Larutan induk adalah larutan baku kimia yang dibuat dengan konsentrasi
tinggi yang digunakan untuk membuat larutan baku yang berkonsentrasi lebih
rendah. Pembuatan larutan baku induk standar fosfat yaitu dengan KH 2PO4
yang dilarutkan di dalam aquades KH2PO4 memiliki sifat yang mudah larut di
dalam air. KH2PO4 jika didinginkan hingga -150°C makan akan menjadi fase
fenoelektrik dari simetri ortorombik dan jika dilakukan pemanasan hingga
190°C maka akan mengubah strukturnya menjadi monoklinik.
Pada proses pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecahkan
dan tergantikan dengan tarikan pelarut dengan zat terlarut. Selanjutnya
dilakukan pengenceran, pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk
menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat
pelarut ke dalam larutan, sehingga volume larutan menjadi berubah.
Pada perlakuan pembuatan larutan baku induk standar fosfat bertujuan
untuk membuat volume yang berbeda-beda dengan kurva kalibrasi yang
nantinya akan digunakan untuk menghitung kadar fosfat dalam sampel air dan
air limbah. Pada pembuatan larutan baku induk standar fosfat ini tidak terjadi
perubahan warna pada larutan, artinya larutan masih dalam keadaan yang
sama yaitu berwarna bening.
Tabel 5. Penentuan kurva kalibrasi
Perlakuan Hasil
Dipipet 15 ml larutan beku kerja fosfat = warna larutan putih
Dimasukkan 50 ml air sebagai blanko
dalam labu lain
+ larutan amonium molibdovanadat = larutan tidak berwarna
+ diencerkan dengan akuades sampai
tanda batas
= warna larutan menjadi kuning pekat
+ dihomogenkan dengan dikocok +
dibiarkan selama 10 menit
Ditetapkan serapan pada panjang = warna larutan kuning tidak terlalu
gelombang 430 nm. pekat (kuning bening )
0.25
f(x) = 0 x + 0.19
0.2 R² = 0.55
0.15
0.1
0.05
0
0 50 100 150 200 250 300
Perlakuan Hasil
Absorbansi 0.015
Fosfat yang berasal dari air atau limbah alami biasanya berbentuk
sebagai senyawa fosfat saja. Senyawa fosfat dapat klasifikasikan sebagai
ortofosfat, fosfat yang terkondensasi (Pyro, Metha, Folifosfat) dan senyawa fosfat
yang terikat secara organik. Senyawa-senyawa fosfat yang biasanya dideteksi
dengan cara kalorimeter tanpa hidrolisis atau kosidasi dengan pemanasan
sampel disebut sebagai fosfor relatif atau ortofosfat.
Prinsipnya dalam suasana asam dan panas, kalium peroksodisulfat
akan mengoksidasi bahan organik yang berikatan dengan fosfat, sehoingga
fosfat menjadi senyawa bebas (terlarut). Senyawa fosfat terlarut, selanjutnya
bereaksi dengan ammonium molibdat dan kalium antimony tartat membentuk
senyawa asam fosfomolibdat-heteropoli. Senyawa ini akan direduksi oleh asam
askorbat membentuk kompleks biru molibdat.
Pada penambahan amonium molibdat pada larutan standar dan larutan
sampel berfungsi untuk membentuk asam fosfat molibdat yang bereaksi dengan
fosfat dan pada penambahan aquades yang berfungsi untuk memperkecil
konsentrasinya, yang akan menghasilkan warna biru dengan jumlah fosfat yang
berbanding langsung dengan intensitas larutan uji. Setelah larutan selesai,
kemudian dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang
430 nm. Berikut ini adalah senyawa umum dari unsur fosfat:
1. Fosfor yang dapat dikonsumsi oleh tanaman dari bentuk fosfat, seperti
diamonium fosfat [(NH4)2HPO4] atau kalsium fosfat dihidrogen [Ca(H2PO4)2].
2. senyawa anorganik fosfat di dalam air laut pada umumnya berada dalam
bentuk ion (orto) asam fosfat (H 3PO4) dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90%
dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam
pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.
3. Trinatrium fosfat (Na3PO4) senyawa fosfor anorganik yang biasanya terdapat
di daratan.
Metode kalorimeter yang dipergunakan adalah metode asam askorbat,
amonium molibdat dan Potassium antimony dalam media dengan ortofosfat
untuk membentuk asam heteropoly asam fosfomolibdat yang tereduksi menjadi
molybdenum yang berwarna biru oleh asam askorbat. Metode asam askorbat
dapat dipergunakan untuk penetapan bentuk-bentuk fosfat tertentu di dalam
air minum, air permukaan, air payau, air limbah rumah tangga dan limbah
industri. Cara uji ini dipergunakan untuk penentuan kadar fosfat yang terdapat
dalam air atau air limbah antara 0,01 - 1,0 mg/l PO 43- menggunakan metode
askorbat dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm.
Tabel 7. Pengenceran kadar fosfat total pada sampel air dan limbah
Perlakuan Hasil
Air limbah
Di kocok larutan sampel hingga
homogen + pipet 50 ml + 10 ml HNO 3
pekat
+ Di panaskan + 5 Ml HClO4
+ Di panaskan lagi hampir kering + 25
Ml akuades + tuang dalam labu +
Diencerkan sampai batas ke labu 100
Ml + 20 Ml larutan ammonium
mallbodevanodat
+Diencerkan sampai batas
+ kocok + di diamkan 10 menit
+ Di baca serapan
µ = 430 nm
Air limbah
Di kocok larutan sampel homogeny
= larutan berwarna kuning pucat
+ pipet 50 Ml
+ 10 Ml HNO3 pekat
+Di panaskan
+ 5 Ml HClO4 = larutan kuning pudar
+ Dipanaskan lagi sampai hampir
kering
+ 25 Ml akuades + tuang labu ukur +
encerkan sampai tanda batas +
pindahkan ke labu 10 Ml
+ 10 Ml ammonium molibdovanat
= absorbansi 0,019
+ Di encerkan sampai tanda batas
+Kocok + didamkan 10 menit
+ Dibaca serapan µ = 430 nm
Larutan homogeny
= larutan kuning
= volume menjadi
= lebih encer
Pada percobaan pengukuran kadar fosfat total pada sampel air dan air
limbah yaitu pada sampel air absorbansinya 0,019 sedangkan pada sampel air
limbah absorbansinya 0,017. Fosfat total adalah hasil destruksi selanjutnya
ditetapkan sebagai fosfat reaktif.
Pada penambahan amonium molibdat pada larutan standar dan larutan
sampel berfungsi untuk membentuk asam fosfat molibdat yang bereaksi dengan
fosfat dan pada penambahan timah klorida yang berfungsi untuk mereduksi,
yang akan menghasilkan warna biru dengan jumlah fosfat yang berbanding
langsung dengan intensitas larutan uji. Setelah larutan selesai, kemudian
dianalisis dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 430 nm
Prinsipnya dalam suasana asam dan panas, kalium peroksodisulfat akan
mengoksidasi bahan organik yang berikatan dengan fosfat, sehoingga fosfat
menjadi senyawa bebas (terlarut). Senyawa fosfat terlarut, selanjutnya bereaksi
dengan ammonium molibdat dan kalium antimony tartat membentuk senyawa
asam fosfomolibdat-heteropoli. Senyawa ini akan direduksi oleh asam askorbat
membentuk kompleks biru molibdat.
Perlakuan penenuan kadar fosfat terlarut, berbeda dengan perlakuan
penentuan kadar fosfat total. Pada pengukuran fosfat terlarut, sampel terlebih
dahulu disaring dan di tambahkan reagen larutan ammonium molibdovanadat,
berbeda dengan penentuan kadar fosfat total. Diamana sampel yang telah
homogeny ditambahkan HNO3 pekat lalu di panaskan hingga volume menjadi
hampir kering. Pada pengukuran kadar fosfat total juga di lakukan
penambahan larutan ammonium molidovanat sebagai reagennya.
Pengukuran kadar fosfat total yaitu di lakukan untuk mengetahui kadar
yang dimiliki fosfat terlarut, itulah sebabnya perlakuan yang dilakukan terlebih
dahulu yaitu pengukuran kadar fosfat terlarut. Pengukuran kadar fosfat
tersebut yang terlarut di lakukan untuk mengetahui kadar yang terkandung
fosfat di dalam sampel.Analisis menggunakan sinar ultraviolet biasanya
dilakukan menggunakan ultraviolet dekat, sedangkan analisis yang
menggunakan ultraviolet jauh maka instrumen yang digunakan harus dalam
keadaan vakum.