Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Kimia Organik I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Prinsip Percobaan


Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan kadar alkohol
menggunakan metode distilasi yang berdasarkan titik didih. Ketika samel
dipanaskan, senyawa yang memiliki titik didih rendah akan menguap lebih
dahulu sedangkan senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi akan tetap
berada pada fasa cairnya. Senyawa dengan titik didih rendah yang telah
menjadi uap akan didinginkan menggunakan kondensor agar didapatkan
destilat berfasa cair.
Reaksi yang terjadi:
3 C2H5OH + K2Cr2O7 + 4 H2SO4  3 CH3CHO + K2SO4 + Cr2(SO4)3 + 7 H2O
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari destilasi alkohol dari
produk seperti handsanitizer, parfum, tapai, dan lain-lain serta untuk
menentukan kadar alkohol (etanol) yang terkandung dalam produk industri
menggunakan metode destilasi uap.

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu, sedangkan
zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan mengembun dan akan
menguap apabila telah mencapai titik didihnya. Metode ini termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya (Treyball, 1981).
Destilasi merupakan istilah lain dari penyulingan, yakni proses
pemanasan suatu bahan pada berbagai temperatur, tanpa kontak dengan udara
luar untuk memperolah hasil tertentu. Penyulingan adalah perubahan bahan
dari bentuk cair ke bentuk gas melalui proses pemanasan cairan tersebut, dan
kemudian mendinginkan gas hasil pemanasan, untuk selanjutnya
mengumpulkan tetesan cairan yang mengembun (Cammack, 2006).
Keuntungan dari destilasi adalah dapat memisahkan zat dengan perbedaan
titik didih yang tinggi dan produk yang dihasilkan benar-benar murni.
Destilasi juga memiliki kekurangan yaitu berlaku hanya untuk zat dengan
fase cair dan gas, hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik
didih yang besar dan biaya penggunaan alat ini relatif mahal (Mustiadi, dkk.,
2020).
2.2 Jenis-Jenis Destilasi
Terdapat beberapa jenis destilasi yang biasa digunakan, yakni
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Destilasi Sederhana
Distilasi sederhana adalah teknik pemisahan untuk memisahkan
dua atau lebih komponen zat cair yang memiliki perbedaan titik didih

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

yang jauh. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah zat untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada
tekanan atmosfer yang normal. Aplikasi distilasi sederhana digunakan
untuk memisahkan campuran air dan alkohol (Wahyudi, dkk., 2017).
2) Destilasi Fraksionasi (bertingkat)
Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destlasi
bertingkat ini memiiki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang berdekatan (Brown, 1987). Untuk memisahkan dua jenis cairan yang
sama mudah meneguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat
(Tjokroadikoesoemo, 1986). Destilasi bertingkat adalah suatu proses
destilasi berulang, proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional
terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan.
Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan
yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang kurang atsiri
lebih banyak kondensat (Tjokroadikoesmoeno, 1986). Destilasi ini juga
dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari
20°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,
untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.
3) Destilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum
atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di
atas 150°C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh
air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.
Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini
(Mustiadi, dkk., 2020).
4) Destilasi Uap

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air dan
titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut
mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut
tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destlasi bertingkat,
melainkan destilasi dengan destilasi uap (Brown, 1987). Destilasi uap
adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air
dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengairkan uap
air kedalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah
menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah daripada dengan
pemanasan langsung (Brown, 1987). Untuk destilasi uap, labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit
uap (Brown, 1987). Uap air yang dialirkan kedalam labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik
didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih dari pada
titik didih komponen-komponenya (Brown, 1987).
2.3 Diagram Titik Didih
Diagram titik didih adalah diagram yang menggabarkan titik didih dan
titik embun yang membentuk kurva pada fraksimol tertentu. Kurva titik didih
adalah kurva yang menggambarkan hubungan temperatur pada suatu
campuran cairan jenuh yang setimbang dengan campuran uap jenuh
diatasnya. Cairan jenuh adalah cairan yang sedang mendidih pada tekanan
tertentu. Sedangkan uap jenuh adalah uap yang menjelang atau sedang
mengembun. Fraksimol zat volatile A pada fasa cair dinyatakan dengan xA
dan fraksimole zat volatile pada fasa uap dinyatakan dengan yA. Selanjutnya
data xA, yA dan temperatur didih dapat diplotkan/digambarkan membentuk
garis atau kurva masing-masing disebut dengan kurva titik didih dan kurva
titik embun seperti gambar dibawah ini yang disebut dengan Diagram Titik
Didih (McCabe and Theile, 1993).

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Destilasi


Faktor yang berpengaruh pada proses destilasi adalah jenis bahan yang
didestilasi, temperatur, volume bahan dan waktu destilasi. Namun faktor yang
paling berpengaruh adalah temperatur (Lestari, 2010). Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi destilasi diantaranya yaitu suhu atau pemanasan,
tekanan, kelelahan alat, kesalahan kalibrasi dan lain-lain. Faktor yang paling
berpengaruh dalam proses destilasi adalah suhu atau pemanasan. Jika
pemanasan terlalu besar dikhawatirkan akan terjadi flooding (banjir). Ciri dari
flooding itu sendiri adalah tertahannya cairan di atas kolom, pada saat terjadi
flooding transfer massa yang dihasilkan tidak maksimal.

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Destilasi atau penyulingan merupakan metode pemisahan zat cair dari


campurannya berdasarkan perbedaan titik didih atau kemudahan penguapan
(volatilitas) suatu zat. Prosesnya zat air dipanaskan hingga titik didihnya,
uapnya akan dialirkan melalui pendingin (kondensor) dan mengumpulkan
hasil pengembunan sebagai hasil pemisahan (Wonorahardjo & Surjani, 2013).
Prinsip Kerja Destilasi adalah proses yang didahului dengan penguapan
senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang
terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapat
destilat atau senyawa cair yang murni. Dasar pemisahan pada destilasi adalah
perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi
melibatkan penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan
penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan
pengembunan (Mustiadi, dkk., 2020).
Percobaan ini dimulai dari mengisi labu destilasi dengan 100 mL
sampel yang mengandung alkohol lalu memasukkan batu didih sebanyak 5
butir. Sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah hand sanitizer 100
mL. Fungsi dari batu didih adalah untuk meratakan panas sehingga panas
menjadi homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik
lewat didih (Khasani, 1990). Kemudian labu destilasi ditempatkan pada jaket
pemanas, lalu klem pada batang penyangga. Setelah itu, peralatan destilasi
dirangkai mulai dari pemasangan kondensor pada labu destilasi, pemasangan
termometer, dan menghubungkan dua selang karet pada kondensor (satu di
bawah dan lainnya di atas) lalu dihubungkan dengan tempat yang berisi air
dingin serta menempatkan erlenmeyer di bawah adapter. Fungsi dari jaket
pemanas adalah untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu destilasi.
Fungsi dari termometer adalah untuk mengukur suhu yang berada didalam
labu destilasi. Termometer diletakkan di dalam labu destilasi tetapi tidak
menyentuh larutan yang di dalamnya, dikarenakan suhu yang akan diukur
adalah suhu uapnya. Fungsi dari air yang mengalir dalam kondensor adalah

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

untuk mendinginkan suhu yang berada dalam kondensor sehingga uap yang
mengalir dalam kondensor akan mengembun dan mengalir ke dalam
erlenmeyer yang sudah ditempatkan di bawah adapter. Kondensor dipasang
secara miring agar uap yang dihasilkan tidak jatuh kembali ke dalam labu
detilasi sehingga didapat hasil destilatnya. Kemudian labu destilasi
dipanaskan sampai suhu tidak melebihi 80℃ . Pada suhu 78℃ , destilat mulai
turun ke dalam erlenmeyer. Kemudian menimbang tiga piknometer kosong
sebagai perbandingan untuk menentukan tingkat kemurnian dari sampel.
Didapatkan massa masing-masing piknometer kosong untuk akuades, etanol
murni, dan destilat sebesar 15,37 gram, 15,92 gram, dan 15,29 gram.
Kemudian masing-masing piknometer diisi dengan akuades, etanol murni dan
destilat sampel. Didapatkan massa masing-masing piknometer isi untuk
akuades, etanol murni, dan destilat sebesar 25,56 gram, 23,81 gram, dan
23,87 gram. Sehingga didapatkan kemurnian destilat sebesar 91,25%.
Kemudian destilat diuji secara kualitatif dimulai dari 2 mL hasil destilat
ditambahkan dengan 5 tetes larutan K2Cr2O7 0,1M, didapatkan hasil destilat
berubah warna dari bening menjadi kuning. Setelah ditambahkan dengan
larutan K2Cr2O7 0,1M, ditambahkan lagi dengan larutan asam sulfat sebanyak
3 tetes. Didapatkan hasil destilat berubah warna dari kuning menjadi hijau.
Kemudian dilakukan uji pembakaran/uji nyala dimulai dari meneteskan 10
tetes destilat ke dalam cawan petri, lalu dibakar. Warna api yang dihasilkan
adalah biru.

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini didapatkan hasil kemurnian etanol yang terkandung
dalam hand sanitizer 100 mL dengan kandungan alkohol 70% adalah 91,25%
dengan persentase error sebesar 8,75%. Dari uji kualitatif didapatkan hasil
destilat berubah warna dari bening menjadi kuning pada saat ditambahkan
dengan larutan K2Cr2O7 0,1M. Dan hasil destilat berubah warna dari kuning
menjadi hijau pada saat ditambahkan dengan asam sulfat. Pada saat dilakukan
uji nyala, warna api yang dihasilkan adalah biru.
4.2 Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu untuk lebih teliti dalam
mengambil dan menimbang bahan agar hasil yang didapatkan lebih akurat
dikarenakan etanol yang digunakan sebesar 96% akan tetapi hasil yang
didapatkan 100%, kemungkinan kesalahan yang terjadi yaitu kurang teliti
dalam menimbang dan penggunakan piknometer. Lalu pada saat uji nyala api,
diharapkan praktikan lebih berhati-hati lagi dalam melakukannya agar tidak
menimbulkan cedera.

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G. (1987). Unit Operations. John Willey and Sons. Inc: New York.
Cammack, R. 2006. Oxford Dictionary of Biochemistry and Molecular Biology.
Oxford University Press. New York. 720.
Khasani, I. (1990). Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia.
Jakarta:Gramedia.
Lestari, E. (2010). Persentase Produk Etanol dari Distilasi Etanol–Air dengan
Distribute Control System (Dcs) pada Berbagai Konsentrasi Umpan.
Skripsi. Program Diploma Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Semarang.
McCabe and Theile. (1993). Unit Operations Of Chemical Engineering. Fifth
Editions, McGraw-Hill International.
Mustiadi, L., Astuti, S., dan Purkuncoro, A. E. (2020). Buku Ajar Distilasi Uap
Dan Bahan Bakar Pelet Arang Sampah Organik. Penerbit CV IRDH. ISBN:
978-623-7718-35-2.
Tjokroadikoesoemo, P. S. (1986). HFS dari Industri Ubi Kayu dan Lainnya.
Gramedia. Jakarta. Hlm. 229.
Treybal, R. E. (1981). Mass Transfer Operations, 3th edition, Mc Graw Hill, Inc,
New york.
Wahyudi, N. T., Ilham, F. F., Kurniawan, I., dan Sanjaya, A. S. (2017).
Rancangan Alat Distilasi Untuk Menghasilkan Kondensat Dengan Metode
Distilasi Satu Tingkat. Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2.
Wonorahardjo, & Surjani. (2013). Metode-metode Pemisahan Kimia. Jakarta :
Putri Media.

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

LAMPIRAN

Dokumentasi

Gambar 1. Piknometer Gambar 2. Piknometer Gambar 3. Piknometer


Kosong (Akuades) Kosong (Etanol Kosong (Destilat)
Murni)

Gambar 4. Piknometer Gambar 5. Piknometer Gambar 6. Piknometer


Isi (Akuades) Isi (Etanol Murni) Isi (Destilat)

Gambar 7. Proses Destilasi Gambar 8. Setelah ditambahkan


larutan K2Cr2O7 0,1M

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

Gambar 9. Setelah ditambahkan Gambar 10. Uji Nyala Api


larutan asam sulfat

Perhitungan
- Menghitung Massa K2Cr2O7 0,1M
M × Mr × V
Gr =
1000
0,1× 294 , 19× 10
=
1000
= 0,294 gram
- Massa Jenis
(m pikno+air )−(mpikno kosong )
Air =
V piknokosong
(25,56)−(15,37)
=
10
= 1,019 gr/mL
(m pikno+etanol )−(m piknokosong )
Etanol =
V pikno kosong
(23,81)−( 15 ,92)
=
10
= 0,789 gr/mL
(m pikno+destilat )−( mpikno kosong )
Destilat =
V pikno kosong
(2 3,87)−( 15 ,29)
=
10
= 0,858 gr/mL
- Kemurnian

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

|ρetanol absolut −ρetanol|


Etanol = 100 %− ×100 %
ρ etanol absolut
|0,789−0,789|
= 100 %− ×100 %
0,789
= 100 %
|ρetanol absolut −ρdestilat|
Destilat = 100 %− × 100 %
ρetanol absolut
|0,789−0 ,858|
= 100 %− ×100 %
0,789
= 100 %−8,75 %
= 91,25%
- Persentase Error Destilasi
X etanol −X destilat
% error destilasi = × 100 %
X etanol
100−91,25
= ×100 %
100
= 8,75%

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri


Praktikum Kimia Organik I

ABSTRAK

Destilasi atau penyulingan merupakan metode pemisahan zat cair dari


campurannya berdasarkan perbedaan titik didih atau kemudahan penguapan
(volatilitas) suatu zat. Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan kadar
alkohol menggunakan metode distilasi yang berdasarkan titik didih. Ketika samel
dipanaskan, senyawa yang memiliki titik didih rendah akan menguap lebih
dahulu sedangkan senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi akan tetap
berada pada fasa cairnya. Senyawa dengan titik didih rendah yang telah menjadi
uap akan didinginkan menggunakan kondensor agar didapatkan destilat berfasa
cair. Hasil kemurnian etanol yang terkandung dalam hand sanitizer 100 mL
dengan kandungan alkohol 70% adalah 91,25% dengan persentase error sebesar
8,75%. Dari uji kualitatif didapatkan hasil destilat berubah warna dari bening
menjadi kuning pada saat ditambahkan dengan larutan K 2Cr2O7 0,1M. Dan hasil
destilat berubah warna dari kuning menjadi hijau pada saat ditambahkan dengan
asam sulfat. Pada saat dilakukan uji nyala, warna api yang dihasilkan adalah
biru.

Kata kunci: destilasi, etanol, hand sanitizer, larutan K2Cr2O7, larutan asam
sulfat, warna api

Nur Annisa|D1121191014 Distilasi Alkohol dari Produk Industri

Anda mungkin juga menyukai