Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK DASAR


Penentuan Kadar Nikel (Ni) Gravimetri

Disusun Oleh :
Nama : Septhya Nurul Nissa
NIM : 201431026
Kelas : 1 Analis Kimia

Dosen Pembimbing: Ibu Dewi Widyabudiningsih, M.Si.


Tanggal Praktikum : Rabu, 28 April 2021

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI D3 – ANALIS KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat menentukan kadar nikel
dalam sampel dengan metoda gravimetri.

B. DASAR TEORI
Analisis gravimetri pada dasarnya merupakan proses pemisahan dan penimbangan
(berat) suatu senyawa. Pemisahan ion dalam suatu senyawa yang akan ditentukan dapat
dilakukan dengan menggunakan pereaksi organik dan biasa dilakukan dengan cara
pengendapan pada pH tertentu, larutan encer dan dalam keadaan panas.
Pada dasarnya, pengerjaan dalam analisis gravimetri dapat dibagi menjadi 6 tahap yaitu:
1. Penimbangan sampel
2. Pelarutan sampel
3. Pengendapan
4. Penyaringan dan pencucian
5. Pemanasan/pemijaran hasil endapan
6. Penimbangan endapan murni

Pada percobaan yang akan dilakukan, bertujuan menentukan kadar nikel dari suatu
garam nikel dengan cara mengendapkan ion nikel (Ni2+) dalam bentuk nikel dimetilglioksimat.
Sampel yang mengandung garam nikel dilarutkan dalam air yang sedikit bersifat asam. Ion
Ni2+ diendapkan denan penmbahan larutan dimetilglioksim 1% dalam etanol (dimetilglioksim
biasa disingkat dengan H2DMG). Pengendapan dilakukan pada suhu sekitar 70-80°C dalam
larutan yang mengandung amoniak encer atau larutan buffer yang mengandung ammonium
asetat dan asam asetat.
Endapan nikel dimetilglioksimat larut dalam asam mineral, larutan yang mengandung
lebih dari 50% etanol, air panas dan amoniak pekat; tetapi endapan tersebut tidak larut dalam
amoniak encer atau larutan garam ammonia.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Ni2+(aq) + 2 H2DMG(aq) + 2OH- → Ni(HDMG)(s) + 2H2O(l)

Penambahan HCl 1:1 berfungsi untuk mengasamkan larutan agar ketika ditambahkan
larutan H2DMG tidak langsung terbentuk endapan Ni(HDMG)2. Jika pengendapan langsung
dalam suasana basa dan dalam keadaan dingin, maka akan endapan yang lebih kecil ukuran
partikelnya. Oleh karena itu pengendapan harus dilakuka dalam keadaan panas asam, lalu
ditambah basa sedikit demi sedikit sambil diaduk untuk memperoleh endapan yang berukuran
besar, sehingga mudah disaring dan dicuci.
Penambahan larutan H2DMG tidak boleh terlalu berlebih, karena dapat menyebabkan
terbentuknya kristal H2DMGsisa yang tidak larut dalam air, sehingga akan bercmpur dangan
endapan hasil. Hal ini akan mempengaruhi jumlah endapanyang disaring, yaitu akan lebih
banyak dari yang seharusnya.
Larutan NH4OH yang ditambahkan berfungsi untuk membuat larutan menjadi netral
dan selanjutnya bersifat basa, karena Ni(HDMG)2 mengendap sempurna dalam suasana basa.
Penambahan NH4OH dilakukan tetap demi tetes smbil diaduk dan langsung pada larutannya
(tidak melalui tetes dinding gelas kimia) untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2
yang terbentuk.

C. ALAT DAN BAHAN


Bahan : Alat :
• Sampel garam nikel • Gelas kimia 400 mL atau 600 mL
• Larutan HCl 1 : 1 • Botol timbang, spatula, batang
• Larutan NH4OH encer 7N pengaduk
• Larutan dimetilglioksim 1% dalam • Gelas arloji
alkohol • Pipet ukur 10 mL
• Air demineral (aquades) • Penangas uap
• Larutan AgNO3 • Kaca masir G-4 dan labu hisap
• Hot plate atau pemanas Bunsen
• Neraca dan oven
• Botol semprot
• Kaki tiga, kasa asbes/ segitiga porselen
• Penangas air
• Desikator

D. CARA KERJA

0,3 g sampel dalam Gelas kimia 400 mL Air


nikel mL (sedikit)
Tambah
5 mL larutan HCl 1:1
Encerkan sampai 150 mL

Panaskan
(sampai 70-800C, 120 menit)
Tambah

Larutan dimetilglioksim
(sedikit berlebih, 25-35mL)

Larutan amoniak encer


(sambil diaduk, selama masih terjadi endapan baru warna merah)

Biarkan di atas penangas air


(20-30 menit)
Sambil menunggu

Bersihkan kaca masir Tambah 1-2 tetes larutan amoniak pada larutan induk di atas endapan
(dibilas HCl 1:1, sedikit aquades) (jika terbentuk endapan baru, tambah amoniak encer,
endapan sempurna jika larutan bening)

Keringkan kaca masir Biarkan endapan+larutan induk


(dalam oven, suhu 110-1200C, selama 20 menit) (suhu ruang, 45 menit)

Simpan di desikator Panaskan


(sampai 70-800C, 120 menit)
Timbang kaca masir kosong
(sampai berat konstan) Saring
endapan
Cuci endapan
(dengan aquades dingin sampai bebas ion klorida)

Keringkan dalam oven


(suhu 110-1200C, selama +45 menit)

Dinginkan dalam desikator

Timbang
teliti

Ulangi pengeringan dan penimbangan


(sampai diperoleh berat konstan)
HItung kadar Ni dalam sampel sebagai Ni(HDMG)2
(dengan faktor gravimetri : Ni/Ni(HDMG)2 = 0,2032)

E. DATA PENGAMATAN
Berat sampel = 0,3000 gram

a. Data penimbangan kaca masir kosong

Lama Lama
Penimbangan Berat (gram)
Pemanasan Pendinginan
I 45 menit 15 menit 25,4335
II 20 menit 15 menit 25,4328
III 20 menit 15 menit 25,4326
IV 20 menit 15 menit 25,4325
Data berat rata-rata kaca masir kosong 25,4326

b. Data penimbangan kaca masir + endapan

Lama
Penimbangan Lama Pemanasan Berat (gram)
Pendinginan
I 45 menit 15 menit 26,5835
II 20 menit 15 menit 26,5830
III 20 menit 15 menit 26,5826
IV 20 menit 15 menit 26,5825
Data berat rata-rata kaca masir + endapan 26,5827
F. PERHITUNGAN
Berat endapan = (Berat cawan + endapan) - (Berat cawan kosong)
= 26,5827 g – 25,4326 g
= 1,1501 g
𝐴𝑟 Ni Berat endapan
Kadar (%) Nikel dalam sampel = × × 100%
𝑀𝑟 Ni(HDMG)2 Berat sampel
1,1501
= 0,2032 × × 100%
0,3000

= 77,90 %

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan metode analisis gravimetri unsur nikel dalam suatu
garam. Pada percobaan yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kadar nikel dari suatu
garam nikel dengan cara mengendapkan ion nikel (Ni2+) dalam bentuk nikel dimetil
glioksimat.

Metode gravimetri dapat kita gunakan untuk mengetahui suatu kadar nikel dalam
sampel. Ion nikel diendapkan dalam bentuk nikel dimetilglioksimat dengan cara
menambahkan larutan dimetilglioksim (DMG) pada sampel.

Agar didapatkan suatu endapan yang berukuran besar, maka larutan harus dibuat dalam
suasana asam dan dalam kondisi suhu yang panas. Maka dari itu penambahan HCl (asam
klorida1:1) dan pemanasan dilakukan agar hasil endapan yang dihasilkan memiliki ukuran
yang besar sesuai dengan yang diharapkan. Penambahan HCl pun selain untuk
mempengaruhi ukuran dari suatu endapan yang terbentuk juga dimaksudkan untuk
mencegah terbentuknya endapan dini Nikel dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2] ketika
H2DMG direaksikan dengan sampel. Apabila pengendapan dini ini terjadi, maka endapan
yang terbentuk akan berukuran kecil dan akan lolos dalam penyaringan sehingga sulit untuk
menyaringnya. Maka dari itu reaksi dilakukan dalam suasana asam dan panas tidak
dilakukan dalam suasana yang basa dan dingin. H2DMG adalah senyawa organik padat
berwarna putih yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam senyawa pereaksi organik.

