Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Menampilkan Sikap Positif terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Antoni
2. Ardo Kholifah
3. Basrah
4. Chairani Azkia
5. Henny Novia Hendri
6. Medi Rahmad
7. Muhamad Nur Hidayah
8. Nurmadiansyah Luthfi
9. Novia Kusman Dewi
10. Suci Putri Jayatri
11. Syakinah Berlian

Kelas : XII.1
Guru Pembimbing : Moh. Mustakim Fauzan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PADANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A.      IDEOLOGI
A. Pengertian Ideologi
          Kata ideologi berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil kesadaran
manusia dan logos; ilmu). Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan gagasan,
pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.

B. Peran Ideologi
          Cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan
bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya suatu ideologi memiliki peranan sebagai berikut.
a) Sebagai jawaban atas kebutuhan akan citra atau jati diri suatu kelompok sosial, komunitas,
organisasi atau bahasa
b) Untuk menjembatani founding fathers dan para generasi penerus
c) Menanamkan keyakinan akan kebenaran perjuangan kelompok yang berpegang pada
ideology
d) Sebagai keyakinan para pendiri yang menguasai, mempengaruhi seluruh kegiatan sosial.

C.Fungsi Ideologi
          Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua,
yaitu:
a) Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat
b) Sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang
terjadi dalam masyarakat.

D. Sifat Ideologi
          Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi
fleksibilitas.
a) Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul
merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama.
Pancasila mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.
b) Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin diicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi
dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi realitas.
c) Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara dan memperkuat
relevansinya dari waktu ke waktu sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila
memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke
masa.

B. Ideologi Pancasila
          Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa Ideologi pancasila besifat
aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat. Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka secara structural Pancasila
memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
1. Dimensi idealis. Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis
dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila : Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
2. Dimensi normatif. Merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 yang memilki kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV.
3. Dimensi realitas. Merupakan suatu Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi nilai-nilai
ideal dan normative, pancasila juga harus mampu dijabarkan dalam kehidupan bermasyarakat
secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan Negara.
          Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh pancasila sebagai Ideologi terbuka, maka sifat
Ideologi pancasila tidak bersifat “utopis”, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang
jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata. Pancasila juga bukan merupakan Ideologi
“pragmatis” yang hanya menekankan segi praktisi belaka tanpa adanya aspek
idealisme.Ideologi Pancasila yang bersifat terbuka hakikatnya nilai-nilai dasar yang bersifat
unviversal dan tetap. Adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara
dinamis-reformatif yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika
aspirasi masyarakat.
C. Sejarah Ideologi Pancasila
          Pancasila adalah falsafah Negara Kesatuan Republik Inonesia. Pancasila merupakan
ideologi Bangsa Indonesia yang berisikan LIMA SILA:
1.       KETOEHANAN JANG MAHA ESA
2.  KEMANOESIAAN JANG ADIL DAN BERADAB
3.       PERSATOEAN INDONESIA
4.       KERAKJATAN JANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIDJAKSANAAN,  DALAM
PERMUSJAWARATAN PERWAKILAN
5.       KEADILAN SOSIAL BAGI SELOEROEH RAKJAT INDONESIA

