Analisa Pelajaran Lab

PROSEDUR UJI LAB CRUDE OIL
CRUDE OIL TEST PROCEDURE
I. Specific Gravity
1. Metode analisa / Test methode : ASTM D-1298
2. Langkah kerja / Procedure :
- Masukkan sample ke dalam gelas ukur ±250 ml,
- Masukkan kedalamnya Hydrometer dan dibaca skala pada dinding alat
tersebut untuk mendapatkan Specific Gravity pengukuran.
- Suhunya diukur dengan thermometer.
- Dicari angka Specific Gravity pada skala dan suhu 60 °F yang ada pada
Table 23 ASTM-IP Petroleum Measure Table.
Pour the sample into measuring glass, put the hydrometer, read the scale to
get the observe SG. Temperature measurement with thermometer, find the
conversion Specific Gravity at 60 °F at ASTM-IP Petroleum Measurement
Table 23.
Misal / Example : Observe SG = 0.767
Temperature = 81 °F
Specific Gravity = 0.7757 at 60/60 °F
II. API Gravity, in °F
Sama dengan Specific Gravity, setelah didapatkan angka Specific Gravity
pada 60/60 °F maka dapat dihitung API gravitynya pada 60 °F.
Same step with the specific grafity, after get the value of specific gravity at
60/60 °F than API gravitynya at 60 °F can be account.
Misal / Example : Specific Gravity = 0,7757 at 60/60 °F
API Gravity =
PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

III. Pour Point, in °F
- Masukkan sample crude oil sebanyak ± 50 ml kedalam gelas pour point
yang telah dilengkapi thermometer
- Kemudian dibekukan (dimasukan kedalam cooling bath) sampai terbentuk
paraffin wax kristal lalu keluarkan dari cooling bath
- Miringkan dan dibaca pada suhu pada thermometer pada saat crude dapat
dituang.
- Hasil pembacaan suhu yang didapat angka pour point.
Pour ±50 ml crude oil sample into the pour point glass, insert the
thermometer, freeze in the cooling bath until the X-tall of paraffin formed, try
to pour the crude, read the temperature whenever it can be poured as the
pour point.
IV. Flash Point, in °F

- Contoh minyak dimasukan ke dalam wadah / flash point cup.
- Kemudian nyalakan api pada lubang / pipa gas alat seta flash sampai
menyambar untuk pertama kali
- Kemudian baca temperaturnya sebagai angka flash pointnya.
Pour the crude oil sample into flash point cup, give fire the gas hole at seta
flash tester until the fire flash to crude read the temperature as the flash
point.
V. Viskositas Kinematik, in cSt (contistokes)

- Contoh dimasukkan kedalam gelas ublohde
- Kemudian dimasukkan kedalam viscometer bath yang berisi air yang
sebelumnya sudah dpanaskan pada suhu pengukuran yang dikehendaki.
2

- Direndam selama 30 menit
- Lalu hisap dengan alat penghisap / pompa sampai tanda batas atas.
- Kemudian diukur waktu alir minyak tersebut dari batas atas sampai batas
bawah
- Hasil yang didapat dikalikan dengan factor koreksi (tercantum pada glass
ublohde yang dipakai, satuan cSt.
Pour the crude sample into the ublohde glass, put the glass in the water bath
at the measuring temperature, suct the sample to the up mark, measure the
time for sample to down to the mark, multiple to the correction factor to get
the kinematic viscosity in the cast.
Misal / example : Faktor koreksi / correction factor = 0.1 mm
Viskositas kinematic / kinematic viscosity
= 9.81 X 0.1mm = 0.98 cSt
cSt X Spesific Gravity = cP
VI. BS & W, in %
1. Metode analisa / Test methode : ASTM D-96 dan IP-2542
- Tuang contoh ke dalam centrifuge tube
- Letakkan tube ke dalam mesin centrifuge, putar 15 menit pada 1000 rpm
- Ukur volume padatan yang mengendap bagian bawah
- Air dibagian tengah, minyak dibagian atas, lalu diukur volume totalnya
(kotoran + air + minyak).
- Kemudian hitung persentasenya masing-masing volume.
Pour the sample into the centrifuge tube, put the tube in to the centrifuge
machine, turn on for 15 minute, measuring the sediment volume at the
bottom of tube, the water in middle, the oil at the top and the total volume.
Account the percentage each.
Misalkan / example :
Volume minyak / oil vol = 280 ml
Volume air / water vol = 36.80 ml
3

Valume kotoran / sediment vol = 3.20 ml
Volume seluruh / total vaol = 320 ml
Water volume ( % KA ) =
= 11.5 %
BS dan W (% BS&W) =
= 12.5 %
VII. Salt Content, in ptb

1. Metode analisa / Test methode : Salt in Crude Meter
2. Langkah kerja / Procedure:
- 100 ml larutan S-5020 dimasukkan kedalam gelas beker 100 ml
- Kemudian diukur kandungan garamnya dengan alat salt in crude meter
hasilnya sebagian volume larutan blangko (A)
- Pada larutan tadi ditambahkan sebanyak 2 ml larutan sample kemudian
diaduk sampai merata
- Lalu diukur kandungan garamnya pada salt in crude meter (B).
- Kemudian dicari selisihnya (B-A) dan hasilnya dicari pada tabel salt
content dengan satuan “ptb”.
100 ml S-5020 solution poured in to the beaker glass, measure the salt
content as the blank (A), that add 2 ml of sample measure the salt content
as (B). salt content of crude sample = B-A, correlate to table at the next page
, result as the salt content in “ptb”
ptb = ppm : 2.85
S-5020 is mix solution of

4

IPA = 24.90 % Volume of solution
Methanol = 24.90 % Volume of solution
Xylene = 49.80 % Volume of solution
Aquadest = 0.40 % Volume of solution
Pelaporan hasil analisa crude pada lampiran I.

Crude form af analyze report at the attachment I
PROSEDUR UJI LAB AIR FORMASI

5

FORMATION WATER LAB TEST PROCEDURE
A. Ca2+, in ppm
1. Metode / Methode : Titrasi / titration
2. Cara kerja / Procedure :
- 10 ml sampel ditambah 6 tetas larutan buffer ditambah 4 tetes larutan
Indikator Murexide
- Titrasi dengan larutan EDTA sampai berwarna ungu tua
- Volume titrasi menunjukkan kandungan ion Ca2+
Add 6 drops of Buffer solution to 10 ml water sample, add drops murexide
indicator, titrate with EDTA until violet colour. Volume of titration is the oil
Ca2+.
B. Mg2+ dan Ca2+, in ppm

- 10 ml sample ditambah 6 tetes larutan buffer ditambah 6 tetes larutan
Indicator Eriochrom Black T (EBT)
- Titrasi dengan larutan EDTA sampai biru kehitaman-kehitaman.
- Volume titrasi menunjukan kandungan ion Mg2+ dan Ca2+.
Add 6 drops of buffer solution to 10 ml water sample, add 6 drops erichrome
black T (EBT) indicator, titrate with EDTA until black blue colour, volume of
titration is the ion. Mg2+ dan Ca2+
C. Mg2+, in ppm
Metode / Methode : Titrasi / titration
Cara kerja / procedure :
Hasil dari Mg2+ hasil dari (Ca2+ + Mg2+) - Ca2+
Titration result of Ca2+ dan (Ca2+ + Mg2+) - Ca2+
D. Fe3+, in ppm

- 10 ml sample ditambahkan 1 ml Hydrochloric Acid
- Tambah 1 tetes Potassium Permanganate
- Tambah 1 ml Potassium Thyocyanate
- Kocok sampai rata, dlihat pada comparator.
Add 1 drops of potassium chromate to 2 ml watter sample, add 1 ml
potassium thyocyanate, snake to mix, titrate with AgNO 3 solution until red
brown colour sediment show. Volume of titration is the ion Cl-
E. Cl- , in ppm
- 2 ml sample ditambah 1 tetes larutan Potassium Chromate
- Kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai terjadi endapan merah
bata.
Add 1 drops of potassium chromate to 2 ml water sample, add 1 ml
potassium thyocyanate, shake to mix, titrate with AgNO 3 solution until red
brown colour sediment show. Volume of titration is the ion Cl-.
F. CO3 dan CO2, in ppm

- 10 ml sample ditambah 3 tetes larutan indicator Phenolptalein
- Jika berwarna merah muda berarti mengandung CO 3 maka dititrasi
dengan HCl sampai tidak berwarna (acidimetric),
- Jika tidak berwarna maka mengandung CO2 dan titrasi dengan NaOH
sampai merah muda.
Add 3 drops of PP indicator to 10 ml water sample, young red colourless, if
colourless means there is CO2, than titran with NaOH to young red.
G. HCO3- , in ppm
7

- 10 ml sample ditambah 1-2 tetes larutan indicator Methyl Orange
- Titrasi dengan HCl sampai kuning kemerahan.
- Lampiran XII dan XIII.
Add 1-2 drops of MO indicator to 10 ml water sample, titrate with HCl to red
yellow. See attachment XII dan XIII.
H. SO42-,in ppm
- 50 ml sample ditambah 1 sendok serbuk BaCl2
- Ditambah 2 ml larutan aqua regian kemudian dibaca pada alat Hellige
Turbidimeter.
Add 1 spon of BaCL2 to 50 ml water sample, add 2 ml aquaregia solution
than read at hellige turbidimeter.
I. SiO2, in ppm
- 50 ml sample (tanpa campuran) dimasukkan dalam tabung turbidimeter
- kemudian dibaca pada alat Hellige Turbidimeter.
50 ml sample poured in to turbidimetric glass, read with the hellige
turbidimeter.
J. pH, in ppm
- 10 ml sample ditambahkan 0,5 ml larutan indicator Bromo Thymol Blue
(BTB)
- Lihat pH-nya pada comparator.
Add 0.5 ml Bromo Thymol Blue (BTB) Indicator solution to 10 ml sample,
mix, than read the pH in the comparator.

K. Phenol, in ppm
- 25 ml sample dimasukkan dalam gelas ukur khusus untuk phenol
- Kemudian masukkan phenol chemet R-8012. Bagian lancip di bawah,
- Aduk-aduk kemudian dipatahkan.
- Warna yang terjadi dibandingkan dengan warna standarnya.
Pour 25 ml of sample into phenol plastic insert the phenol chemet R -8012,
Mix the sample, than break the chemet compare the colour to the scale
sample.
L. Dissolved Oksigen, in ppm

1. Metode / Methode : Titrasi/titration
2. Cara kerja / Procedure:
- 25 sampel dimasukkan dalam mangkok dissolved oksigen plastic
- Kemudian dimasukkan dissolved oksigen chemet. Bagian lancip dibawah
- Aduk-aduk kemudian dipatahkan.
- Warna yang terjadi dibandingkan dengan warna standarnya.
Pour 25 ml sample into the disslsolved oxyigen plastic cup, insert the
dissolved oxygen chemet, mix the sample, than break the chemet, compare
the colour to the scale sample.
M. TDS (Total Dissolve Solid),in ppm

1. Metode / Methode : Titrasi/titration
2. Cara kerja / procedure :
- Beaker gelas kosong, dipanaskan sampai 100 °C selama 30 menit,
dinginkan.
- Timbang sampai berat konstan lalu diisi sample 10 ml dan dipanggang di
oven dengan suhu 105 °C selama 2 jam.
- Setelah itu beker gelas + sample ditimbang sehingga didapat berat
konstan
- Selisih berat beker gelas dangan berat total adalah berat sample.
9

- Berat sample dalam satuan miligram dibagi dengan volume sample
dikalikan dengan 1.000.000 disebut TDS dengan satuan ppm.
Ignite the empty clean dish for 30 minute at 100 °C, let it cool at room
temperature fill with the 10 ml of sample, dry it in the 103 °C oven for 2
hours, record the loss of weight as the volatile dissolved metter total metter
found
TDS =
N. TSS (total Suspended Solid), in ppm

1. Sederhana / Simple test
Cara Kerja / Procedure :
- Tuang sample 10 ml keatas kertas saring, lalu di oven sampai
kering.
- Berat solid = berat kertas saring setelah dituang sample
dikurang dengan berat kertas saring sebelum dituang sample.
Pour the sample into 10 ml filter paper 25 µm, dry oven, solid weight
= the weight of dry oven paper- weight of empty paper.
TSS =
2. Tujuan injeksi air/ Injection Water Purpose

Metode / Methode : NACE Standard TM-01-73 item 53016.
Cara kerja / Procedure:
Baca lampiran / Read the attachment
O. Turbidity, in NTU
Alat dibutuhkan / equipment needed:
- portable turbidimeter series 2100P,…… Cat No : 46500-00
- sample cell , 1 I inch ……………… Cat No : 24347-06
Reagent yang dibutuhkan / Reagent needed:
- Silicone Oil 15 ml ………………… Cat No : 1269-36
10

Cara Kerja / Procedure :
Isi 2100P sample cell sampai batas (± 15 ml lalu tutup. Tetesi
tipis-tipis sehingga seperti film tipis dengan silicone oil. Tekan 1/0
pada alat (alat jangan dipegang selama pengukuran letakkan
sample cell yang terisi tadi pada alat. Tekan Range pada alat
maka akan muncul AUTO RNG. Tekan SIGNAL AVERANGE
maka akan muncul SIG AVG . Tekan READ , maka akan muncul
“------“ , lalu turbidity dalam satuan NTU akan muncul, catat nilai
turbidity jika lampu icon mati.
Pour the 2100 P sample cell to the mark (±15 ml) than closed.
Drops very small of silicone oil to the side of sample cell so from
the thin film. Press 1/0 to the equipment (di not touch the
equipment along the measurement). Put the sample cell into
equipment. Press RANGE than AUTO RNG will show. Press
READ than “--------“ will show than the turbidity in NTU will show
note the turbidity if lampu the icon lamp off.
P. Specific Gravity
1. Metode / Methode : ASTM D-1298
2. Cara Kerja / Procedure :
- ± 100 ml sample dimasukkan kedalam gelas ukur
- Kemudian kedalamnya dimasukkan Hydrometer dan dibaca skala
pada dinding alat tersebut. Catat suhu pengukuran.
- Hitung Rumus : x = (selisih temp pembacaan – temperatur 60) x 0.0002
- Hitung Rumus : y = x + SG pembacaan hydrometer
Pour the sample into measuring glass, put the hydrometer, read the scale
to get the abserve SG. Temperatur measurement with thermometer.
PROSEDUR UJI LAB AIR LIMBAH DAN BAKU MINUM

WASTE DAN DRINGKING WATER LAB TEST PROCEDURE
11

I. Temperatur / temperature
1. Metode / Methode :
- Sample Dimasukkan kedalam gelas ukur masukkan thermometer
kedalamnya
- Tunggu beberapa saat, baca suhu pengukuran .
Pour the sample into the measuring glass, insert the thermometer, read
the temperature.
II. TDS (total Dissolved Solid)

Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian M
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part M
III. TSS (Total Suspended Solid)

Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian N
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part N
IV. Turbidity
Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian O
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part O
V. pH
1. Metode / Method :
2. Cara Kerja / Prosedure :
Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian J
12

Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part J
VI. Fe3+
Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian D
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part D
VII. Klorida (Cl-)

Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian E
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part E
VIII. Phenols
Lihat pada prosedur Uji lab Air Formasi Bagian K
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part K
IX. Free Chloride (Cl2)

1. Metode / Methode : kolorimetri / Colorimetric
- 10 ml sample ditambahkan 1 tetes larutan indicator Orthotolidine
- Kocok lalu dilihat pada comparator.
Add 1 drop of Orthotolidine indicator solution, mix than compare the
colour to the comparator.
X. Minyak dan Lemak (Oil Content )

1. Metode / Methode : kolorimetri / Colorimetric w/ Spectophotometer
- 50 ml sample ditambah 50 ml CCl4 dikocok
13

- Lalu larutan ekstrak diambil 10 ml dimasukkan ke dalam alat
photoelectric colorimeter.
- Angka yang tertera dilihat pada table standard oil Content.
- Sebelumnya Standardkan/nol khan alat dengan membaca larutan
CCl4.
add 50 ml CCl4 to 50 ml sample, mix pipet 10 ml if the extraction into the
photoelectric colorimeter, read the value than mach to the oil content
standart table. Before using standarization the tool with the CCl solution.
XI. Karbon Dioksida (CO2)

Lihat pada Prosedur uji lab Air Formasi bagian F
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part F
XII. HCCV
Metode dan cara kerja / Method and Procedure:
Lihat pada Prosedur Uji Lab Air Formasi bagian VII.
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part VII.
XIII. Kesadahan Total (Mg 2+ & Ca2+)

Lihat pada Prusedur Uji Lab A i r Formasi bagian B.
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part B.
XIV. Kalsium (Ca2+)

Lihat pada Prosedur Uji Lab Air Formasi bagian A.
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part I.
XV. Magnesium (Mg2+)

14

Lihat pada Prosedur Uji Lab Air Formasi bagian C.
Look at the Formation Water Lab Test Procedure Part C.
XVI. BOD5
Analisa BOD5 dijelaskan secara khusus (lihat daftar isi).
Look at special analyze part for BOD5.
XV. COD
Analisa COD dijelaskan secara khusus (lihat daftar isi).
Look at special analyze part for COD
XVI. Bakteri / Bacteri

Metode / Method : Kolorimetri / Colormetric
Cara kerja /Procedure:
Dengan menggunakan BARTTM test dan mengikuti petunjuk pada label
Procedure at the BART™ test label.
Pelaporan hasil pada lampiran II

Report water analyze at the next attachement II
PROSEDURE UJI LAB ALKALINITY

ALKALINITY LAB TEST PROSEDURE
Menurut SHELL methode series 1382/57 t (formely RAM 538)
15

