17,187. Pada spesifikasi yang
seharusnya warna Pertasol CA adalah +25 sehingga sampel yang kami uji tidak masuk
spesifikasi atau off specification.

SPESIFIKASI PERTASOL CA

VIII. SIMPULAN
Dari pratikum yang telah kami lakukan kami dapat menyimpulkan bahwa warna
Pertasol CA pada colour saybolt adalah 17,187. Pada spesifikasi yang seharusnya
warna Pertasol CA adalah +25 sehingga sampel yang kami uji tidak masuk spesifikasi
atau off specification.

IX. SARAN
1. Harus teliti saat membandingkan warna yang sesuai antara sampel dan standart
warna.
2. Berhati hati dalam menuangkan sampel ke dalam gelas ukur ataupun wadah
sampel yang mudah pecah.

X. DAFTAR PUSTAKA
 (http://pengujian-warna-saybolt/klj=23
 Anonim. Tanpa Tahun. “Metode Uji Standart Untuk Saybolt Colour of
Petroleum Produk ( Saybolt Chromometer Metode )”
17. BS & W, ASTM D 4007
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUK MIGAS

Oleh :

Nama Mahasiswa : Muhammad Farhan R Latupono


NIM : 181420023
Program Studi : Teknik Pengolahan Migas
Bidang Minat : Refinery
Diploma : IV
Tingkat : I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
(PEM Akamigas)

Cepu, Maret 2019


17. BS & W, ASTM D 4007

I. TUJUAN
1. Menentukan nilai BS & W

II. DASAR TEORI


Water and Sediment in Crude Oil by the Centrifuge Method (Laboratory
Procedure) mencakup penetapan air dan sedimen dalam crude oil dengan prosedur
centrifuge (kurang memuaskan). Jumlah air terdeteksi selalu lebih rendah dari
kandungan air sebenarnya. Bila diperlukan hasil dengan akurasi tinggi, prosedur untuk
kadar air dengan distilai (ASTM D 4006) dan prosedur untuk kandungan sedimen
drengan ekstraksi (ASTM D 473). Prinsip dari pengujian ini yaitu sejumlah volume
yang sama dari crude oil dan toluene jenuh air, ditempatkan dalam centrifuge tube
Setelah dilakukan centrifugation atau pemutaran, volume lapisan air dan sedimen di
dasar tube dibaca dengan teliti.

III. BAHAN DAN PERALATAN


1. Bahan
a. Crude Oil Kawengan
b. Air
2. Peralatan
 Centrifuge
o Mampu berputar dengan minimum 600 rcf (relative centrifugal force)
o Rpm minimum dihitung dengan formula t / min¿ 265 √ rcf /d , d = dalam
mm atau t /min¿ 1335 √ rcf /d d = dalam inchi
o Mampu mempertahankan pada temperature 60 ± 3oC(140±5oF).
 Tabung Centrifuge
 Chromometer
 Beaker 50 mL
IV. LANGKAH KERJA

1. Isi masing-masing dari 2 (dua) tabung centrifuge dengan sampel sebanyak tepat
50 ml, tambahkan 50 ± 0,05 mL toluena jenuh air, kemudian tambahkan 0,2 mL
larutan demulsifier. Rapatkan penutup dan bolak-balikkan 10x agar bercampur.
2. Tempatkan kedua tabung ke dalam centrifuge secara berseberangan, kencangkan
dan putar selama 10 menit pada rcf 600 (minimum). Suhu centrifige harus
dipertahankan pada 60 ± 3°C (140 ± 5°F).
3. Setelah selesai putaran, baca dan catat volume air dan sedimen yang ada pada
bagian bawah masing-masing tabung sampai ketelitian 0,05 mL.
4. Tanpa pengadukan, lakukan sekali lagi pemutaran selama 10 menit pada
kecepatan yang sama.

V. HASIL PENGAMATAN
BS & W ASTM 4007
Semua sampel di masukan ke dalam Centrifuge dan telah diputar selama 10 menit
pada minimal rcf 600 :
 Sampel Crude Oil + Air
o Air = 0,4 mL
o Sedimen = 0,1 mL
 Sampel Crude Oil
o Air = 0,1 mL
o Sedimen = 0,2 mL
Pengulangan kedua tanpa pengadukan :
 Sampel Crude Oil + Air
o Air = 0,4 mL
o Sedimen = 0,1 mL
 Sampel Crude Oil
o Air = 0,05 mL
o Sedimen = 0,2 mL
VI. ANALISIS
Pada pratikum ini kami dapat menganalisa banyaknya air dan sedimen dari
sampel Crude Oil Kawengan yang ditambah Toluene dan Air serta yang tanpa
ditambah dengan air. Dari data yang telah diperoleh pada hasil pengamatan di atas
kami dapat menghitung jumlah BS & W dengan perhitugan sebagai berikut :
a. Putaran ke 1 ( dengan pengadukan )
0,4+0,1
 BS & W (+Air) = =0,005 V /v
100
0,1+ 0,2
 BS & W = =0,003 V / v
100
b. Putaran ke 2 ( tanpa pengadukan )
0,4+0,1
 BS & W (+Air) = =0,005 V /v
100
0,05+ 0,2
 BS & W = =0,0025 V / v
100
Dengan hasil perhitungan di atas kita dapat mengetahui bahwa Crude Oil
Kawengan yang diuji memiliki BS & W yang sangat kecil atau rendah, artinya Crude
Oil berkualitas baik atau bagus karena tidak terdapat banyak air dan juga kotoran
yang mengendap.

VII. SIMPULAN
Crude Oil Kawengan yang diuji memiliki BS & W yang sangat kecil atau
rendah, artinya Crude Oil berkualitas baik atau bagus karena tidak terdapat banyak air
dan juga kotoran yang mengendap.

VIII. SARAN
Saat melakukan pengocokan sampel yang ditambahkkan air sebelum masuk
dalam centrifuge hendaknya kocoklah sampai homogen atau benar benar tercampur
secara merata antara Crude Oil dengan air.

IX. DAFTAR PUSTAKA


 Anonim. Tanpa Tahun. “Standard Test Method for Water and Sediment in Crude
Oil by the Centrifuge Method (Laboratory Procedure)”
 http://www.astm.org/Standards/D4007.htm

Anda mungkin juga menyukai