Nama Kelompok :
1. Mohamad Asrul SafiI (165090301111015)
2.
3.
4.
6.
7.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kolorimetri merupakan salah satu bidang ilmu tertua dalam ilmu kimia fisika , seluruh
keberadaan kolorimetri dan metode baru telah ditemukan dan dikembangkan teknik-teknik
yang baru untuk mendapatkan hasil pengukuran agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Saat ini telah banyak pengembangan dan penelitian yang mengkhususkan dalam penelitian
kalorimetri (wojciech,2004)
Kolorimetri secara sederhana merupakan salah satu bentuk pengukuran warna dan
juga berupa metode yang paling banyak digunaan untuk menentukan konsentrasi dari
senyawa kimia. Prosedur didalam laboratorium
metode ini adalah dengan menggunakan prinsip bahwa ketika cahaya putih berlalu melalui
larutan yang berwarna, ada bebeberapa gelombang yang diserap , gelombang yang diserap
tersebut beragam bergantung dari berapa panjng gelombang ynag sesuai dengan lrutn
tersebut, sehingga ada cahaya yang diserap lebih banyak oleh larutan ataupun lebih sedikit ini
bergantung dari lrutan tersebut. Ada pula senyawa senyaw yang tidak berwarna namun
dapat pula menyerap cahaya dalam spektrum tertentu melalui reaksi reagen yang cocok
dengan senyawa tersebut.
kimia
tersebut
berbanding
lurus
dengan
konsentrasi
dari
larutan
tersebut(Pallana,2009).
telah dijabarkan di dalam Hukum Beer-Lambert, dalam hukum ini telah menggabungkan
absorbsi cahaya dengan konssentrasi pada suatu bahan yang mengabsorbsi, sesuai dengan
I
persamaan Lambert-berr yang ada. ( / I out )=( I /T )=a x b x c (Lestari,2010).
A=log
BAB III
METODOLOGI
3.3 Alat dan bahan
3.3.1 Bahan
Didalam percobaan ini (kolorimetri) bahan yang digunakan atau diperlukan adalah
larutan CuSO 4
CuSO 4
Dibuat didalam labu ukur 250 mL.
Diencerkan larutaan
CuSO 4
CuSO 4
resistensinya.
Digunakan kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi larutan CuSO 4
belum diketahui konsentrasinya.
Tabel pengamatan didikan hasil Percobaan
Hasil percobaan
yang
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1 Data Hasil Pengamatan
Konsentrasi (mol L-1)
Resistansi
Log (Resistansi)
0,09
144
2,15
0,08
134
2,12
0,07
123
2,08
0,06
102
2,00
0,05
90
1,95
0,04
78
1,89
0,03
68
1,83
Sampel CuSO4
113
2,05
Konsentrasi
Absorbansi
0.03
1.83
0.04
1.89
0.05
1.95
0.06
0.07
2.08
0.08
2.12
0.09
2.15
sampel
2.05
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Hasil
4.2.1.1 Pembahasan Grafik
Pada praktikum Kimia Dasar kali ini membahas tentang Analisis
Kolorimetri yang bertujuan agar kita dapat membuat kurva kalibrasi tembaga
sulfat. Selain itu kita juga dapat menetukan kandungan tembaga sulfat dalam
larutan sampel yang belum diketahui konsentrasinya. Tembaga(II) sulfat, yang
juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus
molekul CuSO4. Senyawa garam ini mempunyai kederajatan hidrasi yang
berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu
putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO45H2O), berwarna biru terang.
Dalam
praktikum
analisis
kolorimetri,
grafik
kalibrasi
berfungsi
terpenuhinya hukum lambert beer bahwa grafik berbentuk garis lurus dan
sebagai penentu rumus bagi sampel yang belum diketahui konsentrasinya,
dengan diketahuinya nilai absorbansi dari beberapa konsentrasi CuSO 4 , kami
mengaplikasikannya dalam bentuk sistematika excel yang dapat menunjukkan
persamaan garis linier.
= 0,3619 x
2,05 = 0,3619 x
x
= 5,6645
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Kimia Dasar tentang Analisis Kolorimetri, kita dapat
membuat kurva kalibrasi tembaga sulfat (CuSO4) dari data yang sudah dihitung terlebih
dahulu , dan mampu menentukan kandungan tembaga sulfat (CuSO4) dalam larutan sampel
yang awalnya belum diketahui konsentrasinya sampai didapatkan konsentrasi sampel 5,6645
M. Jadi dengan menggunakan analisis kolorimetri kita dapat menghitung besar konsentrasi
larutan suatu zat baik dalam larutan sempel atau larutan yang sudah diencerkan dengan
akuades dengan besar konsentrasi larutan CuSO4 0,09 M ; 0,08 M ; 0,07 M; 0,06 M ; 0,05
M ; 0,04 M ; dan 0,03 M.
5.2 Saran
Semoga pada praktikum kimia selanjutnya alat-atat yang digunakan untuk praktikum
sudah siap semua. Karena pada praktikum kali ini masih ada alat yang kurang yaitu bola
hisap sehingga membuat kerja praktikum sedikit lambat karena harus bergantian
menggunakan bola hisap.
DAFTAR PUSTAKA
Cairns, Donald.2003. Essential of Pharmaceutical Chemistry second edition.
Pharmacutical Press.London.
J,Ochei. 2008. Medical Laboratoy Science Theory and Practice. Mc Graw Hill
Publishing Company Limited. New Delhi
Lestari,Fatma.2010.Bahaya Kimia:Sampling dan Pengukuran Kontaminan
Kimia di Udara. Buku Kedokteran IGC. Jakarta
O G,Pallana.2009.Egineering Chemistry. Mc Graw Hill Education Private
Limited. New Delhi
Zielenkiewics,Wojciech.2004. Theory of Colorimetry.Kluwer academic
Publisher. New York
LAMPIRAN
1.
M 2 . V2
V1 = M 1
0,06 . 25
0,1
V1 =
M1 . V1 = M2 . V2
M 2 . V2
V1 = M 1
0,03 . 25
0,1
V1 =
V1 = 15 ml
V1 = 7,5 ml
M1 . V1 = M2 . V2
M 2 . V2
V1 = M 1
0,07 . 25
0,1
V1 =
M1 . V1 = M2 . V2
M 2 . V2
V1 = M 1
0,04 . 25
0,1
V1 =
V1 = 17,5 ml
6.
M1 . V1 = M2 . V2
M 2 . V2
V1 = M 1
V1 = 10 ml
0,08 . 25
0,1
V1 =
V1 = 20 ml
M 2 . V2
V1 = M 1
0,05 . 25
0,1
V1 =
V1 = 12,5 ml
7.