Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi
redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion
MnO4- akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik
titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat ,
besi,logam mangan dalam suatu sample. Kalium permanganat adalah
oksidator yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat
dalam sampel dalam suasana asam menggunakan larutan asam sulfat
(H2SO4).
Permanganometri juga bisa digunakan untuk menentukan kadar
belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya. Cara titrasi permanganometri
ini banyak digunakan dalam menganalisa zat-zat organik. Percobaan ini
juga merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip umum mengenai
permanganometri, serta praktek yang sebenarnya sangat membantu
pemahaman praktikan
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini adaalah
1. Dapat mengetahui kosentrasi dari kaluim permanganat
2. Dapat mengetahui kadar permanganat dalam sampel
3. Mengetahui fungsi pemanasan 60°C - 70°C.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Permanganometri
permanganometri adalah sebuah metode titrasi dengan
menggunakan kalium permanganat yang merupakan oksidator kuat
sebagai pengtitrasi. Permanganat bereaksi secara luas ,hal tersebut
dikarenakan mangan dapat memiliki keadaan oksidasi+2,+3,+4, +5
dan +7(underwood,1986)
2.2 Titrasi permanganometri
Titrasi permanganometri adaalah sebuah titrasi penetapan
kadar zat permanganat (MnO2 ) berdasarkan hasil oksidasi kalaum
permanganat (KMn04 ),dalam prosesnya titrasi ini tidak perlu
mengunakan indikator dikarenakan kalium permanganat dapat
bertindak sebagai indikator ,dan umumnya titrasi ini dilakukan
dalam suasana asam karena lebih mudah melihat titik akhir
titrasinya.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
Pembuatan larutan standar KMno4

Diaduk Disimpan
3,2 gr KMnO4 seminggu
50 ml air Dipanaskan ½
Dipaskan 1L
jam
Larutan
KMn04

Disaring
Siap
digunakan Sebagai larutan standar sekunder
Pembuatan titar KMn04 0,1 N

150 gram Dilarutkan Di incerkan


denagn sampai tanda Dimasukan
Dilarutkan
sedikit air bats dalam

Asam oksalat Labu ukur 25


ml

Pipet ukur 10
Di tambah 10 ml
ml H2S04 4N KMn04
Di titrasi
lansung selagi
Asam oksalat
H2SO4 4N

Dipanaskan panas dengan


Dan H2S04
Pada 700 C KMn04
Duplo

Dititrasi sampai
berwarna pink
Penentuan kadar MnO2 dalam batu kawi

Dimasukan
dihancurkan +1ml H2S04 PA
Dan ditimbang + 100 mg oksalt
+19 ml H2S04 4N
50 mg +25 ml aquades 250 ml

Dititrasi dengan KMn04


Dipanskan
Agar batukawi larut larutan KMnO4
semua
BATUKAWI

DIPLO
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
KEL SAMPEL BATU BATRAI KONDISI [KMnO4] %MnO2
1 ABC Besar Baru 0,10412 88,36%
2 Panasonic Kecil Lama 0,2434 6,1621%
3 Panasonic Kecil Baru 0,087 45,5%
4 ABC Photo Besar Lama 0,272 10,28%
5 Eveready Baru 0,0874 89.03%
6 Eveready Lama 0,0899 4,35%
7 Alkaline Kecil Baru 0,0990 51,33%
8 ABC Photo Besar Baru 0,0872 37,2%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah
1. Dari percobaan dan didapatkan melalui perhitungan konsentrasi
KMnO4 dengan menggunakan asam oksalat 0,1 N yaitu 0,0899 N
2. Dari percobaan penentuan kadar manag pada batrai Eveready lama
yang dilakukan secara permnganometri didapatkan kadar MnO2
adalah 4,35%
3. Fungsi pemanasan 60°C–70°C adalah karena suhu tersebut merupakan
suhu optimum KMnO4 untuk mengoksidasi H2C2O4 (asam oksalat). Jika
dibawah 60°C–70°C maka reaksi akan berjalan lambat dan akan
mengubah MnO4- menjadi Mn2+ yang berupa endapan cokelat
sehingga TAT susah untuk dilihat. Sedangkan jika di atas 60°C-70°C
maka akan merusak asam oksalat, mengubah asam oksalat (H2C2O4)
menjadi CO2 dan H2O sehingga hasil akhir akan lebih sedikit.
5.1 Saran
Adapun saran pada percobaan ini adalah
1. Berhati – hati selama percobaaan karena meggunakan
larutan yang berbahaya seperti H2SO4
2. Jauhkan lah senyawan yangmudah terbakar karena pada
percobaan ini menggunakan kompor gas saat
memanaskan sampel
3. Jauhkan larutan kalium pemanganat dari cahaya karna
sangat reaktif terhadap cahaya
4. Pertimbangkan suhu pemanasan sampel pada suhu 70
celsius agar hasil titrasi optimal
DAFTAR PUSTAKA
Day , R. A. Dan Underwood , a. L. 1986,Analisis
kimia Kuantitatif edisi kelima .Erlangga:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai