Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTROLISIS DAN DASAR PEMISAHAN

PERCOBAAN 4

TITRASI KONDUKTOMETRI

Disusun oleh:

Elly Ermaridha Listian (062118002)

Kimia Ekstensi 2018

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
1. TUJUAN
Menetapkan kadar Pb secara titrasi konduktometri dengan cara grafik
sebagai penentuan titik ekivalen.

2. DASAR TEORI
Konduktivitas larutan merupakan ukuran kemampuan larutan itu
membawa arus listrik. Kemampuan ini tergantung kepada jennies dan
banyaknya ion-ion dalam larutan, kemobilan dan valensi serta suhu.
Konduktivitas atau daya hantar listrik didefinisikan sebagai 1/R dalam satuan
ohm-1 atau mho per cm atau umho persentimeter. Dalam satuan SI
dinyatakan sebagai ms/m, yaitu berbanding terbalik dengan luar muka dan
berbandingan langsung dengan jarak antar cell. Hambatan pesifik adalah
larutan pada 1 cm3 dan menjadi dasar pemberian satuan tersebut diatas. Akan
tetapi karena sulitnya memebuat cell yang demikian makan untuk tujuan
praktis perlu penetapan tetapan cell.

nilai R larutan yang terukur


C=
Nilai R spesifik

Dengan diketemukannya nilai tetapan cell, maka nilai daya hantar


spesifik (konduktivitas) dapat dihitung dengan persamaan

K = 1/RS =C/Rm

K = konduktivitas, Rs = tahanan/hambatan spesifik dan Rm = nilai


hambatan larutan yang terukur.

Untuk mengamati daya hantar listrik dapat menggunakan


konduktometer langsung dan diperoleh nilai konduktivitas secara langsung,
atau dapat menggunakan jembatan Wheatstone dan cell konduktor. Dalam hal
terakhir kita dapatkan harga hambatan larutan, kemudian baru dikonversikan
kenilai konduktivitas. Metoda pengukuran hambatan dapat juga kita lakukan
dengan metoda arus tegangan, yang dalam hal ini kita amati arus yang
mengalir pada voltase tetap dan nilai daya hantar dapat kita hitung dengan
persamaan

L = I/V

L = daya hantar: I=besar arus yang mengalir (amper) dan V=voltase

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah power supply 1,5 volt,
buret 50 ml, pipet volumetric, pernometer, magnetic stirer, sel konduktometri,
mikroburet, gelas piala 500 ml dan labu ukur 500 ml. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah larutan Pb asetat, asam sulfat, asam oksalat, larutan NaOH,
larutan KCl 0,01 N dan air suling.

4. PROSEDUR KERJA
4.1 Penetapan Tetapan Cell
- Dibilas cell konduktometri dengan larutan standart 0,01 N KCl
- Diukur nilai konduktansi larutan standart 0,01 N KCI dan catat
temperature
(atau pengukuran resistansi).
- Hitung tetapan cell dengan persamaan berikut :

C = 0,001433 RKCI terukur (1 +0,0191(t – 250C)


C = tetapan cell
t = suhu

4.2 Pembuatan larutan standart 0,1 M asam sulfat


- Kedalam air suling 200 ml ditambahkan 14,0 ml H2SO4pekat sedikit
demi sedikit sambil didinginkan.
- Dipindahkan ke botol ukur 500 ml dan diencerkan sampai tanda tera.
- Distandarisasi larutan ini dengan larutan NaOH standar.

4.3 Penetapan Pb
- Diamati nilai konduktansi (atau resistansi) larutan cuplikan yang
disediakan.
- Dengan bola karet hisap, dipipet 50 ml larutan cuplikan ke dalam cell
titrasi konduktometri dimasukkan batang pengaduk kecil ke dalamnya.
- Disiapkan mikro buret, dibilas dan diisi dengan larutan asam sulfat
yang telah dipersiapkan dan di standarisasi.
- Diaduk larutan Pb asetat dan ditambahkan titran sebanyak 0,3 ml,
diaduk selama 15 detik. Dan diamati nilai konduktansi (atau nilai
resistensinya) dan dicatat suhu larutan.
- Lanjutkan prosedur penambahan titran ini dengan setiap penambahan
sebanyak 0,3 ml sampai diperoleh 4 titik setelah lewat titik ekivalen.
- Diulangi penetapan ini dengan cuplikan yang baru dua atau tiga kali
ulangan
- Dibuat plot masing – masing titrasi antara ml titran sebagai ordinat
dan nilai konduktansi sebagai sumbu absis.
- Ekstrapolasikan kurva dan temukan ekivalen serta hitung/nilai atau
moralitas Pb asetat.

5. DATA PENGAMATAN
Pb-Asetat
 Massa sampel = 18,9667 gram
 Massa kaca arloji = 21,2576 gram
 Massa kaca aroji + sampel = 40,2243 gram
 Pb-asetat, titran (H2SO4)

mL Titran ms
0 3,77
0,3 3,70
0,6 3,64
0,9 3,60
1,2 3,57
1,5 3,51
1,8 3,47
2,1 3,29
2,4 3,27
2,7 3,23
3,0 3,23
3,3 3,14
3,6 3,11
3,9 2,97

ms VS V
4

3.5

2.5

1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Δms/ΔV VS V
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
-0.1

-0.2

-0.3

-0.4

-0.5

-0.6

-0.7
Δms2/ΔV2 VS V
2

1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
-0.5

-1

-1.5

-2

6. PERHITUNGAN
gr 1000
M = ×
mr V
gr 1000
0,1 = ×
379,34 500
= 18,967 gr

Standarisasi H2SO4 0,1 M dengan Na2CO3


- Na2CO3
gr 1000
M = ×
mr V
gr 1000
0,1 = ×
105,99 100
= 1,0599 gr

- M H2SO4 (P)
10× % × P
M =
Mr
10× 95 ×1,84
=
98
= 17,8 M
- Pengenceran H2SO4 (P)
V1.N1 = V2.N2
14.17,8 = 500.N2
N2 = 0,5 M

- Pengenceran H2SO4
V1.N1 = V2.N2
V1.0,5 = 100.0,1
V1 = 20 ml

- Standarisasi H2SO4
Bobot Na2CO3 = 1,0628 gr
Volume Titran:
1 = 29,4 ml
2 = 29,5 ml
Rata-rata = 29,5 ml

- M H2SO4
mg Na 2CO 3
M =
Fp × BM Na 2CO 3
1062,8
=
4 × 29,5× 106
= 0,0850 M

7. PEMBAHASAN
Titrasi konduktometri merupakan metode analisa kimia secara
kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan
konsentrasi dari reaktan berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan.
Penggantian ion-ion analit yang sebelumnya ada di dalam larutan menjadi
ion-ion titran yang di tambahkan ke dalamnya. Penggantian ion-ion ini tentu
akan mengubah nilai hantaran dari larutan tersebut sesuai dengan muatan,
jumlah, dan ukuran dari ion-ion analit dan ion titran di dalam larutan.
Perbedaan nilai hantaran inilah yang diamati untuk menentukan titik ekivalen
dari suatu titrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis larutan hanya
larutan elektrolit yang bisa menghantarkan arus listrik (lemah dan kuat).
Konsentrasi Semakin besar konsentrasi maka semakin banyak jumlah ion-ion
yang berada dalam larutan akibatnya kemungkinan menghantarkan listrik
akan semakin meningkat. Suhu Ketika dipanaskan atau diberikan kenaikan
suhu maka gerakan dari ion-ion dalam larutan akan semakin acak sehingga
kemampuan untuk menghantarkan elektron atau listrik akan semakin
meningkat.
Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekuivalen sehingga data
yang dihasilkan dianggap memiliki kesalahan kecil. Setiap perubahan volume
titran akan menyebabkan perubahan arus yang dapat teramati pada kurva.
Kurva yang diperoleh terdiri atas dua garis lurus yang merupakan titik
perpotongan yang disebut dengan titik ekivalen. Titrasi dilakukan dengan
hanya menambahkan titran 3 sampai 4 kali sampai muncul arus difusi (berarti
penitrannya yang tereduksi). Ekstrapolasi antara garis lurus yang dibentuk
akibat kenaikan arus sebagai akibat bertambahnya titran terhadap sumbu
volume memberikan titik ekivalen. Maka didapatkan titik ekivalen titrasi
adalah 2.1 ml dengan nilai konduktimetri yaitu 1.7778 ms

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil M H2SO4 yaitu
0,0850 M. Metode dari praktikum ini yaitu metode untuk menganalisa larutan
berdasarkan kemampuan ion dalam menghantarkan muatan listrik di antara
dua elektroda.
DAFTAR PUSTAKA

Seran, Emel. 2010. Spektrofotmetri Sinar Tampak. Surabaya: Bumi Aksara

Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta:  Kalman Media Pustaka

[APHA]. America Public Health Association, 2005. Standart Methods For the
Examination of Water and Waste Water. Washington DC.

Day RA & AL Underwood, 1983, Kimia Analisa Kimia Kuantitatif, 4th ed. A.b
Soendoro, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Roth HJ & G Blacshke, 1988, Analisis Farmasi, a.b Kisman dkk, editor Dr. Sri
woelan S, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Titrasi konduktometri semacam ini dapat dimanfaatkan untuk analisis apa


saja? Untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam
menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda.

2. Apakah jenis reaksi redoks, asam basa dan pembentukan kompleks juga dapat
memanfaatkan teknik ini untuk mengikuti perubahan parameter titrasi? Jenis
reaksi redoks, asam basa dan pembentukan kompleks dapat
memanfaatkan teknik ini.

3. Mengapa dalam pengukuran konduktivitas ini diterapkan voltase dan arus


yang cukup kecil? Hal ini karena perubahan tegangan yang kecil pada tegangan
sensor akan mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan pada
nilai konduktivitas. 

Anda mungkin juga menyukai