Anda di halaman 1dari 7

IV.

Hasil dan Pembahasan


Pada percobaan kali ini yaitu penentuan kadar fosfat dalam air dan air
limbah menggunakan spektrofotometer UV. Spektrofotometer merupakan
suatau metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik
dengan menggunakan monokromatis prisma dengan detektor fototube. Fosfor
merupakan mineral kedua terbanyak didalam tubuh setelah kalsium, yaitu 1 %
dari berat badan. Kurang lebih 58 %  fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai
garam kalsium fosfat, fosfat juga penting untuk jaringan saraf, mendukung
fungsi-fungsi system saraf, dan membantu agar sembuh dari kelelahan mental
disertai sakit kepala dan kesulitan konsentrasi.
Berikut adalah tabel hasil dari perlakukan percobaan ini yaitu sebagai
berikut :
Tabel 3. Penentuan larutan ammonium molibdovanadat
Perlakuan Hasil

Ditimbang NH4VO3 (1,5 gr) Serbuk putih


+ dilarutkan dalam 400 ml HNO3 1:1 Larut, larutan berwarna kuning
Dicampurkan 90 gr (NH4)Mo7.4H2O Larutan berwarna kuning
dalam 400 ml aquades
Diencerkan dengan aquades dengan 1 Lebih encer larutan
liter dalam labu takar
+ dipanaskan
Tetap berwarna kuning

Pada pembuatan larutan ammonium molibdovanadat yaitu dalam NH 4VO3


yang dilarutkan dalam HNO3 1:1 larutan menjadi warna kuning dan NH 4VO3
larut di dalam larutan HNO3. Selanjutnya (NH4)Mo7.4H2O dicampurkan dalam
aquades dimana larutan yang dihasilkan berwarna kuning lalu diencerkan
menggunakan aquades menjadi 1 liter dalam labu takar dan dilakukan
pemanasan. Setelah dipanaskan larutannya tetap berwarna kuning.
Sebagian besar senyawa molibdenum memiliki kelarutan rendah dalam air,
tetapi ketika mineral molibdenum terkena oksigen dan air, ion molibdanum
yang dihasilkan cukup larut. Enzim pengikat molibdanum merupakan katalis
bakteri yang paling umum untuk memutuskan ikatan kimia dalam molekul
nitrogen atmosfer dalam proses fiksasi nitrogen.
Asam nitrat atau HNO3 merupakan asam kuat yang bersifat korosif. Dalam
keadaan murni, asam nitrat (HNO3) merupakan cairan tidak berwarna. Akan
tetapi, seiring dengan waktu, warna larutan asam nitrat menjadi kekuningan
yang disebabkan oleh akumulasi senyawa oksida nitrogen di dalamnya.
Dalam penenuan kadar fosfat didalam sampel air dan air limbah dapat
dilakukan dengan beberapa metode seperti metode molybdenum biru dan
metode vanado molibodo phosponic. metode molibdenum biru itu metode yg di
gunakan untun menentukan kadar suatu posfat pada air limbah, prinsip
pengujiannya itu dalam suasana asam amonium molibdat dan kalium antimonil
tartarat bereaksi dengam ortofosfat membentuk senyawa asam fosfomolibdat
kemudian di reduksi oleh asam askorbat menjadi kompleks biru molibden. Dan
pada metode penentuan vanado molibodo phosponic, sama saja tapi reagen
yang di gunakan berbeda, kalo metode vanado molibodo phosponic itu pakek
reagen vanadate-molybdate, prinsipnya hampir sama reagen nih bereaksi
dengan posfat membentuk warna kuning.
Tabel 4. Pembuatan larutan baku induk standar fosfat
Perlakuan Hasil

Ditimbang 1 gr KH2PO4 Bentuk Kristal


Dilarukan dalam aquades di dalam Terlarut
labu takar 1 liter
+ Diencerkan sampai tanda batas Larutan menjadi lebih encer

Larutan induk adalah larutan baku kimia yang dibuat dengan konsentrasi
tinggi yang digunakan untuk membuat larutan baku yang berkonsentrasi lebih
rendah. Pembuatan larutan baku induk standar fosfat yaitu dengan KH 2PO4
yang dilarutkan di dalam aquades KH2PO4 memiliki sifat yang mudah larut di
dalam air. KH2PO4 jika didinginkan hingga -150°C makan akan menjadi fase
fenoelektrik dari simetri ortorombik dan jika dilakukan pemanasan hingga
190°C maka akan mengubah strukturnya menjadi monoklinik.
Pada proses pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecahkan
dan tergantikan dengan tarikan pelarut dengan zat terlarut. Selanjutnya
dilakukan pengenceran, pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk
menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat
pelarut ke dalam larutan, sehingga volume larutan menjadi berubah.
Pada perlakuan pembuatan larutan baku induk standar fosfat bertujuan
untuk membuat volume yang berbeda-beda dengan kurva kalibrasi yang
nantinya akan digunakan untuk menghitung kadar fosfat dalam sampel air dan
air limbah. Pada pembuatan larutan baku induk standar fosfat ini tidak terjadi
perubahan warna pada larutan, artinya larutan masih dalam keadaan yang
sama yaitu berwarna bening.
Tabel 5. Penentuan kurva kalibrasi
Perlakuan Hasil
Dipipet 15 ml larutan beku kerja fosfat = warna larutan putih
Dimasukkan 50 ml air sebagai blanko
dalam labu lain
+ larutan amonium molibdovanadat = larutan tidak berwarna
+ diencerkan dengan akuades sampai
tanda batas
= warna larutan menjadi kuning pekat
+ dihomogenkan dengan dikocok +
dibiarkan selama 10 menit
Ditetapkan serapan pada panjang = warna larutan kuning tidak terlalu
gelombang 430 nm. pekat (kuning bening )

Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat spektrofotometer yang


menggabungkan jenis spektrofotometer vis (Visible) dan spektrofotometer UV
(Ultra Violet), yang artinya terdapat dua jenis sumber cahaya berbeda.
Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang
dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Secara garis besar spektrofotometer UV-Vis terdiri dari bagian-bagian penting
yaitu sumber cahaya, monokromator, tempat sampel, detektor dan amplifier.
Panjang gelombang digunakan yaitu 430 nm. Hal ini dikarenakan warna pada
sampel yaitu kuning memiliki panjang gelombang 420-440 nm.
Kurva kalibrasi atau kurva standar merupakan sebuah metode utama yang
digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam sebuah sampel
yang tidak diketahui dengan membandingkan yang tidak diketahui dalam
seperangkat sampel standar dari konsentrasi yang telah diketahui. Prinsip kerja
spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa
sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul.
Besar energi yang diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari
keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketelusuran pengukuran. Hasil
pengukuran dapat dikaitkanatau ditelusuri sampai ke standar yang lebih
tinggi . kalibrasi yaitu kurva antara absorbansi dengan panjang gelombang.
Kurva dapat menentukan panjang gelombang maksimum. Pada percobaan ini
dilakukan engenceran dengan menggunakan akuades dimana larutan yang
awalnya berwarna kuning pekat setelah diencerkan dengan akuades maka
larutan menjadi kuning bening.
Pada percobaan ini terdapat kurva kalibrasi, sebagai berikut:
0.3

0.25
f(x) = 0 x + 0.19
0.2 R² = 0.55

0.15

0.1

0.05

0
0 50 100 150 200 250 300

Pada kurva kalibrasi diatas menunjukan persamaan y=0,0002x +0,1872


dan nilai R2=0,5536, pada percobaan ini nilai regresi tidak bernilai 1 mungkin
ini terjadi kesalahan pada saat pengenceran atau larutan sudah terkontaminasi.
Setelah itu, laruan dihmogenkan dengan cara dikocok , dalam artian
homogen merupakan campuran dua zat atau lebih yang tidak dapat terlihat lagi
bidang batas antara zat-zat yang dicampurkannya.
Tabel 6. Pengukuran kadar fosfat terlarut pada sampel air dan air limbah

Perlakuan Hasil

Sampel air limbah


Disaring air limbah dengan kertas
saring
Dipipet 50 ml filtrat + 10 ml larutan
amonium molibdovanadat
Diencerkan dengan akuades sampai
tanda batas

Dibaca serapan λ max = 430 nm = lebih encer dan warna larutan


kuning = absorbansi 0,016
Sampel air sumur
Disaring air sumur dengan kertas
saring
Sufiltrat + larutan ammonium
molibdovanadat = berwarna kuning pudar
Diencerkan dengan akuades
sampel batas tanda batas dibaca
serapan mok 430 nm = lebih encer

Absorbansi 0.015

Fosfat yang berasal dari air atau limbah alami biasanya berbentuk
sebagai senyawa fosfat saja. Senyawa fosfat dapat klasifikasikan sebagai
ortofosfat, fosfat yang terkondensasi (Pyro, Metha, Folifosfat) dan senyawa fosfat
yang terikat secara organik. Senyawa-senyawa fosfat yang biasanya dideteksi
dengan cara kalorimeter tanpa hidrolisis atau kosidasi dengan pemanasan
sampel disebut sebagai fosfor relatif atau ortofosfat.
Prinsipnya dalam suasana asam dan panas, kalium peroksodisulfat
akan mengoksidasi bahan organik yang berikatan dengan fosfat, sehoingga
fosfat menjadi senyawa bebas (terlarut). Senyawa fosfat terlarut, selanjutnya
bereaksi dengan ammonium molibdat dan kalium antimony tartat membentuk
senyawa asam fosfomolibdat-heteropoli. Senyawa ini akan direduksi oleh asam
askorbat membentuk kompleks biru molibdat.
Pada penambahan amonium molibdat pada larutan standar dan larutan
sampel berfungsi untuk membentuk asam fosfat molibdat yang bereaksi dengan
fosfat dan pada penambahan aquades yang berfungsi untuk memperkecil
konsentrasinya, yang akan menghasilkan warna biru dengan jumlah fosfat yang
berbanding langsung dengan intensitas larutan uji. Setelah larutan selesai,
kemudian  dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang
430 nm. Berikut ini adalah senyawa umum dari unsur fosfat:
1. Fosfor yang dapat dikonsumsi oleh tanaman dari bentuk fosfat, seperti
diamonium fosfat [(NH4)2HPO4] atau kalsium fosfat dihidrogen [Ca(H2PO4)2].
2. senyawa anorganik fosfat di dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H 3PO4) dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam
pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.
3. Trinatrium fosfat (Na3PO4) senyawa fosfor anorganik yang biasanya terdapat
di daratan.
Metode kalorimeter yang dipergunakan adalah metode asam askorbat,
amonium molibdat dan Potassium antimony dalam media dengan ortofosfat
untuk membentuk asam heteropoly asam fosfomolibdat yang tereduksi menjadi
molybdenum yang berwarna biru oleh asam askorbat. Metode asam askorbat
dapat dipergunakan untuk penetapan bentuk-bentuk fosfat tertentu di dalam
air minum, air permukaan, air payau, air limbah rumah tangga dan limbah
industri. Cara uji ini dipergunakan untuk penentuan kadar fosfat yang terdapat
dalam air atau air limbah antara 0,01 - 1,0 mg/l PO 43- menggunakan metode
askorbat dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm.
Tabel 7. Pengenceran kadar fosfat total pada sampel air dan limbah
Perlakuan Hasil

Air limbah
Di kocok larutan sampel hingga
homogen + pipet 50 ml + 10 ml HNO 3
pekat
+ Di panaskan + 5 Ml HClO4
+ Di panaskan lagi hampir kering + 25
Ml akuades + tuang dalam labu +
Diencerkan sampai batas ke labu 100
Ml + 20 Ml larutan ammonium
mallbodevanodat
+Diencerkan sampai batas
+ kocok + di diamkan 10 menit
+ Di baca serapan
µ = 430 nm
Air limbah
Di kocok larutan sampel homogeny
= larutan berwarna kuning pucat
+ pipet 50 Ml
+ 10 Ml HNO3 pekat
+Di panaskan
+ 5 Ml HClO4 = larutan kuning pudar
+ Dipanaskan lagi sampai hampir
kering
+ 25 Ml akuades + tuang labu ukur +
encerkan sampai tanda batas +
pindahkan ke labu 10 Ml
+ 10 Ml ammonium molibdovanat
= absorbansi 0,019
+ Di encerkan sampai tanda batas
+Kocok + didamkan 10 menit
+ Dibaca serapan µ = 430 nm
Larutan homogeny
= larutan kuning
= volume menjadi

= lebih encer

= warna kuning pudar


= encer
= absorbansi = 0,012

Pada percobaan pengukuran kadar fosfat total pada sampel air dan air
limbah yaitu pada sampel air absorbansinya 0,019 sedangkan pada sampel air
limbah absorbansinya 0,017. Fosfat total adalah hasil destruksi selanjutnya
ditetapkan sebagai fosfat reaktif.
Pada penambahan amonium molibdat pada larutan standar dan larutan
sampel berfungsi untuk membentuk asam fosfat molibdat yang bereaksi dengan
fosfat dan pada penambahan timah klorida yang berfungsi untuk mereduksi,
yang akan menghasilkan warna biru dengan jumlah fosfat yang berbanding
langsung dengan intensitas larutan uji. Setelah larutan selesai, kemudian 
dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 430 nm
Prinsipnya dalam suasana asam dan panas, kalium peroksodisulfat akan
mengoksidasi bahan organik yang berikatan dengan fosfat, sehoingga fosfat
menjadi senyawa bebas (terlarut). Senyawa fosfat terlarut, selanjutnya bereaksi
dengan ammonium molibdat dan kalium antimony tartat membentuk senyawa
asam fosfomolibdat-heteropoli. Senyawa ini akan direduksi oleh asam askorbat
membentuk kompleks biru molibdat.
Perlakuan penenuan kadar fosfat terlarut, berbeda dengan perlakuan
penentuan kadar fosfat total. Pada pengukuran fosfat terlarut, sampel terlebih
dahulu disaring dan di tambahkan reagen larutan ammonium molibdovanadat,
berbeda dengan penentuan kadar fosfat total. Diamana sampel yang telah
homogeny ditambahkan HNO3 pekat lalu di panaskan hingga volume menjadi
hampir kering. Pada pengukuran kadar fosfat total juga di lakukan
penambahan larutan ammonium molidovanat sebagai reagennya.
Pengukuran kadar fosfat total yaitu di lakukan untuk mengetahui kadar
yang dimiliki fosfat terlarut, itulah sebabnya perlakuan yang dilakukan terlebih
dahulu yaitu pengukuran kadar fosfat terlarut. Pengukuran kadar fosfat
tersebut yang terlarut di lakukan untuk mengetahui kadar yang terkandung
fosfat di dalam sampel.Analisis menggunakan sinar ultraviolet biasanya
dilakukan menggunakan ultraviolet dekat, sedangkan analisis yang
menggunakan ultraviolet jauh maka instrumen yang digunakan harus dalam
keadaan vakum.

Anda mungkin juga menyukai