          Sejarah Pancasila dibagi menjadi beberapa tahap dimana pada setiap tahapnya terdapat
beberapa faktor dan peristiwa penting yang tentu saja tercatat dalam sejarah Pancasila itu
sendiri. Berikut ini akan dijelaskan sejarah Pancasila dalam 6 tahap yang pernah dilalui.
1.Masa Pra Kemerdekaan
          Ini berkaitan dengan beberapa peristiwa penting yang terjadi sebelum kemerdekaan.
Presiden RI pertama, Soekarno berkali kali menegaskan bahwa beliau bukanlah pencipta
Pancasila namun  beliu berperan sebagai penggali Pancasila dari khasanah sejarah bangsa
Indonesia. Peristiwa Piagam Jakarta lah yang pada akhirnya berhasil merumuskan Pancasila
yang kemudian ditetapkan oleh Sidang Pleno BPUPK pada 10 Juli 1945. Sore hari setelah
peristiwa  Proklamasi 17 Agustus 1945, Bung Hatta mendapatkan laporan bahwa masyarakat
Indonesia di bagian timur keberatan dengan isi pembukaan Undang - Undang Dasar 1945
yang mengandung kata Syari'at Islam. Demi menjaga keutuhan negara kesatuan Republik
Indonesia, akhirnya pada keesokan harinya diputuskan untuk menghilangkan kalimat tersebut
demi menyatukan seluruh warga negara Indonesia. Sehingga Pancasila yang dirumuskan
pada 18 Agustus 1945 adalah rumusan Pancasila yang definitive.
2. Masa Revolusi
          Pancasila yang dirumuskan pada 18 Agustus 1945 adalah rumusan Pancasila yang
definitif
3. Masa Mempertahankan Pancasila
          Pancasila mendapatkan perlawanan secara fisik atau kekerasan yang dimulai dari
peristiwa Muso di Madiun tahun 1948 dan Islam radikal Kartosuwiryo tahun 1949 - 1963
kemudian disusul oleh pemberontakan - pemberontakan yang lain. Selain mendapatkan
perlawanan secara fisik, Pancasila juga mendapatkan perlawanan secara ideologis dimana
pada saat itu Belanda pada tahun 1949 mengakui kedaulatan Indonesia yang berbentuk RIS.
4. Masa Demokrasi Terpimpin
          Ini terjadi pada kurun waktu 1959 hingga 1966. Penyelewengan pelaksanaan UUD
1945 membuat Pancasila dan UUD 1945 tidak lagi bercorak normatif. 
5. Masa Orde Baru
          Masa ini dimulai pada tahun 1966 dimana secara bertahap fungsi dan peran UUD 1945
dan Pancasila diterapkan dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Namun secara pelan
dan pasti pada kenyataannya banyak penyelewengan dari pelaksanaan UUD 1945 dan
Pancasila yang terbukti dari meningkkatnya jumlah koruptor sehingga pada akhirnya malah
menjadikan Pancasila sebagai slogan omong kosong belaka.
6. Masa Reformasi
          Masa reformasi dimulai sejak tahun 1998. Pada masa ini, Pancasila yang telah
kehilangan daya pikatnya karena banyak diselewengkan pada masa order, mulai
dikembalikan lagi seperti fungsi awalnya sehingga Pancasila mampu menjadi menjadi
ideologi negara dan sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.yang
secara teori mampu menjadi ideologi 

D. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi


1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
          Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar negara
merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan
seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
          Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila Sebagai Dasar
Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi Pancasila Adalahsebagai
berikut:
Ø   Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya
bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun
tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.
Ø   Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).
Ø Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan
dengan Pancasila.
Ø Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.

2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Negara


          Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah
suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-
nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.
          Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata
lain Pancasila digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di segala
bidang. Tingkah laku dan tindakan perbuatan setiap warga negara Indonesia harus dilandasi
dari semua sila Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak dapat dilepas-
pisahkan  dari yang satu dengan yang lain.
          Pancasila yang harus dihayati  dan dijadikan pandangan hidup bangsa dan negara
adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, dengan demikian
jiwa beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa berkebangsaan (sila
ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadaan sosial
(sila kelima).

3. Pancasila sebagai Ideologi Negara


          Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar
yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun
sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin
dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman
negara dan kehidupannya.
          Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi
dalam hal titik tolak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan
pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila
kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh
sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.
          Di dalam Pancasila telah tertuang cita-cita, ide-ide, gagasan-gagasan yang ingin dicapai
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dijadikan Ideologi Bangsa.

4.Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


          Ideologi Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka sedangkan ideologi
tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup.
                   Ciri khas Ideologi tertutup :
a. ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita satu
kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui
masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai
kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat.
b. Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-
tuntutan konkret dan operasional yang keras.
Ciri khas ideologi terbuka :
a. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah.
c. Tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri.
d. Isinya tidak operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat
peraturan perundangan.
Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam menemukan
dirinya, kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.

E. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


          Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi :
1. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila.
2. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam
suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang.
Keterbukaan Pancasila dibuktikan dengan keterbukaan dalam menerima budaya asing
masuk ke Indonesia selama budaya asing itu tidak melanggar nilai-nilai yang terkandung
dalam lima sila Pancasila. Misalnya masuknya budaya India, Islam, barat dan sebagainya.