1. Reagent yang dibutuhkan / Reagent Needed
a. Hydrochoric Acid (HCl) Standard
b. Methyl Orange Indicator Solution.
c. Phenolphthalein Indicator Solution
d. Steam Activated Carbon.
2. Procedure:
a. Pipet 100 ml sample kedalam conical glass, tambah 0.5 ml
Phenolphthalein indicator Solution, lalu titrasi dengan
Hydrochloric Acid Standard. Catat Volume titrasi sebagai “p”
ml
Pipet 100 ml of decolourized sample into a stoppered conical

flask, add 0,5 ml of phenolphthalein indicator solution and
titrate with standard 0.1 N hydrochloric acid until colourless.
Consumption “p” ml
b. Tambahkan 2 s.d 3 tetes methyl orange indicator solution lalu

titrasi dengan hydrochloric acid standard. Catat volume titrasi
sebagai “m” ml
Add 2 to 3 drops of methyl orange indicator solution and titrat

with standard 0.1 N hydrochloricm acid until the colour turns
brownish yellow. Consumption (a) and (b) as “m” ml
c. Hitung jumlah Hydrocide, carbonate dan bicarbonate dengan

tabel dan rumus berikut.
The amounts of hydroxide, carbonate and bicarbonate present

are found by applying the following table.
16

Jumlah Titrasi Hydroxide Carbonat Bicarbonat
(ml
P=0 0 0 M
P< ½ m 0 2p M=2p
P= 1/2 m 0 2p 0
p.</2m 2p-m 2(m-p) 0
p=m m 0 0
Hydroxide → OH- mg/l = 170 X V X N

Carbonate → CO3 mg/l = 300 X V X N
Bicarbonate → HCO33- mg/l = 610 X V X N
17

PROSEDUR UJI LAB BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)
BOD ( BIOLOGYCAL OXIGEN DEMAND) TEST PROSEDURE
A. Chemical yang dibutuhkan / Chemical needed

1. Cairan / liquid :
Larutan Yodida Alkalin / pereaksi Wringkler.
Alkaline Yodida Solution / Wringkler Reactor.
2. Padatan atau tepung / solid or powder

70 gram KOH + 15 gram KJ (atau 13.5 gr NaI) dalam 100 ml air suling,
simpan ditempat yang gelap dan dingin.
70 gram KOH + 15 Gram KJ (or 13.5 gr NaI) make the Solution with 100
ml aquadest put in dark and cold room.
B. Cara Kerja / test procedure

1. Isi 4 botol oksigen dengan sample yang akan diperiksa, beri nomor
pada setiap botol.
2. Botol ke 1 dan 2 tambahkan pereaksi wrigkler, tutup segera.
Add wringkler reactor to the 1 st and 2nd bottle, close as soon as

possible.
18

3. Botol ke 3 dan ke 4 tutup segera tanpa ada penjebakan udara.
The 3rd and the 4th bottle, close as soon as possible without trap the
air.
4. Rendam botol ke 3 dan ke 4 dalam bak incubator @ 20 °C dalam

ruang gelap selama 5 Hari.
Put the 3rd and the 4th bottle in the incubator water bath @ 20°C, in the
dark room for 5 days.
5. Ukur jumlah oksigen terlarut pada botol kesatu dan 2 dihari ke 1 dan
ke 5, ukur oksigen terlarut pada botol ke 3 dan ke 4 dihari ke 5, jika
oksigen pada botol ke 3 dan ke 4 habis artinya sample terpolasi berat
, agar pengukuran akurat encerkan dengan air suling yang jenuh
dengan udara bebas.
st
Measure the dissolved Oxygen at the 1 and 2nd bottle at the 1 st
day
and at 5 th day, measure the dissolved oksigen,at the 3 rd
and 4th bottle
at the 5th day, if the Oxygen at the 3rd and 4th bottle empty it means the
heavier pollution in the water, the sample measure need re-measure
by solute with the water saturated free air.
BOD 5th days (ml O2/l) = Non Incubation Oxygen (avg.the 1st 2nd bottle
Incubation Oxygen (avg the 3rd and the 4th
bottle).
19

PROSEDUR UJI LAB COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND)
COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) TEST PROSEDURE
I. Metode Titrasi / Titration Method

A. Chemical yang dibutuhkan / Chemical Needed
K2Cr2O7, H2SO4, Aquadest, Feroin, Ag2SO4, FAS 0.025 N
FAS (Ferro Ammonium Sulfate, Fe(NH4)2(SO4)6H2O untuk 0.025 N
Ambil 0.1 N FAS Sebanyak 250 ml, larutkan dengan 1000 ml
aquadest
K2Cr2O7, H2SO4, Aquadest, Ferroin, Ag2SO4, FAS 0.025 N FAS (Ferro

Ammonium Sulfate, Fe(NH4)2(SO4)6H2O for 0.025 N FAS, Solute 250
ml 0.1 FAS with 1000 ml aquadest.
B. Cara Kerja / Test Procedure

1. Buat Blangko dari 5 ml K2Cr2O7 + 10 ml aquadest + 5 ml H2SO4 + 5
ml Ag2SO4 Panaskan pada 1500C selama 2 jam, dinginkan tetesi
dengan 2 tetes Ferroin lalu titrasi dengan FAS sampai warna
merah jambu, catat volume titrasi.
Make the blank solution from 5 ml K2Cr2O7 + 10 ml Aquadest + 5

ml H2SO4 + 5 ml Ag2SO4, Head at 150oC for 2 hour than cool, add
2 drops Ferroin than titrate with FAS until the colour be young
red , record the titration volume
20

2. Sample sejumlah yang sama dengan blanko dititrasi dengan FAS
sampai warna merah jambu, catat volume titrasi.
Titrate the sample which it’s the volume is the same with the blank
solution, which it’s the volume is the same with the blank solution,
with the FAS until the young red colour reach, record the titration
volume.
COD = (ml Blanko – ml Sample) X 0.025 X 800
II. Menggunakan DR 2010 Untuk Penilaian COD / use DR 2010 for

measure the COD
A. Persiapan sample / Digenstion to the sample.
1. Sample tidak mengandung Cl- / sample not contain the
chloride.
mengandung COD REACTOR MODEL 45600 untuk
pencernaan. Use COD REACTOR MODEL 45600 for
digestion.
a. Chemical yang dibutuhkan tidak ada / no chemical

needed
b. Peralatan / equipment
1. COD reactor, 240 Cat No : 45600-02
2. Vial + Cap With inert Teflon liner for mixing bottle,
Cat no : ….. Cat
c. Langkah kerja / test procedure
1. Blender 100 ml sample sampai homogen selama
30 detik.
Homogenize 100 ml sample for 30 second in a
blender.
21

2. Hidupkan COD reactor, panaskan sampai 150 °C
pasang plastik didepanya
Turn on the COD reactor. Pre head to 150°C,
place the plastic in front of the reactor.
3. Buka tutup botol sample, miringkan pada sudut
45°, lalu isi sebanyak 2 ml air terionisasi.
Remove the vial cap hold the vial at 45° angle, fill
2 ml the ionized sample into the vial.
4. Lakukan hal yang sama pada sampel, panaskan
botol sampel selama 2 jam.
Do the same way for the sample, head the vial
for 2 hours.
5. Matikan reactor, tunggu selama 20 menit
sehingga suhu turun ke 120°C
Turn the reactor off, wait about 20 minute for the
vial to cool to 120°C
6. Bolak balik botol sampel letakkan di raknya
tunggu sampai temperatur ruang
Invert each the vial, place into the rack, wait until
the room temperature get.
7. Lanjutkan dengan langkah II.B
Continue to the step II.B.
2. Sampel mengandung chloride.

Sample contain chloride.
a. chemical yang dibutuhkan / chemical needed
1. Chloride Removal cartridge CRC 25 /pkg
Cat No:26618-25
2. COD Standard Solution, 800 mg/l COD 200 ml
Cat No 26726-29
3. Concentrate Sulfuric Acid
Cat No 979-09
22

b. Peralatan / equipment
1. VPD ( vacuum Pretreament Dvice
Cat No 49000-00
2. Vial + Cap With inert Teflon liner Mixing Bottle
Cat No………
Cat No 24018-12
c. Langkah kerja / Test Procedure

1. Siapkan 9 ml sampel yang homogen, tambahkan
1 ml concentrate Sulfuric acid, lalu kocok.
Prepare 9 ml homogen sample, add 1 ml
concentrate Sulfuric Acid, than shake.
2. Untuk blank ganti sampel dengan air terionisasi.
For the blank change the sampel with the ionized
water.
3. Masukkan botol sampel kosong ke dalam VPD,
letakkan bagian atas VPD, sisipkan CRC lansung
diatas botol sampel tutup setiap lubang dengan
sumbat
Place the empty sample vial into the VPD place
the VPD top on the base, insert a Fresh CRC
direcly above each vial, plug the open hole in the
VPD top using stopper.
4. Putar vompa vakum atur sampai bacaan pada
VPD 20 inch air.
Turn the vacuum pump on and adjust the vakum
regulator valve until the gauge reads 20 inches of
water.
5. Pipet 0.6 ml sample yang homogen keatas CRC,
butuh 30-45 detik sehingga sample turun ke
dalam botol
23

Pipet 0.6 ml homogen sample into the CRC, it
shoud take about 30-45 second to draw they
liquid through the vial
6. Tutup VPD vakum regulator setelah 1 menit lalu

buka VPD vacuum matikan vacum buka tutup
VPD dan CRC.
Close VPD vacuum regulator, after 1 minute,
open VPD turn off the vacuum, remove the VPD
top and the CRC.
7. Tempatkan tabung sampel kedalam reactor/
pemanas yang sudah dipanaskan sampai 150 °C,
masukan sampel untuk 1 jam, tempatkan pada
rak siap diperiksa dengan nilai COD langkah III.
place the vial in the COD Reactor than is
preheated to 150 °C. digest for 1 hour. Place the
sample at the rack, measure the COD with the
step III for reading.
B. Mengunakan DR 2010 untuk penilaian COD / use DR 2010 for

measure the COD
1. Chemical yang dibutuhkan tidak ada / no chemical needed
2. Peralatan / equipment
a. DR 2010 Cat No:…….
b. Mn III COD Vial + Cap with inert Teflon liner for mixing
bottle Cat No : ….. Cat No : 2418-12
3. Langkah kerja / Test Prosedure
a. Hidupkan alat yang memasukan program Manganese III
COD
Turn on the equipment. enter the store user program
member for manganese II COD
Tekan / press : 432 ENTER
24

Dilayar Terbaca ? the display will show : Dial nm to 510.
b. Putar roda kekiri alat sampai menunjukan 510 nm. jika
gelombang sudah benar maka akan terlihat dengan
cepat:
Rotate the value dial until the small display shows 510
nm
When the correct wave length is dialed in, the display
will quickly
Terlihat / show : zero sample
Load/ then : mg/l COD Mn III.
c. Keringkan bagian luar botol samle

Dry the outside of the sample vial.
d. Masukkan sample cell adapter sehingga bottom sample

pas, masukkan blank sample
Place sample adapter into the cell holder, place blank
sample.
Tekan / press : zero

Dilayar terbaca / the display will show : zeroing
Lalu/ then : 0 mg / I COD Mn III.
e. Ganti blank dengan sampel

Change the blank w / the sample vial.
Tekan / press : Read
Dilayar terbaca / the display will swow reading
Lalu/ then: hasilnya akan terbaca / Result will be
displayed.
III. ASTM D 1252-78 Methode

A. Scope
25

1. Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah oksigen
dalam air tercemar yang akan dikonsumsi, berdasarkan
reduksi larutan dichromate pada kondisi tertentu.
Penggunaan dapat pada air buangan industri.
2. Pengukuran berlaku untuk pengukuran kadar COD 50
sampai terdiri dari 1000 mg/l Cl-
B. Kesimpulan metode analisa

1. Kebanyakan oksida organic dan inorganic yang berada
dalam air dioksidasikan dengan larutan Standard Potassium
Dichromat. Kelebihan Dichromat dititrasi dengan larutan
standard Ferrous Ammonium Sulfate, menggunakan Ortho
Phenanthroline Ferrous complex sebagai indicator Internal.
2. Sebagai katalisator digunakan Silver Sulfate.
3. Jika ada volatile organic reagent Sulfuric Acid dapat
meminimumkan kehilangan material volatile organic
4. Oksidasi lebih dari 1000 mg/ ion Cl - tidak diperbolehkan
menambah mencuri sulfate untuk dijadikan larutan merkuri
clorida komplek.
5. Reaksi Kimia
6. H2SO4 + 10 K2Cr2O7 + 2 KC8H5O4 → 10 Cr2(SO4)3 + 11 K2SO4
+ 16 CO2 + 46 H2O
Selama 10 mol K2Cr2O7 punya kekuatan Oksidasi yang sama
dengan 15 mol O2 maka reaksi equivalent adalah:
2 KC8H5O4 + 15 O2 + H2SO4 → CO2 + 6 H2O + K2SO4
Jadi 2 ml Pottasium acid Phthalate menkonsumsi 15 ml
Oksigen. secara teoritis COD untuk KC 8H5O4 adalah 1.175
gram O2 /gram suatu KC8H5O4
C. Definisi
Oksigen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan pada
kondisi test tertentu untuk mengoksidasi zat organic dan inorganic.
26

D. Interference and Reactivity
1. Material organik dipaparkan pada table 1 halaman 685 ASTM
part 31 “ Water” ion chloride adalah yang umumnya
tercemar, secara kuantitatif oksida oleh larutan dalam mg/l
Cl- COD reaksi ion Cl- secara partial dapat direduksi dengan
penambahan Mercuri Sulfate
2. Oksidasi ion inorganic seperti Ferrous, nitrite dan sulfite dan
sulfide diukur sebagai keberadaan organic.
E. Peralatan
1. Reflux Apparatus
2. Sample Heating Apparatus
3. Blending Appratus (house Blender)
F. Reagents
1. Ferrous Ammonium Sulfate Solution Standart (0.25 N)
98 gram FeSO4 (NH4)2SO4.6H2O dilarutkan dengan air,
tambah 20 ml H2SO4 (SP.GR.1.84), dinginkan dan larutkan
sehingga volume 1 liter. Buat larutan ini sebelum digunakan.
Untuk standarisasi, larutan 25 ml 0.25 N larutan K 2Cr2O7
sehingga 250 ml tambah 20 ml H 2SO4 (SP.GR.1.84)
dinginkan . titrasi dengan FAS yang akan dibuat Standard
NFAS =
2. Ferrous Ammonium Sulfate Solution Standart (0.25 N)

larutan standar ini digunakan untuk COD 10 s.d 50 ppm
Larutan 100 ml 0.25 N FAS Solution Standart dengan air
sehingga volume I liter
Untuk standardrisasi lakukan hal yang sama namun dengan
0.025 N K2Cr2O7
27

3. Mercuric Sulfate – Powdered HgSO4
4. Phenanthroline Ferrous Sufate indication solution
Larutan 1.48 gram sulfat 1.1 Ortho phenanthroline
monohydrate dan 70 gram FeSO4.7H2O dalam 100 ml air.
5. Pottasium acid Phthalate Solution Standart (1 ml = 1 ml
COD)
Larutan 0.851 gram KC8H5O4
Larutan 100 ml 0.25 N
6. Pottasium dichromate solution standard sehingga 1 liter.
Larutan standard ini digunakan untuk COD 10 s.d 50 ppm
7. Silvel Sulfate – Powdered Ag2SO4
8. Sulfuric Acid (sp. 1.84) Concetrated H2SO4
9. Sulfuric Acid Silver Sulfate Solution. larutan 15 gram tepung
Ag2SO4 dalam 300 ml concentrated sulfuric acid (SG 1.84)
dan larutan dengan concentrated sulfuric acid (SG 1.84)
sehingga volume 1 liter.
G. Sampling
Simpan sample pada suhu 4 °C jika baru akan dianalisa 24 jam lagi
Simpan sample pada pH< 2 dan suhu 4 °C Jika akan dianalisa dalam
waktu 2-7 hari lagi. Penambahan 2 ml concentrate H 2SO4 / liter pada
saat isi sample.
H. Prosedur
1. Blending sample sampai homogen, masukan 50 ml sample
ke dalam refluks flask, jika sampel mengandung 800 mg/lt
COD larutan sampel dengan reagent water (K 2Cr2O7) terlebih
dahulu.
2. Isi 50 air kedalam refluks flash untuk penentuan blank.
3. Untuk mengecek apakah angka sudah valid, buat ketentuan
standard dengan langkah 5 (COD 500 mg/liter harus
28

memerlukan 25 ml larutan standart untuk memperoleh 50 ml
larutan contoh.
4. Tempat refluks flask pada ice bath, tambah 1 gram tepung
HgSO4, 5 ml concentrate H2SO4, dan beberapa boiling stone,
mix sebaiknya sampai betul-betul terlarut.
5. Dengan posisi wadah masing dalam ice bath tambah 25 ml
0.25 N potassium dichomote solution standard
6. Gabungkan / sambungkan flask dengan air dingin, alirkan.
7. Tambah 70 ml sulfiric acid silver sulfate solution pada lubang
terbuka tiap kondenser sambil diaduk-aduk
(temperatur saat menambah jangan lebih dari 50 °C).
8. Panaskan selama 2 jam.
9. Biarkan dingin
10. Tambahkan 8 sampai 10 tetes phenantholine ferrous sulfate
solution dan titrasi kelebihan dichromate dengan 0.25 N
ferrous ammonium sulfte solution warna orange pada titik
akhir akan tajam, perubahan dari biru hijau ke merah jika
larutan segera berubah merah coklat ulangi lagi analisa.
11. Untuk air dengan COD rendah (sampai 50 mg/liter, gunakan
reagen yang lebih pekat.
I. Perhitungan
COD , mg/l = ( (A-B) N X 800 ) / S
A = ml titrasi FAS untuk blank

B = ml titrasi FAS untuk sample
N = normalited FAS
S = ml Sample
29

DETEKSI KANDUNGAN PHOSPHAT DALAM AIR
DETECTION OF PHOSPHATE IN WATER
Metode / Methode : Kolorimetri / colorimetric
A. Chemical yang dibutuhkan / chemical needed

Larutan / solution :
Acid molybdate
Hidroquinon
Carbonate Sulfite
B. Persiapan sample / prepare the sample

1. Saring sampel sebanyak 500 ml, panaskan sampel dalam gelas
beker 11, sampai volumenya menyusut tinggal 25 ml
Filter 500 ml sample head to boil in the beaker glass, let the sample
reduce until 25 ml volume.
2. Bersihkan kerak-kerak di sekeliling gelas dengan spatel berkaret

diujungnya sehingga tidak ada garam yang tertinggal. Campur
endapan tadi dengan larutan yang tersisa.
Clean the crust around the side of glass with the rubber spatula at tail.
mix it with the sludge of solution.
C. Cara kerja / test procedure