Penambahan dimetilglioksim dilakukan dengan sedikit berlebih, namun tetap


penambahan ini tidak boleh terlalu berlebih juga. Karena dikhawatirkan apabila
penambahan dilakukan dengan terlalu berlebih, maka yang terjadi adalah terbentuknya
kristal H2DMG yang tidak akan larut dalam air. Kristal yang terbentuk akan bercampur
dengan endapan dan dengan begitu maka berat endapan yang dihasilkan akan jauh lebih
besar dari yang seharusnya.

Setelah penambahan H2DMG,larutan sampel kemudian ditetesi larutan amoniak encer.


Tujuan dari penambahan amoniak encer pada reaksi ini adalah untuk membuat larutan
menjadi netral dan kemudian menjadi basa. Karena Nikel dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2]
akan mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan amoniak encer dilakukan
sampai tidak ada reaksi spontan berupa perubahan warna dari larutan ketika ditambahkan
amoniak encer. Endapan yang telah terbentuk dan didiamkan kemudian diuji kembali
kesempurnannya dengan meneteskan NH4OH pada larutan apabila sudah tidak ada endapan
yang terbentuk, artinya proses pengendapan telah berlangsung dengan sempurna.

Agar endapan merah yang terbentuk menggumpal dan endapan yang dihasilkan
permukaan nya besar sehingga tidak lolos pada saat penyaringan maka dilakukan digest
atau penuaan di penangas uap selama beberapa menit, digest ini juga berfungsi untuk
menghilangakan kotoran. Setelah semua endapan berkumpul di permukaan atas maka
dilakukan pengujian kembali dengan amoniak encer apakah masih terbentuk lagi endapan
atau tidak.

Dalam percobaan ini proses pencucian endapan merupakan suatu proses yang wajib
dilakukan. Endapan cukup dicuci dengan menggunakan air dingin untuk menghilangkan
ion Cl. Setelah dicuci, filtrat diuji dengan meneteskan larutan AgNO3. Jika terbentuk
endapan putih AgCl, maka artinya endapan masih kotor dan pencucian harus terus
dilakukan hingga tidak ada lagi endapan AgCl yang terbentuk.

Ag+ + Cl- → AgCl (Endapan Putih)

Sebelum kaca masir digunakan untuk menyaring, kaca masir harus dipijarkan beberapa
kali di dalam oven pada suhu 110-120 ᵒC selama ± 45 menit untuk menghasilkan berat yang
konstan, apabila telah konstan maka kaca masir siap untuk digunakan. Pemijaran dalam
oven pun dilakukan pada kaca masir yang telah berisi endapan sehingga beratnya mencapai
suatu angka yang konstan.

Berikut ini merupakan persamaan reaksinya :

Ni2+(aq) + 2 H2DMG(aq) + 2 OH- → Ni (HDMG)2 (s) + 2 H2O (l)


Berdasarkan hasil penimbangan didapatkan berat endapan 1,1501 gram sehingga
setelah dilakukan perhitungan diperoleh kadar Nikel dalam sampel adalah 77,90 %.

Hal-hal yang menyebabkan kadar yang diperoleh tidak sesuai adalah dengan
menghilangnya endapan sehingga endapan yang diperoleh tidak sesuai penyebabnya antara
lain yaitu kesalahan praktikan yang kurang hati-hati selama praktikum misal saja pada saat
penyaringan endapan masih tinggal di dinding dinding gelas kimia, kemungkinan penyebab
lain adalah kurang sempurnanya pencucian.

H. KESIMPULAN
1. Penentuan kadar nikel dalam sampel dapat ditentukan dengan cara gravimetri dalam
bentuk endapan Ni(HDMG)2.
2. Berat endapan yang diperoleh sebesar 1,1501 g dan kadar nikel yang diperoleh dalam
sampel adalah sebesar 77,90%

I. DAFTAR PUSTAKA
▪ Annisa. 2009. “Penentuan Nikel dengan Metode Gravimetri dan
Kompleksometri”(online).(http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/04/penent
uan-kandungan-nikel-dengan-Metode-gravimetri-dan-kompleksometri/, diunduh
pada 01 Mei 2021

▪ https://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-praktikum-gravimetri-nikel/
▪ Petrucci, Ralph, H. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.

▪ JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Jakarta: Erlangga.

▪ Underwood, A.I, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi-5, Erlangga, Jakarta, 1992.

▪ Vogel, A Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, 4th edition, Longman,


London, 1978.

▪ Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I Edisi
ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.
RESUME VIDEO 1
Dalam percobaan ini, nikel klorat terhidrasi (NiCl2.6H2O ) akan dikur massanya. Pertama,
larutkan NiCl2.6H2O dengan DMG (dimetil glioksim). DMG ini berada dalam kondisi basa.
DMG tidak larut dalam air sehingga akan terbentuk endapan merah Ni. Rincian tahapannya :
1. Masukkan 0,5 g NiCl2.6H2O ke dalam gelas kimia 400 mL. Timbang.
2. Tambahkan 20 mL aquades, aduk menggunakan batang pengaduk. Agar tidak ada larutan
NiCl2.6H2O yang tersisa, cuci batang pengaduk menggunakan aquades.
3. Tambahkan 20 mL HCl 2M, aduk. Panaskan pada suhu 70-80ºC di atas hot plate.
4. Matikan hot plate dan angkat gelas kimia yang berisi NiCl2.6H2O.
5. Tambahkan 50mL DMG, maka akan terbentuk endapan. Ini terjadi pada larutan alkali.
6. Tambahkan sekitar 30mL ammonia lalu aduk. Endapan akan berubah menjadi warna
merah.
7. Untuk memastikan bahwa endapan merah terbentuk karena penambahan ammonia,
tambahkan lagi ammonia beberapa tetes. Aduk menggunakan termometer, agar tidak ada
larutan yang tersisa, cuci termomter dengan aquades
8. Sampel dibiarkan mendingin
[teori : setengah mL endapan tersisa, tetapi dalam percobaan ini sebagian besar endapan
berada di dasar, sedangkan lainnya terapung diatas]
[Terdapat cairang bening ditengah, diantara endapan atas dan bawah]
9. Ujilah apakah masih ada ion nikel atau tidak, dengan cara
1) Masukkan pipet ke dalam larutan bagian bening,
2) Tambahkan ammonia
3) Tambahan dimethyl dioxane
4) Dan amati (endapan lagi yang muncul)
[Dia mengira tidak akan ada endapan lagi, karena ngiranya bakal berhenti]
[Endapan asli : endapan tua dan Hawaii]
10. Endapkan endapan menggunakan corong buchner
[Yang diharapkan : mendapat massa yang sama, sebelum dan sesudah disaring]
[Corong buchner : 8826 gram]
11. Saring endapan ke vacuum flask, dan gunakan pompa air untuk mengurangi udara yang
masuk
12. Pastikan pipa dipasang cukup erat dengan keran wastafel dan terpasang ke vacuum flask
13. Lakukan penyaringan, waktu yang dibutuhkan 10-15 menit (endapan akan berhenti di
corong buchner dan air akan turun ke vacuum flask)
14. Hentikan penyaringan, air yang berada di dalam vacuum flask dibuang jika vacuum flask
sudah penuh terisi air, lalu saring kembali
15. Semua endapan berada di corong, bersihkan sisa endapan yang ada di gelas kimia, dan
saring kembali, lalu lakukan hal ini 2-3x
[dalam percobaan analisis gravimetri tidak akan mendapatkan hasil yang cempurna,
karena aka nada kerugian saat menyaring, seperti endapan yang tertinggal]
[membersihkan endapan dan menyaring kemudian mengulang kembali berkali kali
tidak ada gunanya]
16. Simpan sampel endapan di oven selama 1 jam dengan suhu 100C
17. Dinginkan terlebih dahulu selama 10 menit, lalu timbang endapan (9035 gram)
[Air belum sepenuhnya hilang dari sampel, sehingga harus dilakukan pemanasan
kembali sampai mendapatkan 2 hasil dalam titik 0 gram, lakukan sampai mencapai
massa konstan (agar dapat dipastikan sudah tidak ada kandungan air di dalam sampel)]
RESUME VIDEO 2
Analisis gravimetri untuk menentukan berat nikel melalui endapan dengan bahan
organic.
Bahan / reagen : Sampel nikel, 1% larutan dimetilglioksim, NH3 1M, HCl 2,5M
1. Timbang 0,5053 gr sampel nikel menggunakan neraca analitik
2. Setelah ditimbang,masukkan sampel tersebut ke gelas kimia 600 mL
3. Masukkan sekitar 1,8 mL HCl 2,5 M dan tambahkan 150 mL aquadest
4. Aduk sampai homogen
5. Teteskan campuran larutan tadi ke indicator universal pH dan didapat hasil sekitar 2
6. Tambahan ammonia 1 M setetes demi setetes ke larutan tadi sampai terbentuk pH 8-9
7. Panaskan larutan sampel tadi dengan suhu 87 derajat Celsius dengan magnetic stirrer
8. Tambahkan 40 mL 1 persen larutan dimetilglioksal maka larutan akan berubah warna
menjadi merah dan terbentuk endapat
9. Diamkan larutan tadi pada suhu ruangan sampai endapat terpisah sempurna
10. Tambahkan 1 persen larutan dimetilglioksim sampai tidak terbentuk endapan
tambahan

Filtrasi :
1. Timbang gelas penyaring dan didapat 30,142 gram
2. Saring sampel larutan tadi menggunakan corong buchner
3. Endapan yang tertinggal pada gelas penyaring dikeringkan dalam oven selama
beberapa hari dan didapat hasil akhir yaitu 0,6355 gr

Massa kaca masir : 30,1348 gr


Massa endapan + kaca masir = 30,6355 gr
Massa endapan = 0,5007 gr
n endapan ( Ni(C4H2N2O2) = m / mr
= 0,5007 gr / 288,91 gr/mol
= 1,733 x 10^-3 mol
n Ni sama dengan n endapan
m Ni = n x mr
= 1,733 x 10^-3 mol x 58,69 gr/mol
= 0,1017 gr
m Ni awal adalah 0,5053 gr
% Ni pada sampel awal = 0,1017 gr/ 0,0503 gr
= 20,13 persen
Mr sampel = 0,5053 gr/ mol Ni
= 291,56 gr/mol
( 291,56 gr/mol – 58,69 gr/mol – 32,07 gr/mol – 15,99 gr/mol x 4 ) = 136,84 = 18 x 7,5
Berdasarkan hasil perhitungan, sampel yang tidak diketahui adalah NiSO4.7H2O atau
NiSO4.8H2O
Setelah dibahas , seharusnya hasil yang didapat yaitu lebih kecil dari 6. Hasil yang
berbeda dipengaruhi oleh kesalahan saat praktikum.
RESUME VIDEO 3

▪ Definisi Analisis Gravimetri


Analisis gravimetri adalah salah satu metode analis kimia untuk penentuan kuantitatif
analit berdasarkan massa zat padat. Contohnya pengukuran zat padat dalam sampel air.
▪ Pengendapan gravimetri
Analit harus dalam bentuk padatan. Endapan dapat diperoleh dari hasil filtrasi,
pencucian, pengeringan untuk menghilangkan sisa dari larutan, dan penimbangan. Berat analit
dapat diperoleh dari massa endapan and its chemical composition.
▪ Kelebihan analisi gravimetri
1. Tepat dan akurat
2. Kesalahan yang mungkin terjadi dapat terdeteksi karena filtrat dapat diuji untuk
kelengkapan endapan
3. Metode mutlak yang melibatkan pengukuran secara langsung tanpa perlu dikalibrasi
4. Pengukuran dapat dilakukan dengan alat yang relatif murah
5. Digunakan untuk menentukan massa atom dari berbagai unsur, tingkat akurasi mencapai
6 angka
6. Kemungkinan kesalahan kecil
▪ Kekurangan analisis gravimetri
1. Memerlukan ketelitian yang tinggi
2. Metode instrumentasi modern lebih disarankan untuk analisis gravimetri
3. Hanya bisa digunakan untuk analisi unsur tunggal atau kelompok unsur-unsur yang
terbatas
4. Langkah pengerjaannya berbelit-belit sehingga dapat menimbulkan kesalahan analisis
5. Berdasarkan perhitungan massa
▪ Gravimetri Nikel
Endapan nikel terbentuk ketika menambahkan reagen DMHG (dymetil glyoxide) ke
larutan Ni2+ panas yang dibuat dari penambahan ammonia. DMHG memiliki pH di antara 5-
11. Persamaan reaksinya :
Ni2+ + 2DMHG → 2H+ + Ni(DMG)2
▪ Tahapannya
1. Pipet 50 mL Ni dalam gelas kimia, pindahkan ke dalam labu ukur, tambahkan aquades.
Tutup labu ukur lalu aduk sampai Ni dan aquades tercampur sempurna.
2. Pipet 25 mL larutan tadi ke dalam gelas kimia 250 mL, lalu tambahkan 100 mL aquades.
3. Panaskan di atas penangas air dengan suhu 80ºC. Tambahkan 10 mL DMHG ke dalam
larutan.
4. Aduk sampai larutan tercampur sempurna lalu uji larutan dengan kertas lakmus. Jika
belum asam, tambahkan HNO3 6M. Tambahkan 3 gram urea lalu aduk kembali. Panaskan
2-3 menit. Lalu dinginkan di suhu ruang.
5. Sambil menunggu larutan didinginkan, timbang 3 cawan krusibel sampai 4 desimal.
6. Setelah larutan dingin (sesuai dengan suhu ruang), tambahkan NH4OH
7. Saring larutan menggunakan corong buchner..
8. Jangan taruh cawan krusibel di dalam desikator dalam keadaan basah. Keringkan terlebih
dahulu dengan memasukannya ke dalam microwave dan diamkan selama 4 menit. Setelah
itu, simpan di dalam desikator. Ulangi tahap ini sampai diperoleh berat cawan yang
konstan.
9. Timbang cawan
RESUME VIDEO 4
Nickel Dimethyl Glyoxime : Principles of Gravimetry Explained

Analisis gravimetri adalah salah satu metode analisis paling akurat yang tersedia. Ini berkaitan
dengan penentuan suatu zat dengan proses penimbangan. Unsur atau radikal yang ditentukan
diubah menjadi senyawa stabil dengan komposisi tertentu dan massa senyawa ditentukan
secara akurat. Dari sini, massa unsur dihitung. Analisis gravimetri meliputi :

1. Pengendapan
2. Penyaringan
3. Pencucian endapan
4. Pengeringan, penyalaan, dan penimbangan endapan
Nikel diendapkan sebagai nikel dimetilglioksim dengan menambahkan larutan alkoholik
dimetilglioksim C4H6(NOH)2 dan kemudian menambahkan sedikit berlebih larutan amoniak
encer. Bahan yang dibutuhkan yaitu :
1. Garam Nikel
2. Air suling
3. 1% Larutan DimethylGlioksim
4. Sulfuric acid 6 M
5. 25% Amonia

▪ Metode pembuatan Larutan Nikel :


1. Dipindahkan 0,5 gram Nikel (II) Klorida kedalam gelas kimia 100 mL.
2. Selanjutnya ditambahkan air suling sedikit untuk melarutkan kristal tersebut,
kemudian larutan di aduk aduk hingga homogen dan berubah warna menjadi hijau
3. Dipindahkan larutan tadi kedalam labu ukur dengan bantuan batang pengaduk dan
corong gelas, dibilas sisa larutan yang ada didalam gelas dengan air suling
4. Kemudian ditambahkan air suling kedalam labu takar hingga batas tera (ditanda
bataskan), lalu dihomogenkan.
▪ Metode pembuatan 1% Larutan Dimethyl Glyoxime :
Dipindahkan 0,5 gram DMG ke dalam 50 mL ethanol (karena DMG tidak larut dalam
air, jadi dilarutkan di alkohol), kemudian diaduk-aduk dengan batang pengaduk
▪ Metode percobaan Nickel Dimethyl Glyoxime :
1. Ditambahkan beberapa tetes sulfuric acid kedalam larutan nikel, sambal diaduk-
aduk. Kemudian ditambahkan 2 mL 1% larutan DMG tadi kedalamnya
2. Dipanaskan larutan tadi hingga memiliki suhu 80ºC, jika sudah lalu didinginkan.
3. Setelah larutan dingin, mulai menambahkan ammonia tetes demi tetes sambal
diaduk-aduk, hingga terbentuk endapan berwarna merah.
4. Kemudian, siapkan penyaringan dan disaring larutan yang mengandung endapan
dengan kertas saring dan corong gelas.
5. Lalu dilakukan uji ion bebas Cl- .
6. Setelah itu endapan dikeringkan, dan dihitung kadarnya
▪ Kesalahan-kesalahan yang tidak cocok dengan teori :
1. Dalam metode pembuatan larutan tidak diperlihatkan saat menimbang sampel
2. Tidak diberitahu dilarutan dalam berapa mL labu ukurnya
3. Dalam metode percobaan Nickel Dimethyl Glyoxime penambahan ammonia tidak
dalam pemanasan tapi diluar pemanasan itu berbeda dengan teori yang dimana
penambahan ammonia dilakukan pada suhu 80ºC dalam pemanasan
4. Kemudian dalam penyaringan endapan dilakukan di kertas saring dan corong gelas,
berbeda dengan teori dimana penyaringan dilakukan melalui kaca masir
5. Saat melakukan uji ion bebas Cl- tidak disebutkan menggunakan larutan apa dan
tidak diperlihatkan saat proses pengeringan dan penimbangan endapan.

Anda mungkin juga menyukai