oleh
Kelompok 5
2-Analis Kimia
Dosen Pembimbing :
2021
I. Judul Praktikum : Penentuan Konduktivitas dan TDS
II. Tanggal Praktikum : Kamis, 2 Desember 2021
III. Tanggal Penyerahan Laporan : Kamis, 9 Desember 2021
IV. Tujuan
1. Dapat melakukan kalibrasi elektroda (immersion cell)
2. Dapat mengukur konduktivitas larutan
3. Dapat mengamati perubahan konduktivitas terhadap suhu dan konsentrasi
yang berbeda
V. Dasar Teori
Elektrolit adalah larutan yang dapat menghasilkan ion-ion dalam pelarut
seperti air. Dengan adanya ion-ion bebas, maka larutan elektrolit bersifat
menghantarkan listrik seperti halnya pada logam yang bersifat konduktor karena
adanya elektron-elektron bebas. Yang termasuk elektrolit adalah senyawa garam,
asam dan basa.
Sifat listrik pada konduktor jenis logam diungkapkan dalam hukum Ohm
I = E/R
Dengan : I = Arus listrik (Ampere)
E = Tegangan / potensial
R = Hambatan listrik (Ohm)
Hambatan bergantung pada sifat intrinsik dari konduktor dan bentuknya sepert
yang diungkapkan pada persamaan berikut.
15 1,048 21 1,191
16 1,072 22 1,215
17 1,095 23 1,239
18 1,119 24 1,264
19 1,143 25 1,288
20 1,167
Seperti yang ditunjukkan pada tabel, semakin tinggi suhu maka konduktan
jenis (konduktivitas) larutan semakin besar pula, hal ini disebabkan berkurangnya
viskositas larutan maka gerakan mobilitas ion-ion bebas semakin besar.
TDS atau total dissolve solid yaitu ukuran zat terlarut baik zat organik maupun
zat anorganik yang terdapat dalam suatu larutan. TDS meter menggambarkan jumlah
zat terlarut dalam ppm atau sama dengan mg/L.
Jika berdasarkan definisi di atas, seharusnya zat yang terlarut dalam air
(larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer (2 x 10-6
meter). Secara umum aplikasi TDS ini digunakan untuk mengukur kualitas air seperti
pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air
mineral, dll. Dengan demikian, kita dapat mengetahui kualitas air minum yang
digunakan atau air murni yang digunakan untuk obat-obatan, kosmetik, makanan dll.
Hingga saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur TDS
suatu larutan yakni gravimetri dan konduktivitas listrik. Diantara dua metode ini,
gravimetri merupakan metoda yang paling teliti, dapat mencapai 0,0001 gram. Akan
tetapi, metoda gravimetri relatif lebih rumit pengerjaannya, sedangkan pengukuran di
lapangan sering dibutuhkan waktu yang relatif singkat sehingga untuk di lapangan
lebih baik menggunakan metoda konduktivitas meskipun tidak terlalu teliti.
Dimana, EC = konduktivitas listrik dari larutan yang diukur pada suhu 25oC.
VI. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Konduktometer
2. Elektroda/immercion cell
3. Gelas kimia 50, 100 mL
4. Magnetic stirrer
5. Pipet ukur 5, 10 dan 25 mL
6. Gelas ukur 25 mL
7. Botol semprot
8. Spatula
9. Neraca Analitik
B. Bahan
1. KCl 0,10 M
2. Sampel air
3. Aquadest
4. Padatan NaCl
5. Larutan NaCl 1000, 100, 10, 1, 0,1 ppm
VII. Cara Kerja
1. Sebelum kalibrasi Konduktometer
2. Kalibrasi Konduktometer
C. Setelah kalibrasi
● Temperatur : 27oC
● Konstanta cell : 0,292 cm-
● Koefisien temperatur : 2,0 % k-1
● Pengukuran Sampel
D. Pengukuran TDS
𝑚𝑔
1000 𝑝𝑝𝑚 = 0,1 𝐿
𝑚𝑔 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 1000 × 0, 1 = 10 𝑚𝑔 = 0, 01 𝑔
𝑉1 · 100 = 100 · 10
100 · 10
𝑉1 = 100
= 10 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 100 𝑝𝑝𝑚
𝑉1 · 10 = 100 · 1
100 · 1
𝑉1 = 10
= 10 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 10 𝑝𝑝𝑚
𝑉1 · 1 = 100 · 0, 1
100 · 0,1
𝑉1 = 1
= 10 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 10 𝑝𝑝𝑚
B. Tetapan sel KCl pada suhu 27oC
κ𝑠
κ𝑢
× 0, 253 = ...
13,37 −
11,58
× 0, 253 = 0, 292 𝑐𝑚
0,1 0,023
1 0,025
10 0,042
100 0,199
1000 1,95
X. Pembahasan