1. Ambil 5 ml sample B.2 tambah 2 ml acid molybdate, kocok, lalu
tambahkan 1 ml Hidroquinon. Kocok diamkan 5 menit.
30

Take 5 ml of sample, add 2 ml acid molybdate, shake, than add 1 ml
hydroquinon, shake the sample. Let it 5 minute to calm.
2. Siapkan 2 ml larutan Carbonate Sulfite dalam tabung lain.
Preasure 2 ml carbonate Sulfite solution in another reaction glass.
3. Tuang sample C.1 dalam sample C.2 secara bergantian agar betul-
betul homogen.
Pour C1 to C2 solution alternate each to make sure the perfect
mixing.
4. Baca kadar Phospat pada komparator
Read the result as phosphate at the comparator.
31

DETEKSI KANDUNGAN GLYCOL DALAM AIR
IN WATER DETECTION USING TABLET (ASTM D 2982)
A. Chemical yang dibutuhkan / Chemical needed

Cairan / liquid :
Toluene
Potassium periodate tablet
Sulfite / Pararosaniline tablet
B. Sifat Ethylene Glycol / Ethylene Glycol Characteristic

- Tidak dapat dicampur minyak / unsoluble with oil
- Lebih berat dari pada minyak pelumas / more weight than grease oil
- Cenderung menguap / vapour tendention
- Pada kondisi tertentu cenderung beremulsi dengan minyak membentuk
sludge / at condition tend to emulsion (with oil), tent to sludge.
C. Persiapan sample / prepare the sample

1. Jika sampel berupa sludge sampel diaduk dengan pelarut seperti naptha,
toluene, dll.
If the sample is sludge, add and mix with solvent such as the toluene, naptha or
other.
2. Jika sample dari mesin ambil sample yang cukup mewakili dengan mengambil
sample segera segera mesin dimatikan (pada posisi glycol mengendap).
If the sample from engine, take the representative sample by taking it’s
soon after the engine turn off.
32

D. Cara kerja / Test Prosedure
1. Pada temperature kamar kocok sample.
At room temperature shake the sample
2. Tuang toluene sebanyak 80 ml pada gelas ukur, tambahkan sampai sample
100 ml, kocok.
Pour 80 ml toluene in to the beaker glass, add the sample to 100 ml, shake
3. Tuang sebanyak 60 ml larutan asam pada gelas ukur lainnya, tetesi

potassium periodate tablet, biarkan larut, tambahkan larutan (2) sampai volume
30 ml, kocok, buka tutup gelas, biarkan 10 menit.
Pour 60 ml acid solution in to the beaker glass, add the solution (2) to 80 ml,
shake, open open the top close of glass, let 10 minute
.
4. Tetesi sulfide / pararosiline tablet, tunggu 30 menit.
Add/drop sulfide / pararosiline tablet, wait for 30 minute.
a. Jika warna kuning atau hijau pucat sampai 30 menit terakhir
artinya tidak ada glycol.
If yellow colour green until last 30 minutes it means no glycol.
b. Jika warna hijau pucat tadi berubah warna merah terang atau
ungu sampai 30 menit terakhir artinya kandungan glycol 100 s/d
300 ppm.
If pale green colour change to light red or violet until last 30 minute
it there is glycol 100 to 300 ppm.
c. Jika warna merah gelap atau warna merah hati artinya kandungan
glycol > 0.1 %.
If dark red colour, it mean glycol > 0.1 %.
d. Warna gelap tiba-tiba muncul jika tablet ditambah.
Dark colour suddenly shows up if the tablet is adding.
33

PROSEDUR UJI LAB SEMEN STANDARD API SPEC.10 A
CEMENT TEST PROCEDURE WITH STANDARD API SPEC.10 A
A. Umum / general
Semen yang umum dipakai pada operasional pemboran di Pertamina EP Region
Sumatera adalah semen kelas G. Mengacu pada standard API Spec 10 section 2.
Semen kelas G dibuat untuk digunakan pada pemboran sumur mulai dari permukaan
sampai kedalam 8000 ft (2440 m) atau dapat digunakan untuk pemboran dengan
temperatur tinggi dan lebih dalam dengan penambahan accelerator dan retarder.
Genarally cement used at EP Region Sumatera is class G Cement. According to the

standard API spec 10 section 2. Coment Class G is for use a basic well cement from
surface to 8000 ft (2440) depth as manufacturer, or can be used with accelerator and
retarder to cover wide range of depth and temperatures.
B. Pengambilan Contoh, API Spec 10 section 3 / Sampling, API Spec.10 Section 3.

Semen dibeli dalam bentuk sak / cement buy insacked.
1. Pengambilan sampel separti pada gambar/tube sampler as shown in figure.
Brass tubing,vol ± 320 ml
Air Hole
2½“
1¼“
2“
8¼“ 20 ½ “
2. Cara / Procedure :
34

 Sak Cement harus pada posisi sedemikian sehingga sample biasa masuk
secara diagonal ke tengah sak semen. Minimum 1 contoh untuk tiap 50 sak
(atau kurang) semen.
 The sack must be placed in a suitable position so that the sample tube can be
inserted throught the bites valve diagonally into the center of the sack.
 Minimum 1 sample from each 50 sack (or less) shall be obtained.
 Berat sample untuk tiap item test sesuai table as table below.
TABLE
WEIGHT OF TEST SAMPLES
QUANTITY OF CEMENT QUANTITY OF CEMENT
ITEM TEST / METHOD OF FOR SINGLE TEST, FOR COMPLETE TEST,
TEST MINIMUM MINIMUM
(KG) (KG)
Soundness (for class A, B, C) 0.5 0.5
Finenness (for class A, B, C) 0.5 0.5
Water Content 1.1 1.1
Slurry Density 1.1 1.1
Compressive Strength 1.1
Atmospheric 1.1 42.5
Pressure 1.1 42.5
Thickening Time 1.1
Casing 1.1 6.8
Squeeze 1.1 6.8
Fluid Loss 1.1 1.1
Permeability 1.1 1.1
Rheological Properties 1.1 1.1
C. Analisa untuk Standar Semen / Standard Cement Analize

1. Persiapan Bubur Sement API Spec. 10 section 5 / Preparation of Slurry API
Spec. 10 Section 5
35

Cara Kerja / Procedure:
1. Sampel semen yang akan dianalisa terlebih dahulu di ayak dengan ukuran butir
850 micrometer (No.20) sieve.
The sample of cement to be tested shall pass through 850 micrometer (No.20)
sieve.
2. Untuk air campuran / for mixing water.
- Air hasil destilasi (air bebas carbondioksida) / Distiled water (free of
carbondioxide)
- Gunakan air dengan temperatur 80 ± 5 °F (27 ± 3 °C) / Temperature of water
80 ± 5 °F (27 ± 3 °C)
- Persen berat air 44 % dari berat sement / Water percentage is 44 % by
weight of Cement.
3. Tuang air kedalam mixing container, putar pelan dengan 4000 ± 200 RPM (66.7
± 3.3 rev/s) kemudian selama tidak lebih dari 15 detik tambahkan semua
semen. Pour the water into the mixing container, the mixer turn on the slow
speed 4000 ± 200 RPM (66.7 ± 3.3 rev/s), than add of cement not more than 15
second.
2. Prosedure analisa yang dipersyaratkan / Test Prosedure for Specification Test
1. Air Memisah / Free Water Content, in % Standard Spec. 10 Section 6

Tuang bubur cemen ke dalam atmospheric pressure consistometer, aduk pada
suhu 80 °F (27 °C) selama 20 menit, remix selama 30 menit dengan blender pada
kecepatan tinggi, tuangkan kedalam gelas ukur sebanyak 250 ml, tutup rapat untuk
menghindari penguapan, gelas ukur harus ditempatkan dalam pelat baja, untuk
pengikat gelas gunakan karet. Biarkan adonan 2 jam lalu baca dan hitung
persentase air sebagai “air memisah”, maksimum air memisah memenuhi
persyaratan 1.4 %.
Pour immediately the slurry into the atmospheric pressure consistometer, stirred at
80 °F (27 °C) for 20 minutes, remix for 35 sec. at high speed in the blender, than fill
the slurry to 250 ml graduated glass cylinder, sealed to prevent the evaporation, the
cylinder must be set on the steel plate with suppored by foam rubber pad. Let the
36

cement for 2 hour, read and account the water as “free water content, the result
maximum 1.4% is the limitation.
2. Daya Tekan / Compressive Strength, in psi, Standard, API Spec. 10 Section 7.

- Tuang slurry dalam mold (terbuat dari besi anti karat dengan ketebalan ¼”,
terlebih dahulu mold dioles dengan gemuk, lalu tutup)
Pour the slurry into mold metal plates having minimum thickness ¼”, the
mold must be thinly covered with grease before filled than close.
- Lakukan curing dengan menempatkan slurry dalam cetakan ke dalam water

bath tanpa tekanan selama 8 jam pada suhu 100 °F atau 140 °F
Curing the slurry in the mold in to the water bath without pressure for 8 hour
at 100 °F or 140 °F.
- Dinginkan speciment yang dihasilkan dalam cooling bath sampai temperatur

ruang
Let the speciment cool to room temperature in the cooling bath.
- Segera letakkan speciment pada alat tekan hydraulic, lakukan penekanan,

baca daya tekannya, minimum daya tekan 300 psi untuk 100 °F, minimum
daya tekan 1500 psi untuk 140 °F
Immediately cube of speciment shall be tested at the hydraulic machine, the
compressive strength must be not less than 300 psi for 100 °F curing and
1500 psi for 140 °F curing.
3. Awal Kejal / Thickening Time, in hour Standard API Spec 10 Section 8

Tuang bubur semen kedalam tabung consistometer, set alat pada temperatur dan
tekanan yang dikehendaki seperti pada table dibawah, jika temperature ≥200 °F
alat harus dimatikan diantara 70 sampai 100 Bc (pada alat angka 7 s/d 10). Hasil
bacaan harus antara 90 -120 menit
37

Pour the slurry into the consistometer cup, exert the tool at temperature and
pressure needed as table below, if the temperature ≥200 °F the tool must be stop at
70 – 100 Bc (7 to 10 at tool reading). The reading must be 90 t0 120 minute.
TABEL
BASIC FOR CASING AND CEMENT SPECIFICATION TEST SCHEDULES
Mud Surface Bottom Hole Bottom Time to
Schedule Depth Density Pressure Circ. Hole Reach
No. (ft) (lb/gal) (psi) Temp.°F Pressure Bottom min.
1 1000 10 500 80 1020 7
2 6000 10 750 113 3870 20
3 8000 10 1000 125 5160 28
4 10000 12 1250 144 7480 36
5 14000 16 1750 206 13390 52
6 16000 17 2000 248 16140 60
4. Kekentalan / Consistency, in Bc standard API Spec. 10 section 8

Dari percobaan point C.3 di baca nilai consistency setelah 30 menit beroperasi.
Hasil bacaan memenuhi syarat maksimum 30 Barden of Consistency (Bc) (atau
angka 3 pada alat).
Read the consistency at work step C.3 whenever the operation hour was run for 30
minute, the maksimum reading is 30 Bc (number 3 at the tool).
D. Analisa Semen dengan Additive / Cement with Additive Analyze

1. Persiapan Bubur Sement dengan Additive / Preparation of Slurry with Additive
Cara kerja untuk penyemenan casing 7”/ Procedure for 7” cement casing:
1. Untuk campuran bubur semen / For cement slurry mixing
o 30% S-8 (DB-BWOC)
o 0.7 %FL-33 (PH-BWOC) → fluid loss
o 0.01 gps R-21 LS → retarder
o 0.30 gps CD-31 LS → Dispersant
38

o 0.80 gps BA-581 → cemen permeability control
o 0.03 gps FP-21 LS → foam preventer
o Mixing Water : 6.36 gps
o Fresh Water : 5.22 gps
2. Tuang air + Additive kedalam mixing container, putar pelan dengan 4000 ±
200RP M (66.7 ± 3.3 rev/s) kemudian selama tidak lebih dari 15 detik
tambahkan semua campuran semen.
Pour the water + additive into the mixing container, the mixer turn on the slow
speed 4000 ± 200RP M (66.7 ± 3.3 rev/s), than add all of cemen not more than
15 sec.
2. Prosedur Analisa yang Dipersyaratkan / Test Procedure for Specification Test

1. Air Memisah / Free Water Content, in API Spec. 10 Section 6
Tuang bubur cemen ke dalam atmospheric pressure cosistometer, stir pada suhu
190 °F selama 20 menit, remix selama 35 menit dengan blender pada kecepatan
tinggi, tuangkan kedalam gelas ukur sebanyak 250 ml, tutup rapat untuk
menghindari penguapan, gelas ukur harus ditempatkan dalam pelat baja, untuk
pengikat gelas gunakan karet. Biarkan adonan selama 2 jam lalu baca dan
hitung persentase air sebagai “air memisah”. Standard 0% by volume.
Pour immediately the slurry into the atmospheric pressure consistometer, stirred
at 190 °F for 20 minute, remix for 335 sec. at high speed in the blender, than fill
the slurry to 250 ml graduated glass cylinder, sealed to prevent the conversation,
the cylinder must be set on the steel plate whish the water as “free water cotent”
standard 0% by volume.
2. Daya Tekan / Compressive Strength, in psi

- Tuang slurry dalam mold (terbuat dari besi anti karat dengan ketebalan ¼”,
terlebih dahulu mold dioles dengan gemuk, lalu tutup).
Pour the slurry into non corroding metalk plates having minimum thickness
¼”, the mold must be thinly covered with grease before filled than close.
39

- Lakukan pembekuan dengan menempatkan slurry dalam cetakan ke dalam
HTHP (High Temperature High Pressure) consistometer tanpa tekanan
selama 24 jam pada suhu 277 °F
Curing the slurry in the mold into the HTHP (High Temperature High
Pressure) consistometer without pressure for 24 hour at 277 °F.
- Dinginkan speciment yang dihasilkan dalam cooling bath sampai temperatur

ruang
Let the speciment cool to room temperature in the cooling bath.
- Segera letakkan speciment pada alat tekan hydraulic, lakukan penekanan,

baca daya tekannya.
Immediately cube of speciment shall be tested at the hydraulic machine,
read the compressive strengtht.
- Minimum dikehendaki 4000 psi

Minimum result 4000 psi
3. Awal Keja / Thickening Time, in hour

Tuang bubur semen ke dalam tabung cosistometer, set alat pada temperatur
214 °F dan tekanan yang dikehendaki seperti pada table dibawah.
Persyaratan 4-5 jam
Pour the slurry into the consistometer cup, exert the tool at temperature 214 °F
and pressure needed as table below. Standard result 4 – 5 hour
4. Yield Point
Baca Yield Point pada putaran 300, 200, 100, 6 dan 3 rpm untuk adonan :
- Segera setelah mixing
- Setelah pemanasan 190 °F
Read Yield Point at 300, 100, 6, 3 rpm for :
- Soon after slurry mixing
40

- After heat 190 °F
5. Fluid Loss, API Spec. 10 Appendix F, in ml

Ukur fluid loss pada 190 °F, 30 menit, 1000 psi, dengan alat HTHP, standard
hasil analisa < 100 ml
Measure the fluid loss at 190 °F, 30 minute, 1000 psi, use the kit HPHT Filter
Test. result analyze standard < 100 ml
Tabel pelaporan pada lampiran VII
Report table is at attachment VII
41

PROCEDUR UJI LAB FLY ASH STANDARD API SPEC.10
FLY ASH TEST PROCEDURE STANDARD API SPEC.10
A. Test Spesifikasi Chemical / chemical specification test.

1. Poin yang dianalisa sesuai dengan yang tertera pada spec. pabrik.
Item analyze match with the manufacture specification.
2. Prosedur uji / Test procedure:

- Density, gr/cc : Pycnometer methode
Hydrometer methode
Buat 1 % adonan (1 gr fly ash tambahkan hingga 100 ml air), ukur SG dengan
hydrometer, konversikan ke density.
Make 1% slurry (1gr fly ash add water to 100 ml volume) measure the SG with
hydrometer, konvert to density.
- Residu @ 325 #, %
Timbang 100 gr fly ash, ayak dengan 325 mesh selama 30 menit, ambil sisa
ayak dan timbang, nyatakan dalam %.
Shake 100 gr of fly ash with 325 mesh for 30 minute, weight of unpass material
is in % residu.
- Moisture Content, %
Panaskan 100 gr fly ash dalam oven @ 100 °C selama 2 jam, dinginkan lalu
timbang, berat yang hilang sebagai % hasil.
42

Oven/dry 100 gr of fly ash in 100% oC for 2 hour, let it cool and than the loss of
weight is the analyze in %.
- SiO2
Turbidimeter Methode
Buat larutan 1 gr fly ash, tambahkan air sehingga 100 ml, ukur kekeruhan
dengan alat turbidimeter.
Make the solution of 1 gr fly ash, add water to 100 ml, measure the turbidity.
- Fe2O3, CaO & MgO

Titrometri Methode.
B. Test Mutu Chemical Mengacu Pemakaian Lapangan / Chemical Quality Test Due
to the Field Using.
1. Buat bubur semen SG 1.38 (11.5 ppg) dengan komposisi sebagai berikut :
Mix the cement slurry SG 1.38 (11.5 ppg) with the compotition as below :
CHEMICAL EXAMPLE COMPOTITION

13.3 / 8” CASING 9.5 / 8” CASING
Fly Ash Pozzex-s 375 gr 50 % bwoe 375 gr 50 %bwoe
Accelelator A-7 (CaCl2) 3 gr 0.8 %bwoe 3 gr 0.8 %bwoe
Extender A-31 (Sodium Silikat) 16.6 ml 0.5 gps 16.6 ml 0.5 gps
FP-21LS
Defoamer R-211LS 1 ml 0.03 gps 1 ml 0.03 gps
Retarder 1 ml 0.03 gps 1 ml 0.03 gps
Water 780 ml 780 ml
43

Cement “G” 375 gr 50 %bwoe 375 gr 50 %bwoe
2. Masukan bubur semen dalam kubus perendaman, rendam pada suhu 171 °F untuk
casing 13.3 / 8“ atau 218 °F untuk casing 9.5/8” selama 24 jam.
Put the cement slurry in to the box, singk at 171 °F for casing, 13.3 / 8 “ trayek or
218 °F for casing 9. 5/8” trayek along 24 hours.
3 .Lakukan compressive strength test

Do the compressive strength test
Standard kualitas yang harus dipenuhi mengacu pada kondisi umum lapangan
prabumulih.
Quality standard reference to general prabumulih field condition
- Trayek 13.3/8” casing is > 600 psi compressive strength
Note : 1 gps = 0.087437 cc/gr
1 gal = 3.7854 liter
1 sak = 42.6554 kg
C. Test mutu Chemical Mengacu American Petroleum Institute Spec 10 A Edisi 19,
April 1977. / Quality test of the chemical due to American Petroleum Institute
Spec 10 A, 19th edition, April 1977.
1. Definisi / Definition
Fly Ash adalah sisa hasil pembakaran tanah atau batu bara dan merupakan proses
pembakaran melalui boiler. Fly ash adalah sebuah pozzolan buatan.
Fly ash is the finely divided, residue that result from the combustion of ground or
powdered coal and is transported from the firebox through the boiler by flue gases.
Flay ash is an artifical pozzolan
Pozzolan adalah siliceous atau silicon dan alumanium mengandung sedikit atau
tidak sama sekali semen, dengan adanya zat terbang, reaksi bahkan kimia dengan
kalsium hydroksida pada temperature tertentu mempunyai sifat-sifat cement.
Pozzolan is siliceous or silicon and alumanium material which in itself proseses little
or no comentious value but will, in finely divided from and in the presence of
44

moisture, chemically react with calcium hydroxide at ordinary temperature to from
compounds prosessing cementitous properties.
2. Sifat fisika dan kimia yang dikehendaki / Physical and chemical requirements.
Fly ash harus memenuhi sifat fisika dan kimia sesuai table berikut:
Fly ash shall conform to the physical and chemical requirements given in table
below :
TABEL
FLY ASH PHYSICAL AND CHEMICAL REQUIREMENTS
Required Test Source of Test Numerical Value
Physical
Pozzolanie Activity
Index With Lime ASTM C6182 and ASTM 800 psi (5.5 Mpa).min, in
C3112 7 days
Wet Screen Analysis
Passing US Std No. 200* Sieve (75 micrometers-µm) 90% min
Passing US Std No. 325* Sieve (45 micrometers-µm) 85% min
Chemical
Silicon Dioxide (SiO2)
Alumanium Oxide (Al203) ASTM C618 70.0 % min
Iron Oxide (Fe2O3)
Sulfur Trioxide (SO3) ASTM C618 3.0% max
Moisture Content ASTM C618 3.0% max
Loss on Ingnition ASTM C618 6.0% max
Available Alkalis, as ASTM C618 2.5% max
Na2O
45

* Sieve desination as per ASTM E11, Sieve for Testing Poses, current edition of ASTM Book of Standard,
parts 14,18, 26 and 41.
1
ASTM C618, Flay Ash and Raw or Cicined Natural Pozzolans for Use in Portland Cement Concret, current
edition of ASTM Book of Stabdard, part 14.
2
ASTM C311, Standard Methods of Sampling and Testing Fly Ash or Natural pozzolans for Mineral
Admixture in Portland Cement Concrete, Part 14.
3. Performance Spesifications.
Fly ash shall conform to the following performance requirement :
a. Compressive Strength
1. Cement Class II / class II cement
Gunakan campuran semen API kelas H : Fly Ash perbandingan 50 :
50 dan 40 persen air dari berat campuran, Compressive Strengh tidak
lebih kecil dari 30 % control semen Kelas H dengan 38 persen air
setelah 24 jam perendaman pada API Schedule 1S (95o F, 800 psi ;
35 oC , 5500 Kpa)
Using 50:50 blend of Fly Ash / API Class H cement and 40 % water
by weight of blend, the compressive strength shall not be less than 30
% of the control Class H cement with 38 % water after 24 hour curing
under API Table DI schedule I S (95 oF,800 psi; 35 °C, 5500 kpa)
2. Cement Class G / Class G cement

Gunakan campur sement kelas G : fly ash 50 : 50 dan 44 % air dari
berat campuran, compressive strengh tidak lebih kecil dari 30 %
control semen kelas G Cement dengan 44 % berat air setelah 24 jam
perendaman pada API schedule Is (95 °F, 800 psi; 35oC, 5500 KPa)
atau 8 jam perendam pada suhu 140 °F.
Using 5 : 50 blend of fly ash/ API Class G cement , and 44 percent

water by weight of blend the compressive strength shall not be less
than 30 % of the control class G cement with 44 percent water after
46

24 hour curing under API : Table D I schedule I S ( 95 °F, 800 psi ; 35
°
C , 5500 kpa) or 8 hour curing @ 140 °F.
b. Thickening Time
1. Cement Class H / Class H cement
Gunakan campuran semen API kelas H : fly Ash perbandingan 50 :
50 dan (lihat catatan) 40 persen air dari berat campuran, thickening
Time antara 1,25 dan 2,5 kontrol semen kelas H dengan 38 % air jika
di test pada API schedule 5 S
Using 50 :50 blend of Fly Ash/ API Class H Cement (see NOTE) and
40 % water by weight of blend, the thinckening time shall be between
1.25 and 2.5 times the control semen kelas G dengan 44 % air jika di
test pada API schedule 5 S.
2. Gunakan campuran semen kelas G : fly Ash/ perbandingan 50 : 50

(lihat catatan) dan 44 % air dari berat campuran, Thickening Time
antara 1,25 dan 2,5 kontrol semen kelas G dengan 44 % air jika ditest
pada API schedule 5 S.
Using 50 :50 blend of fly ash/ API class G cement : (see Note) and
44 % water by weight of blend the thickening time shall be between
1.25 and 2.5 timer the control Class G Cement with 44 % water when
tested under API schedule 5 specification test.
Catatan / Note :
Ketika digunakan dengan semen portland, fly ash yang dibutuhkan
secara absolute merupakan volume semen yang digantikan, bisa
dihitung dari formula dibawah ini:
47

Fly ash when used with Portland is normally based on absolute
volume replacement of a portion of coment by an equipment absolute
Volume of fly ash may be calculated from the following formula:
= X
For 50 : 50 fly ash / cement blend,where cement Specific gravity =

3.14 and fly ash specific grafity = 2.46, for 500 gram cement
(891.7197 gram Mix).
The weight fly ash = 500 gram X
Volume of water = 0,44 X (500 gr+391.7197 gram )

= 392.3567 cc
Format Laporan pada Lampiran VII

Report format at attachment VII
48

PROSEDUR UJI LAB LUMPUR
MUD LAB. TEST PROSEDURE
Diabsorpsi dari “Guide to Blowout Prevention “ oleh Well School dan Shell Methode
Series” 1963
Adopted from “Guide to Blowout prevention “by Well Control School dan Shell
Methode Series”1963
1. Specific Gravity, in lb/gal or ppg

 Alat / tool : mud balance
 Langkah kerja / Procedure :
Sampel air dimasukkan ke dalam cup mud balance sampai penuh, tutup
bersihkan semua permukaan cup dari sisi lumpur, bilas permukaan cup,
Lakukan penimbangan, baca angka yang menunjukan berat jenis
lumpur.
Pour the sample into mud balace cup full, close, clean sample covered
the cup, rince the vover with water, put the balace in place, measure the
specific gravity of mud.
2. pH
Metode analisa dan langkah kerja lihat procedur uji lab analisa Air Formasi
Bagian K
49

Test methode and procedure read the lab test procedure for formation water
part K
3. Water Loss / Fitrat Loss, Mud Cake and Chloride Content

1. Alat / tool : filter press :
2. Langkah kerja / procedure :
a. API Water Loss, in ml
Isi tabung filter press, beri tekanan yang dihasilkan oleh gas CO 2 atau
N2 dengan tekanan 100 psi selama 30 menit, air tapi sisanya
ditampung dengan menggunakan gelas ukur, bila waktu 30 menit
tersebut telah tercapai, lepaskan tekanan tabung baca volume air
sebagai water Loss satuan dalam cc. jika filtrate diperoleh selama 7
½ menit lebih dari 8 ml maka nilainya dikalikan 2 agar hasil lebih
akurat.
Pour mud sample into the filter press cup, give the 100 psi pressure
supplied by gas CO2 or N2 for 30 minute, if the time 30 minute have
rich, release the pressure, read the water volume as the water loss in
cc. if the filtrate obtained for 7 ½ minute is greater than 8 ml, the value
be double to give a fair approximation.
b. Mud cake, in inch.

Tebal lumpur yang melekat pada saringan diukur sebagai mud cake,
satunya dalam mm.
the mud thick at the filter is the mud cake in mm
c. Chloride Content, in ppm

Air tapisan dari (a) dititrasi mengikuti cara-cara metode analisa dan
langkah kerja lihat prosedur uji lab analisa air formasi bagian E,
hasilnya adalah Chloride Content dalam ppm:
50

The Water step (a) is titrate follow the lab test Procedure for formation
water part E, the result is Chloride Content in ppm.
4. Solid Content and Oil Content

 Alat / tool : Retort Kit
 Langkah Kerja / Procedure :
a. Solid Content, in %
10 ml contoh dimasukkan ke dalam tabung retort kit kemudian
dipanaskan sehingga menetesi cairan dari lumpur, pemanasan
dihentikan jika tidak ada lagi cairan yang menetes. selisih
volume sample dan tetasan adalah Solid Content dinyatakan
dalam persen.
Pour 10 ml of mud sample into the retort kit cup, heat the mud
sample distill, continue until no more fluide distill. The difference
volume of mud and distilled fluid ia solid content, account in %.
b. Oil Content , in %
Baca tinggi minyak pada tampungan tetesan sebagai Oil
Content dinyatakan dalam persen.
Read the volume of oil distill as Oil Content account in %.
5. Sand Content, in %
 Alat / tool : Funnel set
 Langkah Kerja / procedure :
Contoh sebanyak 25 ml dimasukkan kedalam funnel set dengan
saringan 840 micron, cuci sisa saring dengan air bersih baik funnel
screen, siram dengan aquadest 100 ml, tampung air pasir disaringan
51

dalam centrifuge tube, hitung volume pasir dikali 4 dalam % sebagai
sand content.
Pour 25 ml of mud sample into the funnel set complete with filter 840
microne, wash to clean the sand trapped at filter, invert the filter, pour it
with 100 ml of aquadest into the centrifuge tube. Account the sand
volume X 4 as % of Sand Content.
6. Rheological
 Difinisi / definition
Rheology adalah pelajaran mengenai aliran cairan dan gas. Viscositas
adalah ketebalan relative untuk dapat mengalir. Dalam industri
perminyakan istilah rheologi dimasukkan untuk viscositas.
Rheology is the study of the flow liquids and gases. Viscosity which can
be thought of as the resistance to flow or relative hickness of a fluid, is
cammon rheological term used in the oilfield industry.
 Alat / tool : Marsh Funnel dan Viscometer

 Langkah kerja / Procedure :
1. Viscosity, in MF
Tutup Lubang corong marsh funnel dengan jari, isi
marsh funnel dengan sample lumpur sampai dasar
saringan, lepaskan jari tampung hasil saringan dalam
wadah mursh funnel sampai volume 1 quart (946 ml 0
tanda. Waktu yang ditempuh untuk mengisi wadah
sampai tanda dalam titik adalah viscositas lumpur
dalam MF. Temperatur contoh lumpur dalam derajat C.
Cover the tip with finger, pour the marsh funnel cone
with the mud sample to the bottom of screen, remove
the finger from outlet , carefully observe the time in
52

second for mud to fill 1 quart (946 ml ) / mark cup. The
time for the mud to fill the cup in second is the viscosity
in MF , report the temperature sample in degree C.
2. Diffrential (plastic) Viscosity , in cP

Hitung plastic viscosity dalam centipoise (cP) yang
merupakan hasil pengukuran bacaan pada putaran
kecepatan rendah (300 rpm) dan kecepatan tinggi (600
rpm) hasilnya adalah PV
Compute plastic viscosity in centipoises (cP) by

Subtracting the low speed 9300 rpm) reading from the
high speed (600 rpm) reading . the result is PV
3. Bingham Yield Stress (Yield Point), in Lbs/100 sq.ft

Hitung Plastic Viscosity dalam lbs/100 sq.ft yang
merupakan hasil pengurangan bacaan pada PV,
dengan putaran kecepatan rendah 300 rpm hasilnya
YP.
Compute yield point in lbs/100 sq.ft by subtracting the

PV from the low speed (300 rpm) reading. the result is
YP.
4. Yield Stress (Gel Strength) in Lbs /100 sq.ft

Maksimum bacaan setelah alat distop selama 10 detik
dan 10 menit pada bacaan putaran kecepatan rendah
(300 rpm) dan kecepatan tinggi (600 rpm) hasilnya
adalah GS dalam Lbs/100 sq.ft
The reading after the kit stoped for 10 second and after
10 minute at the low speed (300 rpm) reading and after
53

10 minute at the low speed (300 rpm) Reading and the
hingh speed (600 rpm) reading. The result is GS in
lbs/100 sq.ft.
7. Bentonit Indication , in of MBT (metyline Blue Test)

 Alat / Tool : Pipette , Dry Oven , Standard paper for MBT.
 Langkah Kerja / Procedure:
1 ml sample Lumpur di tambah 15 ml H 2O2, ditambah 0.5 ml H2SO4
ditambah 0.5 Methylene Blue, ditambah aquadest sehingga volumenya
50 ml, aduk didihkan contoh dalam oven tetesi 1 ml larutan pada kertas
standard, perhatikan apakah sudah terbentuk cicin pada kertas, jika
sudah catat volume tetesan methylene blue, jika belum tambahkan 0,5
ml H2O2 0,5 ml methylen blue pada larutan. Panggang lagi dan tetesi lagi
kertas standar demikian seterusnya.
1 ml of mud sample, add 15 ml H2O2. add 0.5 ml H2SO4 , add 0,5 ml

methylen blue add aquadest to 50 ml, shake, heat the solution to boil in
dry oven. drop 1 ml solution at the standard paper, observe if there is any
ring form, if any note the methylen blue add volume, if not add 0,5 ml
methylene blue to the solution heta to boil again. Drop the solution at the
standard paper, etc.
MBT value = ml titration X 5 ppb.
8. Cement Indication, + or –
 Alat / Tool : Pipette
 Langkah Kerja / Procedure :
54

a. 5 ml sample lumpur atau fitrat lumpur langkah III (a) ditetesi
phenolphthalein, jika semen maka berwarna lumpur berubah
menjadi jambu.
to 5 ml of mud sample or filtrate from step III (a) ,add

phenolpthelein if there is cement the colour will be young red
colour.
b. Sample dikeringkan, tetesi dengan HCl 32 %, jika bereaksi

mengandung semen.
Dry the sample, drop HCl 32 % concentration, if there is reaction

means there is cement.
9. Fe Content , in ppm
Metode analisa dan langkah kerja lihat prosedur uji lab analisa air formasi
bagian D.
Test methode and [rocedure read the lab test prosedure for formation water part
D.
10. Total Hardness, in ppm

Metode analisa dan langkah Kerja lihat procedure uji lab analisa air formasi
bagian B
Test methode and prosedure read the lab test prosedure for formation water
part B.
11. Alkaline, in ppm of OH-, CO32-,HCO33-

Metode analisa dan langkah kerja lihat procedure uji lab alkalinily
Test methode and procedure read the alkaline lab test prosedure.
55

12. PHPA
Metode analisa dan langkah kerja lihat PHPA test introduction sheet.
Test methode and procedure read the PHPA concentration test introduction
sheet.
CHEMICAL PENGARUH TERHADAP / INFLUENCE TO

SG VIS WL PH OC SC PV YP
Bentonite - -
Coustic - - - - -
Soda
Supersen / - - -
YP70
CMC - - - -
Format Laporan pada lampiran 6

Format of Report at attachment 6.
56

PROSEDUR UJI LAB SERBUK BOR
CUTTING LAB. TEST PROCEDURE
Umumnya analisa serbuk bor dilakukan dengan menetesi chemical pada sample.
Usually to analize the cutting by drop chemical on the cutting.
1. Indikasi Awal / Primary Indication

Sampel serbuk bor dilihat dengan alat Fruoresensi, jika mengandung minyak
akan memperlihatkan kilau.
Sample cutting observe through the fluorecence will shine if the cutting bring
to oil.
2. Test Lanjutan / Secondary test.

a. Tetesi chloroform untuk mengindikasi adanya minyak.
Drop choloroform to indicate the oil.
Warna cairan berubah kuning muda, biru, teh kental, coklat atau
hitam atau tidak jernih (-)
There is change in colour jellow, teh, viscous tea, chocolate,
black or no colour (-)
b. Tetesi tetrachloride untuk mengindendikasi adanya kondensat
Drop tetrachloride to indicate the condesat
Warna cairan berubah atau tidak / there is change in colour or
not.
57

c. Tetesi aseton untuk mengindikasikan adanya gas
Drop aceton to indicate the gas
+ Jika ada cincin putih
+ if there is white ring
d. Tetesi AgNO3 untuk mengindikasikan adanya air
Drop AgNO3 to indicate the water
+ jika ada cincin yang jelas
+ if there is exactly milk ring.
e. Tetesi HCl 15 % untuk mengindikasikan kandungan karbonat
atau semen.
Drop HCl 15% to indicate the carbonat or cement.
Jika kuat sekali larutan akan habis
Strong carbonat if solution is accomplish by the cutting.
58

PROCEDUR UJI LAB POUR POINT DEPRESSANT
POUR POINT DEPRESSANT TEST PROCEDURE
(ADOPSI DARI MASUKAN CHAMPION DAN NALCO TEST
PROCEDURE DAN DISESUAIKAN ASTM D97-06)
1. Cari pour point crude TPS-01 tanpa injeksi chemical (dlm °C).
Fine the pour poin of TPS-01 crude before chemical injection. ( °C)
2. Panaskan Crude dalam water bath pada suhu ((1) + 8 °C) tanpa diaduk.
Heat crude in the water bath at temp ((1) + 8 °C) without stirring
3. Tuangkan crude pada tube-tube. injeksikan chemical-chemical pada tube-

tube dengan dosis 100, 200 dan 500 ppm dan blank. Tutup tube kocok
pelan saja ± 50 kali
Pour the crude in the tube, inject the chemical with dosis 100, 200 and 500
ppm and blank, Close the tube slow shake ± 50 times
4. Tuang crude oil ke dalam pour point tube/jar, tutup dengan sumbat ber
thermometer, posisikan thermometer terendam ditengah ketinggian tube.
tempatkan tube/jar dalam cooling bath.
59

Pour the crude in the pour point tube/jar, close with the cork = thermometer,
ensure the thermometer sank in the middle of the crude tube/jar place the
tube/jar in the cooling bath.
5. Secara periodic amati apakah crude masih bisa dituang dengan cara
memiringkan tube/jard Catat suhu pada saat crude membeku sebagai pour
point.
Periodically observe for liquid flow by filting the jar, record the temperature
whenever there is crystallization of crude as the pour point.
6. Kesimpulan untuk Pour Point Depressant test adalah penurunan pour point.
The pour poind depressant summary is the decreasing pour point.
Format pelaporan pada lampiran XVII

Report format at attachment XVII.
60

PROSEDUR UJI LAB PARAFFIN SOLVENT
PARAFFINE SOLVENT TEST PROCEDURE
1. Menganalisa sifat-sifat Crude Tapus-01. seperti viskositas dan titik tuang

sebagai perbandingan/acuan.
Analyze the physical property of crude without chemical injection as the
base (blank) viscosity and pour point.
2. Panaskan crude dalam water bath pada suhu ((1) + 8 °C) tanpa diaduk.
Heat crude in the water bath at temperature ((1) + 8 °C) without stirring.
3. Tuangkan crude pada tube-tube, lalu tunggu sampai semua crude-crude

membeku
Pour the crude into the tube, than wait until all crude freeze.
4. Injeksikan chemical-chemical pada tube-tube dengan dosis 100, 150 dan

200 ppm dan blank, aduk ± 50 kali
Inject the chemical with dosis 100, 150 and 200 ppm and blank, close in
the tube mix ± 50 times
61

5. Tunggu sampai membeku, catat temperatur pembekuan.
Wait until crude freeze, note the temperature.
6. Panaskan Crude dalam water bath pada suhu ((1)+8 °C) tanpa diaduk.
Heat crude in the water bath at themperature ((1)+8 °C) without stirring.
7. Analisa viscositas masing-masing crude setelah diberi chemical @60,50

dan 40 °C.
Analyze the viscosity of each crude after chemical injection @60,50 and
40 °C.
8. Kesimpulan untuk paraffin solvent test adalah :

Paraffin solvent test summary are:
- chemical bisa mengencerkan crude yang telah membeku.
Chemical able to thin the crude that already freeze (crude crystal).
- ∆ viscositas crude (penurunan) sesuai injeksi chemical.
∆ crude viscosity after chemical injection.
Format pelaporan pada lampiran XVIII

Report format at attachment XVIII.
62

PROSEDUR UJI LAB. SCALE INHIBITOR
SCALE INHIBITOR TEST PROCEDURE
1. Isikan air formasi ke dalam gelas beker 500 ml, sebanyak 400 cc
Pour 400 cc formation water into beaker glass 500 cc capacity.
2. Kemudian air tesebut diberi chemical dengan dosis 5 ppm, 15 ppm, 25 ppm.
Chemical injection each glass with 5 ppm, 15 ppm, 25 ppm, dosis and blank.
3. Panaskan air yang telah diberikan chemical sampai temperatur kepala sumur.
Heat the sample to the well head temperature
4. Dan setelah dipanasi lalu kita dinginkan kembali untuk pengukuran scale
index (SI).
Let the sample cool until room temperature reach, analyze the scale index
(SI).
63

5. Chemical yang baik adalah yang mampu menurunkan SI sebesarnya GOOD
chemical which is able to get maximize the SI deacreasing.
Format pelaporan pada lampiran XX

Report format at attachment XX.
PROSEDUR UJI DEMULSIFIER UNTUK PEMAKAIAN DI PPP

DEMULSIFIER TEST PROCEDURE USE FOR PPP
A. Test Spesifikasi Chemical / Chemical Specification Test.

1. Poin yang dianalisa dengan yang tertera pada Spec. pabrik.
Item analyze match with the manufacture specification.
2. Besar toleransi penyimpangan maksimum tiap point yang dianalisa adalah:

Maximum tolerance differential of item analyzed is:
- Appearance →0%
- Solubility →0%
- Density. gm/cm3 →1%
- Specific Grafity →2%
- Solid Content →2%
- pH → 10 %
- Flash Point → 1 % (jika < dari spec. / if < than spect)
3. Khusus untuk analisa flash point jika penyimpangan lebih besar dari
spesifikasi pabrik maka besar penyimpangan tidak dibatasi.
64

Special for flash point test if the differential is bigger than spec. the tolerance
is unlimited.
B. Test mutu chemical / chemical quality Test.

1. Sample masing-masing grup diaduk sampai rata.
Mix each group of PPP sample, ensure fluid speed perfectly.
2. Ambil 50 ml tiap group sample langkah 1, tambahkan 50 ml Xylene, putar di

centrifuge selama 30 menit untuk menetukan nilai BS&W awal. (diperoleh
data BS % W awal tiap group sample)
Take 50 ml each group of sample step 1, add 50 ml Xylene, turn in the
centrifuge for 30 minute to get the initial BS % W. (initial BS%W data of each
group will be got)
3. Ambil sample langkah satu (1), dari dosis 5, 10, 15 dan 20 ppm.
Take the step 1 sample give chemical injection with the dosis 5, 10, 15 and
20 ppm.
4. Langkah 3 dikocok 50 s.d 100 kali.

Shake step 3 for 50 to 100 times
5. Pengamatan BS&W tiap 1 jam. diperoleh data BS&W per jam tiap group
sample.
BS&W abservation every 1 hour / each hour BS&W data of each group will
be got
6. Pengamatan Salt Content, BS&W dan emulsi pada jarak ke 4 setelah

pemanasan pada suhu tangki PPP. Diperoleh data Salt Content , BS&W dan
ada tidaknya emulsi pada tiap group sample.
Salt content BS&W dan emulsion observation after heated 4 hour a PPP
tank temperature salt content BS&W and emulsion data of each group after
4 hour heated will be got.
65

7. Minyak tiap group langkah 6 diambil 50 ml ditambahkan 50 ml xylene,
diputar lagi dalam centrifige selama tiga puluh menit untuk mendeteksi
apakah masih ada data BS&W setelah pemakaian chemical diperoleh data
BS&W tiap group setelah pemakaian chemical.
Take 50 ml crude of step 6 add 50 ml xylene turn in the centrifige for 30

minutes to detect if there is still BS&W after chemical injection , BS&W data
of each group after chemical injection will be got.
8. Minyak tiap group langkah 6 digabung dengan perbandingan sama dengan

produksi minyak bersih bulan terakhir tiap group.
Mix crude of step 6, net production of each group at the last mouth be adopt
as the production of PPP.
9. Crude langkah 8 dikocok 50 s.d 100 kali dianalisa salt contentnya. diperoleh
satu data salt content.
Shake the step 8 crude for 50-100 times analyze the salt content / got one
salt content data.
10. Minyak tiap group langkah 9 dibagi 2 bagian ;

- Diambil 50 ml langkah 9 untuk diperiksa salt content setelah 12 jam
dan 24 jam kemudian. diperoleh data salt content sebagai sebagai
gambaran salt content di KM-3.
Take 50 ml crude of step 9, check the salt content after 12 and 24
hour got one salt content data will be as the figure of Salt Content
data at KM-3.
- Diambil 50 ml, tambahkan 50 ml xylene diputar dalam centrifige

selama 30 menit untuk mendeteksi apakah masih ada BS&W
setelah pemakaian chemical (diperoleh data BS&W setelah
pemakaian chemical.
66

Take 50 ml crude of step 9 add 50 ml xylene turn in the centrifuge
for 30 minute to detect if there is still BS&W after chemical injection
BS&W data after chemical injection. BS&W data after chemical
injection will be got.
11. Minyak langkah 3 s.d 10 dibuat blankonya sebagai pembanding

Contoh format hasil analisa lampiran XXVIII
result of analyze format is a attachment XXVIII.
PROSEDUR UJI LAB RATE KOROSI DENGAN

MENGGUNAKAN STICK COUPON CORROTION
CORROTION RATE TEST PROCEDURE USE CORROTION
COUPON STICK
A. Test Spesifikasi Chemical / Chemical Specification Test

Point yang dianalisa sesuai dengan yang tertera pada LPO (lampiran LPO)
item analyze match with the LPO (LPO attachement)
Test Mutu Chemical/ Chemical Quality Test

1. Timbangan ukuran dimensi panjang, lebar dan tebal coupon korosi 3
“sebanyak 4 batang (untuk 1 jenis corrotion inhibitor)
Weight and measure the dimention of long, wide and thick of 4 stick
corrotion coupon 3”(for 1 corrotion inhibitor).
2. Sediakan contoh air formasi buatan (air + NaCl 6 %+ satured with CO 2

gas + condensat) 1600 ml total volume.
Server formation sintetic water sample (water+ NaCl 6 %+ satured with
CO2 gas + condensat) 1600 ml total volume.
67

3. Tuang 400 ml larutan kedalam 500 ml gelas ukur, beri injeksi chemical
blanko (tanpa injeksi) 20 ppm, 30 ppm dan dosis sesuai lapangan
Pour 400 ml of solution in to the 500 ml beaker glass, give chemical
injection for blank (without injection 0 20 ppm, 30 ppm and the same
dosis as field.
4. Aduk 50 s.d 100 kali

Mix for 50 to 100 times
5. Rendam coupon ke dalam masing-masing larutan dengan posisi

tergantung.
Sing the coupon with hanging it wit the tail rope
6. Panaskan gelas beker berisi larutan + coupon dalam water bath dengan
suhu-suhu flow line dilapangan selama 7 hari.
Heat the beker glass that filled with the solution + coupon in the water
bath for 7 days at ± field flow line temperature.
7. Bersihkan coupon menurut step (C) atau (D) hitung rate korosinya.
Clean the coupon through step (C) or (D), count the corrosion rate.
Contoh format hasil analisa terlampir

Result of Analyze format is attached.
B. Pembersihan Coupon dan Perhitungan Rate Korosi, dalam mpy

Cleaning Coupon and Corrosion Account, In mpy.
Nace standard RP 0775-87 item no.53031
1. Catat nomor seri coupon, jika untuk penelitian khusus buat photo sebelum dan
sesudah dicuci.
68

Record the coupon serial number, make photograph before and after cleaning for
special anlyze.
2. Timbang coupon hingga ketelitian 0.1 mg.

Weight the coupon to 0.1 mg.
3. Perhatikan dengan teliti kondisi kupon, siapa tahu ada scale atau material lain yang
terbentuk.
Visually examine coupon, qualitative analysis of adherent scale of foreign material
maybe performed.
4. Celup kupon dalam larutan hydrocarbon seperti xylene atau toluene untuk
melepaskan minyak, oil wet material atau paraffin jika ada.
Immerse the coupon in a suitable hydrocarbon solvent, such as clean xylene or
toluene to remove the oil, oil wet material or paraffins.
5. Seka dengan isoprophyl alcohol atau acetone. Keringkan dengan penggering

udara.
Rinse with isoprophyl alcohol or acetone. Dry in gentle dry air stream.

7. Jika kupon ditempeli scale dan hasil pengkaratan celup kupon dalam 15% HCl
untuk melepaskannya.
Jika kupon tidak ditempeli scale dan hasil pengkaratan celup kupon maka cukup
dibersihkan dengan udara kering bertekanan.
If coupon coated by scale or corrosion proses, immerse the steel coupon in 15%
HCl to remove its.
If coupon are not coated with scale or corrosion proses, cleaned by blasting with
glass beads.
8. Massa yang hilang pada langkah ke-7 diatas harus ditimbang

69

Mass loss during step 7 should be determined.
9. Celup kupon kedalam larutan jenuh sodium bikarbonat 1 menit untuk

menghilangkan sisa asam.
Immerce the coupon in saturated solution of sodium bicarbonate for 1 minute to

neutralized acid.
10. Seka dengan aquadest untuk neutralizer.

Rinse with distilled water to neutralizer.
11. Sikat dengan sikat lembut untuk melepaskan tenacious film.

Scrubbed with household cleanser to remove tenacious film.
12. Seka segera dengan IPA atau acetone lalu keringkan dalam oven.
Rinse the coupon immediately in IPA or aceton and dry oven.

3. Pembersihan Coupon dan Perhitungan Rate Korosi Cara Lain.

Cleaning Coupon And Corosion Account.
1. Catat Nomor Seri Coupon, jika unutk penelitian khusus buat photo sebelum dan
sesudah dicuci.
Record the coupon serial number, make the photograph before and after
cleaning for special analyze.
2. Perhatikan dengan teliti konidsi coupon, siapa tahu ada scale atau material lain
yang terbentuk.
Visually examine coupon, qualitative analysis of adherent scale or foreign
material may be performed.
70

3. Celup kupon dalam larutan hydrocarbon seperti xylene atau toluene untuk
melepaskanminyak, oil wet material atau paraffin jika ada, seka dengan lap
kering.
Immerse the coupon in a suitable hydrocarbon solvent, such as clean xylene or
toluene to remove the oil, oil wet material or paraffin, rinse to dry.
4. Seka dengan Isoprophyl alcohol atau acetone. Keringkan dengan pengering

udara.
Rince white Isoprophyl or aceton. Dry in a gentle dry air stream.
5. Jika ada scale / If there any scale
a. Celup kupon dalam 5% HCL untuk melepaskan scale atau hasil karat jika
ada.
Immerse the steel coupon in 5% HCl to remove scale or corrosion prose if
any.
b. Celup kupon ke dalam larutan jenuh. Sodium Bicarbonat untuk
menghilangkan sisa asam.
Immerse the coupon in saturated solution of Sodium Bicarbonat for 1 minute
to neutralized acid.
c. Celup kupon ke dalam larutan rodin.
Immerse the coupon in Rodin.
Rate corrosion = mass loss x 365 x 1000 / (initial area x days x density)
Contoh format hasil analisa pada lampiran XIX

Result of Analyze format is at attachment XIX.
71

PROSEDUR UJI LAB % HCl
HCl TEST PROCEDURE
A. % HCl Cara Pengukuran / Measure of % HCl

1. Tuang HCl sebanyak 250 ml ke dalam cylinder, tentukan SG dengan
hydrometer.
Pour 250 ml HCl in to cylinder, measure the SG with hydrometer.
Baume˚ (˚Be’) = 1,45 – 145 / SpGr
2. Konversikan ke % HCl dengan menggunakan table pada Hand Book of

Chemistry and Physics Halaman 1578.
Konvert to % HCl with the table at Hand Book of Chemistry and Physics Page
1578.
B. % HCl cara perhitungan / Accountment of HCl

1. Pipet 1 ml sample HCl ke dalam gelas baker, larutkan dengan aquades
sehingga volumenya 50 ml total.
Pipete 1 ml of HCl sample in to the baker glas, make the solution with the
aquades to 50 ml total volume.
72

2. Tambah 5 tetes phenolphthalein. Titrasi dengan larutan NaOH 2N sampai
berwarna merah jambu.
Add 5 drops phenolphthalein, titrate with 2N NaOH 2N to get young red colour.
% HCl = ml NaOH x Normality of NaOH
3. Tambahkan 1 tetes diphenyl carbon azon, aduk sampai warna kuning, titrasi
dengan AgNO3 (0,282 N) sampai berwarna merah jambu.
Add 1 drops diphenyl carbon azon, shake until yellow colour, titrate with 0,282
N AgNO3 to get young red colour.
% HCl – (ml AgNO3 x Chloride factor) / (density sample x 1000)
Chloride factor = 10 mg ? HCl ion / ml AgNO3.
CARA PENGGUNAAN ALAT ATMOSPHERIC CONSISTOMETER
USING THE ATMOSPHERIC CONSISTOMETER
No. Seri -118

No. Moveable 9001019
Model ……/TULSA OKLAHOMA. USA
Voltase 220Volt
1. Penuhi water alat dengan air. / Fill the water bath with water.
2. Alirkan listrik 220 volt ke alat / Fit the alectisc 220 volt to the kit.
3. Masukkan bubur semen yang akan dianalisa ke tabung yang sudah disediakan
(banyak contoh ±750 ml)
4. Masukkan tabung yang sudah disiapkan ke dalam bath.
Put the sample cup into the bath.
5. Hidupkan power, heater, master, motor
Turn on the power, heater, master, motor.
6. Catat temperature awal (˚C). / Record the initial temperature.
7. Naikkan tekanan dan temperature tiap 10 menit sampai tekanan pengetesan
maksimum yang dikehendaki.
73

Raise the pressure and temperature for every 10 minute to the test pressure we
program.
8. Bila consistency menunjukkan angka 10 maka bubur semen sudah keras, catat di
menit ke berapa angka 10 tersebut dicapai.
Merk FANN If the
No. Seri -
No. Moveable -
Model -
Voltase 220 Volt
consistency reach the number of 10 than the cement slurry already hard, record
when the 10 number can be reach.
9. Off kan semua tombol yang ada. /Turn off all the switch.
10. Putuskan aliran listrik ke alat konsisto meter, ambil tabung yang berisi contoh
bubur semen. Pekerjaan dengan alat selesai.
Off the electris power, take the sample cup. The work finish.
CARA PENGGUNAAN ALAT BRINE CRYSTALLIZATION KIT

THE USE OF THE BRINE CRYSTALIZATION KIT
Kegunaan / Purpose :
74

Mengukur temperature kristalisasi, completion, drilling dan workover fluid yang density-
nya tinggi
Measure the crystallization temperature of heigh density completion fluid drilling and
work over
Meliputi / Point be analyze

- Kristal pertama terbentuk / “First Crystals To Appear” (FCTA)
- Temperatur kristal yang sesungguhnya / “True Crystallization Temperature” (TCT)
- Kristallisasi terakhit hancur / ”Las Crystal To Dessolve” (LCTD)
Langkah Kerja / Step Procedure :

1. Isi tempat sample/gelas beaker dengan 25 ml sample, tambahkan secubit (0.03 gr)
material nti (can be calcium carbonate or diatomaceous earth).
Fill the sample cup/ beaker with 25 ml sample, addd a pinch (0.03 gr) nucleating
agent (can be calcium carbonate or diatomaceous earth).
2. Masukan magnetic stir bar kedalam gelas tesebut.

Put the magnetic stir bar in beaker
3. Tetesi 3 sampai 4 tetes ethylene glycol di tengah pelat pendingin dan letakkan gelas
diatasnya.
Put 3 or 4 drops of ethylene glycol on the center of the aluminium cooling plate and
put the beaker on the plate.
4. Posisikan ¼ inch probe thermometer tenggelam ke dalam sample

Place the probe so that ¼ inch of it is immersed in the test fluid
5. Alirkan listrik 110 volt ke alat

Fit the electric 110 volt to the kit.
6. Hidupkan alat
Turn on the kit
75

7. Atur control temperatur ke 0%, atur control stirrer antara 30 dan 50 %
Set the temperature control knob to 0%, set the stirrer control between 30 and 50%
8. Tekan tombol GO
Press the GO key
9. Saat pertama kali crystal mulai terbentuk (FCTA) tekan PRT untuk mencetak
temperature
When the first crystals to Appear (FCTA) press PRT key to record the temperature.
10. Saat temperature maksimum (TCT) dicapai, tekan PRT, dapat ditekan beberapa kali
saat hamper tiba maksimum agar tidak kehilangan data temperature maksimum.
When the the maximum temperature reach, press PRT, the PRT key can be press
coulpe times to capture and record the maximum temperature.
11. Saat temperature mulai turun, setelah beberapa derajat, setel cold plate temperature
ke 0%, lalu tekan FEED. Teruskan monitor saat kristal mulai larut, pada saat kristal
larut tekan PRT, angkanya sebagai LCTD.
When the the temperature going down, after coulpe degree, set the cold plate
temperature control back to 0%, than press FEED key. Observe the crystallized
sample as it is warmed and the crystal begin to dissolved, when the last crystal
dissolved, press PRT, the value of temperature is the LCTD.
12. Tekan tombol STOP, selesai

Press the STOP key, finish
76

CARA PENGGUNAAN ALAT CENTRIFUGE
THE USE OF THE CENTRIFUGE
Alat ukur BS & W (Base Sedimen dan Water) pada crude

Meazure the BS & W (Base Sedimen and Water) of crude oil.
No. Seri No. 9689
No. Moveable 509901
Model C-4-220,LK.INDUSTRIES.INCHOUSTON TEXAS
Voltase 220 Volt
1. Isi centrifuge cone glas sampai sesuai batas (ukuran) yang telah ditentukan pada alat,
masukan gelas pada tempatnya. Tutup alat centrifuge.
Fill the centrifuge cone glass with the sample to the remark at the kit that close the
sample cup. Put the glass in the place. Close the centrifuge kit.
77

Fit the elestric 220 volt to the kit
3. Hidupkan alat
Turn on the kit
4. Setel putaran pada 1500 rpm. Biarkan putaran selama 15 menit

Set the RPM ro 1500 rpm. let the turning for 15 minute
5. Matikan alat, tunggu sampai putaran berhenti

Turn off the kit, wait until the turn fully stop.
6. Buka tutup alat, keluarkan sample, banyaknya sediment dan air dapat dibaca.
Turn off the kit, the sedimen and water cab be read.
7. Pekerjaan selesai, alat dapat dimatikan

The work finish, the kit can be turn off.
CARA PENGGUNAAN ALAT COMMERCIAL BLENDER
THE USE OF THE COMEERCIAL BLEDOR
No. Seri -
No. Moveable -
Model Commercial Bleder 34,Bl 97
Voltase 110 Volt
1. Isi tempat sample di bagi atas alat dengan sample, tutup tempat sample.
Fill the sample cup at the top kit with sample, that close the sample cup
2. Alirkan listrik 220 volt kea lat
78

Fit the electric 220 volt to the kit
3. Hidupkan Alat
Turn on the kit
4. Setel kecepatan putaran alat sesuai yang diperlukan

Set the speed as needed
5. Jika sample sudah rata matikan alat

If the sample has been homogen, swich off the kit.
CARA PENGGUNAAN ALAT FANN - PHPA

THE USE OF THE FANN PHPA
Alat / Tool : PHPA Kit

Alat ini portable 29 lbs saja besarnya, digunakan untuk mengetahui konsentrasi PHPA
Lumpur, supernatant dan filtrat
The kit is fortable 29 lbs weigh, use toknow the PHPA concentration in mud, supernatant
and filtrat.
Umum/ General
Konsentrasi Partially hydrayzed polyacrylamide (PHPA) dalam “Lumpur pemboran type
water base” dapat dilakukan dengan metode distilasi dan titrasi. Pada saat hydrolysis
79

polymer terjadi, ammonia dilepaskan dan dikoleksi dalam boric acid. Berikut ini campuran
ini dititrasi dan titik akhir titrasi dihubungkan dengan konsentrasi polymer sample fluida.
Concentration of Partially hydradyzed polycarylamide (PHPA) in “Water Driling Fluids” can
be do with the distillation and titration way. Ammonia will be release whenever hydrolysis
polymer happen. Ammonia will be release and collected in boric acid the titration is
correlate to polymer concentration in fluid sample.
Keselamatan / Safety:
Chemicals dalam peralatan ini bisa beresiko jika bersentuhan langsung dengan tubuh,
tertutup (napas, meletus, terbakar).
The chemicals using with the kit is risky if touch to body, breath, explore and fire.
Untuk mengoperasikan “hot plate” yakinlah terlebih dahulu bahwa alat-alat listrik berfungsi
dengan baik dan digrounding plug (dihubungkan ke tanah/lantai)
The operate the hot plate, the first thing to do is to ensure all the electrical are function
anda grounding plug.
Baca dan ikuti perintah-perintah pengoperasian pada hot plate. Jangan ditinggalkan saat
dipanaskan. Gunakan sarung tangan saat menggunakan barang yang panas.
Read and follow the hot plate intruction. Don’t leave the kit whenever heated. Use glove
whenever work the hot thing.
Cara Kerja/ Procedure

1. Pembuatan kurva standar / Standar curve preparing
a. Sumbu kurva standard, tentukan ml titrasi yang digunakan pada sumbu X dan
hubungkan lb/bbl dari EZ Mud DP pada sumbu Y.
Axis of standard curve, ml of titration as X axis and lb/bbl of EZ mud DP as Y axis.
b. Buat takaran Non : 0,5 : 1 : 1,5 : 2 lb EZ Mud DP ke dalam 1 bbl sample Lumpur
yang belum di beri PHPA. Lakukan procedur 1 (a) sampai (h) untuk standar setiap
jenis adonan Lumpur.
Add Non :0,5 : 1 : 1,5 : 2 lb EZ Mud DP into each of 350 ml mud sample before
adding the PHPA. Do the step 2 from (a) to (h) for standard of mud formula.
80

c. Buat grafik
Make the curve / graphic.
2. a. Panaskan / setel “hot plate” pada 200-250 ”C selama 10 menit

Heat the steel “hot plate” at 200-250 ” C along 10 minute.
b. Tambahkan 10 ml “sample test” (bisa lumpur, filtrate, supernatant dll) ke dalam
(labu 1) atau labu reaksi.
Pour 10 ml of sample test (mud, filtrate etc) into the elenmeyer no 1 or reacton
Erlenmeyer.
c. Tambahkan 2 ml “defoamer” dan 6-10 “boiling stones”
Add 2 ml defoamer and 6-10 boiling stone.
d. Ke dalam labu (1) atau reaksi tambahkan 5 ml dari 5 N Sodium Hydroxide (NaOH)
gunakan 5 ml syringe dan segera letakkan stopper kedalam labu. Tempatkan pipet
ke dalam labu yakinkan ujung pipet berada pada permukaan pada larutan boric
acid. Alirkan ke pada labu (2) atau labu penampung.
Into the erlenmeyer No. 1 add 5 ml N Sodium Hydoxide (NaOH) use 5 ml syringe,
soo after put the stopper at the top of erlenmeyer. Insert the pipet, be sure the end
is the suface of boric acid, connect to the no 2 erlenmeyer or collection erlenmeyer.
e. Ke dalam labu (20 masukan 30 ml dari 2 % boric acid. Tetesi (jatuhkan) campuran
indicator (1 bg Bromocresol Green + 2 bg Methyl Red). Warnanya merah seperti
bunga lavender.
Pour 30 ml of 2 % boric acid into the no 2 erlenmeyer. Drop the indicator (1 bg
Bromocresol Green + 2 bg Methyl Red).the colour is red look like the lavender
flower.
f. Pendidihan / perebusan 45-55 menit untuk mendestilasi sekitar 25 ml. Peringatan :
Jika amonia mulai terbentuk, hentikan test, alihkan ke udara segar saat kebocoran
terjadi & hasil tidak akurat.
Heating is 45-55 minute to distillate approx 25 ml. warning if ammonia star to from,
stop the test swich to fresh water if any leak, the test not accurate.
g. Cabut Pipet tubing dari collection labu, biarkan dingin.
Pull out the pipet from collection erlenmeyer.
81

h. Titrasikan lerutan ke labu collection dengan 0,02 N sulfuric Acid untuk menandakan
titik akhir, warna berubah dari biru /hijau ke merah.
Titrate the collection erlenmeyer with 0,02 N sulfuric acid. To mark the end of test,
the colour willgreen blue to red.
i. Catat jumlah ml titrasi yang digunakan, plot ke kurva standard.
Note the ml of titration use, plot to the standard curve
TABLE
DATA TO MAKE THE STANDARD PHPA CURVE
Sample Ml of titration
Sample + No EZ Mud DP
Sample + 0,5 gr EZ Mud DP
Sample + 1 gr EZ Mud DP
Sample + 1-1/2 gr EZ Mud DP
Sample + 2 gr EZ Mud DP
CARA PENGGUNAAN ALAT GRANT WATER BATH

THE USE OF THE GRANT WATER BATH
No. Seri 029937002

No. Moveable -
Model ZD, England
Voltase 220 Volt
1. Isi bath dengan air, (Jangan diisi selain dari pada air)
Fill the bath with water (Do not fill the bath with another fluid)
2. Alirkan listrik 220 volt kealat.

3. Hidupkan alat.
82

Turn on the kit
4. Setel temperatur yang diinginkan.

Set the temperature program.
5. Pekerjaan selesai, alat dapat dimatikan.

The work finich, the kit can be turn off.
CARA PENGGUNAAN ALAT JETFREEZER SNOWPACK (DRY ICE)

USING THE JETFREEZER SNOWPACK (DRY ICE)
No. Seri
No. Moveable
Model
Merk
1. Hubungan peralatan snowpack ke tabung gas CO2 dengan turunan tubing/pipa. Ikat
dan k u a t k a n hubungan koneksi,
Install the connection tube, connect the snowpack to the CO 2 gas cylinder. Tight the
collection
2. Alirkan gas CO2 ke snowpack secara perlahan selama ± 2 1/2 menit untuk
menghasilkan es kering sebanyak 500 gr.
83

Turn valve carefull and slowly to flow the CO 2 gas for 2 1/2 minute, than we gel 500 gr
dry ice.
3. Tutup aliran dari tabling gas CO2 pastikan tidak ada kebocoran.
Turn the valve to close the CO2 gas flow, make sure there is no leak.
4. Lepaskan hubungan snowpack yang telah berisi es kering dengan tabung gas CO2,
es kering dapat dikeluarkan dari snowpack.
Release the connection between the CO 2 gas cylinder and. the snowpack, dry ice
can be pour to use.
5. Pekerjaan dengan alat selesai

The work using the kit finish.
Keselamatan / Safety :
1. Selama pembuatan es berlangsung jangan sekali-sekali koneksi dipegang dengan
tangan terbuka (tanpa alas).
Do not touch the lube and connection along the dry ice processing.
2. Selama pembutan es berlangsung, gunakanlah penutup hidung (jangan sampai

terhisap tanpa alat masker).
Use the mask whenever breathe along the dry ice processing.
3. Utamakan keselamatah.
Safety first.
84

CARA PENGGUNAAN ALAT KLETT SUMMERSON
THE USE OF THE KLETT SUMMERSON
Alat ukur kadar minyak dalam air

No. Seri 43563
No. Moveable -
Model 800-3
Voltase 110 Volt

2. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
85

3. Masukkan tabung reaksi yang sudah berisi tetra (sebagai pembanding) sebanyak 10
ml ke tempatnya pada alat.
Put the reaction lube that filled with the 10 ml of tetra (as the comparison) into the
place at the kit.
4. Putar roda pengatur bacaan sampai angka no! dan jarum merah menunjukkan pada
garis nol.
Turn the wheel until zero and the red stick to zero position.
5. Buka t ut up alat, keluarkan sample, banyaknya sedimen dan air dapat dibaca
Turn off the kit, the sedimen and water can be read.
6. Bila penunjukkan b e l u m tepat atur dengan tombol yang berada di atas alat.
If not fit yet arrange by turn the button at the top of the kit.
7. Tukar tabung reaksi berisi tetra dengan tabung berisi 10 ml sample.

Change the reaction tube vial filled with tetra with the reaction tube filled with 10 ml
sample.
8. J i k a j a r u m merah t i d a k menunjukkan angka nol maka putarlah pengatur angka,

s a m p a i j a r u m tepat menunjukkan angka nol. Baca hasil lain konversikan ke
table.
If the red stick do not reach the zero ajust the wheel to get the red stick at zero. Read
the measurement than konvert it to the table.

86

CARA PENGGUNAAN ALAT MILIPORE FILTER TEST UNIT
THE USE OF THE MILIPORE FILTER TEST UNIT
No. Seri 7705 HOUSTON TEXAS

No. Moveable -
Model Flastic Fabricators
Voltase -
1. Timbang filter yang akan dipakai

Weigh the filter that will be use.
2. Isi tabung milipore dengan sample akan dianalisa 31/2 liter. Tutup rapat tabung
millipore.
Fill the millipore container with 3 1/2 liter of sample. Close the millipore container.
87

3. Pasang filter pada bagian bawah tabung millipore. Yakinkan tidak ada udara
dalam keran.
Install the filter at the battom of millipore container. Make sure there is no air in the
water lap
4. Hubungkan aliran gas N2 dengan tabung millipore pada bagian atas.

Connect the N2 gas with at the top of the millipore. container.
5. Beri tekanan gas N2 sebesar 20 psi dengan memutar keran gas.

Turn on gas tap to; give 20 psi of N2 gas pressure.
6. Bila tekanan telah tercapai, buka kerangan yang ada dibagian bawah, bersamaan
dengan menghidupkan stop watch.
If the pressure reached, open the water tap at the same time as the timer start.
7. Setiap diperoleh 100 ml cairan pada tabung penampung, catat waktu yang dicapai.
Every 100 ml of fluid fall into the receiver, record the time.
8. Lanjutkan pekerjaan sampai cairan tidak mengalir lagi

Continue the work until no more fluid flow.
9. Biia waktu a l i r mencapai ± 900 detik, sebaiknya pengetesan di stop, karena sudah
rnelewati standart.
If the flow time reach 900 second than the prosess must be stop due to pass the test
standard.
10. Stop the proses, buka bagian bawah peralatan dan seka dengan tetra (CCl4), keringkan
lalu timbang.
Stop the process, open the lap below the container, take out the filter. Dry it than
weight. Rinse with the tetra ( CCl4), dry it than weight.
11. Pekerjaan selesai, semua hubungan dilepaskan, alat dapat dibersihkan.

88

The work finish, pull out all the collection, the kit can he clean.
CARA PENGGUNAAN ALAT OVEN PICKSTONE THERMOSTATIC

THE USE OF THE MILIPORE FILTER TEST UNIT
No. Seri 7705 HOUSTON TEXAS

No. Moveable -
Model Flastic Fabricators
Voltase -

2. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
89

3. Atur temp, pemanasan , diinginkan dengan memutar roda di atas oven.
Turn the wheel above the oven to arrange the heating temperature.
4. Jika temperatur dicapai tunggu pemanasan sampai waktu yang diinginkan.

If the temperature has reach, wait until get the heating time needed.
5. Pekerjaan dengan a l a t selesai.

The work using the kit finish.
CARA PENGGUNAAN ALAT RETORT KIT

THE USE OF THE RETORT KIT
No. Seri -
Model Nl Baroid USA
Voltase 110 volt
1. Isi tempat sample dengan10 ml sample, tutup tempat sample. Siapkan gelas ukur 10 ml
untuk ekstrak cairan.
Fill the sample cup with 10 ml of the sample, that chose the sample cup. Prepare the
measuring glass 10 ml for extract the distilled fluid.
2. Alirkan listrik 220 volt ke a l a t
90

3. Hidupkan alat
Turn on the kit.
4. Tunggu sampai tidak ada lagi cairan yang menetes (sampai dengan lampu merah
mati).
Wait until there is no distilled fluid drop, the red Lamp will off.
5. Catat jumlah cairan (air dan minyak dib agian atas).

Record distilled fluid (water below and oil above).
6. Pekerjaan dengan a l a t selesai, alat bisa dimatikan.

The work finish, turn off the kit.
CARA PENGGUNAAN ALAT RHEOMETER

THE USE OF THE RHEOMETER
Alat ukur viscosity semen dan Lumpur

Measure the cement and mud viscosity
No. Seri P/N-280606
Model Multi Speed USA
Voltase 110 volt
1. Isi tempat sample sampai sesuai batas (ukuran) yang telah ditentukan pada alat.
Fill the sample cup with the sample to the remark at the kit. that close the sample cup.
91

3. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
4. Setel putaran sesuai yang diinginkan.

Set the RPM according to the RPM needed.
5. Pekerjaan dengan alat selesai, alat bisa dimatikan.

CARA PENGGUNAAN ALAT SETA STILL/ DISTILASI

THE USE OF THE SETA STILL/ DISTILASI
No. Seri 11863-0

Model Stand Hope Seta 1>806
Voltase 220 volt

2. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
92

3. Isi gelas labu distilasi dengan sample, pasang termometer dan tutup dengan sumbat,
ujung termometer sampai batas cabang pipa labu, tempatkan diatas tungku
pembakaran pada alat.
Fill the glass ditillation flask with the sample, insert the thermometer with the cork end
of thermometer sensor at the branch of pipe glass, place it at the kit furnace.
4. Atur temppemanasan yang d i i n g i n k a n dengan memutar roda dikanan b a vvah.

Turn the wheel at the right hand at tha bottom to arrange the heating temperature.
5. Catat t e m p e r a t u r pada w a k t u p e r l a m a kali embu m e n e t e s sebagai IBP

(I nit ial Boiling Point).
Record the temperature whenever the first drop happened.
6. Bila contoh yang d i a n a l i s a tidak menetes lagi berarti pengetesan dianggap

selesai, d a n t emperatur tertinggi saat i t u adalah titik a k h i r (End point).
If there is no more drop of the sample it means the test is finislh, record the highest
temperature at that time as the end point.
7. Lakukan pendinginan dengan menghidupkan alat pendingin.

On the fan to cool the kit

93

CARA PENGGUNAAN ALAT SETA FLASH
THE USE OF THE SETA FLASH
No. Seri J-2004

Model No.13740-2-Seta Flas
Voltase 220 volt
1. Aiirkan listrik 220 volt ke alat
2. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
3. Isi tempat sample di bagian atas alat dengan sample, tutup tempat sample.
Fill t h e sample cup at the top of kit with the sample, that close, the sample cup.
94

4. Nyalakan api pada lubang diatas tempat sample.
Fire at the hole above the sample cup.
5. Tank plat pada t u t u p tempat sample kearah kanan u n t u k mengetahui apakah api
sudah bisa menyambar, ulangi beberapa saat kemudian jika belum.
Pull the plat at cover of sample cup to the right to check if the fire flash, try for another
moment if fire not flash yet.
6. Catat temperatur pada waktu pertama kali api menyambar sebagai flash point.
Record the temper ature whenever the first fire flash as the flash point.
7. Lakukan pendinginan.
Of the kit to cool.
CARA PENGGUNAAN ALAT PENGADUK DAN PEMANAS
THE USE OF THE STIR & HEART KIT
No. Seri 775961252812

No. Moveable -
Model SP. 46920-26
Voltase 220 volt
1. Isi tempat sample lalu letakkan diatas alat.

Fill the sample cup with the sample that put at the kit.

95

3. Hidupkan alat, putar roda "heat" untuk panas, “stirr" untuk pengadukan, waktu sesuai
kebutuhan.
Turn on the kit, turn the wheel "heat" or "stir" as needed, time to turn on the kit as
needed.

CARA PENGGUNAAN ALAT SETA KV-8 VISCOMETER BATH

THE USE OF THE SETA KV-8 VISCOMETER BATH
No. Seri T.126

No. Moveable -
Model B.400-0 EARTHER
Voltase 220 volt
1. Isi bak alat dengan air sampai sesuai batas (ukuran) yang telah ditentukan pada alat.
Fill the bath with water to the remark at the kit.

96

3. Hidupkan alat.
Turn on the kit.
4. Setel temperalur sesuai yang diinginkan dengan memutar tombol.

Set the temperature needed by turning the wheel.
5. Masukkan ublohde berisi contoh crude yang dianalisa, lakukan bacaan sesuai langkah
kerja analisa minyak pada bab-bab sebelumnya.
Insert the ublohde that filled with the sample, do the step according to the crude oil
analyze at the initial chapter.
6. Pekerjaan dengan a l a t selesai, a l a t bisa d i m a t i k a n , a i r dalam bak dibuang.

The work finish, turn off the kit, take out the water in the bath.
CARA PENGGUNAAN ALAT WATER STILL FISTREEM III GLAS STILL

USING THE STILL FISTREEM III GLAS STILL
No. Seri 1-5002

No. Moveable -
Model ……./DN-32
Merk SIBATA
1. Hidupkan aliran a i r secukupnya.

Turn on the water flow fo fill the kit.

97

3. Hidupkan alat, pembuatan aquades berjalan s e n d i r i d a n ditampung pada glass yang
sudah tersedia.
Turn on the kit, than the distilated water will be made and tap on the glass.
4. Off kan semua tombol yang ada, putuskan aliran listrik ke alat. Pekerjaan
Turn off all the switch, off the electric power.
CARA PENGGUNAAN ALAT WATER BATH (TUA)

THE USE OF THE WATER BATH (OLD)
No. Seri 08081

No. Moveable 900009
Model Town-Mercer LTD England
Voltase 220 volt
1. Isi bath dengan air. (Jangan diisi selain dari pada air, namun sedikit solar untuk
mengurangi penguapan tidak masalah)
Fill the bath wish water. (Do not fill the bath with another fluid, but small amount of
solar if no problem)
2. Alirkan listrik 220, volt ke alat
98

Fit the electric 220 volt to the kit,
3. Hidupkan alat.
Turn on the kit.

CARA PENGGUNAAN ALAT TIMBANGAN

THE USE OF THE WEIGHT
No. Seri 6164

No. Moveable -
Merk Procision Advanced
Model GT. 210.USA
Voltase 220 volt
1. Alirkan listrik 220 volt ke alat.

2. Hidupkan alat, tunggu sampai muncul angka nol.

Turn on the kit, wait until show zero number
99

3. Letakkan sample diatasnya, pasang tutup alat, baca hasilnya.
Put the sample at the kit, close the cover above, red the result.
4. Pekerjaan dengan alat selesai, alat bias dimatikan.

LAMPIRAN XII
PERHITUNGAN DALAM TITRASI DAN KOLORIMETRI
THE ACCOUNTMENT IN TITRATION AND COLOURIMETRIC
A. Titrasi/ Titration
- Q =
- W=
S = ml, result o f t i t r a t i o n
N = normalitet of solution
A = ml, of water sample to be analyze
Q = meq/lt, result in proporsional value
m = mol. Eq dari aunsur/ion diperiksa (BM/ Valensi)
W = mg/lt or ppm. Result in proporsional value
100

B. Kolorimetri / Colorimetric
- Rc x Dx = Q
- Rc x Dx = W
Re = reading on curve
Dx = Time of thinner
LAMPIRAN XIII
PEMBUATAN LARUTAN UNTUK TITRASI
MEAKING THE SOLUTION FOR TITRATION
A. INDICATOR / INDICATOR
- ORTHO TOLIDINE I %
1 gr orthotolidine dihaluskan, dicampur 100 ml HCl. murni + air suling sampai 1 liter,
vvarnanya akan kelihatan keunguan.
/ gr orthotolidine make it to powder form, mix with 100 ml of concent HCl + aquadest to 1
liter, the colour will be violet
- PHENOLPTHALEIN 0.5 %
0.5 gr phenolpthalein, dicampur 50 ml ethyl alcohol + air suling sampai 100 ml.
0.5 gr phenolpthalein, mix with 50 ml of ethyl alcohol + aquadest to 100 ml.
101

- METHYL ORANGE 0.1 %
0.1 gr methyl orange + air suling 100 ml.
0.1 gr methyl orange + aquadest 100 ml.
- ERIOCHROME BLACK T 1 %
1 gr erichrome black T + air suling 29 ml + 1 ml 0.5N Na 2CO2 yaitu (2.65gr Na2CO3 +
isopropyl alcohol sampai 100 ml).
/ gr erichrome black T + aquadest 29 m + 1 ml 0.5/V Na 2CO3 is (2.65 gr Na2CO3 +
isopropyl alcohol to 100 ml)
- MUREXIDE 1 %
1 gr murexide + air suling 29 ml + 1 ml 0.5N Na2CO3 + isopropyl alcohol sampai 100 ml
/ gr murexide + aquadest 29 in + 1 ml 0.5N + isopropyl alcohol to 100 ml
- POTASSIUM CHROMATE 3%
3 gr potassium chromate +air suling sampai 100 ml.
3 gr potassium chromate + aquadest to 100 ml.
B. LARUTAN/SOLUTION
- BUFFER SOLUTION, 10.6
54 gr Ammonium chloride + 350 ml Ammonia 25% + 2gr Mg komplex + Air suling
sampai 1 liter
54 gr Ammonium chloride + 350 ml Ammonia 25% + 2gr Mg complex + aquadest to 1
liter
- AQUAREGIA
1 bagian asani nitric + 3 bagian asam hydrochloric
1 part nitric acid + 3 part hydrochloric acid
- BROMOTHYMOL BLUE
102

0.4 gr Bromothymol blue + 8 cc larutan NaOH 0.5 N + 10 cc Ethylene alcohol
(Ethanol) + Air suling 1 liter, akan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi biru.
0.4 gr Bromothymol blue + 8 cc NaOH 0.5 N Solution + 10 cc Ethyelene alcohol
(Ethanol) + aquadest 1 liter, there will be changing the colour from yellow to blue.
- NATRIUM HIDROXIDA 0,1IN ( NaOH 0.1N)

(a) Buat Larutan Lindi Minyak menurut Scrensen yaitu pada gelas pirex yang telah
dilapisi paraffin diisi 100 gr air ditambah 100 gr NaOH sedikit demi sedikit.
kemudian diaduk dengan pengaduk gelas (natrium hidroxida tidak dapat larut
semua karena terlalu pekat), setelah 2 atau 3 hari kotoran akan mengendap.
bagian larutan yang jeknih adalah NaOH yang tidak mengandung karbonat
dapat menghancurkan kaca jika tidak dilapisi paraffin. Larutan yang jernih ini
dipergunakan sebagai NaOH 0.1 N.
Make the Oil Lindi Solution due to Scrensen, into a glass of empty pirex, cover
inside with the paraffin, the glass filled with 100 gr water, than add 100 gr NaOH
little by little, mix with the glass stick (not all of natrium hidroxida can be dilute)
after 2 - 3 days the slugged will be sink and clean water at the upside, the clean
solution is assume as NaOH 0.1 N
(b) Untuk membuat larutan NaOH 0,1N maka ambil 8 gr dari larutan (a) lalu
dilarutkan dengan air suling yang telah dimasak (jika tidak dimasak maka air
suling banyak mengandung karbondioksida) sehingga volumenya 1 liter. Larutan
terjadi adalah NaOH 0,1 N.
To make the NaOH Solution 0,1 N, take 8 gr of (a) solution, dilute with cool boiled
aquadest (if not cooked the aquadest will have carbondiokside) so the volume be 1
liter. The solution is NaOH 0,1 N.
103

PETUNJUK ANALISA DR 2010 / 2400
LABORATORIUM TEK.RES.EPT
1. ALKALINITY/ OH- , CO3 ,HCO3 (range 10.00 s.d 4000 mg/ltr as CaCO3)
(PHENOLPHTHALEIN METHOD AND TOTAL METHOD), CARTRIDGE
Sesuaikan volume sample dengan range Alkalinity sample pada Tabel. Masukkan
kedalam Erlenmeyer. tambahkan Reagent Phenolphthalein Indicator Powder Pillow
1 buah, aduk rata.
1. Bila Lar. Sample berubah menjadi warna pink titrasi dengan Sulfuric Acid
(H2SO4) Cartridge sampai warna Lar. Sample menjadi tidak ada (colorless).
Catat end point titrasi :
P alk (mg/ltr) = hasil bacaan pada alat x factor pengali pada tabel
2. Bila larutan tidak berubah (warna tetap setelah ditambahkan bubuk indicator)
artinya P alk = 0 mg/ltr. Lanjutkan dengan penambahan Reagent Bromcresol
Green-Methyl Red Indicator Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Titrasi dengan
Sulfuric acid Cartridge sampai warna menjadi biru-hijau - abu-abu (pH 5.1),
violet terang – abu-abu (pH 4.8) , atau pink cerah (pH 4.5). Catat end point
titrasi :
T alk / M alk = hasil bacaan pada alat x factor pengali pada tabel
104

2. CAL-MAG TOTAL HARDNESS
3. CHLORIDE / Cl- (range 10.00 s.d 8000 mg/ltr)

(MERCURIC NITRATE METHOD), CARTRIDGE
Sesuaikan volume sample dengan range Chloride sample pada Tabel. Masukkan
kedalam Erlenmeyer. tambahkan Reagent Diphenylcarbazone Powder Pillow 1
buah, aduk rata. Titrasi dengan Mercuric Nitrate Cartridge. Warna akan berubah
dari kuning menjadi pink cerah. Catat end point titrasi :
Cl- (mg/ltr) = hasil bacaan pada alat x factor pengali pada tabel
Untuk menghitung NaCl (mg/ltr) = Nilai Cl- x Faktor Pengali 1.65
4. FREE CHLORINE / Cl2 Bebas (range 0.02 s.d 2.00 mg/ltr)

(DPD METHOD), NO.PROG. 80 CHLOR F & T
Isi Lar.Blank dan Sample sebanyak 10 ml air sample, tambahkan ke Lar. Sample
Reagent DPD Free Chlorine Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses timer selama
3 menit, baca.
5. TOTAL CHLORINE / Cl2 Total (range 0.02 s.d 2.00 mg/ltr)

(DPD METHOD), NO.PROG. 80 CHLOR F & T
Reagent DPD Total Chlorine Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses timer selama
3 menit, baca.
6. CHROMIUM HEXAVALENT / Cr6+ (range 0.01 s.d 0.70 mg/ltr)

(1,5-DIPHENYLCARBOHDRAZINE METHOD), NO.PROG. 90 CHROMIUM, HEX
Reagent ChromaVer 3 Reagent Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Warna
ungu/lembayung akan tampak bila Chromium Hexavalent terdapat dalam sample.
Proses timer selama 5 menit, baca.
7. COPPER / Cu (range 0.04 s.d 5.00 mg/ltr)

(BICINCHONINATE METHOD), NO.PROG. 135 COPPER,BICIN
Reagent CuVer®1 Copper Reagent Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses timer
selama 2 menit, baca.
8. IRON / Fe (range 0.02 s.d 3.00 mg/ltr)

(FERROVER® METHOD), NO.PROG. 265 IRON,FERROVER
Reagent FerroVer Iron Reagent Powder Pillow 1 buah , aduk rata. Proses timer
selama 3 menit, baca.
9. MANGANESE / Mn (range 0.2 s.d 20.00 mg/ltr)

(PERIODATE OXIDATION METHOD), NO.PROG. 295 MANGANESE HR
105

Reagent 1 yaitu Buffer Powder Pillow,Citrate Type for Mangenese 1 buah, aduk
rata. Tambahkan Reagent 2 yaitu Sodium Periodate Powder Pillow 1 buah. Aduk
rata. Warna violet akan tampak bila Manganese terdapat dalam sample. Proses
timer selama 2 menit, baca.
10. NITROGEN AMMONIA / NH3-N (range 0.01 s.d 0.50 mg/ltr)

(SALICYLATE METHOD), NO.PROG. 385 N,AMMONIA,SALIC.
Isi Lar.Blank dengan air aquadest dan Lar.Sample sebanyak 10 ml air sample,
tambahkan ke masing-masing tabung Reagent 1 yaitu Ammonia Salicylate
Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses timer selama 3 menit. Tambahkan
Reagent 2 yaitu Ammonia Cyanurate Reagent Powder Pillow 1 buah. Aduk rata.
11. NITRAT / NO3-N (range 0.30 s.d 30.00 mg/ltr)

(CADMIUM REDUCTION METHOD), NO.PROG. 355 N,NITRATE HR
Isi Lar.Blank dan Lar.Sample sebanyak 10 ml air sample, tambahkan ke Lar.
Sample Reagent NitraVer 5 Nitrate Reagent Powder Pillow 1 buah, aduk rata.
Jalankan timer sewaktu mengaduk selama 1 menit pada alat DR 2400. Diamkan
dan proses timer lagi selama 5 menit. Baca. Warna coklat/amber akan tampak bila
Nitrate terdapat dalam sample.
12. NITRIT / NO2-N (range 0.002 s.d 0.30 mg/ltr)

(DIAZOTIZATION METHOD), NO.PROG. 371 N,NITRITE LR
Sample Reagent NitriVer 3 Nitrite Reagent Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Warna
pink akan tampak bila Nitrite terdapat dalam sample.
13. PHOSPHONATE / PO43- (range 0.02 s.d 2.50 mg/ltr and 1.0 to 125.0 mg/ltr)
(PERSULFATE UV OXIDATION METHOD), NO.PROG. 501 PHOSPHONATES
Isi Lar.Blank sebanyak 10 ml air sample, Isi Lar.Sample sebanyak 25 ml air
sample dan tambahkan ke Lar. Sample Reagent I yaitu Pottasium Persulfate Pillow
1 buah, aduk rata. Masukkan lampu ultraviolet (UV) dan proses timer selama 10
menit. Matikan adapter dan angkat lampu UV, keluarkan.
Tuang sample sebanyak 10 ml ke dalam botol yang lain/kurangi dari volume
sehingga menjadi 10 ml pada botoll yang sama, tambahkan Reagent 2 yaitu
PhosVer 3 Phosphate Powder Pillow 1 buah, aduk rata dan proses timer selama 2
menit. masukkan terlebih dahulu blank, kemudian sample, baca .
14. SULFIDE / S2- (range 5 s.d 800 ųg/ltr)

(METHYLENE BLUE METHOD), NO.PROG. 690 SULFIDE
Isi Lar.Blank dengan air aquadest dan Lar.Sample sebanyak 25 ml air sample ,
tambahkan ke masing-masing tabung Reagent 1 yaitu Sulfide 1 Reagent sebanyak
106

1 ml, aduk rata. Tambahkan Reagent 2 yaitu Sulfide 2 sebanyak 1 ml. Aduk rata.
Warna pink akan tampak bila Sulfide terdapat dalam sample. Proses timer selama
5 menit, baca.
15. SILICA / SiO2 (range 1.00 s.d 100.00 mg/ltr)

(SILICOMOLYBDATE METHOD), NO.PROG. 656 SILICA HR.
Reagent 1 yaitu Molybdate Reagent Powder Pillow for High Range Silica 1 buah,
Tambahkan Reagent 2 yaitu Acid Reagent Powder Pillow for High Range Silica 1
buah. Aduk rata. Proses timer selama 10 menit. Tambahkan Reagent 3 yaitu Citric
Acid Powder Pillow 1 buah. Aduk rata. Warna kuning akan tampak bila
Silica/phosphorus terdapat dalam sample. Proses timer selama 2 menit, baca.
15. SILICA / SiO2 (range 0.01 s.d 1.60 mg/ltr)

(HETEROPOLY BLUE METHOD), NO.PROG. 651 SILICA LR.
Isi Lar.Blank dan Sample sebanyak 10 ml air sample, tambahkan ke masing
masing botol 14 tetes yaitu Molybdate 3 Reagent Powder Pillow. Aduk rata, proses
timer selama 4 menit. Kemudian tambahkan Reagent 2 yaitu Citric Acid Powder
Pillow 1 buah kedalam masing-masing sample. Aduk rata, proses timer selama 1
menit. Kemudian tambahkan Reagent 3 yaitu Amino Acid F Powder Pillow 1 buah
ke dalam salah satu botol (sebagai sample) sample. Aduk rata, proses timer
selama 2 menit. Botol yang tidak diberi amino Acid F Powder Pillow sebagai blank.
masukkan terlebih dahulu blank, kemudian sample, baca .
16. SULFATE / SO42- (range 2.00 s.d 70.00 mg/ltr)

(SULFAVER 4 METHOD), NO.PROG. 680 SULFATE
Sample Reagent SulfaVer 4 Reagent Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses
17. CHEMICAL OXYGEN DEMAND / COD- (range 3 s.d 150, 20 s.d 1500, 200 s.d
15000 mg/ltr)
(REACTOR DIGESTION METHOD), NO.PROG. 435 COD HR
Penyiapan Sample :
Hidupkan COD reactor. Tekan tombol pemanas sampai 150°C. Siapkan 2 tabung
untuk blanko dan Sample. Isi kedua tabung dengan Ragent yaitu COD Digestion
Reagent (sesuaikan ukuran tabung dengan range yang diinginkan). Miringkan
tabung menjadi 45°, isi air sample kedalam tabung sample sebanyak 2 ml (untuk
range pengukuran 3 s.d 1500 mg/ltr). Untuk tabung blank diisi dengan air aquadest
sebanyak 2 ml. Aduk rata.
Masukkan kedua tabung ke dalam COD reactor setelah tercapai temp. 150 °C, set
timer selama 2 jam dan sisipkan temperatur control (alat khusus). Matikan COD
reactor, tunggu sekitar 20 menit sampai tabung menjadi dingin atau suhu ± 120 °C.
Angkat kedua tabung, bolak balik tabung dan taruh di rak lain sampai mencapai
temperatur suhu ruang.
Prosedur Analisa :
Taruh adapter-16 mm kedalam Alat Spektrofotometer, masukkan terlebih dahulu
blank, kemudian sample, baca .
107

18. PHOSPHOR,REACTIVE ORTHOPHOSPHATE / PO43- (range 0.02 s.d 2.50 mg/ltr)
(PHOSVER 3 ASCORBIC ACID METHOD), NO.PROG. 490 P REACT,PV
Sample Reagent PhosVer 3 Phosphate Powder Pillow 1 buah, aduk rata. Proses
19. ACIDITY (range 10 s.d 4000 mg/ltr as CaCO3)

(METHYL ORANGE METHOD), CARTRIDGE
Sesuaikan volume sample dengan range Acidity sample pada Tabel. Masukkan ke
dalam Erlenmeyer. tambahkan Reagent Bromphenol Blue Indicator Powder Pillow
1 buah, aduk rata. Titrasi dengan Sodium Hydroxide (NaOH) Cartridge. Warna
akan berubah dari kuning menjadi biru-violet (pH 3.7). Catat end point titrasi
sebagai berikut :
Methyl Orange (mg/ltr) = hasil bacaan pada alat x factor pengali
pada table
20. TOTAL PHOSPHOR / PO43-

(ACID PERSULFATE DIGESTION METHOD)
Penyiapan Sample :
Isi Lar.Sample sebanyak 25 ml air sample ke dalam erlenmeyer, tambahkan ke
Lar. Sample Reagent Pottasium Persulfate Pillow 1 buah, aduk rata. Tambahkan 2
ml Sulfuric Acid Solution 5.25 N ke dalam Erlenmeyer. Panaskan di Hot plate
selama 30 menit. Usahakan sample yang tersisa sebanyak 20 ml untuk hasil yang
terbaik, angkat. Dinginkan pada suhu temperatur ruang (25 s.d 27 ºC). Tambahkan
2 ml Sodium Hydoxide Solution 5.0 N ke dalam gelas Erlenmeyer.
Prosedur Analisa :
Lanjutkan ke Langkah 18, cara prosedur analisa sama.
21. HARDNESS / Ca dan Mg as CaCO3 (range 0.07 s.d 4.00 mg/ltr)

(CALMAGITE COLORIMETRIC METHOD), NO.PROG. 225 Hardness Mg
Tuang 100 ml sample ke dalam gelas ukur yang mempunyai tutup, tambahkan 1 ml
Ca&Mg Iarutan Indicator dengan mengunakan pipet tetes. Tutup dan aduk
sebentar sampai homogen. Tambahkan 1 ml larutan alkali, tutup dan aduk kembali.
Masukkan sample ke dalam 3 botol sample sebanyak masing-masing 25 m.
Tambahkan 1 tetes Cairan EDTA konsentrasi 1 M dalam botol yang pertama untuk
blanko, aduk rata. Tambahkan 1 tetes Cairan EGTA ke dalam botol yang kedua
sebagai sample, aduk rata. Masukkan Blanko dan sentuh tombol Zero, kemudian
masukkan botol kedua dan baca nilai yang tertera. NIlai yang ada sebagai Nilai Mg
(Magnesium) sebagai CaCO3.
Jangan keluarkan sample di dalam instrument, lanjutkan dengan menyentuh Exit
dan pilih program 220 Hardness, Ca. Pilih Zero untuk membaca Blanko. Masukkan
Botol ketiga, baca. Nilai yang tertera adalah nilai Calcium (Ca) sebagai CaCO3.
22. BARIUM / Ba2+ (range 1 s.d 100 mg/ltr)

(TURBIDIMETRIC METHOD), NO.PROG. 20 Barium
108

Isi larutan blanko dan sample masing masing sebanyak 25 ml. Masukkan kedalam
sample 1 bh reagent BariVer 4 barium, tutup dan aduk rata. Warna menjadi sangat
putih, mengindikasikan terdapat kekeruhan pada air (sebagai sample). Hidupkan
waktu selama 5 menit reaksi. Masukkan blanko dan tekan tombol Zero dan
kemudian masukkan sample dan baca.
23. PHENOL (range 0.002 s.d 0.200 mg/ltr)

(4-AMINOANTIPYRINE METHOD), NO.PROG. 470 Phenols
Isi lar. blanko dengan air aquadest dan lar. sample masing masing sebanyak 300
ml ke dalam separating funnel. Masukkan kedalam masing-masing tube 5 ml
Hardness Buffer, tutup dan aduk rata. Tambahkan reagent kedua Phenol Reagent
Powder Pillow, tutup dan aduk rata. Tambahkan 30 ml chloroform ke dalam
masing-masing separating funnel. Tutup dan aduk selama 30 detik. Keluarkan
tutup dan diamkan sampai layer chloroform stabil dil dan nampak pada bagian
bawah funnel (estimasi 10 menit). Warna menjadi kuning sampai coklat bila
terdapat indikasi phenol. Pasang busa di bagian bawah funnel untuk memindahkan
sample bagian bawah sebanyak 25 ml. Masukkan blanko dan tekan tombol Zero
dan kemudian masukkan sample dan baca.
24. POTASSIUM (range 0.100 s.d 7.0 mg/ltr)

(TETRAPHENYLBORATE METHOD), NO.PROG. – (user program must be
available)
Isi larutan blanko dan sample masing masing sebanyak 25 ml. Masukkan ke dalam
lar. sample 1 buah Reagent 1 Potassium 1 Reagent Pillow, aduk dan tambahkan
Reagent 2 Pottasium 2 Reagent Pillow, aduk dan tambahkan Reagent 3 Potassium
3 Reagent Pillow. Tutup dan aduk selama 30 detik. Warna menjadi sangat putih,
mengindikasikan terdapat potassium pada air (sebagai sample). Hidupkan waktu
selama 3 menit reaksi. Masukkan blanko dan tekan tombol Zero dan kemudian
masukkan sample dan baca.
109

ANALISA CHLORINE BEBAS (CL2)
Scope : Metode ini untuk mengetahui adanya chlor bebas didalam air. Dapat
Membasmi bakteri dan mikro organisme lainnya.
Reagent : Ortho tolidine (C14H6N2) 0.1%

- Larutkan 1 gram C14H16N2 kristal dan tambahkan 100 ml HCl ar dan
tambahkan 900 ml H20 dan kocok.
- Simpan dalam botol coklat
Alat – alat : - Box comparator lovibond

- Dus comparator 3/2 AB
- Cell 13.5 cm/m
Cara kerja : 10 CC contoh + 3-5 tetes ortolidine baru lihat comparator.

Caranya : 1. Tetes dulu 3 – 5 ortolidine baru masukkan 10 cc contoh
2. Lihat di comparator
110

MUTU dan CARA UJI KAPORIT
I. RUANG LINGKUP
Standar ini meliputi definisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, cara
pengemasan dan syarat penandaan untuk kaporit.
II. DEFINISI
Kaporit atau Kalsium Hipoklorit adalah suatu bahan kimia dengan rumus kimia Ca(OCl) 2.
4 H2O berupa serbuk putih dengan bau klor yang mengandung available chlorine.
III. SYARAT MUTU

Available Chlorine untuk mutu I minimal 70 %
Available Chlorine untuk mutu II minimal 50 %
IV. CARA PENGAMBILAN CONTOH

Pengambilan contoh dengan menggunakan pipa tusuk (auger) dan ditempatkan dalam
botol mulut lebar dan segera ditutup; pencampurannya dan penyegelannya harus
secapat mugkin, kemudian disimpan dalam ruang gelap dan sejuk serta pengujian
dilaksanakan segera tanpa ditunda (kaporit bersifat tidak stabil dan mudah terurai bila
berhubungan dengan udara atau sinar matahari).
Jumlah kemasan yang harus diambil contohnya sebagai berikut :
Jumlah wadah per lot Jumlah wadah yang diambil contohnya
minimum
1 – 10 1
11 – 50 2
51 – 100 3
101 – 500 5
501 - 1000 10
selanjutnya setiap tambahan tambah 1
100
V. CARA UJI
Penetapan Klor Aktif ( Available Chlorine)
Dalam suatu botol timbang, ditimbangkan dengan teliti lebih kurang 2 gram kaporit,
Serbuk kaporit ditaruh dalam lumpang porselin. Botol ditimbang dan isi ditimbang
kembali.
Perbedaan berat merupakan serbuk kaporit yang diuji. Serbuk dituangi air sedikit dan
digilas dengan anak lumpang sampai rata, diencerkan dengan air dan dibiarkan
sebentar.
111

Setelah butir-butir terendap suspensi putih dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml tutup
asah. Pengerjaan ini diulangi sampai semua serbuk kaporit tersusupensi, dimasukkan
dalam labu ukur. Labu diisi sampai tanda garis dan dikocok serba sama.
Pipet 50 ml suspensi masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml tutup asah, tambah
10 ml larutan KI 10 % dan 10 ml asam sulfat 4 N , lalu dititrasi dengan thiosulfat 0,1 N.
Available chlorine =
VI. CARA PENGEMASAN

Kaporit dikemas dalam kemasan yang rapat, kemasan tidak mengadakan reaksi dengan
isi serta menpertimbangkan safety dan produk dalam transportasi dan penyimpanannya.
VII. SYARAT PENANDAAN

Pada label harus dicantumkan nama barang , kadar serta nama dan alamat produsen.
112

SUMMARY PENGADAAN CHEMICAL
(BASED ON ASTM )
A. Flash Point by Tag Closed Tester
ASTM D 56 – 77
Precision :
Flash Point °F (°C) Reproducibility °F (°C)

Below 55 °F (13 °C) 6 °F ( 3.3 °C)
55 s/d 139 °F ( 13 s/d 59°C) 4 °F (2.2 °C)
140 s/d 199 °F (60 s/d 93°C) 6 °F (3.3°C)
B. Flash Point By Pensky Martens Closed Tester
ASTM D 93 – 77
Precision :
Flash Point Reproducibility

Suspension Solid 05 s/d 110 °F (35 s/d 43°C) 6 °F (3.5 °C)
All Other 220 °F (104°C) and under 6°F (3.5°C)
above 220°F (104°C) 5 °F (8.5 °C)
C. Density, Specific Gravity or API Gravity of Crude Petroleum and Liquid

Petroleum Products by Hydrometer Method
ASTM D 1298 – 67
Precision :
Products Temperatur Units Reproducibility

Range
Transparent -2 s/d 24.5°C Density 0.0012
Specific Gravity 0.0012
Non Viscous 29 s/d 76 °F API Gravity 0.3
42 s/d 78 °F
Opague -2 s/d 24.5 °C Density 0.0015
29 s/d 76 °F Specific Gravity 0.0015
42 s/d 78 °F API Gravity 0.5
113

D. Warna
ASTM Color of Petroleum Products (ASTM Color Scale)
ASTM D 1500 – 64
Precision :
Not more than 0.5 number
E. pH
pH of Aqueous Solutions With The Glass Electrode
ASTM E 70 – 74
Precision :
Not more than 0.04
The standart deviation of results (each the average of duplicate determinations)
obtained by analysts in defferent laboratories has been estimated to be 0.04 . pH
unit at 12 degrees of freedom, two such averages should be considered suspect
(95% confidence level) if they differ by more then 0.12 pH unit.
Hasil penyimpangan standar (masing-masing rata-rata dari pengukuran ulang)
didapatkan oleh analis pada laboratorium yang berbeda diperkirakan tidak lebih
dari 0.04. Ukuran pH pada 12 ° keadaan bebas. Rata-rata kedua hasil
pengukuran akan dipertimbangkan (pada 95% tingkat kepercayaan) bila mereka
berbeda lebih dari 0.12
F. Melting Point of Petroleum Wax (Cooling Curve )

ASTM D 127 – 77
Precision :
Not more than 0.5 °C (1.0°F)
G. Boilling Point
Distillation of Petroleum Products
ASTM D 86 – 77
Precision :
Not more than 5 %
G. Viskositas
Calculating Viscosity Index From Kinematic Viscosity at 40 and 100 °C
ASTM D 2270 – 77
Precision :
Not more than 6.6 %
114

LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN
GAS CHROMATOGRAPH AGILENT 6890 N
LANGKAH I
1. Mengeset Gas Carrier dengan tekanan masing-masing sebagai berikut :
 Syntetic Air 5 psi (tekanan di Pressure Gauge)
 Helium 5 psi (tekanan di Pressure Gauge)
 Hydrogen 3 psi (tekanan di Pressure Gauge)
2. Menghidupkan peralatan UPS
3. Menghidupkan peralatan Komputer
4. Menghidupan peralatan Gas Chromatograph
LANGKAH II
5. Mengoperasikan Gas Chromatograph
 Klik 2x INSTRUMENT 1 (ONLINE)
 Klik 1x View
 Pilih dan Klik 1x METHOD AND RUN CONTROL
 Klik 1x Method
 Pilih dan Klik 1x CONDIT M untuk Conditioning selama ±30 menit.
 Klik 1x Method
 Pilih dan Klik 1x NGA 2261 M untuk methode pengoperasian GC
 Tunggu selama 30 Menit atau menunjukkan status READY FOR RUN.
LANGKAH III
6. Memasukkan sample
 Setelah pada layar menunjukkan status READY
 Hubungkan tabung gas ke peralatan GC
 Sebelum memasukkan gas sample Klik PREP RUN
 Setelah itu pelan-pelan gas sample di buka
 Lalu tekan START pada alat GC
 Alirkan gas sampai 1 menit
 Tutup kembali gas sample
7. Tunggu sampai laporan tercetak di printer
8. Apabila sample gasnya lebih dari 1 atau banyak kita bisa langsung ke Langkah III
LANGKAH IV
9. Pendinginan Gas Chromatograph
 Pilih dan Klik 1x OFF M
 Alat GC akan otomatis melakukan pendinginan
 Tunggu ± 30 menit atau sampai temperature BACK DET < 100°
 Tekan BACK DET untuk melihat tampilan temperature
 Setelah temp < 100° REF FLOW dan Mkup (He), Tekan OFF sampai menunjukkan
nol.
115

 Alat GC , gas carrier dan komputer sudah bisa dimatikan.
116

Analisa Pelajaran Lab

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Analisa Pelajaran Lab

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PROSEDUR UJI LAB CRUDE OIL

CRUDE OIL TEST PROCEDURE

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

IV. Flash Point, in °F

V. Viskositas Kinematik, in cSt (contistokes)

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

cSt X Spesific Gravity = cP

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

VII. Salt Content, in ptb

ptb = ppm : 2.85

S-5020 is mix solution of

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

Pelaporan hasil analisa crude pada lampiran I.

PROSEDUR UJI LAB AIR FORMASI

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

B. Mg2+ dan Ca2+, in ppm

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

F. CO3 dan CO2, in ppm

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

L. Dissolved Oksigen, in ppm

M. TDS (Total Dissolve Solid),in ppm

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

N. TSS (total Suspended Solid), in ppm

2. Tujuan injeksi air/ Injection Water Purpose

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

PROSEDUR UJI LAB AIR LIMBAH DAN BAKU MINUM

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

II. TDS (total Dissolved Solid)

III. TSS (Total Suspended Solid)

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

VII. Klorida (Cl-)

IX. Free Chloride (Cl2)

X. Minyak dan Lemak (Oil Content )

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

XI. Karbon Dioksida (CO2)

XIII. Kesadahan Total (Mg 2+ & Ca2+)

XIV. Kalsium (Ca2+)

XV. Magnesium (Mg2+)

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

XVI. Bakteri / Bacteri

Pelaporan hasil pada lampiran II

PROSEDURE UJI LAB ALKALINITY

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

Pipet 100 ml of decolourized sample into a stoppered conical

b. Tambahkan 2 s.d 3 tetes methyl orange indicator solution lalu

Add 2 to 3 drops of methyl orange indicator solution and titrat

c. Hitung jumlah Hydrocide, carbonate dan bicarbonate dengan

The amounts of hydroxide, carbonate and bicarbonate present

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

Hydroxide → OH- mg/l = 170 X V X N

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

A. Chemical yang dibutuhkan / Chemical needed

Alkaline Yodida Solution / Wringkler Reactor.

2. Padatan atau tepung / solid or powder

B. Cara Kerja / test procedure

2. Botol ke 1 dan 2 tambahkan pereaksi wrigkler, tutup segera.

Add wringkler reactor to the 1 st and 2nd bottle, close as soon as

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

4. Rendam botol ke 3 dan ke 4 dalam bak incubator @ 20 °C dalam

PT. Pertamina EP Region Sumatera 2008

I. Metode Titrasi / Titration Method

K2Cr2O7, H2SO4, Aquadest, Ferroin, Ag2SO4, FAS 0.025 N FAS (Ferro