Disusun Oleh :
2 – Analis Kimia
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, sel yang sama tidak dapat digunakan untuk
seluruh batasan konduktivitas. Karenanya sel yang berbeda digunakan untuk mengoptimal
batasan konduktivitas yang diperbolehkan, Sel konduktometri dicirikan mempunyai
tetapan sel, c. Untuk kondutivitas rendah, sel dengan tetapan sel kecil yang digunakan
sementara sel dengan tetapan sel tinggi diperuntukkan untuk mengukur konduktivitas
tinggi.
II. TUJUAN
(a) (b)
Gambar: (a) pembilasan elektroda agar bersih dari pengotor
(b) penyimpanan elektroda dalam air suling agar permukaan platina selalu besih
Dimana;
25oC
Tabel: Konduktivitas dan koefisien suhu dari larutan KCl pada suhu yang berbeda
Suhu (oC) KCl ( 0,1 mol/L)
κ (mS/cm) α (%/oC)
18 11,19 2,06
19 11,34 2,06
20 11,67 -
21 11,91 2,06
22 12,15 2,06
23 12,39 2,06
24 12,64 2,07
25 12,88 2,07
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
• Konduktometer • KCl
• Elektroda gelas • Aquades
• Gelas kimia 25 ml (6) • Es batu
• Gelas kimia 250 ml (1) • Tisu
• Thermometer (1)
• Labu takar 50 ml (1)
• Labtu takar 100 ml (2)
• Pipet volume 10 ml
• Pipet volume 50 ml
• Spatula
• Batang pengaduk (1)
• Botol timbang
• Pipet tetes
• Bola hisap
• Botol semprot
V. CARA KERJA
1. Perawatan Sel/Elektroda Dan Kalibrasi Pengukur Konduktivitas
(Konduktometer)
Bila elektroda dalam air suling dan ketukan dengan perlahan untuk
menghilangkan air sebelum dimasukkan ke dalam larutan kalibrasi
Biarkan elektroda terendam dalam larutan kalibrasi selama 5 menit, dan catat
setiap 20 detik
2. Ketergantungan suhu dan Kompensasi suhu
gr = 0,7455 gram
Jadi, berat KCl yang harus ditimbang untuk membuat larutan KCl 0,1 M
yaitu 0,7455 gram.
V1 = 10 mL
Jadi, volume larutan KCl 0,05 M yang harus dipipet untuk membuat larutan
KCl 0,01 M yaitu 10 mL.
Konduktivitas (mS/cm)
44,1
44
43,9
43,8
43,7
43,6
43,5
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu (s)
95
Konduktivitas (mS/cm)
90
85
80
75
70
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu (s)
6.2.3. Data uji kinerja konduktometer
6.2.3.1. Data pengukuran konduktivitas pada suhu 18oC
No. Konsentrasi Konduktivitas
Larutan KCl (mS/cm)
1. 0,01 M 8,66
2. 0,05 M 42,2
3. 0,1 M 71,5
1. 0,01 M 9,44
2. 0,05 M 43,1
3. 0,1 M 85,7
1. 0,01 M 10,11
2. 0,05 M 47,0
3. 0,1 M 10,11
755
konduktivitas (µS/cm)
754,8
754,6
754,4
754,2
754
753,8
0 50 100 150 200 250 300 350
waktu (t)
6.3.2.2. Data pengukuran konduktivitas pada suhu 25oC
konduktivitas (mS/cm)
3,568
3,567
3,566
3,565
3,564
3,563
3,562
3,561
3,56
0 50 100 150 200 250 300 350
waktu (t)
6,89
konduktivitas (mS/cm)
6,885
6,88
6,875
6,87
6,865
6,86
0 50 100 150 200 250 300 350
waktu (t)
= 98,84 %
7.3.2. Koefisien Suhu Pada suhu 25oC
➢ Konsentrasi larutan KCl 0,1 M
𝛼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝛼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
=│ │ x 100%
𝛼
0−2,07
=│ │ x 100%
2,07
= 100%
= 99,56%
7.4.2. Koefisien Suhu Pada suhu 25oC
➢ Konsentrasi larutan KCl 0,1 M
𝛼𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝛼𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
=│ │ x 100%
𝛼
0−2,07
=│ │ x 100%
2,07
= 100%
Jadi, jika dilihat dari hasil % nilai error yang telah dihitung maka dapat dikatakan
bahwa alat konduktometer MetroHM 912 (Digital) memiliki nilai error yang lebih
tinggi dari pada alat konduktometer MetroHM 660 (Konvensional)
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian kinerja dari elektroda dan
konduktometer dengan cara mencari nilai konstan konduktivitas pada larutan yang
memiliki nilai konsentrasi yang berbeda dengan suhu yang sama dan mencari nilai konstan
konduktivitas pada konsentrasi dan suhu yang berbeda. Pada kali ini konduktometer yang
akan diuji yaitu konduktometer MetroHM 660 (konvensional) dan konduktometer
MetroHM 912 (digital).
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik
suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi
ion didalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam
larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Konduktivitas
larutan elektrolit pada temperatur konstan, tergantung pada jenis ion dan konsentrasinya.
Jika larutan semakin encer, maka konduktivitasnya akan menurun. Ini terjadi karena
jumlah ion persatuan luas semakin sedikit. Akan tetapi, kemampuan tiap ion dalam
meneruskan muatan akan semakin besar karena tidak ada nya hambatan antar ion pada
larutan encer. Prinsip kerja konduktometer adalah bagian konduktor atau yang di celupkan
dalam larutan akan menerima rangsang dari suatu ion-ion yang menyentuh permukaan
konduktor, lalu hasilnya akan diproses dan dilanjutkan pada outputnya yakni berupa angka.
Semakin banyak konsentrasi suatu misel dalam larutan maka semakin besar nilai daya
hantarnya karena semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh konduktor dan
semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin besar nilai daya hantarnya, hal ini karena
saat suatu partikel berada pada lingkungan yang suhunya semakin bertambah maka pertikel
tersebut secara tidak lansung akan mendapat tambahan energi dari luar dan dari sinilah
energi kinetik yang dimiliki suatu partikel semakin tinggi (gerakan molekil semakin cepat).
Sehingga semakin sering suatu konduktor menerima sentuhan dari ion-ion larutan.
Hal yang pertama dilakukan yaitu membuat larutan KCl dengan berbagai
konsentrasi yaitu pada konsentrasi 0,1 M, 0,01 M daan 0,05 M dan suhunya pada suhu
280C (suhu ruang), 250C dan 180C. Kemudian dilakukan pengujian konduktivitasnya
dengan kedua konduktometer tersebut. Sel konduktansi dibilas terlebih dahulu agar alat
yang digunakan bebas dari ion-ion yang mengganggu serta untuk menetralkan alat
sehingga tidak terpengaruhi oleh pengukuran sebelumnya. Kemudian celupkan elektroda
pada larutan sampai benar-benar tercelup setelah itu lakukan pengukuran larutan KCl pada
konsentrasi berbeda dengan suhu yang sama yaitu pada suhu 250C, pengukuran
konduktivitas dilakukan selama 5 menit dengan pembacaan konduktivitasnya tiap 20 detik
sekali. Setelah selesai pengukuran dapat dilihat hasil pembacaan metroHM 912 (digital)
lebih stabil dibandingkan konduktometer metroHM 660 (konvensional), tetapi pada
metroHM 660 cenderung stabil pada pengukuran larutan KCl 0.1 M suhu 250C dapat
dilihat dari grafiknya lurus. Namun untuk konsentrasi 0,01 M dan 0,05 M akan stabil jika
pengukurannya dilakukan selama 3 menit atau lebih. Dan juga dapat dilihat dari data bahwa
semakin kecil nilai konsentrasinya maka semakin tinggi nilai konduktivitasnya karena pada
larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya
semakin besar. Pada larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya
menjadi lebih rendah.
Kemudian dilakukan pengukuran konduktivitas pada konsentrasi dan suhu yang
berbeda beda. Pengukuran ini dilakukan sampai didapatkan nilai yang konstan, setelah
didapat nilainya lalu dihitung nilai α atau koefisien suhu larutan pada tcal dalam 0C. Dari
nilai α tersebut dapat dilakukan perhitungan % nilai eror pembacaan skala konduktivitas.
Untuk suhu 280C tidak bisa di hitung untuk menacari eror dikarenakan tidak ditemukannya
niai α pada tabel teori untuk suhu diatas 250C. Konduktometer metroHM 660 memiliki %
nilai error pembacaan skala pada larutan penguji KCl 0.1 M suhu 180C adalah sebesar
98,84% dan suhu 240C sebebsar 100%, sedangkan untuk metroHM 912 % nilai error
pembacaan skala oada larutan penguji KCl 0,1 M suhu 180C adalah sebedar 99,56% dan
suhu 250C sebesar 100%. Jadi, jika dilihat dari hasil % nilai error yang telah dihitung maka
dapat dikatakan bahwa alat konduktometer MetroHM 912 (Digital) memiliki nilai error
yang lebih tinggi dari pada alat konduktometer MetroHM 660 (Konvensional)
IX. KESIMPULAN
1. Mahasiswa dapat memperlakukan elektroda konduktivitas dan konduktometer dengan
tepat dan benar
2. Mahasiswa dapat merawat elektroda konduktivitas agar masa pakai lebih lama
3. Nilai eror pembacaan skala konduktivitas pada konduktometer metroHM 660 pada
suhu 18°C adalah 98,84% pada uhu 24°C adalah 100%. Sedangkan pada
konduktometer metroHM 912 pada suhu 18°C adalah 99,56% dan pada suhu 25°C
adalah 100% sehingga nilai eror metroHM 912 lebih tinggi dari pada metroHM 660.
X. DAFTAR PUSTAKA
Widiastuti, irfanty dkk. Laporan Konduktometri.
https://www.academia.edu/38440151/Laporan_Konduktometri
Laporan Konduktometri. http://laporanterbaik.blogspot.com/2014/11/laporan-
konduktometri.html?m=1
Kurniawan, Alim dkk. Pengukuran Konduktivitas.
https://www.scribddown.com/download/190985318/laporan-konduktivitas
LAMPIRAN