LABORATORY ANALYSIS
PETROLEUM AND PALM OIL
ANALISA MUTU PRODUK
Methode pengujian:
Hydrometer ( ASTM D. 1298)
Piknometer (ASTM D. 891)
Densitymeter ( ASTM D. 4052)
Tahapan Pengujian ASTM D. 1298
Cara Pembacaan Hydrometer
Homogensisasi sample
Hitung
Viscosity ( cSt ) = K x waktu alir
K : konstanta Kapiler
Waktu alir dalam satuan detik
Laporkan Viscosty:
Dalam unit : mm2/s atau cSt ( centi Stoke )
4 angka penting
Water content
Kadar air dalam produk
Pada daerah dingin, kandungan air yang relatif kecil dalam
bahan bakar dapat membentuk kristal es yang bisa
menyebabkan penyumbatan filter bahan bakar.
Methode pengujian:
Distilasi (ASTM D. 95 atau ASTM D. 4006) Sample di
reflukks menggunakan pelarut yang tidak campur dengan
air tetapi mengalami kodistilasi dengan air dalam sample.
Pelarut dan air yang terkodistilasi ditampung pada suatu
trap (penampung).
Potensiometric Karl Fischer ( ASTM E 203) :
Sample di titrasi dengan larutan Karl Fischer (campuran
I2, SO2, dan piridin) dalam pelarut methanol dan dideteksi
dengan electroda.
Coulometric Karl Fischer (ASTM D. 6304)
Tahapan water content
by distilasi ASTM D 95
Alat Water content
Homogensisasi sample
Laporkan
Water content 0.05 % vol terdekat
Sulfur content
Merupakan penentuan kandungan sulfur dalam suatu produk
Sulfur menurunkan nilai kalori bahan bakar
Dalam produk minyak lumas sulfur menyebabkan keausan logam
Mempengaruhi kualitas gas buang dari bahan bakar.
Cara pengujian:
Combustion Method (ASTM D. 1552):
Sample di dibakar pada temperatur tinggi sehingga terbentuk
SO2 dan SO2 tsb ditangkap dalam larutan absorber kemudian
ditentukan kandungan sulfur yang tertangkap dalam absorber
( Iodate methode atau IR method)
Homogenisasi Sample
Masukan Sample
dalam Wadah Sample
Lakukan pengamatan
FP < 110 C ---- 1 C
FP > 110 C --- 2 C
Homogenisasi Sample
Panaskan pada 60 C
Centrifuse ( pada 60 C)
Amati S & W
Laporkan S & W
>2 % Vol : 0.1 % vol terdekat
0.2 – 2.0 % vol : 0.05 % vol terdekat
< 0.20 % vol : 0 atau 0.025 % vol terdekat
Pour Point ASTM D. 97
Pour Point : merupakan temperatur minimum
sample masih dapat mengalir (dituangkan)
Homogenisasi Sample
Homogenisasi Sample
Homogenisasi Sample
Pelaporan
Manual: Automatic:
Temperatur : 0.5 C/1 F terdekat Temperatur : 0.1 C/0.2 F terdekat
Volume : 0.5 % vol terdekat Volume : 0.1 % vol terdekat
ANALISA PALM OIL
- Palm Oil dapat mengalami kerusakan selama penyimpanan yang
dapat disebabkan 2 proses:
1. Hydrolisis
2. Oksidasi
- Standar Mutu Minyak Sawit (Palm Oil ) menurut SNI 01-2901-2006 :
Parameter Persyaratan
- Asam Lemak Babas (sbg Palmitat ) Maks 0.5 %wt
- Kadar Air dan Kotoran Maks 0.5 %wt
- Bilangan Iodin Maks 50 – 55
- Warna Jingga kemerah-merahan
Diluar parameter SNI ada parameter lain yang sering dibutuhkan buyer:
- Deterioration of Bleachablity Index ( DOBI ) : min 2 ( > 2 )
- Titik Leleh : 33 – 39 oC
Perhitungan :
% Kadar Air = ( Berat sblm pemanasan – Berat stlh pemanasan )
---------------------------------------------------------------------- x 100
Berat sample
2. Penetuan Kadar Kotoran ( inpuritis )
Perhitungan :
% Asam lemak bebas = 25.6 x N x V
-------------------
W
Keterangan :
N : Normalitas larutan penitar
V : ml larutan penitar yang digunakan
W : berat contoh yang di uji
25.5 : Konstanta untuk menghitung asam lemak sbg asam
palmitat
4. Penentuan Bilangan Iodin ( Iodin Value )
- Penentuan Bilangan untuk mengetahui derajat ketidak jenuhan sample
- Semakin tinggi Bilangan Iodin maka sekain banyak juga rantai yang tidak
jenuh pada contoh tersebut.
- Bilangan iodin dinyatakan sebagai gram iodin yang diserap per 100 gram
sample
5. Penentuan Warna
Warna ditentukan secara visual dengan kasat mata
6. Penentuan DOBI
Perhitungan :
DOBI = Absorban sample pada panjang gelombang 446 nm
Absorban sample pada panjang gelombang 269 nm
7. Titik Leleh
Titik leleh ditetapkan untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan pada minyak
yang disebabkan adanya perubahan komposisi asam lemak pada minyak.