Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KARYA ILMIAH

INOKULASI DAN SUB KULTUR MIKROBA


SMK NEGERI KABUH
Jln. Raya Kabuh – Tapen Km 6 Kabuh - Jombang

DISUSUN OLEH :

Nama : ASTRID PEGI TAMAYA


NIS : 0022834723
Kelas : XII-APL 2
No.Absen : 03

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH
KABUPATEN JOMBANG
SMK NEGERI KABUH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat dan karunia-
Nya sehingga laporan karya ilmiah yang berjudul Ananlisis Kadar Fe secara
Spektrofotometer dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tersusunnya karya
ilmiah ini tidak lepas dari do’a, dukungan dan motivasi berbagai pihak yang telah
banyak membantu dan memberikan masukan serta arahan. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Mokhammad Yasin, M.Pd., M.M selaku Kepala SMK Negeri Kabuh .
2. Ibu Anis Munawaroh, S.pd selaku Waka Kurikulum SMK Negeri Kabuh
3. Ibu Kistiyah Ika Wahyuni, S.Pd selaku Kepala Kompetensi APL
4. Ibu Anis Setyaningtyas,S.Si selaku pembimbing
5. Kedua orang tua dan saudara-saudara, sebagai motivasi utama dan yang telah banyak
memberi dukungan moril maupun materil, terutama doa
6. Teman-temanku semua di sekolah yang ikut serta memberikan bantuan dan dorongan
dalam proses penyelesaian laporan ini
Penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan segala
kemampuan, sampai selesai penulisan karya ilmiah ini, walaupun demikian penulis

dengan senang hati menerima masukan, saran dan kritik demi penyempurnaan
karya ilmiah ini. Harapan penulis, laporan ini dapat dijadikan inspirasi dan rujukan

oleh pembaca yang budiman, serta para siswa dimasa selanjutnya.

Jombang,22 Maret 2021

Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar belakang ........................................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Tujuan ......................................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Manfaat ....................................................... Error! Bookmark not defined.


BAB 2 ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Dasar Teori ................................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Media......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Teknik Pembiakan ...................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Teknik Penggoresan Agar...................... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Uraian Mikroorganisme......................... Error! Bookmark not defined.
BAB 3 ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
METODOLOGI ....................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Alat dan Bahan .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.1.1 Alat : .......................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1.2Bahan : ....................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Langkah Kerja ........................................... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Menyiapkan Media (Membuat Media Agar Cawan) ................. Error!
Bookmark not defined.
3.2.2 Melakukan Inokulasi ............................... Error! Bookmark not defined.
BAB 4 ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................ Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil ............................................................ Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ............................................... Error! Bookmark not defined.


BAB 5 ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ................................................................. Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ........................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
Dalam melakukan diagnose mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan
baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan
bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu
sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi,
pembuatan media serta teknik penanaman (Dwidjoseputro, 1994)
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan
semua mikroorganisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada tiga
cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas,
penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Apabila panas digunakan
bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi basah, bila tanpa
kelembaban maka disebut sterilisasi kering (Dwidjoseputro, 1994)
Untuk membuthkan dan mengembangbiakan mikroba diperlukan suatu
substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum
digunakan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbui oleh mikroba lain
yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak
dengan baik didalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang
diantaranya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsure hara
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian
susunan makanannya, tekanan osmosis, derajat, keasaman (Ph) dan
temperature (Hadietomo, 1990).

I.2 MAKSUD PRAKTIKUM


untuk melakukan inokulasi dan subkultur mikroba

1.3 TUJUAN
Agar praktikan dapat melakukan teknik inokulasi dan mengamati
hasil inokulasi mikroorganisme

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI

4
2.1.1 MEDIA
Media agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy.
Na digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian mikroorganisme Hetorotrof
Agar Miring adalah Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh

tutup tabung saat dimiringkan.Agar miring ini mempunyai permukaan luas


sehingga sering digunakan untuk menumbuhkan atau menyimpan biakan
murni.Beberapa teknik goresan yang digunakan : Goresan T,goresan
kuadran,goresan radix dan goresan sinambung. Agar Tegak adalah Tabung
yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.Agar tegak ini digunakan
untuk membiakkan bakteri dengan cara menusuk.
Inkubasi adalah kondisi dimana seseorang harus mendapatkan
perawatan kusus agar tidak terkontaminasi dunia luar yg bisa
membahayakan kesehatannya.
2.1.1.1TEKNIK INOKULASI DAN PEMURNIAN
Teknik inokulasi mikroba untuk memisahkan dan
mengidentifikasi ,jenis mikroba dari biakan dapat diklasifikasikan
berdasarkan sifat pertumbuhan yang Nampak pada
media.(BukuPenuntun Mikrobiologi,2015)
2.1.1.1.1 Metodepenanamanpada agar
Pada metode penanaman pada agar,jika sedikit saja sel
diletakkan dalam medium agar,maka tiap selakan tumbuh menjadi
koloni yang terpisah.Jika suspense selcukup diencerkan, koloni akan

terpisah dengan baik, sehingga masing masing memiliki


kemungkinan tinggi untuk diturunkan menjad isel tunggal.Namun
untuk membuat yang demikian,penting untuk mengambil satu
tipekoloni yang diinginkan,memasukkan kedalam air dan
menanamnya kembali keagar.Dengan mengulangi prosedur ini
beberapa kali menjamin untuk memperoleh biakan murni.
2.1.1.1.2MetodePengenceran
Metode yang sedikit dapat dipercaya adalah
pengenceran.Suspensi diencerkan seri dan contoh masing-masing

5
pengenceran ditanam pada agar.Jika hanya sedikit contoh dari
pengenceran tertentu menunjukkan pertumbuhan ,diperkirakan
bahwa beberapa dari biakan tadi dimulai dari seltunggal.Metode ini
tidak digunakan kecuali jika penanaman pada agar tidak
dimungkinkan karena beberapa alasan.Gambaran yang tidak
diinginkan dari metode ini adalah bahwa metode ini hanya dapat
digunakan untuk isolasiti pemikroorganisme yang dominan dalam
populasi campuran.
2.1.2TEKNIK PEMBIAKAN
Pembiakan adalah proses perbanyakan organism melalui
penyediaan kondisi lingkungan yang sesuai.Mikroorganisme yang sedang
tumbuh membuat replica dirinya,membutuhkan adanya elemen-elemen
dalam komposisi kimia mereka.Nutrisi harus menyediakan elemen ini
dalam bentuk yang mudah dimetabolisme.Faktor-faktor yang harus
dikontrol selama pertumbuhan meliputi nutrisi,pH,temperature ,aerasi
,konsentrasi garam,dan kekuatan ionic medium.
Teknik pembiakan dilakukan berdasarkan tujuan melakukan pembiakan
mikroorganisme.Umumnya tiga situasi dapat ditemukan yaitu:
1. memperbanyak atau menumbuhkan spesies tertentu.
2. menentukan jumlah dan tipe organisme yang ada pada sampel.
3. mengisolasi organism tertentudarisumberalami.
Untuk memperbanyak spesies tertentu harus disiapkan media yang
mengandung bahan dan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan spesie
tersebut.Untu kal ini cukup dibutuhkan satu jenis saja ,media tetapi bersifat
selektif dan kaya akan nutrient sehingga pertumbuhan akan berjalan baik.

2.1.3TeknikPenggoresam Agar
2.1.3.1. Agar Miring
Pembuatan agar miring tidak boleh menyentuh tutup tabung saat
dimiringkan.Agar miring ini mempunyai permukaan luas sehingga sering

6
digunakan untuk menumbuhkan atau menyimpan biakan murni.Beberapa
teknik goresan yang digunakan : GoresanT,goresan kuadran,goresan radix
dan goresan sinambung..
2.1.3.2. Agar Tegak
Tabung yang berisi agar dibiarkan tegak hingga beku.Agar tegak ini
digunakan untuk membiakkan bakteri dengan cara menusuk.

2.1.4 URAIAN MIKROORGANISME


1) Bakteri
Bakteri adalah suatu mikroorganisme prokariot yang pada umumnya

mempunyai ukuran generasi.


2) Jamur
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik-merekam
merlukan senyawa organic untuk nutrisinya.Bila mereka hidup dari benda
organic mati yang terlarut ,mereka disebut saprofit-saprofit menghancurkan
sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks ,menguraikan menjadi zat-za
tkimia yang lebih sederhana,yang kemudian dikembalikan kedalam tanah,
dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya.Jadi mereka dapat
menguntungkan bagi manusia. (Dr. Erwin F.Lesse,1986)

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan:
3.1.2 Alat
1. Gelas ukur 100 mL

7
2. Beaker glass 250 mL
3. Erlenmeyer 250 mL
4. Batang pengaduk
5. Piring petri
6. Ose bulat
7. Pembakar spirtus
8. Neraca Analitik
9. Spatula / sendok plastik
10. Autoclave
11. pH meter
12. Rak tabung reaksi
13. Inkubator
14. Water bath kapasitas 30 l
15. Oven kapasitas 35 l
3.1.3 Bahan
1. Nutrien agar merck
2. Aquadest
3. Kapas
4. Karet gelang
5. Kertas pembungkus
6. Kertas label
7. Sabun antiseptik
8. Desinfektan
9. Korek api
10. Alkohol 70%
11. Media agar cawan yang dibuat pada praktikum terdahulu
12. Spidol

