Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR BIOKIMIA

Disusun Oleh :
Nama : Nadia Arum Pangestu

NPM : F1B018063

Kelompok : VIII (Delapan )

Dosen Pengampu : Dyah Fitriani, S.Si, M.Sc

Asisten : 1. Ceshe Islamilia Putri (F1B017001)

2. Dennie Oktrin Wicaksono (F1B017014)

3. Rumyta Shandrah (F1B017019)

4. Azalia Dimitri (F1B017061)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KROMATOGRAFI ADSORPSI
I.Tujuan

Dalam percobaan ini akan dipisahkan pigmen-pigmen warna pada tanaman


dengan metode kromatografi adsorpsi sederhana.

II.Landasan Teori

Kromatografi adsorsi adalah suatu teknik pemisahan atau pemurnian senyawa


kimia yang didasarkan pada interaksi yang didominasi oleh mekanisme adsorpsi dari
komponen dalam sampel aktif relative terhadap fase diam dan gerak.penjerap yang
sering digunakan pada kromatografi adsorpsi adalah silika dan serbuk
selulosa,dimana pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat afinitas adsorbsi dari
komponen sampel pada permukaan padatan aktif.
Kromatografi adsorbsi menggunakan fase gerak cairan maupun padatan yang
mampu terdasorbsi pada permukaan fase diamnya.Dimana suatu campuran pewarna
dapat dipisahkan dengan teknik kromatografi karena adanya perbedaan kelarutan
anatara zat penyusun campuran pewarna tersebut.Selain itu,kecepatan bergerak
partikel penyusun sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel penyusunnya.Senyawa
yang berukuran lebihh kecil agar bergerak lebih cepat dari pada senyawa dengan
ukuran lebih besar ( Bintang,2010).

Dalam Kromatografi adsorpsi,adsorpsi adalah padatan seperti silika gel dan


pemisahan berlangsung melalui berulangnya langkah secara adsorpsi-desorpsi .Dalam
semua teknik kromatografi ,zat-zat terlarut yang dipisahkan berimigrasi sepanjang
kolom,dan tentu saja dasar pemisahan terletak dalam laju perpindahan yang berbeda
untuk larutan yang berbeda.Kecenderungan zat-zat terlarut untuk menyerap pada fase
padat menahan pergerakannya.Perbedaan yang kecil anatara dua zat terlarut dalam
kekuatan adsorpsi dan dalam interaksinya dengan pelarut yang bergerak menjadi
dasar pemisahan bila molekul-molekul zat itu berulang kali menyebar diantara dua
fasa itu ke seluruh panjang kolom.Dalam suatu metode pemisahan,maka tujuan
pemisahan dapat merupakan pemisahan yang bertujuan untuk mendapatkan semua
komponen yang terkandung dalam bahan yang akan dipisahkan .Pemisahan yang
demikian dikenal dengan pemisahan lengkap (Complete Separation ).Apabila tujuan
pemisahan hanya untuk mendapatkan salah satu atau beberapa komponen saja yang
ada di dalam bahan awal maka yang demikian ini disebut dengan pemisahan partial
separation ( Rutiyanto,2017).
Pada kromatografi kolom adsorpsi ini, fase gerak yang digunakan yaitu
campuran isopropanol-larutan amonia-air (20:1:1) dan fase diam yang digunakan
adalah silika gel G-60 (70-230 mesh). Sebelum dimasukkan ke dalam kolom fase
diam silika gel G- 60 terlebih dahulu dikembangkan oleh campuran fase gerak.
Kolom gelas yang dilapisi kapas, kemudian diisi dengan matriks silika gel G-60
sampai homogen. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat gelembung udara yang dapat
menahan pergerakan eluen maupun sampel, sehingga proses pemisahan tidak
optimal.Hasil kromatografi kolom adsorpsi ini dielusi dengan kromatografi lapis tipis
menggunakan eluen yang sama untuk mengetahui pola noda tiap fraksi dan
membandingkannya dengan standar trans- zeatin. Fraksi yang telah dipekatkan
memiliki lebih dari satu noda, hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat pengotor
pada isolat hasil kromatografi kolom adsorpsi (Rachman et al,2017).
Metode adsorpsi dapat menurunkan kadar logam berat dalam limbah cair
batik dengan cara menyerap logam-logam tersebut ke permukaan adsorbennya.
Proses adsorpsi dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap,
struktur rantai dari senyawa serapan.
Silika merupakan suatu padatan berpori, struktur berpori ini berhubungan
dengan luas permukaan, semakin kecil ukuran pori-pori silika mengakibatkan luas
permukaan semakin besar sehingga kemampuan adsorpsi bertambah.Selain itu, silika
mempunyai sifat unik yang tidak dimiliki oleh senyawa anorganik lainnya, seperti
sifat inert, sifat adsorpsi dan pertukaran ion yang baik, mudah dimodifikasi dengan
senyawa kimia tertentu untuk meningkatkan kinerjanya, Penentuan waktu digunakan
untuk mendapatkan waktu pengadukan optimal selama proses batch sehingga
adsorben dapat mengadsorpsi adsorbat hingga batas maksimal adsorpsi ( Hardayanti
et al.,2017).
Model isoterm adsorpsi Langmuir, Freundlich, Dubinin-Radushkevich dan
Temkin digunakan untuk menggambarkan hubungan antara adsorbat dengan
adsorben. Model isoterm Langmuir mengasumsikan bahwa adsorpsi terjadi di situs
homogen di permukaan adsorben, dan saturasi terjadi ketika molekul MNZ mengisi
situs di mana tidak ada lagi adsorpsi yang dapat terjadi di situs tersebut. Isoterm
Freundlich menggambarkan kesepakatan penyerapan dengan heterogenitas
permukaan. Model isoterm Temkin mengasumsikan bahwa panas adsorpsi (fungsi
suhu) dari semua molekul dalam lapisan akan menurun secara linier daripada
logaritmik dengan cakupan, dalam interaksi adsorben-adsorbat. Model isoterm
Dubinin- Radushkevich (D-R) digunakan untuk mengevaluasi energi bebas serapan
dan sifat ikatan (Azapira et al.,2016).
Isoterm temkin mengandung faktor yang secara eksplisit dimasukkan ke
dalam interaksi adsorben-adsorbat. Dengan mengabaikan nilai konsentrasi yang
sangat rendah dan besar, model mengasumsikan bahwa panas adsorpsi (fungsi suhu)
dari semua molekul dalam lapisan akan menurun secara linier daripada logaritmik
dengan cakupan. Data adsorpsi dianalisis untuk melihat apakah isoterm mengikuti
persamaan model isoterm Langmuir, Freundlich, Dubinin-Radushkevich (D-R) dan
Temkin ( Balarak et al.,2017).
Model isoterm Langmuir diturunkan untuk antarmuka padat-gas Namun,
model tersebut telah diterapkan secara luas dalam antarmuka cair-padat juga.
Pemasangan isoterm Langmuir diamati untuk partikel netral atau bermuatan dari
larutan berair atau larutan lain, meskipun asumsi isoterm Langmuir mungkin tidak
diikuti secara ketat. Model isoterm adsorpsi Langmuir dikembangkan untuk adsorpsi
gas pada adsorben padat. Asumsi model isoterm adalah cakupan permukaan lapisan
tunggal, situs permukaan yang identik dan ekivalen dengan energi aktivasi serapan
yang sama dari setiap molekul menghasilkan adsorpsi yang homogen dan tidak ada
transmigrasi atau interaksi antara spesies yang teradsorpsi di bidang permukaan
( Ghosal et al.,2017 ).
III. Metodologi Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Lumping dan alu
2. Kapur tulis putih utuh dan tidak berdebu
3. Gelas kimia 50 ml
4. Corong kaca
5. Gunting
6. Erlenmeyer
3.1.2 Bahan

Aseton Etanol bunga asoka daun suji

3.2 Prosedur Kerja


 Pemisahan menggunakan bunga asoka

Bunga Asoka Dipotong kecil- Aseton


kecil
ditambahkan
Diekstraks
i
Diperas dan disaring

Dicelupkan kapur tulis, tunggu


Hasil hingga terlihat pita-pita warna
ekstrak pada batang kapur lalu
identifikasi pitanya
 Pemisahan menggunakan daun suji

Daun Suji Dipotong kecil- Etanol


kecil
ditambahkan
Diekstraks
i
Diperas dan disaring

Dicelupkan kapur tulis, tunggu


Hasil hingga terlihat pita-pita warna
ekstrak pada batang kapur lalu
identifikasi pitanya
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
no Perlakuan Pengamatan
1 Bunga Asoka
 Bunga asoka dipotong kecil-kecil sampel menjadi halus
dan ditambahkan pelarut aseton
 Dilakukan penghalusan menggunakan didapatkan cairan ekstrak
lumpang dan alu berwarna merah

 Dicelupkan kapur tulis pada ekstrak terdapat pita-pita warna


bunga yang telah disaring dari ekstrak bunga asoka
pada kapur
2 Daun Suji
 Daun suji dipotong kecil-kecil sampel menjadi halus
dan ditambahkan pelarut etanol
 Dilakukan penghalusan menggunakan diperoleh cairan ekstrak
lumpang dan alu berwarna hijau

 Dicelupkan kapur tulis pada ekstrak terdapat pita-pita warna


daun yang telah disaring dari ekstrak bunga asoka
pada kapur

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini yaitu melakukan kromatografi adsorpsi yaitu


memisahkan pigmen tumbuhan dengan menggunakan kapur tulis.Prinsip
Kromatografi yaitu memisahkan komponen secara selektif berdasarkan sifat dengan
fase stationer berup adsorben yang mengisi kapur dan fase mobile berupa
pelarut.Kecepatan pergerakan suatu komponen tergantung pada kemampuannya
untuk tertahan atau terhambat oleh penyerap di dalam kapur.Fasa diam adsorben atau
lapisan penyerap pada percobaan ini yaitu menggunakan kapur tulis.Kapur tulis ini
bertindak sebagai pemisah campuran.Syarat fasa diam dalam kromatografi supaya
penyerapnya baik yaitu :

1. tidak larut dalam fase gerak


2. inert
3. Cukup aktif
4. Sebaiknya tidak berwarna
5. Memungkinkan aliran baik

Fase gerak yang bertindak pada percobaan ini yaitu bertindak sebagai
campuran(Pembawa) yaitu aseton dan etanol.Dimana aseton dan etanol ini bersifat
polar dan hidrofolik tetapi rantai karbonya bersifat non polar sehingga hidrofobilitik
(Bintang,2010).

Pada proses Kromatografi ini tanaman yang digunakan yaitu bunga asoka yang
berwarna merah dan daun suji yang berwarna hijau.Adapun anatomi atau klasifikasi
dari bunga asoka yaitu :

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Gentianales
 Famili : Rubiaceae
 Genus : Ixora
 Spesies : Ixora acuminate ( Brokar dan pansare,2017).

Dan klasifikasi dari daun suji yaitu :


 Kerajaan : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Asparagales
 Famili : Ruscaceae (Dracaenaceae)
 Genus : Dracaena
 Spesies : D. angustifolia ( Heyney,1987 )

Pada percobaan ini sampel bunga asoka dan daun suji dilakukan penggerusan
untuk memperoleh adanya ekstrak dari sampel bunga asoka dan daun suji
tersebut.Sampel.sebelumnya dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses
penggerusan yang sedang berlangsung.Dalam proses penggerusan sampel yang
digerus ditambahkan pelarut polar dimana dalam hal ini pada bunga asoka
ditambahkan pelarut aseton dan pada daun suji ditambahkan pelarut etanol untuk
mempermudah proses penggerusan dan akan menghasilkan ekstrak dari bunga asoka
dan daun suji.Pelarut aseton dan etanol yang bersifat polar akan melarutkan
komponen senyawa dari ekstak bunga asoka dan daun suji yang memiliki sifat
polar.Sehingga ekstrak dari sampel juga akan tertarik dengan pelarut polar (Fase
gerak) melalui ikatan hydrogen atau tertarik dipol-dipol.

Kemudian dilakukan proses penyaringan pada ekstrak sampel bunga asoka


dan daun suji dengan corong,yang berfungsi untuk memisahkan filtrate dan residu
pada sampel agar ekstrak terbebas dari butiran-butiran bunga yang dihasilkan dari
proses penggerusan .Ekstrak yang diperoleh dari penggerusan dan telah disaring pada
sampel bunga asoka berwarna merah atau antisionin yang didapat dari hasil bunga
asoka dimana menunjukkan adanya golongan senayawa antosianin yang berwarna
merah sedangkan pada sampel daun suji berwarna hijau atau klorofil yang
menunjukkan adanya golongan senyawa klorofil yang berwarna hijau.

Kemudian ekstrak yang telah disaring diletakkan didalam gelas


piala lalu ditambahkan kapur tulis ditengah-tengah gelas piala
yang telah berisi ekstrak dari sampel.Dimana fungsi dari kapur

Kap tulis sebagai fase diamnya untuk memisahkan campuan agar


ur yang terlihat pigmen.Kapur tulis yang telah dicelupkan di dalam
dicelupkan
kedalam ekstrak ekstrak,akan menghasilkan pigmen-pigmen warna yang terlihat
Daun Suji
hal ini disebabkan oleh penyerapan ekstrak kedalam kapur
tulis.Karena tertahan pada kapur tulis (CaC03) yang bersifat
nonpolar,maka mengakibatkan senyawa pada ekstrak bunga
asoka dan daun suji bergerak pada puncakkapur sangat
lambat.Pelarut polar yaitu aseton dan etanol akan membawa
ekstrak dari bunga asoka dan daun suji menuju ke CaCO 3
( Kapur tulis) secara berlahan dan menyerap membentuk pita-
pita pigmen yang berwarna merah dan hijau padakapurtulis
tersebut yang dihasilkan dari ekstrak bunga asoka dan daun suji.

Pada ekstrak bunga asoka didapatkan pita-pita pigmen berwarna


merah yang termasuk kedalam golongan antosianin

Dimana pita bewarna merah tersebut termasuk kedalam golongan


Ha
antosianin yang memiliki struktur sebagai berikut
sil pita warna
pada daun suji

Sedangkan pada daun suji didapatkan pita-pita pigmen


berwarna hijau yang termasuk kedalam golongan klorofil

Dimana daun suji didapatkan pita-pita pigmen berwarna hijau


Hasil pita warna yang termasuk kedalam golongan klorofil yang memiliki
pada daun suji
struktur sebagai berikut
V.Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.Terdapat pigmen-pigmen warna yang terbentuk dalam ekstrak bunga asoka
dan daun suji dimana bunga asoka berwarna merah dan daun suji berwarna
hijau
2.Pada percobaan ini dilakukan metode kromatografi adsorbsi dengan
menggunakan kapur tulis sebagai bahan untuk melihat pita-pita pigmen
warna yang berbeda

5.2 Saran
Pada percobaan selanjutnya sebaiknya digunakan pelarut( Fase gerak) selain
aseton misalnya metanol atau pelarut polar lain agar hasilnya dapat
dibandingkan

DAFTAR PUSTAKA
Azarpira,H and Balarak,H.2016. Rice husk as a Biosorbent for Antibiotic
Metronidazole Removal: Isotherm Studies and Model validation.International
journal of ChemTech Research.9(7).566-573

Balarak,D.,Ferdos Kord Mostafapour,F.K.,Azarpira.,and Ali Joghataei.2017.


