PENDAHULUAN
yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm)
satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu
sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara
Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan
materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai
spektrofotometri merupakan dasar dari berbagai metode analisis lainnya seperti AAS,
berbeda-beda.
spektrofotometer
Prinsip dari percobaan ini adalah melewatkan berkas cahaya tampak (visible)
dengan intensitas cahaya yang melewati sel referensi atau pembanding, Menentukan
2.1 Pengenceran
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah
panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat.
Agar panas ini dapat dhilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan kedalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan kedalam
asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan
air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada
didekatnya, percikan asam sulfat ini dapat merusak kulit (Brady, 2000).
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
2.2 Spektrofotometer
intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar
ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk mempromosikan
elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi. Spektroskopi UV-Vis
biasanya digunakan untuk molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan.
Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang
struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Tetapi spektrum ini sangat berguna
untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahya yang diserap oleh
ultraviolet (200-400) dan terkihat (400-800). Kalium menyerap dengan kuat pada
kisaran yang terkihat panjang gelombang antara 500 nm dan 550 nm pada UV
sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukkan.
dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama (Adeeyinwo, 2013).
ultraviolet dan cahaya tampak pada senyawa organik didasarkan pada transisi n-π
ataupun π-π dan karenanya memerlukan hadirnya gugus kromoforat dalam molekul
itu. Transisi ini terjadi dalam daerah spektrum (sekitar 200 hingga 700 nm) yang
komersial biasanya beroperasi dari sekitar 175 atau 200 hingga 1000 nm (Day dan
Underwood, 2002).
Dalam suatu sistem periodik unsur (SPU), tembaga (Cu) termasuk kedalam
golongan 11. Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2,
namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutannya. Dalam
air, hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks
(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks koordinasi empat
kation pasangannya.
Tembaga (II) sulfat merupakan padatan kristal biru, CuSO4. 5H2O triklini.
Pentahidratnya kehilangan 4 molekul air pada 110 dan yang kelima pada 150
mereaksikan tembaga (II) oksida atau tembaga (II) karbonat dengan H2SO4 encer,
larutannya dipanaskan hingga jenuh dan pentahidrat yang biru mengkristal jika
didinginkan. Senyawa ini dibuat dengan memompa udara melalui campuran tembaga
panas dengan H2SO4 encer. Dalam bentuk pentahidrat, setiap ion tembaga (II)
dikelilingi oleh empat molekul air pada setiap sudut segi empat, kedudukan kelima
dan keenam dari oktahedral ditempati oleh atom oksigen dari anion sulfat, sedangkan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu ukur 50 mL,
pipet volume 5 mL, pipet volume 10 mL, pipet tetes, spektrofotometer UV-Vis, gelas
Dibuat deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,04 M; 0,06 M dan 0,08 M.
Disiapkan larutan CuSO4 0,04 M; 0,06 M dan 0,08 M. Kuvet 1 diisi dengan
Setelah alat menunjukkan angka nol, kuvet yang berisi akuades dilepas
0.6
0.5
0.4 y = 10.6x - 0.032
R² = 0.9999
0.3
0.2
0.1
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
Kemolaran (Larutan CuSO4)
4.3 Perhitungan
M1 x v1 = M2 x V2
V1 = 2/0,2
V1 = 10 mL
V1 = 3/0,2
V1 = 15 mL
0,2 . V1 = 0,08 . 50
V1 = 4/0,2
V1 = 20 mL
4.4 Pembahasan
(larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan
sebagian dipancarkan. Pada percobaan ini digunakan larutan CuSO4 0,2 M dan
larutan yang belum diketahui konsentrasinya yang digunakan dalam percobaan ini
volume yang harus digunakan, maka digunakan rumus pengenceran dan diperoleh
Pada percobaan ini, diperoleh nilai absorbansi sampel pertama yaitu 0,393, sampel
kedua yaitu 0,602 dan sampel ketiga yaitu 0,817. Setelah dibuat kurva kalibrasinya
maka dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar pula nilai
serta alat spektrofotometer kurang baik karena ketika dikalibrasi titik nol
didapatkan hasil yang tidak sama dengan nol. Kesalahan lain yang mungkin terjadi
pada percobaan ini adalah kurang bersihnya alat yang digunakan, praktikan yang
kurang teliti dalam pembuatan larutan standar serta pengenceran yang kurang
sempurna, terjadinya serapan radiasi oleh sidik jari pada kuvet, terdapat gelembung
5.1 Kesimpulan
satu per satu larutan CuSO4 dengan berbagai konsentrasi kemudian dari hasil
maksimum.
2. kurva kalibrasi larutan CuSO4 dibuat berdasarkan data dari percobaan yang
5.2. Saran
tercapai, maka alat-alat laboratorium harus memadai dan tidak terdapat kerusakan.
Sebaiknya alat-alat laboratorium yang rusak, agar praktikum dapat berjalan dengan
lancar Bahan yang digunakan juga yang masih baik agar pengamatan tepat sasaran.
Adeeyinwo, C.E., Okorie, N.N. dan Idowu, G,O., 2013, Basic Calibration Of UV /
Visible Spectrophotometer, Journal Of Science and International Technology,
2(3): 247-251.
Brady, J.E., 2000, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binarupa Aksara, Jakarta.
Day, R.A. dan Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Shevla, G., 1990, Analisis Anorganik Kualitatif, Kalman Media Pustaka, Jakarta.
Lampiran 1. Bagan kerja
CuSO4
dan 0,08 M.
mengkalibrasi.
Hasil
CuSO4
- Disiapkan larutan CuSO4 0,04 M, 0,06 M dan 0,08 M.
0,04 M.
- Dilakukan hal yang sama untuk larutan CuSO4 0,06 dan CuSO4
0,08 M.
Hasil
Gambar 3. Praktikan