3.3 ProsedurKerja
3.2.1. Menyiapkan Media (Membuat media Agar Cawan)
3. 2.1.1. Mengambilbotol media Nutrien Agar

8
Membacapetunjukpembuatandanpenggunaannyasecaracerm
at, hitungJumlahkebutuhan media yang sesuaidengan volume
media yang dibutuhkan .Buat media sejumlah total
darikelomp[ok yang ada di tambahcadangan. Misal 3
kelompokbergabungdalampembuatan media NA,
tiapkelompokmendapatkantugasmembuat 6 media cawan
NA, dan 6 media agar miring ,maka 3
kelompoktersebutharusmenyiapkan media
sebanyak3 ((6 x 15 ml) + (6 x 5 ml) + cadangan : (2 x 15 ml)
+ (2 x 5 ml) 3 x (90 ml) + 30 ml + 10 ml)= 3 x 160 ml = 480

ml (atausesuaikebutuhan)
3.2.1.2 .MenimbangNutrien Agar sebanyak (480/1000) x Y
g NA (perhatikan takaran berapa yang harus ditimbang
sesuai yang tertera pada label/botol media ,masukan kedalam
Beaker glass.
3.2.1.3. Menuangkan aquades 480 ml, sedikit demi sedikit
kedalam beaker glass yang telah berisi bahan media.
3.2.1.4. Melarutkan media hingga larut sempurna (
menggunakanpenangas air)
3.2.1.5.Mengukur danatur pH media ( untuk media yang
sudah tepat komposisinya biasanya pH sudah tepat sehingga
tidak perlu diatur lagi.
3.2.1.6. Menempatkan media tersebutkedalam 20
tabungreaksiberukuran 16 x 150 mm masing-masing 15 ml
(untuk nutrient Agar Plate(kelompok).
3.2.1.7. Menyumbat tabung tersebut dengan kapas ,kemudian ikat
10-10tabung media tersebut, kemuadian dibungkus dan
diberikan label
3.2.1.8.Mensterilkan media tersebut dalam sterilisasi toruap
(autoclave) padasuhu 121 C, selama 15 menit.
3.2.1.9. Mengeluarkan tabung-tabung tersebut dari autoclave.

9
3.2.1.10.Mengambiltabung-tabung yang berisi 15 ml dantuangsatu
per satu pada piring petri steril secara aseptic.
3.2.1.11.Mendiamkan piring petri yang telah berisi media tunggu
dingin dan memadat
3. 2.1.12 Menyusun media plate 2 – 2 dan dibungkus dengan kertas
serta diberikan label, kemudian simpan dalam lemari es
sampai diperlukan, demikian juga dengan tabung–tabung
yang sudah berlabel, letakan dalam keranjang tabung untuk
disimpan dalam lemari es sampai diperlukan.
3.2.2. Melakukan Inokulasi.
3.2.2.1.. Menuliskan identitas (nama /kelompok ,nomor
kegiatan, tanggal dan yang lainnya pada
Wadah petri (jangan pada tutupnya untuk mencegah
kesalahan karena tutup tertukar )atau pada bagian samping
tabung reaksi pada agar miring dengan kertas label.
3.2.2.2. Menginokulasikan sampel secara goresan pada
media yang telah disiapkan
3.2.2.3.Membungkus media dan menginkubasi dengan
suhu 37°C
3.2.3.Merekam dan menyajikan data
3.2.3.1. Mencatat data hasil identifikasi pada laporan
sementara
3.2.3.2. Menulis laporan resmi hasil identifikasi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL

10
Gambar Media Nutrient Agar

Gambar Media Metode Gores

Gambar Media Metodode Miring


4.2 Pembahasan
4.1.1 Pembuatan NA
Dari praktikum ini yang berjudul inokulasi dan subkultur mikroba

11
Pembuatan Media NA Yang pertama menimbang 7 gram nutrient agar
Dan melarutkan ke dalam 250 ml aqudest didalam erlenmeyer,
memanaskan diatas kompor sambil diaduk sampai larutan media menjadi
bening, lalu didinginkan setelah itu mensterilkan di dalam autok hd pada
suhu 121°C selama 15 menit dan Media yang telah disterilkan,
didinginkan hingga suhu kamar kemudian dapat digunakan sesuai
kebutuhan, Media yang telah disterilkan bila tidak digunakan disimpan
didalam lemari pendingin
4.1.2 Metode cawan gores
Metode isolasi yang paling umum digunakan adalah metode
cawan gores. Jarum inokulasi steril dicelupkan kedalam kultur campuran
dan digores dengan pola tertentu diatas permukaan media nutrisi. Karena
pola itu dilacak, bakteri digosok dari jarum ke medium, di jalur sel yang
semakin sedikit ( Tertora, et.at, 1986).
4.1.3 Inokulasi pada Medium Miring
Dalam praktikum ini digunakan beberapa jenis bakteri yang
berhasil diinokulasi dengan menggunakan media miring dan plat. Terdapat
5 jenis bakteri yang diinokulasi, yaitu Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Sarcina lutea dan Proteus vulgaris. Masing-
masing bakteri memiliki morfologi dan ciri-ciri yang berbeda. Morfologi
koloni dapat dilihat dengan jelas jika sebagai kultur murni dalam suatu
medium. Morfologi koloni bakteri dapat dibedakan berdasarkan ukuran,
pigmentasi, form, margin dan elevasi. Bacillus subtilis memiliki
pigmentasi koloni berwarna putih yang berbentuk koloni (form) tidak
beraturan, bertepi (ireguler), bentuk tepian luar (margin) bergelombang
(undulate), ketinggian pertumbuhan kolonibakteri (elevasi) ketinggian
tidak terukur, nyaris rata dengan medium (flat). Koloni bakteri jenis ini
datar dan ukurannya relatif besar. Bakteri Stapilococcus aureus pada
pengamatn kelompok 4 dan 2 sangat berbeda, pada pigmentasi koloni pada
kelompok 2 warnanya kuning, sedangkan pada hasil pengamat kelompok 4
berwarna putih, bentuk koloni (form) kelompok 2 tidak beraturan, bertepi
(ireguler),sedangkan kelompok 4 bulat, bertepi (sirkuler), bentuk tepian

12
luar (margin) krlompok 2 serrate, sedangkan kelompok 4 berbentuk entire,
ketinggian pertumbuhan koloni bakteri (elevasi) krlompok 2 convex yaitu
bentuk cembung seperti tetesan air, sedangkan kelompok 4 raised yaitu
ketinggian nyata terlihat, namun rata pada seluruh permukaan. Koloni
bakteri ukurannya relatif kecil. Sarcina lutea dan Proteus vulgaris memiliki
ciri morfologi yang sama yaitu dengan cirri morfologi memiliki warna
koloni kuning yang berbentuk koloni (form) tidak beraturan, bertepi
(ireguler), bentuk tepian luar (margin) bergelombang (undulate),
ketinggian pertumbuhan koloni bakteri (elevasi) ketinggian nyata terlihat,
namun rata pada seluruh permukaan (raised). Akan tetapi, pada hasil
pengamatan kelompok 3 pada bakteri Proteus vulgaris memiliki ciri
morfologi yang berbeda yaitu dengan pigmentasi putih, form sirkuler,
margin entire, elevasi convex, dengan ukuran yang sama yaitu relatif
sedang. Hasil pengamatan bakteri Escherichia coli kelompok 1 dan 4
sama,yaitu cirri morfologi memiliki warna koloni kuning berbentuk koloni
(form) bulat bertepi (sirkuler), bentuk tepian luar (margin) tepi rata
(entire), ketinggian pertumbuhan koloni bakteri (elevasi) mbonate yaitu
Bentuk cembung, dibagian tengah lebih menonjol dengan ukuran relative
sedang. Akan tetapi hasil pengamatan Escherichia coli kelompok 6
berbedai yaitu dengan form ireguler, margin undulate, dan elevasi raised.

BAB V

PENUTUP

13
5.1 Kesimpulan

Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri


maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya kemedium baru yang telah dibuat
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis. Ada empat metode
inokulasi, yaitu metode gores, metose sebar, metode tuang dan metode tusuk.
Metode gores bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan memurnikan
mikroorganisme. Metode sebar betujuan untuk meremajakan mikoorganisme yang
menyimpan inokulum. Metode tuang bertujuan untuk menghitung jumlah koloni
mikroorganisme dari sampel yang diinokulasi. Metode tusuk bertujuan untuk
motilitas pertumbuhan mikoorganisme. Untuk bentuk media inokulasi juga ada
empat yaitu plat agar, agar tegak, agar miring dan media cair.

5.2 Saran

Sebaiknya alat-alat yang hendak digunakan disterilisasi terlebih daulu agar


tidak terkontaminasi mikroorganisme lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12318322/LAPORAN_INOKULASI_MIKROORGA
NISME

https://www.academia.edu/40883611/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOL
OGI_PEMBUATAN_MEDIA_DAN_STERILISASI_

https://www.slideshare.net/mobile/dian0911/laporan-sterilisasi-pembuatan-media-
dan-teknik-inokulasi

15

Anda mungkin juga menyukai