F.      Pancasila sebagai Pemersatuan Bangsa


          Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam adat dan budaya, pada
dasarnya setiap adat budaya telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila sehingga dapat
dinyatakan berpancasila dalam adat budaya. Di samping itu, di dalam kehidupan
beragamapun telah mengamalkan juga kelima unsur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap agama di Indonesia pada dasarnya mengajarkan berketuhanan, mengajarkan juga
tentang kemanusiaan dan menumbuhkan rasa persatuan dan keadilan. Jadi semua bentuk
agama apapun di Indonesia telah mengamalkan Pancasila sehingga dalam kehidupan
beragama ada rasa persatuan dan saling menghormati antar umat beragama.
          Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku pun bukan menjadi
suatu pembeda bagi warga negara Indonesia, justru ini dijadikan nilai positif bagi Indonesia
sebagai negara yang beragam suku dan budaya. Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua adalah prinsip kuat bangsa Indonesia walaupun
Indonesia adalah bangsa majemuk yang multi agama, multi bahasa, multi budaya dan multi
ras.

G. Pancasila sebagai Sumber Nilai


          Bagi bangsa Indonesia, sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa bernegara adalah Pancasila. Semua tolok ukur tentang baik buruk dan benar
salahnya sikap perbuatan serta tingkah laku bangsa Indonesia adalah nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara
objektif. Pancasilamengandung nilai-nilai universal, serta nilai subjektif yang menjadi dasar
pedoman hidup dengan dimensi waktu dan ruang.
          Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermanfaat, berguna bagi manusia. Selain itu nilai
juga berarti standar ukurantentang sesuatu berkualitas atau tidak berkualitas, bermanfaat atau
tidak bermanfaat. Nilai dapat dikelompokkan menjadi nilai materiil yaitu berguna atau
tidaknya bagi unsur jasmani maupun Nilai vital yaitu sesuatu yang berguna untuk aktivitas.
Nilai kerohanian yaitu sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
          Berdasarkan uraian di atas, maka esensi pembahasan pada Pancasila sebagai sumber
bukan mengarah pada nilai material atau vital, melainkan berkaitan dengan nilai kerohanian
& tetap mengakui adanya keseimbangan antara nilai kerohanian, material, dan nilai vital.
Secara yuridis konstitusional Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yang
menjadidasar Negara Republik Indonesia adalah digali dari realitas nilai tata nilai budaya
masyarakat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut telah hidup dan berkembang sejak awal
peradaban terutama meliputi berikut ini :
1. Nilai religius, yang terdapat dalam sila ke-l Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, terkandung nilai pengakuan dan martabat
manusia perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
3. Dalam sila Persatuan Indonesia, memuat nila mengakui keberagaman masyarakat
Indonesia tidak mendeskriditkan perbudaan suku, agama, ras, maupun golengan,
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan memuat nilal kedaulatan rakyat, semua warga negara Indonesia memiliki
kedudukan, hak kewajiban yang sama.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, nilai yang terkandung dalam     nilai ini
meliputi keseimbangan antara hak dan kewajiban, keadilan bagi masyarakat dan
rakyat Indonesia.

H. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan


          Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif
menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang
dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa
Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai pula
dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara
adalah organisasi atau persekutuan hidup manusia, maka tidak berlebihan apabila Pancasila
menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan
pembangunan.
          Paradigma memiliki arti sebagaimana diungkapkan Prof. Dr. H. A. R Tilaar, M.Sc.Ed
bahwa paradigma adalah suatu model penelitian, atau model berpikir oleh sekelompok
manusia apakah pemimpin, kelompok ilmuwan di dalam melihat perkembangan. Pengertian
pembangunan secara sederhana adalah serangkaian kegiatan yang mengarah pada perubahan
yang tata nilai yang lebih baik atau lebih maju. Pada dasarnya perubahan-perubahan yang
diinginkan bagi bangsa Indonesia adalah perubahan yang mengarah pada keselarasan.
keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan batin, jasmani, dan rohani atau
dunia dan akhirat. Dengan demikian, bangsa Indonesia menghendaki keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara manusia dengan
sesama, manusia dengan lingkunganya, serta cita-cita kehidupan dunia dan akhirat. Untuk
mencapai ini semua perlu menghayati dan mengamalkan Pancasila.

I. Sikap Positif Terhadap Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


          Sikap pos'tif warga negara terhadap Pancasila didasari oleh fungsi Pancasila. Dalam
bentuknya yang sekarang, Pancasila berfungsi sebagai dasar negara yang statis karena
merupakan landasan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tuntutan yang dinamis
karena Pancasila bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan zaman (inilah
mengapa Pancasila dimaknai sebagai ideologi terbuka), serta alat pemersatu bangsa.
          Sikap positifterhadap Pancasila pada dasarnya adalah sejauh mana kita memaknai nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila, untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Kita sering mendengar bahwa Pancasila perlu diamalkan dalarn kehidupan
bermasyarakat. berbangsa. dan bernegara. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara
dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut.
1.       Pengalaman secara Objektif
2.       Pengamalan secara Subjektif

J. Perilaku Konstitusional dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara yang Sesuai dengan


Nilai-nilai Pancasila.
          Konstitusi merniliki arti sama dengan UUD, maka perilaku konstitusional dapat
diartikan perilaku yang sesuai akan berlandaskan UUD. Khusus di Indonesia UUD yang sah
dan dipakai adalah UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agutustus 1945, serta
yang telah di amandemen. Sehingga perilaku konstitusional dalam hidup berbangsa dan
bernegara memuat suatu makna perilaku yang sesuai dan berlandaskan UUD 1945 yang
berlaku sekarang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
          Mengingat UUD 1945 merupakan salah satu sumber hukum di negara Republik
Indonesia maka UUD 1945 perlu adanya penyempurnaan-penyempurnaan terhadap
kelemahan-kelemahan yang ada yaitu melalui proses amandemen. Selanjutnya kita harus
memahami bahwa sebaik apapun sesuatu UUD tanpa dimanfaatkan atau dipergunakan
sebagaimana mestinya pasti tidak mempunyai arti apa-apa. Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia merupakan Undang-Undang Dasar yang sesuai dengan dasar negara Indonesia.
Dewasa ini undang-undang tersebut telah mengalami empat kali perubahan dan memerlukan
biaya yang cukup besar, tetapi yang penting perubahan dewasa ini sudah merupakansemangat
reformasi dan sesuai dengan aspirasi masyarakat Indonesia.
K.     Sikap Selektif terhadap Pancasila
1.       KETUHANAN YANG MAHA ESA
          Sikap positif
a) Menjalankan ibadah secara taat sesuai kepercayaan yang dianut, karena Indonesia
mengakui adanya lima agama dan menjunjung tinggi kepercayaan Ketuhanan bukan lagi
dinamisme
b) Selalu menghormati orang yang sedang melaksanakan ibadah
c) Memberikan kebebasan orang lain memeluk agama dan keyakinan
d) Tidak menghina pemeluk agama dan keyakinan orang lain
e) Tidak melakukan penistaan agama (melecehkan, merendahkan, dsb)
f) Toleransi dalam kehidupan beragama
          Sikap negatif
a) Menganggap agam lain rendah, sehingga cenderung melecehkan, bahkan dalam skala
ekstream menganggap agama lain kotor hanya agamanya sendiri yang suci dan agama lain
layak untuk di singkirkan
b) Hanya mau bergaul dengan orang yang seagama
c) Memisahkan atau meminoritaskan orang yang berbeda kepercayaan
d) Menganggap sesat orang yang bereda keyakinan
e) Tidak mau menerima pemberian bentuk apapun dari orang yang berbeda agama

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


          Sikap positif
a) Mengakui dan menghargai keberadaan orang lain, bermasyarakat secara adil tanpa
membedakan golongan
b) Menghargai harkat dan martabat manusia yang sederajat
c) Keluhuran budi, sopan santun dan susila
d) Tata pergaulan dunia yang universal, ini sesuai dengan nilai kesetaraan artinya setiap
manusia memiliki kesejahteraan, tanpa membedakan suku, ras dan agama
          Sikap negatif
a) Acuh terhadap tetangga yang kesusahan, menutup telinga dan tidak mau tahu urusan
mereka yang kesusahan dan sentiasa bersombong diri
b) Memilih-milih dalam bergaul, hanya mau bergau dan bermasyarakan dengan orang-orang
yang dianggap sederajat sepangkat

3. PERSATUAN INDONESIA
          Sikap positif
a) Saling ketergantungan satu sama lain, tolong menolong, bekerja sama dengan orang demi
kesejahteraan bersama
b) Menunjukkan kehidupan kebangsaan yang bebas, tidak memaksakan kehendak
c) Cinta tanah air dan bangsa, menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, tidak
melakukan pemborosan, tidak merusak lingkungan, tidak mengambil hak orang lain
(mencuri), ikut usaha pembelaan negara sesuai profesi masing-masing
d) Pengakuan dan kebersamaan dalam keberagaman, tidak memaksakan agama lain, merasa
senasib sepenanggungan
e) Keseimbangan antara kepentingan pribadi dan golongan, kerja keras untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga orang lain
          Sikap negatif
a) Hanya mementingkan suatu suku atau golongannya sendiri
b) Tidak memiliki rasa prihatin terhadap perpecahan bahkan menganggap acuh terhadap
masalah atau konlfik yang sedang terjadi di Indonesia
c) Meremehkan suku atau golongan lain dan menganggap dirinya yang paling benar serta
pantas di sanjung

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM


PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
           Sikap positif
a) Kedaulatan rakyat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
b) Hikmah kebijaksanaan melalui pikiran yang sehat, memusyawarahkan kepentingan
bersama dan tidak memihak
c) Tanggung jawab berdasarkan hati nurani, ikhlas, dan amanah menjadi pejabat, pelayan
publik
d) Mufakat atas kehendak rakyat bersama
e)  Asas kekeluargaan dalam musyawarah, selalu musyawarah dalam menyelesaikan masalah,
mengutamakan kepentingan bersama
          Sikap negatif
a) Otoriter dalam memimpin, selalu memandang buluh dan memihak terhadap suatu
golongan
b) Mementingkan kepentingan golongan atau pribadi
c) Pengambilan keputusan sepihak, tanpa membahas secara musyawarah
d) Menganggap yang mayoritas yang memenangkan segalanya tanpa memandang pendapat
golongan lain dan bersikap acuh.

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


          Sikap positif
a) Perlakuan yang adil dalam berbagai kehidupan atau tidak diskriminasi
b) Menghilangkan politik dinasti (kekuasaan turun menurun; dari orang tua ke anaknya)
c) Kamakmuran masyarakat yang berkeadilan, meratakan keadilan tanpa memandang status
dan kepentingan
d) Keseimbangan yang adil dalam antara kehidpan pribadi dan masyarakat
e) Keseimbangan yang adil  antara kebutuhan jasmani dan rohani, materi dan spiritual
          Sikap negatif
a) Membedakan fasilitas umum antara pejabat dan rakyat biasa
b) Keadilan hanya untuk golongan tertentu, dalam artian menindak suatu permasalahan selalu
tebang pilih dan menguntungkan pihak yang seharusnya salah
c) Membeda-bedakan perhatian antar suku
TUGAS KIMIA
SENYAWA ORGANIK “TERPENOID”

DISUSUN OLEH
NAMA : MEDI RAHMAD
KELAS : XII.1
NIS : 154979

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PADANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
TERPENOID
Dalam tumbuhan biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon
teroksigenasi yang merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar
senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis
semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal
dari molekul isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh
penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah menjadi
beberapa golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa tersebut, 2
(C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).
Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Minyak atsiri berasal dari
tumbuhan yang pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan
perbandingan atom hydrogen dan atom karbon dari suatu senyawa terpenoid yaitu 8 : 5 dan
dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa teresbut adalah golongan
terpenoid. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa
organik yang kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan.
Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan
hydrogen atau karbon, hydrogen dan oksigen. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah
menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan.
Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah memisahkan minyak atsiri dari jaringan
tumbuhan adalah destilasi. Dimana, uap air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan
sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah pengembunan,
minyak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat
dikumpulkan. Minyak atsiri terdiri dari golongan terpenoid berupa monoterpenoid (atom C
10) dan seskuiterpenoid (atom C 15). Kandungan minyak atsiri memengaruhi penggunaan
produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan
pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa
golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh
lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi
sumbernya ketika pertama kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari
minyak yang diambil dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak
yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica).
Sifat Umum Terpenoid
Sifat fisika dari terpenoid adalah :
1) Dalam keadaan segar merupakan cairan tidak berwarna, tetapi jika teroksidasi warna akan
berubah menjadi gelap
2) Mempunyai bau yang khas
3) Indeks bias tinggi
4) Kebanyakan optik aktif
5) Kerapatan lebih kecil dari air
6) Larut dalam pelarut organik: eter dan alkohol