Langmuir, Freundlich, Temkin and Dubinin–radushkevich Isotherms Studies
of Equilibrium Sorption of Ampicilin unto Montmorillonite Nanoparticles.
Journal of Pharmaceutical Research International.20 (2).2456-9119.

Bintang,M .2010.Biokimia Teknik Penelitian.Jakarta : Erlangga.

Borokar A. A.dan Dr. Pansare T. A.2017.7 (2).Plant Profile, Phytochemistry and


Pharmacology of Ashoka (Saraca Asoca (Roxb.),De. Wilde) – A
Comprehensive Review. International Journal of Ayurvedic and Herbal
Medicine.7 (2).2524-2541.

Ghosal,s.p.,Ashok K., dan Gupta.2017.Determination of thermodynamic parameters


from Langmuir isotherm constant-revisited.Journal Of Molecular Liquids.1
(2).137-146
Potensian .Jurnal Unpad 5(3).124-131

Hardayanti,i.K.,Harjono Hp,D.S.,Apriliani,E.,dan Prastyo,E.A.2017.Pemanfaatan

Slikia ( SiO2) Dan Bentanoit Sebagai Adsorben Logam Berat Fe Pada


Limbah Pabrik.Jurnal Sains Terapan . 3 (2).37-41.

HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1270. Yay. Sarana Wana
Jaya, Jakarta.

Rachman,S.D.,Mukhtari,Z., dan Soedjanaatmadja,U.M.S.2017.Alga Merah


(Gracilaria Coronopifolia ) Sebagai Sumber Fitohormon Sitokinin Yang
Potensian .Jurnal Unpad 5(3).124-131
Rutiyanto,D.2017.Teknik Dasar Kromatografi.Yogyakarta : Deepublish

JAWABAN PERTANYAAN
1.Apa definisi Kromatografi Adsorbsi ?
Jawab : Kromatografi adsorbs adalah teknik kromatografi tertua dioperasikan
berdasarkan retensi terlarut pada permukaan adsorben .Dimana pada kromatografi
adsorbsi fase stationernya terdiri atas zat padat dan fase mobilenya terdiri atas zat gas
atau zat cair.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode kromatografi !


Jawab :

a. Kromatografi kertas
Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen.

b. Kromatografi lapisan tipis


Kromatografi lapisan tipis adalah suatu teknik kromatografi yang digunakan untuk
memisahkan campuran yang tidak volatil.

c.Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah metode yang digunakan untuk memurnikan bahan
kimia tunggal dari campurannya

d. Kromatografi Gas
Kromatografi gas merupakan jenis kromatografi yang umum digunakan dalam
analisis kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat menguap tanpa
mengalami dekomposisi.

e. Kromatografi cair kinerja tinggi


Kromatografi cair berperforma tinggi merupakan salah satu teknik kromatografi
untuk zat cair yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi.

f. Kromatografi Penukar Ion


Kromatografi pertukaran ion adalah salah satu teknik pemurnian senyawa spesifik
di dalam larutan campuran.
g.Kromatografi exclusion chromatography 
exclusion chromatography adalah jenis kromatografi yang sering digunakan untuk
memisahkan dan memurnikan protein

h. Liquid Solid Chromatography (LSC)


LSC adalah kromatografi penyerapan. Sebagai adsorben digunakan silika gel,
alumina, penyaring molekul atau gelas berpori dipak dalam sebuah kolom dimana
komponen-komponen campuran komponen-komponen campuran dipisahkan
dengan adanya fase gerak.

3.Tuliskan rumus struktur klorofil,kareton,xantofil.antosianin,kurkumin !

Jawab :

1.Klorofil

2.Karoten
3.Xantofil

4.Antosianin

5.kurkumin

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai