Laily Nurliana
Terima kasih.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Taufik-Nya sehingga penuntun praktikum ini dapat terselesaikan.
Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020 telah melarang perguruan
tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan
memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara
daring. Begitu pula dalam penyelenggaran praktikum yang harus dilakukan secara
daring. Oleh karena itu kami sebagai Kepala Laboratorium Unit Kimia UPT.
Laboratorium Terpadu UHO perlu merevisi beberapa hal dalam Penuntun praktikum
Kimia Dasar I sebelumnya.
Penuntun praktikum Kimia Dasar II Tahun Ajaran 2021/2022 ini dimaksudkan
untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti Praktikum di UPT Laboratorium
Terpadu unit Laboratorium Kimia. Penuntun Praktikum Kimia Dasar ini merupakan
hasil penyempurnaan (revisi) dari penuntun Praktikum Kimia Dasar sebelumnya. Hal
tersebut dipandang perlu untuk menambah pengetahuan ataupun keterampilan
dasar mahasiswa di Laboratorium baik dalam rangka praktikum maupun untuk
penelitian. Dalam penuntun praktikum ini dimuat tujuan yang hendak dicapai dalam
melakukan setiap percobaan. Juga berisi teori yang berhubungan langsung dengan
percobaan bersangkutan, alat dan bahan serta prosedur yang digunakan untuk
melakukan percobaan. Prosedur disusun sedemikian rupa sehingga dapat
memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktikum.
Kami mengucapkan terimakasih kepada sejawat dan asisten mahasiswa yang
telah memberikan masukan-masukan untuk penyusunan penuntun ini. Harapan kami
semoga penuntun ini dapat bermanfaat bagi yang memakainya dan akhirnya
kritik/saran yang membangun, kami terima dengan senang hati.
SIFAT KOLIGATIF
A. Tujuan percobaan
1 atm
T cairan
e pelarut murni
k larutan
a gas
n
a padatan
n ΔTf ΔTd
T f T fo Tdo Td Suhu
Perpotongan kurva tekanan uap dan kurva sublimasi untuk pelarut yang mengandung zat
terlarut tak volatil terdapat pada suhu yang lebih rendah dibandingkan untuk larutan
murninya. Dari uraian di atas jelas bahwa penurunan titik beku larutan Tf = Tf0 – Tf yang
sebanding dengan konsentrasi fraksi molnya. Untuk larutan encer, perbandingannya
dinyatakan dalam molalitas, secara matematik dapat ditulis sebagai berikut :
1000 g
Tf Kf x m Kf x x ; kenaikan titik didih larutan dihitung dengan rumus :
p Mr
1000 g
Td Kd x m Kd x x
p Mr
C. Bahan dan Alat
Alat yang digunakan pada percoban ini adalah thermometer, erlenmeyer, pemanas, gelas
ukur 25 mL, neraca analitik, stop watch, botol timbang,beaker gelas 250-500 mL, beckman’s
freezing point apparatus. Sedangkan alat yang digunakan adalah naftalena, asam cuka
glasial, garam dapur, es, zat x dan aquadest.
D. Prosedur Kerja
Konstruksi alat dapat saudara susun seperti pada gambar dibawah ini :
F. Tugas
Hitung penurunan titik beku larutan naftalena (Tf) jika naftalena yang dilarutkan dalam
100 mL asam asetat adalah 20 g, 40 g dan 60 g. Apa pengaruh massa terlarut terhadap
penurunan titik beku? Jelaskan.