Sifat Kimia
1) Senyawa tidak jenuh (rantai terbuka ataupun siklik)
2) Isoprenoid kebanyakan bentuknya khiral dan terjadi dalam dua bentuk enantiomer.
Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu
monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan C15), diterpena menguap,
yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing golongan
terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi
tumbuha. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa yang
kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari
hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit,
kebanyakan berupa alkohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa senyawa
berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optik yang umumnya
sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya.
Sintesa Terpenoid
Secara umum biosintesa terpenoid terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1.      Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.      Penggabungan kepala dan ekor unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-,
dan poli-terpenoid.
3.      Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.
Asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen
menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A
melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana
ditemukan pada asam mevanolat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam
fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerisasi menjadi
DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepada ke-
ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi
isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron
dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti
oleh penyingkiran ison pirofosfat. Serangan ini menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yakni
senyawa antara bagi semua senyawa monoterpen.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP, dengan mekanisme yang sama
seperti antara IPP dan DMAPP, menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan
senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpen. Senyawa-senyawa diterpen diturunkan
dari geranil-geranil pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara atau satu unit IPP
dan GPP dengan mekanisme yang sama pula.
Bila reaksi organik ditelaah lebih mendalam, ternyata bahwa sintesa terpenoid oleh
organisme adalah sangat sederhana sifatnya. Ditinjau dari segi teori reaksi organik sintesa ini
hanya menggunakan beberapa jenis reaksi dasar. Reaksi-reaksi selanjutnya dari senyawa
antara GPP, FPP dan GGPP untuk menghasilkan senyawa-senyawa terpenoid satu persatu
hanya melibatkan beberapa jenis reaksi sekunder pula. Reaksi-reaksi sekunder ini lazimnya
ialah hidrolisa, siklisasi, oksidasi, reduksi dan reaksi-reaksi spontan yang dapat berlangsung
dengan mudah dalam suasana netral dan pada suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi,
dekarboksilasi dan sebagainya.
Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena kerangka penyusun
terpena dan terpenoid adalah isoprena (C5H8). Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur
C dan H dengan rumus molekul umum (C5H8)n.
Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.
Nama Rumus Sumber
Monoterpen C10H16 Minyak Atsiri
Seskuiterpen C15H24 Minyak Atsiri
Diterpen C20H32 Resin Pinus
Triterpen C30H48 Saponin, Damar
Tetraterpen C40H64 Pigmen, Karoten
Politerpen (C5H8)n  n  8 Karet Alam

Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya
merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula bahwa sebagian besar
terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C 5 yang
disebut unit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya seperti
senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan bahwa struktur rangka terpenoid  dibangun
oleh dua atau lebih molekul isopren. Pendapat ini dikenal dengan “hukum isopren”.

KlasifikasiTerpenoid
Berdasarkan mekanisme biosintesisnya, maka senyawa terpenoid dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
No Jenis Senyawa Jumlah atom Karbon Sumber
1 Monoterpenoid 10 Minyak atsiri
2 Seskuiterpenoid 15 Minyak atsiri
3 Diterpenoid 20 Resin pinus
4 Triterpenoid  30 Damar
5 Tetraterpenoid  40 Zat warna karoten
6  Politerpenoid ≥ 40 Karet alam

1.       Monoterpenoid
Monoterpenoid merupakan senyawa “essence” dan memiliki bau yang spesifik yang
dibangun oleh 2 unit isoppren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis
senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut, serangga
dan binatang jenis vertebratadan struktur senyawanya telah diketahui.
Struktur dari senyawa mono terpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan 38 jenis
kerangka yang berbeda, sedangkan prisnsip dasar penyusunannya tetap sebagai
penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isoprene. Stuktur monoterpenoid dapat berupa
rantai terbuka dan tertutup atau siklik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai
antiseptic, ekspektoran, spasmolitik, anestetik dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid
yang sudah dikenal banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makan dan parfum
dan ini merupakan senyawa komersialyang banyak diperdagangkan. 
Dari segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan linalool dari yang satu menjadi yang lain
berlangsung sebagai akibat reaksi isomerasi. Ketiga alcohol ini yang berasal dari hidrolisa
geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi reaksi-reaksi sekunder, misalnya dehidrasi
menghasilkan mirsen, oksidasi menjadi sitral dan oksidasi-reduksi menghasilkan sitronelal.
Perubahan GPP in vivo menjadi senyawa monoterpen siklik dari segi biogenetik disebabkan
oleh reaksi siklisasi yang diikuti oleh reaksi-reaksi sekunder.
Seperti senyawa organik bahan alam lainnya, monoterpenoid mempunyai kerangka karbon
yang banayak variasinya. Oleh karena itu penetapan struktur merupakan salah satu bagian
yang penting. Penetapan struktur monoterpenoid mengikuti suatu sistematika tertentu yang
dimulai dengan penetapan jenis kerangka karbon. Jenis kerangka karbon suatu monoterpen
monosiklik antara lain dapat ditetapkan oleh reaksi dehidrogenasi menjadi suatu senyawa
aromatik
Penetapan struktur selanjutnya ialah menetukan letak atau posisi gugus fungsi dari senyawa
yang bersangkutan didalam kerangka karbon tersebut. Posisi gugus fungsi dapat diketahui
berdasarkan penguraian oksidatif. Cara lain adalah mengubah senyawa yang bersangkutan
oleh reaksi-reaksi tertentu menjadi senyawa lain yang telah diketahui strukturnya. Dengan
kata lainsaling mengaitkan gugus fungsi senyawa lain yang mempunyai kerangka karbon
yang sama. Pembuktian struktur sutau senyawa akhirnya didukung oleh sintesa senyawa yang
bersangkutan dari sutau senyawa yang diketahui strukturnya.

2.     Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isopren yang
terdiri dari kerangka asiklik dan bisiklik dengan kerangka dasar naftalen.Senyawa
seskuiterpenoid ini mempunyai bioaktifitas yang cukup besar, diantaranya adalah anti
feedant, hormon, antimikroba, antibiotik dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman dan
pemanis.
Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis farnesil pirofosfat dan trans farnesil
pirofosfat melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lannya. Kedua isomer farnesil
pirofosfat ini dihasilkan in vivo melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi antara
geranil dan nerol.

3.     Diterpenoid
Senyawa diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon dan dibangun
oleh 4 unit isopren senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai
hormon pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant
serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti fouling dan anti karsinogen. Senyawa
diterpenoid dapat berbentuk asiklik, bisiklik, trisiklik dan tetrasiklik. Senyawa ini dapat
ditemukan pada resin pinus, dan beberapa hewan laut seperti Chromodoris luteorosea dari
golongan molusca, alga coklat seperti Sargassum duplicatum serta dari golongan
Coelenterata. 
Tata nama yang digunakan lebih banyak adalah nama trivial.
4.     Triterpenoid
Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi dengan lebih 40 jenis kerangka dasar yang
sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan proses siklisasi dari skualen. Triterpenoid
terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau berupa 4 siklik 6
yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu. Sedangkan penamaan lebih
disederhanakan dengan memberikan penomoran pada tiap atom karbon, sehingga
memudahkan dalam penentuan substituen pada masing-masing atom karbon.
Triterpenoid biasanya terdapat pada minyak hati ikan hiu, minyak nabati (minyak zaitun)dan
ada juga ditemukandalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah
pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid telah digunakan sebagai tumbuhan
obat untuk penyakit diabetes,gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan
hati dan malaria. Struktur terpenoida yang bermacam ragam timbul sebagai akibat dari
reaksi-reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi
atas geranil-, farnesil-, dan geranil-geranil pirofosfat.

5.     Tetraterpenoid
Merupakan senyawa dengan senyawa C yang berjumlah 40. Rumus molekul tetraterpenoid
adalah C40H64. Terdiri dari 8 unit isoprene. Sedangkan biosintesisnya berasal dari geranyl-
geraniol. Tetraterpenoid lebih dikenal dengan nama karotenoid. Terdiri dari urutan panjang
ikatan rangkap terkonjugasi sehingga memberikan warna kuning, oranye dan merah.
Karotenoid terdapat pada tanaman akar wortel, daun bayam, buah tomat, dan biji kelapa
sawit. 

6.     Polyterpenoid
Disintesis dalam tanaman dari asetal melalui pyroposfat isopentil (C5)dan dari konjugasi
jumlah unit isoprene. Ditemukan dalam latek dari karet. Plyterpenoid merupakan senyawa
penghasilkaret.
Tabel 1. Contoh Tumbuhan yang Mengandung Senyawa Terpenoid
Contoh
Nama Sumber Nama Tumbuhan
Senyawa
Monoterpenoid Minyak Kamfer (Cinnamomum
Champor
Atsiri camphora)
Sineol Kayu putih (Melaleuca
leucadendron)
Thymol Thymus  (Thymus vulgaris)
Bunga Artemisia (Artemisia
Artemisinin
annua)
Bunga Matricia (Matricia
Chamomil
Minyak recutita)
Sesquiterpenoid
Atsiri Daun Tanaman Feverfew
Feverfew
(Tanacetum parthenium)
Bungan Valerian (Valeriana
Valerian
officinalis)
Tanaman Ginkgo (Ginkgo
Ginkgo
Resin biloba)
Diterpenoid
Pinus Tanaman Taxus (Taxus
Taxol
brevifolia)
Tanaman Labu (Cucurbita
Triterpenoid Cucurbitacins Cucurbitacins
foetidissima)
Tetraterpenoid Pigmen Karoten Karotenoid Wortel (Daucus carota)
Politerpenoid Karet Alam Karet Alam Karet (Ficus elastica)

