Nim : 4301418018
1. Daerah serapan sinar UV sesuai dengan kemampuan pengukuran alat adalah panjang
gelombang daerah ultraviolet (200 - 350 nm)
2. Daerah serapan sinar VIS sesuai dengan kemampuan pengukuran alat adalah panjang
gelombang daerah visible sinar tampak (350 – 800 nm)
4. Dalam alat spektrofotometri UV/VIS, sumber sinar yang dapat digunakan adalah
- Sumber sinar pada UV menggunakan lampu deuterium
- Sumber sinar Visible menggunakan lampu tungsen
5. Analisis kuantitatif suatu senyawa dengan teknik spektrofotometri didasarkan pada Interaksi Sinar
tampak, Inframerah dan radiasi ultraviolet (UV)
6. Untuk memastikan bahwa ukuran kuvet-kuvet yang akan digunakan telah sepadan, maka dilakukan
Matching cuvet
7. Pada teknik AAS, tempat dimana terjadi proses atomisasi adalah flame
Kelebihan GC
- Gas memiliki viskositas yang rendah
- Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat
beragam yang memisahkan segala macam campuran
- Banyak pilihan detector
- Kolom yang digunakan dapat lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang
tinggi.
- Waktu analisis singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
- Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif
cepat dan sensitifitasnya tinggi.
- Aliran gas pembawa memiliki kecepatan atau tekanan terkontrol.
10. Analisis kualitatif dan kuantitatif dalam teknik HPLC/GC didasarkan pada
Analisis kualitatif dan kuantitatif HPLC didasarkan pada :
a. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada pengukuran luas analit
dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas atau area larutan standar.
b. Analisa kualitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada waktu retensi untuk
identifikasi.
11. Syarat pengukuran sampe pada spektrofotometer visibel adalah sampel dalam larutan menyerap
sinar tampak (350-770 nm), larutan sampel harus bening dan berwarna, pelarut tidak
menyerap sinar tampak.
12. Pada teknik HPLC fasa terbalik berlaku prinsip fase diamnya bersifat non polar dan fase
geraknya brsifat polar
13. Puncak kromatogram dinyatakan terpisah dengan baik bila nilai R ≥ 1,5 dengan keterpisahan
antara dua puncak kromatogram dinyatakan dengan resolusi ‘R’ (ukuran besar kecilnya
pemisahan)
14. Dalam alat pH meter terdapat komponen penting amplifier, thermometer, elektroda kaca,
elektroda referensi, dan mikroprosesor
15. Yang dimaksud titrasi potensiometri adalah metode yang digunakan untuk mengukur
potensial sel, pH suatu larutan, dan menentukan konsentrasi ion-ion tertentu dengan
menggunakan elektroda selektif ion.
16. Yang dimaksud titrasi konduktometri adalah metode untuk menganalisa larutan
berdasarkan kemampuan ion dalam mengantarkan muatan listrik di antara dua
elektroda.
1. Di laboratorium tersedia :
1) CuSO4.5H2O kadar 98% berat
2) Larutan asam sulfat pekat dengan massa jenis 1,05 dan kadar 98% berat
Bagaimana cara mempersiapkan :
1) Larutan 250 mL tembaga sulfat 0,1 M
2) Larutan 250 mL Cu2+ 100 ppm
3) Larutan 250 mL asam sulfat 0,1 M
4) Larutan 50 mL asam sulfat 0,1 N
Jawab :
1.) Cara membuat larutan 250 mL tembaga sulfat 0,1 M dengan cara :
a. Timbang sebanyak 623,75 gram kristal CuSO4.5H2O
b. Masukkan ke dalam beker glass kemudian tambahkan aquades
c. Masukkan ke dalam labu takar ukuran 250 mL hingga tanda batas
d. Kemudian masukkan larutan ke dalam botol dan beri label
Perhitungan
𝑔𝑟 1000
𝑀= 𝑥
𝑀𝑟 𝑚𝐿
𝑔𝑟 1000
0,1 = 𝑥
249,5 250
𝑔𝑟
0,1 𝑥 4 =
249,3
249,5
𝑔𝑟 =
0,4
𝑔𝑟 = 623,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
4. Bagaimana melakukan :
a. Kalibrasi pH meter
b. Kalibrasi konduktometer
Jawab :
1. Siapkan larutan standar buffer yang akan digunakan dalam praktikum dengan larutan buffer
pH 4, 7, dan 10
2. Elektroda dicuci menggunakan akuades/ air suling, kemudian dicuci berulang kali dengan
menggunakan botol semprot. Air sisa semprotan dapat ditampung ke dalam gelas kimia 250 mL.
3. Elektroda diseka dengan tisu sampai benar-benar kering.
4. Tekan tombol ON pada pH meter
5. Elektroda di rendam dalam larutan buffer pH 7 dalam gelas kimia 100 mL, sampai mencapai
kesetimbangan.
6. Kemudian skala pH dibaca, apabila tidak menunjukkan angka 7, maka tombol penyesuai
diputar agar pH terbaca menjadi 7.
7. Setelah itu, elektroda dicuci kembali menggunakan akuades berulang kali dan diseka
menggunakan tisu.
8. Elektroda dimasukkan kembali ke dalam larutan buffer pH 4 dan didiamkan sampai mencapai
kesetimbangan.
9. Skala pH dibaca dan harus menunjukkan pH 4 ± 0,02.
10. Elektroda dicuci kembali dan diseka kembali menggunakan tisu .
11. Terakhir elektroda direndam ke dalam larutan buffer pH 10, dan dibiarkan pembacaan
sampai stabil.
12. Pembacaan pada pH meter harus menunjukan pH 10 ± 0,02. Apabila hasil pembacaan di luar
range yang telah ditetapkan artinya pH meter tidak terkalibrasi.
13. Setelah pH meter selesai digunakan tekan tombol OFF.