TEKNIK
PEMISAHAN
DESTRUKSI
Teknik Destruksi Basah pada Penetapan
Kadar Besi dalam Biskuit Gandum
OLEH:
FADILLATUL KHAIRAT
(1948201044)
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. PRINSIP
Destruksi basah terhadap sampel gandum dilakukan dengan pelarutan
menggunakan campuran asam kuat yaitu HCl : HNO3 (3 : 1). Dipanaskan diatas
hotplate pada suhu 100oC-120oC sampai larutan kuning jernih.
· Hazard Pictogram(s)
Oksidator Korosif
· Kelas penyimpanan : 5.1B Bahan berbahaya yang mengoksidasi
· WGK : WGK 1 agak berbahaya untuk air
· Informasi keselamatan kerja
Frase R : R 35 Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Frase S S 26-36/37/39-45
Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan
medis.Pakai pakaian
pelindung, sarung tangan, dan pelindung mata/wajah yang sesuai.Jika terjadi
kecelakaan
atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan
label jika mungkin).
MSDS HCl
· Informasi produk
Synonyms Hydrogen chloride solution
Kode HS 2806 10 00
· Data kimia dan fisika :
Kelarutan di dalam air (20 °C) larut
Densitas 1.00 g/cm3 (20 °C)
Angka pH 1.2 (H2O, 20 °C)
· Informasi keselamatan kerja
Kelas penyimpanan : 8B Bahan berbahaya korosif, tidak dapat terbakar
WGK : NWG tidak berbahaya untuk air
Disposal : 28
· Simbol Bahaya
Beracun Korosif
V. CARA KERJA
Ditimbang sampel biskuit gandum ke dalam gelas piala 100 mL, kemudian
ditambahkan 1 mL HNO3 (p) dan 3 mL HCl(p) (dilakukan di ruang asam).
Dipanaskan diatas hotplate pada suhu 100oC sampai 120oC. Gelas piala ditutup
dengan kaca arloji. Diamati dan ditunggu hingga larutan jernih.
Hasil percobaan:
▪ Bobot biskuit gandum : 1,0011 gram
▪ Suhu pemanasan : 100oC – 120oC
▪ Perubahan Warna :
Warna awal sampel biskuit gandum yaitu serbuk coklat, setelah
ditambahkan 1mL HNO3(p) dan 3 mL HCl(p) menjadi larutan berwarna
coklat. Kemudian larutan coklat tersebut dipanaskan diatas hotplate hingga
diperoleh larutan jernih
VII. PEMBAHASAN
Proses destruksi dalam preparasi sampel digunakan untuk memutus ikatan
antara senyawa organik dengan logam yang akan dianalisis. Destruksi terbagi
dua yaitu destruksi basah dan destruksi kering. Dalam percobaan, digunakan
teknik preparasi sampel menggunakan destruksi basah. Destruksi basah
merupakan perombakan logam organik dengan menggunakan asamkuat, baik
tunggal maupun campuran, kemudian dioksidasi menggunakan zat oksidator
sehingga dihasilkan logaman organik bebas. Pada praktikum ini, digunakan zat
oksidator yaitu aquaregia, yaitu campuran HCl(p) dengan HNO3(p) dengan
perbandingan volume 3:1. Digunakan zat oksidator aquaregia karena Fe dapat
larut dengan HCl(p) dan HNO3(p). Adapun reaksi yang terjadi adalah : Fe + 3
HCl(aq) + HNO3(aq) → FeCl2(g) + NOCl(g) + 2H2O(l).
Pada proses berikutnya dilakukan pemanasan untuk menyempurnakan
destruksi. Pemanasan memberikan energi yang memungkinkan untuk memutus
ikatan kimia sehingga logam Fe terbebas dari sampel biskuit gandum yang
banyak disusun oleh senyawaan organik. Kesempurnaan destruksi ditandai
dengan diperolehnya larutan jernih yang menunjukkan bahwa semua konstituen
yang ada telah larut sempurna atau perombakan senyawa-senyawa organik telah
berjalan dengan baik.
VIII. KESIMPULAN
Pada teknik destruksi basah pada penetapan besi dalam biskuit gandum
menggunakan pelarut atau pendestruksi campuran asam yaitu HCl dan HNO3
dengan perbandingan volume (3:1) mL. Pemanasan dilakukan diatas hot plate
pada suhu 100oC sampai 120oC. Tujuan pemanasan yaitu untuk
menyempurnakan destruksi. Kesempurnaan destruksi ditandai dengan
diperolehnya larutan jernih setelah pemanasan.