Bioaktivitas terpenoid pada akar dan daun Jatropha gaumeri (jarak) mengandung golongan
senyawa terpenoid dan juga pada ekstrak daun ini memiliki aktivitas antibakteri dan
antioksidan. Aktivitas tersebut dihasilkan dengan isolasi dan identifikasi pada akar yang
menghasilkan 2-epi-jatrogossidin (1). Salah satunya suatu rhamnofolane diterpene dengan
aktifitas antimicrobial, dan kedua 15-epi-4E jatrogrossidentadione (2), suatu lathyrane
diterpene tanpa aktivitas biologi. Dengan cara yang sama, pemurnian dengan penelitian yang
telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi sitosterol dan triterpen amaryn,
traraxasterol. Metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai aktifitas antioxidant.

Kegunaan Terpenoid
Kegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain :
a.            Fitoaleksin
Fitoaleksin adalah suatu senyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis (dibuat) dan
diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadi infeksi dari mikroorganisme patogen atau
terpapar senyawa kimia tertentu dan radiasi dengan sinar UV.
b.           Insect antifectan, repellant
c.            Pertahanan tubuh dari herbivora
d.           Pengatur pertumbuhan (seskuiterpenoid absisin dan diterpenoid giberellin).
e.            Sebagai antiseptic, ekspektoran, spasmolitik, anestetik dan sedative, sebagai bahan
pemberi aroma makan dan parfum (monoterpenoid).
f.            Sebagai tumbuhan obat untuk penyakit diabetes,gangguan menstruasi, patukan ular,
gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria (triterpenoid).
g.            Sebagai hormon pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman,
antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti fouling dan anti karsinogen
(diterpenoid).
h.           Sebagai anti feedant, hormon, antimikroba, antibiotik dan toksin serta regulator
pertumbuhan tanaman dan pemanis (seskuiterpenoid)
i.              Penghasil karet (politerpenoid).
j.              Karotenoid memberikan sumbangan terhadap warna tumbuhan dan juga diketahui
sebagai pigmen dalam fotosintesis.
k.           Monoterpen dan seskuiterpen juga memberikan bau tertentu pada tumbuhan.
l.             Terpenoid memegang peranan dalam interaksi tumbuhan dan hewan, misalnya sebagai
alat komunikasi dan pertahanan pada serangga.
m.         Beberapa terpenoid tertentu yang tidak menguap juga diduga berperan sebagai hormon
seks pada fungus.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • PIK Medi
    PIK Medi
    Dokumen1 halaman
    PIK Medi
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • TUGAS BIOLOGI Lugol
    TUGAS BIOLOGI Lugol
    Dokumen9 halaman
    TUGAS BIOLOGI Lugol
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii1
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • KINGDOMANIMALIA
    KINGDOMANIMALIA
    Dokumen7 halaman
    KINGDOMANIMALIA
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI KIMIA
    OPTIMASI KIMIA
    Dokumen20 halaman
    OPTIMASI KIMIA
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Ion Exchange
    Ion Exchange
    Dokumen18 halaman
    Ion Exchange
    Ervan Sabaryanto
    Belum ada peringkat
  • FILTRASI
    FILTRASI
    Dokumen2 halaman
    FILTRASI
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • KINGDOMANIMALIA
    KINGDOMANIMALIA
    Dokumen7 halaman
    KINGDOMANIMALIA
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Pik Atip
    Pik Atip
    Dokumen6 halaman
    Pik Atip
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Tugas Matematika
    Tugas Matematika
    Dokumen1 halaman
    Tugas Matematika
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Modul Kemampuan Verbal
    Modul Kemampuan Verbal
    Dokumen62 halaman
    Modul Kemampuan Verbal
    Car Car Town
    Belum ada peringkat
  • Industri Pupuk Urea
    Industri Pupuk Urea
    Dokumen45 halaman
    Industri Pupuk Urea
    murnimun
    Belum ada peringkat
  • Batu Kawi
    Batu Kawi
    Dokumen10 halaman
    Batu Kawi
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Bola Basket
    Sejarah Bola Basket
    Dokumen18 halaman
    Sejarah Bola Basket
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat
  • Etika Profesi Kel 3 2b
    Etika Profesi Kel 3 2b
    Dokumen16 halaman
    Etika Profesi Kel 3 2b
    Reska Febioleni Putri
    Belum ada peringkat