Anda di halaman 1dari 7

Oleh:

Laily Nurliana

UNIT LABORATORIUM KIMIA


UPT. LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
SAMBUTAN KEPALA UPT LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS HALU OLEO

Assalamualaikum. Wr. Wb.,

Salah satu faktor terciptanya lulusan UHO yang berkualitas adalah


ketersediaan fasilitas pendidikan, antara lain buku referensi. Penuntun Praktikum
Kimia Dasar II merupakan acuan yang digunakan oleh mahasiswa yang mengambil
mata kuliah Kimia Dasar II. Penuntun Praktikum ini merupakan penyempurnaan
penuntun praktikum sebelumnya. Dengan adanya buku tersebut, maka praktikum
dapat berjalan dengan lancar dan terarah sesuai dengan silabus yang telah
ditetapkan. Selain itu, keseragaman pemahaman dan kebutuhan minimal kualitas
lulusan dapat dicapai dengan memanfaatkan buku penuntun tersebut.
Saya selaku Kepala UPT Laboratorium Terpadu UHO menyambut keberadaan
buku penuntun praktikum tersebut dan mengucapkan terima kasih atas kerja
kerasnya untuk menyusun buku penuntun praktikum tersebut. Semoga buku
penuntun praktikum tersebut bermanfaat khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah Praktikum Kimia Dasar II.

Terima kasih.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Kendari, Februari 2022


Kepala UPT Laboratorium Terpadu UHO

Dr. H. Sapto Raharjo, M.Si., CTT., CRA


NIP. 19660201 199603 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Taufik-Nya sehingga penuntun praktikum ini dapat terselesaikan.
Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020 telah melarang perguruan
tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan
memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara
daring. Begitu pula dalam penyelenggaran praktikum yang harus dilakukan secara
daring. Oleh karena itu kami sebagai Kepala Laboratorium Unit Kimia UPT.
Laboratorium Terpadu UHO perlu merevisi beberapa hal dalam Penuntun praktikum
Kimia Dasar I sebelumnya.
Penuntun praktikum Kimia Dasar II Tahun Ajaran 2021/2022 ini dimaksudkan
untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti Praktikum di UPT Laboratorium
Terpadu unit Laboratorium Kimia. Penuntun Praktikum Kimia Dasar ini merupakan
hasil penyempurnaan (revisi) dari penuntun Praktikum Kimia Dasar sebelumnya. Hal
tersebut dipandang perlu untuk menambah pengetahuan ataupun keterampilan
dasar mahasiswa di Laboratorium baik dalam rangka praktikum maupun untuk
penelitian. Dalam penuntun praktikum ini dimuat tujuan yang hendak dicapai dalam
melakukan setiap percobaan. Juga berisi teori yang berhubungan langsung dengan
percobaan bersangkutan, alat dan bahan serta prosedur yang digunakan untuk
melakukan percobaan. Prosedur disusun sedemikian rupa sehingga dapat
memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktikum.
Kami mengucapkan terimakasih kepada sejawat dan asisten mahasiswa yang
telah memberikan masukan-masukan untuk penyusunan penuntun ini. Harapan kami
semoga penuntun ini dapat bermanfaat bagi yang memakainya dan akhirnya
kritik/saran yang membangun, kami terima dengan senang hati.

Kendari, Februari 2022


Penyusun

Laily Nurliana, S.Si., M.Sc.


NIP. 19840227 201404 2 001
TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA DASAR I SEMESTER 2021.2

1. Setiap praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai. Apabila


praktikan terlambat lebih dari 5 menit, maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
2. Setiap praktikan diwajibkan membawa kelengkapan praktikum seperti lap halus,
lap kasar, pipet tetes panjang, sikat tabung dan masker.
3. Selama mengikuti praktikum, praktikan wajib memakai jas praktikum (berwarna
putih bersih lengan panjang), memakai sepatu tertutup dan tidak diperkenankan
meninggalkan ruangan kecuali mendapat ijin dari Dosen/Asisten pembimbing
praktikum.
4. Setiap praktikan harus menjaga kebersihan laboratorium dan bekerja dengan
tertib, tenang dan teratur. Apabila seorang praktikan tidak sopan, seperti tidak
bersepatu, merokok, makan/minum dalam laboratorium dan membuat
kegaduhan, maka ia dapat dikeluarkan dari laboratorium dan tidak
diperkenankan melanjutkan praktikum pada hari itu.
5. Setiap praktikan harus mengembalikan bahan-bahan kimia yang diambil
ketempat semula.
6. Setiap praktikan harus mengembalikan alat-alat yang telah dipakai dalam
keadaan bersih dan kering serta mengembalikan ke tempat semula. Praktian
yang merusak, memecahkan atau menghilangkan alat-alat laboratorium harus
mengganti alat tersebut, sebelum mengikuti praktikum berikutnya. Apabila alat
tersebut tidak diganti sampai batas waktu yang ditentukan, maka praktikan atau
kelompok yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum
selanjutnya.
7. Setiap praktikan diwajibkan membuat tugas pendahuluan, mengikuti respon dan
membuat laporan praktikum yang bentuknya sudah ditentukan dan
ditandatangani oleh asisten setelah selesai suatu praktikum.
8. Setiap praktikan yang tidak mengikuti percobaan tertentu, tidak dapat
mengulangi praktikum untuk percobaan dimaksud pada hari lain, bagi praktikan
yang karena suatu hal (sakit dan kedukaan) sehingga tidak dapat mengikuti
praktikum, maka yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan tertulis
untuk mengikuti praktikum pada hari lain kepada Dosen/Asisten Pembimbing
Praktikum tembusan ke Kepala Laboratorium Kimia.
9. Setiap peserta praktikum yang kehadirannya kurang dari 80% tidak dapat
mengikuti ujian praktikum, dengan demikian dinyatakan TIDAK LULUS
Praktikum Kimia Dasar.
PERCOBAAN I

SIFAT KOLIGATIF

A. Tujuan percobaan

Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa dapat menentukan :


1. tetapan penurunan titik beku molal pelarut.
2. BM zat non volatil
B. Teori
Larutan yang mengandung zat terlarut tak volatil dapat menurunkan tekanan uap pelarut.
Semakian tinggi konsentrasinya maka semakin besar penurunan tekanan uapnya. Efek ini
dapat dilihat pada Gambar berikut. Disini kurva tekanan uap dan kurva peleburan untuk
pelarut dalam larutan ditumpang tindihkan pada diagram fasa dari pelarut murni.

1 atm
T cairan
e pelarut murni
k larutan
a gas
n
a padatan
n ΔTf ΔTd
T f T fo Tdo Td Suhu

Perpotongan kurva tekanan uap dan kurva sublimasi untuk pelarut yang mengandung zat
terlarut tak volatil terdapat pada suhu yang lebih rendah dibandingkan untuk larutan
murninya. Dari uraian di atas jelas bahwa penurunan titik beku larutan Tf = Tf0 – Tf yang
sebanding dengan konsentrasi fraksi molnya. Untuk larutan encer, perbandingannya
dinyatakan dalam molalitas, secara matematik dapat ditulis sebagai berikut :
1000 g
Tf  Kf x m  Kf x x ; kenaikan titik didih larutan dihitung dengan rumus :
p Mr
1000 g
Td  Kd x m  Kd x x
p Mr
C. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan pada percoban ini adalah thermometer, erlenmeyer, pemanas, gelas
ukur 25 mL, neraca analitik, stop watch, botol timbang,beaker gelas 250-500 mL, beckman’s
freezing point apparatus. Sedangkan alat yang digunakan adalah naftalena, asam cuka
glasial, garam dapur, es, zat x dan aquadest.
D. Prosedur Kerja
Konstruksi alat dapat saudara susun seperti pada gambar dibawah ini :

Keterangan : A A. Thermometer Alkohol


C B. Tabung Gelas
C. Pengaduk logam
B D. Tabung gelas II
00 00 .. -- --00 00 E. Tabung gelas III
00 00 -- .. . . --- 00 00 D
00 00 -- . .O.. ---00 00
00 00 ------------00 00
00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 E

1. PENENTUAN TITIK BEKU ASAM ASETAT DAN TETAPAN


PENURUNAN TITIK BEKU MOLALNYA
a. Isilah tabung gelas E dengan campuran air es dan garam dapur secukupnya.
b. Tabung gelas D diisi dengan air secukupnya.
c. Ambillah pelarut (asam asetat glasial), sebanyak 25 ml dan masukkan ke dalam
tabung gelas B catat suhu termometer (A) setiap menit. Jika suhu sudah tetap maka
amati pelarut telah beku atau belum.
d. Ulangi percobaan di atas dan tentukan titik beku pelarut murni Tf.
e. Pelarut dibiarkan kembali, kemudian dimasukkan naftalen (BM=128) sebagai zat
pelarut penolong, catath Tf (titik beku larutan) dan hitunglah Kf asam cuka.
Perhatian : Larutan jangan dibuang
2. PENENTUAN BM ZAT
a. Larutan dari zat percobaan di atas ditambahkan 2 gram zat x.
b. Dengan cara seperti di atas amati Tf-nya dan perhitungkan Tf-nya. Kemudian
hitunglah BM zat X
E. Pengamatan
1. Penentuan Titik Beku Asam asetat glasial
Volume asam cuka = mL
Berat jenis asam cuka = gr/mL
Berat asam cuka = gram
Waktu 2 5 7 10 15 20 30
(menit)
Suhu (C)
Titik beku asam cuka Tf= C
2. Penentuan Tetapan titik beku Asam asetat glasial
Berat naftalen = gram
Waktu 2 5 7 10 15 20 30
(menit)
Suhu (C)
Titik beku larutan naftalen (W1) = C
Penurunan titik beku larutan naftalein (Tf) = C
3. Penentuan BM Zat X
Volume asam cuka = mL
Berat asam cuka (w) = gram/mL
Berat Zat X (W1) = gram
Waktu 2 5 7 10 15 20 30
(menit)
Suhu (C)
Titik beku larutan zat X = C
Penurunan titik beku pada larutan X = C.

F. Tugas
Hitung penurunan titik beku larutan naftalena (Tf) jika naftalena yang dilarutkan dalam
100 mL asam asetat adalah 20 g, 40 g dan 60 g. Apa pengaruh massa terlarut terhadap
penurunan titik beku? Jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai