Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI

MANAJEMEN PRODUKSI, BIAYA PRODUKSI, HARGA DAN PRODUKSI

DISUSUN OLEH :
Syabilla Samsi Muslina Denitya
F0A018005

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Lenny Marlinda, S.T., M.T
2. Heriyanti, S.T., M.SC., M.Eng
3. Edwin Permana, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D-III KIMIA INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis, pada Jurusan
Program Studi Kimia Industri. Adapun judul makalah tersebut adalah
“MANAJEMEN PRODUKSI, BIAYA PRODUKSI, HARGA DAN PRODUKSI”.

Makalah ini di susun dengan segala kemampuan yang ada pada


penulis.Namun penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki belum
luas.Sehingga makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 21 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengertian manajemen..............................................................................................3
2.2 Manajemen pemasaran.......................................................................................4
2.3 Pengertian system dan manajemen....................................................................4
2.4 Ketentuan dan Peran Struktur Organisasi Perusahaan...............................................5
2.4 Susunan struktur organisasi perusahaan...........................................................7
2.5 Harga (price).........................................................................................................7
2.5.1 Pengertian Harga.............................................................................................7
2.5.2 Tujuan Penetapan Harga.................................................................................7
2.6 Biaya Produksi...........................................................................................................8
2.6.1 Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Perpesan...........................................................8
2.6.2 Total Biaya Persediaan Perusahaan................................................................9
2.7 Analisis Pengendalian Persediaan Berrdasarkan Metode EOQ.....................10
2.7.1 Menghitung Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Menurut Metode EOQ.........10
2.7.2 Pemesanan Kembali.....................................................................................10
2.7.3 Total Biaya Persediaan................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sebuah perusahaan tidak terlepas dari adanya struktur organisasi di


dalam perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan yang mulai meremehkan
pembentukan struktur organisasi perusahaan, akan sulit untuk berkembang dalam
jangka panjang. Struktur organisasi memiliki peran yang sangat penting karena
menjadi dasar berdiri dan berkembangnya sebuah usaha. Hal ini akan membuat
perusahaan berjalan dengan baik dan memiliki kinerja yang optimal. Dengan
demikian perusahaan dapat memberikan hasil dan keuntungan bagi pemilik serta
karyawan yang bekerja. Misalnya dalam membantu mencapai target perusahaan
jangka waktu dekat, perusahaan mampu berkembang dan memiliki jumlah karyawan
yang banyak. Maka perusahaan tidak akan kesusahan dalam menjalankan dan
melakukan kontrol, karena sudah ditunjang oleh struktur organisasi perusahaan yang
ideal.

Dalam menjalankan aktifitasnya suatu perusahaan perdagangan harus menjaga


persediaan BBM industry yang cukup agar kegiatan operasi perusahaannya dapat
berjalan dengan lancar dan efisien. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah agar
bahan baku yang diperlukan tetap tersedia sehingga kelancaran produksi pun tetap
terjamin. Namun jumlah persediaan tidak dalam jumlah yang terlalu besar karena
akan berakibat pada modal yang tertanam dalam persediaan dan biaya persediaan
terlalu besar. Di sisi lain juga jika jumlah persediaan terlalu sedikit akan berpeluang
terjadinya kehabisan persediaan yang berakibat berhentinya proses kerja pada suatu
perusahaan.

Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah salah satu sumber energi yang sangat
penting dan dibutuhkan dalam kehidupan, baik dikalangan industri maupun rumah
tangga. Seiring dengan meningkatnya perkembangan industri dan kebutuhan

1
masyarakat, kebutuhan BBM juga ikut meningkat, dengan demikian, penyediaan
BBM harus diperhatikan secara matang.

PT Pertamina Direktorat Pemasaran dan Niaga (Marketing and Trading)


adalah Direktorat Pertamina yang memiliki tugas dan tanggung jawab memasarkan
produk minyak bumi kepada konsumen dalam dan luar negeri, serta menjamin jumlah
dan mutu produk yang dipasarkan kepada konsumen. Produk yang dipasarkan antara
lain Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Kerosine (Minyak Tanah),
Avtur, Avgas, Minyak Solar, Minyak Diesel, Minyak Bakar dan Non BBM seperti
Pelumas, Aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural
Gas (LNG). Tanggung jawab tersebut dapat dipenuhi apabila kegiatan suplai dan
distribusi mulai penerimaan produk dari Kilang atau impor sampai dengan Terminal
Transit / Instalasi / Terminal BBM hingga diserahkan kepada konsumen maupun
lembaga penyalur dapat dilaksanakan dengan baik berpedoman kepada standard
operasi yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen?


2. Bagaimana biaya produksi bahan bakar ?
3. Apa tujuan penetapan harga ?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. untuk mengetahui pengertian manajemen


2. untuk mengetahui biaya dari produksi bahan bakar
3. untuk mengetahui tujuan penetapan harga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manajemen

Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti
mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :

1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian ,penyusunan,


pengarahan dan pengawasan dari pada sumberdaya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R.
Terry )
4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha
orang lain.(By : Lawrence A. Appley)

5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui


kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )

Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun demikian


pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan
adalah :
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya” Sebuah perusahaan yang
baik pasti memiliki sebuah sistem manajemen yang baik pula. Baik dalam mengurus,
mengelola, mengendalikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam suatu
industri khususnya industri-besar merupakan suatu komunitas yang perlu diatur
kinerjanya agar dapat berjalan dengan baik sehingga sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan. Contoh suatu industri kertas dengan skala besar.sebagaimana terlihat pada
banyaknya peralatan dengan ukuran yang besar, dengan demikian tentunya
diperlukan operator yang pengoperasikan peralatan-peralatan tersebut, oleh
karenanya diperlukan adanya pengorganisasian yang baik dalam sistem tersebut.

2.2 Manajemen pemasaran


Seluruh perusahaan menginginkan bahwa seluruh kegiatan yang dijalankan
berjalan dengan baik, berkembang dan mendapatkan laba yang maksimal. Langkah
untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik dalam melaksanakan
seluruh kegiatan pemasaran, pengelolaan dalam rangka melaksanakan kegiatan
tersebut yang dikenal dengan istilah manajemen pemasaran.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan


pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran
organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta
menentukan harga, mengadakan pelayanan dan distribusi yang efektif untuk
memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Definisi ini menjelaskan bahwa
manajemen pemasaran merupakan suatu proses yang menyangkut analisis,
perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan program-program yang ditujukan
untuk melayani pasar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

2.3 Pengertian system dan manajemen


Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur  atau
variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung
sama lain. Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.  
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam
bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.

Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja
yang merupakan dasar proses pengorganisasian. Secara umum organisasi adalah
sebuah sistematis dalam pengembangan kerja ,dalam rangka mencapai tujuan yang
telah di tetapkan secara struktur dan sistematis.Organisasi adalah sekelompok orang
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi merupakan proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas
diantara para anggota untuk mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan
sebagai berikut :

a)      Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.

b)      Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama
dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia


untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian
organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk
mencapai tujuan. Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1.      Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
2.      Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama
dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

2.4 Ketentuan dan Peran Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan ada jika struktur awal perusahaan, di mana perusahaan
dan investor sudah menyepakati beberapa ketentuan yang sudah ditetapkan untuk
menjadi perseroan terbatas. PT atau perseroan terbatas merupakan sebuah badan
usaha besar yang memiliki modal tercantum pada anggaran dasar. PT juga bisa
dibilang sebagai badan hukum yang menjalankan usaha dengan modal dari beberapa
pemilik saham sah.

Pemegang saham di suatu perusahaan, memiliki tanggung jawab yang sesuai


dengan nilai sahamnya. Kesepakatan antara perusahaan dan pemilik saham meliputi
kekayaan perusahaan, kekayaan pribadi perusahaan, keuntungan perusahaan, hingga
hutang perusahaan juga telah diatur sebelum adanya struktur organisasi
perusahaan.Mengerucut dari pemilik saham dan kekayaan perusahaan, perusahaan
juga dibedakan pada bagian pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan. Di sinilah
struktur organisasi perusahaan mulai terbentuk yang terbagi atas pemegang saham,
direksi, dan komisaris. Melalui komisaris, pemilik saham memberikan seluruh
wewenang untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan kepada direksi.
Komisaris sendiri memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi kerja jajaran
direksi perusahaan meliputi pemeriksaan pembukuan, peneguran direksi, memberikan
arahan, hingga memberhentikan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau
RUPS jika terjadi kerugian yang disebabkan divisi terkait. Melalui RUPS, semua
pemilik saham berhak menyampaikan pendapatnya terkait perkembangan perusahaan,
evaluasi kinerja, kebijakan perusahaan, serta rencana yang akan direalisasikan. Hasil
dari RUPS ini nantinya akan disampaikan ke direksi melalui komisaris untuk segera
dilaksanakan berdasarkan ketetapan yang sudah ditentukan.
Isi dari RUPS tersebut bergantung pada pokok permasalahan yang disampaikan,
meliputi:

 Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian komisaris atau direksi


 Mengubah kesepatan anggaran dasar perusahaan dan perubahan saham
 Membubarkan perseroan atas permohonan perusahaan yang dinyatakan pailit
 Menyetujui kesepakatan perpanjangan jangka waktu berdirinya perusahaan
 Mengevaluasi kinerja perusahaan

2.4 Susunan struktur organisasi perusahaan


Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri, person (orang) yang bekerja
didalamnya terdiri dari:
1. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan (untuk perusahaan berbentuk
Badan Usaha Milik Swasta) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya dibantu
oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan
Direktur Keuangan dan Umum.
2. Direktur Teknik membawahi bidang teknik dan produksi. Sedangkan
Direktur Keuangan dan Umum membidangi kelancaran keuangan
perusahaan.
3. Beberapa Kepala bagian yang berada dibawah direktur-direktur diatas akan
bertanggung jawab membawahi bagian dalam perusahaan,sebagai
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
4. Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing-
masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-
masing bidangnya.
5. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang
setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing
seksi.

2.5 Harga (price)


2.5.1 Pengertian Harga
Definisi adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baikberupa barang atau jasa.
2.5.2 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan dari ditetapkannya harga adalah :
1. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk
mencapai maksimalisasi keuntungan.
2. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar). Dengan
harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:
a) Pasar cukup sensitif terhadap harga.
b) Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik.
c) Harga turun, pesaing sedikit.
3. Market skimming pricing Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia
membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka
perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga
tersebut akan turun (memerah pasar), syaratnya:
a) Pembeli cukup.
b) Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan.
c) Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing.
d) Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.
4. Current Revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal).
Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenueyang cukup agaruang
kas cepat kembali.
5. Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran). Harga berdasarkan
target penjualan dalam periode tertentu.
6. Promotional pricing (penetapan harga untuk promosi). Penetapan harga untuk
suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk-produk lain.
Ada dua macam yaitu:
a) Loss Leader Pricing, penetapan harga untuk suatu produk agar pasar
mendorong penjualan produk yang lainnya.
b) Prestice pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna
meningkatkan imagetentang kualitas.
2.6 Biaya Produksi
2.6.1 Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Perpesan
Sebelum menghitung total biaya persediaan, terlebih dahulu dihitung jumlah
pemesanan bahan bakar per pesan, dengan rumus sebagai berikut
D
Q=
F
4,505.365
Q=
317
= 14.212,50 liter per pesan
Jadi, dari persamaan (1) diperoleh besarnya jumlah pemesanan bahan bakar yang
dilakukan oleh PT Prima Sentosa Alam Lestari dalam sekali pesan yaitu sebesar
𝑅𝑝.14.212,50 liter per pesan.
2.6.2 Total Biaya Persediaan Perusahaan
Agar dapat menghitung total biaya persediaan maka yang harus diketahui terlebih
dahulu adalah:
a) Jumlah pemesanan bahan bakar per tahun (D) = 4.505.365 liter
b) Jumlah pemesanan per pesan (Q) = 14. 212,50 liter
c) Biaya pemesanan per pesan (S) = Rp. 1.500.000
d) Biaya penyimpanan per pesan (H) = Rp. 33.042.
Dengan mengetahui biaya-biaya persediaan diatas, maka dapat dihitung total biaya
persediaan perusahaan sebagai berikut:
D
Biaya pemesanan per tahun = s
Q
4.505 .365
= 1,500.000
14.212,50
= 475.500.263,852
Q
Biaya penyimpanan pertahun = H
2
14.212,50
= 33.04233.
2
=234.804.12,5
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui biaya pemesanan per tahun yaitu
𝑅𝑝.475.500.263,852,- dan biaya penyimpanan per tahun yaitu 𝑅𝑝.234.804.12,5,-.
Untuk mengetahui total biaya persediaan perusahaan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan dengan rumus sebagai berikut :

D Q
𝑇𝐼𝐶= S+ H
Q 2

= 475.500.263,852 + 234.804.12,5

= 𝑅𝑝.710.304.976,352.

Dari perhitungan pada persamaan diatas dapat diketahui total biaya persediaan yang
harus ditanggung perusahaan selama setahun adalah 𝑅𝑝.710.304.976,352

2.7 Analisis Pengendalian Persediaan Berrdasarkan Metode EOQ


2.7.1 Menghitung Jumlah Pemesanan Bahan Bakar Menurut Metode EOQ

Jumlah pemesanan bahan bakar yang ekonomis menggunakan metode EOQ adalah
sebagai berikut:

2 DS
𝑄∗=
√ H

2 ( 4.505 .365 ) ( 1.500.000 )


=√
√ 33.042
=20.225 liter.

Dari perhitunganpadapersamaan diatas dapat diketahui jumlah pemesanan bahan


bakar yang ekonomis menurut metode EOQ untuk PT Prima Sentosa adalah sebesar
20.225 liter per pesan.

2.7.2 Pemesanan Kembali


4.505 .365
Rata-rata pemesanan bahan bakar solar adalah = 14.212,50 liter per pesan.
317
Dalam melakukan pemesanan bahan bakar PT Prima Sentosa memiliki waktu
tenggang (lead time) (L) selama satu hari untuk menunggu kedatangan bahan bakar
setelah terjadi pemesanan. Maka titik pemesanan kembali dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:

𝑅𝑂𝑃= 𝑑𝐿 + 𝑆𝑆

=(14.212,50 liter 𝑥 1) + 198.745,21

=212.957,71 liter
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali pada saat persediaan bbm berada pada 212.957,71liter.

2.7.3 Total Biaya Persediaan


Dari variabel-variabel yang telah dibahas sebelumnya total biaya persediaan dapat
dihitung pada persamaan (9) berikut:

𝑇𝐼𝐶= √ 2 DSH (9)

= √ 2(4.505 .365)(1.500 .000) ¿ ¿

=668.280.488,26
Dari perhitungan pada persamaan (9) di atas total biaya persediaan (total inventory
cost) perusahaan menggunakan metode EOQ yaitu sebesar 𝑅𝑝.668.280.488,26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan


sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan
2. hasil dari total persediaan yang harus ditanggung perusahaan selama setahun
adalah 𝑅𝑝.710.304.976,352

3. Tujuan dari ditetapkannya harga adalah :


1. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk
mencapai maksimalisasi keuntungan.
2. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar).
Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:
a) Pasar cukup sensitif terhadap harga.
b) Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik.
c) Harga turun, pesaing sedikit.
3. Market skimming pricing Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia
membayar dengan harga yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan
maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian
harga tersebut akan turun (memerah pasar), syaratnya:
a) Pembeli cukup.
b) Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan.
c) Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing.
d) Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.
4. Current Revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal).
Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh revenueyang cukup agaruang
kas cepat kembali.
5. Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran). Harga berdasarkan
target penjualan dalam periode tertentu.

6. Promotional pricing (penetapan harga untuk promosi). Penetapan harga untuk


suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk-produk lain.
3.2 Saran
Penulis menyusun makalah laporan ini agar para pembaca lebih mudah dalam
memehami materi yang penulis susun mengenai materi manajemen dan
organisasi. Penulis mengambil dari berbagai sumber agar teruji kebenarannya.
Untuk itu penulis berharap pembaca dapat dengan mudah belajar menggunakan
laporan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Santi., A.I.Jaya dan A.Sahari. 2019. “Optimasi Persediaan Bahan Bakar Minyak
Industri (Solar) Pada PT. Prima Sentosa Alam Lestari Menggunakan Metode
Economic Order Quantity (EOQ)”. Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan.
Vol.16 (1) : 70-78.
Sitorus, B., R,D.R. Hidayat dan O, Prasetya. 2014. “Pengelolaan Penggunaan
Bahan Bakar Minyak yang Efektif pada Transportasi Darat”. Jurnal
Manajemen Transportasi dan Logistik. Vol.1 (2) : 117-126.
W, Widyaningsih dan S, Andayani. 2018. “Optimasi perencanaan produksi bahan
bakar minyak dengan fungsi kendala fuzzy menggunakan metode goal
programming”. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.13 (1) : 21-32.
https://sleekr.co/blog/struktur-organisasi-perusahaan-yang-ideal/
https://harefa12.wordpress.com/2014/10/23/sistem-manajemen-dan-sistem-
organisasi-perusahaan/
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/struktur-organisasi-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai